Updates from September, 2011 Toggle Comment Threads | Keyboard Shortcuts

  • SERBUIFF 1:50 am on 02/09/2011 Permalink | Reply
    Tags: JIL : Al-Qur’an Menyadur Bible!   

    JIL : Al-Qur’an Menyadur Bible! 

    JIL : Al-Qur’an Menyadur Bible!

    Posted by Ibnu Maryam on November 29, 2010 · Komentar Dimatikan

    Kehebatan al-Qur’an yang penuh dengan mukjizat, disambut dengan kedengkian oleh pihak Nasrani. Mereka berusaha menyerang otentisitas al-Qur’an dengan berbagai metode. Setelahgagal, mereka frustasi dan terus-menerus melakukan kritikan untuk menanamkan keraguan terhadap umat Islam. Salah satu kritikannya adalah menuding al-Quran sebagai kitab saduran.

    Adalah Mohamad Guntur Romli, aktivis JIL yang getol menjajakan liberalisasi agama berkedok Islam. Dalam artikelnya belum lama ini, Guntur mencak-mencak menuding al-Qur’an sebagai kitab saduran yang menyunting (mengedit) keyakinan dan kitab-kitab sebelumnya.

    “Kisah Isa (Yesus) dalam al-Qur’an yang menegaskan, Isa hanyalah seorang Rasul, bukan anak Tuhan, dan tidak ada penyaliban terhadapnya adalah “saduran” dari keyakinan sebuah sekte Kristen,” tulisnya.

    Guntur menegaskan pula, “Al-Qur’an tetap memiliki banyak sumber dan ‘proses kreatif’ yang bertahan serta berlapis-lapis. Al-Qur’an adalah ‘suntingan’ dari ‘kitab-kitab’ sebelumnya, yang disesuaikan dengan kepentingan penyuntingnya,” (koran Tempo, 4 Mei 2007).

    Tuduhan ini sebenarnya sudah basi, dan sama sekali tidak ada yang baru. Para orientalis dan misionaris Kristen sudahterlalu sering melontarkan tuduhan ini. Misalnya, FJL Menezes (1911) dalam karyanya The Life anda Religion of Mohammad:The Prophet of Arabia menuduh : “Tidak ada suatu apapun dari al-Qur’an itu, selain ciptaan dan rekaan Muhammad dan para sahabatnya.”

    Dalam jajaran pengritik al-Qur’an, tercatat nama-nama orientalis terkemuka, antara lain : G. Sale dalam buku Preliminary Discourse (1899) yang menyebutkan bahwa Muhammad adalah penulis asli al-Qur’an. Di belakang hari, kritikan serupa dikemukakan oleh Sir William Muir dan Wollaston (1905), Lammens (1926), Champion dan Short (1959), Glubb (1970), Robinson (1977), dan seterusnya.

    Di Indonesia, tuduhan yang sama dilontarkan oleh evangelis Jansen Litik, Suradi ben Abraham, Pendeta Muhamad Nurdin, dan lain-lain. Jauh sebelumnya, Louis Hoyack dalam buku De Onbekende Koran menuduh al-Qur’an telah menjiplak Bibel : “De Koran staat vol van verhalen, ontleend aan het Oude en Nieuwe Testament, en ook aan andere bronnen, maar waar de profeet het noodig oordelde, een weinig geretoucheed” (hlm.74). (Al-qur’an berisi dongengan-dongengan yang dicuplik dari Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, juga dari sumber-sumber lain, tetapi di mana dianggap perlu oleh sang nabi maka diadakan penyuntingan disana-sini).

    Bila ditelaah secara kritis, kritik Guntur terhadap al-Qur’an itu sungguh tidak bermutu, karena tidak disertai data-data yang akurat dan faktual. Dalam ulasannya mengenai proses turunnya al-Qur’an, Guntur menganalisa bahwa ketika berbicara tentang pewahyuan al-Qur’an, Allah memakai dhamir nahnu (kata ganti plural “kami”). Menurutnya, kata “awhayna(kami wahyukan) dipakai dalam al-Qur’an lebih dari 30 kali, sedangkan kata “awhaytu” (aku wahyukan) hanya dipakai 8 kali. Bertolak dari data “awhayna” ini, Guntur menyatakan, proses turunnya al-Qur’an melibatkan kerja kolektif antara Tuhan dan manusia.

    Dari penjelasan ini, terlihat jelas betapa Guntur adalah orang yang miskin data. Menurut penelitian Tim FAKTA dengan fasilitas program al-Qur’an digital, kata “awhaytu” dalam al-Qur’an hanya ada satu kata, yaitu dalam surah al-maidah:111, Itu pun bukan tentang pewahyuan al-Qur’an, melainkan ilham kepada para pengikut setia Nabi Isa (Hawariyun).

    Selain itu, pemakaian kata ganti Nahnu (Kami) bukan berarti bilangan Allah itu jamak (plural), dan tidak berarti bahwa proses turunnya al-Qur’an itu melibatkan kerja sama antara Tuhan dan manusia. Dalam bahasa Arab, pemakaian kata ganti jamak untuk kata orang pertama tunggal (mutakallim mufrad) berarti penghormatan dan pengagungan (lit-ta’zhim).

    Tidak benar tudingan Guntur bahwa pewahyuan al-Qur’an itu hasil kerja sama antara Tuhan dan manusia dengan menyadur dan menyunting kitab-kitab sebelumnya. Tudingan ini terbantah oleh ayat al-Qur’an serah al-Baqarah:41. Dalam ayat ini Allah memakai kata ganti tunggal “anzaltu” (Aku turunkan) ketika berbicara tentang turunnya al-Qur’an. Pada ayat tersebut Allah berfirman : “Dan berimanlah kamu kepada apa yang telah Aku turunkan (al-Qur’an)…“.

    Ketika melontarkan tudingan al-Qur’an menyadur kitab sebelumnya (baca:Bibel), lagi-lagi Guntur memamerkan kemiskinannya dalam hal data. Sebagai seorang peneliti, seharusnya Guntur membuktikan tuduhannya atas berbagai pertanyaan berikut : Pertama, jika al-Qur’an adalah kitab suci yang menyadur Bibel, maka ayat Bibel mana saja yang disadur, dan ayat al-Qur’an mana yang dianggapnya menyadur itu. Kedua, Berdasarkan sejarah yang diyakini Guntur, kapan Nabi Muhammad membaca dan meneliti Bibel ketika menyadurnya dalam al-Qur’an? Ketiga, menurut al-Qur’an, Muhammad adalah nabi yang ummiy (buta aksara). Tudingan bahwa beliau menyadur kitab-kitab sebelumnya, berarti menuding bahwa beliau bisa membaca. Siapa nama guru Nabi Muhammad yang mengajarkan baca-tulis?

    Dalam artikelnya Guntur hanya bisa menuding tanpa membuktikan fakta dan data yang akurat. Karenanya, tudingan ini boleh disebut sebagai asbun.

    Secara singkat, semua tuduhan itu kandas dengan sendirinya oleh firman Allah dalam surah al-’Ankabut:48-49 yang menyatakan Muhammad adalah nabi yang ummiy. Kenyataan bahwa al-Qur’an sepanjang sejarah dunia tidak pernah berubah setitikpun, membuktikan bahwa al-Qur’an adalah Kalamullah (firman Allah) yang redaksinya sama sekali tidak melibatkan campur tangan manusia. Sebab jika al-Qur’an adalah hasil karya manusia, pastilah dikemudian hari akan mengalami editing (perubahan), karena hasil karya manusia memiliki banyak keterbatasan.

    Jelaslah bahwa al-Qur’an bukan kitab saduran. Lantas siap ayang sebenarnya menyadur? Bisa jadi kelompok liberal yang menyadur fitnah-fitnah dari kaum orientalis dan misionaris.

    (Sumber : http://www.sabili.or.id)

    JIL : Al-Qur’an Menyadur Bible!

