Updates from January, 2011 Toggle Comment Threads | Keyboard Shortcuts

  • SERBUIFF 4:43 am on 30/01/2011 Permalink | Reply
    Tags: , , Perbandingan Agama,   

    Perbandingan Agama Yahudi, Kristen, dan Islam 

    Perbandingan Agama Yahudi, Kristen, dan Islam

    Agama Samawi ada 3, yaitu Yahudi, Kristen, dan Islam. Saya akan coba membandingkan ketiga agama ini dengan memakai referensi dari Al Qur’an, Alkitab, dan juga beberapa ensiklopedi yang ada.

     

    Ketiga agama ini mempunyai beberapa kesamaan seperti percaya Adam adalah manusia pertama dan nenek moyang seluruh manusia, Ibrahim adalah seorang Nabi, dan kitab suci Taurat sebagai wahyu Allah. Meski demikian ada juga perbedaan yang beberapa di antaranya sangat mendasar.

     

    Yahudi adalah agama tribal/kesukuan yang hanya bisa dianut oleh bangsa Yahudi. Agama ini tidak bisa disebarkan ke luar dari suku Yahudi. Oleh karena itu jumlahnya tidak berkembang. Hanya sekitar 14 juta pemeluknya di seluruh dunia. Sementara agama Kristen dan Islam karena disebarkan ke seluruh manusia dipeluk oleh milyaran pengikutnya.

     

    Ketuhanan

    Yahudi dan Islam menganggap Tuhan itu Satu. Tuhan Yahudi disebut Yahweh yang merupakan bentuk ketiga tunggal ”Dia adalah” (He who is). Ada pun Tuhan dalam Islam disebut Allah yang merupakan bentuk tunggal dan tertentu dari Ilah (Sembahan/Tuhan). Dalam Al Qur’an surat Al Ikhlas dijelaskan tentang keEsaan Tuhan:

     

    Katakanlah: “Dia-lah Allah, Yang Maha Esa,

    Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.

    Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan,

    dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia”. [Al Ikhlas:1-4]

     

    Sebetulnya dalam Alkitab keEsaan Tuhan juga dijelaskan dalam 10 Perintah Tuhan yang ada di Exodus 20:

     

    Lalu Allah mengucapkan segala firman ini:

    “Akulah TUHAN, Allahmu, yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari tempat perbudakan. Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku. [Exodus 20:1-3]

     

    Tapi meski dalam Yahudi dan juga Islam Tuhan itu adalah Satu termasuk zatNya, namun dalam agama Kristen ada doktrin Trinitas yang menyatakan bahwa Tuhan terdiri dari 3 oknum (person) yaitu Bapak, Anak, dan Roh Kudus yang diformulasikan pada abad ke 4 M oleh Saint Augustine. Dalam konsep Trinitas disebut Satu itu Tiga dan Tiga itu Satu. Trinitas/Triniti/Tritunggal terdiri dari 2 kata: Tri artinya Tiga dan Unity artinya Satu.

     

    Berbeda dengan Al Qur’an surat Al Ikhlas yang menyatakan Tuhan tidak beranak atau diperanakkan (berbapak) di Alkitab disebut:

     

    Allah, yaitu Bapa dari Yesus, Tuhan kita, yang terpuji sampai selama-lamanya, tahu, bahwa aku tidak berdusta” [2 Corinthian 11:31]

    Terpujilah Allah, Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, Bapa yang penuh belas kasihan dan Allah sumber segala penghiburan [2 Corinthian 1:3]

     

    Di ayat di atas jelas disebut Allah adalah Bapa dari Tuhan Yesus. Sebaliknya dalam Islam diajarkan Monoteisme yang mutlak/Tauhid bahwa Allah itu satu dan tidak punya anak atau pun sekutu:

     

    “Dan katakanlah: “Segala puji bagi Allah Yang tidak mempunyai anak dan tidak mempunyai sekutu dalam kerajaan-Nya dan Dia bukan pula hina yang memerlukan penolong dan agungkanlah Dia dengan pengagungan yang sebesar-besarnya.” [Al Israa:111]

     

    Maha Suci Allah dari mempunyai anak dan sekutu.

     

    “Allah sekali-kali tidak mempunyai anak, dan sekali-kali tidak ada tuhan (yang lain) beserta-Nya, kalau ada tuhan beserta-Nya, masing-masing tuhan itu akan membawa makhluk yang diciptakannya, dan sebagian dari tuhan-tuhan itu akan mengalahkan sebagian yang lain. Maha Suci Allah dari apa yang mereka sifatkan itu,” [Al Mu’minuun]

     

    Masalah Isa/Yesus

    Kaum Yahudi tidak mengakui Yesus baik sebagai Tuhan atau pun sebagai Rasul. Bahkan mereka berusaha membunuh Yesus karena dianggap menyesatkan banyak orang.

     

    Sebaliknya kaum Kristen menganggap Yesus adalah Tuhan:

    Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, dan kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus menyertai kamu sekalian [2 Corinthian 13:14]

     

    Islam menganggap Yesus bukan Tuhan, tapi hanya manusia biasa yang diangkat menjadi Nabi:

     

    ”Dan ketika Allah berfirman: “Hai Isa putera Maryam, adakah kamu mengatakan kepada manusia: “Jadikanlah aku dan ibuku dua orang tuhan selain Allah?.” Isa menjawab: “Maha Suci Engkau, tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku. Jika aku pernah mengatakan maka tentulah Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada diri Engkau. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui perkara yang ghaib-ghaib.” [Al Maa’idah:116]

     

    Menurut Islam Isa adalah Nabi yang menyeru manusia kepada Tauhid, yaitu menyembah hanya Satu Tuhan:

     

    ”Aku (Isa) tidak pernah mengatakan kepada mereka kecuali apa yang Engkau perintahkan kepadaku yaitu: “Sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu”, dan adalah aku menjadi saksi terhadap mereka, selama aku berada di antara mereka. Maka setelah Engkau wafatkan aku, Engkau-lah yang mengawasi mereka. Dan Engkau adalah Maha Menyaksikan atas segala sesuatu.” [Al Maa’idah:117]

     

    Masalah Orang Tua Isa/Yesus

     

    Sebagaimana ayat-ayat Alkitab di atas, agama Kristen menganggap bahwa Yesus adalah anak Tuhan / Anak Allah.

     

    Inilah permulaan Injil tentang Yesus Kristus, Anak Allah.[Markus 1:1]

    Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya [Lukas 1:32]

     

    Meski demikian, pada Injil Matius 1:16-18 disebut bahwa Bapak Yesus adalah Yusuf meski Yesus lahir dari Perawan Maria sebelum menikah dengan Yusuf:

     

    Yakub memperanakkan Yusuf suami Maria, yang melahirkan Yesus yang disebut Kristus.

    Jadi seluruhnya ada: empat belas keturunan dari Abraham sampai Daud, empat belas keturunan dari Daud sampai pembuangan ke Babel, dan empat belas keturunan dari pembuangan ke Babel sampai Kristus.

    Kelahiran Yesus Kristus adalah seperti berikut: Pada waktu Maria, ibu-Nya, bertunangan dengan Yusuf, ternyata ia mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami isteri. [Matius 1:16-18]

     

    Silsilah Yesus akhirnya mengikuti silsilah Yusuf. Bukan Maria.

     

    Di ayat lain dijelaskan Yesus anak Daud, anak Abraham:

    Inilah silsilah Yesus Kristus, anak Daud, anak Abraham. [Matius 1:1]

     

    Yesus Anak Manusia:

    Karena Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat.” [Matius 12:8]

     

    Menurut Islam, Yesus adalah anak Maria / Maryam. Bukan anak Tuhan atau Yusuf:

     

    “Al Masih putera Maryam itu hanyalah seorang Rasul yang sesungguhnya telah berlalu sebelumnya beberapa rasul, dan ibunya seorang yang sangat benar, kedua-duanya biasa memakan makanan seperti manusia lainnya. Perhatikan bagaimana Kami menjelaskan kepada mereka tanda-tanda kekuasaan Kami, kemudian perhatikanlah bagaimana mereka berpaling. [Al Maa’idah:75]

     

    Kekuasaan Allah

     

    Di Alkitab, Genesis 32:25-28 disebutkan Yakub berkelahi melawan Allah sejak malam hingga fajar menyingsing. Karena Allah tak dapat mengalahkan Yakub, maka Allah memukul sendi pangkal paha Yakub dan berkata bahwa Yakub telah melawan Allah dan Manusia dan Yakub menang. Adakah ini artinya Allah kalah melawan Yakub?:

     

    Lalu tinggallah Yakub seorang diri. Dan seorang laki-laki bergulat dengan dia sampai fajar menyingsing.

    Ketika orang itu melihat, bahwa ia tidak dapat mengalahkannya, ia memukul sendi pangkal paha Yakub, sehingga sendi pangkal paha itu terpelecok, ketika ia bergulat dengan orang itu.

    Lalu kata orang itu: “Biarkanlah aku pergi, karena fajar telah menyingsing.” Sahut Yakub: “Aku tidak akan membiarkan engkau pergi, jika engkau tidak memberkati aku.”

    Bertanyalah orang itu kepadanya: “Siapakah namamu?” Sahutnya: “Yakub.”

    Lalu kata orang itu: “Namamu tidak akan disebutkan lagi Yakub, tetapi Israel, sebab engkau telah bergumul melawan Allah dan manusia, dan engkau menang.” [Genesis 32:24-28]

     

    Dalam Injil Matius diceritakan bagaimana Tuhan Yesus ditangkap, diludahi, dan dipukul oleh manusia:

     

    27:27 Kemudian serdadu-serdadu wali negeri membawa Yesus ke gedung pengadilan, lalu memanggil seluruh pasukan berkumpul sekeliling Yesus.

    28 Mereka menanggalkan pakaian-Nya dan mengenakan jubah ungu kepada-Nya.

    29 Mereka menganyam sebuah mahkota duri dan menaruhnya di atas kepala-Nya, lalu memberikan Dia sebatang buluh di tangan kanan-Nya. Kemudian mereka berlutut di hadapan-Nya dan mengolok-olokkan Dia, katanya: “Salam, hai Raja orang Yahudi!”

    30 Mereka meludahi-Nya dan mengambil buluh itu dan memukulkannya ke kepala-Nya.

    31 Sesudah mengolok-olokkan Dia mereka menanggalkan jubah itu dari pada-Nya dan mengenakan pula pakaian-Nya kepada-Nya. Kemudian mereka membawa Dia ke luar untuk disalibkan.[Matius 27:27-31]

     

    Dalam Islam disebut bahwa jangankan seorang Yakub. Seluruh manusia pun Allah yang Maha Kuasa dapat memusnahkan dengan mudah!

     

    “Jika Dia menghendaki, niscaya Dia memusnahkan kamu dan mendatangkan makhluk yang baru (untuk menggantikan kamu). Yang demikian itu sekali-kali tidak sulit bagi Allah.” [Faathir:16-17]

     

    “Dan Tuhanmu Maha Kaya lagi mempunyai rahmat. Jika Dia menghendaki niscaya Dia memusnahkan kamu dan menggantimu dengan siapa yang dikehendaki-Nya setelah kamu (musnah), sebagaimana Dia telah menjadikan kamu dari keturunan orang-orang lain. “ [Al An’aam:133]

     

    Kemandirian Tuhan

     

    Dalam Injil Matius diceritakan bagaimana Yesus mengeluh dengan suara nyaring: “Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?:

     

    Kira-kira jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: “Eli, Eli, lama sabakhtani?” Artinya: Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku? [Matius 27:46]

     

    Dalam Al Qur’an dijelaskan Allah bukanlah orang yang hina yang perlu penolong:

     

    Dan katakanlah: “Segala puji bagi Allah Yang tidak mempunyai anak dan tidak mempunyai sekutu dalam kerajaan-Nya dan Dia bukan pula hina yang memerlukan penolong dan agungkanlah Dia dengan pengagungan yang sebesar-besarnya. “ [Al Israa’:111]

     

    Sifat Maha Tahu Tuhan

     

    Dalam Alkitab, Injil Markus 11:12-13 diceritakan Tuhan Yesus yang merasa lapar ternyata tidak tahu kalau pohon Ara tidak berbuah karena memang bukan musimnya:

     

    11:12 Keesokan harinya sesudah Yesus dan kedua belas murid-Nya meninggalkan Betania, Yesus merasa lapar. 13 Dan dari jauh Ia melihat pohon ara yang sudah berdaun. Ia mendekatinya untuk melihat kalau-kalau Ia mendapat apa-apa pada pohon itu. Tetapi waktu Ia tiba di situ, Ia tidak mendapat apa-apa selain daun-daun saja, sebab memang bukan musim buah ara. [Markus 11:12-13]

     

    Dalam Islam, disebut bahwa Allah itu Maha Tahu. Bahkan tak ada sehelai daun pun yang jatuh ke bumi tanpa diketahuiNya:

     

    “Dan pada sisi Allah-lah kunci semua yang ghaib; tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji-pun dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfudz)” [Al An’aam:59]

     

    Tidurkah Tuhan?

     

    Dalam Injil Matius 8:24 diceritakan Yesus tidur:

     

    Sekonyong-konyong mengamuklah angin ribut di danau itu, sehingga perahu itu ditimbus gelombang, tetapi Yesus tidur. [Matius 8:24]

     

    Menurut Islam, Tuhan Maha Kuasa. Tidak pernah mengantuk dan juga tidak pernah tidur:

     

    “Allah, tidak ada Tuhan selain Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus makhluk-Nya; tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa’at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.” [Al Baqarah:255]

     

    Larangan Membuat Patung

     

    Dalam 10 Perintah Tuhan di Exodus 20:4-5 Allah melarang manusia membuat patung apa pun:

     

    20:4 Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi. 5 Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, TUHAN, Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku [Exodus 20:4-5]

     

    Namun saat ini ummat Kristen membuat banyak patung Yesus dan Bunda Maria yang ditaruh di berbagai tempat terutama di Gereja.

     

    Dalam Islam dilarang membuat patung apalagi menaruhnya di tempat ibadah.

     

    Aisyah r.a. berkata, “Ketika Nabi sakit, ada sebagian di antara istri beliau menyebut-nyebut perihal gereja yang pernah mereka lihat di negeri Habasyah yang diberi nama gereja Mariyah. Ummu Salamah dan Ummu Habibah pernah datang ke negeri Habasyah. Kemudian mereka menceritakan keindahannya dan beberapa patung yang ada di gereja itu. Setelah mendengar uraian itu, beliau mengangkat kepalanya, lalu bersabda, “Sesungguhnya mereka itu, jika ada orang yang saleh di antara mereka meninggal dunia, mereka mendirikan tempat ibadah di atas kuburnya. Lalu, mereka membuat berbagai patung di dalam tempat ibadah itu. Mereka adalah seburuk-buruk makhluk di sisi Allah pada hari kiamat.” [HR Bukhari]

     

    Kitab Suci

    Kitab Suci Yahudi meski juga dikutip sebagai Perjanjian Lama oleh kaum Kristen tetap ada beberapa perbedaan mendasar. Selain itu bahasa Kitab Suci Yahudi sebagian besar bahasa Ibrani dengan sedikit Aramaic. Sementara Perjanjian Lama Kristen dalam bahasa Yunani kuno. Ada tambahan 7 buku yang aslinya dalam bahasa Yunani di Perjanjian Lama Kristen.

    Ada pun Injil yang resmi ada 4 versi yang berbeda. Masing-masing ditulis oleh Markus, Mathius, Lukas, dan Yohanes. Penulisan dilakukan sekitar tahun 70 hingga 100 Masehi sekitar 40 tahun setelah Yesus wafat (diperkirakan tahun 29 M).

     

    Sebagai contoh Lukas menulis Injil yang ditujukan kepada seseorang yang disebut Teofilus:

     

    1:1 Teofilus yang mulia, Banyak orang telah berusaha menyusun suatu berita tentang peristiwa-peristiwa yang telah terjadi di antara kita, 2 seperti yang disampaikan kepada kita oleh mereka, yang dari semula adalah saksi mata dan pelayan Firman. 3 Karena itu, setelah aku menyelidiki segala peristiwa itu dengan seksama dari asal mulanya, aku mengambil keputusan untuk membukukannya dengan teratur bagimu, 4 supaya engkau dapat mengetahui, bahwa segala sesuatu yang diajarkan kepadamu sungguh benar. [Lukas 1:1-4]

     

    Lukas kadang hanya mengira-ngira seperti Yesus umurnya kira-kira 30 tahun ketika memulai pekerjaanNya serta memakai kata “Anggapan Orang”:

     

    Ketika Yesus memulai pekerjaan-Nya, Ia berumur kira-kira tiga puluh tahun dan menurut anggapan orang, Ia adalah anak Yusuf, anak Eli, [Lukas 3:23]

    Jika bahasa Yesus adalah bahasa Aramaic, bahasa Perjanjian Baru aslinya adalah bahasa Yunani.

     

    Sebaliknya Al Qur’an hanya ada satu versi yang dihafal oleh banyak orang dan masih murni dalam bahasa Arab sesuai bahasa Nabi Muhammad. Kalau bukan dalam bahasa Arab itu tak lebih dari terjemahan saja. Bukan Al Qur’an:

     

    “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya Al Quran pada malam kemuliaan” [Al Qadr:1]

     

    “Kitab[ Al Quran ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa” [Al Baqarah:2]

     

    Al Qur’an diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad. Oleh Nabi Muhammad disampaikan ke pengikutnya. Para pengikutnya ada yang menghafal, ada pula yang menulis di berbagai media (daun, tulang, kulit kambing/onta, dsb). Oleh pengikutnya Abu Bakar kemudian Al Qur’an dijadikan satu. Kemudian oleh sahabat Nabi Usman dijadikan satu buku berikut diberi tanda tulisan (panjang pendek, dsb) sehingga pengucapannya sesuai dengan aturan Bahasa Arab yang standar.

     

    Kewajiban Sunat Bagi Pria

     

    Dalam ajaran Yahudi dan Islam, sunat bagi pria diwajibkan. Ini sejalan dengan Alkitab:

     

    GEN 17:10 Inilah perjanjian-Ku, yang harus kamu pegang, perjanjian antara Aku dan kamu serta keturunanmu, yaitu setiap laki-laki di antara kamu harus disunat; 11 haruslah dikerat kulit khatanmu dan itulah akan menjadi tanda perjanjian antara Aku dan kamu. 12 Anak yang berumur delapan hari haruslah disunat, yakni setiap laki-laki di antara kamu, turun-temurun: baik yang lahir di rumahmu, maupun yang dibeli dengan uang dari salah seorang asing, tetapi tidak termasuk keturunanmu.13 Orang yang lahir di rumahmu dan orang yang engkau beli dengan uang harus disunat; maka dalam dagingmulah perjanjian-Ku itu menjadi perjanjian yang kekal.

    14 Dan orang yang tidak disunat, yakni laki-laki yang tidak dikerat kulit khatannya, maka orang itu harus dilenyapkan dari antara orang-orang sebangsanya: ia telah mengingkari perjanjian-Ku.” [Genesis 17:10-14]

     

    Orang yang tidak bersunat sama dengan najis (Isaiah) karena air kencingnya tetap tersimpan di sela-sela kulit kemaluan:

     

    IS 52:1 Terjagalah, terjagalah! Kenakanlah kekuatanmu seperti pakaian, hai Sion! Kenakanlah pakaian kehormatanmu, hai Yerusalem, kota yang kudus! Sebab tidak seorangpun yang tak bersunat atau yang najis akan masuk lagi ke dalammu.

     

    Namun orang-orang Kristen tidak melakukan itu karena menurut Paulus dalam Perjanjian Baru hukum itu dihapuskan (Meski di Genesis 17:10 dinyatakan itu perjanjian yang kekal):

     

    ROM 2:25 Sunat memang ada gunanya, jika engkau mentaati hukum Taurat; tetapi jika engkau melanggar hukum Taurat, maka sunatmu tidak ada lagi gunanya. 26 Jadi jika orang yang tak bersunat memperhatikan tuntutan-tuntutan hukum Taurat, tidakkah ia dianggap sama dengan orang yang telah disunat?

    27 Jika demikian, maka orang yang tak bersunat, tetapi yang melakukan hukum Taurat, akan menghakimi kamu yang mempunyai hukum tertulis dan sunat, tetapi yang melanggar hukum Taurat. 28 Sebab yang disebut Yahudi bukanlah orang yang lahiriah Yahudi, dan yang disebut sunat, bukanlah sunat yang dilangsungkan secara lahiriah.

    29 Tetapi orang Yahudi sejati ialah dia yang tidak nampak keyahudiannya dan sunat ialah sunat di dalam hati, secara rohani, bukan secara hurufiah. Maka pujian baginya datang bukan dari manusia, melainkan dari Allah.

    3:1 Jika demikian, apakah kelebihan orang Yahudi dan apakah gunanya sunat? [Roman 2:25-29 – 3:1]

     

    Larangan Memakan Daging Babi

    Dalam ajaran Yahudi dan Islam diharamkan memakan daging babi. Ini sesuai dengan Alkitab Levi dan Deuteronomy 14:8:

     

    LEV 11:7 Demikian juga babi hutan, karena memang berkuku belah, yaitu kukunya bersela panjang, tetapi tidak memamah biak; haram itu bagimu. 8 Daging binatang-binatang itu janganlah kamu makan dan bangkainya janganlah kamu sentuh; haram semuanya itu bagimu. [Levi 11:7-8]

     

    Dalam Al Qur’an juga dilarang:

    “Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan binatang yang ketika disembelih disebut nama selain Allah” [Al Baqarah:173]

     

    Tapi saat ini babi adalah makanan yang umum di kalangan Kristen.

     

    Dosa Asal / Warisan

    Dalam Kristen dikenal doktrin Dosa Asal / Dosa Warisan (Original Sin). Karena Adam telah berdosa memakan buah terlarang, maka semua manusia keturunannya turut berdosa. Untuk itulah Yesus turun guna menebus dosa manusia.

     

    Dalam Exodus 20:5 dijelaskan Allah membalas kesalahan Bapa hingga kepada keturunannya:

     

    “Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, TUHAN, Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku” [Exodus 20:5]

     

    Dalam Islam, setiap orang hanya memikul dosa masing-masing:

     

    “Dan tidaklah seorang membuat dosa melainkan kemudharatannya kembali kepada dirinya sendiri; dan seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain…” [Al An’aam:164]

     

     

    Fitnah atas Nabi Luth (Lot)

     

    Dalam Alkitab, Genesis 19:30-38 diceritakan bahwa Nabi Luth (Lot) berzinah dengan kedua anak kandungnya (Incest) sehingga punya anak dari mereka:

     

    GEN 19:30 Pergilah Lot dari Zoar dan ia menetap bersama-sama dengan kedua anaknya perempuan di pegunungan, sebab ia tidak berani tinggal di Zoar, maka diamlah ia dalam suatu gua beserta kedua anaknya.

    31 Kata kakaknya kepada adiknya: “Ayah kita telah tua, dan tidak ada laki-laki di negeri ini yang dapat menghampiri kita, seperti kebiasaan seluruh bumi.32 Marilah kita beri ayah kita minum anggur, lalu kita tidur dengan dia, supaya kita menyambung keturunan dari ayah kita.”

    33 Pada malam itu mereka memberi ayah mereka minum anggur, lalu masuklah yang lebih tua untuk tidur dengan ayahnya; dan ayahnya itu tidak mengetahui ketika anaknya itu tidur dan ketika ia bangun.

    34 Keesokan harinya berkatalah kakaknya kepada adiknya: “Tadi malam aku telah tidur dengan ayah; baiklah malam ini juga kita beri dia minum anggur; masuklah engkau untuk tidur dengan dia, supaya kita menyambung keturunan dari ayah kita.”

    35 Demikianlah juga pada malam itu mereka memberi ayah mereka minum anggur, lalu bangunlah yang lebih muda untuk tidur dengan ayahnya; dan ayahnya itu tidak mengetahui ketika anaknya itu tidur dan ketika ia bangun.

    36 Lalu mengandunglah kedua anak Lot itu dari ayah mereka. 37 Yang lebih tua melahirkan seorang anak laki-laki, dan menamainya Moab; dialah bapa orang Moab yang sekarang. 38 Yang lebih mudapun melahirkan seorang anak laki-laki, dan menamainya Ben-Ami; dialah bapa bani Amon yang sekarang.” [Genesis 19:30-38]

     

    Dalam Al Qur’an dijelaskan bahwa Luth adalah benar-benar seorang Rasul yang bersih dari perbuatan dosa seperti meminum anggur atau pun berzinah dengan putrinya sendiri:

     

    Sesungguhnya Luth benar-benar salah seorang rasul.” [Ash Shaaffaat:133]

     

    Di Al Qur’an dijelaskan Allah melebihkan derajad Nabi Luth di atas ummat manusia. Jadi kalau manusia biasa mayoritas tidak berzinah dengan anak kandungnya, apalagi seorang Nabi seperti Nabi Luth:

    “dan Ismail, Alyasa’, Yunus dan Luth. Masing-masing Kami lebihkan derajatnya di atas umat (di masanya)” [Al An’aam:86]

    Fitnah atas Daud

    Dalam Alkitab 2 Samuel 11:2-17 diceritakan bahwa Daud (yang di Matius 1:1 disebut Bapak Moyang Yesus) berzinah dengan istri Uria, Batsyeba. Setelah itu Daud memerintahkan Yoab agar menempatkan Uria di baris depan pertempuran kemudian mundur meninggalkan Uria agar terbunuh oleh musuh:

     

    2SAM 11:2 Sekali peristiwa pada waktu petang, ketika Daud bangun dari tempat pembaringannya, lalu berjalan-jalan di atas sotoh istana, tampak kepadanya dari atas sotoh itu seorang perempuan sedang mandi; perempuan itu sangat elok rupanya.

    3 Lalu Daud menyuruh orang bertanya tentang perempuan itu dan orang berkata: “Itu adalah Batsyeba binti Eliam, isteri Uria orang Het itu.”

    4 Sesudah itu Daud menyuruh orang mengambil dia. Perempuan itu datang kepadanya, lalu Daud tidur dengan dia. Perempuan itu baru selesai membersihkan diri dari kenajisannya. Kemudian pulanglah perempuan itu ke rumahnya.” [2 Samuel 11:2-4]

     

    Di Alkitab 2 Samuel 13:11-14 juga diceritakan bahwa anak Daud, Amnon memperkosa adik kandungnya sendiri Tamar:

     

    2SAM 13:11 Ketika gadis itu menghidangkannya kepadanya supaya ia makan, dipegangnyalah gadis itu dan berkata kepadanya: “Marilah tidur dengan aku, adikku.”

    12 Tetapi gadis itu berkata kepadanya: “Tidak kakakku, jangan perkosa aku, sebab orang tidak berlaku seperti itu di Israel. Janganlah berbuat noda seperti itu.

    13 Dan aku, ke manakah kubawa kecemaranku? Dan engkau ini, engkau akan dianggap sebagai orang yang bebal di Israel. Oleh sebab itu, berbicaralah dengan raja, sebab ia tidak akan menolak memberikan aku kepadamu.”

    14 Tetapi Amnon tidak mau mendengarkan perkataannya, dan sebab ia lebih kuat dari padanya, diperkosanyalah dia, lalu tidur dengan dia.” [2 Samuel 13:11-14]

     

    Dalam Al Qur’an fitnah atas Nabi Daud itu dibantah:

     

    “Telah dila’nati orang-orang kafir dari Bani Israil dengan lisan Daud dan Isa putera Maryam. Yang demikian itu, disebabkan mereka durhaka dan selalu melampaui batas.” [Al Maa’idah:78]

     

    Pelarangan Zina

     

    Dalam menceritakan kisah perzinahan atau pelarangan zina, Alkitab menjelaskannya secara rinci:

     

    EZEK 23:1 Datanglah firman TUHAN kepadaku:

    2 “Hai anak manusia, ada dua orang perempuan, anak dari satu ibu.

    3 Mereka bersundal di Mesir, mereka bersundal pada masa mudanya; di sana susunya dijamah-jamah dan dada keperawanannya dipegang-pegang.

    4 Nama yang tertua ialah Ohola dan nama adiknya ialah Oholiba. Mereka Aku punya dan mereka melahirkan anak-anak lelaki dan perempuan. Mengenai nama-nama mereka, Ohola ialah Samaria dan Oholiba ialah Yerusalem.

    5 Dan Ohola berzinah, sedang ia Aku punya. Ia sangat berahi kepada kekasih-kekasihnya, kepada orang Asyur, pahlawan-pahlawan perang, 6 berpakaian kain ungu tua, bupati-bupati dan penguasa-penguasa, semuanya pemuda yang ganteng, pasukan kuda.

    7 Ia melakukan persundalannya dengan mereka, semuanya orang Asyur pilihan; ia menajiskan dirinya dengan semua orang, kepada siapa ia berahi dan dengan berhala-berhalanya.

    8 Ia tidak meninggalkan persundalannya yang dilakukannya sejak dari Mesir, sebab pada masa mudanya orang sudah menidurinya, dan mereka memegang-megang dada keperawanannya dan mencurahkan persundalan mereka kepadanya.

    9 Oleh sebab itu Aku menyerahkan dia ke dalam tangan kekasih-kekasihnya, dalam tangan orang Asyur, kepada siapa ia berahi.

    10 Mereka menyingkapkan auratnya, anak-anaknya lelaki dan perempuan ditangkap dan ia sendiri dibunuh dengan pedang. Dengan demikian namanya dipercakapkan di antara kaum perempuan sebab hukuman telah dijatuhkan atasnya.

    11 Walaupun hal itu dilihat oleh adiknya, Oholiba, ia lebih berahi lagi dan persundalannya melebihi lagi dari kakaknya. 12 Ia berahi kepada orang Asyur, kepada bupati-bupati dan penguasa-penguasan kepada pahlawan-pahlawan perang yang pakaiannya sangat sempurna, kepada pasukan kuda, semuanya pemuda yang ganteng.

    13 Aku melihat bahwa ia menajiskan diri; kelakuan mereka berdua adalah sama.

    14 Bahkan, ia menambah persundalannya lagi: ia melihat laki-laki yang terukir pada dinding, gambar orang-orang Kasdim, diukir dalam warna linggam, 15 pinggangnya diikat dengan ikat pinggang, kepalanya memakai serban yang berjuntai, semuanya kelihatan seperti perwira, yang menyerupai orang Babel dari Kasdim, tanah kelahiran mereka.

    16 Segera sesudah kelihatan oleh matanya ia berahi kepada mereka dan mengirim suruhan kepada mereka ke tanah Kasdim.

    17 Maka orang Babel datang kepadanya menikmati tempat tidur percintaan dan menajiskan dia dengan persundalan mereka; sesudah ia menjadi najis oleh mereka, ia meronta dari mereka.

    18 Oleh karena ia melakukan persundalannya dengan terang-terangan dan memperlihatkan sendiri auratnya, maka Aku menjauhkan diri karena jijik dari padanya, seperti Aku menjauhkan diri dari adiknya.

    19 Ia melakukan lebih banyak lagi persundalannya sambil teringat kepada masa mudanya, waktu ia bersundal di tanah Mesir. 20 Ia berahi kepada kawan-kawannya bersundal, yang auratnya seperti aurat keledai dan zakarnya seperti zakar kuda.

    21 Engkau menginginkan kemesuman masa mudamu, waktu orang Mesir memegang-megang dadamu dan menjamah-jamah susu kegadisanmu. [Ezekiel 23:1-21]

     

    Dalam Kidung Agung (Song) gairah seks digambarkan sebagai berikut:

    SONG 7:2 Pusarmu seperti cawan yang bulat, yang tak kekurangan anggur campur. Perutmu timbunan gandum, berpagar bunga-bunga bakung.

    3 Seperti dua anak rusa buah dadamu, seperti anak kembar kijang. 4 Lehermu bagaikan menara gading, matamu bagaikan telaga di Hesybon, dekat pintu gerbang Batrabim; hidungmu seperti menara di gunung Libanon, yang menghadap ke kota Damsyik.

    5 Kepalamu seperti bukit Karmel, rambut kepalamu merah lembayung; seorang raja tertawan dalam kepang-kepangnya. 6 Betapa cantik, betapa jelita engkau, hai tercinta di antara segala yang disenangi.

    7 Sosok tubuhmu seumpama pohon korma dan buah dadamu gugusannya. 8 Kataku: “Aku ingin memanjat pohon korma itu dan memegang gugusan-gugusannya Kiranya buah dadamu seperti gugusan anggur dan nafas hidungmu seperti buah apel.” [Kidung Agung 7:2-8]

     

    Dalam Islam larangan zina dinyatakan secara singkat dengan tidak menimbulkan birahi bagi pembacanya sehingga mereka tidak berkeinginan untuk bersetubuh dengan istrinya, berzina dengan pacarnya, atau melakukan onani:

     

    “Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.” [Al Israa’:32]

     

    Bahkan izin bersetubuh di malam bulan puasa pun disampaikan dengan cara yang tidak vulgar:

     

    “Dihalalkan bagi kamu pada malam hari bulan puasa bercampur dengan isteri-isteri kamu; mereka adalah pakaian bagimu, dan kamupun adalah pakaian bagi mereka.” [Al Baqarah:187]

     

    Hukum Qishash

     

    Dalam Perjanjian Lama, Exodus 21:11-22:19 dijelaskan tentang Hukum Qishash yaitu hukuman mati untuk pembunuh, mata ganti mata, gigi ganti gigi:

     

    “Siapa yang memukul seseorang, sehingga mati, pastilah ia dihukum mati.” [Exodus 21:12]

    EX 21:24 mata ganti mata, gigi ganti gigi, tangan ganti tangan, kaki ganti kaki, 25 lecur ganti lecur, luka ganti luka, bengkak ganti bengkak.” [Exodus 21:24-25]

     

    Namun pada Perjanjian Baru hukum itu dihapuskan dan orang Kristen tidak mengikuti aturan itu lagi.

     

    Dalam Al Qur’an hukum Qishash kembali ditegakkan:

     

    “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu qishaash berkenaan dengan orang-orang yang dibunuh; orang merdeka dengan orang merdeka, hamba dengan hamba, dan wanita dengan wanita…” [Al Baqarah:178]

     

    Hukum Qishash diberlakukan agar orang berpikir panjang sebelum membunuh orang lain. Seandainya dia membunuh orang, maka dia dihukum mati sehingga tidak bisa membunuh lagi. Dengan cara itu dunia jadi lebih aman bagi orang-orang yang tidak berdosa (bukan pembunuh):

     

    “Dan dalam qishaash itu ada (jaminan kelangsungan) hidup bagimu, hai orang-orang yang berakal, supaya kamu bertakwa.” [Al Baqarah:179]

     

    Ular atau Iblis yang Menipu Adam dan Hawa?

    Dalam Alkitab Genesis 3:1-19 diceritakan bahwa Ular adalah binatang paling cerdik yang bisa bicara sehingga bisa menipu manusia: Adam dan Hawa:

     

    GEN 3:1 Adapun ular ialah yang paling cerdik dari segala binatang di darat yang dijadikan oleh TUHAN Allah. Ular itu berkata kepada perempuan itu: “Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?”

    2 Lalu sahut perempuan itu kepada ular itu: “Buah pohon-pohonan dalam taman ini boleh kami makan, 3 tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, Allah berfirman: Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu mati.”

    4 Tetapi ular itu berkata kepada perempuan itu: “Sekali-kali kamu tidak akan mati, 5 tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat.”

    6 Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminyapun memakannya.” [Genesis 3:1-6]

     

    GEN 3:13 Kemudian berfirmanlah TUHAN Allah kepada perempuan itu: “Apakah yang telah kauperbuat ini?” Jawab perempuan itu: “Ular itu yang memperdayakan aku, maka kumakan.”

    14 Lalu berfirmanlah TUHAN Allah kepada ular itu: “Karena engkau berbuat demikian, terkutuklah engkau di antara segala ternak dan di antara segala binatang hutan; dengan perutmulah engkau akan menjalar dan debu tanahlah akan kaumakan seumur hidupmu.” [Genesis 3:13-14]

     

    Dalam Al Qur’an dijelaskan bahwa yang menggoda Adam dan Hawa adalah Setan/Iblis:

     

    Lalu keduanya digelincirkan oleh syaitan dari surga itu] dan dikeluarkan dari keadaan semula dan Kami berfirman: “Turunlah kamu! sebagian kamu menjadi musuh bagi yang lain, dan bagi kamu ada tempat kediaman di bumi, dan kesenangan hidup sampai waktu yang ditentukan.”[Al Baqarah:36]

     

    Jika dalam ajaran Kristen Adam dan Hawa tetap berdosa dan dosanya diturunkan kepada manusia sebagai Dosa Asal / Dosa Warisan (Original Sin), dalam Islam disebut setelah Adam dan Hawa minta ampun dan bertobat, Allah segera mengampuni mereka dan tidak ada dosa warisan yang diturunkan kepada anak cucu mereka:

     

    “Kemudian Adam menerima beberapa kalimat dari Tuhannya, maka Allah menerima taubatnya. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.” [Al Baqarah:37]

     

    Ummat Yahudi menganggap mereka adalah bangsa pilihan. Ummat Kristen beranggapan tidak ada keselamatan bagi orang yang tidak mengakui Yesus sebagai Tuhan sehingga mereka mengirimkan banyak misionaris/penginjil untuk “menggarami” / mengkristenkan penduduk dunia. Islam sendiri menyatakan hanya Islam agama yang diridhai Allah:

     

    “Sesungguhnya agama yang diridhai disisi Allah hanyalah Islam.” [Ali ‘Imran:19]

    “Barangsiapa mencari agama selain Islam, maka sekali-kali tidak akan diterima agama itu, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.” [Ali ‘Imran:85]

     

    Itulah beberapa perbedaan antara agama Yahudi, Kristen, dan Islam. Meski masih banyak lagi perbedaannya, namun ummat Islam dianjurkan untuk berhubungan sosial dengan baik selama mereka tidak menyerang/memusuhi ummat Islam. Meski dalam agama tak ada paksaan dalam beragama, namun ummat Islam tidak boleh mencampur-adukkan masalah aqidah/agama. Untukmu agamamu dan untukku agamaku. Demikian ajaran agama kita.

     

    Rujukan:

    Al Qur’an

    Alkitab

    MS Encarta

    Wikipedia

    “The Choice”, Ahmed Deedat

    http://media-islam.or.id/2008/03/17/perbandingan-agama-yahudi-kristen-dan-islam/

     
    • insan.tak.kamil 9:04 am on 15/02/2011 Permalink | Reply

      Tidak ada Tritunggal/Trinitas dalam Alkitab. Ajaran Trinitas dalam Kekristenan masa kini adalah hasil salah tafsir. Hal ini dijelaskan dalam buku yang baru terbit karya seorang mantan Trinitarian yang mengajarkan doktrin ini dengan bergebu-gebu selama lebih dari 40 tahun. Kepada yang berminat, buku ini dapat dibaca secara gratis online di: http://www.theonlytruegod.org/id

      • SERBUIFF 3:43 am on 22/02/2011 Permalink | Reply

        UDAH JELAS KOK MEREKA MENGATAKAN YESUS BAPA ROH KUDUD SATU KESATAUAN …MAU APA LAGI ?

        • Freedomfighter 1:38 am on 01/03/2011 Permalink | Reply

          Hanya ada satu Tuhan. Tapi banyak yang menolak kalimat tersebut.

          “Kita ini diciptakan dari satu makhluk (adam) lalu dijadikan pula pasangan (hawa) dari makhluk itu sendiri. Terus, dari perut ibu terdapat 3 lipat tahap penciptaan manusia (bayi).
          Yaitu kegelapan dalam perut, dalam rahim, dan dalam selaput yang menutupi janin.”

          “Di dalamnya terjadilah proses penciptaan. Ditempatkanlah setitik bibit (sperma) dalam penyimpanan yang kuat (ovum). Lalu terbentuklah segumpal darah, lalu gumpalan darah itu menjadi segumpal daging, dan dari daging jadi tulang belulang, setelah itu tulang tersebut ditutup lagi dengan daging (janin).”

          “Dimukimkanlah janin yang terbentuk itu di dalam rahim hingga waktu yang ditentukan (9bln10hari). Setelah itu keluarlah kita jadi bayi, yang berangsur mancapai kedewasaan. Ada yang mati muda, ada yang panjang umurnya sampai – sampai jadi pikun.”

          Pengetahuan tentang embriologi ini ditemukan dan disahkan pada abad ke-20.
          Apakah kalian tahu, keterangan itu sudah tersebar sekitar 1400 tahun lalu? Apakah kalian mengira pada tahun tersebut terdapat teknologi canggih sama seperti sekarang, hingga bisa mengetahui sperma (hanya setitik) masuk ke dalam ovum beserta proses yang terjadi?
          Jika jawabannya “TIDAK”,
          Saya beritahu bahwa keterangan itu ada di dalam Al-Qur’an : 39 Azzumar ayat 6, al Mukminun ayat 13 dan 14, al Maidah ayat 22

          Masihkah menolak?
          Saya yakin pasti kebanyakan menjawab “IYA”
          Dan saya tidak heran karena ini sudah ditulis pula,
          Q.S.82 ayat 6-7:“Hai manusia, apakah yang telah memperdayakan kamu
          (berbuat durhaka) terhadap Tuhanmu Yang Maha Pemurah, yang telah membentuk kamu
          lalu menyempurnakan kejadianmu dan menjadikan (susunan tubuh)mu seimbang.”

          Q.S.71 ayat 13-14:
          “Mengapa kamu tidak percaya akan kebesaran Allah ?
          Padahal Dia sesungguhnya telah membentuk kamu dalam beberapa tingkatan
          kejadian.”

    • sangkebenaran 8:39 am on 20/04/2011 Permalink | Reply

      http://sangkebenaran.blogspot.com/

      Inilah contoh ajaran PEDOFILIA Muhammad:

      Dikisahkan Jabir bin ‘Abdullah: Ketika aku menikah, Rasullah bersabda kepadaku, perempuan macam apa yang kamu nikahi? Aku menjawab, aku menikahi seorang janda muda? Beliau bersabda, Mengapa kamu tidak bernafsu pada para perawan dan memanjakannya? Jabir juga berkisah: Rasullah bersabda, mengapa kamu tidak menikahi seorang perawan muda sehingga kamu dapat memuaskan nafsumu dengannya dan dia denganmu?

      Hadits Bukhari Vol.7, Kitab 62, Pasal 17.

      A’isyah (Allah dibuatnya bahagia) diceritakan bahwa Rasullah (semoga damai sejahtera atas beliau) dinikahi ketika usianya tujuh tahun, dan diambilnya untuk rumahnya sebagai pengantin ketika dia sembilan tahun, dan bonekanya masih bersamanya; dan ketika beliau (Nabi Yang Kudus) mampus usianya delapan belas tahun.

      Kitab Sahih Muslim 8, Pasal 3311.

      Dikisahkan A’isyah: bahwa Nabi menikahinya ketika dia berusia enam tahun dan menikmati pernikahannya ketika berusia sembilan tahun. Hisham berkata: Aku telah menceritakan bahwa A’isyah menghabiskan waktunya dengan Nabi selama sembilan tahun (yaitu hingga kematiannya).

      Bukhari Vol.7, Kitab 62, Pasal 65.

      Muhammad telah bernasu birahi kepada anak berusia enam tahun. Apa yang tersimpan di dalam otak Muhammad? Apa pikiran mesum nabi merupakan perbuatan suci?

      • pedro 12:26 pm on 20/04/2011 Permalink | Reply

        astaga…!!

      • SERBUIFF 5:31 am on 24/04/2011 Permalink | Reply

        TENTANG USIA AISYAH KETIKA DINIKAHI NABI MUHAMMAD

        Seorang teman kristen suatu kali bertanya ke saya, ” Akankah anda menikahkan saudara perempuanmu yang berumur 7 tahun dengan seorang tua berumur 50 tahun?” Saya terdiam. Dia melanjutkan,” Jika anda tidak akan melakukannya, bagaimana bisa anda menyetujui pernikahan gadis polos berumur 7 tahun, Aisyah, dengan Nabi anda?” Saya katakan padanya,” Saya tidak punya jawaban untuk pertanyaan anda pada saat ini.” Teman saya tersenyum dan meninggalkan saya dengan guncangan dalam batin saya akan agama saya. Kebanyakan muslim menjawab bahwa pernikahan seperti itu diterima masyarakat pada saat itu. Jika tidak, Orang-orang akan merasa keberatan dengan pernikahan Nabi saw dengan Aisyah.

        Bagaimanapun, penjelasan seperti ini akan mudah menipu bagi orang-orang yang naif dalam mempercayainya. Tetapi, saya tidak cukup puas dengan penjelasan seperti .

        Nabi merupakan manusia tauladan, Semua tindakannya paling patut dicontoh sehingga kita, Muslim dapat meneladaninya. Bagaimaanpun, kebanyakan orang di Islamic Center of Toledo, termasuk saya, Tidak akan berpikir untuk menunangkan saudara perempuan kita yang berumur 7 tahun dengan seorang laki-laki berumur 50 tahun. Jika orang tua setuju dengan pernikahan seperti itu, kebanyakan orang, walaupun tidak semuanya, akan memandang rendah thd orang tua dan suami tua tersebut.

        Tahun 1923, pencatat pernikahan di Mesir diberi intruksi untuk menolak pendaftaran dan menolak mengeluarkan surat nikah bagi calon suami berumur dibawah 18 tahun , dan calon isteri dibawah 16 tahun. Tahun 1931, Sidang dalam oraganisasi-oraganisi hukum dan syariah menetapkan untuk tidak merespon pernikahan bagi pasangan dengan umur diatas (Women in Muslim Family Law, John Esposito, 1982). Ini memperlihatkan bahwa walaupun di negara Mesir yang mayoritas Muslim pernikahan usia anak-anak adalah tidak dapat diterima.

        Jadi, Saya percaya, tanpa bukti yang solidpun selain perhormatan saya thd Nabi, bahwa cerita pernikahan gadis brumur 7 tahun dengan Nabi berumur 50 tahun adalah mitos semata. Bagaimanapun perjalanan panjang saya dalam menyelelidiki kebenaran atas hal ini membuktikan intuisi saya benar adanya.

        Nabi memang seorang yang gentleman. Dan dia tidak menikahi gadis polos berumur 7 atau 9 tahun. Umur Aisyah telah dicatat secara salah dalam literatur hadist. Lebih jauh, Saya pikir bahwa cerita yang menyebutkan hal ini sangatlah tidak bisa dipercaya. Beberapa hadist (tradisi Nabi) yang menceritakan mengenai umur Aisyah pada saat pernikahannya dengan Nabi, hadist-hadist tsb sangat bermasalah. Saya akan menyajikan beberapa bukti melawan khayalan yang diceritakan Hisyanm ibnu `Urwah dan untuk membersihkan nama Nabi dari sebutan seorang tua yang tidak bertanggung jawab yang menikahi gadis polos berumur 7 tahun.
        BUKTI #1: PENGUJIAN THD SUMBER

        Sebagaian besar riwayat yang menceritakan hal ini yang tercetak di hadist yang semuanya diriwayatkan hanya oleh Hisham ibn `Urwah, yang mencatat atas otoritas dari Bapaknya,Yang mana seharusnya minimal 2 atau 3 orang harus mencatat hadist serupa juga. Adalah aneh bahwa tak ada seorangpun yang di Medinah, dimana Hisham ibn `Urwah tinggal, sampai usia 71 tahun baru menceritakan hal ini, disamping kenyataan adanya banyak murid-murid di Medinah termasuk yang kesohor Malik ibn Anas, tidak menceritakan hal ini.
        Asal dari riwayat ini adalah dari orang-orang Iraq, dimana Hisham tinggal disana dan pindah dari Medinah ke Iraq pada usia tua.

        Tehzibu’l-Tehzib, salah satu buku yang cukup terkenal yang berisi catatan para periwayat hadist, menurut Yaqub ibn Shaibah mencatat : ” Hisham sangat bisa dipercaya, riwayatnya dapat diterima, kecuali apa-apa yang dia ceritakan setelah pindah ke Iraq ” (Tehzi’bu’l-tehzi’b, Ibn Hajar Al-`asqala’ni, Dar Ihya al-turath al-Islami, 15th century. Vol 11, p.50).

        Dalam pernyataan lebih lanjut bahwa Malik ibn Anas menolak riwayat Hisham yang dicatat dari orang-orang Iraq: ” Saya pernah dikasih tahu bahwa Malik menolak riwayat Hisham yang dicatat dari orang-orang Iraq” (Tehzi’b u’l-tehzi’b, IbnHajar Al- `asqala’ni, Dar Ihya al-turath al-Islami, Vol.11, p. 50).

        Mizanu’l-ai`tidal, buku lain yang berisi uraian riwayat hidup pada periwayat hadist Nabi saw mencatat: “Ketika masa tua, ingatan Hisham mengalami kemunduran yang mencolok” (Mizanu’l-ai`tidal, Al-Zahbi, Al-Maktabatu’l-athriyyah, Sheikhupura, Pakistan, Vol. 4, p. 301).

        KESIMPULAN: berdasarkan referensi ini, Ingatan Hisham sangatlah jelek dan riwayatnya setelah pindha ke Iraq sangat tidak bisa dipercaya, sehingga riwayatnya mengenai umur pernikahan Aisyah adalah tidak kredibel.

        KRONOLOGI: Adalah vital untuk mencatat dan mengingat tanggal penting dalam sejarah Islam:

        pra-610 M: Jahiliya (pra-Islamic era) sebelum turun wahyu
        610 M: turun wahyu pertama AbuBakr menerima Islam
        613 M: Nabi Muhammad mulai mengajar ke Masyarakat
        615 M: Hijrah ke Abyssinia.
        616 M: Umar bin al Khattab menerima Islam.
        620 M: dikatakan Nabi meminang Aisyah
        622 M: Hijrah ke Yathrib, kemudian dinamai Medina
        623/624 M: dikatakan Nabi saw berumah tangga dengan Aisyah
        BUKTI #2: MEMINANG

        Menurut Tabari (juga menurut Hisham ibn `Urwah, Ibn Hunbal and Ibn Sad), Aisyah dipinang pada usia 7 tahun dan mulai berumah tangga pada usia 9 tahun.

        Tetapi, di bagian lain, Al-Tabari mengatakan: “Semua anak Abu Bakr (4 orang) dilahirkan pada masa jahiliyah dari 2 isterinya ” (Tarikhu’l-umam wa’l-mamlu’k, Al-Tabari (died 922), Vol. 4,p. 50, Arabic, Dara’l-fikr, Beirut, 1979).

        Jika Aisyah dipinang 620M (Aisyah umur 7 tahun) dan berumah tangga tahun 623/624 M (usia 9 tahun), ini mengindikasikan bahwa Aisyah dilahirkan pada 613 M. Sehingga berdasarkan tulisan Al- Tabari, Aisyah seharusnya dilahirkan pada 613M, Yaitu 3 tahun sesudah masa jahiliyah usai (610 M).

        Tabari juga menyatakan bahwa Aisyah dilahirkan pada saat jahiliyah. Jika Aisyah dilahirkan pada era Jahiliyah, seharusnya minimal Aisyah berumur 14 tahun ketika dinikah. Tetapi intinya Tabari mengalami kontradiksi dalam periwayatannya.

        KESIMPULAN: Al-Tabari tak reliable mengenai umur Aisyah ketika menikah.
        BUKTI # 3: Umur Aisyah jika dihubungkan dengan umur Fatimah

        Menurut Ibn Hajar, “Fatima dilahirkan ketika Ka`bah dibangun kembali, ketika Nabi saw berusia 35 tahun… Fatimah 5 tahun lebih tua dari Aisyah ” (Al-isabah fi tamyizi’l-sahabah, Ibn Hajar al-Asqalani, Vol. 4, p. 377, Maktabatu’l-Riyadh al-haditha, al-Riyadh,1978).

        Jika Statement Ibn Hajar adalah factual, berarti Aisyah dilahirkan ketika Nabi berusia 40 tahun. Jika Aisyah dinikahi Nabi pada saat usia Nabi 52 tahun, maka usia Aisyah ketika menikah adalah 12 tahun.

        KESIMPULAN: Ibn Hajar, Tabari, Ibn Hisham, dan Ibn Humbal kontradiksi satu sama lain. Tetapi tampak nyata bahwa riwayat Aisyah menikah usia 7 tahun adalah mitos tak berdasar.
        BUKTI #4: Umur Aisyah dihitung dari umur Asma’

        Menurut Abda’l-Rahman ibn abi zanna’d: “Asma lebih tua 10 tahun dibanding Aisyah (Siyar A`la’ma’l-nubala’, Al-Zahabi, Vol. 2, p. 289, Arabic, Mu’assasatu’l-risalah, Beirut, 1992).

        Menurut Ibn Kathir: “Asma lebih tua 10 tahun dari adiknya [Aisyah]” (Al-Bidayah wa’l-nihayah, Ibn Kathir, Vol. 8, p. 371,Dar al-fikr al-`arabi, Al-jizah, 1933).

        Menurut Ibn Kathir: “Asma melihat pembunuhan anaknya pada tahun 73 H, dan 5 hari kemudian Asma meninggal. Menurut iwayat lainya, dia meninggal 10 atau 20 hari kemudian, atau bebrapa hari lebih dari 20 hari, atau 100 hari kemudian. Riwayat yang paling kuat adalah 100 hari kemudian. Pada waktu Asma Meninggal, dia berusia 100 tahun” (Al-Bidayah wa’l-nihayah, Ibn Kathir, Vol. 8, p. 372, Dar al-fikr al-`arabi, Al- jizah, 1933)

        Menurut Ibn Hajar Al-Asqalani: “Asma hidup sampai 100 tahun dan meninggal pada 73 or 74 H.” (Taqribu’l-tehzib, Ibn Hajar Al-Asqalani,p. 654, Arabic, Bab fi’l-nisa’, al-harfu’l-alif, Lucknow).

        Menurut sebagaian besar ahli sejarah, Asma, Saudara tertua dari Aisyah berselisuh usia 10 tahun. Jika Asma wafat pada usia 100 tahun dia tahun 73 H, Asma seharusnya berusia 27 atau 28 tahun ketika hijrah (622M).

        Jika Asma berusia 27 atau 28 tahun ketika hijrah (ketika Aisyah berumah tangga), Aisyah seharusnya berusia 17 atau 18 tahun. Jadi, Aisyah, berusia 17 atau 18 tahun ketika hijrah pada taun dimana Aisyah berumah tangga.

        Berdasarkan Hajar, Ibn Katir, and Abda’l-Rahman ibn abi zanna’d, usia Aisyah ketika beliau berumah tangga dengan Rasulullah adalah 19 atau 20 tahun.

        Dalam bukti # 3, Ibn Hajar memperkirakan usia Aisyah 12 tahun dan dalam bukti #4 Ibn Hajar mengkontradiksi dirinya sendiri dengan pernyataannya usia Aisyah 17 atau 18 tahun. Jadi mana usia yang benar ? 12 atau 18..?

        kesimpulan: Ibn Hajar tidak valid dalam periwayatan usia Aisyah.
        BUKTI #5: Perang BADAR dan UHUD

        Sebuah riwayat mengenai partisipasi Aisyah dalam perang Badr dijabarkan dalam hadist Muslim, (Kitabu’l-jihad wa’l-siyar, Bab karahiyati’l-isti`anah fi’l-ghazwi bikafir). Aisyah, ketika menceritakan salah satu moment penting dalam perjalanan selama perang Badar, mengatakan: “ketika kita mencapai Shajarah”. Dari pernyataan ini tampak jelas, Aisyah merupakan anggota perjalanan menuju Badar. Sebuah riwayat mengenai pastisipasi Aisyah dalam Uhud tercatat dalam Bukhari (Kitabu’l-jihad wa’l-siyar, Bab Ghazwi’l-nisa’ wa qitalihinnama`a’lrijal): “Anas mencatat bahwa pada hari Uhud, Orang-orang tidak dapat berdiri dekat Rasulullah. [pada hari itu,] Saya melihat Aisyah dan Umm-i-Sulaim dari jauh, Mereka menyingsingkan sedikit pakaian-nya [untuk mencegah halangan gerak dalam perjalanan tsb].”

        Lagi-lagi, hal ini menunjukkan bahwa Aisyah ikut berada dalam perang Uhud and Badr.

        Diriwayatkan oleh Bukhari (Kitabu’l-maghazi, Bab Ghazwati’l-khandaq wa hiya’l-ahza’b): “Ibn `Umar menyatakan bahwa Rasulullah tidak mengijinkan dirinya berpastisispasi dalam Uhud, pada ketika itu, Ibnu Umar berusia 14 tahun. Tetapi ketika perang Khandaq, ketika berusia 15 tahun, Nabi mengijinkan Ibnu Umar ikut dalam perang tsb.”

        Berdasarkan riwayat diatas, (a) anak-anak berusia dibawah 15 years akan dipulangkan dan tidak diperbolehkan ikut dalam perangm, dan (b) Aisyah ikut dalam perang badar dan Uhud

        KESIMPULAN: Aisyah ikut dalam perang Badar dan Uhud jelas mengindikasikan bahwa beliau tidak berusia 9 tahun ketika itu, tetapi minimal berusia 15 tahun. Disamping itu, wanita-wanita yang ikut menemani para pria dalam perang sudah seharusnya berfungsi untuk membantu, bukan untuk menambah beban bagi mereka. Ini merupakan bukti lain dari kontradiksi usia pernikahan Aisyah.
        BUKTI #6: Surat al-Qamar (Bulan)

        Menurut beberapa riwayat, Aisyah dilahirkan pada tahun ke delapan sebelum hijriyah. Tetapi menurut sumber lain dalam Bukhari, Aisyah tercatat mengatakan hal ini: “Saya seorang gadis muda (jariyah dalam bahasa arab)” ketika Surah Al-Qamar diturunkan(Sahih Bukhari, kitabu’l-tafsir, Bab Qaulihi Bal al-sa`atu Maw`iduhum wa’l-sa`atu adha’ wa amarr).

        Surat 54 dari Quran diturunkan pada tahun ke delapan sebelum hijriyah(The Bounteous Koran, M.M. Khatib, 1985), menunjukkan bahwa surat tsb diturunkan pada tahun 614 M. jika Aisyah memulai berumahtangga dengan Rasulullah pada usia 9 di tahun 623 M or 624 M, Aisyah masih bayi yang baru lahir (sibyah in Arabic) pada saat Surah Al-Qamar diturunkan. Menurut riwayat diatas, secara aktual tampak bahwa Aisyah adalah gadis muda, bukan bayi yang baru lahir ketika pewahyuan Al-Qamar. Jariyah berarti gadis muda yang masih
        suka bermain (Lane’s Arabic English Lexicon). Jadi, Aisyah, telah menjadi jariyah bukan sibyah (bayi), jadi telah berusia 6-13 tahun pada saat turunnya surah Al-Qamar, dan oleh karean itu sudah pasti berusia 14-21 tahun ketika dinikah Nabi.

        Kesimpulan: riwayat ini juga mengkontra riwayat pernikahan Aisyah yang berusia 9 tahun.
        BUKTI #7: Terminologi bahasa Arab

        Menurut riwayat dari Ahmad ibn Hanbal, sesudah meninggalnya isteri pertama Rasulullah, Khadijah, Khaulah datang kepada Nabi dan menasehati Nabi untuk menikah lagi, Nabi bertanya kepada nya ttg pilihan yang ada di pikiran Khaulah. Khaulah berkata: “Anda dapat menikahi seorang gadis (bikr) atau seorang wanita yang pernah menikah (thayyib)”. Ketika Nabi bertanya ttg identitas gadis tsb (bikr), Khaulah menyebutkan nama Aisyah.

        Bagi orang yang paham bahasa Arab akan segera melihat bahwa kata bikr dalam bahasa Arab tidak digunakan untuk gadis belia berusia 9 tahun. Kata yang tepat untuk gadis belia yangmasih suka bermain-main adalah, seperti dinyatakan dimuka, adalah jariyah. Bikr disisi lain, digunakan untuk seorang wanita yang belum menikah serta belum punya pertautan pengalaman dengan pernikahan, sebagaiaman kita pahami dalam bahasa Inggris “virgin”.
        Oleh karean itu, tampak jelas bahwa gadis belia 9 tahun bukanlah “wanita” (bikr) (Musnad Ahmad ibn Hanbal, Vol. 6, p. .210,Arabic, Dar Ihya al-turath al-`arabi, Beirut).

        Kesimpulan: Arti literal dari kata, bikr (gadis), dalam hadist diatas adalah “wanita dewasa yang belum punya pengalaman sexual dalam pernikahan.” Oleh karean itu, Aisyah adalah seorang wanita dewasa pada waktu menikahnya.
        BUKTI #8. Text Qur’an

        Seluruh muslim setuju bahwa Quran adalah buku petunjuk. Jadi, kita perlu mencari petunjuk dari Qur’an untuk membersihkan kabut kebingungan yang diciptakan oleh para periwayat pada periode klasik Islam mengenai usia Aisyah dan pernikahannya. Apakah Quran mengijinkan atau melarang pernikahan dari gadis belia berusia 7 tahun?

        Tak ada ayat yang secara eksplisit mengijinkan pernikahan seperti itu. Ada sebuah ayat , yang bagaimanapun, yang menuntun muslim dalam mendidik dan memperlakukan anak yatim. Petunjuk Qur’an mengenai perlakuan anak Yatim juga valid doaplikasikan ada anak kita sendiri sendiri. Ayat tsb mengatakan : Dan janganlah kamu serahkan kepada orang-orang yang belum sempurna akalnya, harta (mereka yang ada dalam kekuasaanmu) yang dijadikan Allah sebagai pokok kehidupan. Berilah mereka belanja dan pakaian (dari hasil harta itu) dan ucapkanlah kepada mereka kata-kata yang baik. (Qs. 4:5) Dan ujilah anak yatim itu sampai mereka cukup umur untuk kawin. Kemudian jika menurut pendapatmu mereka telah cerdas (pandai memelihara harta), maka serahkanlah kepada mereka harta-hartanya. ?? (Qs. 4:6)

        Dalam hal seorang anak yang ditingal orang tuanya, Seorang muslim diperintahkan untuk (a) memberi makan mereka, (b) memberi pakaian, (c) mendidik mereka, dan (d) menguji mereka thd kedewasaan “sampai usia menikah” sebelum mempercayakan mereka dalam pengelolaan keuangan.

        Disini, ayat Qur’an menyatakan ttg butuhnya bukti yang teliti terhadap tingkat kedewasaan intelektual dan fisik melalui hasil test yang objektif sebelum memasuki usia nikah dan untuk mempercayakan pengelolaan harta-harta kepada mereka.

        Dalam ayat yang sangat jelas diatas, tidak ada seorangpun dari muslim yang bertanggungjawab akan melakukan pengalihan pengelolaan keuangan pada seorang gadis belia berusia 7 tahun. Jika kita tidak bisa mempercayai gadis belia berusia 7 tahun dalam pengelolaan keuangan, Gadis tsb secara tidak memenuhi syarat secara intelektual maupun fisik untuk menikah. Ibn Hambal (Musnad Ahmad ibn Hambal, vol.6, p. 33 and 99) menyatakan bahwa Aisyah yang berusia 9 tahun lebih tertarik untuk bermain dengan mainannya daripada mengambi tugas sebagai isteri. Oleh karean itu sangatlah sulit untuk mempercayai, bahwa AbuBakar,seorang tokoh muslim, akan menunangkan anaknya yang masih belia berusia 7 taun dengan Nabi yang berusia 50 tahun.. Sama sulitnya untuk membayangkan bahwa Nabi menikahi seorang gadis belia berusia 7 tahun.

        Sebuah tugas penting lain dalam menjaga anak adalah mendidiknya. Marilah kita memunculkan sebuah pertanyaan,” berapa banyak di antara kita yang percaya bahwa kita dapat mendidik anak kita dengan hasil memuaskan sebelum mereka mencapai usia 7 atau 9 tahun?” Jawabannya adalah Nol besar. Logika kita berkata, adalah tidak mungkin tugas mendidik anak kita dengan memuaskan sebelum mereka mencapai usia 7 tahun, lalu bagaimana mana mungkin kita percaya bahwa Aisyah telah dididik secara sempurna pada usia 7 tahun seperti diklaim sebagai usia pernikahannya?

        AbuBakr merupakan seorang yang jauh lebih bijaksana dari kita semua, Jadi dia akan merasa dalam hatinya bahwa Aisyah masih seorang anak-anak yang belum secara sempurna sebagaimana dinyatakan Qur’an. Abu Bakar tidak akan menikahkan Aisyah kepada seorangpun. Jika sebuah proposal pernikahan dari gadis belia dan belum terdidik secara memuaskan datang kepada Nabi, Beliau akan menolak dengan tegas karean itu menentang hukum-hukum Quran.

        Kesimpulan: Pernikahan Aisyah pada usia 7 tahun akan menentang hukum kedewasaan yang dinyatakan Quran. Oleh karean itu, Cerita pernikahan Aisyah gadis belia berusia 7 tahun adalah mitos semata.
        BUKTI #9: Ijin dalam pernikahan

        Seorang wanita harus ditanya dan diminta persetujuan agar pernikahan yang dia lakukan menjadi syah (Mishakat al Masabiah, translation by James Robson, Vol. I, p. 665). Secara Islami, persetujuan yang kredible dari seorang wanita merupakan syarat dasar bagi kesyahan sebuah pernikahan.

        Dengan mengembangkan kondisi logis ini, persetujuan yang diberikan oleh gadis belum dewasa berusia 7 tahun tidak dapat diautorisasi sebagai validitas sebuah pernikahan.

        Adalah tidak terbayangkan bahwa AbuBakr, seorang laki-laki yang cerdas, akan berpikir dan mananggapi secara keras ttg persetujuan pernikahan gadis 7 tahun (anaknya sendiri) dengan seorang laki-laki berusia 50 tahun.

        Serupa dengan ini, Nabi tidak mungkin menerima persetujuan dari seorang gadis yang menurut hadith dari Muslim, masih suka bermain-main dengan bonekanya ketika berumah tangga dengan Rasulullah.

        kesimpulan: Rasulullah tidak menikahi gadis berusia 7 tahun karena akan tidak memenuhi syarat dasar sebuah pernikahan islami ttg klausa persetujuan dari pihak isteri. Oleh karean itu, hanya ada satu kemungkinan Nabi menikahi Aisyah seorang wanita yang dewasa secara intelektual maupun fisik.
        SUMMARY:

        Tidak ada tradisi Arab untuk menikahkan anak perempuan atau laki-laki yang berusia 9 tahun, Demikian juga tidak ada pernikahan Rasulullah saw dan Aisyah ketika berusia 9 tahun. Orang-orang arab tidak pernha keberatan dengan pernikahan seperti ini, karean ini tak pernah terjadi sebagaimana isi beberapa riwayat.

        Jelas nyata, riwayat pernikahan Aisyah pada usia 9 tahun oleh Hisham ibn `Urwah tidak bisa dianggap sebagai kebenaran, dan kontradisksi dengan riwayat-riwayat lain. Lebih jauh, tidak ada alasan yang nyata untuk menerima riwayat Hisham ibn `Urwah sebagai kebenaran ketika para pakar lain, termasuk Malik ibn Anas, melihat riwayat Hisham ibn `Urwah selama di
        Iraq adalah tidak reliable. Pernyataan dari Tabari, Bukhari dan Muslim menunjukkan mereka kontradiksi satu sama lain mengenai usia menikah bagi Aisyah. Lebih jauh, beberapa pakar periwayat mengalami internal kontradiksi dengan riwayat-riwayatnya sendiri. Jadi, riwayat usia Aisyah 9 tahun ketika menikah adalah tidak reliable karean adanya kontradiksi yang nyata pada catatan klasik dari pakar sejarah Islam.

        Oleh karean itu, tidak ada alasan absolut untuk menerima dan mempercayai usia Aisyah 9 tahun ketika menikah sebagai sebuah kebenaran disebabkan cukup banyak latar belakang untuk menolak riwayat tsb dan lebih layak disebut sebagai mitos semata. Lebih jauh, Qur’an menolak pernikahan gadis dan lelaki yang belum dewasa sebagaimana tidak layak membebankan kepada mereka tanggung jawab-tanggung jawab.

        sumber :
        The Ancient Myth Exposed
        By T.O. Shanavas , di Michigan.
        © 2001 Minaret
        from The Minaret Source: http://www.iiie.net/

        Diterjemahkan oleh : C_P

    • sentolov 7:22 am on 22/04/2011 Permalink | Reply

      Ini dikitab lho, malu aku….!!!, sepertinya Hadits umat muslim kok isinya lebih baik jelas dan lebih lengkap dari pada alkitab…!!!!

      Yesus seorang yang cabul dan kuat sex

      Matius 21:52-54 Yesus berkata kepadaku “hai gadis, sungguh manis wajahmu, sungguh montok buah dadamu, bolehkah aku memegang buah dadamu sayang?” aku menjawab “tidak boleh sebab aku masih dara” lalu Yesus marah kepadaku dan bilang padaku “Aku adalah Tuhan, kamu perlu patuh kemahuanku” aku pun akur dan membiarkan Yesus memegang buah dadaku yang montok..

      Lukas 17:12-15 Pada suatu petang, berjalanlah Yesus menghampiri seorang gadis yang cantik dan jelita, badan yang menawan dan buah dada yang montok, Yesus membuka pakaiannya dan menunjukkan zakarnya sebesar batang kelapa lalu Yesus memasukkan zakarnya kedalam burit gadis itu, gadis itu teriak meminta tolong tetapi apakan daya, kehendak Tuhan

      Lukas 19:19-21 Lalu berkata Yesus “Aku tidak dapat menahan nafsuku apabila aku melihat wanita yang cantik”, murid-muridnya bertanya kepada Yesus “kenapa Tuanku?” berkata Yesus kepada mereka “karena Aku seorang yang dahagakan persetubuhan dan akan aku masukkan zakarku kedalam burit gadis-gadis yang cantik dan perawan”

      Markus 6:14 Berkata Yesus kepada mereka “Aku mempunyai seramai 120 orang isteri dan kesemuanya lemas dalam pelukanku”
      6:18-19 “Isteriku yang paling muda ialah Maria yang baru berumur 3 tahun, tidak tahan nafsuku melihat burit Maria, oh indahnya”

      • isa 10:12 am on 25/04/2011 Permalink | Reply

        Astaga, oh yessssssssss

      • pedro 11:39 am on 25/04/2011 Permalink | Reply

        OMG……!!! Karangan ngawur…hahahahaha

    • pengikut tuhan 3:33 pm on 25/04/2011 Permalink | Reply

      gak nyadar klo muhamad yang ska ngentot, mpe bnyak gtu bininya! brarti nafsu y itu kuatlh

      • SERBUIFF 3:52 am on 27/04/2011 Permalink | Reply

        dari perkataan anda yg kotor cabul dan jorok sudah menunjukkan anda non muslim, agama anda mengajarkan anda berkata kotor dan jorok ya ? ID yg anda gunakan menunjukkan betapa rendahnya ahlak anda…. lihat sabda nabi muhammad yg luar biasa : Rasulullah bersabda: “Barangsiapa yang beriman pada ALLAH dan hari akhir maka hendaklah berkata baik atau lebih baik diam.” (HR Bukhari Muslim) .

        eh lu harus tahu sejarah, luharus tahu sebab musabab dia menikahi para wanita tsb. Dia tidak haus sex, buktinya hanya satu yg perawan, yg lainnya janda tua yg sebagian besar miskin…

    • sang mualaf 5:36 am on 07/06/2011 Permalink | Reply

      Biasa mas dia iri, di islam kita boleh poligami, di kristen malah dilarang kawin, akhirnya banyak terjadi pelecehan yang dilakukan para biarawan dan biarawati, itu loh yg ngakunya orang suci padahal suka sodomi. bau dong…….!!!!!!

    • Ibrahim Musa al-Mudjahid 3:04 pm on 16/07/2011 Permalink | Reply

      maaf tuk antum semua, antum yang beriman kpada Alloh dan hari ahkir… jangan pernah mengatakan agama terhadap selain islam, apabila antum tetap mengatakan yahudi, nasrani, hindu, budha itu adalah agama maka antum harus meyakini akan kitab suci mereka, sekaligus antum menelan pil pahit dengan tidak antum sadari antum harus mengakui ilah-ilah yang mereka buat-buat…jadi antum kafir tanpa sadar, karena antum mengakui ada illah selain Alloh. LAILAHAILALLOH tiada ilah = pengingkaran kpada illah-illah palsu yaitu illah yang diada-adakan oleh manusia durjana (tagut), ilalloh = selain Alloh = hanya Allohlah illah yng sebenarnya= tiada illah selain Alloh. kalau antum mengakui ada agama selain islam maka antum kafir kepada Alloh, keimanan antum batal

    • Ibrahim Musa al-Mudjahid 3:15 pm on 16/07/2011 Permalink | Reply

      kalau antum meyakini semua itu adalah agama, sebagaimana dien pancasila mengajari anak-anak SD, anaaaak-anaaaak semua agama itu baik… islam mengajarkan kebaikkan, kristen jg mengajari kbaikkan sesama manusia, hindu juga, buda sama, semua agma sama-sama baiknya… anaaak-anaaak semua…! jadi harus saling hormat-menghormati tdak boleh saling ejek mengejek karena bertentangan dengan pancasila… nanti tuhan garuda marah…. maka anak-anak anda diajri pelajaran KAFIR relakah anda semua wahai orang yang mengaku islam…. kalau antum semua meyakini bawa ada agama selain islam dan lebih-lebih kedudukkanya sama baiknya maka antum Kafir kepada Alloh alias batal sahadat antum

      • asshidq 11:26 pm on 06/10/2012 Permalink | Reply

        kalo dibaca kitab2 sucinya semua agama mengajarkan yg baik2. Menurut Islam, Allah telah menurunkan minimal seorang nabi atau rasul kepada setiap bangsa, tetapi kemudian karena kesalihannya para nabi itu akhirnya disembah sebagai Tuhan seperti Yesus atau Isa Almasih oleh orang nasrani. Jdi kini hanya tinggal kaum muslimin yg benar2 menyembah pada Allah. Kepada penganut agama lain agar kembali mengkaji keimanannya sebelum terlambat keburu mati, karena kalau mati dalam keadaan musyrik, neraka lah tempatnya nanti.