     
    • estimate 10:56 am on 03/09/2011 Permalink | Reply

      Menurut saya Alquran merupakan gabungan kitab dari kitab Yahudi, Nasarani dan kitab lainnya. Dalam Nasrani yang terbanyak disadur Alquran adalah kitab perjanjian lama sementara perjanjian baru tidak.
      Dalam kitab Yahudi tidak diakui Isa As dtau Yesus Kristus adalah Allah hingga saat ini. Orang Yahudi pun mengatakan kalau yang disalib itu bukan Isa, dan itu sama persis dengan Alquran.
      Hal tersebut sangat memungkinkan terjadi sebab dulu sebelum Muhammad menyatakan diri sebagai nabi dan membawa ajaran baru, ia telah lebih dulu banyak bergaul dan mengenal banyak orang dari kalangan atau lingkungan berbeda termasuk dari kalangan Yahudi.
      Keakraban tersebut terjalin sekian lama sampai ilmu agama dan sebagainya dapat dikumpulkan oleh Muhammad satu persatu yang dianggap baik sehingga terkumpul jadi satu antara kitab Yahudi dan Kristen ditambah kitab temuan lain Muhammad.
      Dalam Alquran disebutkan juga bahwa kaum muslimin dan muslimah diminta Muhammad untuk belajar kitab kepada ahlinya yakni orang Yahudi dan Nasrani, disitu saja jelas bahwa suruhan tersebut dikrenakan Muhammad tidak dapat menjawab pertanyaan umatnya tentang kitab tersebut.
      Kalau kitab Hadist adalah kitab buatan Muhammad beserta kelompoknya sehingga tercipta sebuah ajaran doktrinisasi dari hadist kepada umatnya sementara di Alquran hanya sebuah kisah para nabi nabi saja. Kitab Hadist lah yang memiliki isi perintah yang snagat mengejutkan yakni darah kafir dihalalkan, Allah memerintahkan kaum mukmin untuk membunuh para kafir dan masih banyak lagi.
      Jika dibandingkan Alquran dengan Hadist terjadi pertentangan ajaran dan istilah tersebut terjadi karena Muhammad melihat kaum Nasrani punya dua kitab yakni perjanjian lama dan perjanjian baru makanya dia pun tidak mau kalah membuat dua kitab dengan versi berbeda yang dianggap sebagai satu kesatuan yakni Alquran dan Hadist.
      Alquran adalah kitab comotan dan Hadist adalah kitab perintah Muhammad sendiri. Disinilah kelihatan bedanya.

    • Islam Agamaku 6:54 am on 08/09/2011 Permalink | Reply

      @estimate. anda itu tidak tahu sejarah dan orang bingung, semua kitab suci dari jaman Musa sampai Muhammad itu sumbernya satu dari Allah, jadi kalo Allah menurunkan Injil (bukan Bibel) itu untuk mengganti kitab Taurot yang udah di acak2 ama orang2 yahudi, begitu juga Al Qur’an itu diturunkan karena Kitab Injil juga udah diacak2 oleh Paulus cs. Jadi sejak dari adam sampai Yesus Tuhan itu cuma satu yaitu ALLAH (tauhid) tp setelah Yesus wafat tuhan jadi tiga, kemudian Islam datang untuk meluruskan lagi bahwa Allah itu Esa.

    • ISLAM SAJA 11:28 pm on 25/10/2011 Permalink | Reply

      hahahahahahah,…ESTIMATE,.ANDA_BENAR-BENAR BODOH TENTANG SEJARAH!!!!!
      SAYA MAKLUM JADINYA DENGAN PEMIKIRAN ANDA!!!!!!!!!!!
      BELAJAR LAGI BUNG!!! SEBELUM BEROPINI

    • Tidaa Tuhan selain Allah 5:54 pm on 11/11/2011 Permalink | Reply

      Al qur’an bukanya menyadur Injil & Taurat bung estimate, tapi membenarkan..lebih tepatnya membenarkan kitab2 terdahulunya, yakni Injil dan Taurat. Ingat! Injil dan taurat! bukan bible/perjanjian lama dan taurat bung..Artinya Injil yg masih asli sesuai dgn yg diturunkan Allah, bukan Injil & Taurat yg sudah diotak-atik oleh kedangkalan manusia! ( baca: bego sangat ). Nyatalah kalau Al-Qur’an membenarkan Injil & Taurat yg masih murni, yg pastinya berisi kebenaran, dan kebenaran itupula-lah yg dibenarkan oleh Al-qur’an, scara tak langsung ini menegaskan bahwa semuanya merupakan firman Allah SWT, dan ini menunjukan sinergitas antara firman2 Allah tersebut, yg telah diturnkan dalam 3 Kitab. Dan jika Muhammad adalah seorang penyadur yg ambisius dan berambisi memperlihatkan bagaimana hebatnya agama dan kitab yg dibuatnya untuk apa dia menuliskan kalau Al-Qur’an membenarkan kitab2 sebelumnya? bukankah ini justru akan membuat dia terlihat tidak hebat? Logikanya tentu lebih bagus kalau dia tidak mengatakan kalau Al-Qur;an merupakan pembenaran kitab sebelumnya, sebab ini akan menjatuhkan gengsinya yg nyatanya dia juga sangat ambisius dan tak mau kalah dg membuat hadist yg anda sebut sebagai kitab kedua kami umat Islam?!.Logikanya, kalau saya sih yg nyaduur saya bakal tulis : AL-Qur’an inilah kitab yg paling benar, yg berisi kebenaran yg lebih sempurna dari kitab2 sebelumnya/ yang memperbaiki kesalahan2 kitab sebelumnya..bukankah itu terdengar lebih bergengsi dan lebih ambisius?!! so, don’t be stupid!!

    • CIKK 3:26 am on 15/11/2011 Permalink | Reply

      @ESTIMETE ,TAURAT,INJIL, QURAN SUMBERNYA SATU DARI ALLAH, NABINYA JUGA DARI ALLAH SAMA PIMPINAN YAHUDI DIUBAH2.JADI KRISTEN KATOLIK SEKARANG NYEMBAH TUHAN SESUAI AJARAN PEMIMPIN YAHUDI, YAITU AGAMA SESUAI HAWA NAFSU.YAITU NYEMBAH PATUNG YESUS.BUKAN LAGI NYEMBAH ALLAH.

      KRISTEN KATOLIK MEMANG PANDIR NGIKUT BUALAN PEMIMPIN YAHUDI.SETELAH YESUS DIBUNUH (DISALIB) EH DIJADIKAN PENEBUS DOSA
      JELAS2 PEMUKA YAHUDI TELAH MEMBUNUH SEPAROH NABI2 SISANYA DISIKSA TERMASUK JESUS….EH LAGI2 BUALANNYA YESUS MATI KARENA KEHENDAK TUHAN..GILA NGGA ??
      YAHUUDI MEMANG PENYEMBAH LEMBU, DIA BILANG DI IBRANI KORBAN BINATANG NGGA DITERIMA TUHAN MAKANYA KALO DARAH MANUSIA BARU DITERIMA.INI BUJUKAN IBLIS PADA PEMIMPIN YAHUDI.MAKANYA YESUS DIBUNUH.
      LALU KRISTEN KATOLIK YANG PANDIR MENGAMINI, MENYEMBAHNYA SAMPAI SEKARANG.

      PENYALIBAN ADALAH BENTUK PEMBODOHAN TERBESAR.
      JESUS JELAS2 DIBUNUH, DISALIB KARENA PEMUKA YAHUDI DENGKI NGGA TERIMA SABDA2 JESUS.SEMUA TAHU JESUS, DIHINA, DILUDAH, DIANIAYA, DISESAH, DISALIB OLEH PEMUKA2 YAHUDI.
      EH EH EH.
      SETELAH MATI MANUSIA DISURUH NYEMBAH JESUS DENGAN BUALAN JESUS PENEBUS DOSA.KRISTEN KATOLIK MANUT SAJA DISESATKAN.

      BACA IBRANI 10:10

      B10) Dan karena kehendak-Nya inilah kita telah dikuduskan satu kali untuk selama-lamanya oleh persembahan tubuh Yesus Kristus.
      BS(10) Yesus Kristus sudah melakukan apa yang dikehendaki Allah dan mempersembahkan diri-Nya sebagai kurban. Dengan persembahan itu, yang dilakukan-Nya hanya sekali saja untuk selama-lamanya, kita semua dibersihkan dari dosa.

      KEMBALILAH KE ISLAM ANDA AKAN SELAMAT
      .

    • ryan 8:27 am on 12/08/2012 Permalink | Reply

      Estimate :
      DIPIKIR SECARA LOGIS??? bagaimana mungkin Quran menyadur/menyalin injil dan kitab2x lain????!!!!!!!
      sedangkan Nabi Muhamad SAW sendiri tidak bisa membaca??!

      Belajarlah yang banyak tentang ajaran islam..