    • Moch Mukthasar 2:16 am on 27/07/2011 Permalink | Reply

      Untuk rekan-rekan yang ingin mengetahui sebenarnya kesaksian kami, apa yang sudah kami putuskan dengan sangat matang untuk pindah dan ber-alih kepada Yesus Juru Selamat Umat Manusia bisa membaca kesaksian yang benar dibawah ini : Tulisan ini berjudul “LIMA ALASAN –ALASAN POKOK TENTANG ISI ALQURAN YANG MEMYEBABKAN KAMI MENINGGALKAN AGAMA ISLAM DAN BERALIH MENJADI SEORANG KRISTEN” adalah: SAURAN-SADURAN pokok dari pengakuan-pengakuan dan tulisan-tulisan para anak-anak/hamba-hamba TUHAN yang menguraikan tentang apa sebabnya mereka yang dari “sono” nya ber-agama Islam turun-menurun, namun pada akhirnya dengan sadar telah meninggalkan agama-nya itu dan beralih menjadi pemeluk agama Kristen yang gigih, ulung, tegar dan tangguh seperti misalnya : HAMRAN AMBRIE cs, Dr. SURADI cs, Dr OEDONO cs, YUSUF ABUBAKAR cs, PAULUS SAHARI cs, yang dulunya adalah KH. Sahari, MUHAMMAD SUWITO cs, dari Demak, YUSUF RONI cs, JUNAIDI SALAT cs, Drs. SUMADI ADIKUSUMA, Teuku ZAINUDIN cs, RUSLI NURVEA cs, RIFAI BURHANUDIN cs, dan ribuan lainnya yang tidak dapat kami sebutkan namanya satu per satu disini karena terbatasnya ruang dan tempat. Ada berpuluh-puluh ayat dalam ALQURAN yang setelah mereka adakan perbandingan dengan nats-nats dalam ALKITAB membuat mereka pada akhirnya meninggalakan MUHAMMAD dan memilih YESUS KRISTUS sebagai JURUSELAMAT- nya namun nats-nats/ayat-ayat tersebut kami anggap tidak perlu disitir satu per satu disini, karena SADURAN kami ini khusus semata-mata di fokuskan atau disorotkan pada ALQURAN itu sendiri, yang akhirnya dianggapnya sebagai BUKANLAH KITAB ILLAHI yang suci, yang memuat wahyu, karya, firman, hukum, janji, nubuat ALLAH sebagaimana halnya dengan isi ALKITAB, melainkan hanya satu kitab INSANI belaka, yaitu satu kitab isinya terdiri dari kurang lebih 75 % hasil sauduran dan Jiplakan dari ALKITAB (Taurat dan Injil) ditambah (kurang lebih 25 %) dengan hasil pikiran, rekaan, Imaginasi, pendapat dan tafsiran dari Muhammad dan rekan-rekannya yang menulis ALQURAN itu sendiri seperti antara lain Zaid bin Tsabit, Muafiyah, Utsman bin Affan, Ubay bin Kaab dan lain-lain. Ada 5 (lima) inti pokok dari ajaran Alquran tersebut yang mereka tolak sebagai wahyu Allah, padahal ke lima hal tyersebut sebenarnya adalah landasan fital/soko guru dari ajaran agama Islam itu sendiri. Ke 5 inti pokok tersebut adalah seperti berikut: 1. Menolak perintah wajib sholat 5 kali sehari semalam dengan berdoa dalam bahasa Arab, berkiblat ke Kaabah + Batu Hitamnya yang ada di Mekah 2. Menolak Surah 72 Al Jin sebagai wahyu Allah karena bersifat Kontradiksius 3. Menolak kewajiban melakukan “Doa syalawat bagi Muhammad” 4. Menolak hokum syariat Islam sebagaimana ditetapkan dalam Alquran karena kejam, tidak adil dan “outdated”/ketinggalan zaman 5. Menganggap nats 68 Al Kalam 10 yang berbunyi ” JANGANLAH KAMU IKUTI SETIAP ORANG YANG BANYAK BERSUMPAH LAGI HINA” sebagai nats yang tidak disadari oleh Muhammad sendiri, telah membuka kedok apa isi Alquran itu sebenarnya Dalil-dalil atau rincian-rincian lebih lanjut tentang ke lima pokok penolakan mereka atas Alquran sebagai satu KITAB YANG DIWAHYUKAN OLEH ALLAH dan menganggapnya hanya sebagai KITAB INSANI belaka, hasil karya Muhammad + rekan-rekannya yang diakui-akui sebagai wahyu Allah, rincian adalah seperti dijabarkan berikut ini: PENOLAKAN I PENOLAKAN ATAS PERINTAH WAJIB SOLAT 5 (LIMA) KALI SEHARI SEMALAM DALAM BAHASA ARAB DENGAN KIBLAT KE MEKAH Sebelum kami membahas PENOLAKAN tersebut diatas, dianggap perlu untuk memberikan informasi-informasi terlebih dahulu sebagai berikut: a) Bahwa isi Alquran di imani oleh umat Islam sebagai 100 % Wahyu Allah yang didikte/di imlakan kepada nabi Muhammad secara langsung oleh Allah atau lewat malaikat Jibril dengan kalimat demi kalimat, kata demi kata sampai ke titik komanya, sehingga isi Alquran tersebut sama sekali bebas dari buah pikiran dan karangan manusia, termasuk nabi muhammad sendiri. b) Bahwa ajaran agama Islam yang terpokok adalah “TAUHID” yaitu pengakuan: “TIADA TUHAN LAIN SELAIN DARI ALLAH/LAILA HAILALLAH” dan HANYA KEPADA DIALAH MEREKA WAJIB SEMBAH SUJUD DAN MEMINTA PERTOLONGAN (QS. 1 Al Fatihah 5) c) Pada waktu Muhammad + Pengikut-pengikutnya tiba di Medinah karena terpasak Hijrah dari Mekah, di kota itu terdapat banyak bangsa Yahudi yang walaupun tidak berupa kelompok mayoritas namun punya pengaruh besar dikota itu khususnya dibidang kepemerintahan, Ekonomi dan social budaya. Bangsa Yahudi ini dengan sendirinya fanatic beragama dan setiap harinya melaksanakan ibadah sembahyangnya dengan kiblat ke YERUSALEM. d) Karena posisi Muhammad + pengiku-pengikutnya pada waktu itu masih lemah dan berstatus “menumpang di negri orang, maka arah kiblat bagi pengikut-pengikutnya pada waktu solat di tetapkan oleh Muhammad juga kearah YERUSALEM sebagai satu taktik penyesuaian, karena Muhamad mengklaim Agama Islam yang dibawanya itu adalah AGAMA kelanjutan dari Agama Yahudi dan Agama Kristen. e) Kiblat arah ke YERUSALEM ini berjalan bertahun-tahun lamanya sampai pada satu saat Muhammad + Pengikut-pengikutnya merasa cukup kuat untuk mendominasi kota Medinah dengan mengusir bangsa Yahudi keluar dari sana yang memang betul-betul dapat dilaksanakan dengan kekuatan pedang (perang). Serentak dengan terusirnya Bangsa Yahudi keluar dari Medinah, dengan alasan mendapat Wahyu dari Allah, KIBLAT Sholat kearah Yerusalem di batalkan oleh Muhammad dan digantinya dengan arah KIBLAT baru yaitu kearah MEKAH karena disana ada BAITHOLLAH/RUMAH ALLAH yaitu apa yang kita kenal dengan KAABAH + BATU HITAMNYA sekarang ini (Qs 2 AL Baqarah 142-145 dan 149-150). f) Selain adanya perubahan KIBLAT ini, juga ditetapkan oleh Muhammad bahwa sholat dilakukan 5 X sehari-semalam dengan total 17 X ruku dan sujud dan sholatnya harus dilakukan dalam BAHASA ARAB. Juga ditetapkan bahwa setiap orang Islam yang mengaku dirinya “MUKMIN” diwajibkan melaksanakan IBADAH HAJI di Mekkah dengan kewajiban mengelilingi KAABAH + BATU HITAM yang ada didalamnya sebanyak 7 X putaran dan pada setiap selesainya satu putaran harus Ruku dan Sujud menyembah serta mencium BATU HITAM di Kaabah itu sembari mengucapkan doa : “ALLAHUMA LABAIK BISMILAHILAHU AKBAR” yang artinya dalam bahasa Indonesia adalah : “ KAMI MEMENUHI PANGGILANMU YA ALLAH” !!! NOTE : • Bilamana ketentuan 7 X mengelilingi KAABAH dengan melaksanakan ritus ruku sujud menyembah serta mencium BATU HITAM di sertai dengan kata-kata doa tersebut diatas, tidak dilaksanakan oleh para Calon-calon Haji, maka berartilah bahwa pelaksanaan rukun-nya tidaklah lengkap. • Setiap umat Islam harus dan wajib melaksanakan Sholat 5 X seharian-semalam dengan total 17 X Ruku dan Sujud dengan Kiblat kearah Kaabah/baithollah di Mekkah itu dengan memakai bahasa Arab, karena bilamana mereka mengabaikannya maka tanpa ampun lagi mereka akan diganjar dengan hukuman API NERAKA, karena sholat 5X sehari-semalam ini adalah Tiang Utama atau SOKO GURU dari agama Islam itu sendiri. Sekarang mari kami sampaikan kepada uraian dan dalil-dalil kenapa kami menolak Ajaran AL QURAN tersebut diatas sebagai satu Ajaran yang tidak di WAHYUKAN OLEH ALLAH melainkan hanya sebagai buah fikiran, bikin-bikinan dan rekaan dari Muhammad + Kawan-kawannya saja dengan maksud tertentu dengan diselubungi “WAHYU cq. PERINTAH ALLAH”. a) Mulut umat Islam minimal 5 X sehari komat-kamit, bahkan adakalanya dengan suara yang keras- lantang dibantu dengan loundspeaker pula, mengumandangkan “BAHWA TIADA TUHAN SELAIN DARI ALLAH – LAILAHAILALLAH, DAN KEPADANYA SAJAHLAH MEREKA WAJIB SUJUD MENYEMBAH (kalau dalam Alkitab seturut Yesaya 45: 5-a dan 21-b dan Matius 4:10), namun beberapa saat kemudian mereka Ruku, Sujud menyembah kepada Allah yang sudah berubah wujudnya menjadi BATU HITAM yang ada dalam bangunan tersebut dari batu-bata sebelumnya dengan kain hitam yang diberi predikat BAITULLAH/KAABAH yang ada di Mekkah itu. b) Mulut umat Islam selalu kumat-kamit mengakui bahwa Allah itu pada satu titik yang bersamaan ada dimana-mana disetiap sudut dan penjuru dimensi dunia dan alam semesta ini, namun kenyataannya minimal 5 X dalam sehari-semalam, Allah hanya berada di Mekah dalam Kaabah dalam bentuk BATU HITAM itu saja. c) ALQURAN cs. Ajaran agama Islam – DALAM TEORINYA – tegas –tegas melarang umatnya menyembah PATUNG dan BERHALA karena hal itu berarti SYIRIK/MENDUAKAN ALLAH dan bertentangan diametral dengan inti syahadad LAILAHAILALLAH, namun pada praktek kenyataannya dalam melaksanakan ibadah haji yang notabene adalah salah satu tiang Iman Islami itu, berjuta-juta umat Islam telah melakukan Syirik dengan Ruku, sujud menyembah Kaabah dan mencium BATU HITAM yang ada di dalamnya sambil mengucapkan doanya “ALLAHUMA BISMILAHILAHU AKHBAR” sebanyak 7 X berturut-turut. d) Hal atau kenyataan yang di kemukakan diktum 3 diatas, adalah sekaligus membantah alasan umat Islam yang menyatakan: “Memang adalah benar bahwa kami melaksankan lima kali sholat sehari-semalam dengan 17 X Ruku dan sujudnya dengan kiblat ke Kaabah/Baitulah di Mekkah itu, namun itu hanya manifestasi dari “TITIK PERSATUAN ARAH SHOLAT UMAT ISLAM SEDUNIA” saja dan pada waktu kami melaksanakan Sholat tersebut sama sekali tidak ada terlintas dalam fikiran kami untuk sembah sujud kepada Kaabah + Batu Hitam didalamnya itu karena Kaabah + Batu Hitam tersebut adalah hanya benda atau materi yang tiada manfaat dan melarat belaka” (lihat buku tafsir alquran karangan Mahmud Yunus), dan disamping itu umat Islam percaya dan iman bahwa Allah itu di satu detik yang bersamaan ada di mana-mana di seantero muka bumi dan jagad raya ini.” Disamping bantahan di diktum 3 diatas kalau seandainya belum dianggap cukup, ada lagi dua dalil bantahan dari kami bahwa alasan umat Islam tersebut di atas adalah teori yang dicari-cari dan dibuat-buat saja seumpama menegakkan “ BENANG BASAH” sebagai berikut : 1) Berdasarkan TEORI, bilamana seekor ayam jantan yang bulunya seluruhnya hitam, kawin dengan seekor ayam betina yang bulunya seluruhnya juga hitam (tentunya tanpa ada campuran perkawinan dengan ayam jantan berbulu lain) pastilah anak ayam hasil perkawinan itu juga berbulu hitam, Eeh, sesudah telur menetas ternyata bulu anak ayam itu bukan hitam tetapi MERAH !!!! Sekarang tentu timbul pertanyaan yang mana yang benar “TEORI nyakah atau PRATEK Kenyataannyakah??? Jawabannya sudah pasti “PRAKTEK KENYATAANNYALAH YANG BENAR !!!!” Karena kenyataanya bulu anak ayam itu merah dan bukan hitam sebagaimana di teorikan. Kalau hal ini dikaitkan dengan pernyataan atau alasan umat Islam tersebut diatas yang teorinya tidak Ruku, Sembah Sujud ke Kaabah/Baitullah + Batu Hitam yang ada di Mekah itu melainkan hanya semata-mata satu manifestasi dari TITIK persatuan ARAH Sholat saja, jelaslah bahwa teori ini adalah tidak benar atau TER-HUJAH, karena dalam PRAKTEK KENYATAANNYA yang dapat di lihat dengan mata kepala setiap orang pada setiap waktu dan setiap harinya bahwa umat Islam minimal 5 X dalam sehari-semalam melakukan 17 X Ruku dan sembah Sujud ke arah Kaabah/Baitullah + Batu Hitamnya yang ada di Mekah itu. Ini kenyataannya dan bukan teori!!!! 2) Pernyataan umat Islam bahwa mereka itu iman dan percaya bahwa ALLAH pada satu detik yang bersamaan berada dimana-mana di seantero sudut dan dimensi dunia dan alam semesta ini, kami anggap hanya teori belaka saja, karena dalam PRATEK KENYATAANNYA yang dapat di lihat dengan mata kepala setiap orang setiap harinya ALLAH selama 5 X jangka waktu Shalat hanya berada di Mekkah Saja!!!. Yaitu kalau tidak berubah bentuk menjadi Kaabah + Batu hitamnya, sekurang-kurangnya Dia berdiam didalamnya karena si sujud sembahi sebanyak 17 X rakaat oleh umat Islam. Dan kalau kenyataan inipun dibantah juga, maka sekali sentuhan, seluruh dunia dan jagad raya ini menjadi kosong di tinggalakan oleh Allah, karena Allah telah dan hanya berada di Mekkah saja yaitu telah berubah wujud menjadi batu hitam yang ada di Kaabah/Baitullah itu, berdasarkan kenyataan yang dapat dilihat jutaan orang secara langsung ditempat, dan ratusan juta secara tidak langsung lewat siaran TV – Satelit di mana umat Islam sembah sujud dan mencium batu hitam itu dengan dibarengi doa “KAMI MEMENUHI PANGGILANMU YA ALLAH!!!” Dengan mengucapkan doa/kata-kata seperti ini masih adakah orang yang berfikiran waras dapat menyangkal bahwa ALLAH yang maha Kuasa dan Esa itu tidak/berubah wujud menjadi Batu Hitam tersebut?? Ini adalah kenyataan dan bukan teori!!!! 3) Bahwa Muhammad dengan Alqurannya mewajibkan umatnya melakukan doa dan sholat dalam bahasa Arab berdasarkan Wahyu Allah yang diterimanya dari Allah, adalah satu hal yang sangat diragukan. Apakah benar bahwa Allah itu hanya mengerti bahasa Arab Saja???? Bukankah Allah itu bersifat universal milik semua bangsa di dunia ini sehingga dengan sendirinya tidak terbatas pada satu bahasa saja?? Kenapa berdoa-Sholat harus mutlak menggunakan bahasa Arab dan kenapa Sholatnya harus berkiblat ke Mekkah saja sepertinya Allah hanya ada di situ saja? Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah hanya satu dan singkat saja yaitu: “ INI ADALAH POLITIK DOMINASI ARABISME” saja, karena harus di ingat bahwa Muhammad + Rekan-rekannya yang menulis dan menerbitkan Alquran itu adalah orng-orang Arab sebagaimana kita ketahui bahwa Muhammad bukan saja menyatakan dirinya Nabi Rasul Allah, melainkan juga selama dasawarsa-dasawarsa bagaimana akhir hidupnya adalah Raja atau Amirul Mukminin seluruh Jazirah Arab (Saudi Arabiah Sekarang Ini). 4) Apakah masuk diakal, bahwa Allah yang Esa itu, Yang Mahakuasa, Yang Roh, yang tidak ada persamaanya, Yang Kekal dan tidak berobah-robah itu bahkan umat Islam itu sendiri mengklassifikasikan Allah itu dengan 20 sifat dan 99 predikat koq disamakan begitu saja dengan BATU HITAM yang ada didalam Kaabah/Baitulah di Mekkah itu, Ajaran Islam tegasnya Alquran itu bersifat dualitis, kontradiksius dan oxiomalitis (berisi pertentangan-pertentangan dalam dirinya sendiri) karena di satu pihak Alquran itu menjunjung, mengkultus, memuliakan ALLAH sebagai satu Oknum yang tidak ada setara-NYA, namun dilain pihak segera sesudah itu Alquran menghina ALLAH dengan menyamakan-NYA dengan BATU HITAM yang ada didalah Kaabah/Baitullah di Mekkah itu, terbukti bahwa pada waktu sang Calon Haji mencium BATU HITAM itu dia melafazkan kata-kata doa : “KAMI MEMENUHI PANGGILANMU YA ALLAH”!!!, jadi BATU HITAM itulah ALLAH!!! 5) Apakah masuk diakal bahwa ALLAH yang adalah Pencipta langit dan bumi itu berserta segala isinya baik yang kelihatan maupun yang tidak kelihatan, mempunyai RUMAH atau BAIT di dunia ini dan rumah itu adanya khusus di Mekkah saja dan harus di Sujud sembahi 5 X dalam sehari-semalam yaitu waktu Subuh, Lohor, Asyar, Magrib dan Isya karena pada waktu-waktu itulah ALLAH ada di RUMAH-NYA??. NOTE: Yang benar adalah ajaran ALKITAB ialah bahwa ALLAH tidak punya RUMAH di dunia ini, karena Langit adalah TAHTA-NYA dan Bumi adalah TUMPUAN KAKI-NYA………….(Kis 7: 48-50), yang berarti bahwa ALLAH dalam satu detik yang bersamaan ada dimana-mana, ada di setiap millimeter ruang dimuka bumi dan di jagad raya ini, sehingga bilamana kita berdoa kepada ALLAH tidak perlu ada kiblat-kiblatan karena kearah mana saja kita berdoa disitu ada ALLAH selain itu kita tidak perlu gerak-gerik jasmani tertentu (ruku) dan tidak perlu doa tersebut dilafadkan dengan suara-suara yang berirama, melainkan berdoalah dengan roh dan kebenaran karena ALLAH itu Roh adanya (Yoh 4: 21-24). PENOLAKAN II MENOLAK SURAT 72 AL-JIN SEBAGAI ANEH DAN TIDAK MASUK AKAL SERTA KONTRADIKSIUS Dalam ALQURAN ada terdapat satu SURAT No. 72 yang dinamakan “AL-JIN”, yang isinya antara lain: 1. Bahwa di dunia ini ada Jin-Jin yang SALEH/MUKMIN dan ada Jin-Jin yang kafir (Mukadimah Surat AL-JIN dan 72 AL-JIN 11-14). 2. Bahwa manusia boleh atau dapat minta pertolongan dan perlindungan pada Jin-Jin yang Saleh/Mukmin tersebut (Qs 72 AL-JIN 6) 3. Bahwa Jin-Jin dapat memberi rezeki yang banyak kepada manusia. (Qs 72 AL-JIN 16) 4. Pada waktu Muhammad sedang Sholat, dia dikerumuni oleh banyak Jin-Jin (Qs 72 AL-JIN 19). Hal yang seperti inilah contoh dari apa yang telah kami jabarkan dalam PENOLAKAN I – Diktum 6 – terdahulu, bahwa ALQURAN atau tegasnya ajaran agama Islam itu bersifat kontrdiktif, dualistis dan axiomalistis (berisi pertentangan-pertentangan dalam dirinya sendiri), karena disatu pihak ALQURAN mengajarkan TAUHID/Meng-ESA-kan ALLAH (Lailahailallah) dan hanya kepada DIA-lah umat Islam boleh sujud menyembah dan minta pertolongan (Qs 1 Al Fatihah 5), namun dilain pihak segera sesudah itu dalam ALQURAN yang sama di Surat 72 AL-JIN 6 dan 16, ALQURAN memerintahkan bahwa umat Islam boleh sujud menyembah JIN-JIN untuk meminta pertolongan, perlindungan dan rejeki-rejeki (meskipun diselimuti dengan predikat (Saleh/Mukmin). Apa hal ini tidak kontradiktif?? Apa serendah caliber inikah Wahyu Allah itu? Apakah hal ini tidak berarti “Menyekutukan” ALLAH YANG MAHA ESA itu? Kita mengetahui bahwa di alam roh atau alam gaib hanya ada dua kekuatan atau golongan saja yang dipisahkan oleh satu jurang yang tak terseberangi (Lukas 16:26) laksana satu “TEMBOK BERLIN” yang tak terjangkau tingginya, yaitu: 1. ALLAH + ribuan Malaikat-malaikat Suci yang Setia kepadaNya di bawah pimpinan Malaikat Akhbar: Mikhael, Jibrail, Rufail dan lain-lain, d a n 2. IBLIS + ribuan Malaikat-malaikat jahat sebagai pengikut-pengikutnya yang telah ALLAH usir dan lempar ke luar dari sorga karena memberontak terhadapNya, yang dipimpin oleh Setan-Setan dan JIN-JIN antara lain: Baal, Moloch, Legion, dll. Berdasarkan adanya tembok atau jurang pemisah secara TOTAL antara Golongan ALLAH dan Golongan IBLIS tersebut diatas, apakah masuk diakal sehat dan logis bahwa diantara pengikut-pengikut IBLIS ada terdapat JIN-JIN yang Saleh dan Mukmin??? Tidak mungkin dan tidak masuk diakal bukan ??? Oleh karenanya maka Surat 72 Al Jin ini tidak mungkin Wahyu ALLAH, melainkan hanya buah fikiran Muhammad sendiri saja, karena dia melihat disekelilingnya banyak sekali orang-orang Arab minta pertolongan, perlindungan dan rezeki-rezeki kepada JIN-JIN sebagaimana jelas terungkap di Surat 72 Al Jin 6 dan Catatan Kaki No, 1524 dari Nats tersebut (ALQURAN terjemahan Departemen Agama R.I. tahun 1978). Selanjutnya dengan adanya Surat 72 Al Jin 6 ini, sama saja artinya bahwa Muhammad memberi peluang atau “lampu hijau” kepada umatnya untuk berbuat SYIRIK, menyekutukan ALLAH yang mereka agung-agungkan MAHA-ESA dengan JIN-JIN/IBLIS dan dalam PRATEK KENYATAANNYA sehari-hari memanglah demikian adanya, karena bukan rahasia umum lagi dan adalah logis dan pantas berjuta-juta umat Islam memanfaatkan izin Muhammad + ALQURAN nya itu dengan sujud-menyembah serta bersekutu dengan JIN-JIN tersebut untuk mendapat: kekebalan tahan tembak, dan tahan bacok, mendapat ilmu santet dan ilmu pelet, mendapat kekuatan sexual-exstra strong, memperoleh kekayaan-kekayaan dan kenaikan pangkat dan lain-lain sebagainya. Apakah ini adan makna kumandang 5X sehari “LAILAHAILALLAH” dari umat Islam itu dan apakah dengan adanya Surat 72 Al Jin dalam ALQURAN masih ada seorang Muslim yang jujur pada diri dan suara hati-nuraninya untuk masih percaya bahwa ALQURAN itu berisi 100 % Wahyu ALLAH???” Lain halnya dengan ajaran ALKITAB milik umat Kristen itu, karena tentang hal dan masalah yang sama, dengan tegas dan tuntas menyatakan: “TIADA TUHAN LAIN SELAIN DARI ALLAH YANG ESA ITU – LAILAHAILALLAH” (Yesaya 45: 5a dan 21b, Keluaran 20:m 2-3, Ulangan 4:35, Ulangan 6:4, Yohanes 17:3, I-Timotius 1:17 dan banyak lagi nats-nats yang meng-ESA-kan ALLAH), dan tegas serta tuntas pula MELARANG MENYEMBAH, BERHALA, SETAN – SETAN DAN JIN-JIN dalam bentuk kwalitas atau predikat apa-pun (Keluaran 20: 4-5, Keluaran 34:17, Imamat 26:1, Ulangan 4: 15-19, Yesaya 44: 9-20 dan banyak lagi nats-nats lain yang serupa dengan itu), dan khusus mengenai JIN-JIN yang oleh ALQURAN boleh disujud-sembahi dan diminta pertolongan serta perlindungannya, ALKITAB milik umat Kristen itu tegas-tegas melarangnya dalam Imamat 17:7, demikian: “Janganlah mereka (umat Israel) mempersembahkan lagi korban mereka kepada JIN-JIN, sebab JIN-JIN itu adalah zinah dan inilah ketetapan yang harus menjadi ketetapan untuk selama-lamanya bagi mereka turun-temurun!!” Tegas dan Tuntas Bukan ?!!!? Dan ALKITAB menyatakan dengan tegas dan tuntas pula bahwa hanya kepada ALLAH yang ESA itu sajalah kita sujud-sembah dan berbakti (Matius 4:10) dan hanya kepada DIA-lah satu-satunya Oknum atau Alamat tempat kita minta pertolongan, perlindungan, rezeki dan apa saja yang kita butuhkan dalam hidup ini (Mazmur 121:8, Matius 11:28, Lukas 12:22-23). Dan terhadap IBLIS + JIN-JIN pengikutnya, ALKITAB dengan tegas pula menyatakan bahwa mereka itu adalah: Pendusta/Bapa segala Pendusta (Yohanes 8:44), mempunyai malaikat-malaikat jahat (Matius 25:41), sehingga kita harus selalu waspada dan berjaga-jaga karena Iblis juga adalah PENIPU (II- Korintus 2:11) bahkan sedemikian hebat tipunya sehingga IBLIS bisa menyaru seolah-olah dia adalah Malaikat Terang yang Suci (II-Korintus 11:14), jadi bertentangan secara diametral dengan ajaran ALQURAN yang membenarkan kita bersekutu dengan JIN-JIN dan meminta rezeki, pertolongan serta perlindungan dari padanya. Oleh karena itu, siapapun yang masih berpikiran sehat dan secara jujur mengikuti suara hati nuraninya – seperti halnya kami selagi masih Islam tempo hari – tidak mungkin dapat mengakui lagi bahwa ALQURAN dengan Surat 72 ALJIN nya itu sebagai Wahyu ALLAH. PENOLAKAN III PENOLAKAN ATAS PERINTAH MELAKSANAKAN DOA “SHALAWAT NABI” PADA SETIAP KALI SELESAI MELAKSANAKAN SHOLAT Dalam ALQURAN ada terdapat SURAT No. 33 yang dinamakan AL-AHZAB yang antara lain dalam ayat-56 menyatakan demikian: : “Sesungguhnya ALLAH dan malaikat-malaikatNYA BERSHALAWAT untuk Nabi (Muhammad). Hai orang yang beriman (umat Islam), ber-SHALAWAT-lah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya” NOTE: 1. Dalam “catatan kaki/footnote” No. 1230 dan 1231 atas nats 33- AL AHZAB-56 ini di Tafsir ALQURAN Departemen Agama R.I. tahun 1978 dikatakan sbb: a. Ber-SHALAWAT artinya: – Kalau dari ALLAH artinya adalah : Memberi Rahmat. – Kalau dari Malaikat-malaikat artinya adalah: Memintakan Ampunan (dosa???) – Kalau dari umat Islam/Mukmin artinya adalah : Berdoa supaya kepada Nabi Muhammad di beri Rahmat (dan kemuliaan) seperti misalnya :ALLAHU-MA SHALLIALA MUHAMMAD” b. Dengan mengucapkan perkataan seperti : “ASSALAMU ALAIKA AYYUHAN NABI” artinya ialah “Semoga keselamatan tercurah kepadamu Hai Nabi (Mohamad). 2. Konsekwensi atau tindak lanjut dari perintah “ SHALAWAT NABI” ini maka ALQURAN mewajibkan semua umat Islam menutup Sholatnya 5 X sehari-semalam itu dengan mengucapkan/melafazkan Doa “ SHALAWAT NABI “ ini yang isinya bermacam-macam, namun intisarinya adalah mendokan agar ALLAH melimpahkan kepada Nabi Muhammad: Kemuliaan, Kebesaran dan Keselamatan, yang untuk sekedar contoh kami ambil tentang apa yang tiap-tiap hari ditayangkan di TV Malaysia yang berstatus NEGARA ISLAM itu, bunyi doa “SHALAWAT NABI” ini adalah demikian: “Ya – ALLAH, karuniakanlah kepada junjungan kami Nabi Muhammad keselamatan, kemuliaan dan tempat serta derajat yang tinggi seperti yang telah ENGKAU janjikan”. Kalau seandainya nats 33-AL AHZAB – 56 ini benar-benar WAHYU ALLAH segera nampak beberapa kejanggalan-kejanggalan yang fatal bagi umat Islam sendiri yang mau mempelajariALQURAN-nya memakai akal budi dan rasionya yang sehat dan mau berlaku jujur untuk mendengarkan bisikan hati nuraninya sendiri (seperti halnya dengan kami selagi masih Islam tempo hari), sebagai berikut: 1. Seorang Nabi yang benar-benar diutus oleh ALLAH seperti misalnya Nabi MUSA (Bapaknya TAURAT itu) dan YESUS/NABI ISA (Bapaknya INJIL itu), jika mereka mati, sudah pasti beroleh Rahmat dan Keselamatan masuk Sorga kembali kepada ALLAH yang mengutusnya dan sama sekali tidak perlu didoakan untuk ALLAH selamatkan mereka. Oleh karena itulah diseantero isi ALKITAB tidak ada secuilpun terdapat nats dimana Nabi Musa meminta kepada umatnya untuk melakukan doa-SHALAWAT bagi dirinya, lebih-lebih lagi YESUS, jangankan meminta umatnya ber-Doa-SHALAWAT bagi Dia, malahan sebaliknya Dia-lah yang mendoakan keselamatan umatnya (Yohanes 17:1-26), bahkan dia sendiri jugalah yang memberikan keselamatan itu (Yohanes 14:1-3). Dari fakta ini saja, sudah jelas bahwa nats 33- AL AHZAB-56 tersebut mustahil WAHYU ALLAH adanya dan yang lebih fatal lagi ialah bahwa nats “SHALAWAT NABI” ini secara tidak disadari oleh Muhammad, secara langsung atau tidak langsung mengungkapkan satu dalil yang meragukan ke-Nabian dank e-Rasulan Muhammad itu sendiri sebagai Nabi atau Rasul yang benar-benar disuruh/diutus oleh ALLAH. 2. Dengan adanya perintah melaksanakan Doa-SHALAWAT NABI ini, tidak bisa lain timbul kesan atau kesimpulan sebagai berikut: a. Bahwa Muhammad sendiri ragu atau tidak yakin bahwa kalau dia mati akan beroleh Rahmat Keselamatan Sorgawi (dan hal ini ternyata memang demikian, lihat nats 46-AL AHQAAF-9), sehingga perlu melalui nats 33-AL-AHZAB-56 – dengan mengatasnamakan ALLAH dan malaikat-malaikatNYA – dia memerintahkan kepada umat pengikut-pengikutnya untuk mendoakan keselamatan dirinya dalam bentuk apa yang disebut Doa- SHALAWAT NABI itu. b. Bahwa Muhammad denagn sendirinya tidak mampu dan tidak kuasa menjamin keselamatan umatnya, bahkan keselamatan anak tunggalnya FATIMAH sendiripun dia tidak bisa jamin dihadapan ALLAH (Hadist Shahih BUCHORI). Dengan demikian, berartilah bahwa Muhammad sama sekali tidak peduli apakah umat pengikutnya yang setiap harinya minimal 5X mendoakan keselamatanna, beroleh keselamatan Sorgawi atau tidak. Yang pokok/utama baginya ialah: DIA SELAMAT (dengan adanya Doa-SHALAWAT itu), sedangkan apakah ratusan juta umat pengikutnya beroleh selamat atau tidak itu soal kedua dan terserah saja kepada ALLAH nantinya (Insya-Allah). c. Dengan tidak tahunya Muhammad sendiri apakah dia nanti setelah mati beroleh selamat atau tidak (nats 46-AL AHQAAF-9), dan itambah pula bahwa dia tidak mampu menyelamatkan anak satu-satunya FATIMAH dihadapan ALLAH (Hadits Shahih BUCHORI), apapun pula ratusan juta umat yang hanya merupakan pengikut-pengikutnya saja, maka dengansendirinya akan timbul pertanyaan di hati setiap Muslim yang mau berpikir dengan tenang dan jujur serta yang mau mendengarkan suara hati nuraninya yang paling dalam (seperti halnya kami dulu selagi masih Islam), sebagai berikut: “Pantesan seluruh umat Islam di dalam masalah “KESELAMATAN SORGAWI” ini, hanya berani mengucapkan kata-kata : “INSYAALLAH/MUDAH-MUDAHAN” anda diselamatkan oleh ALLAH dan diberiNYA tempat yang layak disisiNYA di alam Sorgawi nanti” Dan kesan yang pasti timbul sebagai kelanjutannya adalah: “Buat apa kami tetap mau ikut Agama Islam yang jelas-jelas tidak dapat menjamin keselamatan Sorgawi kami, bahkan Muhammad sampai-sampai meminta kepada umatnya untuk ber-Doa- SHALAWAT bagi dirinya, apapun pula kami yang hanya pengikut-pengikutnya saja” Nats ALQURAN 33-AL AHZAB-56 yang kami jabarkan diatas tadi inilah salah satu contoh konkrit dari puluhan bahkan ratusannats-nats yang terdapat dalam ALQURAN yang kami kategorikan: “Bahwa isi ALQURAN itu sifatnya dualitis, kontradiktif dan axiomalitis yaitu mengandung pertentangan-pertentangan dalam dirinya sendiri”, karena misalnya di dalam masalah Doa-SHALAWAT NABI ini, disatu pihak ALQURAN dengan segala daya dibarengi dengan segala jenis sumpah menyakinkan umat Islam bahwa Muhammad itu Nabi dan Rasul yang benar-benar diutus/disuruh ALLAH (bukan Nabi/Rasul aku-akuan), namun dipihak lain dalam waktu yang hamper bersamaan – misalnya nats 33-AL AHZAB-56 ini – keluarlah WAHYU ALLAH yang memerintahkan agar umat Islam minimal 5X sehari pada waktu selesainya Sholat memanjatkan Doa-SHALAWAT yang memohon kepada ALLAH agar DIA memberikan keselamatan, kemuliaan dan kebesaran kepada nabi Muhammad. Apakah hal ini tidak kontradiktif dan aneh, karena kalau Muhammad benar-benar seorang Nabi atau Rasul yang ALLAH sendiri suruh dan utus, maka dengan sendirinya pada kala Muhammad mati, dia pasti beroleh keselamatan Sorgawi – dipanggil kembali kesisi ALLAH yang menyuruh/mengutusnya dan tidak perlu pakai Doa SHALAWAT NABI segala, seperti halnya Nabi MUSA dan JESUS/NABI ISA yang tidak pernah meminta umat pengikutnya untuk mendoakan keselamatan dirinya. NOTE : Di penjabaran-penjabaran kami berikutnya nanti, kami akan merinci lebih dalam lagi tentang sifat Dualitis, Kontradiktif dan Axiomalistis dari isi ALQURAN ini, yang membuat kami akhirnya memutuskan bahwa kami tidak percaya lagi bahwa isi ALQURAN itu adalah WAHYU ALLAH. Lain halnya dengan Yesus Kristus Nabinya umat Kristen itu, Dia tidak pernah memerintahkan umatnya memanjatkan Doa_SHALAWAT memohon keselamatan. Kebesaran dan kemuliaan bagi diriNYA, malahan DIA-lah yang mendoakan keselamatan bagi umatnya (Yohanes 17:1-26), bahkan DIA sendirilah yang memeberikan keselamatan Sorgawi itu (Yohanes 14:1-3) Dan kalau Muhammad ragu-ragu dan bimbang bahkan tidak mengetahui apakah dia sendiri nanti akan ALLAH selamatkan atau tidak, sehingga segala sesuatu yang berkaitan dengan masalah “KESELAMATAN SORGAWI” diembel-embel dengan kata-kata “INSYA ALLAH atau MUDAH-MUDAHAN”, sebaliknya Yesus yang dalam ALQURAN disebut Nabi Isa Almasih itu, dengan tegas-tuntas menyatakan: “AKU-lah jalan dan kebenaran dan hidup, tidak ada seorangpun yang datang kepada BAPA (ALLAH), kalau tidak melalui AKU” (Yohanes 14:6) Dan “Barangsiapa mendengar perkataan-KU dan percaya kepada DIA (ALLAH) yang mengutus AKU, ia mempunyai hidup yang kekal/keselamatan Sorgawi” (Yohanes 5:24). Dan “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau (yaitu penjahat yang disalibkan disebelah kanan Yesus) akan ada bersama-sama dengan AKU didalam Firdaus/Sorga” (Lukas 23:43) Dan “Janganlah kamu heran akan hal ini (Sabda Yesus kepada murid-murid pengikutNYA), sebab saatnya akan tiba, bahwa semua orang yang ada didalam kuburan akan mendengar suaraNYA, dan mereka yang telah berbuat baik akan keluar dan bangkit untuk hidup yang kekal (Keselamatan Sorgawi), tetapi mereka yang telah berbuat jahat akan bangkit untuk dihukum” (Yohanes 5:28). Dan “Karena begitu besar kasih ALLAH akan dunia ini, sehingga IA telah mengaruniakan AnakNYA yang Tunggal (YESUS), supaya setiap orang yang percaya kepadaNYA tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal/Keselamatan Sorgawi” (Yohanes 3:16). Dan berpuluh-puluh nats lagi bisa kami sitir yang serupa dengan ini, bahwa YESUS itu satu-satunya Nabi yang ALLAH utus membawa Syariat INJIL yang bisa menjamin keselamatan Sorgawi bagi siapa saja yang percaya dan iman kepadaNYA. Kita boleh pilih satu antara dua: Ikut YESUS + ALKITAB-NYA yang menjamin keselamatan Sorgawi kita atau ikut Muhammad + ALQURAN-nya yang disamping tidak menjamin keselamatan Sorgawi kita, malahan dia sendiri belum tentu selamat (nats 46-AL AHQAAF-9), sehingga lewat ALQURAN-nya 33-AL AHZAB-56 perlu mengeluarkan perintah kepada kita untuk memanjatkan Doa-Shalawat NABI untuknya. Jangan salah pilih, karena kalau kita salah pilih akan berakibat penyesalan yang tidak terkoreksi lagi untuk selama-selamanya!!! PENOLAKAN IV MENOLAK HUKUM SYARIAT ISLAM SEBAGAI TIDAK ADIL, KEJAM DAN KETINGGALAN ZAMAN/OUTDATED Berdasarkan penelitian kami, dalam ALQURAN yang terdiri dari 30-JUZ, 114- SURAT, dan 6666 AYAT itu yang berkaitan dengan ke-Imanan, Hukum dan Syairat Agama Islam, dapat kami tarik secara umum 3 (tiga) intisari pokok yaitu: 1. Kewajiban penyebaran Agama Islam oleh pemeluk-pemeluknya adalah dengan tujuan mendirikan NEGARA THEOKRASI ISLAM sejagad, dimana Hukum Syairat Islam sajalah yang diberlakukan di Negara tersebut. Hal ini dapat kami simpulkan dari nats 5-ALMAIDAH-51 yang berbunyi: “Hai orang-orang yang beriman (umat Islam) janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi Wali (Pemimpin)-mu……………..” d a n “Mengapa kau angkat orang-orang kafir menjadi Pemimpin-pemimpinmu” (Hadits Nabi Muhammad). Hal ini berarti bahwa bilamana umat islam mendiami sesuatu Negara yang belum berbentuk NEGARA TEOKRASI ISLAM, misalnya satu Negara yang rajanya atau presidennya + anggota-anggota pemerintahannya beragama non-Islam (misalnya: Pilipina atau Muang Thai) atau suatu Negara yang meskipun rajanya atau presidennya + anggota-anggota pemerintahannya beragama Islam namun Hukum atau Syareat Islam (misalnya Republik Indonesia kita ini), maka adalah kewajiban suci dari umat Islam di Negara tersebut untuk mengupayakan agar Negara tersebut cepat atau lambat menjadi suatu NEGARA TEOKRASI ISLAM. 2. Penyebaran agama Islam dan syareatnya tidak dilakukan dengan landasan KASIH, melainkan dilakukan berdasarkan PERANG DAN TOTALITER, yang sebagai buktinya kami sitir nats ALQURAN terkait antara lain sebagai berikut: “ Maka berperanglah kamu pada jalan ALLAH, kobarkanlah semangat para Mukmin untuk berperang…………..” (Qs.4-AN NISSAA-84). d a n “Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu hanyalah orang-orang yang beriman kepada ALLAH dan RasulNYA (Muhammad) dan kemudian mereka tidak ragu-ragu untuk berjihad/berperang………………” (Qs.49-AL HUJURAAT-15) d a n “Katakanlah kepada orang-orang Badui yang tertinggal: kamu akan diajak untuk memerangi kaum yang mempunyai kekuatan yang besar, kamu akan memerangi mereka atau mereka menyerah masuk Islam. Maka jika kamu penuhi ajaran ini, niscaya ALLAH akan memberikan pahala kepadamu ………” (Qs. 48-AL FATH-16) Dan banyak lagi nats-nats yang serupa dengan itu misalnya antara lain: Qs2-AL BAQARAH-216, 8-AL ANFAAL 15-16, 9-AT TAUBAH-29, 38-55, 123 dan lain-lain. 3. Hukum/Syareat Islam (Pidana + Perdata) tidak berlandaskan KASIH melainkan berdasarkan IN-TOLERANSI, KERAS/KEJAM dan TIDAK ADIL, yang sebagai buktinya kami sitir antara lain: a. Potong tangan dan kaki serta bunuh dan tumpas (Qs.5-AL MAIDAH-33) bagi orang-orang yang melawan Muhammad. b. Potong tangan bagi pencuri-pencuri (Qs.5-AL MAIDAH-38) c. Kerangkeng-kan seumur hidup (adakalanya diganti dengan dirajam dengan batu) bagi wanita-wanita WTS (Qs.4-AN NISSAA-15) d. Derah dengan 100X pukulan rotan atau pentungan bagi mereka yang ketangkap basah berzinah (Qs.24-AN NUUR-2) e. Paksakan untuk tetap memeluk agama Islam (walaupun sudah tidak betah lagi), dengan membatalkan HAK HARTA WARISAN bagi orang-orang yang murtad/keluar dari agama Islam (Hadits Nabi Muhammad) f. Tidak adil, dengan menetapkan pembagian harta warisan antara laki-laki yang mendapat dua bagian dan wanita mendapat satu bagian saja (Qs.4-AN NISSAA-11). Lebih-lebih lagi ketidak-adilan ini nampak jelas sekali dengan adanya Hukum POLYGAMI, dimana seorang laki-laki/suami boleh beristeri sampai 4 isteri sekaligus + sekian banyak SELIR/HAREM kalau mampu, sedangkan si wanita/Istri jangankan main-main dengan laki-laki lain, sedangkan salah atau lalai sedikit saja memenuhi kewajibannya terhadap suaminya, dia bisa dengan serta merta ditalaq suaminya. Dan disamping itu si suami bisa saja meninggalkan istrinya begitu saja tanpa memberikan surat Talaq, sedangkan si istri sama sekali tidak punya hak untuk mentalaq suaminya, sehingga sering terjadi si istri sampai seumur hidupnya tidak bisa bersuami baru lagi karena belum ditalaq/dicerai oleh suaminya yang sudah tidak mau tahu dengannya (status si istri dibilang istri bukan dan dibilang jandapun bukan). g. Penuh ancaman-ancaman api neraka bagi mereka-mereka yang misalnya alpa Sholat, menolak ikut perang, menolak berpuasa, menolak memberikan zakat, melarikan diri dari medan perang, menolak mengkafirkan orang-orang yang bukan Islam termasuk orang-orang Kristen, yang dalam Qs.5-AL MAAIDAH-82 jelas dan tegas dikatakan bahwa orang-orang Kristen itu adalah sahabat-sahabat umat Islam yang terdekat dan ditambah pula pengakuan Muhammad/umat Islam bahwa agama mereka itu adalah kelanjutan dari agama Taurat dan Injilnya umat Kristen itu. Tegasnya Hukum dan Syareat Islam itu bertentangan secara diametral dan antagonis dengan HUKUM KASIH yang diajarkan oleh YESUS dalam Matius 22:39 yang berbunyi: “KASIHILAH SESAMAMU MANUSIA SEPERTI DIRIMU SENDIRI”. Dengan penjabarannya yang lebih rinci lagi terdapat dalam: – Matius 5: 1-12 – Matius 5: 21-43 – Lukas 6: 27-41 NOTE: Karena panjangnya rincian HUKUM KASIH itu, kami persilahkan Anda membaca nats-nats tersebut diatas dalam ALKITAB. Bahwa terdapat satu perbedaan atau pertentangan yang bersifat diametral dan antagonis antara ALQURAN + Hukum Syareatnya dengan ALKITAB + Hukum Syareatnya itu adalah satu hal yang logis dan memang senang atau tidak, begitulah konsekwensinya, karena antara keduanya terdapat satu perbedaan yang pokok dan fundamental yaitu: i. Yang hendak didirikan oleh Muhammad dengan ALQURAN-nya sebagai sarananya adalah satu KERAJAAN DUNIAWI, yaitu satu IMPERIUM TEOKRASI ISLAM yang dia harapkan akan meliputi seluruh muka bumi ini, dimana oleh Muhammad sendiri telah dimulai realisasinya dan pada waktu dia meninggal dunia tahun 632 dapat diwujudkannya sebagai langkah awal dimana seluruh Jazirah Arab telah dia jadikan satu kerajaan Theokrasi Islam yang pertama dimana dia sendiri adalah Raja atau Amir atau Amirul Mukminimnya karena yang menjadi tujuan atau target akhir adalah IMPERIUM TEOKRASI ISLAM di dunia ini, maka realisasinya adalah dengan sendirinya mengikuti cara-cara duniawi pula yaitu: perang, kekerasan, pemaksaan, ancaman, pemisahan umat manusia dalam dua blok yaitu Blok Islam dan Blok Kafir yang harus ditumpas kalau tidak mau masuk Islam, pengkultusan individu seperti pemberian title-titel Amirul Mukminin, Uliil Ambrie, Khalifah dan lain-lain, pengaturan POLEKSOSBUDHANKAM DAN LAIN-LAIN HAL YANG TERKAIT DENGAN PENEGAKAN SUATU KERAJAAN DUNIAWI YANG LAZIM DIPERLUKAN (Hukum Pidana, Hukum Perdata, Hukum Ke-tatanegaraan dan lain-lain sebagainya). Kesemuanya inilah pada hakekatnya isi dari ALQURAN itu yang dinamakan Hukum Syareat Islam tersebut, sedangkan bilamana ada hal-hal yang berkaitan dengan ke-Imanan, ke-Rohanian dan ke-Tuhanan itu adalah hasil jiplakan yang lihai dari Muhammad + kawan-kawan dari isi Kitab TAURAT dan Kitab INJIL yang memang sudah ratusan tahun beredar di Tanah Arab itu seperti ALKITAB terjemahan Paman Walinya sendiri yaitu WAROKAH bin NAUFAL, sehingga bila diambil secara prosentase isi ALQURAN itu adalah kurang lebih 75 % hasil jiplakan dari ALKITAB (Taurat dan Injil) + Kurang lebih 25 % hasil pemikiran, rancangan, idea, kreasi dari Muhammad dan kawan-kawannya serta seketaris-seketarisnya. ii. Sebaliknya yang hendak didirikan oleh YESUS dengan ALKITAB sebagai sarananya adalah satu KERAJAAN SORGAWI dan bukan Kerajaan Duniawi diatas muka bumi ini sebagaimana ditegaskanNYA dalam Yohanes 18:36 demikian: “KerajaanKU bukan dari dunia ini. Jika KerajaanKU dari dunia ini. Pasti hamba-hambaKU telah melawan supaya AKU jangan diserahkan kepada orang-orang Yahudi, akan tetapi KerajaanKU bukan dari sini” (maksudnya Kerajaan di Sorga). Karena kerajaan yang akan didirikan oleh YESUS itu adalah KERAJAAN SORGA – yang penghuni-penghuninya adalah orang-orang yang sudah beroleh Keselamatan Sorgawi maka dengan sendirinya untuk mewujudkannya tentu saja tidak dengan cara-cara duniawi yang lazim seperti perang, kekerasan, ancaman-ancaman dan lain-lain seperti yang diuraikan di butir-I diatas, melainkan dengan cara KASIH, KELEMAH-LEMBUTAN, PERSUASI dan lain-lain sebagaimana dirincikan dalam Matius 5: 1-12 dan 21-34 serta Lukas 6: 27-41, dan inilah pada hakekatnya seluruh isi dari ALKITAB yang dinamakan INJIL KERAJAAN ALLAH itu (Lukas 16:16). Pengikut-pengikut YESUS yang dinamakan umat Kristen/Nasrani itu, memang dibebani tugas oleh YESUS untuk “meng-Kristen-kan” semua bangsa dimuka bumi ini sebagaimana yang tersurat dalam Matius 28: 19-20, namun pelaksanaannya tidak dengan mendirikan IMPERIUM THEOKRASI KRISTEN di seantero muka bumi ini – karena kerajaan yang didirikan Yesus adalah Kerajaan di Sorga sana, melainkan dengan cara-cara persuasi, lembah-lembut dan KASIH memberitakan kebenaran INJIL KRISTUS kepada setiap orang, setiap suku dan bangsa bahwa tidak ada nama lain dibawah kolong langit ini yang diberikan kepada umat manusia yang bisa menyelamtkannya selain dari nama YESUS (Kisah Rasul 4:12). Apakah orang, suku dan bangsa yang sudah di Injil itu mau menerimanya atau menolaknya, itu adalah 100 % Hak Azasi dari mereka sendiri untuk memutuskannya, karena ALLAH memang menghendaki manusia itu bebas dan merdeka!!!!! PENOLAKAN V MENGANGGAP NATS 68 – AL QALAM-10 SEBAGAI NATS YANG TELAH MEMBUKA KEDOK TENTANG APA ISI ALQURAN ITU SEBENARNYA. Untuk khusus membahas nats 68-AL QALAM-10 tersebut pada judul diatas terlebih dahulu perlu kami ingatkan kembali kepercayaan dan ke-imanan Islam bahwa: “ISI ALQURAN ITU ADALAH 100 % WAHYU ALLAH YANG DIDIKTE/DIIMLAKAN LANGSUNG OLEH ALLAH KEPADA NABI MUHAMMAD (atau dengan perantaraan Malaikat Jibrail) SECARA KALIMAT DEMI KALIMAT DAN KATA DEMI KATA, SEHINGGA OLEH KARENANYA ISI ALQURAN ITU TIDAK ADA SECUILPUN HASIL PEMIKIRAN, REKAYASA DAN PERBUATAN TANGAN MANUSIA TERMASUK NABI MUHAMMAD SENDIRI”. Kalau hal ini (100 % Wahyu ALLAH) benar adanya, PASTILAH tidak akan terdapat kejanggalan-kejanggalan, perbedaan dan pertentangan-pertentangan antara nats/ayat yang satu dengan nats/ayat yang lainnya dalam ALQURAN itu, karena tidak mungkin ALLAH menurunkan WahyuNYA bertentangan dan lebih-lebih lagi kalau diingat bahwa Wahyu atau FirmanNYA itu ALLAH wahyukan lewat SATU ORANG saja yaitu Muhammad sendiri atau dengan kata lain: “Sumber Wahyu adalah satu Oknum (ALLAH) dan Penyampai Wahyu adalah juga satu orang (Muhammad) saja, dan tidak 2, 4, 7 dan 10 orang” NOTE: Terlalu sering umat Islam menuding umat Kristen karena menemui nats-nats dalam ALKITAB yang satu dengan yang lainnya bertentangan dengan kata-kata: “Alkitab yang umat Kristen anggap suci itu, tidak benar Wahyu ALLAH adanya, karena masakan ALLAH menurunkan WahyuNYA bertentangan/tidak sama????” Oke, anggaplah tudingan dari umat Islam ini benar adanya (nanti di penutup BAB ini akan kami jelaskan bahwa tudingan tersebut keliru/tidak benar adanya), kemungkinan terdapatnya nats-nats/ayat-ayat dalam ALKITAB yang satu dengan yang lainnya bertentangan adalah wajar-wajar dan logis saja, karena Wahyu dalam ALKITAB tidak ALLAH sampaikan dengan cara dikte/imla langsung kalimat demi kalimat dan kata demi kata kepada si Penerima Wahyu dan disampaikannya tidak melalui 1 (satu) orang saja (seperti kepada Muhammad) melainkan lewat lebih dari 40 (empat puluh) orang yang satu dengan yang lainnya ada kalanya tidak saling kenal-mengenal dan hidupnya-pun tidak dalam satu masa/periode yang sama. Sebaliknya, kalau ada terdapat pertentangan-pertentangan antara nats/ayat yang satu dengan nats-ayat yang lainnya dalam ALQURAN (dibawah ini nanti akan kami jabarkan pertentangan-pertentangan itu), inilah yang tidak wajar dan tidak logis serta tidak masuk diakal, karena Wahyu yang ada dalam ALQURAN telah ALLAH sampaikan dengan cara dikte/imla langsung kalimat demi kalimat dan kata demi kata lewat Muhammad sendiri saja, sehingga tudingan “MASAKAN ALLAH MENURUNKAN WAHYU BERTENTANGAN /TIDAK SAMA” itu paling tepat dialamatkan kepada ALQURAN itu sendiri daripada dialamatkan kepada ALKITABnya umat Kristen itu!!! Baiklah, pada BAB-BAB terdahulu (Penolakan I, II, III, IV) telah kami jelaskan dasar dan dalil-dalil kenapa kami menolak ke-4 thema tersebut sebagai tidak Wahyu ALLAH dan sekarang ini akan kami jabarkan SEBAB-SEBAB POKOK kenapa “KAMI TIDAK PERCAYA LAGI BAHWA ALQURAN ITU WAHYU ALLAH” yang menjadi penyebab utama kenapa kami meninggalkan Muhammad + ALQURANnya dan beralih memilih YESUS + ALKITABNYA sebagai Junjungan dan Juruselamat kami. a) Nats 68-AL QALAM-10 yang berbunyi: “DAN JANGANLAH KAMU IKUTI SETIAP ORANG YANG BANYAK BERSUMPAH LAGI HINA” yang menjadi judul PENOLAKAN-V ini, sengaja kami pilih, karena kami anggap adalah satu factor inti yang secara tidak disadari oleh Muhammad sendiri telah dia suruh masukan dalam ALQURAN sebagai Wahyu ALLAH yang sekaligus mengungkapkan kedoknya sendiri dan sekaligus pula mengungkapkan bahwa ALQURAN itu tidak boleh dipercayai karena penuh dengan dusta. Kenapa kami berkesimpulan demikian???? a) Terus terang saja, selama ini belum pernah kami menemui satu kitab-pun yang beredar selain dari ALQURAN yang isinya penuh dengan segala jenis SUMPAH. Dari sejak awal sampai akhir dari 30 juz, 114 Nats/Surat dan 6666 ayat yang ada dalam ALQURAN itu, tidak terhitung banyaknya kata-kata “SESUNGGUHNYA” (Jumlahnya: 2257 X atau kurang lebih 1/3 dari 6666 ayat-ayat ada terdapat kata “SESUNGGUHNYA” ini, dan kalau ditambah dengan sumpah secara langsung, jumlahnya menjadi kurang lebih 2/5 atau (40 %), yang artinya bahwa ALLAH secara tidak langsung BERSUMPAH bahwa ayat yang DIA turunkan itu tidak bohong melainkan benar-benar dapat dipercaya adanya (alangkah ragu-ragunya ALLAH itu???). Secara khusus pula – karena masih juga ragu-ragu meskipun sudah melafazkan satu Nats/Surat KHUSUS yaitu 52-ATH THUUR yang terdiri dari 49 ayat, yang isinya hampir seluruhnya (99%) terdiri dari SUMPAH-SUMPAH dan BANTAHAN-BANTAHAN dari ALLAH terhadap umat Manusia yang daif, hina dan kotor berdosa itu (Alangkah rendahnya derajat dan integritas ALLAH yang harus menurunkan Nats/Surat “SUMPAH” untuk menyakinkan manusia yang NOTABENE adalah ciptaanNYA sendiri) b) Apa yang ALLAH sumpahkan di butir-a diats, rupa-rupanya belum ALLAH anggap cukup memadai, sehingga perlu lagi ALLAH tambahkan dengan SUMPAH-SUMPAH jenis lain yang tersebar ke-30 Juz dari ALQURAN tersebut, yaitu dengan kata-kata : – Demi AlLAH (ALLAH yang mana lagi??) – Demi ALQURAN yang penuh hikmah – Demi MALAIKAT-MALAIKAT – Demi LANGIT – Demi GUGUSAN BINTANG-BINTANG – Demi BINTANG-BINTANG – Demi MATAHARI – Demi ANGIN – Demi AWAN – Demi MALAM – Demi SIANG – Demi SUBUH – Demi FAJAR – Demi KIAMAT – Demi BUMI – Demi KOTA MEKKAH – Demi MASA – Demi KALAM – Demi JIWA MANUSIA (91-ASY SYAMS-7) – Demi BUAH TIN – Demi BUAH ZAITUN – Demi KUDA PERANG Dan lain-lain jenis “DEMI” yang tidak perlu kami tambahkan disini lagi karena kami anggap deretannya sudah cukup panjangnya. Tegasnya dengan begitu banyaknya ALLAH BERSUMPAH dalam ALQURAN seperti yang kami jabarkan diatas terhadap umat manusia yang daif, hina, kotor-berdosa yang notabene pula adalah hasil ciptaanNYA sendiri, sama saja artinya bahwa ALQURAN telah menghina ALLAH dengan tidak tanggung-tanggung dan bagi setiap orang Muslim yang sedikit saja mau memakai akal-budi dan rationya serta mau jujur mengikuti suara hati nuraninya (seperti kami pada waktu masih Islam dahulu), pada hakekatnya sudah cukup alasan dan dalil untuk menolak ALQURAN itu Wahyu ALLAH, karena kalau kita toh masih tetap mau menerimanya sebagai Wahyu ALLAH, maka berarti kita mengakui bahwa ALLAH kita itu: “TIDAK MAHAKUASA lagi, TIDAK MAHA MENGETAHUI lagi, TIDAK MAHA KONSISTENT lagi, melainkan sudah turun posisi dan integritasnya sebagai seorang oknum yang RAGU_RAGU dan HINA” Apakah benar begitu??? PASTI TIDAK BENAR!!!!! Yang benar ialah bahwa Muhammad-lah yang tidak maha mengetahui, yang ragu-ragu, yang inconsistent, yang tidak percaya dirinya sendiri, yang plin-plan, sehingga untuk membela dirinya atas tudingan lawan-lawan dan musuh-musuhnya perlu dan harus ber-SUMPAH dengan 1001 macam “DEMI” untuk menyakinkan mereka dengan wahana ALQURAN ciptaannya sendiri yang dia nyatakan sebagai Wahyu ALLAH itu dan oleh karena saking bingungnya atau satu usaha untuk pembenaran yang tidak benar, dengan sadar diturunkannya-lah dalam ALQURAn nats 68-AL QALAM-10 tersebut diatas. NOTE: Mungkin anda sebagai seorang Muslim akan menjawab: Jangan suka main tuduh, karena di dalam ALKITAB pun ALLAH pun ALLAH juga BERSUMPAH!!!” Bagaimana ini?? Anda adalah benar sekali, memang di dalam ALKITAB ada ALLAH bersumpah, namun hanya 1 (satu) X saja yang terdapat dalam Kejadian 22:16 yang bunyinya demikian: “……….kataNYA: “AKU BERSUMPAH DEMI DIRIKU SENDIRI – demikianlah Firman TUHAN, karena engkau telah berbuat demikian……..” Dan Sumpah ALLAH ini sifatnya jauh berbeda dengan ratusan SUMPAH ALLAH yang ada dalam ALQURAN itu yang sifatnya temporer/insidentil saja, karena Sumpah ini adalah SATU PERJANJIAN KEKAL antara ALLAH dengan IBRAHIM + keturunannya Bangsa Israel yang dilakukan 1 X saja namun berlakunya untuk selama-lamanya (Kejadian 17: 7-8) dan sebagai Anda lihat SumpahNYA adalah “DEMI DIRIKU SENDIRI” dan bukan “Demi Buah Tin, Demi Kuda Perang, Demi Langit, Demi Fajar, dan lain-lainnya itu”, sebagaimana yang terdapat dalam ALQURAN itu. Disamping itu Anda harus ingat bahwa ALKITAB yang hanya mengandung 1 X Sumpah ALLAH tersebut diatas adalah: Tebalnya kurang lebih 5 X dari ALQURAN natsnya kurang lebih 10 X lebih banyak (1188 nats) dan ayatnya kurang lebih 5 X lebih banyak (30.442 ayat) dari ALQURAN. Agar perbedaan antara Sumpah ALLAH dalam ALQURAN dengan SUMPAH ALLAH dalam ALKITAB menjadi tuntas, diinformasikan disini bahwa ini nats-nats lain dalam ALKITAB memang ada muncul kembali ALLAH BERSUMPAH ini, namun kesemuanya mengacu kepada SUMPAH ALLAH yang 1 X tersebut diatas itu saja misalnya yang ada di Ibrani 6: 13-14 yang bunyinya demikian: “Sebab ketika ALLAH memberikan janjiNYA kepada Abraham, IA BERSUMPAH demi DIRINYA SENDIRI, karena tidak ada orang yang lebih tinggi daripadaNYA………………..” Untuk lebih mengtuntaskan lagi masalah BERSUMPAH ini, satu dan lain disebabkan rupa-rupanya Bangsa Israel sudah ketularan kebiasaan Bangsa-bangsa kafir yang berdiam disekitar mereka, yaitu bila timbul sedikit saja persoalan atau ketidaksesuaian pendapat segera BERSUMPAH demi segala macam “DEMI” (seperti halnya yang ada dalam ALQURAN), tegasnya KEBIASAAN BERSUMPAH, oleh YESUS dengan tegas dikecam dan dilarangNYA, demikian: “Tetapi AKU berkata kepadamu: Janganlah sekali-kali BERSUMPAH, baik demi langit karena langit adalah Tahta ALLAH, maupun demi bumi karena bumi adalah tumpuan kakiNYA, ataupun demi Yerusalem karena Yerusalem adalah kota RAJA BESAR, janganlah juga engkau bersumpah demi kepalamu karena engkau tidak berkuasa memutihkan atau menghitamkan sehelai rambutpun. Jika Ya, hendaknya kamu katakana YA, jika Tidak hendaklah kamu katakana TIDAK, karena apa yang lebih daripada itu berasal dari si jahat-iblis/setan” (Matius 5:34-37) INI, baru namanya tegas – tuntas, tanpa tedeng aling-aling!!!!! b) Terus terang saja, selama ini belum pernah kami menemui Kitab yang beredar yang isinya: Campur aduk, tidak berrurutan, simpang siur, temanya meloncat-loncat, tidak diketahui dimana awal dan dimana akhirnya sesuatu perikop selain dari isi ALQURAN ini.Dalam setiap nats/surat yang 114 banyaknya dalam ALQURAN itu, terdapat ayat-ayat yang meloncat-loncat dari tema/perikop yang dibicarakan, misalnya untuk sekedar contoh, kami ambil secara “jemputan” saja : SURAT 59-AL HASYR (24 ayat) PERIKOP /TEMA: PENGUSIRAN ORANG-ORANG YAHUDI DARI MEDINAH Coba kita membaca seluruh isi ke 24 ayat yang ada dalam Surat tersebut. Dengan susah payah kita mencari dimana letaknyakisah pengusiran orang Yahudi dari Medinah itu yang ditonjolkan oleh perikop/tema tersebut diatas. Paling banter dapat kita simpulkan yang ada kaitannya dengan perikop/tema tersebut ialah apa yang ada tertulis di sebagian ayat-ayat saja yang berbunyi: “DIALAH (ALLAH)??) yang mengeluarkan orang-orang Kafir diantara Ahli Kitab dari kampung mereka……………………………” Inipun diragukan, karena berdasarkan puluhan nats-nats lain yang ada dalam ALQURAN, orang-orang Yahudi tidak digolongkan sebagai orang Kafir melainkan digolongkan sebagai Ahli Kitab seperti halnya dengan sebutan bagi orang Kristen/Nasrani. Sedangkan ayat-ayat yang lainnya (ayat-1, sebagian ayat-2 dan ayat-3 s/d 24) yang dibicarakan adalah tema/perikop-perikop lain yang sama sekali tidak ada sangkut pautnya dengan PENGUSIRAN ORANG-ORANG YAHUDI DARI MEDINAH tersebut diatas, dan itupun sedemikian acaknya sehingga sukar untuk melacak perikop/tema-tema apa yang sedang dibicarakan/dibahas, sehingga siapapun yang membacanya akan menjadi bingung karenanya. Hal yang seperti ini terdapat dihampir semua 114 Surat isi ALQURAN itu, dan hal inilah yang membuat kami mengatakan bahwa isi ALQURAN itu campur-aduk, tidak berurutan dan simpang-siur. NOTE: Lain halnya dengan ALKITAB, isinya teratur, berurutan, berkontinuitas, jelas-gamblang, tidak ada perikop/tema lain yang nyelonong masuk kedalam perikop/tema yang dibicarakan atau dikisahkan. Oleh karena yang kami “jemput” dari ALQURAN adalah perikop/tema: PENGUSIRAN ORANG – ORANG YAHUDI DARI MEDINAH, maka kami ambil sebagian “jemputan” pula kisah PENGUSIRAN juga dari ALKITAB yaitu: Dari PERJANJIAN LAMA : HAKIM-HAKIM 7: 1-25 PERIKOP/TEMA : GIBEON MENGUSIR MUSUH Karena kisahnya panjang, mari kita baca ayat 1-25 dari kitab Hakim-hakim 7 tersebut dengan teliti dan jelimet, jelas dan tuntas bahwa tidak ada satu ayatpun yang menyimpang dari perikop/tema yang dikisahkan/dibahaskan, semuanya teratur, berurutan, berkontinuitas dari sejak awal sampai keakhirnya kisah. Kalau CONTOH-IMBANGAN ini belum memuaskan juga, mari kami ambil secara “jemputan” nats yang ada dalam PERJANJIAN BARU : Yohanes 8: 21-29. PERIKOP/TEMA: YESUS BUKAN DARI DUNIA INI. Coba Anda baca seluruh ayat 21-29 yang ada dalam Yohanes 8 tersebut yang kesemuanya berkaitan dengan masalah ‘Rohani”, tidak ada satu ayatpun yang keluar dari perikop/tema yang dibicarakan, semuanya jelas-tegas, gamblang, dimengerti, tidak berbelit-belit, teratur- berkesinambungan, menyakinkan tanpa perlu meraba-raba seperti seseorang yang sedang mengisi teka-teki silang. Jelas sekali perbedaan antara ALQURAN dengan ALKITAB itu bukan??? Yang satu kabur, berbelit-belit sehingga untuk mengartikannya kita perlu belajar dulu “Teori Relativitas” –nya Einstein, sedangkan yang lainnya jelas-gamblang, sederhana, blak-blakkan dan langsung kesasaran sehingga seorang yang tamat SD/SMP – pun dengan mudah memahaminya!!!! c) Kami selama ini tidak pernah menemui Kitab Agama lain selain dari ALQURAN yang isinya membeberkan bahwa ALLAH itu adalah satu Oknum yang paling tidak percaya diri, paling ragu-ragu dan paling tidak konsisten, sehingga perlu sampai ratusan kali harus mengulang-ulang SabdaNYA : • Bahwa ALQURAN itu benar-benar WahyuNYA (ALLAH) dan tidak bikin-bikinan manusia. • Bahwa Muhammad itu adalah benar-benar NabiNYA (ALLAH) yang DIA utus/suruh dan tidak Nabi aku-akuan saja. Sehingga, entah dari mana asal-usulnya tudingan-tudingan itu, mendadak ALLAH menjadi kalap sehingga menurunkan dengan BERSUMPAH WahyuNYA : 81- AT TAKWIR 15-25 yang berbunyi demikian : “Sungguh, AKU (ALLAH) bersumpah demi :Bintang-bintang yang beredar dan terbenam, demi malam apabila telah hampir meninggalkan gelapnya dan Demi Subuh apabila fajarnya mulai menyingsing, SESUNGGUHNYA ALQURAN itu benar-benar Firman ALLAH yang dibawa oleh utusan yang mulia Jibrail yang mempunyai kekuatan dan yang mempunyai kedudukan tinggi disisi ALLAH yang mempunyai Arsy (Tahta), yang ditaati disana (alam Malaikat-malaikat) dan dipercaya, dan temanmu Muhammad itu bukanlah sekali-kali orang yang gila, karena SESUNGGUHNYA Muhammad itu melihat Jibrail (pembawa ayat-ayat ALQURAN) di ujuk yang terang dan Muhammad bukanlah seorang yang bakhil (pendusta) untuk menerangkan yang ghaib dan ALQURAN itu bukanlah perkataan syaitan yang terkutuk”. Apa Anda sebagai seorang Muslim yang berakal-budi, yang punya akan dan ratio sehat, yang jujur terhadap suara hati-nurani Anda yang paling dalam, masih dapat menerima bahwa ALLAH yang Mahabesar, yang Mahakuasa, yang Maha Esa, yang ada dengan sendirinya, yang Kekal dan tidak pernah berobah-obah menjadi begitu kecil, begitu lemah dan tidak berdaya, sehingga harus mengeluarkan pernyataan dengan SUMPAH seperti yang tersurat dalam 81-AT THAKWIR 15-25 tersebut diatas terhadap tudingan orang-orang yang tidak percaya bahwa Muhammad itu Nabi dan ALQURAN itu Wahyu ALLAH, sedangkan orang-orang yang menuding-nuding itu adalah notabene hasil ciptaan ALLAH itu sendiri???? Kami hakul nyakin bahwa Anda dengan perasaan yang tersinggung berat, suara lantang akan menjawab : “INI PENGHINAAN BERAT TERHADAP ALLAH, INI TIDAK MUNGKIN TERJADI, INI TIDAK MASUK DIAKAL, INI BEYOND REASON dan APA YANG TERSURAT DALAM 81-AT THAKWIR 15-25 TERSEBUT ITU BUKANLAH WAHYU ALLAH”. AMIN terkecuali tentunya kalau mendadak sontak telah terjadi pertukaran STATUS/POSISI antara ALLAH dan Muhammad, yaitu bukan Muhammad lagi yang Pesuruh ALLAH melainkan ALLAH-lah yang telah berobah menjadi pesuruhnya Muhammad. Hal ini tentu saja TABU dan MUSTAHIL karena mengarahkan pikiran ke-arah itu saja sudah merupakan raja-biangnya-Syirk!!! Jadi dengan sendirinya tertinggal satu solusi atau kesimpulan yaitu : “BAHWA ALQURAN ITU BUKAN WAHYU ALLAH!!”. Yang benar tentang hal ini adalah bahwa berdasarkan logika dan ratio dari siapa saja yang mau berlaku jujur pada dirinya sendiri pasti berpendapat seperti terlukis dibawah ini : “Pada waktu sebelum adanya nats 81-AT THAKWIR 15-25 tersebut, Muhammad telah dituding dan diolok-olokan oleh orang Arab musuh-musuhnya, bahwa dia adalah seorang yang sinting dan gila serta pendusta dan ALQURAN yang katanya Wahyu ALLAH itu dicemooh sebagai perkataan/ayat-ayat setan belaka alias bukan Wahyu ALLAH. Untuk membela dirinya dari tuduhan dan tudingan musuh-musuhnya tersebut – satu dan yang lain karena dia sendiri tidak mampu berbuat muzizat sebagai counter bukti – maka disuruhnya Seketarisnya Zaid bin Tsabit untuk menulis bantahannya yaitu nats 81-AT THAKWIR 15-25 tersebut dalam ALQURAN dengan diatas-namakan WAHYU ALLAH agar menjadi BERBOBOT kelihatannya”. Skenario atau analisa seperti dijabarkan diatas inilah yang tidak masuk diakal siapapun yang berpikiran sehat dan tidak tenggelam dalam fanatisme dan taktik buta, namun Muhammad pada waktu itu sudah berada dalam posisi apa yang kita sebut sekarang ini “sudah telanjur basah” dan “sudah tidak ada jalan mundur lagi”, karena terlanjur menyatakan “SEMUA YANG TERTULIS DALAM ALQURAN ITU ADALAH 100% WAHYU ALLAH”, sedangkan sebenarnya adalah hasil pemikiran, rekaan, imaginasi, sangka-sangkaan dia sendiri sebagai seorang insani biasa yang tidak luput dari kesalahan-kesalahan, kekurangan-kekurangan, kekhilafan-kekhilafan dan kelemahan-kelemahan, walaupun harus diakui baik oleh kawan maupun oleh lawan bahwa dia adalah seorang yang Besar dan Brilliant pada zamannya. Dan hal inilah yang membuat isi ALQURAN itu penuh dengan sumpah-sumpah, penuh dengan pengulang-pengulangan, penuh dengan dualisme dan kejanggalan-kejanggalan, controversial dan axiomalistis, ragu-ragu dan inconsistent yang akibat lanjutnya ialah bahwa semua hal-hal negative tersebut itu secara tragis dan menyedihkan seluruhnya terpulang kepada ALLAH dan tanggung jawab ALLAH semata-mata, karena kata Muhammad bahwa semua isi ALQURAN itu adalah 100% Wahyu ALLAH dan tidak hasil buah pikirannya atau dengan perkataan lain yang tegas dan gamblang : “Adanya sumpah-sumpah, pengulangan-pengulangan, kejanggalan-kejanggalan, dualisme, kontradiksi-kontradiksi, axioma-axioma dan inkonsistensi-inkonsistensi dalam ALQURAN itu bukanlah tanggungjawab Muhammad, melainkan tanggung jawab ALLAH semata-mata karena semuanya itu adalah WahyuNYA, sedangkan Muhammad hanya menulis dan menyampaikannya saja!!!” Meskipun dengan sanggahan-sanggahan kami pada PENOLAKAN I, II, III, IV dan V tersebut diatas dianggap telah cukup untuk menolak ke-Imanan Islami bahwa ALQURAN ITU BUKAN WAHYU ALLAH, namun untuk lebih melengkapinya lagi dibawah ini kami tambahkan lagi hal-hal lain yang kami temui dalam ALQURAN yang sifatnya aneh dan tidak masuk diakal bilamana kita toh masih tetap percaya bahwa isi ALQURAN tersebut benar-benar 100% Wahyu ALLAH. 1. ALLAH BUTA SEJARAH DAN MELESET BERNUBUAT : a. Dalam Surat 19-MARYAM-28, dinyatakan bahwa MARYAM, Ibu YESUS adalah SAUDARANYA HARUN dan selanjutnya dalam Surat 3-ALI IMRAN 36-37 dikatakan bahwa MARYAM, Ibu YESUS tersebut diserahkan oleh ayahnya bernama IMRAN kepada ZAKARIA untuk dipelihara dan dibesarkan. Hal ini tidak mungkin terjadi dan terlaksana, karena HARUN sesuai dengan sejarah adalah abangnya Nabi Musa yang hidup kurang lebih 1500 tahun sebelum Yesus dilahirkan oleh MARYAM dan HARUN tersebut memang punya seorang adik perempuan yang kebetulan pula bernama MARYAM (Keluaran 12: 1-16), dan ayah dari ketiga bersaudara ini namanya memang AMRAN (dalam lafaz bahaa Arabnya ALQURAN : IMRAN). Jadi disini, ALLAH yang Mahatahu itu justru menjadi “Tidak Tahu” atau buta sejarah, karena disini telah terjadi kekacauan atau tumpang tindih sejarah yang jarak antaranya kurang lebih 1500 tahun dan tukar-ganti oknum antara MARYAM, ibu YESUS dan MARYAM, adik HARUN dan adalah tidak mungkin pula terjadi IMRAN dapat menyerahkan MARYAM anaknya itu kepada ZAKARIA untuk dipelihara dan dibesarkan karena ZAKARIA baru nongol/dilahirkan di dunia ini kurang lebih 1500 tahun kemudian yaitu se-zaman dengan MARYAM, ibu YESUS, sebagaimana tertulis dalam Surat 19-MARYAM 1-7. b. Dalam Surat 30-AR RUUM 1-4, dinubuatkan oleh ALLAH lewat mulut Nabi Muhammad bahwa kerajaan Romawi yang pada waktu itu telah dikalahkan oleh Kerajaan Persia, nanti sesudah wafatnya Nabi Muhammad – jadi sesudah tahun 632 -, akan membalas dan mengalahkan kembali Bangsa Persia. Lagi-lagi ALLAH yang Maha-Tahu itu menjadi Buta Sejarah, karena apa yang disebut “NUBUAT” itu bukanlah NUBUAT lagi melainkan hanya pencatatan sejarah saja oleh Nabi Muhammad, sebab dikalahkannya Bangsa Romawi oleh Bangsa Persia dan dikalahkannya kembali Persia oleh Bangsa Romawi SEMUANYA terjadi dalam kurun NABI MUHAMMAD MASIH HIDUP. Sejarah Mencatat : – Tahun 614, Bangsa Romawi dikalahkan oleh Bangsa Persia – Tahun 629, Bangsa Romawi mengalahkan kembali Bangsa Persia – Tahun 632, Nabi Muhammad meninggal dunia di Madinah. c. Dalam Surat 17- AL ISRAA-1 terdapat wahyu ALLAH yang berbunyi sebagai berikut: “Maha Suci ALLAH yang telah memperjalankan (Miradj) hambanya (Muhammad) pada satu malam dari AL-Masjidil Haram (di Mekkah) ke AL-Masjidil Aksha (di Yerusalem) yang telah KAMI berkahi sekelilingnya………………” Disini ternyata lagi ternyata ALLAH itu buta sejarah, karena tidaklah mungkin ALLAH me-miradj-kan Nabi Muhammad yang hidup diantara tahun 571-632 dari Masjidil Haram dalam satu malam ke Masjidil Aksha diYerusalem, karena pada waktu Nabi Muhammad masih hidup Masjidil Aksha belum ada, sebab baru dibangun tahun 701, jadi 69 tahun sesudah Nabi Muhammad mati dan dikuburkan di Madinah tahun 632. 2. ALLAH TIDAK TERTIB DAN KACAU ALLAH yang Maha Tertib dan Maha Teratur itu telah menurunkan Kitab WahyuNya yang dinamakan ALQURAN itu justru sangat kacau isinya dan kacau formulasinya. Untuk membuktikan hal ini, sebagai contohnya kami petik disini satu SUB-SURAT yang terdiri dari hanya 7 (tujuh) ayat saja dari 6666 ayat yang ada dalam ALQURAN itu, yaitu : SURAT 5-AL MAAIDAH 94-100 (7 ayat) Perikop Sub-Suratnya adalah : “ MENGHORMATI KAABAH SEBAGI SOKOGURU KEHIDUPAN MANUSIA” Ayat – 94 : Mempersoalkan korban binatang hasil perburuan. Ayat – 95 : Mempersoalkan – idem – Ayat – 96 : Mempersoalkan – idem – Ayat – 97 : Mempersoalkan masalah Kaabah, jadi cocok/sesuai dengan yang dikehendaki oleh PERIKOP SUB – SURAT diatas Ayat – 98 : Mempersoalkan tentang bentuk siksaan dari ALLAH bagi orang-orang yang menentangNYA Ayat – 99 : Mempersoalkan bahwa Rasul-rasul hanya penyampai Wahyu ALLAH saja. Ayat – 100 : Mempersoalkan masalah tindakan baik dan buruk Total 7 ayat yang berjajar secara urutan Mempersoalkan 5 Jenis permasalahan yang satu denga yang lainnya tidak ada kaitannya samasekali (berbeda-beda temanya) Sesuai dengan perikop Sub-Surat yang akan dipersoalkan hanya 1 thema saja Ini hanya satu contoh kecil saja (1 Sub-Surat dengan hanya 7 ayat) tentang betapa kacau dan simpang siurnya formulasi Wahyu ALLAH yang ada dalam ALQURAN itu, apapun pula kalau dibahas keseluruh isi ALQURAN dengan cara/sistim seperti ini yang jumlahnya 114 Surat dengan ratusan Sub-Suratnya dengan total 6666 ayatnya, pastilah tidak dapat lain kesimpulannya ialah : ALLAH ITU KACAU !!!! 3. ALLAH ITU TIDAK ADIL. ALLAH yang Maha Adil itu, justru digambarkan tidak adil atau sekurang-kurangnya menimbulkan kejanggalan-kejanggalan, Tentang soal apa ALLAH itu tidak adil??? Kami tidak hendak mempersoalkan kembali keadaan di dunia yang fana ini, dimana ALLAH sudah berlaku tidak adil dengan menetapkan perbedaan hak antara Pria dan Wanita (dengan menambahnya lagi dengan ketidakadilan-ketidakadilan jenis-jenis lain), yaitu pria dapat dua bagian dari harta warisan dan boleh ber-polygami sampai beristeri empat, sedangkan wanita hanya dapat satu bagian dari harta warisan saja dan tidak ada hak men-talaq suaminya walaupun ditinggalkan, disia-siakan dan ditelantarkan oleh suaminya bertahun-tahun tanpa diberi surat talaq/diceraikan. Yang kami persoalkan ialah ketidak-adilan ALLAH di Sorga sesudah orang-orang yang beriman (Pria dan Wanita-wanita Muslim) mati dan b
      • Asshidq 8:23 am on 30/01/2012 Permalink | Reply

        Kasihan kamu murtad dan jadi musyrik, sebaiknya baca lagi al quran baik2 dibawah seorang guru. hidup ini singkat, sebentar lagi semua mati, yang musyrik / menekutukan Tuhan pasti masuk neraka. waspadalah, kamu telah mengingkari al kitab sendiri yang memerintahkan tiada tuhan selain Allah dan kemudian mengikuti kitab injil palsu karangan murid2 Paulus. Segeralah bertobat dan masuk Islam.

        • ungke 5:40 am on 07/10/2012 Permalink | Reply

          Silahkan di bantah dengan logis mas, pake referensi yang jelas, kalo perlu pinjam ayat ayat yang diberikan di atas kemudian anda bantah ,nanti kami pembaca yang akan menilai mana yang benar mana yang ngarut.

      • ungke 6:34 am on 10/10/2012 Permalink | Reply

        Kemana si Serbuiff, Soebodo dan si Ndeso yang selalu goblok goblokin orang ,silakan di counter tulisan mas Moch Mukthasar di atas, tapi harus dengan cara yang logis, tidak OOT, tidak menyumpah,dan disertai referensi yang jelas ,supaya pembaca bisa menilai seberapa intelek anda

        • soebodo 2:25 am on 11/10/2012 Permalink | Reply

          Ada apa saudara ungke yg pinter kok kebakaran jenggot(kalau punya)…Jawaban sudah banyak ditulis temen 2 dengan jelas ….yang anda butuhkan hanya pembenaran dari masalah anda sendiri … silahkan saja itu jadi patokan anda…kalau saya orang bodo yang perlu peningkatan tiap harinya bukan berhenti pada permasalahan yg kadang kita belum paham akan merugi bagi kami…. maklum tuk anda, kita hanya bisa kasihan saja.

          • ungke 2:29 am on 11/10/2012 Permalink | Reply

            Sudalah soebodo tidak usah ngeles terus , makanya jangan suka goblokin orang biar orang juga respek terhadap anda , cobala seperti saudara cak gimin .

    • Moch Mukthasar 8:08 am on 30/08/2011 Permalink | Reply

      (Pria dan Wanita-wanita Muslim) mati dan beroleh keselamatan Sorgawi nanti (kehidupan di alam Rohani). Berdasarkan WahyuNYA sendiri yang ada dalam ALQURAN, rupa-rupanya ALLAH hanya menyediakan SORGA BAGI KAUM PRIA SAJA, karena jelas-jelas tertulis dalam ALQURAN sebagai berikut :
      a. Di Sorga disediakan makanan dan minuman (52-ATH THUUR-19)
      b. Di Sorga mereka (kaum pria) mempunyai istri-istri (4-AN NISAA-57) karena dikawinkan dengan bidadari-bidadari yang cantik dan bermata jeli (52-ATH THUUR-20) dan disediakan divan-divan untuk tempat mereka bersukaria dengan bidadari-bidadari istri-istri mereka itu.
      Jelas dan gamblang bahwa ini adalah Sorganya kaum pria saja, karena kami tidak dapat menemukan satu ayatpun dari wanita-wanita Muslim yang juga masuk Sorga ( yang ada digambarkan hanya nasib/kondisi anak-anaknya saja). Oleh karenanya tidak lain kesimpulan kami ialah : “Tidak ada seorang wanita Muslimpun, walaupun dia super mukmi, bisa masuk sorga, karena mereka mau dikawinkan dengan siapa lagi disebabkan semua prianya, ya bekas suaminya atau pacarnya, ya idolanya ketika didunia dulu, kesemuanya sudah dikawinkan dengan bidadari-bidadari yang 1000 x lebih cantik dan bermata jeli dari diri mereka dan dida lam ALQURAN kami tidak menemukan sepatah Wahyu ALLAHpun bahwa wanita-wanita yang beroleh keselamatan Sorgawi itu akan dikawinkan dengan Malaikat-malaikat”. Apa ini tidak janggal!!!!! Kalau toh anda karena fanastime agama dan taktik buta tetap saja mengatakan bahwa hal ini tidak janggal, pastilah Anda tidak dapat mengelak lagi kalau kami katakana bahwa ALLAHnya ALQURAN itu : TIDAK ADIL!!! Belum lagi, kalau kami mempertanyakan apakah masuk diakal yang sehat dan logis bahwa di Sorga yang notabene adalah satu tempat DI ALAM ROHANI – jadi berbeda 180 derajat dengan kondisi dan situasi di dunia yang fana ini – masih ada nafsu sex, masih perlu makan dan minum dan masih ada kawin-mawin???!!!

      NOTE:
      Lain hanya dengan Sorganya umat Kristen, yang kondisi dan situasinya masuk diakal dan ratio dari siapapun yang membacanya dalam ALKITAB :
      a. Di Sorga/Kerajaan Sorga terdapat satu tahta, yaitu tahta ALLAH (Wahyu 7: 15)
      b. Diatas Tahta itu duduklah Anak Domba ALLAH yaitu YESUS KRISTUS (Wahyu 7: 17)
      c. Disekitar tahta, mahluk-mahluk memuji DIA dengan kata-kata:
      “Kudus, Kudus, Kuduslah TUHAN ALLAH, Yang Mahakuasa, Yang sudah Ada dan Yang Akan Datang (Wahyu 4: 8) dan dihadapan tahta terdapat orang-orang Kudus yang tidak terhitung banyaknya dari segala Bangsa dan Suku dan Kaum dan Bahasa (Wahyu 7: 9)
      d. Di Sorga mereka (yang telah beroleh keselamatan Sorgawi) tidak kawin dan dikawinkan (Markus 12: 25)
      e. Di Sorga mereka hidup seperti Malaikat-malaikat (Markus 12: 25)

      4. ALLAH BERTINDAK ANEH DAN JANGGAL
      ALLAH yang Maha Suci itu telah bertindak aneh dan janggal. Kenapa?? Dalam sejarah Perjanjian Lama (TAURAT) dan Perjanjian Baru (INJIL) yang kitab-kitab mana diakui oleh ALQURAN sendiri tentang keabsahannya sebagai satu Kitab Suci (2-AL BAQARAAH-4), tidak pernah ALLAH mau mencampuri urusan hidup pribadi dari pada Nabi-nabi suruhan/utusanNYA sebegitu menjelimetnya sampai-sampai pada urusan sex, rumahtangga dan rahasia tempat tidur mereka, selain dari Nabi Muhammad ini.Kami enggan dan segan untuk merincikan campur tangan ALLAH tersebut satu persatu, melainkan mempersilahkan ANDA untuk membacanya sendiri dalam ALQURAN :
      – Surat 33 – AL AHZAB 28-34
      – Surat 33 – AL AHZAB 50 -55
      – Surat 66 – AT TAHRIM 1-5

      Setelah kami membaca betapa menjelimetnya dan mendetailnya ALLAH ikut campur dalam kehidupan sex, rumahtangga dan rahasia tempat tidur Nabi Muhammad sebagaimana terjabar dalam 3 (tiga) SURAT ALQURAN diatas, sedangkan hal yang serupa tidak pernah ALLAH lakukan terhadap puluhan Nabi-Nabi sebelumnya Nabi Muhammad sejak Nabi Adam sampai pada YESUS, ditambah pula dengan Surat 24-AN NUUR 11-26 dimana ALLAH secara khusus mati-matian membela AISYAH istri Muhammad itu, bahwa dia benar-benar tidak berzinah, maka pastilah timbul dalam hati nurani kita satu perasaan aneh yaitu : “APA IYA INI SEMUA?? APA IYA INI BENAR-BENAR WAHYU ALLAH??” atau hanya satu “house-rules” bikinan Muhammad untuk mengatur dan mengatasi istri-istrinya yang banyak itu yang dia berikan “cap” sebagai Wahyu ALLAH, karena tidak mungkin ALLAH berlaku sejanggal ini.
      5. ALLAH TIDAK KONSEKWEN DAN INKONSISTENT
      Berbicara soal kejanggalan-kejanggalan yang ada dalam ALQURAN yang katanya 100% Wahyu ALLAH itu, jumlahnya ada banyak sekali sehingga kalau dibahas satu per satu akan memakan puluhan halaman lagi. Juga mengenai tidak konsekwen dan tidak konsistennya ALLAH terhadap apa yang DIA telah Wahyukan ada banyak sekali terdapat dalam ALQURAN sehingga untuk menyingkatkan Penulisan ini, kami mensitir satu contoh yang spesifik tentang hal tidak konsekwen dan inkonsistennya ALLAH itu, yaitu tentang apa yang tertulis dalam :
      SURAT 3 AL MAAIDAH 82
      “……………….Dan sesungguhnya kamu dapati yang paling dekat persahabatannya dengan orang-orang yang beriman (Islam) ialah orang-orang yang berkata : “Sesungguhnya kami ini orang Nasrani…………………..”

      Namun segera sesudah itu ALLAH meralat WahyuNYA tersebut dengan mengatakan hal yang 180 derajat bertentangan dengannya yaitu :

      SURAT 98 AL BAYYINAH 6 :
      “……………….Sesungguhnya orang-orang Kafir yakni Ahli Kitab (yang dimaksudkan dengan Ahli Kitab adalah orang Nasrani dan orang Yahudi) dan orang-orang musyrik, akan masuk ke neraka jahanam dan mereka kekal di dalamnya, karena mereka itu adalah seburuk-buruknya mahluk………………………….”

      Apa ini tidak kontradiksius dan inconsistent dan apakah bisa disalahkan kalau kami mengatakan bahwa ALLAHnya ALQURAN itu: TIDAK KONSEKWEN DAN TIDAK KONSISTENT !!!

      K E S I M P U L A N

      Bilamana semua yang kami jabarkan dan uraikan dalam Penolakan I, II, III, IV dan V diatas dirangkumkan menjadi satu rangkuman, intisarinya sebenarnya sederhana saja yaitu :

      Bahwa ALLAH, yang :
      – MAHA BESAR dan MAHA KUASA
      – MAHA SUCI dan MAHA MENGETAHUI
      – MAHA PENGASIH dan MAHA PENYAYANG
      – MAHA ADIL
      – TIDAK BERAWAL dan TIDAK BERAKHIR
      – KEKAL dan TIDAK BEROBAH-ROBAH
      – TIDAK ADA PERSAMAANNYA dan SETARA-NYA
      – BEBAS DARI BERBUAT KESALAHAN
      – TELAH MENCIPTAKAN LANGIT DAN BUMI INI HANYA DENGAN BERSABDA “JADI MAKA JADILAH”

      PASTI TIDAK MUNGKIN/SEKALI LAGI PASTI TIDAK MUNGKIN………….
      a) Tidak Adil
      b) Tidak Mengetahui Sejarah
      c) Salah ber-Nubuat
      d) Ragu-ragu dan tidak percaya diri sehingga perlu bersumpah dengan segala jenis materi dan non-materi hasil ciptaanNYA sendiri
      e) Salah menurunkan Wahyunya sehingga perlu dibatalkan atau diganti/direvisi
      f) Mempertahankan diriNYA dari tudingan manusia yang notabene adalah ciptaanNYA sendiri dengan segala jenis sumpah.
      g) Tidak berada pada satu detik yang bersamaan disetiap millimeter ruang bumi dan angkasa raya ciptaanNYA itu, melainkan hanya berada disatu tempat saja yaitu Mekkah.
      h) Menyatakan DIRINYA telah berobah menjadi batu hitam yang melarat itu.
      i) Hanya mengerti Bahasa Arab saja.
      j) Punya rumah di satu tempat tertentu diatas dunia ini (Mekkah)
      k) Bertindak tidak berdasarkan KASIH yang notabene adalah personafikasi dari ALLAH itu sendiri yaitu : MAHA PENGASIH & MAHA PENYAYANG.
      l) Tidak consistent terhadap janji-janjiNYA dan perbuatan-perbuatanNYA serta kata-kataNYA.
      m) Mengizinkan manusia menyembah allah-allah lain (JIN-JIN) selain dari DIA.
      Sehingga oleh karena apa yang tidak mungkin dilakukan oleh ALLAH sebagaimana terjabar di dictum a s/d m diatas, kesemuanya ada terjabar secara berulang-ulang dalam ALQURAN, maka jelas dan gamblang pastilah isi ALQURAN ITU TIDAK WAHYU ALLAH.
      Akhirnya sebagai penutup SADURAN kami ini, kami akan penuhi janji kami pada permulaan PENOLAKAN – V yaitu: “Bahwa tidak benar ada pertentangan-pertentangan Wahyu ALLAH dalam ALKITAB”, sebagaimana sering ditudingkan oleh Pihak Islam kepada umat Kristen karena mereka telah menemukan banyak nats/ayat yang satu dengan yang lainnya bertentangan dalam ALKITAB, sedangkan ALKITAB itu adalah Wahyu ALLAH.

      1. Terlebih dahulu perlu diinformasikan bahwa cara penulisan ALKITAB itu berbeda 180 derajat dengan cara penulisan ALQURAN. Kalau penulisan atau isi ALQURAN itu menurut kepercayaan umat Islam adalah 100% Wahyu ALLAH sebagai hasil dikte/imla ALLAH langsung kepada nabi Muhammad (atau lewat Malaikat Jibrail) secara kalimat demi kalimat dan kata demi kata, sehingga isinya sama sekali bersih dan bebas dari pikiran, rekaan dan buah tangan manusia termasuk Nabi Muhammad sendiri, maka sebaliknya penulisan ALKITAB adalah berbeda samasekali, yaitu :
      a) ALKITAB ditulis bukan oleh 1 (satu) orang saja (seperti halnya Muhammad), melainkan oleh lebih dari 40 orang yang telah menerima Wahyu ALLAH yaitu para Nabi dan Rasul selesai ditulis kurang lebih 1600 tahun.
      b) Wahyu ALLAH diterima oleh para Nabi/Rasul tersebut melalui mimpi, perasaan, pendengaran rohani dan penglihatan rohani, jadi bukan dengan cara dikte/imla seperti halnya dengan pengakuan Muhammad .
      c) Wahyu ALLAH yang mereka terima itu, sebelum ditulis untuk disampaikan kepada umat sezamannya, terlebih dahulu mereka selidiki atau cari tahu dahulu tentang:
      “Apa sebabnya, apa motivasinya, apa peristiwa yang terkait, apa kondisi dan situasi yang sedang berlaku dan lain-lain sebagainya maka Wahyu ALLAH itu diturunkan kepada mereka, tegasnya dengan kata lain : “Apa LATAR BELAKANG dari Wahyu yang ALLAH turunkan kepada mereka itu”. WAHYU ALLAH yang mereka terima dikombinasikan dengan LATAR BELAKANG hasil penyelidikan mereka itulah yang mereka tulis dalam ALKITAB.
      d) Adakalanya ALLAH menurunkan WahyuNya tentang suatu masalah atau topic yang sama, bukan kepada 1 (satu) orang saja melainkan kepada beberapa orang sekaligus (katakanlah 3 orang). Bilamana pada penulisan Wahyu ALLAH tersebut dalam ALKITAB oleh ketiga orang penerima Wahyu itu terdapat PERBEDAAN atau KE-TIDAKSAMAAN hal ini tidak berarti bahwa WAHYU ALLAH-NYA yang berbeda melainkan LATAR BELAKANG dari Wahyu ALLAH itu-lah yang berbeda, karena WAHYU ALLAH MUSTAHIL BISA BERBEDA/TIDAK SAMA meskipun di-wahyukan serempak kepada 3 orang atau 5 orang lebih sekaligus. Yang mungkin bisa berbeda/tidak sama adalah hasil penyelidikan LATAR BELAKANG dari Wahyu ALLAH tersebut oleh ke-tiga orang itu yang telah mereka lakukan sendiri2 dengan cara mereka masing2 dan LATAR BELAKANG ini adalah : “BUKANLAH WAHYU ALLAH”.
      2. Sebagai contoh atau bukti tentang apa yang kami uraikan diatas, kami akan kutip satu Nats dari Perjanjian Lama (TAURAT) dan satu Nats dari Perjanjian Baru ( INJIL ) yang Nats/ayat2nya berbeda/tidak sama itu.
      a. II – Raja-raja 8 : 26…. : Diceritakan bahwa Ahazia berumur 22 tahun pada waktu itu dia menjadi Raja di Yerusalem………….
      Sebaliknya :
      II-Tawarikh 22: 2…: Menceritakan bahwa Ahazia berumur 42 tahun pada waktu itu dia menjadi Raja di Yerusalem……
      Disini ada perbedaan umur, Nats/Ayat yang satu mengatakan 22 tahun sedangkan Nats/Ayat yang lainnya 42 tahun. Perbedaan ini adalah LATAR BELAKANG dari Wahyu, sedangkan WAHYU ALLAH – nya sendiri TIDAK BERBEDA yaitu bahwa Raja Ahazia telah dinubuatkan MATI TERBUNUH, dan hal ini terdapat di II Raja-raja 9 : 27 (mati terbunuh) dan juga di II Tawarikh 22 : ( (mati terbunuh).
      b. Matius 8 : 28…..: Dikisahkan bahwa Yesus datng di Gedara dan yang keluar dari daerah kuburan 2 (dua) orang kerasukan setan
      Sebaliknya :

      Lukas 8 : 26…….: Mengisahkan bahwa Yesus datang di Gerasa dan yang keluar dari daerah kuburan 1 (satu) orang kerasukan setan.
      Sebaliknya

      Disini ada perbedaan nama kota dan jumlah orang yang kerasukan setan. Perbedaan ini adalah LATAR BELAKANG dari Wahyu, sedangkan WAHYU ALLAH-nya sendiri TIDAK BERBEDA/SAMA yaitu bahwa Yesus BERKUASA MENGUSIR SETAN2 dan hal ini terdapat baik di Matius 8 : 32 maupun di Lukas 8: 32.
      Dari 2 (dua) contoh diatas jelaslah bahwa yang berbeda/tidak sama adalah LATAR BELAKANG dari Wahyu ALLAH dan bukan WAHYU ALLAH-nya sendiri, karena WAHYU ALLAH mustahil bisa berbeda/tidak sama meskipun ditulis oleh misalnya 3, 5, atau 10 orang. Oleh karenanya, yang nampaknya saja seperti ada pertentangan atau perbedaan dari nats atau ayat ALKITAB itu, sedangkan sebenarnya tidaklah demikian, karena ALKITAB umat Kristen itu bukan 100% KITAB ILAHI melainkan adalah KITAB ILAHI dan KITAB INSANI sekaligus, disebabkan adanya factor yang melatar belakangi WAHYU ALLAH yang diturunkan dan dituliskan dalam ALKITAB tersebut.

      Demikianlah saduran kami dari tulisan2 dan pernyataan2 lisan dari pada hamba TUHAN yang dulunya beragama Islam, namun sekarang ini sudah beralih menjadi pengikut YESUS yang aktif, militant, tangguh dimana sebagaimna diuraikan diatas sebab2 utamanya ialah karena mereka TIDAK PERCAYA LAGI BAHWA ALQURAN ITU WAHYU ALLAH, melainkan menganggapnya hanya satu Kitab Insani belaka yang isinya kurang lebih 75 % hasil jiplakan yang lihai dari isi ALKITAB ditambah kurang lebih 25 % hasil buah pikiran, imajinasi, rekaan, kreasi dari Muhammad dan kawan2nya yang menulis ALQURAN itu dengan diberi selimut kamuflase seolah2 sebagai 100 % Wahyu ALLAH.

      Demikianlah apa yang telah kami uraikan diatas sehingga menambah wawasan semua orang yang membacanya sehingga mengetahui kebenaran yang nyata ini.

    • Ronggo Warsito 3:39 pm on 04/09/2011 Permalink | Reply

      Sdr. Moch Mukthasar rasanya sia-sia penjelasan anda yang begitu panjang lebar. Mohon maaf …. sudah jadi rahasia umum bahwa orang Islam yang murtad itu rata2 karena ingin kaya. Sdr. mungkin belum baca bahwa di eropa sana orang yang lebih menguasai al Kitab malah sudah banyak yang menjadi mualaf. Coba tanya hati anda apa saat ini merasa tenang. Cukuplah kebohongan dan jangan di tambah dengan kebohongan baru. (maaf). Trims

      • asshidq 11:36 pm on 06/10/2012 Permalink | Reply

        belum lama ini 200 an pendeta /pastur nasrani di AS menyatakan tidak beriman lagi pada yesus dan memilih jadi atheis karena agama nasrani itu dengan kitab2nya ga dimengerti akal. Sayang mereka belum mengenal Islam, mudah2an mereka nantinya dapat petunjuk

    • Heri 8:37 am on 07/09/2011 Permalink | Reply

      Dari uraian sdr. Moch Mukthasar tersebut saya menjadi yakin bahwa anda bukan seorang muslim, kalau anda seorang muslim tentu anda tahu manfaat dari shalawat. Saya kasih tahu bedanya orang islam dengan orang kristen. Orang islam itu selalu mengikuti petunjuk dan melakukan perintah dan larangan dari Allah yang ada dalam Al qur’an. Sedangkan orang kristen apa yang tertulis di Bibel itu tidak pernah digubris misal tidak boleh makan daging babi, tidak boleh membuat patung dan lain-lain dalam 10 perintah tuhan. Terus cara beribadah apa yesus mengajarkan itu? apa yesus pernah menyebut umatku beragama kristen?

      • emka 1:15 am on 17/10/2011 Permalink | Reply

        sodara hery: kata siapa orang muslim itu selalu mengikuti petunjuk dan larangan allah!? kalo begitu bisa u jelasin g kenapa sandal w masih sering ilang kalo abis solat jumat?, bisa u jelasin g kenapa teroris itu kebanyakan orang islam?, bisa u jelasin g kenapa para koruptor kebanyakan orang islam? jangan mempolitisir agama hanya untuk masalah pribadi brotha! w sndiri muslim, tapi w berkata2 spt ini bukan berarti w ngehina agama w sendiri, tapi w gak suka u ngehina agama orang lain cuma gara2 ngeliat dari orangnya, agama bukan dilihat dari pemeluknya bro! tp dari ajaran yang ada di dalamnya.

        • jack 4:45 pm on 25/06/2012 Permalink | Reply

          “bisa u jelasin g kenapa sandal w masih sering ilang kalo abis solat jumat?, bisa u jelasin g kenapa teroris itu kebanyakan orang islam?, bisa u jelasin g kenapa para koruptor kebanyakan orang islam?”

          jawabannya cuma 1, tu pencuri (sandal dan uang) dan teroris, IMAN nya pada lemah

      • ungke 2:36 am on 11/10/2012 Permalink | Reply

        Anda hanya perlu membantah tulisan diatas dengan logis dan disertai bukti yang sahih,bukan minta pendapat pribadi anda, silahkan dijawab berdasarkan uraian di atas.

    • nami 3:42 am on 10/09/2011 Permalink | Reply

      Jesus Is AWESOME
      Not InsyaAllah!!!
      karena Firman Allah iya dan amin

    • Dion 2:01 pm on 10/09/2011 Permalink | Reply

      @Moch Mukthasar @nami
      Aku kasih tahu sejarah yesus bisa menjadi tuhan…
      Konsili Nicea 325 Masehi
      Pada abad ini pertikaian paham sangat sengit membakar Gereja. Arius, uskup dari Aleksandria, menolak ketuhanan Yesus yang menimbulkan kemarahan sebagian besar orang-orang Kristen. Akhirnya kaisar Konstantine menyelenggarakan konsili di Nicea tahun 325 Masehi. 1800 orang yang diundang untuk hadir dalam konsili ini terdiri atas, 1000 orang yang berasal dari Gereja Timur dan 800 dari Gereja Barat. 22 orang rombongan Arius yang dipimpin oleh Eusebius of Nicomedia, semuanya diusir dari forum.

      Sehingga secara keseluruhan Konstantine telah mengusir keluar sekitar 1482 uskup dan hanya 318 yang diijinkan mengikuti hingga akhir. ( Dr. Henery Stbble, An Account of the Rise and Progress of Mohametanism, 1954, hal.44-45, Holy Blood Holy Grail hal.692, Arana-”Holocaust Theology” ).

      Dari 318 suara tersebut hanya 2 suara yang mendukung Arius. Konsili pertama yang dilaksanakan pada tanggal 20 Mei sampai 25 Juni diakhiri dengan ketokan palu yang mengesahkan Kredo Misterius, yang juga dikenal sebagai Kredo Nicea. Kredo Nicea yang sekarang bukanlah rumusan yang disepakati pada konsili Nicea dulu, tetapi sudah diperluas dan dimodifikasi. ( Prof. Percy Gardner, English Modernism,-Apendiks I, hal.223 ).

      Yang paling penting dari semuanya, keputusan Konsili Nicea diambil dengan cara pengambilan suara, bahwa Yesus seorang Tuhan bukan sekedar nabi yang bisa wafat. (Holy Blood Holy Grail, hal.472) Konsili Nicea menjatuhkan hukuman pengucilan Arius dan uskup lainnya yang ikut dalam konsili tetapi menolak doktrin Trinitas. Tulisan-tulisan Arius dibakar dan akan memasukkan ke penjara bagi siapa saja yang kedapatan memiliki tulisannya. (Edward Gibbon, Decline and Fall of Roman Empire, vol.2, hal.693).

      Pada konsili tersebut Yesus dinyatakan sebagai, “Tuhan dari segala Tuhan, Cahaya dari segala Cahaya, Maha Tuhan dari segala Maha Tuhan”. (Hasting’s Encyclopedia of Etnics & Religion, vol.4, hal.239).

      Lingkaran terpelajar masih berada di pihak Arius dan mereka telah dikekang dengan tangan besi. Dimasa itu popularitas Arius mencapai puncaknya, yang dibuktikan oleh Santo Jerome sebagai berikut : “Seluruh dunia merasa dan terheran-heran menemukan dirinya sebagai penganut Arius”. (Wilfred W.Briggs, Introduction to the History of the Christian Church, hal.49) Will Durant menulis : “Perdebatan seru tentang doktrin Trinitas yang diperkenalkan oleh Athanasius tidak pernah berakhir dengan adanya konsili Nicea. Beberapa uskup masih berpihak pada Arius.

      Kelompok gereja yang masih loyal kepada Kredo Nicea disingkirkan dari Gereja; kadang kala disingkirkan oleh kekerasan massa; setengah abad Gereja mengikuti ajaran Arius dan meninggalkan ketuhanan Yesus. Setiap uskup memiliki faksi yang mendukungnya. Pertikaian antar faksi pecah menjadi kerusuhan berdarah, dan banyak yang terbunuh. (Will Durant, Age of Faith) Pemandangan kekerasan yang mengerikan dan pertempuran yang menelan ribuan jiwa, merupakan hal yang biasa selama periode ini.

      Aleksandria, daerah tempat tinggal Arius, menjadi ladang pertikaian yang paling ganas. Gibbon mencatat, satu insiden kekerasan menelan korban “tiga ratus lima puluh jiwa”. Mengenai kekejaman Gereja dalam masalah ini bahas lengkap dalam buku Edward Gibbon (pasal 21). Dimasa pemerintahan Konstantin, merupakan periode emas bagi Kristen karena mendapatkan kitab suci Bibel yang standar. Itu pun tidak bisa dikerjakan tanpa kontroversi yang dahsyat melalui konsili-konsili Gereja. Sebagaimana dicatat oleh Marjorie Bowen : “Kitab-kitab injil harus direvisi beberapa kali sebelum diterima, orang-orang yang dianggap sesat harus dihadapi, serta menyelenggarakan konsili di Nicea tahun 325 Masehi dan di Konstantinopel tahun 381 Masehi untuk merumuskan dogma dan keimanan agama Kristen.” (Marjorie Bowen, The Church and Social Progress, hal.4-5) Konsili-konsili Konsili Konstantinopel, Tahun 381.

      Theodosius I menyelenggarakan Konsili Konstantinopel untuk membahas lebih jauh tentang ketuhanan Yesus. Konsili ini berakhir dengan memberi penegasan pada Kredo Nicea. Konsili Efesus, Tahun 431. Konsili ini diselenggarakan untuk membahas pertanyaan apakah Maria (Ibu Yesus) manusia asli atau termasuk Tuhan.

      Pembahasan ini dilatarbelakangi karena sekte Maronite menyembah Maria sebagai “Ibu Tuhan” dan memasukkannya sebagai salah satu oknum trinitas pengganti “roh suci”. Konsili ini mengutuk penyembahan terhadap Maria. Konsili Chalsedon, Tahun 451. Konsili ini membahas tentang teori Dua Kodrat Yesus. Konsili Konstantinopel, Tahun 553. Konsili diselenggrakan untuk memecahkan teka-teki kodrat Yesus tersebut. Konsili ini didominasi oleh uskup-uskup Gereja Timur, Gereja Barat menolak semua keputusan dari konsili ini. Pada abad ini diputuskannya Natal pada 25 Desember oleh Dionysius Exiguus, mengadopsi hari kelahiran anak dewa Matahari yang lahir pada hari Minggu, 25 Desember. Pada akhir abad ke-6 lahirlah Islam.

      Kristen telah menyimpang demikian jauh dari ajaran aslinya (ajaran Yesus) bahkan Gereja Barat lebih banyak mengadopsi agama Pagan. Kristen mengalami kebusukan hingga akarnya. Ketegangan antara Gereja Timur dan Gereja Barat berangsur-angsur melemah. Gereja Timur hanya memiliki sedikit pengikut, sebagai akibat ribuan pemeluk Kristen beralih ke agama Islam. Dan hampir semua wilayah Mediterania berada dibawah pengaruh Islam.

      “Mungkin karena pengaruh secara tidak langsung dari agama baru Islam yang anti-musyrik, pada abad ke-8, tentara kaisar Isauria… menemukan sesuatu yang tidak disukainya pada peribadatan yang sudah lama berlaku dalam dunia Kristen yang berbau politheisme.” (J.M Robertson, A Short History of Freethought, vol.1, hal.277).

      Selanjutnya untuk pertama kali dalam sejarah Kristen pada tahun 723 tradisi Pagan dalam tata cara kebaktian agama Kristen dilarang oleh Kaisar Leo melalui pengumuman, dan ia lebih condong pada ajaran monotheistik Islam. Bagaimanapun, larangan ini dicabut pada tahun 787 oleh Konsili ke-II di Nicea. (The Invacation of Saints and Adoration of Images, oleh Rev. W.P. Hares, hal 10-11).

      Pemilihan Kitab Injil disebarkan dari mulut ke mulut sehingga tradisi oral ini menghasilkan laporan yang berlainan satu dengan lain terhadap perkataan dan perbuatan Yesus. Ketika mereka berusaha mendokumentasikannya maka bertambahlah perbedaan-perbedaan akibat variasi verbal. Sarjana-sarjana Kristen mengakui fakta sejarah bahwa pada terdapat juga sejumlah Injil-injil yang lain, dan masing-masing gereja mempunyai versinya sendiri.

      Sebagian sarjana mempercayai bahwa jumlah Injil-Injil tersebut mencapai 300 Injil (Holy Blood Holy Grail, hal.692). Tapi bagaimana yang yang terpilih hanya 4 saja ? Ke-empat Injil tersebut (Matius, Markus, Lukas & Yohanes) dipilih pada saat Konsili Nicea 325 Masehi. Konsili yang memperkenalkan konsep Trinitas untuk pertama kali. Sehingga pemilihan ke-4 Injil tersebut adalah penyesuaian terhadap Kredo yang dipaksakan. Maka semua Injil yang menceritakan tentang kemanusiaan Yesus harus di hancurkan.

      Teknis pemilihan Injil-Injil tersebut adalah, semua naskah Injil yang berbeda-beda diletakkan dibawah sebuah meja di ruang Konsili. Setiap orang diminta meninggalkan ruangan tersebut dan pintunya dikunci. Semua uskup diminta untuk berdoa sepanjang malam supaya versi Kitab yang benar akan berada di atas meja tersebut. Pada keesokan paginya, ke-4 Injil, Matius, Markus, Lukas dan Yohanes dengan “ajaib”nya telah berada diatas meja dengan rapi, sisanya berserakan dibawah meja. Sehingga diputuskan semua yang terletak dibawah meja haruslah dibakar. (Sex in the Bible, Wahyudi).
      dilihat dari sejarahnya seperti itu…. hanya orang bodoh yang meyakini yesus sebagai tuhan!!

      • ungke 2:39 am on 11/10/2012 Permalink | Reply

        Slimers ini dimana mana sama, yang gatal kepala yang digaruk kaki, andah cuma dimintah membantah tulisan saudara Moh Mukthasar diatas bukan membahas hal yang lain.

        • soebodo 1:54 am on 12/10/2012 Permalink | Reply

          Lucu bikin gemes…..kok bingung gatal kepala yang digaruk kaki…..disentuh hatinya dari sumber sakit kok masih sempat bingung sakit dipermukaan kulit …apalagi urusan sakit orang lain…..pantas saja kalau demikian parah sakitnya apa dah membatu ya …sampai 2 nggak terasa malah ngurusin orang laen nggak pas/memaksa lagi… akal dan nalar yang baik DAN SEHAT masih belum cukup kalau anda paham (kalau nggak jangan dibahas)… Baling2 bambu ada manfaat NYA kayak di film tp kalau hanya digunakan metode anda akan MUTER (bhs jawa red) ….kayak keponaku Lucu ,pinter tp namanya anak kecil mau bener sendiri(sama nggak yaa…)

          • ungke 3:37 am on 12/10/2012 Permalink | Reply

            Soebodo anda memang tipikal slimers banget, cuma bisa mbacot tapi tidak ada bobotnya, apanya yang lucu, pribahasa sederhana gitu saja kamu nda nyambung, kasian sekali percuma sekolah susah susah bayar pake tiwul,tapi nda ada hasil sama sekali, pantas saja negara kita terpuruk karena SDM nya seperti anda ini.

            • Soebodo 7:29 am on 12/10/2012 Permalink | Reply

              ngomong apa silahkan….saya anggap anak kecil lom tahu apa2…minum susu aja biar tambah pinter (kasih lebih tinggi belom menguasai)….biar tambah lucu saja….apalagi ngomong negara buat ketawa….

              • ungke 1:46 pm on 13/10/2012 Permalink | Reply

                Anda benar benar “BEBAL POOL” jadi ingat si”Alhayat” di FFI ,orangnya oon tapi sangat bebal , jangan jangan anda ini orang yang sama, dari gaya bahasa sangat identik.

    • emka 11:11 am on 09/10/2011 Permalink | Reply

      w gak peduli lo islam,
      w gak peduli lo keristen,
      w gak peduli lo yahudi

      tp w peduli ma elo yang ngerti makna unity n respect!!

    • CIKK 8:06 am on 13/10/2011 Permalink | Reply

      didunia manuusia semua sama diberi rezeki , makan, minum tapi di akhirat lain perkara. yang selamat hanya orang yang menjadfikan Allah sebagai tuhannya dan nabi Muhammad sebagai rasulnya.

    • TruthTeller 3:40 pm on 14/10/2011 Permalink | Reply

      ada kalanya kita mesti tahu awal adari kebenaran…
      untuk itu coba jawab pertanyaan saay ini bagi siapapun anda yg merasa muslim
      kenapa aoloh menciptakan pohon kuldi….?
      apakah tujuan dan maksudnya ?
      kenapa manusia, yakni adam diturunkan ke bumi dari syurga ?
      apakah syaiton itu dari awalnya sudah berwatak jahat atau tidak?
      apkah guna dari cobaan yang diberikan aoloh kepada manusia….
      apakah aoloh itu punya sifat atau watak berupa baik dan jahat….

      mari kita befikir secara empiris dan rasional
      silahkan dijawab berdasarkan logika anda ataupun ayat quran yg anda ketahui

      • jack 4:29 pm on 25/06/2012 Permalink | Reply

        kenapa aoloh menciptakan pohon kuldi….?
        apakah tujuan dan maksudnya ?

        wah, lu prnah ke surga ya? hanya Allah yg tau apa tujuannya

        kenapa manusia, yakni adam diturunkan ke bumi dari syurga ?
        *krn melanggar perintah Allah

        apakah syaiton itu dari awalnya sudah berwatak jahat atau tidak?
        *yap, udah dari sana nya jahat

        apkah guna dari cobaan yang diberikan aoloh kepada manusia….
        *menguji iman manusia, apa lu masi setia ma Allah, atau malah mnyembah yg aneh-aneh

        apakah aoloh itu punya sifat atau watak berupa baik dan jahat….
        *Allah itu maha sempurna, bung..