    • camar 3:12 pm on 12/08/2012 Permalink | Reply

      sdr ryan anda berkata”DIPIKIR SECARA LOGIS??? bagaimana mungkin Quran menyadur/menyalin injil dan kitab2x lain????!!!!!!!
      sedangkan Nabi Muhamad SAW sendiri tidak bisa membaca??!……##### sudah pernahkah sdr membaca kitab kitab sahih muslim tabari atau hadis bukari tentang muhammad ??? tahukah sdr bahwa sebelum diangkat jadi nabi bahwa beliau sebenarnya selalu diajari tentang agama oleh warragah???? bahwa ayah beliau adalah bernama abdallah yang berati abdi allah yang konon penjaga kabbah yang banyak berhala didalamnya dan nama berhala itu adalah para alllah allah yang kemudian dihancurkan muhammad jadi tinggal satu. dengan demikian muhammad bukanlah buta hurup.. ketika muhammad di fiting oleh jibril di goa hira jibril beerkata bacalah….tetapi tahukah sdr apa yang disuruh oleh jibril untuk dibaca????? sama selkali tidak ada ..sehingga muhammad mengatakan tidak bisa baca sebab memang tak ada yang mau dibaca ..cobalah sdr cari dalam buku buku muslim yang otentik apa yang ditunjuk oleh jibril kepada muhammad untuk dibaca ..maka sdr tidak menemukan apapun maka jelas muhammad memang tidak melihat apa apa untuk dibaca. jelas?????saya sudah sangat faham benar tentang islam maka setelah saya faham maka saya menyimpulkan bahwa agama ini adalah kutukan kepada manusia yang mengautnya …silahkan mempelajari lebih dalam lagi maka anda akan menemukan kejahatan muhammad dan islam…!

      • Udin sedunia 8:12 am on 29/10/2013 Permalink | Reply

        Ente tau nggak Waraqah bin Naufal itu Nashrani Unitarian…???? Ente tau nggak perang Nashrani Trinitarian dengan Unitarian…??? Dahulu semua pendeta Unitarian dikejar2, dan dibunuh oleh kaum Salibis Paganis Trinitarian (Trinitas)…???

        Ente tau nggak, Maria Magdalena dibunuh oleh para pendeta dan kaum gereja, karena Maria Magdalena telah menikah dengan Yesus …???

        Ente tau nggak, 40 tahun kaum Hawariyun (para sahabat Isa / Yesus), dikejar2 oleh tentara Romawi karena dianggap sebagai pemberontak dan mengajarkan aliran sesat..??

        Ente tau nggak, demi politic, Kaisar Constantine, membuat agama palsu, dan memasukan unsur politheisme (banyak dewa), didalam agama palsu tersebut, didlm sebuah konsili, yg dikenal dengan nama Konsili Nicea..??

        Sebagai seorang Ahli Kitab, Waraqah bin Naufal mengetahui dan meyakini akan adanya Nabi akhir zaman, Nabi penggenap Nabi2 terdahulu. Nabi tersebut adalah seorang yang Ummi (tidak dapat membaca dan menulis). Sesuai dengan Nubuat Nabi Asya’ya (Yesaya):
        ”Dan apabila kitab itu diberikan kepada seseorang yang tidak dapat membaca dengan mengatakan : ’Baiklah baca ini’, maka ia akan menjawab : Aku tidak dapat membaca”
        (Yesaya 29 : 12)

        Bagi sebagian masyarakat arab Jahiliyah, mengingat adalah lebih utama dibanding membaca. Sehingga apabila seseorang arab dapat membaca, mereka menganggap orang tersebut adalah lemah dan tidak memiliki kemampuan daya ingat. Adalah sangat wajar apabila sebagian masyarakat arab Jahiliyah tidak dapat membaca. Muhammad (Saw), dibesarkan oleh kakek, kemudian pamannya di dalam masyarakat Jahiliyah. Wajar ia tidak dapat & tidak mampu membaca. Aneh kalau beliau dapat membaca.

        Dan sesuai dengan ramalan Nabi Asya’ya, bahwa pelanjut Risalah para Nabi terdahulu, adalah sorang Nabi yang Ummi (tidak mampu membaca dan menulis)…

        • ungke 10:52 am on 01/11/2013 Permalink | Reply

          Memang aulloh mu itu super GUOOOBLOK..masa ngangkat nabi terakhir kok malah BUTA HURUP???? pantas saja pengikutnya juga pada DODOL…wong junjungannya aja BOTOL…pantas saja segala sesuatu di selesaikan pake OTOT tidak pake OTAK

    • STEFANUS LIM 4:00 am on 17/11/2013 Permalink | Reply

      DASAR KETUHANAN AGAMA KRISTEN KATOLIK ADALAH TUHAN MEREKA YESUS ADALAH KORBAN TUHAN YAHUDI YANG MINTA DARAH DAN DAGING YESUS, KARENA TUHAN YAHUDI SUDAH JENUH MAKAN DARAH KAMBING,SAPI, MAUPUN KERBAU.(IBRANI 10) STELAH MATI BARULAH YESUS DISEMBAH JADI TUHAN, MAKANYA TAK ADA YAHUDI YANG NYEMBAH YESUS

      islam jalannya satu jalan yang lurus hanya menyembah Allah yang satu.tiada berawal dan tiada berakhir.
      nabi Adam menyambah Allah yang satu
      nabi Nuh menyembah Allah yang satu
      nabi Ibrahim menyambah Allah yang satu(esa)
      nabi Ibrahim mengorbankan anaknya karena perintah Allah yang satu(esa) sebagai ujian bahwa yang dicinta hanya Allah.(Allah lebih dicintai dari harta maupun anak, istri)

      sedangkan kristen katolik menyembah tuhannya yahudi yang doyan lemak busuk dibakar pake kemenyan((ibrani 10) dan Imamat 3,8. setelah darah yesus dimintanya (untuk memenuhi permintaan tuhan yahudi maka pendeta2 yahudi dan penguasa rumawi membunuh yesus) lalu darahnya diminum tuhan yahudi(ibrani 10), lalu kristen katolik menyembah jasad yesus yang dikorbankan untuk tuhannya yahudi.karena tuhan yahudi tak mau lagi makan darah babi, kambing, sapi, kerbau lalu saking rakudnya minta minta darah manusia darah yesus.. inilah ajaran setan sesungguhnya.seperti persugihan di gunung kawi.setannya sama sampai sekarang

      • STEFANUS LIM 4:05 am on 17/11/2013 Permalink | Reply

        UNGKE BODOH
        PENYEMBAH TUHAN YAHUDI YNG SUKA BAKARAN LEMAK BUSUK ISI PERUT KAMBING DIOLES KEMENYAN (IMAMAT)

        NABI MUHAMMAD BUTA HURUF, MAKANYA BANYAK ORANG PERCAYA PADA NABI MUHAMMAD , KALAU NABI MUHAMMAD PANDAI BACA TULIS MAKA ORANG TAK AKAN PERCAYA PADA NABI MUHAMMAD.

      • do 5:54 am on 17/05/2016 Permalink | Reply

        dah pernah baca bible belum?

        bible menceritakan semua perang karena dendam, bukan karena membela diri.

        tau ga yesus menyuruh membunuh anak kecil?

        membunuh semua orang tanpa peduli, wanita, anak kecil ataupun orang tua,

        sungguh pengecut ya Tuhanmu itu. berarti lebih parah yesus karena semua diselesaikan pakai pedang.

        jadi itu Tuhan atau Setan?

        Shalom

    • ungke 10:09 am on 19/11/2013 Permalink | Reply

      Pantas saja kamu BODOH, wong orang buta hurup dari arab saja kamu ikuti…sudah gitu ajaran nyelene dan tingka laku nabinya yang tukang kawin,tukang garong, phedofile,ngembat istri anak angkat dan masih banyak lagi catatan kejahatan yang kalo di jaman sekarang mungkin hukumannya adalah di GANTUNG

      • stefnus lim 11:13 am on 29/11/2013 Permalink | Reply

        ungke.

        kamu aja tolol ungke nabi Muhammad buta hurup sudah ada di al kitab buka aja kitabmu. kisah nabi yang buta hurup dari padang paran, buka di habakkuk, , yesaya

        @si bodoh munafik

        percuma kau bela ajaran sesat tuhan setan yahudi yang haus darah yesus untuk nebus dosa.
        (tuhan kok doyan darah anaknya ngisepnya pake menyan lagi.)

        tak ada yang membelamu kelak, kau telah menghina abraham dengan menghinanya punya istri babu, bagaimana muka kau dihadapan musa, yesus, yohanes???ha ha ha tolol kau.kau hina moyang mereka.

      • Kompor Meledug 9:26 am on 29/04/2016 Permalink | Reply

        Ini firman Tuhan apa firman penyiar radio?