      • asshidq 12:48 am on 07/10/2012 Permalink | Reply

        Dalam al qur’an Allah memberitau malaikat bahwa Ia akan menciptakan khalifah (penguasa) sebagai wakil Allah dibumi untuk membngun kehidupan dibumi menurut hukum2 Allah ( S.al baqoroh ayat 30 – 39 ). Allah mentransitkan Adam dan Hawa disorga adalah untuk merasakan nikmatnya sorga sehingga Adam (manusia) kelak dibumi harus membangunnya dengan petunjuk Allah agar kehidupan itu seperti kehidupan atau mendekati kehyidupan di sorga yg jauh dari kesengsaraan. Allah ciptakan pohon khuldi untuk jadi ujian kepada Adam yg hasilnya yaitu bila hidup menuruti kehendak iblis, akan celaka dan karena Adam tidak menurut pada Allah maka turunnya kebumi dipercepat sehingga kepayahan yg didapatnya jadi cepat dirasakan. Adapun iblis tdk menurut pada Allah karena iblis iri pada Adam, Allah memerintahkan malaikat dan iblis sujud pada Adam, iblis sombong karena merasa lebih baik dari adam karena iblis dicip takan dari api sedang adam dari tanah. Pelajarilah al qur’an dg hati bersih, Insya Allah akan dapat petunjuk. jangan ada hati iri dengki seperti Iblis.

        • ungke 1:58 pm on 13/10/2012 Permalink | Reply

          Malas mas karena untuk ngerti satu kalimat kita harus belajar “Teori Relativitas” si Enstein, padahal katanya quran ditulis “sangat jelas dan terang”
          kalo gitu silakan jelaskan “DENGAN HATI BERSIH” ayat ini
          1. ALLAH BUTA SEJARAH DAN MELESET BERNUBUAT :
          a. Dalam Surat 19-MARYAM-28, dinyatakan bahwa MARYAM, Ibu YESUS adalah SAUDARANYA HARUN dan selanjutnya dalam Surat 3-ALI IMRAN 36-37 dikatakan bahwa MARYAM, Ibu YESUS tersebut diserahkan oleh ayahnya bernama IMRAN kepada ZAKARIA untuk dipelihara dan dibesarkan. Hal ini tidak mungkin terjadi dan terlaksana, karena HARUN sesuai dengan sejarah adalah abangnya Nabi Musa yang hidup kurang lebih 1500 tahun sebelum Yesus dilahirkan oleh MARYAM dan HARUN tersebut memang punya seorang adik perempuan yang kebetulan pula bernama MARYAM (Keluaran 12: 1-16), dan ayah dari ketiga bersaudara ini namanya memang AMRAN (dalam lafaz bahaa Arabnya ALQURAN : IMRAN). Jadi disini, ALLAH yang Mahatahu itu justru menjadi “Tidak Tahu” atau buta sejarah, karena disini telah terjadi kekacauan atau tumpang tindih sejarah yang jarak antaranya kurang lebih 1500 tahun dan tukar-ganti oknum antara MARYAM, ibu YESUS dan MARYAM, adik HARUN dan adalah tidak mungkin pula terjadi IMRAN dapat menyerahkan MARYAM anaknya itu kepada ZAKARIA untuk dipelihara dan dibesarkan karena ZAKARIA baru nongol/dilahirkan di dunia ini kurang lebih 1500 tahun kemudian yaitu se-zaman dengan MARYAM, ibu YESUS, sebagaimana tertulis dalam Surat 19-MARYAM 1-7.
          b. Dalam Surat 30-AR RUUM 1-4, dinubuatkan oleh ALLAH lewat mulut Nabi Muhammad bahwa kerajaan Romawi yang pada waktu itu telah dikalahkan oleh Kerajaan Persia, nanti sesudah wafatnya Nabi Muhammad – jadi sesudah tahun 632 -, akan membalas dan mengalahkan kembali Bangsa Persia. Lagi-lagi ALLAH yang Maha-Tahu itu menjadi Buta Sejarah, karena apa yang disebut “NUBUAT” itu bukanlah NUBUAT lagi melainkan hanya pencatatan sejarah saja oleh Nabi Muhammad, sebab dikalahkannya Bangsa Romawi oleh Bangsa Persia dan dikalahkannya kembali Persia oleh Bangsa Romawi SEMUANYA terjadi dalam kurun NABI MUHAMMAD MASIH HIDUP.

          Sejarah Mencatat : – Tahun 614, Bangsa Romawi dikalahkan oleh Bangsa Persia

          Tahun 629, Bangsa Romawi mengalahkan kembali Bangsa Persia
          Tahun 632, Nabi Muhammad meninggal dunia di Madinah.
          c. Dalam Surat 17- AL ISRAA-1 terdapat wahyu ALLAH yang berbunyi sebagai berikut:
          “Maha Suci ALLAH yang telah memperjalankan (Miradj) hambanya (Muhammad) pada satu malam dari AL-Masjidil Haram (di Mekkah) ke AL-Masjidil Aksha (di Yerusalem) yang telah KAMI berkahi sekelilingnya………………”

          Disini ternyata lagi ternyata ALLAH itu buta sejarah, karena tidaklah mungkin ALLAH me-miradj-kan Nabi Muhammad yang hidup diantara tahun 571-632 dari Masjidil Haram dalam satu malam ke Masjidil Aksha diYerusalem, karena pada waktu Nabi Muhammad masih hidup Masjidil Aksha belum ada, sebab baru dibangun tahun 701, jadi 69 tahun sesudah Nabi Muhammad mati dan dikuburkan di Madinah tahun 632.
          2. ALLAH TIDAK TERTIB DAN KACAU
          ALLAH yang Maha Tertib dan Maha Teratur itu telah menurunkan Kitab WahyuNya yang dinamakan ALQURAN itu justru sangat kacau isinya dan kacau formulasinya. Untuk membuktikan hal ini, sebagai contohnya kami petik disini satu SUB-SURAT yang terdiri dari hanya 7 (tujuh) ayat saja dari 6666 ayat yang ada dalam ALQURAN itu, yaitu :
          SURAT 5-AL MAAIDAH 94-100 (7 ayat)
          Perikop Sub-Suratnya adalah : “ MENGHORMATI KAABAH SEBAGI SOKOGURU KEHIDUPAN MANUSIA”

          Ayat – 94 : Mempersoalkan korban binatang hasil perburuan.
          Ayat – 95 : Mempersoalkan – idem –
          Ayat – 96 : Mempersoalkan – idem –
          Ayat – 97 : Mempersoalkan masalah Kaabah, jadi cocok/sesuai dengan yang dikehendaki oleh PERIKOP SUB – SURAT diatas
          Ayat – 98 : Mempersoalkan tentang bentuk siksaan dari ALLAH bagi orang-orang yang menentangNYA
          Ayat – 99 : Mempersoalkan bahwa Rasul-rasul hanya penyampai Wahyu ALLAH saja.
          Ayat – 100 : Mempersoalkan masalah tindakan baik dan buruk

          Total 7 ayat yang berjajar secara urutan Mempersoalkan 5 Jenis permasalahan yang satu denga yang lainnya tidak ada kaitannya samasekali (berbeda-beda temanya) Sesuai dengan perikop Sub-Surat yang akan dipersoalkan hanya 1 thema saja

          Ini hanya satu contoh kecil saja (1 Sub-Surat dengan hanya 7 ayat) tentang betapa kacau dan simpang siurnya formulasi Wahyu ALLAH yang ada dalam ALQURAN itu, apapun pula kalau dibahas keseluruh isi ALQURAN dengan cara/sistim seperti ini yang jumlahnya 114 Surat dengan ratusan Sub-Suratnya dengan total 6666 ayatnya, pastilah tidak dapat lain kesimpulannya ialah : ALLAH ITU KACAU !!!!

          • soebodo 2:04 am on 14/10/2012 Permalink | Reply

            ungke(Anak kecil bikin kacau )… bobo sana dah waktunya bobo… apa yg disampaikan tidak berpengaruh apa2… ayo jangan ngacau lagi… coba gali dengan hal laen bukan kultnya baru menemukan kebenaran…kalau kulitan yg disampaikan kecil /tipis sekali artinya ….kalau sdh bergerak di intinya …baru belajar ngomong……begitu anak kecil.( biar lebih dewasa lagi).

            • ungke 4:29 am on 14/10/2012 Permalink | Reply

              SOebodo anda orang tua tapi otaknya kecil…. sori saya ngomong jujur,

              • soebodo 11:47 am on 14/10/2012 Permalink | Reply

                anak kecil…lucu kamu …. beresin ingusnya dulu. sampaekan sesuatu yg sudah dialami…kalau mau jujur…. masih perlu banyak belajar…apalagi menyangkut rohani…. 1000 x kepinteranmu…tidak artinya….apalagi diandalkan hanya kemampuan diri….bisanya menyalahkan saja untuk mencari kebenaran diri kalah provokator…kasihan deh.

                • ungke 1:26 pm on 14/10/2012 Permalink | Reply

                  Soebodo anda ini pasti si “Alhayat” yang sering posting di FFI, soalnya OON dan BEBAL nya sama persis.

                  • soebodo 4:52 pm on 14/10/2012 Permalink | Reply

                    Sebatas ini yg anda sampaekan … kayak penjual jamu bagi kami. promonya aja setinggi langit tapi prakteknya kosong…sedikit saja disinggung lebih tinggi saja nggak nyambung…sudah bicara lebih jauh.

    • Dion 3:57 am on 15/10/2011 Permalink | Reply

      @Truth Teller
      Pertanyaan anda itu udah ada jawabanya dan banyak sekali di buku cuma anda tidak mau membacanya.

    • emka 1:03 am on 17/10/2011 Permalink | Reply

      ayolaaah…, jangan lu isi hidup lu semua cma untuk mencari kelemahan agama orang lain, yang akhirnya u mati tanpa membawa amal yang seharusnya u lakukan semasa idup lu lantaran sibuk mencari kelemahan agama lain! dari pada u nyari2 kelemahan agama orang lain, mendingan u mendalami ajaran agama u masing2, kan lebih bermanfaat, perbedaan itu indah broo…! elu semua tu punya otak, jangan mao di propokasi brotha! dr semua agama tu kaga ada yang mengajarkan untuk menghina agama lain…jangan melihat agama dari perilaku orang yang memegang agama tsb, tapi lihat lah agama dari ajaran2 yang ada di dalamnya. kalo emang ada orang yang ngehina agama u, jangan bales dengan menghina agama orang yang menghina lu itu bro, tapi lu bales aja dengan cara u gampar tu orang pake batu bata yang gede. karena agama pasti malu kalo ada salah satu pemeluknya spt itu, suka menghina agama lain.

    • CIKK 6:40 am on 18/10/2011 Permalink | Reply

      @ TRUTH TELLER
      DAN KRISTEN KHATOL

      yesus makan, minum berak, ingusan kok disembah.
      TERNYATA ADA ORANG BODOH NYEMBAH MANUSIA
      KIK KIK KIK MAKHLUK NYENBAH MAKHLUK
      IBLIS AJA NGGA MAU NYEMBAH MANUSIA.
      KALO IBLIS NGGA MAU NYEMBAH MANUSIA DIUSIR DARI SURGA ,
      ENTAR LHU KRISTEN KHATOL NGGA MAU NYEMBAH ALLAH BAKAL DIUSIR DAN DI BAKAR DINERAKA .
      KEMBALILAH KE ISLAM AKAN AKAN SELAMAT.

      • SERBUIFF 6:57 am on 18/10/2011 Permalink | Reply

        mereka itu guobloknya nggak ketulungan…nyembahg manusia….

        • ungke 5:48 am on 07/10/2012 Permalink | Reply

          anda cuma bisa komentar seperti itu kalo tersudut, silahkan anda debat tulisan diatas dengan dalil dan logis , jangan taunya goblok goblokin orang saja , kalo anda pintar coba anda bantah semua tulian diatas lengkap dengan referensinya.

    • CIKK 6:44 am on 18/10/2011 Permalink | Reply

      ISLAM NYEMBAH ALLAH NGIKUT PERINTAH ALLAH SUNAT DAN NGGA MAKAN BABI.AJARAN NABI ISA DAN AJARAN NABI MUHAMMAD. MASUK SURGA KEMBALI KE SURGA

      KRISTEN KHATOL NYEMBAH PENDETA NGIKUT PENDETA KAGAK SUNAT BABI HANTAM TERUS HE HE HE.AJARAN PAULUS KEMBALI KE NERAKA

    • Dion 4:41 am on 19/10/2011 Permalink | Reply

      buat emka…umat Islam menurut ajaran nabi tidak boleh memusuhi umat lain ……
      tapi apabila mereka menyerang umat Islam, maka umat Islam harus mempertahankan diri….
      kami tidak pernah diajarkan tampar pipi kanan berikan pipi kiri…dan rasanya tidak ada yang mau memberikan pipi kiri setelah ditampar pipi yang kanan kecuali orang bego…
      emka….coba kamu lihat di blognya IFF…..siapa yang mula-mula membuat permusuhan!!!

    • CIKK 7:42 am on 19/10/2011 Permalink | Reply

      ORANG YANG TAHU WAJIB MENJELASKAN.APAGUNANYA NABI2 MENYAMPAIKAN KALAU TIDAK DITERUSKAN OLEH PENGIKUTNYA.
      KITA TAHU DI AL KITAB DILARANG MAKAN BABI DAN ADA PERINTAH SUNAT , HAL ITU DIITUTUPI PENDETANYA.
      NAH KITA YANG MELEK WAJIB MENYAMPAIKAN WALAUPUN ITU PAHIT.KALO MEREKA DAPAT HIDAYAH MAKA KETURUNANNYA JUGA AKAN SELAMAT. DAN ORANG2 IISLAM JUGA AKAN SELAMAT DARI KEJAHATAN MEREKA YANG TELAH JADI MUALAF.

    • frien 6:05 pm on 08/11/2011 Permalink | Reply

      mengapa orang-orang islam selalu dan selalu menghakimi agama kristen..islam selalu mengkritik kristen.. kalian bilang agama islam agama yg benar, agama islam agama yg baik..secara logika dulu kalian berpikir apakah tindakan kalian itu baik???
      apakah diagama islam diajarkan untuk menghakimi sesama manusia??

      PIKIRKAN ITU….

      • asshidq 12:56 am on 07/10/2012 Permalink | Reply

        orang islam tidak men-jelek2an kristen tapi merasa sayang dan kasihan pada orang2 kristen yg sebangsa dan banyak famili juga. kami tak tega nanti di akhirat melihat kalian orang nasrani masuk neraka karena lebih percaya pada Paulus daripada Yesus. Sadarlah kalian, Allah itu satu tidak beranak dan tidak diperanakan, bertobatlah selagi masih sempet, jelas dalam bibel juga tidak boleh ada tuhan selain Allah, tidak boleh makan babi, arak, harus bersunat laki2nya,

    • Dion 7:06 am on 09/11/2011 Permalink | Reply

      @ friend,
      Islam tidak pernah memulai…tapi agama kristen (sesat) yang selalu menyalakan api kebencian terhadap Islam. kasus film fitna di Belanda, Komik menghina nabi di Denmark, dan yang dulu ayat-ayat setan karya salman rusdi…
      mestiny anda yang pikirkan kenapa agama anda selalu menghina nabi kami….
      jika kami membalas apakah itu bukan hak kami?
      Coba pikirkan itu…..

      • jack 4:39 pm on 25/06/2012 Permalink | Reply

        membalas boleh
        namun ada waktu dan saat yang tepat untuk membalas mereka

    • Noveeta Muchtar 8:29 am on 09/11/2011 Permalink | Reply

      Setiap orang mencari kebenaran,,, tapi disaat kebenaran itu jelas dan nyata mereka mengikarinya,, Penjelasan panjang lebar yang saya baca mengenai Nasrani adalah kebohongan besar, saya sudah membaca injil isinya sangat tidak masuk akal dan saya tidak yakin 1000% bahwa Injil adalah firman Tuhan. Mungkin anda tidak pernah membaca injil sehingga anda tidak mengerti dan tidak tau kekeliruan yang ada di injil. Referensi yg berikan untuk AlQuran adalah kebohongan anda, refensi yg salah. Orang2 Islam yg murtad ke Nasrani tidak lain hanyalah berita bohong yang direkayasa oleh pihak gereja, jika memang agama nasrani benar kenapa selalu membuat rekayasa. saya pernah melihat salah satu pidato seorang murtadin yang mengaku sebelumnya adalah seorang ustad kemudian menjadi seorang Nasrani, sungguh itu rekayasa sangat tidak mungkin seorang ustad tidak bisa secara fasih membaca surat AlIklas, karena anak sd pun bisa menghafalkan surat tersebut walaupun dengan tidak fasih. namun seorang ustad apakah mungkin???????. Coba lihat di Amerika seorang Suhaib web masuk islam karena dan menjadi Imam besar di USA karena Keindahan ALQuran. Bacalah Injil dan pahami isinya, saya yakin banyak kekeliruan yang jelas dan nyata. Selamat Menbaca.

    • CIKK 8:35 am on 09/11/2011 Permalink | Reply

      BETUL BUNG KRISTEN KATOLIK SELAMA INI DIBOHONGI YAHUDI, JADI WAJIB UMAT ISLAM MELURUSKAN PEMBOOHONGAN TERSEBUT.MAKANYA JESUS(NABI ISA MENYIAPKAN JALAN BAGI DATANGNYA RUH KEBENARAN(NABI MUHAMMAD)

      @MURTAD
      LIAT AJA VIDEONYA
      IRENE MANTAN BIARAWATI YANG BERANI MENDEBAT PASTORNYA DAN NABABAN MANTAN PENDETA TELAH MENGISLAMKAN RIBUAN ORANG KRISTEN PERNAH MAU DIBODOHKAN SAMA PENDETA DAN PASTURNYA.
      HE HE HE YAHUUDI KAGAK DIPERCAYA LAGI. DULU IYA.10 BER SAUDARA MEMBIKIN BAPAKNYA BUTA KEMUDIAN MEMBUANG SAUDARA TIIRINYA NABI YUSUF ITULAH CIKAL BAKAL BANGSA YAHUDI, KEMUDIAN MEREKA MEMBUNUH SEPARUH NABI2

      MATIUS 23
      34) Sebab itu, lihatlah, Aku mengutus kepadamu nabi-nabi, orang-orang bijaksana dan ahli-ahli Taurat: separuh di antara mereka akan kamu bunuh dan kamu salibkan, yang lain akan kamu sesah di rumah-rumah ibadatmu dan kamu aniaya dari kota ke kota,
      35) supaya kamu menanggung akibat penumpahan darah orang yang tidak bersalah mulai dari Habel, orang benar itu, sampai kepada Zakharia anak Berekhya, yang kamu bunuh di antara tempat kudus dan mezbah.
      (36) Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya semuanya ini akan ditanggung angkatan ini!”

      Keluhan terhadap Yerusalem

      TB(37) Yerusalem, Yerusalem, engkau yang membunuh nabi-nabi dan melempari dengan batu orang-orang yang diutus kepadamu! Berkali-kali Aku rindu mengumpulkan anak-anakmu, sama seperti induk ayam mengumpulkan anak-anaknya di bawah sayapnya, tetapi kamu tidak mau. BS(37) “Yerusalem, Yerusalem! Nabi-nabi kaubunuh. Utusan-utusan Allah kaulempari batu sampai mati. Sudah berapa kali Aku ingin merangkul semua pendudukmu seperti induk ayam melindungi anak-anaknya di bawah sayapnya, tetapi kamu tidak mau!
      (TB38) Lihatlah rumahmu ini akan ditinggalkan dan menjadi sunyi.
      BS (38) Karena itu Allah tidak lagi menyertaimu.
      TB(39) Dan Aku berkata kepadamu: Mulai sekarang kamu tidak akan melihat Aku lagi, hingga kamu berkata: Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan!” BS(39) Ketahuilah: Mulai sekarang ini engkau tidak akan melihat Aku lagi sampai engkau berkata, ‘Diberkatilah Dia yang datang atas nama Tuhan.'”

      (TB38) Lihatlah rumahmu ini akan ditinggalkan dan menjadi sunyi.
      BS (38) Karena itu Allah tidak lagi menyertaimu.
      (TB38) Lihatlah rumahmu ini akan ditinggalkan dan menjadi sunyi.
      BS (38) Karena itu Allah tidak lagi menyertaimu.
      (TB38) Lihatlah rumahmu ini akan ditinggalkan dan menjadi sunyi.
      BS (38) Karena itu Allah tidak lagi menyertaimu.

      BS(39) Ketahuilah: Mulai sekarang ini engkau tidak akan melihat Aku lagi sampai engkau berkata, ‘Diberkatilah Dia yang datang atas nama Tuhan.'”

      SEKARANG BARU KITA TAHU KEBIADABAN BANGSA YAHUDI.
      MOYANGNYA MEMBIKIN BAPAKNYA BUTA, MEMBUANG SAUDARANYA KARENA IRI, KEMUDIAN MEMBUNUH UTUSAN ALLAH.DLL.SUNGGUH JELEK BANGSA INI,

      YAHUDI GIGIT JARI ANGGUR ASAM NGGA DIPERCAYAI LAGI OLEH ALLAH KARENA MEMBUNUH SEPARUH UTUSANNYA.

      LALU ALLAH BERIKAN AGAMA PADA BANGSA ARAB KETURUNAN NABI IBRAHIM LEWAT ANAKNYA ISMAIL YANG MEMPUNYAI 12 ANAK YANG MENJADI RAJA2. MENJADI BANGSA ARAB.DENGAN NABI MUHAMMAD SEBAGAI UTUSANNYA YANG TERAKHIR UNTUK SELURUH MANUSIA.

      KEDATANGAN NABI MUHAMMAD YANG MEMBAWA NAMA TUHAN(ALLAH) DAN AGAMA ISLAM TELAH DINUBUATKAN JESUS(NABI ISA)
      KEMBALILAH KE ISLAM ANDA AKAN SELAMAT.

    • adinda 12:30 pm on 17/11/2011 Permalink | Reply

      sungguh kecewa saya melihat kaka-kaka semua pada beradu domba dan saling menyalahkan.!
      sesungguhnya tidak ada yang sesat.
      kepercayaanmu silakan kau pegang teguh..
      agamaku bukn agamamu,agamamu bukanlah agamamu,
      lihatlah lebih dalam isi hati kita,jangan mencemohi agama lain,
      sebab Allah tidak mengajarkan manusia untuk saling menjatuhkan.

      ingatlah jangan menjahtukan agama lain,sebelum kamu mengetahui apakah tindakanmu ini bisa membuat engkau memiliki surga nanti.!
      trims 🙂 😀 ^_^

      • gankse 5:59 am on 11/01/2012 Permalink | Reply

        benar..
        kta gk boleh mendahului khendak ALLAH..
        krna dy lh yg mngetahui smua ini….

    • Dion 2:11 pm on 17/11/2011 Permalink | Reply

      @ adinda, ini nyata bukan menjelekkan….Al kitab isinya sungguh menjijikkan dan tidak patut itu disebut kitab yang datangnya dari tuhan

    • CIKK 3:24 am on 24/11/2011 Permalink | Reply

      ADINDA MAU JANGAN DISESATKAN MANUSIA DENGAN KEDOK AGAMA BUATAN YAHUDI
      KRISTEN KATOLIK AGAMA BUATAN
      SIAPA MENDAPATKAN ALLAH DIA MENDAPATKAN SEGALA GALANYA
      SIAPA KEHILANGAN ALLAH KEHILANGAN SEGALA GALANYA.

      ALLAH BILANG DALAM QURAN NABI MUHAMMAD ORANG MULIA DAN SUDAH TERBUKTI. .TITIK.
      NGGA USAH DENGAR CERITA BUALAN YAHUDI.YANG DENGKI. APALAGI MEREKA TUKANG BUAT KITAB PALSU

      NI BUATAN PEMUKA 2 YAHUUDI
      NI BUNG YANG JELAS NGGA USAH PAKE TAFSIR.
      KITAB YANG MENYESATKAN MANUSIA.BUATAN PEMUKA YAHUUDI.

      IBRANI 10
      (10) Dan karena kehendak-Nya inilah kita telah dikuduskan satu kali untuk selama-lamanya oleh persembahan tubuh Yesus Kristus

      CURI DIKUDUSKAN
      MERAMPOK DIKUDUSKAN
      MEMBUNUH DIKUDUSKAN
      ZINA DIKUDUSKAN
      MENGHAMILI ANAK ORANG DIKUDUSKAN
      ORANG BEGO MAU NERIMA AYAT BUATAN INI.
      ANAK ANDA DIHAMILI YANG MENGHAMILI DIKUDUSKAN
      ISTRI ANDA DITIDURI, YANG MENIDURI DIKUDUSKAN
      SAUDARA ANDA DIBUNTINGI YANG MEMBUNTINGI DIKUDUSKAN
      KUDUS KUDUS KUDUS
      XI XI XI
      DIKADALIN YAHUDI MAU AJA.

      • Gak Penting 12:49 am on 21/12/2011 Permalink | Reply

        Truth teller@
        -Buah kuldi dicipakan untuk menguji kepantasan Adam alaihis salam untuk tinggal didalam surga
        =>karena manusia tdk dpt menahan cobaan berupa buah kuldi maka dpt disipulkan:
        ~manusia itu serakah karena walau sudah diberi seisi surga namun masih saja merasa kurang & menjamah buah kuldi yg diharamkan oleh Allah Subhanahu Wata’alla
        ~manusia itu mudah terperdaya karena perkataan setan + nafsu bisa memperdaya manusia dan melanggar perkataan Allah Subhanahu Wata’alla.
        -syetan adalah keturunan dari iblis, sebenarnya dulu iblis itu adalah mahluq yg paling disukai Allah Subhanahu Wata’alla karena sujud nya iblis itu yg paling bagus seantero jagad. Namun semenjak diciptakanya nabi Adam alaihis salam, Allah menetapkan nabi Adam memiliki kedudukan yg lebih mulia dari iblis, mendengar itu iblis begitu terpukul dan sangat iri dengan nabi Adam alaihis salam karena iblis merasa lebih mulia daripada nabi Adam alaihis salam sampai sampai akan berusaha menyesatkan anak cucu Adam dari jalan Allah Subhanahu Wata’alla
        -guna ujian adalah untuk mengetahui kepantasan seorang hamba untuk naik tingkatan, saya punya motto yaitu “jangan merasa pintar jika belum lulus ujian dan jangan merasa sabar jika belum melewati cobaan”
        ~Nugroho Adi Prasetyo~
        -Allah Subhanahu Wata’alla itu memiliki sifat yg sangat mulia, diantaranya adalah sabar, buktinya banyak kaum SESAT yg menghujat-Nya namun AllahSubhanahu Wata’alla tetap bersabar

    • loveJC 3:57 pm on 18/01/2012 Permalink | Reply

      Sebenarnya semua agama itu gak ada yang salah, karena berasal dari kebudayaan.
      Islam dan Kristen berasal dari Yahudi.
      Bahkan dulu Qiblat sempat berubah arah dari Yerusalem ke Mekkah, karena Islam itu masih satu rumpun sama Kristen.

      Jadi, nggak bagus untuk saling menghina antar agama2 ini. Toh asal mulanya agama kita ‘sepupuan’. hehehe..

      hanya saja saya mau menambahkan kalau di agama Kristen, Yesus adalah anak Allah yang diutus ke dunia menjadi manusia untuk menyelamatkan orang-orang berdosa. Dan pada akhirnya Yesuspun bangkit dan naik ke Surga dan duduk disebelah kanan Allah 🙂

      ini buktinya:
      YESUS TERANGKAT KE SORGA
      (Kisah Rasul 1:6) Maka bertanyalah mereka yang berkumpul di situ: “Tuhan, maukah Engkau pada masa ini memulihkan kerajaan bagi Israel?”

      (Kisah Rasul 1:7) Jawab-Nya: “Engkau tidak perlu mengetahui masa dan waktu, yang ditetapkan Bapa sendiri menurut kuasa-Nya.

      (Kisah Rasul 1:8) Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.”

      (Kisah Rasul 1:9) Sesudah Ia mengatakan demikian, terangkatlah Ia disaksikan oleh mereka, dan awan menutup-Nya dari pandangan mereka.

      (Kisah Rasul 1:10) Ketika mereka sedang menatap ke langit waktu Ia naik itu, tiba-tiba berdirilah dua orang yang berpakaian putih dekat mereka,

      (Kisah Rasul 1:11) dan berkata kepada mereka: “Hai orang-orang Galilea, mengapakah kamu berdiri melihat ke langit? Yesus ini, yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke sorga.”

      “Dan jika Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaan kamu dan kamu masih hidup dalam dosamu.” (1 Korintus 15:17).

      “Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku. Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamu pun berada.” (Yohanes 14:1-3).

      • asshidq 1:09 am on 07/10/2012 Permalink | Reply

        katanya Tuhan itu 3 tapi satu itu itu juga, dalam ayat diatas yesus duduk disamping Allah, jadi nggak satu dong, kalau bukan satu artinya musyrik menyekutukan Allah denganyg lain, menyalahi 10 perintah tuhan dalam bibel sendiri, jadi artinya ngaco.

    • Alwahid 8:25 am on 19/01/2012 Permalink | Reply

      Qs : Al- Kaffirun (6)
      لَكُمْ دِينُكُمْ وَلِيَ دِينِ
      Untukmulah agamamu dan untukkulah agamaku”.

      Cukup sudah bukti yg sdh Allah berikan…
      Cukup sudah keterangan yg sudah Nabi sampaikan.
      Cukupkanlah Agamamu sdrku Muslim..
      Salam Alaikum Muslimin dan muslimat

    • alo 6:46 am on 15/02/2012 Permalink | Reply

      artikel di atas berjudul “perbandingan agama”. dan sudah jelas semua agama berbeda dan tidak perlu mencampuri urusan agama lain, termasuk mengutip/ menafsir kitab agama orang lain. Saudara CIIK menyamakan agama kristen dan yahudi. tentu hal ini salah. Karena penganut agama yahudi disunat. penganut agama yahudi tidak makan babi dan penganut agama yahudi punya kiblat dan yang paling penting bagi penganut agama yahudi bahwa Yesus hanya manusia biasa. Jadi kesamaan dengan Kristen di mana?

    • Pengikut_Kristus 3:31 am on 24/02/2012 Permalink | Reply

      Diskusi yang Menarik. .
      saya seorang Kristen. Setelah membaca Alkitab secara teliti..pesan2 Yesus sungguh berbeda dengan apa yang di sampaikan Bapa2 Gereja. Umat Kristen telah di bodohi bangsa Eropa. pdahl Jelas2 kita tau Asalmuasal Yesus dan di utus ke Dunia untuk “Mencari Domba2 yang hilang dari bngsa Israel” dia datang hanya untuk Bani Israel. dan sebelum dia terangkat k surga Yesus telah berpesan tentang Roh Penghibur yg akan sllu mengingatkan tntang Yesus. dan yg di utus secara universal. Siapakah sosok itu? Sosok itu lebih melekat pada Diri Muhammad. dan Saya akui itu. Yesus mengajarkan kebenaran tapi di ingkari. Kebanyakan Umat Kristen tidak benar2 mengkaji isi Alkitab. Alkitab hanya jadi pajangan atau penghias kamar.

      • jack 4:36 pm on 25/06/2012 Permalink | Reply

        benarkah?
        sepertinya masing-masing umat beragama harus saling memahami kitabnya masing-masing demi mencegah terjadinya peperangan antar agama

      • asshidq 2:36 am on 07/10/2012 Permalink | Reply

        XI. BERITA TENTANG MUHAMMAD SAW

        Dalam AlQuran S.Al-A’raf 157 tertulis:

        اَلَذِيْنَ يَتَّبِعُوْنَ الرَّسُولَ النَّبِىَّ الأَمِّىَّ الَّذِى يَجِدُونَهُ مَكْتُوبًا عِنْدَهُمْ فِى التَّورَـةِ وَالاِنْجِيْلِ
        Artinya:” (orang-orang yang beriman) adalah orang-orang yang mengikuti pada Rasul, Nabi yang Ummi (tak bisa baca tulis), yang mereka dapati akan dia tertulis disisi mereka dalam Taurat dan Injil”.

        Akan datangnya seorang Nabi akhir zaman sebenarnya telah diketahui oleh Umat Yahudi dan Umat Nabi Isa a.s, karena telah tercantum dalam Taurat dan Injil.
        Kaum Yahudi, terutama para pendetanya mengetahui dan sangat menantikan akan kedatangan Nabi tersebut dengan harapan dan keyakinan bahwa Nabi baru tsb akan kembali membawa kejayaan bagi bangsa Yahudi seperti pernah dicapai oleh raja-raja besar mere ka yaitu Daud dan Sulaiman a.s.

        Demikian juga para pendeta Nasrani, terutama para pengikut Arius yang taat terus menjaga ajaran Isa a.s. yang asli.Tanda-tanda akan datangnya Nabi terakhir, Muhammad Rasulullah saw, yang tercantum dalam Taurat dan Injil, telah banyak diungkap para ahli agama seperti Syeik Rasyid Ridha, Prof.Dr.KH.Hasbullah Bakry, Drs.Sidi Gazalba, Prof.DR.Hamka dalam buku-bukunya Adapun tanda-tanda / berita itu adalah:

        XI.1.Berita-berita dalam Perjanjian Lama

        1. Kitab Ulangan ps 18 ayat 18 – 22

        “Seorang nabi akan Kubangkitkan bagi mereka dari antara saudara mereka, seperti engkau ini, Aku akan menaruh firmanku dalam mulutnya, dan ia akan mengatakan kepada mereka segala yang Ku perintahkan kepadanya”.

        “Orang yang tidak mendengarkan segala firmanKu yang akan diucapkan nabi itu demi namaKu dari padanya, akan Kutuntut per tanggungjawaban”.

        “Tetapi seorang nabi yang terlalu berani untuk mengucapkan demi namaKu perkataan yang tidak Kuperintahkan untuk dikatakan oleh nya atau yang berkata demi nama Allah lain, nabi itu harus mati.”

        “Jika sekiranya kamu berkata dalam hatimu: Bagaimanakah kami mengetahui perkataan yang tidak difirmankan Tuhan ?”.
        “Apabila seorang nabi berkata demi nama Tuhan dan perkataannya itu tidak terjadi dan tidak sampai, maka itulah perkataan yang tidak difirmankan Tuhan; dengan terlalu berani nabi itu telah mengatakannya, maka janganlah gentar kepadanya”.

        Rupanya para Petinggi Nasrani merasa tidak enak membaca ayat diatas. Dalam Bibel cetakan lama (1960) bunyi bagian terakhir ayat ini adalah: Nabi itu akan mati dibunuh hukumnya. Karena Yesus mati adalah dengan cara dibunuh, maka untuk lebih melegakan hati mereka, diubahnya bunyi ayat tersebut dari Nabi palsu itu akan mati dibunuh hukumnya menjadi nabi itu harus mati.

        Ayat-ayat ini adalah wahyu Allah swt kepada Musa a.s, yang disam paikannya kepada Bani Israil.

        These verses are Allah’s revelation to Moses, who
        made to the Children of Israel.

        Orang Yahudi mengatakan bahwa isyarat ayat-ayat ini adalah bukan untuk kedatangan N.Muhammad tetapi untuk N.Yusya’ atau Yosua, dan orang Nasrani mengatakan ini adalah isyarat untuk kedatangan Yesus Kristus.

        Orang Islam yakin, ayat-ayat ini adalah berita dari Allah swt kepada Musa.a.s akan kedatangannya Muhammad saw.

        Orang Yahudi menyangka untuk Yusya’, hal ini tidak mungkin. Dalam ayat 18 dikatakan Nabi itu : seperti engkau ini. Musa a.s membawa syariat dengan kitab sucinya Taurat, sedang Yusya’ tidak membawa syariat.

        Yusya atau Yosua adalah hamba Musa a.s (Kitab Yosua ps 1 ayat 1 :”Sesudah Musa hamba Tuhan itu mati, berfirmanlah Tuhan kepada Yosua bin Nun, abdi Musa itu,” Yosua hanya meneruskan syariat Musa

        Dan dalam Ulangan ps 34 : 10 dikatakan
        “Maka diantara orang Israil tiada berbangkit pula seorang Nabi yang seperti Musa, yang dikenal Tuhan ,muka dengan muka”.

        Yang tepat adalah ayat-ayat ini isyarat kepada akan datangnya Muhammad saw karena Nabi Muhammad saw adalah sama seperti Musa a.s, beliau membawa syariat Islam dengan kitabnya Al-Qur’an.

        Didalam ayat 20, Nabi palsu akan mati dibunuh hukumnya. N.Mu hammad saw meninggal biasa, tidak dibunuh, sama seperti Musa a.s, malah Yesus menurut pengakuan Nasrani, dibunuh.

        Makanya dalam Bibel cetakan yang baru (2002) , perkataan mati dibunuh hukumnya rupanya dirubah menjadi Nabi itu harus mati. Ya semua manusia / makhluk hidup maupun Nabi atau bukan, semuanya harus mati akhirnya, itu sudah ketentuan Tuhan. Rupanya orang Nasrani merasa gerah karena Nabi palsu itu harus mati dibunuh hukumnya, dan ini akan mengenai Yesus sendiri yang menurut pengakuan mereka mati dibunuh dipalang salib, sehingga dirubah ayat tersebut kata-katanya.

        Isyarat untuk Isa Almasihpun tidak benar karena Isa a.s.tidak seperti Musa a.s, baik kelahirannya maupun kehidupannya. Musa a.s punya ibu-bapa dan beranak istri, sedang Yesus / Isa Almasih tidak, malah Isa Almasih oleh penganut Nasrani dianggap sebagai anak Allah, malahan Allah sendiri.

        Didalam perjuangannya, Musa berperang baik melawan Firaun maupun melawan bangsa Filistin, sama seperti Muhammad saw melawan kafir Quraisy, sedangkan Yesus sangat menentang melawan dengan keke rasan malah dalam satu ayat kata Yesus: “Hak Kaisar berikan pada Kaisar. Dan bila ditampar pipi kiri berikan pipi kanan.”(Matius 22 : 21)

        Didalam ayat 18 dikatakan Nabi itu dari antara saudara mereka.
        Yosua maupun Yesus bukan dari dari saudara Bani Israil tetapi dari kalangan Bani Israil sendiri, kalau ayat-ayat diatas ditujukan kepada Yosua atau Yesus, maka bunyi ayat diatas bukan berbunyi: dari antara saudara mereka tetapi akan berbunyi: dari antara mereka sendiri.

        Saudara mereka yaitu saudara Bani Israil yaitu Bani Ismail, yaitu bangsa Arab sebagai keturunan Ismail a.s. Ayat-ayat diatas, tepat ditujukan sebagai tanda kepada Muhammad saw.

        2. Ulangan ps 32 ayat 21
        “Mereka membangkitkan cemburu-Ku dengan yang bukan Allah, mereka menimbulkan sakit hati-Ku dengan berhala mereka. Sebab itu Aku akan membangkitkan cemburu mereka dengan yang bukan umat dan akan menyakitkan hati mereka dengan bangsa yang bebal”

        Ayat ini menyatakan bahwa Allah marah karena Bani Israil telah menyembah berhala selain Allah. Kita tahu bahwa Bani Israil itu tidak menyembah berhala, tetapi ketaatan mereka kepada pendeta-pendetanya melebihi ketaatan kepada Allah, artinya pendeta – pendeta itu telah menjadi berhala.

        Setiap yang disembah, ditaati melebihi kepada Allah adalah berhala. Seperti pada zaman sekarang ini dimana Materialisme, science dan teknologi sudah lebih dipuja daripada Allah, maka itu sudah menjadi berhala.

        Kaum Yahudi lebih taat kepada pendeta-pendetanya daripada kepada Allah, buktinya Talmud yang karangan para pendeta tersebut lebih ditaati daripada Taurat wahyu Allah.
        Dalam Taurat, dilarang mencuri.

        Dalam Talmud peraturan Allah tersebut diganti dengan dilarang mencuri harta sesama bangsa Israil. Semua aturan dirubah oleh para pendetanya, sampai membu nuhpun, dilarang membunuh sesama bangsa Israil.

        Membunuh dan mencuri kepada bangsa lain itu boleh. Dan mungkin kayakinan yang menyimpang inilah sampai mereka membunuhi dan mengusir rakyat Palestina dari kediamannya yang telah ditempatinya beribu tahun.

        Akibat penyembahannya pada para pendetanya itu menimbulkan cemburu / murka dan sakit hati Allah dan kemudian Allah membalas nya dengan menimbulkan sakit hati pula dari bangsa Yahudi itu melalui perantaraan bangsa lain yang bodoh dan bebal yang bukan umat Yahudi.

        Dalam hal ini umat Islam meyakini bahwa bangsa yang menimbulkan kehinaan dan sakit hati bangsa Yahudi itu adalah bangsa Arab dibawah Muhammad Rasulullah saw.
        Bangsa Arab sebelum Islam memang dihina dan diejek oleh kaum Yahudi yang ada di Medinah sebagai bangsa yang bodoh dan bebal, yang memang keadaannya demikian; bangsa Arab waktu itu adalah penyembah berhala, tidak berperaturan, bodoh dan bebal.

        Q.S Ali Imran ayat 75
        وَمِنْهُمْ مَنْ اِنْ تَأمَنُْهُ بِدِيْنَاٍرلاَ يُؤَدّهِ اِلَيْكَ اِلاَّمَادُمْتَ عَلَيْهِ قَائِمًا. ذَلِكَ بٍأَنَّهُمْ قَالُوا لَيْسَ عَلَيْنَا فِىالاُمِّّيِّنَ سَبِيْلٌ
        Artinya:”Setengah dari mereka (kaum Yahudi), jika engkau percayai mereka dengan satu dinarpun, mereka tak akan mau mengem balikannya padamu kecuali jika engkau berdiri terus menungguinya.”
        Karena mereka telah punya pendirian: Kita tidak berdosa berlaku de mikian kepada orang-orang bodoh itu”

        Q.S Ali Imran verse 75
        وَمِنْهُمْ مَنْ اِنْ تَأمَنُْهُ بِدِيْنَاٍرلاَ يُؤَدّهِ اِلَيْكَ اِلاَّمَادُمْتَ عَلَيْهِ قَائِمًا. ذَلِكَ بٍأَنَّهُمْ قَالُوا لَيْسَ عَلَيْنَا فِىالاُمِّّيِّنَ سَبِيْلٌ

        Oleh karena itu maka Allah membangkitkan seorang Nabi yaitu Muhammad saw dari bangsa yang mereka anggap bodoh itu yang kemudian menghancurkan semua berhala dan mengusir mereka keluar dari tanah Arabia dan hanya dalam waktu 25 tahun dapat menyatukan seluruh jazirah Arab dalam satu bendera yaitu panji-panji / bendera Islam dan kurang dari 50 tahun umat Islam dapat menaklukan 2 superpower waktu itu yaitu Kekaisaran Persia dan Romawi dan kekuasaannya terbentang dari Hindustan sampai Sepanyol.

        Dari ayat diatas dan dari bukti sejarah bahwa bangsa yang menaklukan dan mengusir Yahudi itu adalah bangsa Arab dibawah pimpinan Muhammad saw, maka jelas bahwa tujuan ayat Kitab Ulangan pasal 32 ayat 21 Taurat itu adalah bangsa Arab dibawah Muhammad saw.

        Umat Nasrani menurut ajaran Paulus mengatakan bangsa yang hina dan bebal itu adalah bangsa Yunani / Greek.
        Hal ini tentu tidak bisa diterima karena Bangsa Yunani bukanlah bangsa yang bodoh, hina dan bebal, bangsa Yunani adalah bangsa yang telah berkebudayaan dan berperadaban tinggi, malah bisa disebutkan dan telah diakui oleh seluruh dunia, bahwa ilmu penge tahuan itu cikal bakalnya adalah dari bangsa Yunani. Boleh dikatakan bahwa peradaban Yunani kuno itu adalah guru dari semua.

        Bangsa Yunanilah yang melahirkan manusia-manusia genius seperti Socrates, Pytagoras, Aristotales, Epocrates, Plato, Galinus dan banyak lagi. Dunia Barat dan Timurpun pernah ditaklukannya dibawah Kaisar Iskandar yang agung (Alexander the Great). Jelas bahwa tujuan ayat Kitab Ulangan ps 32 ayat 21 bukanlah bangsa Yunani, karena bangsaYunani bukanlah bangsa yang bodoh, hina dan bebal.
        Yang dituju oleh ayat tersebut adalah tidak lain daripada bangsa Arab dibawah Muhammad Rasulullah saw yang membuat marah dan cemburu bangsa Israil sebagai pembalasan Allah karena perbuatan mereka membuat cemburu dan marah Allah swt.

        3. Kitab Ulangan ps 33 ayat 1 – 2
        “Inilah berkat yang diberikan Musa, abdi Allah itu kepada orang Israel sebelum ia mati”.Berkatalah ia:”Tuhan datang dari Sinai dan terbit kepada mereka dari Seir; Ia tampak bersinar dari pegunungan paran dan datang dari tengah-tengah puluhan ribu orang yang kudus; dise belah kanannya tampak kepada mereka api yang menyala”

        (ini Bibel cetakan th 2002), kalau dalam cetakan 1960 bunyinya: “Bermula maka inilah berkat yang telah diberi oleh Musa , Khalil Allah kepada segala Bani Israil, dahulu daripada matinya”.”Maka katanya: Bahwa Tuhan telah datang dari Thursina, dan telah terbit dari mereka itu di Seir, kelihatanlah Ia dengan kemerlapan cahaya Nya dari gunung Paran, lalu datang hampir dari bukit Kades, maka pada kananNya adalah tiang api bagi mereka itu”.

        Dalam ayat ini Allah mewahyukan kepada Musa a.s bahwa Ia (Allah) datang dari Sinai / Thursina dan terbit kepada mereka dari Seir dan tampak bersinar dari pegunungan Paran, artinya WahyuNya turun kepada Musa a.s di Thursina, kemudian kepada Isa a.s di Seir (Yerussalem) dan kepada Muhammad saw di Pegunungan Paran yaitu Mekah Al-Mukaromah. Kalau Musa a.s mengatakan Ia telah terbit di Seir dan kelihatan kemerlapan / tampak bersinar dari Gunung Paran, artinya itu suatu berita yang akan datang, yang pasti datangnya, yaitu datangnya Muhammad saw keturunan Ismail a.s anak Ibrahim a.s.

        Dalam Kitab Kejadian ps 21 ayat 10 – 21(Riwayat Siti Hajar)
        “ Berkatalah Sara kepada Abraham: Usirlah hamba perempuan itu bersama anaknya, sebab anak hamba ini tidak akan menjadi ahli waris bersama-sama dengan anaku Ishak”.
        “Hal ini sangat menyebalkan Abraham oleh karena anaknya itu”
        In the Book of Genesis chapter 21 verses 10-21 (History of Siti Hajar/ Hagar)
        “Said Sara to Abraham: Expel that slave woman with her child, because the children of this servant will not inherit together with my son Isaac. ”
        “This is very annoying Abraham, because of his son”

        “Tetapi Allah berfirman kepada Abraham: Janganlah sebal hatimu karena hal anak dan budakmu itu; dalam segala hal yang dikatakan Sara kepadamu haruslah engkau mendengarkannya, sebab yang akan disebut keturunanmu ialah yang berasal dari Ishak”

        “Tetapi keturunan yang berasal dari hambamu itu juga akan kubuat menjadi suatu bangsa, karena iapun anakmu”

        “Keesokan harinya pagi-pagi Abraham mengambil roti serta sekirbat air dan memberikannya kepada Hagar. Ia meletakan itu bersama anaknya diatas bahu hagar, kemudian disuruhnyalah perempuan itu pergi. Maka pergilah Hagar dan mengembara dipadang gurun Bersyeba”.

        “Ketika air yang dikirbat itu habis, dibuangnyalah anak itu kebawah semak-semak”. “Dan ia duduk agak jauh kira-kira sepemanah jauhnya, sebab katanya: Tidak tahan aku melihat anak itu mati. Sedang ia duduk disitu, mena ngislah ia dengan suara nyaring”.

        “Allah mendengar suara anak itu, lalu malaikat Allah berseru dari langit kepada Hagar, katanya kepadanya: Apakah yang engkau susahkan, Hagar? Janganlah takut, sebab Allah telah mendengar suara anak itu dari tempat ia terbaring”.
        “Bangunlah, angkatlah anak itu dan bimbinglah dia, sebab aku akan membuat dia menjadi bangsa yang besar”.

        “Lalu Allah membuka mata Hagar sehingga ia melihat sebuah sumur ia pergi mengisi kirbatnya dengan air, kemudian diberinya anak itu minum”.
        “Allah menyertai anak itu (Ishmael), sehingga ia bertambah besar; ia menetap dipadang gurun dan menjadi seorang pemanah”.
        “Maka tinggalah ia dipadang gurun Paran, dan ibunya mengambil seorang istri baginya dari tanah Mesir.”

        Ayat-ayat ini adalah hikayat Allah menetapkan tempat kediaman Ismail a.s, nenek moyang Muhammad saw dipadang gurun Paran, gurun yang sangat tandus; pegunungannya disebut pegunungan Paran yang tidak lain adalah lembah Mekah Almukarromah.

        Hagar (Hajar) dan Ismail juga dalam ayat diatas diberi sebuah sumur untuk minumnya. Itu tidak lain dari pada sumur Zamzam.
        Dari ayat-ayat diatas, jelas bahwa pesan Musa as bahwa Allah tampak bersinar dari Gunung Paran adalah isyarat bahwa wahyu Allah akan turun dari gurun / pegunungan Paran yang tidak lain adalah Muhammad saw dengan kitabnya Al-Quranul Karim.

        Al-Quran S.Ibrahim ayat 37:

        Artinya: Berkatalah Ibrahim:”Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah me nempatkan keturunanku dilembah yang tiada tanaman sedikitpun dide kat rumahMu yang suci.
        Itulah Mekah yang disebut gunung Paran dalam Bibel.

        4. Kejadian ps 17 ayat 20
        “Tentang Ismael, Aku telah mendengarkan permintaanmu; ia akan Kuberkati, Akan Ku buat beranak cucu dan sangat banyak; ia akan mempera nakan dua belas raja dan Aku akan membuatnya menjadi bangsa yang besar”
        Ini adalah sambutan Allah s.w.t atas permohonan Ibrahim a.s sebagaimana juga permohonnnya yang tercantum dalam Alquran S.2: 129

        رَبَّنَا وَابْعَثْ فِيْهِمْ رَسُولاً مِّنْهُمْ يَتْلُوْاعَلَيْهِمْ ايتِكَ وَيُعَلِمُهُمُ الكِتبَ وَالحِكْمَةَ وَيُزَكِيهمِِ
        Artinya: Ya Tuhan kami, bangkitkanlah diantara mereka )keturunan Ismail seorang Rasul yang akan membacakan ayat-ayat Mu kepada mereka dan mengajarkan kitab dan hikmah dan membersihkan mereka (dari kelakuan- kelakuan keji).
        Dengan diutusnya Muhammad saw dari keturunan Ismail a.s, maka lengkaplah karunia Allah kepada Ibrahim a.s. Disebelah Barat, dari keturunan Ishak a.s melahirkan bangsa Israel, dan disebelah timurnya lahir bangsa Arab yang besar dan juga dengan raja-rajanya seba gaimana tersebut dalam Bibel.

        5. Kejadian ps 49 ayat 10
        “Tongkat kerajaan tidak akan beranjak dari Yehuda ataupun lambang pemerintahan dari antara kakinya, sampai dia datang yang berhak atasnya, maka kepadanya akan takluk bangsa-bangsa”

        Bunyi ayat diatas adalah dalam Bibel cetakan th 2002, sedangkan dalam Bibel cetakan th 1960 :
        “Bahwa tongkat kerajaan itu tiada akan undur daripada Yahuda, dan pemberi hukumpun tidak dari antara kakinya, sehingga datanglah Silo maka kepadanyalah segala bangsa akan menurut”.

        Rupanya baik Perjanjian Lama maupun Baru, perubahan-perubahan bunyi ayat-ayatnya itu sudah biasa dan mudah. Dapat kita bayangkan berapa banyak perubahan yang terjadi sejak Alkitab ini didekritkan menjadi kitab suci umat Nasrani yang diakui.

        Mungkin bunyi-bunyi dan arti ayat-ayat tersebut sudah sangat berbeda dan jauh dibandingkan dengan terbitan-terbitan pertama 2000 tahun yang lalu, apalagi dari Injil yang ditulis Yesus, tak mungkin dapat dikoreksi, karena tak ada yang aslinya yang ditulis oleh Kristus sendiri. Terlepas dari perubahan-perubahan tersebut, ayat tersebut diatas adalah wasiat Ya’kub kepada kedua belasputranya, ketika beliau merasa ajalnya sudah dekat.

        Silo menurut orang Yahudi adalah Mesias yang ditunggu kedata ngannya, yang akan mengembalikan kejayaan bangsa Yahudi, yang sampai saat ini menurut mereka belum datang.

        Menurut Nasrani, Silo tersebut adalah Yesus Kristus, karena Yesuslah juru selamat itu, dan menurut umat Islam, Silo tersebut adalah Muhammad saw, karena ternyata Muhammadlah yang telah berhasil merenggut tongkat kerajaan dari bangsa Romawi sehingga kembali ketangan keturunan Ibrahim a.s.

        Tongkat kerajaan dibangsa Yahudi, mula-mula dibawa oleh Musa a.s yang terus dilanjutkan oleh Yosua sampai mencapai puncak kekua saannya pada Daud a.s dan Sulaiman a.s.

        Kemudian setelah kurang lebih 2000 tahun, kerajaan Yahudi ini mundur sampai akhirnya dihancurkan oleh Raja Nebukadnezar dari Babilon pada kurang lebih 606 tahun sebelum lahirnya Isa Almasih a.s dan orang-orang Yahudi digiring ke Babilon untuk dijadikan budak / hamba sahaya.

        Baru setelah kurang lebih tujuh puluh tahun menjadi budak bangsa Babilon, mereka dibebaskan oleh Cyrus, kaisar bangsa Persia dan dikembalikan ke Yerussalem membangun kembali kerajaannya. Tetapi karena mentalnya yang sudah bobrok, pada tahun 170 s.m, Antiokhus raja bangsa Yunani menghancurkan Yerussalem dan membantai tidak kurang dari 40.000 rakyat Yahudi.

        Setelah kembali dibangun kerajaan Yahudi, beberapa lama kemudian, kembali Apoloyenus, raja Yunani lain menghancur kan Yerussalem membakar semua kitab-kitab Taurat, dan kemudian memaksa bangsa Yahudi menganut agama orang Yunani menyembah berhala.

        Punahlah kerajaan Yahudi tidak bangkit-bangkit lagi. Tidak ada Mesias (Juru selamat) yang diakui orang Yahudi yang bernama Silo bangkit pada waktu itu sampai saat ini.
        Isa Almasih a.s putra Maryam adalah benar keturunan Yahudi, dila hirkan dizaman penjajahan Romawi, selalu beliau mengatakan bahwa Kerajaan yang beliau tuju bukanlah Kerajaan dunia, malainkan Kerajaan Allah disurga. Beliau selalu mengatakan: Berikan Hak Kaisar kepada Kaisar, dan Hak Allah kepada Allah.

        Sebab itu maka teranglah beliau Isa Almasih hanyalah pemberi hukum yaitu hanya menguatkan hukum Taurat sebagaimana yang tercantum dalam ayat Taurat diatas dan sama sekali tidak dalam soal-soal kekuasaan, sampai datang Silo yang kepadanya segala bangsa akan menurut, yaitu Muhammad saw dengan membawa syariat Islam.

        6.Mazmur (Zabur) ps 45 : 1 – 17. Bibel cetakan th 1960

        “Bahwa nyanyian kesukaan terbitlah dari dalam hatiku dan kabit lah syairku dari hal raja itu, maka lidahku seperti kalam seorang yang pantas menyurat . Bahwa keadaanmu terelok dari segala anak Adam, pengasihan adalah tercurah pada bibirmu, sebab itu diberkati Allah akan dikau pada selama- lamanya”.

        6.Mazmur (Psalms) of Article 45: 1-17. Bible printed in 1960 th

        “Sandangkanlah pedangmu, hai pahlawan ! Dengan kemuliaanmu dan perhiasanmu”. “Maka dengan kemuliaanmu hendaklah engkau berkendaraan dengan sejahtera atas perkataan kebenaran dan lemah lembut yang adil, maka tangan kananmu akan mengajarkan engkau perkara yang hebat-hebat”.

        “Bahwa anak panahmu itu tajam, beberapa bangsa akan jatuh dibawahmu yaitu masuk kedalam hati segala musuh raja”.
        “Bahwa ArasyMu Ya Allah ! kekal selama-lamanya, dan tongkat kebenaran itulah tongkat kerajaanMu “.

        “Maka engkau suka akan kebenaran dan benci akan kejahatan, Ya Allah. Maka sebab itu Allah mu telah menyirami engkau dengan minyak kesukaan terlebih dari segala taulanmu”.
        “segala pakaianmu itu Emur dan Gaharu dan Cendana dari dalam mahligai gading, dari tempat mereka itu menyukakan dikau”.
        “Sehingga beberapa orang putri raja adalah diantara segala dayang-dayangku, tetapi pada kananmu adalah berdiri permaisyuri dengan berpakaian emas tulen dari ofir”.

        “Dengarlah olehmu hai Tuan Putri ! Lihatlah dan berilah telinga dan lupakanlah bangsamu dan isi rumah ayahmu”.
        “Maka raja kelak berkenan akan keelokanmu. Sedang ia lah tuanmu, maka tunduklah engkau menyembah dia”.

        “Lalu putri Tsur dan bangsa yang terkayapun sertanya akan meminta keridhaanmu dengan membawa persembahan”.
        “Adapun putri raja itu dalamnya mulia belaka dan pakaiannyapun daripada kain yang bersulamkan emas”.

        “Maka dengan pakaian yang disuji , iapun akan diarak-arak meng hadap raja. Adapun anak dara–dara yang mengiringkan dia yaitu te man-temannya akan diantarkan kepadamu”.
        “Mereka akan diarak-arak dengan segala sukacita dan tamasya, mereka itu akan masuk kedalam mahligai raja”.

        “Maka segala putramu akan menggantikan ayahmu kelak, maka engkau akan menjadikan mereka itu penghulu-penghulu pada se luruh muka bumi.”
        “Bahwa aku akan memasyhurkan namamu turun temurun, sebab itu segala akan memuji engkau pada kekal selama-lamanya.”

        Kalau kita lihat Bibel cetakan 2002, banyak sekali perubahannya.
        Mazmur ps 45 : 1 – 17
        “Hatiku meluap dengan kata-kata indah, aku hendak menyam paikan sajakku kepada raja; lidah ku adalah pena seorang jurutulis yang mahir.”

        “Engkau yang terelok diantara anak-anak manusia, kemurahan tercurah pada bibirmu, sebab itu Allah telah memberkati engkau untuk selama-lamanya”.
        “Ikatlah pedangmu pada pinggang, hai pahlawan, dalam keagunganmu dan semarakmu”.

        “Dalam semarakmu itu majulah demi kebenaran, perikemanusiaan dan keadilan ! Biarlah tangan kananmu mengajarkan engkau perbua tan-perbuatan yang dahsyat”
        “Anak-anak panahmu tajam, menembus jantung musuh raja; bangsa-bangsa jatuh dibawah kakimu.”

        “Takhtamu kepunyaan Allah; tetap untuk seterusnya dan selamanya dan tongkat kerajaanmu adalah tongkat kebenaran.”
        “Engkau mencintai keadilan dan membenci kefasikan; sebab itu Allah, Allahmu telah mengurapi engkau dengan minyak sebagai tanda kesukaan, melebihi teman-teman sekutumu.”

        “Segala pakaianmu berbau mur, gaharu dan cendana; dari istana gading permainan kecapi menyukakan engkau.”
        “Diantara mereka yang disayangi terdapat putrid-putri raja, disebelah kananmu berdiri permaisuri berpakaian emas dari ofir.”
        “Dengarlah hai putri, lihatlah dan sendengkanlah telingamu, lupa kanlah bangsamu dan seisi rumah ayahmu.”

        “Biarlah raja menjadi gairah karena keelokanmu, sebab dialah tuanmu sujudlah kepadanya !”
        “Putri Tirus datang dengan pemberian-pemberian; orang-orang kaya diantara rakyat akan mengambil muka kepadamu.”

        “Keindahan belaka putri raja itu didalam, pakaiannya berpakankan emas.”
        “Dengan pakaian bersulam berwarna-warna ia dibawa kepada raja;
        anak-anak dara mengikutinya, yakni teman-temannya, yang didatangkan untuk itu.”
        “Dengan sukacita dan sorak sorai, mereka dibawa, mereka masuk kedalam istana raja.”
        “Para bapa leluhurmu hendaknya diganti oleh anak2mu nanti; eng kau akan mengangkat mereka menjadi pembesar diseluruh bumi.”

        “Aku mau memasyhurkan namamu turun temurun; sebab itu bangsa -bangsa akan bersyukur kepadamu untuk seterusnya dan selamanya.”

        Ayat2 diatas adalah tanda/berita dari Daud as tentang akan datangnya Nabi pujaan semesta alam, seorang yang terpuji yaitu Muhammad saw.
        Dari Bani Israil /umat Yahudi tidak ada lagi seorangpun Nabi dengan tanda-tanda yang disebut Daud tersebut.

        Orang Nasrani mengaku bahwa ini adalah berita dari Daud tentang akan datangnya Yesus Kristus.
        Dari tanda-tanda yang disebut Daud tersebut, tanda-tanda atau sifat-sifat Nabi tersebut sangat tepat /cocok dengan Muhammad saw, dan sangat tidak cocok dengan Isa Almasih a.s.

        Memang ada beberapa persamaan dari keduanya, seperti : pengasihan yang tercurah dari bibir. Tetapi sebagai pahlawan berpedang, hanya Muhammad saw lah yang tepat, bukan Isa a.s.

        Muhammadlah pahlawan yang dengan pedangnya memimpin peperangan besar melawan musyrikin Mekah. Beliau selalu berada paling depan dalam setiap peperangan untuk membe baskan manusia dari penyembahan kepada berhala dan mengem balikannya kepada agama Tauhid, agama Ibrahim, Ismail, Ishak, Yakub, Musa, Daud, Sulaiman, Isa.

        Anak panahnya yang tajam sehingga beberapa bangsa jatuh diba wahnya, bukan Isa Almasih, beliau tak pernah membawa panah.

        His arrows are sharp so that some nation fall below him, not Jesus Christ, he never took an arrow.

        Tongkat Kerajaannya adalah Kebenaran; memang demikianlah ada nya, Kebenaran yang sesuai dengan akal manusia, bukan kebenaran yang dipaksakan agar ditelan saja walau tidak dapat diterima akal. Kebenaran yang sejati yaitu bahwa Tuhan itu Esa, tidak berputra dan tidak diputrakan, Isa Almasih itu putra Maryam, yang dilahirkan oleh perawan suci Maryam sebagai karunia dari Allah swt. Itulah kebenaran yang ditegakkan oleh Muhammad saw yang juga diperjuangkan oleh sekalian Rasul termasuk oleh Isa Almasih sendiri.

        Dan karena Muhammad telah dengan beraninya, dengan pedangnya, dengan panahnya, memperjuangkan dan menegakkan kebenaran itu, maka Allah menyiramnya dengan minyak kesukaan melebihi segala taulannya atau Rasul-Rasul lainnya.

        Pakaiannya dari Emur, gaharu dan cendana pun lebih tepat pada Muhammad saw daripada Isa Almasih, karena dalam setiap peperangan selalu beliau menang, hanya sekali yaitu dalam perang uhud beliau kalah.

        Dari setiap kemenangan tersebut selalu diperoleh ghanimah / harta rampasan perang yang beliau sebagai panglima perangnya , sangatlah beliau berhak memakainya, baik itu emur, gaharu mau pun cendana, sebagai tanda kebesaran.

        Kata-kata Daud diatas lebih bersifat kiasan saja, karena beliau Muham mad saw sangat tidak mementingkan keduniawian, semua harta ram pasan perang itu beliau bagikan secara adil kepada seluruh tentara pejuangnya, tidak ada yang beliau tahan dalam tangannya.

        Tentang wangi-wangian, memang Muhammad saw sangat menyu kai wangi-wangian.
        Putri-putri raja datang menghambakan diri kepada beliau. Terbukti raja Mesir, Mukaukis menghadiahkan putrinya kepada beliau sebagai pengakuan akan kekuasaan Muhammad saw, dan juga salah seorang istri beliau adalah Siti Shafiyah, anak panglima (yang dianggap raja) Yahudi khaibar ditanah Arab, yang beliau taklukan.

        Tentang putra-putranya akan menggantikan ayah-ayahnya kelak, juga lebih tepat kepada Muhammad saw daripada Isa Almasih, karena Isa Almasih sama sekali tak punya keturunan, tetapi Muhammad saw ba nyak keturunannya, dari perkawinan Ali Bin Abi Thalib dengan Siti Fatimah putri beliau.

        Ada sebuah secte Nasrani yang tidak mengakui ketuhanan Jesus, mereka menyebut bahwa Jesus adalah Nabi. Rupanya karena membaca ayat diatas, mereka membuat cerita seperti tercantum dalam buku mereka The Da Vinci Code karangan Dan Brown 2003 dengan mengatakan bahwa sebenarnya Jesus punya anak istri tetapi tidak secara terang2an. Rupanya mereka tetap ingin mem pertahankan kenasraniannya, dengan tidak mengakui ketuhanan Jesus tetapi tidak pula mau mengakui kerasulan Muhammad s.a.w. Sungguh kasihan, mereka tetap dalam kesesatan.

        Perihal namanya akan dimasyhurkan turun temurun dan segala bangsa akan memuji-muji untuk selama-lamanya. Keduanya sama dimasyhurkan digereja – gereja dan dimesjid-mesjid, tetapi nama
        Muhammad dipuji-puji melebihi Isa Almasih, karena nama Muham mad selalu disebut dalam setiap sembahyang wajib lima kali sehari dan juga dalam sembahyang-sembahyang sunat, sedang nama Isa Almasih / Jesus hanya seminggu sekali digereja-gereja.

        Orang Nasrani mengakui berita ini adalah untuk Isa / Yesus, karena katanya dalam ayat ke 11 ada tersebut: menyembah dia, karena kata mereka orang Nasrani, yang disembah tidak lain adalah Allah dan Ye sus (Isa Almasih)
        Kaum Muslimin mengartikan bahwa menyembah disini bukan berarti sujud seperti kepada Tuhan, tetapi artinya adalah takluk kepadanya.
        Kaum Nasrani merubah ayat-ayat tersebut agar cocok kepada Isa Almasih, seperti dapat kita baca pada Bibel cetakan 2002, tetapi karena tidak dirubah semuanya, tetap saja sangat tidak cocok dengan Yesus (Isa Almasih).

        7. Yesaya ps 42 ayat 1 – 21
        “Lihatlah hambaku, yang kupapah, yang hatiKu berkenan akan dia; bahwa sudah Kukurniakan rohku kepadanya, maka diapun akan menya takan kebenaran kepada orang-orang kafir.”
        “Tiada ia akan berteriak atau menyaringkan suaranya atau memper dengarkan dijalan”
        “Buluh yang terkulai tidak akan dipatahkannya dan sumbu yang lagi berasap tiada akan dipadamkannya, maka iapun akan menyatakan hukum dengan kebenaran.”
        “Maka ia sendiripun tiada akan dipadamkan atau dipatahkan sampai sudah ditentukannya hukum diatas bumi dahulu; maka segala pulau pun akan menantikan pengajarannya.”

        “Demikianlah firman Allah,Tuhan yang sudah menjadikan dan membentangkan segala langit dan sudah menghamparkan bumi dengan segala yang tumbuh dari padanya; yang mengurniakan nafas kepada segala bangsa yang duduk diatasnya, dan nyawa kepada mereka itu sekalian yang berjalan padanya.”

        “Maka Aku ini Tuhan sudah memanggil engkau dengan kebenaran, Aku memegang tanganmu, Aku memelihara dikau dan Aku mengur niakan dikau kepada umat itu akan perjanjian dan kepa da segala orang kafir akan terang.”

        “Supaya mata orang buta kau celikkan, orang terbelenggu kau keluarkan dari dalam penjara dan orang yang duduk dalam gelap kau keluarkan dari dalam kurungan.”

        “Bahwa Aku ini HUA, ya itulah nama Ku ! Kehormatanku tidak Kube rikan kepada yang lain, atau kepujianKu kepada berhala.” “Bahwasanya perkara yang dahulu itu sudah datang, maka seka rang Aku memberitahu perkara yang baru; dahulu dari pada bertumbuh pucuknya. Aku memperdengarkan dia kepadamu.”

        “Nyanyikanlah bagi Tuhan suatu nyanyian yang baru dan kepuji annya daripada ujung bumi, hai kamu yang berlayar dilaut, dan segala yang didalamnya, hai pulau-pulau dan segala orang isinya.”

        “Hendaklah padang belantara dan segala negerinya pun menyaringkan suaranya, demikian pun segala dusun yang diduduki orang Kedar, hendaklah segala orang yang duduk dibukit batu itu ber tempik-sorak dan berseru-seru dari atas kepuncak gunung.”
        “Hendaklah diberinya hormat kepada Tuhan dan dimasyhurkannya pujiannya kepada segala pulau.”

        “Bahwa Tuhan akan keluar selaku orang perkasa; dinyalakanNya murkaNya selaku orang perang, diangkatNya tempik sorak perang yang hebat bunyinya dan dikalahkanNya segala seterunya.”

        “Berdiam diriKu dan Aku termenung-menung dan menahani diriKu. Sekarang “Terlalu lama Aku menjerit seperti perempuan menyakiti beranak dan menghela nafas dengan murkaKu.”

        “Gunung dan bukit akan Kubinasakan dan segala tumbuhannya akan kulayukan; sungai akan Kujadikandarat dan tasikpun akan Ku keringkan.”
        “Maka orang-orang buta akan Kupimpin pada jalan yang belum pernah dijejaknya; kegelapan akan Kujadikan terang dihadapan mereka itu dan yang lekuk akan Kujadikan rata baginya; segala perkara ini akan Kuperbuat karena mereka itu dan tiada Ku tinggalkan mereka itu.”

        “Pada masa itu undurlah dan kemalu-maluanlah kelak segala orang yang harap pada patung pahat dan berkata pada patung tuangan: kamulah dewata kami.” “Dengarlah olehmu, hai orang tuli ! lihatlah dan pandanglah baik-baik hai orang buta.” “Siapa gerangan buta

        seperti hambaKu itu, dan tuli seperti utusan Ku, yang Kusuruhkan itu? Siapakah buta seperti khalil Allah dan buta seperti hamba Tuhan?”
        “Sungguhpun engkau melihat banyak perkara, tetapi engkau tidak memperhatikan dia,sungguhpun terbuka telinganya tiada juga ia mendengar
        “Bahwa karena kebenarannya ber kenanlah Tuhan akan dia, diberikanNya hukum yang besar dan mulia.”

        Orang Nasrani / Kristen mengaku bahwa ayat-ayat diatas adalah berita akan kedatangan Yesus.

        Tetapi kita lihat baik-baik, ayat pertama berbunyi: Lihatlah hamba-Ku. Kata-kata ini tidak tepat dan sangat bertentangan dengan akidah mereka (Kristen) sendiri, karena menurut mereka Yesus adalah Tuhan sendiri jelmaan Allah sendiri, bukan hamba Allah, tidak bisa dan tidak boleh dipisahkan Dia Yesus dengan Allah dan Roh Kudus, mereka adalah tiga tetapi satu, itu itu juga, sedang dalam ayat ini, jelas bahwa Nabi / utusan yang akan turun itu adalah hamba Ku. Didalam ayat 1 itu pula Allah berfirman: sudah Kukurniakan roh Ku kepadanya.

        Didalan Perjanjian Lama maupun Baru, disebutkan bahwa roh itu juga diberikan kepada hamba-hamba Allah yang lain, sebab roh itu adalah pembawa wahyu atau bahkan wahyu itu sendiri.

        Al-Quran s.Al-Qadr menegaskan bahwa roh itu turun kepada Muham mad saw:
        تَنَزَّلُ المَلَئِكَةُ وَالرُّوحُ فِيْهَا بِأِذْنِ رَبِّهِمْ
        “Turun para malaikat dan Ruh pada malam itu dengan izin Tuhannya.
        Bahkan segala orang yang teguh beriman, memperjuangkan kebe naran akan di bantu Allah dengan Roh dari sisiNya.

        تَنَزَّلُ المَلَئِكَةُ وَالرُّوحُ فِيْهَا بِأِذْنِ رَبِّهِمْ

        Q.s. Al-Mujadalah 22 :
        اُولَئِكَ كَتَبَ فِى قُلُوْبِهِمُ الاِيمَانَ وَاَيَّدَهُمْ بِرُوْحٍ مِنْهُ
        “Mereka adalah orang-orang yang telah dikukuhkan imanya dalam hatinya dan dikuatkanNya dengan Ruh dari sisiNya.”

        Quran.surah. Al-Mujadalah 22:
        اُولَئِكَ كَتَبَ فِى قُلُوْبِهِمُ الاِيمَانَ وَاَيَّدَهُمْ بِرُوْحٍ مِنْهُ

        Didalam Yesaya 42:4 itu disebutkan: Ia tiada akan dapat dipadamkan atau dipatahkan sampai sudah ditentukannya hukum diatas bumi dahulu. Jelas sejarah membuktikan bahwa sebelum Muhammad saw meninggalkan dunia ini, telah ditetapkannya hukum yang diperintahkan Allah yaitu hukum Islam, sehingga dalam waktu kurang dari 50 tahun, hukum Islam telah tertancap diseparuh dunia pada masa itu.

        Q.s.Ashshaf 9:
        هُوَ الَّذِىْ اَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِالْهُدَى وَدِيْنِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّيْنِ كُلِّهِ وَلَوْ

        كَِرهَ المُشِْركُوْنَ
        “Dialah (Allah) yang mengutus RasulNya dengan (membawa) petunjuk dan agama yang benar supaya memenangkan agama itu atas sekalian agama walaupun sekalian orang musyrik mem bencinya.”

        Qur’an.surah.Ashshaf-9:
        هُوَ الَّذِىْ اَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِالْهُدَى وَدِيْنِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّيْنِ كُلِّهِ وَلَوْ

        كَِرهَ المُشِْركُوْنَ

        Ini jelas tertuju pada Muhammad saw, tidak kepada Yesus, karena sebelum hukum Injil tertancap dibumi, perjuangan Yesus telah dipa damkan dan dipatahkan oleh orang Yahudi dan Yesuspun dibu nuhnya ( menurut Nasrani sendiri ).

        Dalam ayat 6 dijelaskan bahwa :” tangannya akan dipegang dan ditun tun oleh Allah, Allah memelihara dia dan Allah menga nugrahkan dia kepada umat itu.”
        Inipun tanda yang tertuju pada Muhammad saw, bukan kepada Yesus karena Yesus waktu disalib berseru (Matius 27: 46 dan Markus 15:34
        “Eli, Eli, Lama sabakhtani yang artinya Allahku, Allahku, mengapa Engkau tinggalkan aku.”

        Jadi jelas disini Allah melepaskan Yesus, tidak memegang, menuntun dan memeliharanya. Sedangkan Muhammad saw selalu dituntunnya, di jaga dan dibantunya sehingga menang dalam setiap peperangan.

        Dalam ayat 7 disebutkan bahwa mata orang buta akan dicelikan. Ini dijadikan bukti oleh orang Nasrani bawa ayat-ayat Yesaya ini tertuju pada Yesus, karena Yesus mencelikan (membuat dapat melihat) orang yang buta sejak lahir.

        Kalau ayat ini diartikan mencelikan secara lahiriyah / fisik, Muhammad s.a.w pun pernah mencelikan mata Sayidina Ali Bin Abi Thalib sewaktu Ali akan diserahi memegang bendera dalam penaklukan benteng Yahudi Khaibar

        .
        Mereka harus juga melihat dalam ayat 7 ini, bahwa orang / nabi tersebut akan mengeluarkan orang yang terbelenggu dari dalam penjara. Jelas Muhammad saw menaklukan berpuluh kepala kabilah dan raja-raja dan mengeluarkan para tahanannya dari dalam penjara, sedang Isa Almasih tidak.

        Dalam Matius 22 :21
        Sewaktu ada yang bertanya kepadanya tentang membayar pajak pada Kaisar Romawi yang menjajah Yahudi, dimana sebenarnya orang ini menghendaki agar Yesus memberikan komando untuk berontak pada Romawi, Yesus berkata:

        ”Berikanlah kepada kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah.”
        Dalam ayat 10 nya dikatakan bahwa dia akan membawa nyanyi an baru, itu artinya syariat yang baru yaitu Islam dengan ajaran tauhid yang tegas, sedang Yesus tidak membawa syariat baru, beliau menggenapkan hukum Taurat.

        Diayat 11 dinyatakan supaya padang belantara dan segala negeri menyaringkan suaranya memuji nama Tuhan. Ini telah terbukti, suara azan telah berkumandang dari menara-menara mesjid hampir diseluruh negeri didunia ini, baik dinegeri-negeri Islam maupun bukan, seperti London, Paris, Washington dll.
        Demikian pula perkataan segala dusun yang dikeduduki orang Kedar. Nama Kedar ada terdapat dalam:
        Kitab Kejadian ps 25 ayat 12 – 16

        “Inilah keturunan Ismael, anak Abraham, yang telah dilahirkan baginya oleh Hagar, perempuan Mesir, hamba Sara itu.”
        “Inilah nama-nama anak Ismael, disebutkan menurut urutan lahirnya: Nebayot,anak sulung Ismael, selanjutnya Kedar, Adbeel, Mibsam.“ “Misyma,Duma,Masa,”
        “Hadad, Tema, Yetur, Nafish, dan Kedma.”

        “Itulah anak-anak Ismael, dan itulah nama-nama mereka menurut kampung mereka dan menurut perkemahan mereka, dua belas orang raja, masing-masing dengan sukunya.”

        Kita semua tahu bahwa Hagar (Siti Hajar) dan Ismail a.s ditempatkan oleh Ibrahim a.s dilembah Mekah, dan salah satu diantara putranya adalah Kedar yang dinamai begitu menurut desanya. Muhammad saw adalah turunan Ismail a.s dan juga berarti turunan dari Kedar.

        Cocok dengan berita dikitab Yesaya diatas ps 42 ayat 11, segala yang dikeduduki orang Kedar, adalah daerah Mekah.
        Ini bukti bahwa ayat sb diatas adalah tertuju pada Muhammad saw.

        And all the people who sat Mount stone was cheers and shouting from the top of mountain . This has been proven, until now the Muslims were shout cheering at Arafat meadow Mecca or field of Kedar by calling talbiah every year at the time of Hajj and Umrah.
        لَبَّـيْكَ اَللّـهُمَّ لَبَّـيْكَ

        Perhaps the Christians interpret, here is a crusade war that they did 1100 years after Jesus Christ did not exist, a war which they did until now, because of aversion to Islam.

        This has very imprecise when connected with verse 17 which states that all worship the statues carved or metal images which considers the statues as gods or god, would be ashamed. Here they are the Christians should be ashamed that they actually worship the statue itself and not the Muslims that they are fighting.

        In verse 16 the Lord has been leading the blind people on the street who have never known. This proved that the Arabs who was illiterate, had no rules, no civilized then they with expertly enter into areas that, they never know. East, they went into Iranian / Persian, Hindustani, Chinese, Southeast Asia including Indonesia.

        Alhamdulillah fact Indonesia is currently the country with the world’s largest Muslim population. Westward, they came to Morocco, Spain, to the Iberian peninsula, and now it has also spread to the Americas.

        And in verse 21, because the truth of the man who God sent him, God is very pleased with him, and gave a great and noble law. Clearly this is not fixed on Jesus Christ. Christians today do not use the law of Jesus Christ to run the government, which they use is the Roman law.
        Jesus himself said: Give the right of the emperor to the Emperor, and the right of God to God. Only Islam has the law and his people who carry it out.

        _______

        _______

        8. Kitab Nabi Hagai fs 2 ayat 7 – 10 (Bibel Cetakan 1960):
        “Karena demikianlah firman Tuhan sarwa sekalian alam: Sekali lagi, seketika jua adanya, maka Aku akan menggentarkan segala langit dan bumi dan laut dan darat”
        “Bahkan Aku akan menggentarkan segala bangsa, maka mereka itu akan datang kepada kegemaran segala bangsa. Aku akan memenuhi rumah ini dengan kemuliaan. Demikianlah firman Tuhan sarwa sekalian alam”

        “Aku yang empunya segala perak; Aku yang empunya segala emas. Demikianlah firman Tuhan sekalian alam”
        Adapun kemuliaan rumah yang kemudian ini akan lebih besar dari pada kemuliaan rumah yang dahulu; demikianlah firman Tuhan sarwa sekalian alam; dan dalam tempat ini akan Kukurniakan selamat dan demikianlah firman Tuhan sarwa sekalian alam.”

        Cetakan 2002
        “Sesuai dengan janji yang telah Ku ikat dengan kamu pada waktu kamu keluar dari Mesir, dan Roh Ku tetap tinggal ditengah-tengah mu. Janganlah takut.”
        “Sebab demikianlah firman Tuhan semesta alam: Sedikit waktu lagi maka Aku akan menggoncangkan langit dan bumi, laut dan darat.”

        “Aku akan menggoncangkan segala bangsa, sehingga barang yang indah-indah kepunyaan segala bangsa datang mengalir, maka Aku akan memenuhi rumah ini dengan kemegahan; firman Tuhan semesta alam”
        “KepunyaanKu lah perak dan kepunyaanKu lah emas; demikian firman Tuhan semesta alam.”

        “Adapun rumah ini, kemegahannya yang kemudian akan melebihi kemegahannya yang semula, firman Tuhan semesta alam dan ditempat ini Aku akan memberi damai sejahtera, demikianah firman Tuhan semesta alam.”

        Kalau kita lihat lagi Perjanjian Lama th 1912 bahasa melayu, disitu tercantum bukan Tuhan sarwa sekalian alam ataupun Tuhan semesta alam tetapi tertulis “Tuhan segala tentara” dan dalam edisi bahasa arabnya tertulis رَبُّ الْجُنُود yang artinya Tuhan segala tentara.

        Tentu saja perubahan kata ini sangat merubah arti. Sekalian alam, semesta alam, sarwa sekalian alam, sangat tidak sama artinya dengan segala tentara. Didalam Al-Quranpun ada kalimat-kalimat semacam itu seperti dalam
        S.Al-Fath ayat 4 & 7 :

        وَِللهِ جُنُوْدُ السَّموَاتِ وَالاَرْضِ
        Dan bagi Allah tentara-tentara disemua angit dan bumi.”

        Dandalam S.Al-Muddatsir 31
        وَمَا يَعْلَمُ جُنُوْدَ رَبِّكَ اِلاَّهُوَ
        “Dan tidak ada yang mengetahui tentara2 Tuhanmu, kecuali Dia.”
        Perubahan-perubahan ini sengaja saya salinkan agar semua pembaca mengerti bagaimana bahasa Kitab Bible yang mereka anggap suci itu dirubah-rubah agar bisa mempunyai arti yang diinginkan oleh nafsu-nafsunya.

        Al-Baqoroh 75 memberitahukan pada kita:

        اَفَتَطْمَعُوْنَ اَنْ يُؤْمِنُوْا لَكُمْ وَقَدْ كَانَ فَريْقٌ مِنْهُمْ يَسْمَعُوْنَ كَلاَمَ اللهِ ثُمَّ

        يُحَرِّفُوْنَهُ مِنْ بَعْدِ مَاعَقَلُوْهُ وَهُمْ يَعْلَمُوْنَ
        Artinya: “Apakah kamu sekalian mengharap mereka itu akan beriman kepadamu dan sesungguhnya sebahagian dari mereka mendengar firman Allah, kemudian mereka mengubahnya setelah mereka memi kirkannya padahal mereka itu mengetahuinya.”
        Pada ayat 6 Allah telah berjanji, sejak umat Yahudi keluar dari Mesir, Roh Allah akan senantiasa menyertai mereka, jadi jangan takut.

        Ini berarti selama mereka memegang Roh Allah yaitu ajaranNya, maka mereka akan selalu dilindungi oleh Allah dan akan selalu mendapat kemenangan. Hal ini sama juga dengan kita umat Islam, selama umat Islam berpegang teguh pada ajaran Allah, yaitu pada zaman Rasu lullah saw, Khulafaaur Raasyidin, tabi’in, umat Islam
        selalu ada dalam kejayaan. Allah selalu bersama orang yang beriman.

        Dalam ayat 7 sampai 10, Allah akan menggetarkan semua langit, bumi, darat, laut dan segala bangsa dan diayat 8 disebutkan bahwa segala bangsa akan datang kepada kegemaran segala bangsa.
        Kegemaran kalau kita lihat dikamus, ini berarti, yang diingini, yang dikehendaki, yang ditunggu-tunggu, yang dirindukan.

        Bahasa asal dari Perjanjian Lama adalah bahasa Yahudi / Ibrani. Bahasa ini satu rumpun dengan bahasa arab seperti bahasa melayu dengan Indonesia.
        Kegemaran dalam bahasa Ibrani adalah Hamdut حمدوت yang kalau dalam bahasa Arab adalah Hamdu حمد yaitu yang dipuji. Maka dengan demikian Hamdut dalam bahasa Ibrani mengandung arti Hamdun, Ahmad, Mahmud, Muhammad.

        Maka menurut faham kita kaum muslimin, kegemaran segala bangsa itu ialah Muhammad saw.
        Ayat ini merupakan berita kepada Nabi Hagai akan datangnya Rasu lullah Muhammad saw kelak.

        Diayat 9 Allah bersabda, Aku empunya segala emas dan perak.
        Artinya, pada permulaan Muhammad saw menyebarkan Risalah nya, Gentarlah seluruh bumi, darat, laut dan semua bangsa. Ia taklukan se mua penyembah berhala, ia taklukan seluruh jazirah Arab, ia taklukkan Romawi dan Persia, tentaranya terus merambah dan menaklukan Mesir, sehingga semua emas dan perak yang dikuasai semua raja yang ditaklukan itu kembali kepada Allah, Tuhan segala tentara, yang ke mudian dibagi-bagikannya kepada seluruh pahlawan Islam.

        Sangat tepat bila bunyi ayat diatas adalah Tuhan segala tentara. Kemudian ayat itu mereka rubah menjadi Tuhan sarwa sekalian alam dan kemudian menjadi Tuhan semesta alam. Maksud mereka mungkin untuk menjauhkan ayat tersebut kepada Muhammad saw, karena hanya Muhammad saw lah yang mempunyai tentara dan sangat jauh ayat tsb hubungannya dengan Yesus Kristus yang tidak mempunyai tentara.

        Diayat 10 Allah menjanjikan bahwa Kemuliaan Rumah yang Baru itu akan lebih besar dari pada Rumah yang lama.
        Inipun terbukti, bahwa rumah yang baru itu, yaitu Mesjidil Haram di Mekah, lebih besar daripada rumah yang lama yaitu Baitul Maqdis di Yerussalem. Tidak kurang dari tiga juta orang berhaji tiap tahun ke Mesjidil Haram untuk memuliakan Allah, sedang ke Baitul Maqdis ada juga beberapa ratus umat Nasrani yang berkunjung, bukan untuk beribadat, tetapi hanya sebagai turis saja.

        Demikian juga pada ayat 10 itu Allah mengkaruniakan selamat pada rumah yang baru itu. Inipun terbukti, kita umat Islam bila kita masuk kemesjidil Haram dari Babussalam, kita baca :
        اَللّهُمَّ اَنْتَ السَّلاَم وَمِنْكَ السَّلاَم وَاِلَيْكَ يَعُْودُ السَّلاَم فَحَيِّنَا رَبَّنَا بِالسَّلاَم

        وَادخِلْنَاالجَنَّةَ دَارَالسَّلاَم وَتَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَاليت يا ذالجلال وَالاِكْرَام

        اَللّهُمَّ اَنْتَ السَّلاَم وَمِنْكَ السَّلاَم وَاِلَيْكَ يَعُْودُ السَّلاَم فَحَيِّنَا رَبَّنَا بِالسَّلاَم

        وَادخِلْنَاالجَنَّةَ دَارَالسَّلاَم وَتَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَاليت يا ذالجلال وَالاِكْرَام

        “Ya Allah, Engkau sumber keselamatan dan dari pada Mu lah datang nya keselamatan dan kepada Mu lah kembalinya keselamatan. Maka hidupkanlah kami wahai Tuhan kami dengan selamat sejahtera dan masukanlah kami kedalam surga, negeri keselamatan.”

        Kalau kita baca Bibel cetakan 2002 , maka ayat-ayat tersebut sudah berubah lagi bunyinya. Mungkin pada setiap cetakan baru akan berubah sesuai dengan kebutuhan pemimpin-pemimpin gereja di Vati kan, agar Yesus tetap bisa diterima oleh umat Nasrani.

        Hal tersebut juga diakui oleh Hj.Irene, seorang biarawati yang telah. mendapat hidayah dari Allah swt, sehingga beliau dengan kesadarannya masuk Islam, karena memang Muhammad saw lah yang disebut-sebut dalam bibel tsb.

        Itulah sebabnya Rasulullah saw menasihati kita sekalian umat Islam, agar bila ada manusia/umat Nasrani membicarakan soal kitab Taurat Injil ini, janganlah disalahkan atau dibenarkan, diamkanlah kalau tidak tahu, karena memang didalamnya kirana masih ada yang benar yang mereka sendiri tidak mengetahuinya. Demikialah Allah swt membe ritahu kepada Rasulullah saw, bahwasanya kedatangannya itu telah Allah beritakan pula pada Rasul-rasul terdahulu.

        XI.2.Berita dalam Injil

        Berita akan datangnya Muhammad saw, bukan hanya dalam Perjanjian Lama (Taurat + suhuf nabi-nabi), tetapi juga dalam Injil, sebagaimana tercantum dalam S.Al-A’raf 157 tersebut, dan dalam S.Ashshaf 6 :
        وَاِذْقَالَ عِيْسَ ابْنُ مَرْيَمَ يبَنِى اِسْرَائِيْلَ اِنِّى رَسُولُ اللهِ اِلَيْكُمْ مُصَدِّقًا لِمَا

        بَيْنَ يَدَىَّ مِنَ التَّوْرَاةِ وَمُبَشِّرًا بِرَسُوْلٍ يَاتِى مِنْ بَعْدِىاسْمُهُ اَحْمَدُ
        “Dan Ingatlah, ketika Isa putra Maryam berkata: Hai Bani Israil, sesung guhnya aku ini Utusan Allah kepadamu sekalian, membenarkan (mem betulkan kembali) kitab Taurat yang ada pada mu dan memberi kabar gembira dengan seorang Rasul yang akan datang setelahku, yang bernama Ahmad (terpuji).”

        Allah tak mungkin berbohong, berita dari Isa Almasih a.s. pasti benar adanya. Karena sudah banyaknya perubahan pada Injil, maka kita tidak boleh hanya melihat dari Injil yang sekarang ini saja, tetapi juga harus melihat pada Injil-Injil kuno yang masih mungkin didapati berita tersebut. Berita akan datangnya Muhammad saw, baik dalam Taurat maupun Injil, tentu saja tidak akan langsung menunjuk namanya, tetapi melalui kiasan atau sifat-sifat baik perilakunya atau lain-lainnya. Yang amat terkenal dalam umat kalangan umat Nasrani adalah tentang Roh Kebenaran yang tercantum dalam:

        Injil Yohanes fs14:15-16 (Bibel 1960) Fasal 14 :15 – 17 dan 21
        “Jikalau kamu mengasihi aku, turutlah segala hukumku.”
        “Dan aku akan mintakan kepada Bapa, maka ia akan mengarunia kan kepada kamu Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya.”
        “Yaitu Roh Kebenaran, yang dunia ini tidak dapat menyambut, oleh sebab tiada ia nampak Dia, dan tiada kenal Dia, tetapi kamu ini kenal Dia, karena Ia tinggal beserta kamu, dan Ia akan ada didalam kamu.”

        “Tetapi penolong itu, yaitu Ruhul Kudus, yang akan disuruhkan oleh Bapa atas namaku, ialah akan mengajarkan kepadamu segala perkara itu dan akan mengingatkan kamu segala sesuatu yang sudah aku katakan kepadamu.”

        Fasal 15 : 26 -27
        “Akan tetapi apabila datang penolong yang akan kusuruhkan kepadamu dari Bapa, yaitu Roh Kebenaran yang keluar dari Bapa itu, ialah akan menyaksikan dari halku.”
        “Dan kamupun akan menjadi saksiku, oleh sebab kamu telah ada bersama-sama dengan aku dari mulanya.”

        Fasal 16 : 7- sp 12
        “Namun benar yang kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna kepadamu jika aku pergi. Sebab jikalau aku tidak pergi, Penolong itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau aku pergi, aku akan menyuruhkan Dia kepadamu.”
        “Dan kalau Ia datang, ia akan menginsafkan dunia akan dosa, kebe naran dan hukum.”

        Dalam Bibel cetakan 2002, kata penolong dalam 16: 7, dirobah men jadi Penghibur dan menyuruhkan diganti dengan mengutus, se dang dalam ayat 8 nya kata hukum diganti dengan penghukuman.
        Kita teruskan dengan ayat 9 dst.
        “Dari hal dosa, sebab tiada mereka itu percaya akan daku.”
        “Dari hal keadilan, sebab aku pergi kepada Bapa, dan tiada lagi kamu melihat aku.”

        “Dari hal hukum, sebab penghulu dunia ini sudah dihukumkan.” Pada cetakan 2002, kata dihukumkan diubah menjadi dihukum, jadi bunyinya “Akan penghakiman, sebab penghulu dunia ini sudah dihukum.”

        Ayat 12
        “Akan tetapi apabila ia sudah datang, yaitu Roh Kebenaran, maka iapun akan membawa kamu kepada segala kebenaran, karena tiada ia berkata-kata dengan kehendaknya sendiri, melainkan barang yang didengarnya itu juga yang akan dikatakannya; dan dikabarkannya kepadamu segala perkara yang akan datang.”
        “Maka ia akan memuliakan aku, karena ia akan mengambil dari pada hak aku, oleh sebab itu aku berkata, bahwa diambilnya dari hak aku, lalu dikabarkannya kepadamu.”

        Dalam ayat-ayat diatas, jelas yang dimaksud adalah bukan Yesus.
        Orang Nasrani mengaku ayat-ayat ini tertuju pada Yesus. Yesus jelas mengatakan yang akan datang itu adalah Penolong lain, artinya bukan dia sendiri, karena penolong lain itu yang akan Yesus mintakan kepada Allah. Dalam naskah Injil lama yang masih bahasa Yunani atau bahasa Arab, Penolong lain itu disebut Paraclit. Paraclit artinya yang terpuji. Dalam bahasa Arab ada dekat kata Ahmad atau Muhammad. Orang Islam yakin ayat ini adalah petunjuk dari Isa Almasih akan bakal datangnya Muhammad saw.

        Oleh karena itulah, maka kata Paraclit sekarang dihapuskan, agar jangan dekat-dekat kata Muhammad. Naskah lama ini ada dalam perpustakaan Vatikan, tetapi dilarang ada yang membacanya. Kalau orang Nasrani / Kristen mau jujur, cobalah baca sendiri naskah-naskah lama tersebut.
        Cetakan-cetakan baru dari Bibel, dalam bahasa apapun, kata Paraclit sudah dirubah menjadi yang berarti Penolong atau Penghibur, padahal kita tahu, Penghibur atau Penolong itu tidaklah sama dengan terpuji.