        Roma 16:
        (3) Sampaikan salam kepada Priskila dan Akwila, teman-teman sekerjaku dalam Kristus Yesus.
        (5) Salam juga kepada jemaat di rumah mereka. Salam kepada Epenetus, saudara yang kukasihi, yang adalah buah pertama dari daerah Asia untuk Kristus.
        (6) Salam kepada Maria, yang telah bekerja keras untuk kamu.
        (7) Salam kepada Andronikus dan Yunias, saudara-saudaraku sebangsa, yang pernah dipenjarakan bersama-sama dengan aku, yaitu orang-orang yang terpandang di antara para rasul dan yang telah menjadi Kristen sebelum aku.
        (8) Salam kepada Ampliatus yang kukasihi dalam Tuhan.
        (9) Salam kepada Urbanus, teman sekerja kami dalam Kristus, dan salam kepada Stakhis, yang kukasihi.
        (10) Salam kepada Apeles, yang telah tahan uji dalam Kristus. Salam kepada mereka, yang termasuk isi rumah Aristobulus.
        (11) Salam kepada Herodion, temanku sebangsa. Salam kepada mereka yang termasuk isi rumah Narkisus, yang ada dalam Tuhan.
        (12) Salam kepada Trifena dan Trifosa, yang bekerja membanting tulang dalam pelayanan Tuhan. Salam kepada Persis, yang kukasihi, yang telah bekerja membanting tulang dalam pelayanan Tuhan.
        (13) Salam kepada Rufus, orang pilihan dalam Tuhan, dan salam kepada ibunya, yang bagiku adalah juga ibu.
        (14) Salam kepada Asinkritus, Flegon, Hermes, Patrobas, Hermas dan saudara-saudara yang bersama-sama dengan mereka.
        (15) Salam kepada Filologus, dan Yulia, Nereus dan saudaranya perempuan, dan Olimpas, dan juga kepada segala orang kudus yang bersama-sama dengan mereka.
        (21) Salam kepada kamu dari Timotius, temanku sekerja, dan dari Lukius, Yason dan Sosipater, teman-temanku sebangsa.
        (22) Salam dalam Tuhan kepada kamu dari Tertius, yaitu aku, yang menulis surat ini.
        (23) Salam kepada kamu dari Gayus, yang memberi tumpangan kepadaku, dan kepada seluruh jemaat. Salam kepada kamu dari Erastus, bendahara negeri, dan dari Kwartus, saudara kita.

        Kolose 4:
        (10) Salam kepada kamu dari Aristarkhus, temanku sepenjara dan dari Markus, kemenakan Barnabas–tentang dia kamu telah menerima pesan; terimalah dia, apabila dia datang kepadamu—
        (12) Salam dari Epafras kepada kamu; ia seorang dari antaramu, hamba Kristus Yesus, yang selalu bergumul dalam doanya untuk kamu, supaya kamu berdiri teguh, sebagai orang-orang yang dewasa dan yang berkeyakinan penuh dengan segala hal yang dikehendaki Allah.
        (14) Salam kepadamu dari tabib Lukas yang kekasih dan dari Demas.
        (15) Sampaikan salam kami kepada saudara-saudara di Laodikia; juga kepada Nimfa dan jemaat yang ada di rumahnya.

        1Korintus 16:
        (19) Salam kepadamu dari Jemaat-jemaat di Asia Kecil. Akwila, Priskila dan Jemaat di rumah mereka menyampaikan berlimpah-limpah salam kepadamu.
        (20) Salam kepadamu dari saudara-saudara semuanya. Sampaikanlah salam seorang kepada yang lain dengan cium kudus.

        2 TIMOTIUS 4:
        (19) Salam kepada Priska dan Akwila dan kepada keluarga Onesiforus.
        (20) Erastus tinggal di Korintus dan Trofimus kutinggalkan dalam keadaan sakit di Miletus.
        (21) Berusahalah ke mari sebelum musim dingin. Salam dari Ebulus dan Pudes dan Linus dan Klaudia dan dari semua saudara.

        1Petrus 5:
        (13) Salam kepada kamu sekalian dari kawanmu yang terpilih yang di Babilon, dan juga dari Markus, anakku.

        Filemon
        (23) Salam kepadamu dari Epafras, temanku sepenjara karena Kristus Yesus,
        (24) dan dari Markus, Aristarkhus, Demas dan Lukas, teman-teman sekerjaku.

  • SERBUIFF 2:56 am on 28/12/2010 Permalink | Reply
    Tags: Kitab-Kitab Yang Ada Pada Ahli Kitab   

    Kitab-Kitab Yang Ada Pada Ahli Kitab 

    Kitab-Kitab Yang Ada Pada Ahli Kitab

    Minggu, 24 Juni 2007 15:40:03 WIB

    KITAB-KITAB YANG ADA PADA AHLI KITAB

    Oleh
    Tim Ahli Tauhid

    Sesungguhnya apa yang ada di tangan ahli kitab yang mereka namakan sebagai kitab Taurat dan Injil dapat dipastikan bahwa ia termasuk hal-hal yang tidak benar penisbatannya kepada para Nabi Allah. Maka tidak bisa dikatakan bahwa Taurat yang ada sekarang adalah Taurat yang dahulu diturunkan kepada Nabi Musa Alaihis Salam. Juga Injil yang ada sekarang bukanlah Injil yang diturunkan kepada Nabi Isa ‘Alaihis Salam. Jadi keduanya bukanlah kedua kitab yang kita diperintahkan untuk mengimaninya secara rinci. Dan tidak benar mengimani sesuatu yang ada dalam keduanya sebagai kalam Allah, kecuali yang ada dalam Al-Qur’an lalu dinisbatkan kepada keduanya.

    Kedua kitab tersebut telah ‘di-nasakh’ (dicabut masa berlakunya) dan diganti oleh Al-Qur’an. Allah menyebutkan terjadinya pengubahan dan pemalsuan terhadap keduanya di lebih dari satu tempat dalam Al-Qur’an.

    Allah berfirman.

    “Artinya : Apakah kamu masih mengharapkan mereka akan percaya kepadamu, padahal segolongan dari mereka mendengar firman Allah, lalu mereka mengubahnya setelah memahaminya, sedang mereka mengetahui” [Al-Baqarah : 75]

    “Artinya : (Tetapi) karena mereka melanggar janjinya. Kami kutuki mereka, dan Kami jadikan hati mereka keras membatu. Mereka suka mengubah perkataan (Allah) dari tempat-tempatnya, dan mereka (sengaja) melupakan sebagian dari apa yang mereka telah diperingatkan dengannya, dan kamu (Muhammad) senantiasa akan melihat kekhianatan dari mereka kecuali sedikit di antara mereka (yang tidak berkhianat), maka ma’afkanlah mereka dan biarkanlah mereka, sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik. Dan di antara orang-orang yang mengatakan, ‘Sesungguhnya kami ini orang-orang Nasrani’, ada yang telah Kami ambil perjanjian mereka, tetapi (mereka) sengaja melupakan sebahagian dari apa yang mereka telah diberi peringatan dengannya ; maka Kami timbulkan di antara mereka permusuhan dan kebencian sampai hari Kiamat. Dan kelak Allah akan memberikan kepada mereka apa yang selalu mereka kerjakan. Hai ahli Kitab, sesungguhnya telah datang kepadamu rasul Kami, menjelaskan kepadamu banyak dari isi Al-Kitab yang kamu sembunyikan, dan banyak (pula yang) dibiarkannya” [Al-Maidah : 13-15]

    Di antara bentuk pengubahan yang dilakukan ahli kitab adalah penisbatan anak kepada Allah. Mahasuci Allah dari yang demikian, mereka mengatakan :

    “Artinya : Orang-orang Yahudi berkata, Uzair itu putera Allah’. Demikian itulah ucapan mereka dengan mulut mereka, mereka meniru perkataan orang-orang kafir yang terdahulu. Dilaknati Allahlah mereka ; bagaimana mereka sampai berpaling?” [At-Taubah : 30]

    Begitu pula pemahaman orang-orang Nasrani terhadap Nabi Isa ‘Alaihis Salam serta perkataan mereka bahwa Allah adalah salah satu oknum dari tiga unsure (atau yang lebih dikenal dengan kepercayaan ‘trinitas’ ,-pent).

    Allah berfirman.

    “Artinya : Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata, ‘Sesungguhnya Allah ialah Al-Masih putera Maryam’, padahal Al-Masih (sendiri) berkata, ‘Hai Bani Israel, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu’, Sesunggunya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya Surga, dan tempatnya ialah Neraka, tidaklah ada bagi orang zhalim itu seorang penolong pun. Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan, ‘Bahwasanya Allah salah seorang dari yang tiga’, padahal sekali-kali tidak ada sesembahan selain dari Allah Yang Mahaesa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu, pasti orang-orang yang kafir di antara mereka akan ditimpa siksaan yang pedih” [Al-Maidah : 72-73]

    Allah menjelaskan bahwa mereka telah mengubah firman-Nya. Mereka melalaikan peringatan-peringatan Allah serta menisbatkan kepada-Nya apa yang Allah Mahasuci dan bersih daripadanya. Mereka menuhankan yang lain-Nya bersama-Nya, dan berbagai hal lain yang mereka susupkan ke dalam kitab-kitab mereka. Dengan demikian tidak sah dan tidak benar penisbatan kitab-kitab ini kepada Allah.

    Disamping itu ada beberapa hal yang lebih menguatkan ketidakbenaran penisbatan ini kepada Allah -di samping apa yang dinyatakan dalam Al-Qur’an-yaitu antara lain.

    [a]. Sesungguhnya apa yang ada di tangan ahli kitab yang mereka yakini sebagai kitab suci adalah bukan ‘nuskhah’ (naskah) yang asli, akan tetapi terjemahannya.

    [b]. Bahwa kitab-kitab itu telah dicampuri dengan perkataan para ‘mufassir’ dan para ‘muarrih’ (ahli sejarah), juga orang-orang yang mengambil kesimpulan hukum dan sejenisnya.

    [c]. Tidak benar penisbatannya kepada rasul, karena tidak mempunyai ‘sanad’ yang dapat dipercaya (dipertanggung jawabkan). Taurat ditulis sesudah Nabi Musa ‘Alaihis Salam berselang beberapa abad. Adapun Injil-injil yang ada, semuanya dinisbatkan kepada pengarang dan penulisnya, lagi pula telah dipilih dari Injil-injil yang bermacam-macam.

    [d]. Bermacam-macamnya naskah serta kontradiksi yang ada didalamnya menunjukkan secara yakin atas perubahan dan pemalsuannya.

    [e]. Injil-injil itu berisi aqidah-aqidah yang rusak dalam menggambarkan Sang Pencipta dan menyifatiNya dengan sifat-sifat kekurangan. Begitupula menyifati para nabi dengan sifat-sifat kotor. Karena itu orang Islam wajib meyakini bahwa kitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru bukanlah kitab yang diturunkan Allah kepada Rasul-Nya, bahkan kitab-kitab itu adalah karangan mereka sendiri. Maka kita tidak membenarkan sesuatu darinya kecuali yang dibenarkan oleh Al-Qur’an yang mulia dan As-Sunnah yang disucikan. Dan kita mendustakan apa yang didustakan oleh Al-Qur’an dan As-Sunnah. Kita tidak berkomentar tentang sesuatu yang tidak dibenarkan atau didustakan oleh Al-Qur’an, karena ia mengandung kemungkinan benar atau dusta.

    Wallahu a’lam!

    [Disalin dari kitab At-Tauhid Lish Shaffits Tsani Al-‘Ali , Edisi Indonesia Kitab Tauhid-2, Penyusun Tim Ahli Tauhid, Penerjemah Agus Hasan Bashori Lc, Penerbit Darul Haq]

    http://www.almanhaj.or.id/content/2154/slash/0

     
  • SERBUIFF 4:23 am on 21/12/2010 Permalink | Reply
    Tags: Misteri Penulis Injil   

    Misteri Penulis Injil 

    Misteri Penulis Injil

    Orang Islam percaya bahwa Al Kitab yang didalamnya juga terdapat Injil sudah tidak asli lagi.
    Mereka buta, tidak mengetahui Al Kitab kecuali hanyalah dongengan belaka dan mereka hanya mengira-ngira. (Quran Surat Baqarah : 78)
    Ternyata kita temukan dalam Injil sendiri adanya isyarat bahwa penulis Injil yang sekarang beredar di toko-toko buku itu :

    – bersumber pada cerita orang / kabar burung / isu.

    • tidak ada peranan roh kudus

    Inilah buktinya :
    Banyak orang telah berusaha menyusun suatu berita tentang peristiwa-peristiwa yang telah terjadi di antara kita, seperti yang disampaikan kepada kita oleh mereka yang dari semula adalah saksi mata dan pelayan firman. Karena itu setelah aku menyelidiki segala peristiwa itu dnegan seksama dari asal mulanya, aku mengambil keputusan untuk membukukannya dengan teratur bagimu, supaya engkau dapat mengetahui segala sesuatu yang diajarkan kepadamu sungguh benar. (Lukas 1:1-4)
    Dari Injil Lukas terbukti bahwa dia menuliskannya setelah menyelidiki jadi bukan diwahyukan Roh Kudus.
    karena dia mengumpulkan cerita / kabar burung maka tentu saja cerita bisa benar bisa salah, ingat peribahasa ” titip uang bisa kurang, titip cerita bisa nambah”.
    Karena keanehan ini, tidak mustahil Injil / Kumpulan Cerita versi Lukas berbeda dengan cerita versi Matius dan juga kumpulan cerita versi Markus maupun Yohanes.

    Matius menulis
    Yesus berkata “janganlah kamu membawa emas atau perak atau tembaga dalam ikat pinggangmu, janganlah kamu membawa bekal dalam perjalanan, jangan kamu membawa baju dua helai, kasut atau tongkat..” (matius 10:10)

    Markus menulis
    Yesus berkata “jangan membawa apa-apa dalam perjalanan mereka kecuali tongkat, roti pun jangan, bekal pun jangan, uang dalam ikat pinggang pun jangan, boleh memakai alas kaki tapi jangan memakai dua baju. (Markus 6:8-10)

    Perbedaan yang lain meliputi jumlah malaikat yang menjaga kuburan, jumlah perempuan yahudi yang pergi kekuburan dan lain-lain. Klik disini.
    Sedangkan dari Injil Yohanes secara aneh pembaca akan dibingungkan dengan kata kita atau terjemahan Bible Inggrisnya adalah we. Apakah yohanes menyuruh Yahudi lain menuliskannya? Terus siapa? mengapa Yohanes tidak memeriksanya lagi?
    Ataukah memang benar sesuai pernyataan Lukas bahwa penulis Injil bersumber dari cerita / kabar burung yang beredar?
    Dialah murid yang memberi kesaksian tentang semua ini dan yang telah menuliskannya dan kita tahu bahwa kesaksiannya benar. (Yohanes 21:24)

    ***

    Ya keanehan, ya saling berbeda satu sama lain telah diakui oleh Peneliti dari kalangan Kristen sendiri.
    DR. Stras 1835 dalam Life of Jesus, menulis bahwa
    semua peristiwa yang berkenaan dengan biografi Yesus pada semua Injil dikutip dari khurafat (cerita) kaum penyembah berhala
    Prof Dreioz dari Jerman, Courtso dari prancis, Prousber, Vitoris, Matcheoru mengatakan Yesus hanyalah nama seorang pribadi khayalan belaka.
    Virar dalam life of Christ, menulis bahwa kelahiran yesus tidak dikenal dalam sejarah.
    Sementara Encyclopedia Britanica mengkritik keras riwayat injil yang menetapkan malam kelahiran yesus pada akhir tahun yang dihadiri para penggembala. kritikan itu mempertanyajkan bagaimana hal itu bisa terjadi lha wong pada bulan Desember di palestina turun hujan lebat.
    (sumber : Ahmad Idris, Sejarah Injil dan Gereja, Gema Insani Press, 1991).

    ***
    Tentang dongeng penyembah berhala silahkan baca dibawah ini :
    Christopher Isherwood dalam terjemahan Upanishads menulis :
    Sri Krisna disebut sebagai Kristus Hindu. sebenarnya terdapat persamaan-persamaan yang menyolok antara riwayat hidup krisna dalam Bhagavatan dan dalam kitab suci lkaoinnya dengan riwayat hidup yesus dari nazaret. Dalam kedua kasus tersebut, dongeng telah bercampur baur dengan kenyataan.
    Swami dalam bukunya Warum, mengenai kehidupan yesus berkata :
    Ajaran inkarnasi tuhan (Yohanes 1:14) logos atau firman, adalah salah satu teoriHindu-Arya dan orang hindu percaya bahwa banyak inkarnasi telah terjadi dan masih akan terjadi. Teori logos / firman / anak tuhan datang dari India melalui yunani dan melalui penulisan filsofYunani seperrti Heraklitus, Plato dan neo-plato. Sebagaimna dalam penulisan philo dan pengikut-pengikutnnya, keempat penulis injil menulis hal tersbut dalam kitabnya, sehingga ajaran ini diambil oleh gereja sebagai ajaran dasar.