        Gunta gantinya penyalinan ini adalah merupakan usaha untuk menutupi petunjuk yang benar dari Yesus terhadap akan datangnya Nabi Muhammad saw.
        Sebelum Muhammad Rasulullah saw lahir, baik Yahudi maupun Nasrani, sama sama menunggu akan kedatangan Paraclit itu, sampai pada waktu itu dikalangan kristen ada yang mengaku bahwa dirinyalah Paraclit itu, seperti yang dilakukan oleh seorang pendeta Nasrani yang bernama Muntenos pada sekitar tahun 170 an Masehi dan mendapat banyak pengikut.

        Pada waktu Muhammad berniaga ke Syam, sebelum beliau menjadi rasul, seorang pendeta telah mengetahui, bahwa beliaulah yang akan menjadi rasul yang dijanjikan itu. Dalam perjalanannya beliau selalu dinaungi awan yang melindunginya dari panas terik matahari.
        Demikian pula sewaktu Muhammad saw menerima wahyunya yang pertama digua Hira, kejadiannya dilaporkan oleh Siti Hadijah r.a. istri beliau kepada sepupunya, Waroqoh bin Naufal, seorang Nasrani. Waroqoh mengatakan,

        هذا النموس الذى نزل الله على موسى عليه السلام. ياليتنى فيها جذعا. ليتنى اكون حيا اذ يخرجك قومك. فقال رسول الله ص: أو مخرجي هم ؟ قال: نعم، لم يأت رجل قطّ بمثل ما جئتّ به الا عودي. وان يدركنى يومك أنصرك نصرا مؤزرا
        “Itulah Jibril yang menurunkan wahyu kepada Musa. Aduhai, seandainya aku masih kuat perkasa, aduhai andaikan aku masih hidup ketika engkau diusir oleh kaummu.” Rasulullah bertanya: ”Apakah mereka akan mengusir aku?” Jawab Waroqoh: ”Ya, tiada seorangpun yang datang membawa ajaran seperti ajaranmu, melainkan diusir, dimusuhi, dan jika aku masih hidup, aku akan mem bantumu, membelamu dengan pembelaan yang gemilang.”

        Waroqoh mengetahui dari pemberitaan Injil, bahwa Muhammadlah Nabi yang dijanjikan itu. Orang Nasrani sekarang mengatakan bahwa Penghibur atau Penolong itu adalah Ruhul Kudus yang akan datang kepada murid-murid Yesus.

        Mereka orang Nasrani sepertinya tidak membaca, bahwa Yesus dalam ayat 26 mengatakan bahwa Penolong/Penghibur itu akan menyaksikan dari halku.Kalau akan memberi kesaksian dari hal Yesus kepada murid-murid Yesus, ya tak perlu, karena murid-murid Yesus itu hidup sama-sama dengan Yesus. Kesaksian Penolong tersebut dari hal Yesus tentulah akan sangat berarti bagi orang-orang setelah murid-murid Yesus telah tiada, tetapi orang dibelakang mereka itu telah banyak merubah hukum dan wasiat Yesus.

        Dalam hal ini jelas sejarah membuktikan bahwa Paraclit tersebut atau Penghibur atau Penolong tersebut tidak lain adalah Muhammad saw yang memberikan hiburan kepada semua orang-orang yang beriman akan sorga yang akan diperolehnya, menolong menyebarkan lagi ajaran-ajaran Yesus yang asli yaitu tauhid kepada Allah, menyatakan kembali bahwa tiada Tuhan selain Allah.

        Kalau menurut Kristen, Penolong itu adalah Ruhul Kudus, sungguh kacau pikiran mereka, bukankah Ruhul Kudus itu Allah sendiri dan juga Yesus sendiri ? atau tiga sama dengan satu atau satu sama dengan tiga ? Untuk apa Yesus mengutus dirinya sendiri ? sandiwara macam apalagi yang akan dipentaskan?

        Dalam ayat diatas, Paraclit /Penghibur /Penolong tersebut tidak bercakap dari kemauannya sediri. Memang demikianlah Muhammad Rasulullah saw:
        وَمَا يَنْطِقُ عَنِ الهَوَى اِنْ هُوَ اِلاَّ وَحْىٌ يُوْحَى
        “Tidaklah dia (Muhammad) berbicara dari kemauannya sendiri, tidak lain yang dikatakannya itu adalah apa yang diwahyukan kepa danya

        Dalam ayat 11, perihal hukum, dirobah menjadi:
        “Dari hal hukum sebab penghulu dunia ini sudah dihukumkan”, ini artinya orang itu diangkat Allah untuk menjadi penghulu dunia, yaitu memimpin seluruh umat manusia untuk hidup dengan aturan-aturan / hukum-hukum Allah itu sudah ditetapkan oleh Allah swt, yaitu Penolong yang selain Yesus , yaitu Muhammad saw.

        Ayat ini mereka ganti dengan: ”Dari hal penghukuman, sebab penghulu dunia ini telah dihukum.” Jelas artinya menjadi sangat jauh dari hal hukum yang ditetapkan untuk berlaku bagi seluruh umat manusia menjadi hanya soal penghukuman / penyaliban Yesus saja.

        Dari hal yang besar, sebesar alam ini menjadi hal yang hanya terjadi di Yerussalem saja. Sungguh pekerjaan mereka umat Nasrani ini sangat berani, merubah ketentuan Allah,merubah ayat-ayat Allah hanya demi kepuasan nafsu nafsunya saja. Ancaman Allah pada pemalsu-pemalsu ayat-ayatNya;

        فَوَيْلٌ لِلَّذِيْنَ يَكْتُبُوْنَ الكِتَبَ بِاَيْدِيْهِمْ ثُمَّ يَقُوْلُوْنَ هَذَا مِنْ عِنْدِ اللهِ لِيَشْتَرُوا بِهِ ثَمَنًا قَلِيْلاً

        Q.S. 2: 79
        Nerakalah bagi orang2 yang mengarang kitab denga tangannya sen diri kemudian berkata ini kitab dari Allah, untuk memperoleh harga dunia yang sedikit.”

    • nonon 4:42 am on 26/06/2012 Permalink | Reply

      @jack.
      betul kata anda.
      misalnya kristen katholik harus tahu bahwa
      pertama:
      yesus berkata pada iblis bahwa yang harus disembah ialah Allah.
      kedua.
      kristen katholik harus tahu bahwa yesus(nabi isa) utusan tuhan(Allah)

      ketiga: kristen katholik harus tahu bahwa bahwa nabi isa dibajak namanya jadi yesus kitab injil yang dibawanya diubah jadi al kitab setelah nabi isa “dibunuh” dan murid2 isa dibunuh.

      MAKANYA ALLAH UTUS NABI MUHAMMAD MEMBAWA KEBENARAN DALAM QURAN MEMBONGKAR SEMUA KEDOK KEJAHATAN PEMUKA PEMBERONTAK BANI ISRAIL YANG MEMBUNUH OARA NABI2 ALLAH.LALU MEMBUAT TUHAN PALSU.UNTUK DIJUAL DENGAN HARGA YANG SEDIKIT.
      TERMASUK KEPALSUAN TUHANNYA.
      KEPALSUAN RASULNYA
      KEPALSUAN KITABNYA.
      SADARLAH AGAMA BUATAN INI MEMBAWA ANDA KE NERAKANYA ALLAH.
      Irfan 10:24 am on 08/06/2012
      Stain Remover, sebelum agama Islam dibawa Muhammad, seluruh nabi-nabi menyembah Tuhan yang kekal dan mereka tidak mengenal Allah SWT,
      BEGINI IRFAN.
      DALAM QURAN SELUURUH NABI2 MENYEMBAH ALLAH.
      DALAM AL KITAB NABI2 DIHINA
      MISAL NABI SULAIMAN MENYEMBAH DEWA.
      NABI NUH MABUK
      NABI ISA JADI TUHAN DLL.

      dan atas kehendaknya jua dia menjadi manusia melalui Isa/Yesus,

      TULISAN APA INI??XIXIXI OTAK ANDA SUDAH MIRING???
      YESUS MANUSIA MAKAN MINUM BERAK INGUSAN,MENCRET,PUNYA PUSAT,PUNYA BUURUNG, PUNYA RAMBUT, MATA ENTE BILANG DIA TUHAN.MANUSIA DICIPTAKAN MELALUI DIA???
      LUAR BIASA BODOH ANDA INI.

      Allah SWT dan Islam adalah karangan Muhammad dari arab, karena Islam itu dari arab, oleh arab dan untuk arab, mengapa Allah SWT itu dikenal sebagai Tuhan setelah ratusan tahun, kemana dia dalam kurun waktu ratusan tahun tersebut.
      ITU KATA ANDA.
      SEDANGKAN QURAN UNTUK SELURUH MANUSIA, ISLAM UNTUK SELURUH MANUSIA.
      ORANG ARAB MEMEMANG TIDAK MENGENAL ALLAH, ALLAH LAH YANG MENGENALKAN DIRINYA MELALUI NABI MUHAMMAD.
      96:1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan,

      96:2. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.

      96:3. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah,

      96:4. Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam.

      96:5. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.

      MATIUS 20
      AGAMA ALLAH BERIKANdari bani israil KEPADA BANGSA ARAB YANG BUTA TENTANG ALLAH.
      KEBUN ANGGUR(AGAMA)
      (15) Tidakkah aku bebas mempergunakan milikku menurut kehendak hatiku? Atau iri hatikah engkau, karena aku murah hati? (15) Apakah saya tidak boleh berbuat semau saya dengan kepunyaan saya? Ataukah engkau iri, karena saya bermurah hati?'”(BANI ISRAIL IRI KARENA AGAMA ALLAH BERIKAN KEPADA SAUDARANYA BANGSA ARAB)
      (16) Demikianlah orang yang terakhir akan menjadi yang terdahulu dan yang terdahulu akan menjadi yang terakhir.”

      MEREKA BANGSA ARAB MEMANG BUTA TEBNTANG ALLAH TAPI ALLAH LAH YANG MENGENALKAN DIRINYA PADA MEREKA SERTA UNTUK SELURUH MANUSIA.

      DI YESAYA 42
      JUGA TELAH DINUBUATKAN TENTANG DATANGNYA ISLAM DARI TANAH ARAB(PARAN)
      (16) Aku (ALLAH) mau memimpin orang-orang buta (BANGSA ARAB) di jalan yang tidak mereka kenal, dan mau membawa mereka berjalan di jalan-jalan yang tidak mereka kenal. Aku mau membuat kegelapan yang di depan mereka menjadi terang dan tanah yang berkeluk-keluk menjadi tanah yang rata. Itulah hal-hal yang hendak Kulakukan kepada mereka, yang pasti akan Kulaksanakan.
      terbukti berkembangnya islam keseluuruh dunia.

      semoga kristen katholik sadar bahwa jalan menuju islam lebih mudah kalau anda memahami isi kitab anda serta keterangan2 dari kawan2 muslim disini.

    • wikki 9:30 am on 25/07/2012 Permalink | Reply

      tidak menarik ;penuh caci makian yang konon katanya pintar agama’ begitu dibuka sedikit .langsung dah kata kata bau yang keluar.tidak berani adu argumen tanpa kata kata kotor…

    • SERBUIFF 9:59 am on 25/07/2012 Permalink | Reply

      YG PASTI ORANG YG MENUHANKAN YESUS ITU, ORANG PALING GUOBLOK SEDUNIA

      • ungke 5:55 am on 07/10/2012 Permalink | Reply

        Sibiang goblok ini pasti ini saja kata katanya dari awal sampe akhir, kalo memang pandai silahkan kamu tanggapi tulisan diatas jangan bisanya goblok goblokin orang saja.

        • sherwin speed 1:30 pm on 09/01/2013 Permalink | Reply

          ungke .. temen ente udah kena cuci otak.. menafsirkan quran pake logika sendiri. semua yg di jabarkan lain dari yg sy pelajari. dia dapat tafsir darimana ya?

        • sherwin speed 1:35 pm on 09/01/2013 Permalink | Reply

          ungke, tafsir temen ente@muchtasar, ngaco semua, saya malas menjawabnya, saya mau tanya sama muchtasar, apakah dia hapal injil luar kepala 10 lembar saja,,
          ?

    • sieklp 10:56 am on 16/11/2012 Permalink | Reply

      Buah dari suatu ajaran adalah pikiran, isi hati, tindakan dan ucapan.

      Jika pikiran dan ucapannya ci]uman bisa nge-goblok-goblokin orang, yang mungkin ajarannya yang ngajarin begitu.

      Mana ada pohon apel keluar jeruk ?

      Ajaran yang baik, pasti pengikutnya juga akan punya hati dan pikrina yang baik juga.

      Dari sini saja kita sudah bisa menilai

    • lim bho tak 12:05 pm on 12/01/2013 Permalink | Reply

      @sieklp

      ajaran baik pasti pengikutnya punya hati.kata anda.

      makan babi ajaran siapa?
      ajaran yesus?bukaaaan.
      yesus makan babi????ngga kaaaaan.
      kalo kami makan babi kamu pengikut yang baik?????..tentu tidak.
      paham?.

    • luk sosial 2:20 am on 18/01/2013 Permalink | Reply

      Tuhan Yesus berkata dalam Markus 7:15
      Bukan yang masuk kedalam tubuh yang menajiskan seseorang tapi “Apa yang keluar dari tubuh” yang menajiskan seseorang. jadi pesan moralnya adalah
      Apa yang kita makan tidak akan membuat kita najis, jadi kekristenan tidak membahas hal hal badania
      tetapi apa yang keluar dari kita : pikiran kotor, dusta, cacimaki, perbuatan dosa (membunuh,mencuri,berzinah dll) itulah yang menajiskan seseorang karena semua berasal dari Hati (Rohani)

    • STFANUS LIM 12:05 pm on 20/01/2013 Permalink | Reply

      @LUK SOSIAL KAMU DIBODOHKAN PAULUS.

      @munafik BODOH BIN GOUBLOK ALIAS TOLOL BIN BLEGUK
      XIXIXIXXI
      ITU KATA PAULUS MAU BUKTI????BACA BAIK2

      kenyatannya kamu bodoh.begitulah kata paulus mengajak orang2 bodoh untuk jadi pengikutnya.DI KORINTUS.

      pengakuan PAULUS :

      Paulus mengaku dia membuat Injil dengan bodoh (2Korintus 11:17)
      Paulus mengaku dia membuat Kristen ( KPR 11:26)
      Paulus mengaku dia memberitakan Injil untuk orang2 bodoh (1Korintus 1:21)

      FAKTA KRISTEN KATHOLIK BODOH:

      Bapa larang makan babi kamu makan babi.artinya benar KATA paulus kamu bodoh

      ANAK NGGA MAKAN BABI KAMU PAJOH BABI JELAS KAMU BODOH ITU KATA PAULUS.

      BAPA SURUH SUNAT KAMU TIDAK SUNAT . MAU NYANGKAL LAGI KATA2 PAULUS KAMU SEMUA BODOH.

      KRISTEN BODOH ITU KTAPAULUS
      KHATOLIK BODOH ITU KATA PAULUS
      YAHUDI BODOH NYEMBAH SETAN DOYAN KEMENYAN BODOH TOLOL.ITU KATA PAULUS DI IMAMAT.

      INILAH ORANG2 BODOH PENGIKUT PAULUS

    • Estefana Dilox 8:16 pm on 08/02/2017 Permalink | Reply

      Some really wonderful blog posts on this web site, thank you for contribution. “Careful. We don’t want to learn from this.” by Bill Watterson.

    • Ellan Yule 3:35 pm on 19/02/2017 Permalink | Reply

      as I website owner I conceive the written content here is real excellent, appreciate it for your efforts.TubeSync

    • Jesse Grillo 1:32 am on 01/09/2017 Permalink | Reply

      Your creative potential seems limitless. I am on the same side as you. I discovered your website on my Google feed. Now I feel stupid. You could survive a Zombie apocalypse.

    • Jesse Grillo 5:25 am on 02/09/2017 Permalink | Reply

      I have added your write up to my Twitter bookmarks There are certainly a lot of info to take into consideration. The people you love are lucky to have you in their lives. I truly feel this site needs a great deal more followers

    • Jesse Grillo 10:42 pm on 02/09/2017 Permalink | Reply

      I was reading your page and girlfriends stupid kitten broke a mug on my new phone. Thank you for sharing your info. I really appreciate your efforts and I will be waiting for your further blogs thank you once again. You are a very persuasive writer. Take a look at my web site as well and let me know what you think.

    • J Sheldon Owen 9:53 am on 04/09/2017 Permalink | Reply

      You have opened my eyes to varying views on this topic with interesting and solid content. You have made my day! I shared this on Tumblr.

    • Jesse Grillo Jesse Grillo 7:01 pm on 04/09/2017 Permalink | Reply

      Babies and small animals probably love you. I am continually browsing online for tips that can help me. Ever been to Nevada?

  • SERBUIFF 4:52 am on 02/12/2009 Permalink | Reply
    Tags:   

    Islam 

    Islam

    Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

    Langsung ke: navigasi, cari

    Perlindungan dari anon
    Artikel ini adalah bagian dari seri
    Islam

    Allah-eser-green.png
    Rukun Islam
    Syahadat · Shalat · Puasa
    Zakat · Haji
    Rukun Iman
    Allah · Al-Qur’an · Malaikat
    Nabi · Hari Akhir
    Qada & Qadar
    Tokoh Islam
    Muhammad SAW
    Nabi & Rasul · Sahabat
    Ahlul Bait
    Kota Suci
    Mekkah ·Madinah · Yerusalem
    Najaf · Karbala · Kufah
    Kazimain · Mashhad ·Istanbul
    Hari Raya
    Hijrah · Idul Fitri · Idul Adha
    · Asyura · Ghadir Khum
    Arsitektur
    Masjid ·Menara ·Mihrab
    Ka’bah · Arsitektur Islam
    Jabatan Fungsional
    Khalifah ·Ulama ·Muadzin
    Imam·Mullah·Ayatullah · Mufti
    Teks & Hukum
    Al-Qur’an ·Hadist · Sunnah
    Fiqih · Fatwa · Syariat
    Manhaj
    Salafush Shalih
    Mazhab
    Sunni
    Hanafi ·Hambali
    Maliki ·Syafi’i
    Syi’ah
    Dua Belas Imam
    Ismailiyah·Zaidiyah
    Lain-lain
    Ibadi · Khawarij
    Murji’ah·Mu’taziliyah
    Lihat Pula
    Portal Islam
    Indeks mengenai Islam
    lihat • bicara • sunting

    Islam (Arab: al-islām, الإسلام Bunyi dengarkan: “berserah diri kepada Tuhan“) adalah agama yang mengimani satu Tuhan, yaitu Allah. Agama ini termasuk agama samawi (agama-agama yang dipercaya oleh para pengikutnya diturunkan dari langit) dan termasuk dalam golongan agama Ibrahim. Dengan lebih dari satu seperempat milyar orang pengikut di seluruh dunia [1][2], menjadikan Islam sebagai agama terbesar kedua di dunia setelah agama Kristen.[3] Islam memiliki arti “penyerahan”, atau penyerahan diri sepenuhnya kepada Tuhan (Arab: الله, Allāh).[4] Pengikut ajaran Islam dikenal dengan sebutan Muslim yang berarti “seorang yang tunduk kepada Tuhan”[5][6], atau lebih lengkapnya adalah Muslimin bagi laki-laki dan Muslimat bagi perempuan. Islam mengajarkan bahwa Allah menurunkan firman-Nya kepada manusia melalui para nabi dan rasul utusan-Nya, dan meyakini dengan sungguh-sungguh bahwa Muhammad adalah nabi dan rasul terakhir yang diutus ke dunia oleh Allah.

    Daftar isi

    [sembunyikan]

    //

    Aspek kebahasaan

    Kata Islam merupakan penyataan kata nama yang berasal dari akar triliteral s-l-m, dan didapat dari tatabahasa bahasa Arab Aslama, yaitu bermaksud “untuk menerima, menyerah atau tunduk.” Dengan demikian, Islam berarti penerimaan dari dan penundukan kepada Tuhan, dan penganutnya harus menunjukkan ini dengan menyembah-Nya, menuruti perintah-Nya, dan menghindari politheisme. Perkataan ini memberikan beberapa maksud dari al-Qur’an. Dalam beberapa ayat, kualitas Islam sebagai kepercayaan ditegaskan: “Barangsiapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam…”[7] Ayat lain menghubungkan Islām dan dīn (lazimnya diterjemahkan sebagai “agama”): “…Pada hari ini telah Ku-sempurnakan untukmu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu.”[8] Namun masih ada yang lain yang menggambarkan Islam itu sebagai perbuatan kembali kepada Tuhan-lebih dari hanya penyataan pengesahan keimanan.[9]

    Secara etimologis kata Islam diturunkan dari akar kata yang sama dengan kata salām yang berarti “damai”. Kata ‘Muslim’ (sebutan bagi pemeluk agama Islam) juga berhubungan dengan kata Islām, kata tersebut berarti “orang yang berserah diri kepada Allah” dalam bahasa Indonesia.

    Kepercayaan

    Kepercayaan dasar Islam dapat ditemukan pada dua kalimah shahādatāin (“dua kalimat persaksian”), yaitu “Laa ilaha illallah, Muhammadur Rasulullah” — yang berarti “Tiada Tuhan selain Allah, Muhammad adalah utusan Allah”. Adapun bila seseorang meyakini dan kemudian mengucapkan dua kalimat persaksian ini, berarti ia sudah dapat dianggap sebagai seorang Muslim atau mualaf (orang yang baru masuk Islam dari kepercayaan lamanya).

    Kaum Muslim percaya bahwa Allah mewahyukan al-Qur’an kepada Muhammad sebagai Khataman Nabiyyin (Penutup Para Nabi) dan menganggap bahwa al-Qur’an dan Sunnah (setiap perkataan dan perbuatan Muhammad) sebagai sumber fundamental Islam.[10] Mereka tidak menganggap Muhammad sebagai pengasas agama baru, melainkan sebagai pembaharu dari keimanan monoteistik dari Ibrahim, Musa, Isa, dan nabi lainnya (untuk lebih lanjutnya, silakan baca artikel mengenai Para nabi dan rasul dalam Islam). Tradisi Islam menegaskan bahwa agama Yahudi dan Kristen telah membelokkan wahyu yang Tuhan berikan kepada nabi-nabi ini dengan mengubah teks atau memperkenalkan intepretasi palsu, ataupun kedua-duanya.[11]

    Umat Islam juga meyakini al-Qur’an sebagai kitab suci dan pedoman hidup mereka yang disampaikan oleh Allah kepada Muhammad. melalui perantara Malaikat Jibril yang sempurna dan tidak ada keraguan di dalamnya (Al-Baqarah [2]:2). Allah juga telah berjanji akan menjaga keotentikan al-Qur’an hingga akhir zaman dalam suatu ayat.

    Adapun sebagaimana dinyatakan dalam al-Qur’an, umat Islam juga diwajibkan untuk mengimani kitab suci dan firman-Nya yang diturunkan sebelum al-Qur’an (Zabur, Taurat, Injil, dan suhuf atau lembaran Ibrahim) melalui nabi dan rasul terdahulu adalah benar adanya [12]. Umat Islam juga percaya bahwa selain al-Qur’an, seluruh firman Allah terdahulu telah mengalami perubahan oleh manusia. Mengacu pada kalimat di atas, maka umat Islam meyakini bahwa al-Qur’an adalah satu-satunya kitab Allah yang benar-benar asli dan sebagai penyempurna kitab-kitab sebelumnya.

    Profil Muslim di Indonesia

    Umat Islam juga meyakini bahwa agama yang dianut oleh seluruh nabi dan rasul utusan Allah sejak masa Adam adalah agama tauhid, dengan demikian tentu saja Ibrahim juga menganut ketauhidan secara hanif (murni imannya) maka menjadikannya seorang muslim.[13][14] Pandangan ini meletakkan Islam bersama agama Yahudi dan Kristen dalam rumpun agama yang mempercayai Nabi Ibrahim as. Di dalam al-Qur’an, penganut Yahudi dan Kristen sering disebut sebagai Ahli Kitab atau Ahlul Kitab.

    Hampir semua Muslim tergolong dalam salah satu dari dua mazhab terbesar, Sunni (85%) dan Syiah (15%). Perpecahan terjadi setelah abad ke-7 yang mengikut pada ketidaksetujuan atas kepemimpinan politik dan keagamaan dari komunitas Islam ketika itu. Islam adalah agama pradominan sepanjang Timur Tengah, juga di sebagian besar Afrika dan Asia. Komunitas besar juga ditemui di Cina, Semenanjung Balkan di Eropa Timur dan Rusia. Terdapat juga sebagian besar komunitas imigran Muslim di bagian lain dunia, seperti Eropa Barat. Sekitar 20% Muslim tinggal di negara-negara Arab,[15] 30% di subbenua India dan 15.6% di Indonesia, negara Muslim terbesar berdasar populasi.[16]

    Lima Rukun Islam

    !Artikel utama untuk bagian ini adalah: Rukun Islam

    Islam memberikan banyak amalan keagamaan. Para penganut umumnya digalakkan untuk memegang Lima Rukun Islam, yaitu lima pilar yang menyatukan Muslim sebagai sebuah komunitas.[17] Tambahan dari Lima Rukun, hukum Islam (syariah) telah membangun tradisi perintah yang telah menyentuh pada hampir semua aspek kehidupan dan kemasyarakatan. Tradisi ini meliputi segalanya dari hal praktikal seperti kehalalan, perbankan, jihad dan zakat.[18]

    Isi dari kelima Rukun Islam itu adalah:

    1. Mengucap dua kalimah syahadat dan meyakini bahwa tidak ada yang berhak ditaati dan disembah dengan benar kecuali Allah saja dan meyakini bahwa Muhammad adalah hamba dan rasul Allah.
    2. Mendirikan shalat wajib lima kali sehari.
    3. Berpuasa pada bulan Ramadhan.
    4. Membayar zakat.
    5. Menunaikan ibadah haji bagi mereka yang mampu.

    Enam Rukun Iman

    !Artikel utama untuk bagian ini adalah: Rukun Iman

    Muslim juga mempercayai Rukun Iman yang terdiri atas 6 perkara yaitu:

    1. Iman kepada Allah
    2. Iman kepada malaikat Allah
    3. Iman kepada kitab-kitab Allah (Al-Qur’an, Injil, Taurat, Zabur, suhuf Ibrahim)
    4. Iman kepada nabi dan rasul Allah
    5. Iman kepada hari kiamat
    6. Iman kepada qada dan qadar

    Doktrin Islam

    Hampir semua Muslim tergolong dalam salah satu dari dua mazhab terbesar, Sunni (85%) dan Syiah (15%). Perpecahan terjadi setelah abad ke-7 yang mengikut pada ketidaksetujuan atas kepemimpinan politik dan keagamaan dari komunitas Islam ketika itu. Islam adalah agama pradominan sepanjang Timur Tengah, juga di sebahagian besar Afrika dan Asia. Komunitas besar juga ditemui di Cina, Semenanjung Balkan di Eropa Timur dan Rusia. Terdapat juga sebagian besar komunitas imigran Muslim di bagian lain dunia, seperti Eropa Barat. Sekitar 20% Muslim tinggal di negara-negara Arab,[19] 30% di subbenua India dan 15.6% di Indonesia, adalah negara Muslim terbesar berdasarkan populasinya.[20]

    Negara dengan mayoritas pemeluk Islam Sunni adalah Indonesia, Arab Saudi, dan Pakistan sedangkan negara dengan mayoritas Islam Syi’ah adalah Iran dan Irak. Doktrin antara Sunni dan Syi’ah berbeda pada masalah imamah (kepemimpinan) dan peletakan Ahlul Bait (keluarga keturunan Muhammad). Namun secara umum, baik Sunni maupun Syi’ah percaya pada rukun Islam dan rukun iman walaupun dengan terminologi yang berbeda.

    Allah

    !Artikel utama untuk bagian ini adalah: Allah dan Tauhid

    Konsep Islam teologikal fundamental ialah tauhid-kepercayaan bahwa hanya ada satu Tuhan. Istilah Arab untuk Tuhan ialah Allāh; kebanyakan ilmuwan[rujukan?] percaya kata Allah didapat dari penyingkatan dari kata al- (si) dan ʾilāh ‘ (dewa, bentuk maskulin), bermaksud “Tuhan” (al-ilāh ‘), tetapi yang lain menjejakkan asal usulnya dari Arami Alāhā.[21] Kata Allah juga adalah kata yang digunakan oleh orang Kristen (Nasrani) dan Yahudi Arab sebagai terjemahan dari ho theos dari Perjanjian Baru dan Septuaginta. Yang pertama dari Lima Rukun Islam, tauhid dituangkan dalam syahadat (pengakuan), yaitu bersaksi:

    لا إله إلا الله محمد رسول الله

    Tiada Tuhan Melainkan Allah dan Muhammad adalah utusan Allah

    Konsep tauhid ini dituangkan dengan jelas dan sederhana pada Surah Al-Ikhlas yang terjemahannya adalah:

    1. Katakanlah: “Dia-lah Allah (Tuhan), Yang Maha Esa,
    2. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu,
    3. Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan,
    4. dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia.”

    Nama “Allah” tidak memiliki bentuk jamak dan tidak diasosiasikan dengan jenis kelamin tertentu. Dalam Islam sebagaimana disampaikan dalam al-Qur’an dikatakan:

    “(Dia) Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kamu dari jenis kamu sendiri pasangan-pasangan dan dari jenis binatang ternak pasangan- pasangan (pula), dijadikan-Nya kamu berkembang biak dengan jalan itu. Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah yang Maha Mendengar dan Melihat”. (Asy-Syu’ara’ [42]:11)

    Allah adalah Nama Tuhan (ilah) dan satu-satunya Tuhan sebagaimana perkenalan-Nya kepada manusia melalui al-Quran :

    “Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku”. (Ta Ha [20]:14)

    Pemakaian kata Allah secara linguistik mengindikasikan kesatuan. Umat Islam percaya bahwa Tuhan yang mereka sembah adalah sama dengan Tuhan umat Yahudi dan Nasrani, dalam hal ini adalah Tuhan Ibrahim. Namun, Islam menolak ajaran Kristen menyangkut paham Trinitas dimana hal ini dianggap Politeisme.

    Mengutip al-Qur’an, An-Nisa’ [4]:71:

    “Wahai Ahli Kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam agama dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar. Sesungguhnya al-Masih, Isa putra Maryam itu adalah utusan Allah dan (yang diciptakan dengan kalimat-Nya) yang disampaikannya kepada Maryam dan (dengan tiupan ) roh dari-Nya. Maka berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-rasul-Nya. Dan janganlah kamu mengatakan :”Tuhan itu tiga”, berhentilah dari ucapan itu. Itu lebih baik bagi kamu. Sesungguhnya Allah Tuhan yang Maha Esa. Maha suci Allah dari mempunyai anak, segala yang di langit dan di bumi adalah kepunyaan-Nya. Cukuplah Allah sebagai Pemelihara”.

    Dalam Islam, visualisasi atau penggambaran Tuhan tidak dapat dibenarkan, hal ini dilarang karena dapat berujung pada pemberhalaan dan justru penghinaan, karena Tuhan tidak serupa dengan apapun (Asy-Syu’ara’ [42]:11). Sebagai gantinya, Islam menggambarkan Tuhan dalam 99 nama/gelar/julukan Tuhan (asma’ul husna) yang menggambarkan sifat ketuhanan-Nya sebagaimana terdapat pada al-Qur’an.

    Al-Qur’an

    !Artikel utama untuk bagian ini adalah: Al Qur’an

    Al-Fatihah merupakan surah pertama dalam Al-Qur’an

    Al-Qur’an adalah kitab suci ummat Islam yang diwahyukan Allah kepada Muhammad melalui perantaraan Malaikat Jibril. Secara harfiah Qur’an berarti bacaan. Namun walau terdengar merujuk ke sebuah buku/kitab, ummat Islam merujuk Al-Qur’an sendiri lebih pada kata-kata atau kalimat di dalamnya, bukan pada bentuk fisiknya sebagai hasil cetakan.

    Umat Islam percaya bahwa Al-Qur’an disampaikan kepada Muhammad melalui malaikat Jibril. Penurunannya sendiri terjadi secara bertahap antara tahun 610 hingga hingga wafatnya beliau 632 M. Walau Al-Qur’an lebih banyak ditransfer melalui hafalan, namun sebagai tambahan banyak pengikut Islam pada masa itu yang menuliskannya pada tulang, batu-batu dan dedaunan.

    Umat Islam percaya bahwa Al-Qur’an yang ada saat ini persis sama dengan yang disampaikan kepada Muhammad, kemudian disampaikan lagi kepada pengikutnya, yang kemudian menghapalkan dan menulis isi Al Qur’an tersebut. Secara umum para ulama menyepakati bahwa versi Al-Qur’an yang ada saat ini, pertama kali dikompilasi pada masa kekhalifahan Utsman bin Affan (khalifah Islam ke-3) yang berkisar antara 650 hingga 656 M. Utsman bin Affan kemudian mengirimkan duplikat dari versi kompilasi ini ke seluruh penjuru kekuasaan Islam pada masa itu dan memerintahkan agar semua versi selain itu dimusnahkan untuk keseragaman.[22]

    Al-Qur’an memiliki 114 surah , dan sejumlah 6.236 ayat (terdapat perbedaan tergantung cara menghitung).[23] Hampir semua Muslim menghafal setidaknya beberapa bagian dari keseluruhan Al-Qur’an, mereka yang menghafal keseluruhan Al-Qur’an dikenal sebagai hafiz (jamak:huffaz). Pencapaian ini bukanlah sesuatu yang jarang, dipercayai bahwa saat ini terdapat jutaan penghapal Al-Qur’an diseluruh dunia. Di Indonesia ada lomba Musabaqah Tilawatil Qur’an yaitu lomba membaca Al-Qur’an dengan tartil atau baik dan benar. Yang membacakan disebut Qari (pria) atau Qariah (wanita).

    Muslim juga percaya bahwa Al-Qur’an hanya berbahasa Arab. Hasil terjemahan dari Al-Qur’an ke berbagai bahasa tidak merupakan Al-Qur’an itu sendiri. Oleh karena itu terjemahan hanya memiliki kedudukan sebagai komentar terhadap Al-Qur’an ataupun hasil usaha mencari makna Al-Qur’an, tetapi bukan Al-Qur’an itu sendiri.

    Nabi Muhammad

    !Artikel utama untuk bagian ini adalah: Muhammad dan hadits

    Muhammad (570632) adalah nabi terakhir dalam ajaran Islam dimana mengakui kenabiannya merupakan salah satu syarat untuk dapat disebut sebagai seorang muslim (lihat syahadat). Dalam Islam Muhammad tidak diposisikan sebagai seorang pembawa ajaran baru, melainkan merupakan penutup dari rangkaian nabi-nabi yang diturunkan sebelumnya.

    Terlepas dari tingginya statusnya sebagai seorang Nabi, Muhammad dalam pandangan Islam adalah seorang manusia biasa. Namun setiap perkataan dan perilaku dalam kehidupannya dipercayai merupakan bentuk ideal dari seorang muslim. Oleh karena itu dalam Islam dikenal istilah hadits yakni kumpulan perkataan (sabda), perbuatan, ketetapan maupun persetujuan Muhammad. Hadits adalah teks utama (sumber hukum) kedua Islam setelah Al Qur’an.

    Sejarah

    !Artikel utama untuk bagian ini adalah: Sejarah Islam

    Masa sebelum kedatangan Islam

    Jazirah Arab sebelum kedatangan agama Islam merupakan sebuah kawasan perlintasan perdagangan dalam Jalan Sutera yang menjadikan satu antara Indo Eropa dengan kawasan Asia di timur. Kebanyakan orang Arab merupakan penyembah berhala dan ada sebagian yang merupakan pengikut agama-agama Kristen dan Yahudi. Mekkah adalah tempat yang suci bagi bangsa Arab ketika itu, karena di sana terdapat berhala-berhala agama mereka, telaga Zamzam, dan yang terpenting adalah Ka’bah. Masyarakat ini disebut pula Jahiliyah atau dalam artian lain bodoh. Bodoh disini bukan dalam intelegensianya namun dalam pemikiran moral. Warga Quraisy terkenal dengan masyarakat yang suka berpuisi. Mereka menjadikan puisi sebagai salah satu hiburan disaat berkumpul di tempat-tempat ramai.

    Masa awal

    Negara-negara dengan populasi Muslim mencapai 10% (hijau dengan dominan sunni, merah dengan dominan syi’ah) (Sumber – CIA World Factbook, 2004).

    Islam bermula pada tahun 611 ketika wahyu pertama diturunkan kepada rasul yang terakhir yaitu Muhammad bin Abdullah di Gua Hira’, Arab Saudi.

    Muhammad dilahirkan di Mekkah pada tanggal 12 Rabiul Awal Tahun Gajah (571 masehi). Ia dilahirkan ditengah-tengah suku Quraish pada zaman jahiliyah, dalam kehidupan suku-suku padang pasir yang suka berperang dan menyembah berhala. Muhammad dilahirkan dalam keadaan yatim, sebab ayahnya Abdullah wafat ketika ia masih berada di dalam kandungan. Pada saat usianya masih 6 tahun, ibunya Aminah meninggal dunia. Sepeninggalan ibunya, Muhammad dibesarkan oleh kakeknya Abdul Muthalib dan dilanjutkan oleh pamannya yaitu Abu Talib. Muhammad kemudian menikah dengan seorang janda bernama Siti Khadijah dan menjalani kehidupan secara sederhana.

    Ketika Muhammad berusia 40 tahun, ia mulai mendapatkan wahyu yang disampaikan Malaikat Jibril, dan sesudahnya selama beberapa waktu mulai mengajarkan ajaran Islam secara tertutup kepada para sahabatnya. Setelah tiga tahun menyebarkan Islam secara sembunyi-sembunyi, akhirnya ajaran Islam kemudian juga disampaikan secara terbuka kepada seluruh penduduk Mekkah, yang mana sebagian menerima dan sebagian lainnya menentangnya.

    Pada tahun 622 masehi, Muhammad dan pengikutnya berpindah ke Madinah. Peristiwa ini disebut Hijrah, dan semenjak peristiwa itulah dasar permulaan perhitungan kalender Islam. Di Madinah, Muhammad dapat menyatukan orang-orang anshar (kaum muslimin dari Madinah) dan muhajirin (kaum muslimin dari Mekkah), sehingga semakin kuatlah umat Islam. Dalam setiap peperangan yang dilakukan melawan orang-orang kafir, umat Islam selalu mendapatkan kemenangan. Dalam fase awal ini, tak terhindarkan terjadinya perang antara Mekkah dan Madinah.

    Keunggulan diplomasi nabi Muhammad SAW pada saat perjanjian Hudaibiyah, menyebabkan umat Islam memasuki fase yang sangat menentukan. Banyak penduduk Mekkah yang sebelumnya menjadi musuh kemudian berbalik memeluk Islam, sehingga ketika penaklukan kota Mekkah oleh umat Islam tidak terjadi pertumpahan darah. Ketika Muhammad wafat, hampir seluruh Jazirah Arab telah memeluk agama Islam.

    Khalifah Rasyidin

    Khalifah Rasyidin atau Khulafaur Rasyidin memilki arti pemimpin yang baik diawali dengan kepemimpinan Abu Bakar, dan dilanjutkan oleh kepemimpinan Umar bin Khattab, Utsman bin Affan dan Ali bin Abu Thalib. Pada masa ini umat Islam mencapai kestabilan politik dan ekonomi. Abu Bakar memperkuat dasar-dasar kenegaraan umat Islam dan mengatasi pemberontakan beberapa suku-suku Arab yang terjadi setelah meninggalnya Muhammad. Umar bin Khattab, Utsman bin Affan dan Ali bin Abu Thalib berhasil memimpin balatentara dan kaum Muslimin pada umumnya untuk mendakwahkan Islam, terutama ke Syam, Mesir, dan Irak. Dengan takluknya negeri-negeri tersebut, banyak harta rampasan perang dan wilayah kekuasaan yang dapat diraih oleh umat Islam.

    Masa kekhalifahan selanjutnya

    Setelah periode Khalifah Rasyidin, kepemimpinan umat Islam berganti dari tangan ke tangan dengan pemimpinnya yang juga disebut “khalifah”, atau terkadang “amirul mukminin”, “sultan”, dan sebagainya. Pada periode ini khalifah tidak lagi ditentukan berdasarkan orang yang terbaik di kalangan umat Islam, melainkan secara turun-temurun dalam satu dinasti (bahasa Arab: bani) sehingga banyak yang menyamakannya dengan kerajaan; misalnya kekhalifahan Bani Umayyah, Bani Abbasiyyah, hingga Bani Utsmaniyyah.

    Besarnya kekuasaan kekhalifahan Islam telah menjadikannya salah satu kekuatan politik yang terkuat dan terbesar di dunia pada saat itu. Timbulnya tempat-tempat pembelajaran ilmu-ilmu agama, filsafat, sains, dan tata bahasa Arab di berbagai wilayah dunia Islam telah mewujudkan satu kontinuitas kebudayaan Islam yang agung. Banyak ahli-ahli ilmu pengetahuan bermunculan dari berbagai negeri-negeri Islam, terutamanya pada zaman keemasan Islam sekitar abad ke-7 sampai abad ke-13 masehi.

    Luasnya wilayah penyebaran agama Islam dan terpecahnya kekuasaan kekhalifahan yang sudah dimulai sejak abad ke-8, menyebabkan munculnya berbagai otoritas-otoritas kekuasaan terpisah yang berbentuk “kesultanan”; misalnya Kesultanan Safawi, Kesultanan Turki Seljuk, Kesultanan Mughal, Kesultanan Samudera Pasai dan Kesultanan Malaka, yang telah menjadi kesultanan-kesultanan yang memiliki kekuasaan yang kuat dan terkenal di dunia. Meskipun memiliki kekuasaan terpisah, kesultanan-kesultanan tersebut secara nominal masih menghormati dan menganggap diri mereka bagian dari kekhalifahan Islam.

    Pada kurun ke-18 dan ke-19 masehi, banyak kawasan-kawasan Islam jatuh ke tangan penjajah Eropa. Kesultanan Utsmaniyyah (Kerajaan Ottoman) yang secara nominal dianggap sebagai kekhalifahan Islam terakhir, akhirnya tumbang selepas Perang Dunia I. Kerajaan ottoman pada saat itu dipimpin oleh Sultan Muhammad V. Karena dianggap kurang tegas oleh kaum pemuda Turki yang di pimpin oleh mustafa kemal pasha atau kemal attaturk, sistem kerajaan dirombak dan diganti menjadi republik.

    Demografi

    Saat ini diperkirakan terdapat antara 1.250 juta hingga 1,4 milyar umat Muslim yang tersebar di seluruh dunia. Dari jumlah tersebut sekitar 18% hidup di negara-negara Arab, 20% di Afrika, 20% di Asia Tenggara, 30% di Asia Selatan yakni Pakistan, India dan Bangladesh. Populasi Muslim terbesar dalam satu negara dapat dijumpai di Indonesia. Populasi Muslim juga dapat ditemukan dalam jumlah yang signifikan di Republik Rakyat Cina, Amerika Serikat, Eropa, Asia Tengah, dan Rusia.

    Pertumbuhan Muslim sendiri diyakini mencapai 2,9% per tahun, sementara pertumbuhan penduduk dunia hanya mencapai 2,3%. Besaran ini menjadikan Islam sebagai agama dengan pertumbuhan pemeluk yang tergolong cepat di dunia. [1]. Beberapa pendapat menghubungkan pertumbuhan ini dengan tingginya angka kelahiran di banyak negara Islam (enam dari sepuluh negara di dunia dengan angka kelahiran tertinggi di dunia adalah negara dengan mayoritas Muslim [2]. Namun belum lama ini, sebuah studi demografi telah menyatakan bahwa angka kelahiran negara Muslim menurun hingga ke tingkat negara Barat. [3]

    Tempat ibadah

    !Artikel utama untuk bagian ini adalah: Masjid

    Rumah ibadat umat Muslim disebut masjid atau mesjid. Ibadah yang biasa dilakukan di Masjid antara lain shalat berjama’ah, ceramah agama, perayaan hari besar, diskusi agama, belajar mengaji (membaca Al-Qur’an) dan lain sebagainya.

     
  • SERBUIFF 9:10 am on 26/10/2009 Permalink | Reply
    Tags: , Jamilah Kolocotronis Menemukan Kebenaran dalam Islam,   

    Jamilah Kolocotronis Menemukan Kebenaran dalam Islam 

    Jamilah Kolocotronis Menemukan Kebenaran dalam Islam

    Jumaah, 23 Oktober 2009 ku osolihin

    1 Nilai

    Quantcast

    // <![CDATA[// Saat sedang mencari kesalahan dan ketidakkonsistenan dalam Alquran, dia justru terkesan dengan surat Al-An’am.

    Jalan berliku harus dilalui Jamilah Kolocotronis sebelum menjadi seorang Muslimah. Ia mendapatkan hidayah dari Allah SWT dan mengikrarkan dua kalimat syahadat justru ketika sedang menempuh pendidikan demi mewujudkan cita-citanya menjadi seorang pendeta. Berawal pada tahun 1976. Keinginannya begitu kuat untuk menjadi seorang pendeta. Saat itu, dia masih berkuliah di sebuah universitas negeri.

    Jamilah lalu mendatangi seorang pastor di sebuah gereja Lutheran. Ia sampaikan apa yang menjadi harapannya, bahkan bersedia membantu apa saja di gereja. Sang pastor menyanggupi dan meminta Jamilah mewakilinya pada acara piknik untuk para mahasiswa baru dari negara lain.

    Dalam acara ini, untuk pertama kalinya, Jamilah bertemu dengan seorang Muslim. Namanya Abdul Mun’im Jitmoud yang berasal dari Thailand. ”Ia punya senyum yang manis dan sangat sopan. Saat kami berbincang-bincang, ia sering kali menyebut kata Allah,” kenang Muslimah yang memiliki nama lahir Linda Kay Kolocotronis ini.

    Jamilah mengaku agak aneh saat mendengar Mun’im menyebut nama Tuhan. Karena, sejak kecil, ia diajarkan bahwa orang di luar agamanya bakal masuk neraka. Tak ayal, Jamilah merasa bahwa Mun’im adalah golongan orang yang akan masuk neraka meski Mun’im percaya pada Tuhan dan berperilaku baik.

    Dia lantas bertekad untuk mengajak Mun’im mengikuti keyakinannya. Jamilah mengundang Mun’im ke gereja. Tapi, betapa malu hatinya ketika melihat Mun’im datang dengan membawa Alquran. Usai kebaktian, Jamilah dan Mun’im berbincang panjang tentang Islam dan Alquran.

    Padahal, selama ini, setiap mendengar istilah ‘Muslim’, dia memahaminya dengan hal-hal yang negatif. Kala itu, sejak era tahun 1960-an, warga kulit putih di Amerika Serikat (AS) meyakini bahwa warga Muslim kulit hitam ingin menyingkirkan warga kulit putih.

    Selama dua tahun, Jamilah tetap menjalin kontak dengan Mun’im (yang kini menjadi suaminya). Lewat aktivitasnya di sebuah klub internasional, Jamilah juga bertemu dengan beberapa Muslim lainnya.

    Jamilah tetap berusaha melakukan kegiatan misionarisnya untuk membawa mereka beralih akidah. Dia masih memendam hasrat menjadi pendeta meski waktu itu, di era 70-an, gereja-gereja belum bisa menerima perempuan di sekolah seminari.

    Waktu terus berjalan, kebijakan pun berubah. Setelah menyelesaikan studinya di Truman State University pada Mei 1978, sebuah seminari Lutheran yang berada di Chicago, School of Theology, bersedia menerimanya sebagai siswa.

    Tapi, hanya satu semester Jamilah bersemangat belajar. Jamilah sangat kecewa dengan kenyataan bahwa di sekolah itu tidak lebih sebagai tempat untuk bersosialisasi di mana pesta-pesta digelar dan minum-minuman keras sudah menjadi hal yang biasa.