    Tentang kematian Yesus yang mirip dengan kematian Budha, Th. J Plange dalam buku “Christus ein Inder?” menulis :
    Budha wafat dalam usia delapan puluh tahun. pada saat wafatnya terjadilah gempa bumi, meteor jatuh, matahari kelam, langit bergemuruh.
    Bandingkan dengan Matius 27:51 tentang matinya Yesus.
    dan Lihatlah tabir suci terbelah, dan terjadilah gempa bumi dan bukit batu terbelah.

    (Sumber : dalam KH. Abdullah Wasi’an “100 Jawaban Untuk Misionaris”, Pustaka Dai, 1999)

    http://islamic.xtgem.com/misteri_penulis_injil.htm

     
    • Gladish 4:19 am on 22/12/2010 Permalink | Reply

      Nasrani menganggap Al-Masih adalah Tuhan mereka…Ada ga ya di alkitab yang mengatakan bahwa Al-masih adalah Tuhan yang menciptakan langit dan bumi ???????????….coba tunjukin kalo memang ada

    • lucifer 3:42 am on 23/12/2010 Permalink | Reply

      ==” Al-Masih itu bukan Tuhannya Nasrani kali… dia dikenal oleh kaum Nasrani sebagai Utusan Tuhan yang paling mulia soalnya Tuhan Allah sendiri yang menginginkan kelahiran Yesus tidak seperti nabi yang lain yg lahir tanpa deberi misi terlebih dahulu.. kalo mempertanyakan kenapa umat Nasrani berdoa di greja dengan menggunakan patung salib itu hanya simbol semata.. Yesus disini hanya sebagai perantara.. 😀

      • SERBUIFF 3:31 am on 24/12/2010 Permalink | Reply

        yg jelas orang kristen mengakui yesus adalah tuhan ….suatu paham yg benar2 sesat !!!

    • lucifer 5:13 am on 24/12/2010 Permalink | Reply

      walaupun dia disebut Tuhan tetap aja kristen tidak menyembah Yesus
      gimana si bung ini

      • SERBUIFF 2:03 am on 25/12/2010 Permalink | Reply

        waduh tuhan itu harus dan wajib disembah bung. Kalau manusia nggak boleh disembah !….gimana ente ..?

      • SERBUIFF 3:59 am on 25/12/2010 Permalink | Reply

        LU BELUM BACA YA : LIHAT :

        100 AYAT YANG MEMBUKTIKAN BAHWA YESUS ADALAH ALLAH SEJATI

        Kejadian
        1:1, “Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi.” –

        “BERE’SYIT {pada mulanya} BARA’ {(Dia) menciptakan} ‘ELOHIM {Allah} ‘ET HASYAMAYIM {langit itu} VE’ET {dan} HA’ARETS {bumi itu}”

        Kata Allah dalam bahasa Ibrani ‘ELOHIM menggunakan bentuk jamak tetapi dengan kata kerja tunggal, hal ini saja sudah menyiratkan keesaan Allah yang serba kompleks.

        1:26 Berfirmanlah Allah: “Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi.”

        3:22 Berfirmanlah TUHAN Allah: “Sesungguhnya manusia itu telah menjadi seperti salah satu dari Kita (Allah Tritunggal dan bukan Allah+Malaikat), tahu tentang yang baik dan yang jahat; maka sekarang jangan sampai ia mengulurkan tangannya dan mengambil pula dari buah pohon kehidupan itu dan memakannya, sehingga ia hidup untuk selama-lamanya.”

        11:7 Baiklah Kita turun dan mengacaubalaukan di sana bahasa mereka, sehingga mereka tidak mengerti lagi bahasa masing-masing.”

        19:24 Kemudian TUHAN menurunkan hujan belerang dan api atas Sodom dan Gomora, berasal dari TUHAN, dari langit (TUHAN di bumi dibedakan dengan TUHAN dari langit)

        Keluaran

        23:20 “Sesungguhnya Aku mengutus seorang malaikat berjalan di depanmu, untuk melindungi engkau di jalan dan untuk membawa engkau ke tempat yang telah Kusediakan.

        23:21 Jagalah dirimu di hadapannya dan dengarkanlah perkataannya, janganlah engkau mendurhaka kepadanya, sebab pelanggaranmu tidak akan diampuninya, sebab nama-Ku ada di dalam dia.

        23:22 Tetapi jika engkau sungguh-sungguh mendengarkan perkataannya, dan melakukan segala yang Kufirmankan, maka Aku akan memusuhi musuhmu, dan melawan lawanmu.

        23:23 Sebab malaikat-Ku akan berjalan di depanmu dan membawa engkau kepada orang Amori, orang Het, orang Feris, orang Kanaan, orang Hewi dan orang Yebus, dan Aku akan melenyapkan mereka.

        Bilangan

        (kata “TUHAN” disebut 3x menunjuk kepada Allah Tritunggal)

        6:24 TUHAN memberkati engkau dan melindungi engkau;

        6:25 TUHAN menyinari engkau dengan wajah-Nya dan memberi engkau kasih karunia;

        6:26 TUHAN menghadapkan wajah-Nya kepadamu dan memberi engkau damai sejahtera.

        Mazmur

        45:6 Thy throne, O God, is for ever and ever: the sceptre of thy kingdom is a right sceptre.

        45:7 Thou lovest righteousness, and hatest wickedness: therefore God, thy God, hath

        anointed thee with the oil of gladness above thy fellows.

        45:7 Takhtamu kepunyaan Allah, tetap untuk seterusnya dan selamanya, dan tongkat kerajaanmu adalah tongkat kebenaran.

        45:8 Engkau mencintai keadilan dan membenci kefasikan; sebab itu Allah, Allahmu, telah mengurapi

        engkau dengan minyak sebagai tanda kesukaan, melebihi teman-teman sekutumu.

        110:1 The LORD said unto my Lord, Sit thou at my right hand, until I make thine enemies thy footstool.

        110:1 Mazmur Daud. Demikianlah firman TUHAN kepada tuanku: “Duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai Kubuat musuh-musuhmu menjadi tumpuan kakimu.”

        Amsal

        8:12 Aku, hikmat, tinggal bersama-sama dengan kecerdasan, dan aku mendapat pengetahuan dan kebijaksanaan.

        8:17 Aku mengasihi orang yang mengasihi aku, dan orang yang tekun mencari aku akan mendapatkan daku.

        8:18 Kekayaan dan kehormatan ada padaku, juga harta yang tetap dan keadilan.

        8:19 Buahku lebih berharga dari pada emas, bahkan dari pada emas tua, hasilku lebih

        dari pada perak pilihan.

        8:20 Aku berjalan pada jalan kebenaran, di tengah-tengah jalan keadilan,

        8:21 supaya kuwariskan harta kepada yang mengasihi aku, dan kuisi penuh perbendaharaan

        mereka.

        8:22 TUHAN telah menciptakan (lebih tepat sesuai dengan arti Literal: MEMILIKI) aku sebagai permulaan pekerjaan-Nya, sebagai perbuatan-Nya yang pertama-tama dahulu kala.

        8:23 Sudah pada zaman purbakala aku dibentuk, pada mula pertama, sebelum bumi ada.

        8:24 Sebelum air samudera raya ada, aku telah lahir, sebelum ada sumber-sumber yang sarat dengan air.

        8:25 Sebelum gunung-gunung tertanam dan lebih dahulu dari pada bukit-bukit aku telah lahir;

        8:26 sebelum Ia membuat bumi dengan padang-padangnya atau debu dataran yang pertama.

        8:27 Ketika Ia mempersiapkan langit, aku di sana, ketika Ia menggaris kaki langit pada permukaan air samudera raya,

        8:28 ketika Ia menetapkan awan-awan di atas, dan mata air samudera raya meluap dengan deras,

        8:29 ketika Ia menentukan batas kepada laut, supaya air jangan melanggar titah-Nya, dan ketika

        Ia menetapkan dasar-dasar bumi,

        8:30 aku ada serta-Nya sebagai anak kesayangan, setiap hari aku menjadi kesenangan-Nya, dan senantiasa bermain-main di hadapan-Nya;

        8:31 aku bermain-main di atas muka bumi-Nya dan anak-anak manusia menjadi kesenanganku.

        8:32 Oleh sebab itu, hai anak-anak, dengarkanlah aku, karena berbahagialah mereka yang memelihara jalan-jalanku.

        8:33 Dengarkanlah didikan, maka kamu menjadi bijak; janganlah mengabaikannya.

        8:34 Berbahagialah orang yang mendengarkan daku, yang setiap hari menunggu pada pintuku, yang menjaga tiang pintu gerbangku.

        8:35 Karena siapa mendapatkan aku, mendapatkan hidup, dan TUHAN berkenan akan dia.

        8:36 Tetapi siapa tidak mendapatkan aku, merugikan dirinya; semua orang yang membenci aku, mencintai maut.”

        Yesaya

        6:3 Dan mereka berseru seorang kepada seorang, katanya: “Kudus, kudus, kuduslah TUHAN semesta alam, seluruh bumi penuh kemuliaan-Nya!”

        (indikasi kata “Kudus” 3x menunjuk kepada Allah Tritunggal)

        6:8 Also I heard the voice of the Lord, saying, Whom shall I send, and who will go for us? Then said I, Here am I; send me.

        6:8 Lalu aku mendengar suara Tuhan berkata: “Siapakah yang akan Kuutus, dan siapakah yang mau pergi untuk Aku [yang tepat artinya: KAMI]?” Maka sahutku: “Ini aku, utuslah aku!”

        9:5 Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai.

        9:6 Besar kekuasaannya, dan damai sejahtera tidak akan berkesudahan di atas takhta Daud dan di dalam kerajaannya, karena ia mendasarkan dan mengokohkannya dengan keadilan dan kebenaran dari sekarang sampai selama-lamanya. Kecemburuan TUHAN semesta alam akan melakukan hal ini.

        41:22 Biarlah mereka maju dan memberitahukan kepada Kami apa yang akan terjadi! Nubuat yang dahulu, beritahukanlah apa artinya, supaya kami memperhatikannya, atau hal-hal yang akan datang, kabarkanlah kepada kami, supaya kami mengetahui kesudahannya!

        Daniel 7

        7:13 Aku terus melihat dalam penglihatan malam itu, tampak datang dengan awan-awan dari langit seorang seperti anak manusia; datanglah ia kepada Yang Lanjut Usianya itu, dan ia dibawa ke hadapan-Nya. (Dalam PB, Yesus menyebut dirinya Anak Manusia)

        Hosea

        1:7 But I will have mercy upon the house of Judah, and will save them by the LORD their God, and will not save them by bow, nor by sword, nor by battle, by horses, nor by horsemen.

        1:7 Tetapi Aku akan menyayangi kaum Yehuda dan menyelamatkan mereka demi TUHAN, Allah mereka. Aku akan menyelamatkan mereka bukan dengan panah atau pedang, dengan alat perang atau dengan kuda dan orang-orang berkuda.”

        Matius

        1:21 Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka.”

        1:23 “Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel.” (Yang berarti: Allah menyertai kita.)

        2:2 dan bertanya-tanya, “Di manakah Dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu? Kami telah melihat bintang-Nya di Timur dan kami datang untuk menyembah Dia.”

        2:11 Mereka masuk ke dalam rumah itu dan melihat Anak itu bersama Maria, ibu-Nya, lalu sujud menyembah Dia. Mereka pun membuka tempat harta bendanya dan mempersembahkan persembahan kepada-Nya, yaitu emas, dupa dan mur.

        2:15 dan tinggal di sana hingga Herodes mati. Hal itu terjadi supaya digenapi apa yang difirmankan Tuhan melalui nabi: “Dari Mesir Kupanggil Anak-Ku.”

        3:3 Sesungguhnya dialah yang dimaksudkan Nabi Yesaya ketika ia berkata, “Ada suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya.” (Yohanes mempersiapkan jalan bagi Yesus)

        3:11 Aku membaptis kamu dengan air sebagai tanda pertobatan, tetapi Ia yang datang kemudian setelah aku lebih berkuasa daripada aku dan aku tidak layak membawa kasut-Nya. Ia akan membaptiskan kamu dengan Roh Kudus dan dengan api.

        3:12 Alat penampi sudah di tangan-Nya. Ia akan membersihkan tempat pengirikan-Nya dan mengumpulkan gandum-Nya ke dalam lumbung, tetapi sekam itu akan dibakar-Nya dalam api yang tidak terpadamkan.”

        3:16 Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya,

        3:17 lalu terdengarlah suara dari surga yang mengatakan, “Inilah Anak-Ku yang terkasih, kepada-Nyalah Aku berkenan.”

        4:3 Lalu datanglah si penggoda dan berkata kepada-Nya, “Karena Engkau Anak Allah, perintahkanlah supaya batu-batu ini menjadi roti.”

        4:6 lalu berkata kepada-Nya, “Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu ke bawah, sebab ada tertulis: Mengenai Engkau Ia akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan menerima Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk pada batu.”

        4:7 Yesus berkata kepadanya, “Ada pula tertulis: Janganlah engkau mencobai Tuhan, Allahmu!

        4:10 Lalu berkatalah Yesus kepadanya, “Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!”

        4:16 –bangsa yang diam dalam kegelapan, telah melihat Terang yang besar dan bagi mereka yang diam di negeri yang dinaungi maut, telah terbit Terang.

        7:21 Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Surga, melainkan orang yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di surga.

        7:22 Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mukjizat demi nama-Mu juga?

        7:23 Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari hadapan-Ku, kamu sekalian yang melakukan kejahatan!”

        9:2 Lalu dibawalah kepada-Nya seorang lumpuh yang terbaring di tempat tidurnya. Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu, “Teguhkanlah hatimu, hai anak-Ku, dosa-dosamu sudah diampuni.”

        9:3 Mendengar itu, berkatalah beberapa orang ahli Taurat dalam hatinya, “Orang ini menghujat Allah.”

        9:6 Tetapi supaya kamu tahu bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa” — lalu berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu –, “Bangunlah, angkat tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu!”

        10:37 Siapa saja yang mengasihi bapa atau ibunya lebih daripada Aku, ia tidak layak bagi-Ku; dan siapa saja yang mengasihi anaknya laki-laki atau perempuan lebih daripada Aku, ia tidak layak bagi-Ku.

        10:38 Siapa saja yang tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak layak bagi-Ku.

        10:39 Siapa saja yang mempertahankan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan siapa saja yang kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya.

        11:27 Semua telah diserahkan kepada-Ku oleh Bapa-Ku dan tidak seorang pun mengenal Anak selain Bapa, dan tidak seorang pun mengenal Bapa selain Anak dan orang yang kepadanya Anak itu berkenan menyatakan-Nya.

        12:8 Karena Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat.

        12:30 Siapa yang tidak bersama Aku, ia melawan Aku dan siapa yang tidak mengumpulkan bersama Aku, ia mencerai-beraikan.

        12:31 Karena itu, Aku berkata kepadamu: Semua dosa dan hujat manusia akan diampuni, tetapi hujat terhadap Roh Kudus tidak akan diampuni.

        12:32 Apabila seorang mengucapkan sesuatu menentang Anak Manusia, ia akan diampuni, tetapi jika ia berkata-kata menentang Roh Kudus, ia tidak akan diampuni, di dunia ini tidak, dan di dunia yang akan datang pun tidak.

        14:30 Tetapi ketika dirasanya tiupan angin, takutlah ia dan mulai tenggelam lalu berteriak,

        “Tuhan, tolonglah aku!”

        14:33 Orang-orang yang ada di perahu menyembah Dia, katanya, “Sesungguhnya Engkau Anak Allah.”

        15:25 Tetapi perempuan itu mendekat dan menyembah Dia sambil berkata, “Tuhan, tolonglah aku.

        16:16 Jawab Simon Petrus, “Engkaulah Mesias, Anak Allah yang hidup!”

        16:17 Kata Yesus kepadanya, “Berbahagialah engkau Simon anak Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di surga.

        16:18 Dan Aku pun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya.

        16:19 Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Surga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di surga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di surga.”

        16:27 Sebab Anak Manusia akan datang dalam kemuliaan Bapa-Nya diiringi malaikat-malaikat-Nya; pada waktu itu Ia akan membalas setiap orang menurut perbuatannya.

        16:28 Sesungguhnya Aku berkata kepadamu: Di antara orang yang hadir di sini ada yang tidak akan mati sebelum mereka melihat Anak Manusia datang sebagai Raja dalam Kerajaan-Nya.”

        26:63 Tetapi Yesus tetap diam. Lalu kata Imam Besar itu kepada-Nya, “Demi Allah yang hidup, katakanlah kepada kami, apakah Engkau Mesias, Anak Allah, atau tidak.”

        26:64 Jawab Yesus, “Engkau telah mengatakannya. Akan tetapi, Aku berkata kepadamu, mulai sekarang kamu akan melihat Anak Manusia duduk di sebelah kanan Yang Mahakuasa dan datang di atas awan-awan di langit.”

        28:9 Tiba-tiba Yesus menjumpai mereka dan berkata, “Salam bagimu.” Mereka mendekati-Nya dan memeluk kaki-Nya serta menyembah-Nya.