    Jamilah akhirnya memutuskan pulang ke rumah. Ia ingin lebih meluangkan waktu untuk mencari kebenaran agama. Tak lama kemudian, Jamilah diterima bekerja sebagai sekretaris di daerah pinggiran St Louis, tak jauh dari rumahnya.

    Mencari kesalahan Alquran
    Hingga suatu hari, Jamilah masuk ke sebuah toko buku dan menemukan Alquran di sana. Jamilah tertarik untuk membelinya karena ia ingin mencari kelemahan dalam Alquran.

    Jamilah berpikir, sebagai orang yang bergelar sarjana di bidang filsafat dan agama serta pernah mengenyam pendidikan di seminari, pastilah mudah baginya menemukan kelemahan-kelemahan Alquran. Dengan ‘bekal’ itu, ia berharap bisa meyakinkan teman-teman Muslimnya bahwa mereka salah.

    Dia segera mencari-cari kesalahan serta ketidakkonsistenan ayat-ayat dalam Alquran. Tapi, hasilnya nihil.”Saya justru terkesan saat membaca surat al-An’am ayat 73. Untuk pertama kalinya, saya ingin mengetahui lebih banyak tentang Islam,” ujar perempuan kelahiran St Louis, Missouri, tahun 1956 ini.

    Jamilah memutuskan kembali ke universitasnya dulu, mengambil gelar master di bidang filsafat dan agama. Di saat yang sama, selain mengunjungi kebaktian, Jamilah juga kerap datang ke masjid, terutama ketika shalat Jumat.

    Walau hatinya mulai tersentuh cahaya Islam, Jamilah mengaku belum siap menjadi seorang Muslimah. Masih banyak ganjalan pertanyaan memenuhi kepalanya. Dan, Jamilah terus melanjutkan pencariannya tentang agama.

    Selama kurun waktu dua tahun masa pencarian, selain mempelajari Islam, Jamilah juga mempelajari berbagai agama lainnya, termasuk Zoroaster, Hindu, Buddha, Baha’i, dan agama yang dianut oleh etnis Cina. ”Saya cuma ingin menemukan kebenaran,” kata Jamilah.

    Mengucap dua kalimat syahadat
    Namun, Jamilah lebih merasakan kedekatan pada Islam. Satu pertanyaan yang masih mengganggu pikirannya, mengapa orang Islam harus berwudhu sebelum shalat?

    Ia menganggap itu tidak logis karena manusia seharusnya bisa mengakses dirinya pada Tuhan kapan saja. Namun, pertanyaan yang mengganggu itu akhirnya terjawab dan Jamilah bisa menerima jawabannya.

    Akhirnya, malam itu, Jamilah membulatkan tekad untuk menerima Islam sebagai agamanya. Ia pergi ke sebuah masjid kecil dekat universitas. Peristiwa terpenting dalam hidupnya ini terjadi pada musim panas 1980, bersamaan dengan tibanya bulan Ramadhan.

    Tepat pada malam ke-19 di bulan Ramadhan, Jamilah mengucapkan dua kalimat syahadat yang disaksikan sejumlah pengunjung masjid. ”Butuh beberapa hari untuk beradaptasi, tapi saya sudah merasakan kedamaian. Saya melakukan pencarian begitu lama dan sekarang saya menemukan tempat yang damai,” papar ibu dari enam orang putra ini.

    Pada awalnya, setelah menjadi Muslimah, Jamilah menyembunyikan keislamannya dari teman-teman di kampus, bahkan keluarganya. Bercerita kepada keluarganya bahwa ia sudah menjadi seorang Muslim bukan persoalan gampang buat Jamilah.

    Begitu pula ketika ingin mengenakan jilbab. Tapi, jalan berliku dan berat itu berhasil dilaluinya. Kini, Jamilah sudah berjilbab dan menjadi kepala sekolah di Salam School, Milwaukee. dia/berbagai sumber


    Pendidik, Penulis, dan Ibu Enam Anak

    Komunitas Muslim di Amerika Serikat mengenal Jamilah Kolocotronis sebagai seorang Muslimah dengan segudang aktivitas. Di tengah kesibukan mengurus enam putranya, Jamilah masih sempat mengajar paruh waktu.

    Ia mengajar mata pelajaran ilmu-ilmu sosial di sebuah sekolah Islam sesuai dengan gelar master dan doktoral di bidang pendidikan ilmu sosial yang ia peroleh dari Ball State University.

    Dalam memberikan materi pelajaran kepada para muridnya, Jamilah kerap menggunakan pendekatan secara Islam. Ketika peristiwa 11 September 2001 terjadi, Jamilah sedang mengajar dalam kelas. Sebagai seorang pendidik, ia pun memberikan penjelasan kepada murid-muridnya yang duduk di bangku sekolah menengah mengenai tragedi yang terjadi di New York.

    Jamilah juga aktif dalam kegiatan menulis. Menjadi seorang penulis memang merupakan impiannya ketika ia memutuskan pensiun dari dunia pendidikan. Karena itu, ia selalu memanfaatkan waktu senggangnya untuk menulis.

    Sejumlah novel sudah dia hasilkan, di antaranya Innocent People, Echoes, Rebounding, Turbulence, Ripples , dan  Silence . Novel pertamanya,  Innocent People , menceritakan kehidupan keluarga Muslim Amerika sesudah peristiwa 9/11. Seperti novel pertamanya, semua novel yang ditulis Jamilah bertemakan kehidupan Muslim Amerika dan tantangan-tantangan yang mereka hadapi.

    Karya lain Jamilah yang sudah dipublikasikan adalah tulisan disertasi doktoralnya sebagai buku nonfiksi dengan judul  Jihad Islam . Karya ini mengulas prinsip-prinsip dan praktik jihad militer. Ia pun rajin menulis puisi dan sejumlah catatan kecil di blog pribadinya.

    Di samping hobi menulis, Jamilah juga menyukai dunia  travelling . Ia pernah tinggal di enam negara berbeda dan sudah menjelajahi seluruh wilayah di Amerika Serikat.

    Ia juga pernah mengunjungi negara-negara di kawasan Asia Tenggara, terlebih karena suaminya berasal dari Thailand. Saat ini, Jamilah beserta keluarganya menetap di Lexington, Kentucky, Amerika Serikat.  dia/berbagai sumber [republika]

    Dimuat dina Kisah Mualaf | Tag , , , |

    Jamilah Kolocotronis Menemukan Kebenaran dalam Islam

     
  • SERBUIFF 5:07 am on 25/10/2009 Permalink | Reply
    Tags: 18.000 Orang Jerman Masuk Islam, , ,   

    18.000 Orang Jerman Masuk Islam 

    18.000 Orang Jerman Masuk Islam

    Wednesday, 05 September 2007 09:22
    Syabab.Com – Sekitar 18.000 orang Jerman telah menjadi Muslim sejak 1945. Diantara mereka sekitar 4.000 orang keturunan Jerman masuk Islam pada satu tahun terakhir. 80 persen diantaranya beragama asal Kristen.

    Demikian seperti dilaporkan oleh Islam-Archieve Central Institute yang berbasis di sebelah barat Kota Soest, Jerman. Kebanyakan mereka yang beralih agama tersebut, 60 persennya adalah wanita.

    Kepala Islam-Archive Central Institute, Salim Abdullah mengatakan bahwa yang masuk Islam itu lebih muda dan memiliki pendidikan yang baik.

    Sedangkan pemimpin Muslim yang berbasis di Berlin, Muhammad Herzog, menyebutkan, ada beberapa motivasi yang membuat meningkatnya mereka yang masuk Islam di Jerman, banyak diantaranya berasal dari orang-orang yang dikenal dari penganut Kristen yang taat yang kemudian mereka ragu akan kepercayaanya mereka.

    Sementara itu seorang sosiologis, Monika Wohlrab-Sahr, menyimpulkan banyak yang beralih kepada pandangan Islam sebagai “sebuah alternatif yang sangat sejati”.

    Tidak cukup hanya itu, ketika Media Jerman secara bertahap menyerang Islam, malah banyak orang-orang yang masuk Islam daripada tahun-tahun biasanya, demikian kata Abdullah.

    Keterbukaan dunia maya pun mempengaruhi meningkatnya yang masuk Islam. Saat ini banyak ditemukan website-website Islam berbahasa Jerman, semakin membantu orang Jerman memahami Islam. Bahkan ada sebuah situs yang bukan hanya memberikan penjelasan tentang Islam tetapi juga memberikan pandangan-pandangan atas problema yang terjadi di dunia. Islam memiliki solusi untuk kehidupan, demikian seperti dikutip dari salah satu website Islam berbahasa Jerman, pada http://www.islam-projekte.com. [syabab.com]

    http://www.syabab.com/index.php?option=com_content&view=article&id=77%3A18000-orang-jerman-masuk-islam&Itemid=52

     
    • Abdullah Sani Hazar 8:14 am on 19/12/2009 Permalink | Reply

      Alhamdulillah, semakin banyak dan berbondong-bondong manusia masuk kedalam Islam, dikarenakan ebenaran cahaya Islam.

      • Ustaz Syed Hasan Alatas 4:51 am on 23/08/2010 Permalink | Reply

        Allah berfirman yang bermaksud: “Tidak ada paksaan
        dalam Islam, telah nyata kebenaran dengan
        kepalsuan.”. Alhamdulillah tambah ramai orang
        asalnya beragama lain, telah memeluk Islam,
        disebabkan Kebenaran dan Keadilan yang
        terkandung dalam Islam. Ramai manusia setelah
        menyelidiki Islam, maka akan mendapati bahwa
        Islam adalah yang yang datangnya dari Allah,
        yang dibawa oleh Nabi Mohammad s.a.w. adalh
        cukup lengkap yang meliputi kehidupan dunia
        dan kehidupan akhirat, agama yang cintakan
        Ilmu Pengetahuan, oleh itu kita menyeru kepada
        siapa saja, selidiki terlebih dahulu tentang Islam, nanti
        anda akan menemui kelebihan dan keutamaannya.

    • Rodi anak baik2 9:49 am on 04/08/2011 Permalink | Reply

      islam mengajarkan bagaimana caranya hidup menjadi manusia yg sempurna walaupun tidak ada kesempurnaan di dalam diri manusia itu.

  • SERBUIFF 6:28 am on 23/10/2009 Permalink | Reply
    Tags: , , , Solusi untuk Menyembuhkan Penyakit Sosial, , Zaid Shakir: Islam   

    Zaid Shakir: Islam, Solusi untuk Menyembuhkan Penyakit Sosial 

    Nama Imam Zaid Shakir cukup populer di kalangan komunitas Muslim di AS. Ia bukan hanya dikenal sebagai juru dakwah, tapi juga aktif di berbagai kegiatan sosial dan aktif menulis. Mendapat sebutan “imam” adalah hal yang luar biasa bagi Shakir mengingat perjalanan panjangnya sebelum akhirnya ia mengenal Islam dan menjadi seorang Muslim.

    Imam Zaid Shakir masuk Islam pada tahun 1977 ketika ia masih bertugas di dinas angkatan udara AS. Setelah itu ia melanjutkan pendidikannya dan meraih gelar BA di bidang hubungan internasional dan MA di bidang ilmu politik di AS.

    Shakir pergi ke Kairo, Mesir untuk belajar bahasa Arab. Sekembalinya ke AS, ia menjadi imam di Masjid Al-Islam di New Haven Connecticut dari tahun 1988 sampai 1994. Shakir kemudian pergi ke Maroko untuk melanjutkan studinya di Universitas Abi Noor, salah satu universitas Islam bergengsi di Suriah. Di universitas ini ia memperdalam bahasa Arab, hukum Islam, studi Al-Quran dan spiritualitas.

    Lulus Universitas tahun 2001, Shakir kembali ke Connecticut lalu pindah ke Hayward, California tahun 2003 untuk mengajar di Institut Zaytuna dan hingga hari ini, Zaid Shakir menjadi salah satu cendikiawan Muslim yang cukup disegani di AS.

    Ditanya soal ikhwal ia menjadi seorang muslim hampir 32 tahun yang lalu, Shakir mengatakan bahwa semua bermula dari pencariannya tentang hakekat hidup yang sebenarnya. Sejak usia remaja, ia sering bertanya pada dirinya sendiri apa makna hidup sebenarnya.

    Ketika itu, ia menyaksikan banyak hal negatif di lingkungannya mulai dari masalah alkohol, narkoba dan berbagai kasus sosial dan korban rumah tangga yang berantakan. Shakir memikirkan bagaimana ia bisa memberikan kontribusi untuk mengubah kondisi buruk di lingkungannya dan apa yang bisa dijadikan dasar untuk melakukan perubahan itu.

    Semua pertanyaan itu sampai pada puncaknya ketika Shakir mulai mempelajari berbagai agama. Karena lahir dari keluarga Kristen dan tumbuh di lingkungan masyarakat Kristen, ia lebih dulu mempelajari ajaran Kristen lebih mendalam bahkan sampai dibaptis.

    “Tapi kalau ada orang yang bertanya apa istimewanya pembaptisan dalam ajaran Katolik, saya tidak tahu jawabannya,” kata Imam Zaid Shakir mengenang masa ketika ia mempelajari ajaran Katolik.

    Dari situ, ia membaca banyak buku tentang kekristenan, bagaimana peran seorang Yesus, peran kaisar Romawi dalam perkembangan agama Kristen dan munculnya konsili Nicea. Tapi semakin ia belajar, ia makin ragu dengan ajaran Kristen karena menemukan banyak kontradiksi dalam ajaran dan sejarahnya.

    “Itulah yang menjadi perhatian saya ketika itu, bahwa agama Kristen bukan lagi agama yang diturunkan Tuhan untuk umat manusia tapi sudah berubah total menjadi agama buatan manusia,” ujar Shakir.

    Ia lalu beralih ke keyakinan-keyakinan reliji dari Timur. Tapi perlahan-lahan, Shakir malah cenderung ke arah atheisme dan komunisme. Ia bahkan sempat beranggapan bahwa komunisme lah yang paling tepat untuk memperbaiki masyarakat yang sakit.

    Kurang lebih setahun Shakir menganut keyakinan itu, sampai ia menyadari bahwa keberadaan Tuhan itu tetap penting. “Saya yakin bahwa harus ada Sang Pencipta yang menciptakan hal yang tidak ada menjadi ada, harus ada yang mengatur kehidupan ini,” pikir Shakir.

    Ia lalu belajar ajaran Kristen lagi, tapi ia merasa belum mendapatkan jawaban atas pertanyaan-pertanyaannya selama ini. Shakir pun mempelajari agama Budha selama hampir dua tahun dan kerap melakukan meditasi. Saat memperdalam agama Budha itulah, Shakir mendapat sebuah buku tentang Islam berjudul “Islam in Focus”.

    Setelah membaca buku itu, Shakir merasa menemukan apa yang dicarinya selama ini. Jawaban atas pertanyaannya tentang siapa itu Tuhan, apa hubungan Tuhan dengan ciptaanNya dan sebagainya.

    “Semua pertanyaan itu berawal dari keinginan saya untuk mencari solusi untuk menyembuhkan berbagai penyakit sosial di masyarakat. Dan dalam Islam, saya menemukan tuntutan yang jelas untuk solusi itu. Itu artinya saya sudah menemukan apa yang saya cari, ketika saya mengenal Islam dan saya tidak akan pernah berpaling lagi dari Islam,” tukas Shakir.

    Menurutnya, hal yang paling membuatnya tertarik dengan agama Islam adalah gagasan tentang persaudaraan antar sesama manusia, sesama umat Islam di seluruh dunia meski banyak umat Islam yang menganut mazhab yang berbeda-beda.

    Shakir tidak pernah melupakan saat pertama ia mengucapkan dua kalimat syahadat. Ia selalu menyebutnya sebagai pengalaman yang emosional. Shakir tak bisa menahan tangisnya saat mengucapkan syahadat dan hal itu masih sering terjadi jika ia menyaksikan orang yang bersyahadat untuk menjadi seorang Muslim.

    Setelah menjadi seorang Muslim, Shakir yang ketika itu masih bertugas di dinas angkatan udara AS mendapatkan dukungan dari rekan-rekannya yang mualaf. Meski komunitas Muslim sedikit, hubungan antar mereka sangat kuat.

    http://www.eramuslim.com/berita/dakwah-mancanegara/zaid-shakir-perjalanan-panjang-dari-mualaf-menjadi-cendikiawan-muslim.htm

     
  • SERBUIFF 5:39 am on 23/10/2009 Permalink | Reply
    Tags: damai, , , MUHAMMAD SAW: INISIATOR PERDAMAIAN, peace, perdamaian   

    MUHAMMAD SAW: INISIATOR PERDAMAIAN 

    MUHAMMAD SAW: INISIATOR PERDAMAIAN

    M. Syamsi Ali


    Umat Islam di seluruh penjuru dunia saat ini umumnya memperingati Maulid atau Kelahiran Rasulullah SAW. Terlepas dari perdebatan sisi hukum syariatnya, mempelajari dan menghayati kehidupan dan pengorbanan Rasulullah SAW adalah suatu keharusan dan, bahkan tidak berlebihan jika dikatakan, menjadi kewajiban syara’ (agama) bagi setiap Muslim. Ada dua alasan pokok yang dapat dikemukakan:

    Pertama: Islam menghendaki “ketaatan” kepada Allah. Tanpa ketaatan kepada Allah, sesungguhnya tiada Islam. Untuk taat kepada Allah dibutukan “ketaatan” kepada Rasulullah. Berbagai ayat dalam Al Qur’an memerintahkan ketaatan kepadaNya, namun sekaligus memerintahkan ketaatan kepada RasulNya. Sebaliknya, bermaksiat kepada Allah dikaitkan langsung dengan kemaksiatan kepada RasulNya.

    Kedua: Rasulullah telah dijadikan, tidak saja sebagai “muballigh” (conveyer), namun sekaligus sebagai contoh tauladan “hidup” bagi seluruh pengikutnya. Ketauladanan menuntut sebuah komitmen untuk mengikut. Sedangkan untuk mengikut kepada seseorang atau sesuatu diperlukan pengetahuan tentangnya.

    Dengan demikian, dan sesuai dasar Ushul fiqh: “Maa laa yatimmu bihil waajibu illa bihii fahuwa wajibun” (sesuatu yang hanya dengannya suatu kewajiban menjadi terlaksana, maka ia menjadi wajib), maka mendalami sirah (sejarah hidup) Rasulullah adalah merupakan kewajiban yang tidak dapat ditawar. Hanya dengan mengetahui sirah Rasulullah SAW, kita mampu melakukan ketaatan yang benar serta mampu mengikuti jejak langkah kehidupan Rasulullah dalam kehidupan ini.

    Mispersepsi Mengenai Rasulullah SAW

    Tak disangkal bahwa mispersepsi (kesalah fahaman) mengenai Rasulullah banyak terjadi, yang boleh jadi karena beberapa factor, yang dapat disebutkan antara lain, karena memang kebodohan akan Islam dan Rasululullah SAW, manipulasi informasi yang sesungguhnya khususnya oleh media massa, dan juga lebih karena disebabkan oleh sikap dan perilaku dari pengikut Muhammad SAW yang masih jauh dari suri tauladan beliau.

    Salah satu kekeliruan faham yang sering kita temui adalah bahwa Rasulullah SAW merupakan sosok yang keras, kaku, serta berwatak anti damai. Lebih jauh, watak ini ditafsirkan bahwa sesungguhnya Islam itu telah disebarkan ke seluruh penjuru dunia dengan mata pedang. Tapi betulkah bahwa Rasulullah SAW berwatak kasar serta anti damai perdamaian? Betulkah pula bahwa Islam telah disebarkan dengan kekuatan pedang?

    Mengawali respon kepada klaim tersebut di atas, ada baiknya dimulai dengan beberapa kutipan dari para tokoh dunia maupun cendekiawan yang justeru dari pihak agama lain:

    Mahatma Gandhi (The Young Indian, 1924):

    “I wanted to know the best of the life of one who holds today an undisputed sway over the hearts of millions of mankind. I became more than ever convinced that it was not the sword that won a place for Islam in those days in the scheme of life. It was the rigid simplicity, the utter self-effecement, his devotion to his friends and followers, his fearlessness and his absolute devotion and trust in his Lord. These and not the sword carried everything before them”

    Sir George Bernard Show (1936):

    “If any religion had the chance of ruling over England and Europe within the next hundred years, it could be Islam. I have always held the religion of Muhammad in high estimation because of its wonderful vitality. It is the only religion which appears to me to passes that assimilating capacity to the changing phase of existence which can make itself appeal to every age. I have studied him – the wonderful man and in my opinion far from being anti Christ, he must be called the savior of humanity”

    De Lacy O’Leary (1923):

    “History makes it clear, however, that the legend of fanatical Muslims sweeping through the world and forcing Islam at the point of swords upon conquered races is one of the most fantastically absurd myths that historians have repeated”.

    Demikian beberapa kesaksian non Muslim sekaligus tokoh terkenal tentang ketinggian budi dan kelembutan perilaku serta jauhnya Rasulullah SAW dari tuduhan kekerasan dan anti perdamaian. Pada intinya, banyak ahli yang sepakat bahwa Muhammad telah membawa ajaran yang damai serta telah disampaikan ke penjuru alam dengan pendekatan damai, jauh dari kekerasan dan pemaksaan seperti yang digambarkan selama ini. Bahkan tuduhan penyebaran Islam dengan memakai pendekatan kekerasan/pemaksaan, dinilai sebagai bentuk mitos yang sangat luar biasa.

    Memang dapat ditegaskan bahwa tidak ada dan tak akan ada suatu agama maupun sistim sosial lainnya yang akan mampu menyamai cara pendekatan Islam dan Rasulullah SAW dalam membangun dan memelihara perdamaian dan keadilan bagi umat manusia. Baik ditinjau dari sisi ajaran maupun sejarah, keduanya menunjukkan bahwa Islam dan RasululNya telah mampu, tidak saja menjadi simbol perdamaian tapi justeru menjadi inisiator dan pencipta perdamaian (peace maker). Beberapa alasan dapat dikemukakan untuk mendukung perntaan ini, al:

    Pertama: Fleksibilitas dalam Melakukan Perjanjian Damai

    Bukti pertama akan ketinggian komitmen Rasulullah dalam upaya perdamaian adalah kelapangan dada dan fleksibilitas beliau dalam menerima hasil-hasil pembicaraan damai, yang justeru oleh pertimbangan kebanyakan orang awam dianggap sebagai kekalahan. Tapi oleh Rasulullah, demi menghindari konflik dan peperangan, beliau menerimanya dengan visi dan tujuan yang lebih besar. Kebesaran visi menyadarkan beliau bahwa kemenangan justeru tidak selalu diraih lewat sebuah keberhasilan jangka pendek.

    Berikut dikutip sebagian dari sekian banyak persetujuan (perjanjian/treaties) yang belia telah lakukan bersama warga lain sepanjang sejarah hidup beliau:

    1. Jauh sebelum Rasulullah SAW diangkat menjadi Rasul Allah SWT, beliau telah menunjukkan diri sebagai juru damai bagi berbagai kelompok suku yang sering terlibat dalam peperangan itu. Salah satu yang dapat disebutkan, ketika “Hajar Aswad” (batu hitam) terjatuh dari tempat aslinya di sudut Ka’bah akibat banjir. Ketika itu, hampir saja terjadi pertumpahan darah karena semua suku merasa paling berhak untuk mengembalikan ke tempat aslinya, dipandang sebagai salah satu kehormatan dan prestise kesukuan bangsa Makkah.
      Muhammad SAW, yang ketika itu baru berumur belia, justeru keluar dengan ide yang cemerlang dan diterima oleh semua suku yang bersengketa. Beliau mengusulkan bahwa penentuan siapa yang berhak mengembalikan “hajar aswad” ke posisi semula ditentukan oleh siapa yang paling dini memasuki masjidil haram. Ternyata, dari sekian banyak pembesar Makkah yang berminat memasuki masjidil haram pertama kali, beliau jugalah yang melakukannya. Namun demikian, beliu menyadari bahwa kendati beliau berhak melakukan pengembalian hajar aswad, pasti akan timbul rasa “kurang enak” di kalangan para pembesar suku Makkah itu. Untuk itu, beliau menaruh “hajar aswad” dengan tangannya ke atas sebuah sorban, lalu semua kepala suku dipersilahkan untuk mengangkatnya secara bersama-sama dan diletakkan kembali ke posisi aslinya. Subhanallah!
      Tindakan cemerlang nan bijak tersebut telah menghindarkan pertumpahan darah, bahkan lebih jauh mengajarkan kebersamaan dan keinginan untuk mencapai kebaikan secara gotong royong. Keberhasilan Muhammad muda SAW tersebut merupakan cerminan watak asli yang damai serta memiliki komitmen yang tinggi untuk mewujudkan perdamaian di antara sesama manusia.
    2. Di awal hijrah Rasulullah, beliau menerima kedatangan utusan kafir Makkah di Madinah yang berakhir dengan beberapa kesepakatan. Salah satu isi kesepakatan tersebut bahwa “jikalau ada pengikut Muhammad SAW melarikan diri dari Madinah ke Makkah, yang bersangkutan tidak harus dikembalikan ke Madinah. Sebaliknya, jika ada pengikut Muhammad yang melarikan diri dari Makkah ke Madinah, yang bersangkutan harus dipulangkan ke Makkah”.
      Bagi pemikiran umum, persetujuan tersebut sangat tidak adil. Namun Rasulullah, dengan komitmen yang sangat tinggi untuk menghindari konflik dan membangun perdamaian, mau menerimanya.
    3. Perjanjian Hudaibiyah adalah salah satu perjanjian yang sangat popular dalam sejarah Islam. Salah satu isi perjanjian tersebut adalah bahwa Rasulullah tahun itu harus kembali ke Madinah, dan hanya boleh melakukan ibadah ke Makkah setahun kemudian. Selain itu, nama yang dipakai pada perjanjian tersebut tidak boleh menggunakan title “Rasulullah”, tapi memakai kebiasaan arab membaggakan nama bapaknya, yaitu Muhammad bin Abdullah.
      Bagi kebanyakan sahabat, isi perjanjian tersebut sangat melecehkan, bahkan dianggap kekalahan di pihak Rasulullah SAW. Umar bahkan meng-ekspresikan resistensinya kepada Rasulullah untuk tidak menerima persetujuan tersebut. Namun demikian, ternyata sang pecinta damai (peace loving man), Rasulullah SAW, tidak berkeberatan untuk menerima hasilnya.
    4. Perjanjian dengan delegasi Najran (Treaty of Najran) juga menjadi saksi sejarah kebesaran jiwa Rasulullah SAW serta komitmennya yang tinggi dalam upaya mewujudkan perdamaian. Pada tahun 10 Hijrah (631 M), beliau didatangi oleh 60 orang delegasi dari penduduk Kristen Najran, sebuah daerah yang terletak sekitar 450 mil sebelah selatan Madinah. Mereka diterima oleh Rasulullah di masjid Nabawi dan diperbolehkan untuk melakukan ibadah dalam masjid sesuai keyakinan dan tatacara agama mereka.
      Selama tiga hari tiga malam, mereka dan Rasulullah SAW melakukan dialog tentang “tabiat” Tuhan (nature of God) dan Isa a.s. Namun akhirnya mereka tetap pada pendirian mereka, dan menyatakan bahwa ajaran Muhammad SAW tidak akan bisa diterima karena bertentangan dengan ajaran Kristen yang mereka yakini.
      Kendati perbedaan teologis dengan mereka, Rasulullah SAW tetap melakukan persetujuan damai yang dikenal dengan “‘Ahd Najran” (Treaty of Najran). Perjanjian damai tersebut berisikan antara lain, bahwa “warga Kristen Najran mendapat keamanan Allah dan rasulNya, baik bagi kehidupan, agama, harta kekayaan mereka. Tidak akan ada intervensi dalam agama dan peribadatan mereka. Tak akan ada perubahan dalam hak-hak dan kelebihan bagi mereka. Tak akan ada pengrusakan bagi rumah ibadah atau symbol-simbol keagamaan lainnya. Jika ada di antara mereka yang mencari keadilan atas orang-orang Islam, maka keadilan akan ditegakkan di antara mereka”.
      Treaty atau berbagai perjanjian yang disebutkan di atas, menunjukkan komitmen yang luar biasa dari seorang rasul dan pemimpin, negarawan, politikus sekaligus diplomat ulung yang tiada bandingnya dalam sejarah. Yang mengagumkan dari semua itu, betapa visi beliau begitu jauh ke depan melihat kemaslahatan yang lebih besar diatas kepentingan jangka pendek. Komitmen Rasulullah SAW kepada kedamaian dan perdamaian menjadi karakter dasar dari semua ini.

    Kedua: Rasulullah Membuktikan Ajaran Islam yang Cinta Damai

    Rasulullah SAW adalah pembawa risalah yang agung. Sebagai pembawa risalah, tentu beliau dituntut untuk, tidak saja menyampaikan, tapi sekaligus mencontohkannya secara konkrit bagaimana pelaksanaanya. Untuk itu, jika kita kembali kepada ajaran-ajaran dasar Rasulullah SAW (al-Islam), akan didapati dengan mudah bahwa Islam memang mengajarkan dan mewujudkan kedamaian serta menjunjung tinggi perdamaian.

    Pengambilan nama bagi agama ini, yaitu Islam yang bersumber dari “salama” yang berarti selamat dan juga “silm dan salaam” (damai) menegaskan karakter dasar dari ajaran Islam itu sendiri. Berbagai aspek Islam kemudian, semuanya bermuara kepada aspek luhur ini, bahkan termasuk perintah berperang sekalipun, tidak lain bertujuan untuk menegakkan kedamaian dan keadilan. Sehingga tak satupun substasi agama Islam kecuali membawa kepada nilai-nilai kedamaian dan perdamaian.

    Shalat misalnya, adalah bentuk ibadah tertinggi dalam Islam. Shalat dimulai dengan takbir, yaitu menjunjung tinggi Asma Allah menhunjam erat ke dalam jiwa sang pelaku. Maka shalat adalah bentuk dzikir (mengingat Allah) tertinggi, yang dengannya seorang Muslim merasakan kedamaian bathin yang tak terhingga. Namun kedamaian jiwa tidak berakhir, tapi harus diteruskan dengan kedamaian yang lebih luas, yaitu kedamaian sosial. Untuk itu, shalat tak akan menjadi valid ketika tidak diakhiri dengan komitmen menyebarkan perdamaian kepada sesama. Salam yang diucapkan di akhir shalat adalah bentuk komitmen tertinggi dari seorang Muslim dalam mewujudkan perdamaian sosial.

    Demikian pentingnya “damai” dan “perdamaian” dalam pandangan Islam, Rasulullah SAW pernah bersabda, “Kamu tak akan masuk Syurga sehingga kamu saling mencintai. Hendakkah saya tnjukkan padamu sesuatu yang jika kamu melakukannya, niscaya kamu akan saling mencintai?” Sahabat menjawab: “Betul wahai Rasulullah”. Sabda beliau: “Tebarkan salam (damai) di antara kalian”.

    Menyebarkan salam menurut hadits tersebut tentu bukan hanya mengumbar kata-kata. Tapi yang terpenting, adanya komitmen kita untuk mewujudkan salam yang menyeluruh (comprehesive peace); salam (damai) secara individu danjuga damai secara sosial. Dimulai dengan kata, dihayati dalam jiwa dan dibuktikan dengan amalan nyata.

    Orang-orang beriman seperti inilah yang digelari “hamba-hamba Allah” (‘IbaadurRahmaan), yang jika berjalan di atas bumi ini, mereka rendah hati. Bahkan jika disapa secara jahil (uncivilized manner) oleh orang-orang bodoh, mereka tetap merespon dengan “Salaam” (in peaceful manner). Mereka tidak akan dan tidak perlu melakukan reaksi spontan yang terjatuh dari norma-norma damai. Mereka sadar, bahwa Islam sangat meninggikan reaksi positif yang dilandaskan kepada kemaslahatan besar serta senantiasa berbasiskan kedamaian.

    Ketiga: Al Qur’an Diturunkan dalam Suasana Damai

    Selain mengandung berbagai komitmen damai dan perdamaian, al Qur’an juga digambarkan diturunkan dalam sebuah malam yang penuh kedamaian. Di S. al Qadar disebutkan: “Dan para Malaikat turun ke bawah dan juga Ruh (jibril) atas perintah Tuhan mereka dengan (membawa) semua perintah. (Malam itu penuh dengan) “Salaam” atau kedamaian sehingga fajar telah tiba”.

    Gambaran turunnya Al Qur’an seperti ini tidak lain dimaksudkan bahwa ia datang dalam suasana yang sangat damai, dan sudah pasti ditujukan untuk menciptakan suasana damai yang abadi, sehingga masa yang ditunggu tiba, yaitu Kiamat. Kata-kata “salaam hiya hatta mahtla’il fajar” boleh jadi gambaran kedamaian abadi sehingga “fajar” kebesaran Ilahi tiba dalam bentuk al Qiyaamah tiba kelak.

    Keempat: Suasana Syurga Digambarkan penuh dengan “Kedamaian”

    Nama Syurga itu sendiri, salah satunya, adalah “Rumah Kedamaian” (Daarussalam). Allah menfirmankan: “Dan Bagi mereka “Darussalam / Rumah Kedamaian di sisi Tuhannya dan Allah adalah Wali bagi mereka atas apa yang mereka telah perbuat”.

    Di saat Allah ditemui oleh para hambaNya di Syurga kelak, mereka mengucapkan “Salaam” (Kedamaian). Allah berfirman: “Salam penghormatan kepada mereka di saat menjumpaiNya adalah “Salaam”, dan Allah menyediakan bagi mereka pahala yang besar”.

    Setiap kali Malaikat memasuki dan menjenguk mereka, para Malaikat mengucapkan “Salaam”: “Dan para malaikat masuk kepada mereka seraya berkata: Salaam (selamat/peace) atas kamu semua atas kesabarannya. Sungguh indah rumah abadi (Syurga)”.

    Kelima: Allah Menamakan diriNya serta Sumber Kedamaian (Salaam)

    Allah sendiri menamai diriNya dengan, salah satunya, as-Salaam (Yang Damai). “Dialah Allah, tiada tuhan selain Dia yang Menguasai, Yang Suci, Yang Damai…”. Bahkan Allah disebutkan oleh Rasulullah dalam salah satu sunnah dzikir sebagai “Sumber dan tempat kembali” kedamaian abadi, sebagaimana disebutkan dalam dzikir: “Allahumma Antas Salaam wa minKa as Salaam, fahayyinaa Rabbanaa bissalaam…..”.

    Keenam: Perintah Allah untuk Berbuat Baik (al-ihsan)

    Allah dalam Al Qur’an memerintahkan RasulNya untuk berbuat baik tanpa ada batasan dan diskriminasi: “Dan berbuat baiklah sebagaimana Allah telah berbuat kepadamu”.

    Sebagian ulama menilai, perintah kepada Rasulullah ini adalah perintah yang sangat luar biasa. Bagaimana mungkin Rasulullah yang manusia biasa, dengan segala keterbatasan manusiawi seperti pertimbangan akal, perasaan, dll., akan mampu menyamai Allah dalam perbuatan baik (ihsan)? Untuk itu, tidak ada maksud lain dari ayat ini kecuali bahwa perbuatan baik dalam kacamata Islam tidak dibatasi oleh berbagai batasan manusia. Kiranya, perbuatan baik (ihsan) tidak dilakukan secara diskriminatif karena suku, golongan, warna kulit, tingkat sosial ekonomi, bahkan keyakinan agama sekalipun.

    Rasulullah SAW telah membuktikannya. Beliau bertetanggan dengan Yahudi, mengadakan perjanjian dengan kaum Kristiani, dan semua mengakui ketinggian “ihsan” (budi luhur) Rasulullah SAW. Maka sangat wajar, jika Allah sendiri yang memberikan pengakuan: “Sungguh tiada kuutus kamu kecuali sebagai rahmatan bagi seluruh jagad”. Bahkan lebih jauh: “Engkau adalah sosok yang berbudi luhur yang maha tinggi” (S. al Qalam).

    Rasa kasih dan sayang Rasulullah ini, tidak saja terbatas pada bangsa manusia apalagi kaum Muslim saja. Tapi juga telah dibuktikan terhadap seluruh makhluk ciptaan Allah, bahkan kepada hewan sekalipun. Beliau menceritakan: “Suatu ketika, ada seorang lelaki yang sangat kehausan karena panas terik yang menggigit. Untuk menghapus rasa dahaga tersebut, sang lelaki menemukan sebuah sumur yang dalam. Beliau pun memasukinya dan minum sepuasnya, lalu memanjat ke atas. Sesampai di atas, beliau menemukan seekor anjing yang kehausan dan hampir mati darinya. Maka beliau sekali lagi memasuki sumur tersebut, mengisi sepatunya dengan air dan menggigitnya seraya memanjat dinding sumur ke atas. Sesampai di atas, belaiu memberikanya kepada sang anjing. Karena perbiatan baiknya kepada anjing ini, Allah mengampuni dosanya dan memasukkannya ke dalam Syurga” Para sahabat bertanya: “Adakah pahala yang didapatkan dari seekor hewan?” Belaiu menjawab: “Pada semua makhluk hiudp ada pahala kebaikan”.

    Bahkan suatu ketika, beliau menemukan sebuah saran semut dibakar. Beliau bertanya: “Siapa yang melakukan ini?” Para sahabat menjawab bahwa merekalah yang melakukannya. Beliau kemudian mengatakan: “Tidak ada yang berhak mempergunakan api untuk membakar kecuali Tuhan api itu sendiri”.

    Semua ini membuktikan bahwa “ihsan” (komitmen kebaikan) Rasulullah SAW adalah universal, tanpa ada diksriminasi, bahkan kepada hewan sekalipun. Jauh sebelum organisasi-organisasi hak-hak hewan (animal rights organizations) tumbuh di dunia barat, Islam dan RasulNya telah mengajarkan kasih sayang kepada hewan. Hadits lain mengisahkan: “Seorang wanita masuk neraka hanya karena mengikat seekor kucing tanpa memberikan makan, dan tidak juga membiarkannya mencari makannya”.

    Akhirnya, tuduhan klasik yang tidak berdasar terhadap Rasulullah masih dapatkah dipertahankan? Apakah tuduhan bahwa Rasulullah SAW adalah sosok yang kaku, keras, serta anti damai masih dapat diterima? Saya yakin, dengan berbagai fakta sejarah dan merujuk kepada kenyataan ajaran Islam yang sedemikian agung, tak seorang manusia berakal pun yang akan menolak bahwa Muhammad, Rasulullah SAW, tidak saja merupakan simbol kedamaian dan perdamaian sejati, tapi telah menjadi “Peace Initiator” dan “Peace Maker” sepanjang sejarah manusia.

    New York,
    20 Mei 2002

    (Insya Alla akan bersambung…)

    http://media.isnet.org/isnet/Syamsi/Muhammad.html

     
  • SERBUIFF 2:16 am on 14/11/2007 Permalink | Reply
    Tags: irene handono   

    irene handono 

    bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb.jpgHome

    Produk Tersedia

    ISLAM RAHMATAN LIL?ALAMIN
    ISLAM RAHMATAN LIL?ALAMIN
    Rp20 000
    Add to Cart

    BENARKAH AL-QURAN KITAB PALING PORNO ?
    BENARKAH AL-QURAN KITAB PALING PORNO ?
    Rp20 000
    Add to Cart

    ADAKAH TERORISME DALAM AL-QURAN DAN BIBLE ?
    ADAKAH TERORISME DALAM AL-QURAN DAN BIBLE ?
    Rp20 000
    Add to Cart

    VALENTINE, MAKSIAT BERBUNGKUS KASIH SAYANG
    VALENTINE, MAKSIAT BERBUNGKUS KASIH SAYANG
    Rp20 000
    Add to Cart

    The Real Truth
    The Real Truth
    Rp30 000
    Add to Cart

    Main Menu
    Home
    Online-Shop
    Categories Buku (6) VCD (6) DVD (0) Majalah (1)

    List All Products

    Advanced Search


    Forgotten your password?
    No account yet? Create one


    Jajak Pendapat
    Menurut Anda Siapakah Raja Terorist Dunia..??
     
     
     
     
     
     
     
    Sekilas Info
    Untuk Pendaftara Kristologi Hub : Sri Telp : 021-70528125-8853878
    Majalah Arana
    Belanjaan Anda
    Show Cart
    Your Cart is currently empty.
    Sedang Online
    We have 2 guests online and 1 member online
    Arsip
    advertisement.png, 0 kB
    Advertisement

    powered_by.png, 1 kB

    Latest Products
    Dosa Dosa Media Amerika
    Dosa Dosa Media Amerika
    Rp50 000
    Add to Cart
    The Real Truth
    The Real Truth
    Rp30 000
    Add to Cart

    Artikel Terbaru
    Bibel bukan 100% wahyu Tuhan
    Written by Administrator
    Thursday, 14 June 2007
    Sesungguhnya manusia itu adalah umat yang satu. Agama seluruh manusia sejak nabi Adam as hingga nabi Muhammad saw adalah Islam. Agama Tauhid yang menyembah hanya kepada Allah SWT saja. Setelah timbul perselisihan, maka Allah mengutus para nabi. Tugas nabi adalah sebagai pemberi peringatan. Dan Allah menurunkan bersama mereka Kitab yang benar, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan.

    Kitab-kitab suci yang Allah turunkan pada para Nabi adalah :

    Taurat kepada Nabi Musa as, Zabur kepada Nabi Daud as, Injil pada Nabi Isa as. Dan terakhir Al-Quran kepada Nabi Muhammad saw.

    Al-Quran yang diturunkan pada Nabi Muhammad saw, seluruh isinya bersumber pada Allah SWT. Sebagai pedoman hidup, Al-Quran adalah sumber dari semua hukum, baik yang menyangkut aqidah dan syariah, atau dengan kata lain, Al-Quran adalah sumber hukum yang mengatur hubungan manusia dengan Tuhannya, dan hubungan manusia dengan sesamanya. Al-Quran mengandung keyakinan mutlak. Dan Allah SWT yang menjamin keotentikannya hingga akhir zaman.

    Read more…
    AJARAN YESUS PADA MASA HIDUPNYA
    Written by Administrator
    Thursday, 14 June 2007
    Apa ajaran Yesus yang sebenarnya ? Yesus mengajarkan Tauhid

    Markus 12:29 Jawab Yesus: “Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa.

    Yesus menyerukan pada bani Israel untuk meng-esakan Allah. Yesus tidak pernah mengajarkan TRINITAS.

    Yesus datang untuk menegakkan Hukum Taurat

    Matius 5:17-18 “Janganlah kamu menyangka, bahwa aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. Karena aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titik pun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi.

    Lukas 16:17 Lebih mudah langit dan bumi lenyap dari pada satu titik dari hukum Taurat batal.

    Yesus tidak membawa ajaran baru. Kedatangan Yesus bukan untuk meniadakan/menghapus hukum Taurat yang dibawa oleh Nabi Musa tapi justru meluruskan kembali kesesatan-kesesatan bani Israel untuk kembali pada ajaran Taurat yang benar.

    Read more…
    Paulus rubah total ajaran asli Yesus
    Written by Administrator
    Thursday, 14 June 2007
    Kebudayaan Yunani sangat berpengaruh luas di masyarakat tanah Yudea kala itu, yang sekarang Palestina. Negeri dimana Yesus dilahirkan dan menyebarkan ajarannya. Masuknya kebudayaan Yunani adalah akibat dari masuknya penjajah Romawi yang menguasai tanah Yudea. Mereka masuk, menjajah, tidak hanya merampok harta rakyat dan kekayaan alam tapi juga menyebarkan ideologi mereka ke masyarakat Yahudi. Yakni Pantheisme. Kalau kita pernah menonton film serial Hercules, disanalah gambaran tentang ajaran Pantheisme. Ajaran yang menyembah pada banyak tuhan. Ada yang disebut dengan Zeus, tuhan tertinggi, bapak semua tuhan. Ada Hera, istri Zeus, Ares tuhan perang, Aprodite tuhan kecantikan, dan masih banyak yang lain. Yang menarik disini, Zeus mengawini perempuan bumi dan melahirkan seorang anak laki-laki yang super kuat yang diberi nama Hercules. Dan dia dianggap sebagai penyelamat umat manusia.

    Mengapa disebut menarik, sosok pribadi Hercules ini sangat mirip dengan Yesus yang juga dianggap sebagai penyelamat umat manusia. Memang kedatangan Yesus (Isa as) adalah untuk menyelamatkan umat manusia tapi bukan sebagai tuhan yang hidup ditengah manusia seperti halnya Hercules. Nabi Isa as hanyalah seorang manusia, utusan Allah, seorang nabi, seorang penunjuk jalan pada kebenaran yang diridhai Allah SWT.

    Read more…

    More…

    << Start < Prev 1 2 3 4 Next > End >>
    Results 1 – 4 of 16

    [ Back ]

    Copyright 2006 – 2007 Irena Center. All rights reserved.

    Hak cipta dilindungi oleh Allohu Subhanahu wa Taala yang tidak beranak dan tidak di peranakan.
    TIDAK DILARANG KERAS mengcopy, memperbanyak, mengedarkan untuk kemaslahatan ummat.
    syukur Alhamdulillah sumber dari IRENA CENTER dicantumkan
    dibuat oleh : Banghadi Hamba Allah Website and Broadcast Solution
    Hosted by : Hentama Solusi Bisnis Anda

     
    • angel_heaven 8:31 pm on 01/05/2009 Permalink | Reply

      mas kalo mau jualan buku jangan mengatas namakan agama donk….apalagi menjelek2an….
      ada tertulis YESUS itu tri tunggal dia sebagai ANAK,BAPA dan ROH KUDUS,jangan ambil dari perkalimat! pahami alkitab secara imani,bukan secara logika,AL-KITAB dengan AL-QURAN tentu sangat jauh berbeda,AL_QURAN yang diakui sebagai kitab penyempurna itu salah,AL-QURAN hanyalah kutipan dari TAURAT dan INJIL pada dasarnya NABI MUHAMAD itu buta huruf…..dan satu lagi GELAR NABI MUHAMAD itu S.AW… SEDANGKAN nabi ISA itu A.W coba diartikan apa artinya dan bedanya S.AW dengan A.W?? kalo anda sudah tau harap diklarifikasi lagi….AGama hanya panutan jalan untuk menuju kebenaran bukan dipermasalahkan….
      yang berkuasa atas penghkiman dan KIAMAT adalah ISA,apakah anda mengimani itu,sekali lagi baca alkitab dengan mengimankan bahwa YESUS adalah TUHAN dan JURU SELAMAT,bertobatlah terima YESUS dan terima MUKJIZAT dan KESELAMATAN-NYA!

      • Jesus 3:22 pm on 22/07/2009 Permalink | Reply

        Siapa bilang aku adalah Tuhan mu.
        bukankah aku berkata kepada mu :

        Matius 7:21-23
        “Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku, ‘Tuhan,Tuhan’ akan masuk kedalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga. Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku Tuhan,Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata, Aku tedak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan.

        anda mengerti ?!

    • alo 11:20 am on 18/01/2010 Permalink | Reply

      kalau menafsir kitab sendiri itu baik tapi kalau menafsir kitab orang lain dan kemudian berbeda dengan yang punya maka itu memalukan.
      jadi kalau mau menafsir kitap weda atau tripitaka ya masuk agama budha atau hindu.

      ungkapan ibu irene handono sudah telat alias udah basi karena segala ungkapannya sudah diucapkan oleh sekte-sekte kristen yang anti paulus dan anti salib dan anti konsili sebelum tahun tahun 620M.

      sekali lagi bahwa ungkapan-ungkapan itu sudah lama sebelum tahun tahun 620M. seperti juga bapak antonius berduri yang telah terpengaruh oleh agama ilmu perbintangan alias agama logika manusia.

    • alo 11:22 am on 18/01/2010 Permalink | Reply

      sepertinya bapak antonius widuri mau jadi astronot dan ibu erene mau jadi istri astronot

    • Alisa Freeh 3:26 pm on 01/12/2016 Permalink | Reply

      Game of War: Fire Age takes some important steps toward something truly revolutionary, but itlacks the gameplay advances to make it all the way there.

c
Compose new post
j
Next post/Next comment
k
Previous post/Previous comment
r
Reply
e
Edit
o
Show/Hide comments
t
Go to top
l
Go to login
h
Show/Hide help
shift + esc
Cancel