        28:17 Ketika melihat Dia mereka menyembah-Nya, tetapi beberapa orang ragu-ragu.

        28:18 Yesus mendekati mereka dan berkata, “Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di surga dan di bumi.

        28:19 Karena itu, pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama (ONOMA=bentuk tunggal) Bapa dan Anak dan Roh Kudus, (Ketiga Pribadi itu setingkat namun SATU=nama dalam bentuk Tunggal)

        28:20 dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai akhir zaman.”

        Markus 5

        1:1 Inilah permulaan Injil tentang Yesus Kristus, Anak Allah.

        1:2 Seperti ada tertulis dalam kitab nabi Yesaya: “Lihatlah, Aku menyuruh utusan-Ku mendahului Engkau, ia akan mempersiapkan jalan bagi-Mu;

        1:3 ada suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya”,

        1:23 Pada waktu itu di dalam rumah ibadat itu ada seorang yang kerasukan roh jahat. Orang itu berteriak:

        1:24 “Apa urusan-Mu dengan kami, hai Yesus orang Nazaret? Engkau datang hendak membinasakan kami? Aku tahu siapa Engkau: Yang Kudus dari Allah.”

        1:27 Mereka semua takjub, sehingga mereka memperbincangkannya, katanya: “Apa ini? Suatu ajaran baru. Ia berkata-kata dengan kuasa. Roh-roh jahat pun diperintah-Nya dan mereka taat kepada-Nya.”

        1:34 Ia menyembuhkan banyak orang yang menderita bermacam-macam penyakit dan mengusir banyak setan; Ia tidak memperbolehkan setan-setan itu berbicara, sebab mereka mengenal Dia.

        2:5 Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu: “Hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni!”

        2:6 Tetapi di situ ada juga duduk beberapa ahli Taurat, mereka berpikir dalam hatinya:

        2:7 “Mengapa orang ini berkata begitu? Ia menghujat Allah. Siapa yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah sendiri?”

        2:10 Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa” — berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu –:

        2:28 jadi Anak Manusia adalah juga Tuhan atas hari Sabat.

        3:11 Bilamana roh-roh jahat melihat Dia, mereka jatuh tersungkur di hadapan-Nya dan berteriak: “Engkaulah Anak Allah.”

        3:12 Tetapi Ia dengan keras melarang mereka memberitahukan siapa Dia.

        5:6 Ketika ia melihat Yesus dari jauh, berlarilah ia mendapatkan-Nya lalu menyembah-Nya,

        5:7 dan dengan keras ia berteriak: “Apa urusan-Mu dengan aku, hai Yesus, Anak Allah Yang Mahatinggi? Demi Allah, jangan siksa aku!”

        15:19 Mereka memukul kepala-Nya dengan buluh, dan meludahi-Nya dan berlutut menyembah-Nya.

        5:30 Pada ketika itu juga Yesus mengetahui, bahwa ada tenaga yang keluar dari diri-Nya, lalu Ia berpaling di tengah orang banyak dan bertanya: “Siapa yang menjamah jubah-Ku?”

        7:37 Mereka takjub dan tercengang dan berkata: “Ia menjadikan segala-galanya baik, yang tuli dijadikan-Nya mendengar, yang bisu dijadikan-Nya berkata-kata.”

        8:38 Sebab barangsiapa malu karena Aku dan karena perkataan-Ku di tengah-tengah angkatan yang tidak setia dan berdosa ini, Anak Manusia pun akan malu karena orang itu apabila Ia datang kelak dalam kemuliaan Bapa-Nya, diiringi malaikat-malaikat kudus.”

        9:2 Enam hari kemudian Yesus membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes dan bersama-sama dengan mereka Ia naik ke sebuah gunung yang tinggi. Di situ mereka sendirian saja. Lalu Yesus berubah rupa di depan mata mereka,

        9:3 dan pakaian-Nya sangat putih berkilat-kilat. Tidak ada seorang pun di dunia ini yang dapat mengelantang pakaian seperti itu.

        9:7 Maka datanglah awan menaungi mereka dan dari dalam awan itu terdengar suara: “Inilah Anak yang Kukasihi, dengarkanlah Dia.”

        10:37 Lalu kata mereka: “Perkenankanlah kami duduk dalam kemuliaan-Mu kelak, yang seorang lagi di sebelah kanan-Mu dan yang seorang di sebelah kiri-Mu.”

        12:36 Daud sendiri oleh pimpinan Roh Kudus berkata: Tuhan telah berfirman kepada Tuanku: duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai musuh-musuh-Mu Kutaruh di bawah kaki-Mu.

        12:37 Daud sendiri menyebut Dia Tuannya, bagaimana mungkin Ia anaknya pula?” Orang banyak yang besar jumlahnya mendengarkan Dia dengan penuh minat.

        13:31 Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu

        14:61 Tetapi Ia tetap diam dan tidak menjawab apa-apa. Imam Besar itu bertanya kepada-Nya sekali lagi, katanya: “Apakah Engkau Mesias, Anak dari Yang Terpuji?”

        14:62 Jawab Yesus: “Akulah Dia, dan kamu akan melihat Anak Manusia duduk di sebelah kanan Yang Mahakuasa dan datang di tengah-tengah awan-awan di langit.”

        14:64 Kamu sudah mendengar hujat-Nya terhadap Allah. Bagaimana pendapat kamu?” Lalu dengan suara bulat mereka memutuskan, bahwa Dia harus dihukum mati.

        16:15 Lalu Ia berkata kepada mereka: “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk.

        16:16 Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum.

        16:17 Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka,

        16:19 Sesudah Tuhan Yesus berbicara demikian kepada mereka, terangkatlah Ia ke sorga, lalu duduk di sebelah kanan Allah.

        16:20 Mereka pun pergilah memberitakan Injil ke segala penjuru, dan Tuhan turut bekerja dan meneguhkan firman itu dengan tanda-tanda yang menyertainya.

        Lukas

        10:16 Siapa saja yang mendengarkan kamu, ia mendengarkan Aku; dan siapa saja yang menolak kamu, ia menolak Aku; dan siapa saja yang menolak Aku, ia menolak Dia yang mengutus Aku.”

        10:17 Kemudian ketujuh puluh murid itu kembali dengan gembira dan berkata, “Tuhan, setan-setan pun takluk kepada kami demi nama-Mu.”

        10:18 Lalu kata Yesus kepada mereka, “Aku melihat Iblis jatuh seperti kilat dari langit.

        10:19 Sesungguhnya Aku telah memberikan kuasa kepada kamu untuk menginjak ular dan kalajengking dan kuasa atas segala kekuatan musuh, sehingga tidak ada yang akan membahayakan kamu.

        10:21 Pada waktu itu juga bergembiralah Yesus dalam Roh Kudus dan berkata, “Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil. Ya Bapa, itulah yang berkenan kepada-Mu.

        10:22 Semua telah diserahkan kepada-Ku oleh Bapa-Ku dan tidak ada seorang pun yang tahu siapakah Anak selain Bapa, dan siapakah Bapa selain Anak dan orang yang kepadanya Anak itu berkenan menyatakan hal itu.”

        Yohanes

        1:1 Pada mulanya ada Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.

        1:2 Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah.

        1:3 Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatu pun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan

        1:9 Terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang, sedang datang ke dalam dunia.

        1:10 Ia telah ada di dalam dunia dan dunia dijadikan oleh-Nya, tetapi dunia tidak mengenal-Nya.

        1:11 Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya. (Yesus datang kepada Umat Manusia yg adalah ciptaanNya)

        1:12 Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya;

        1:14 Firman itu telah menjadi manusia, dan tinggal di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh anugerah dan kebenaran.

        5:18 Sebab itu, para pemuka Yahudi makin berusaha untuk membunuh-Nya, bukan saja karena Ia melanggar peraturan Sabat, tetapi juga karena Ia mengatakan bahwa Allah adalah Bapa-Nya sendiri dan dengan demikian menyamakan diri-Nya dengan Allah.

        5:22 Bapa tidak menghakimi siapa pun, melainkan telah menyerahkan penghakiman itu seluruhnya kepada Anak,

        5:23 supaya semua orang menghormati Anak sama seperti mereka menghormati Bapa. Siapa saja yang tidak menghormati Anak, ia juga tidak menghormati Bapa yang mengutus Dia.

        5:24 Sesungguhnya Aku berkata kepadamu: Siapa saja yang mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup.

        5:25 Sesungguhnya Aku berkata kepadamu: Saatnya akan tiba dan sudah tiba bahwa orang-orang mati akan mendengar suara Anak Allah, dan mereka yang mendengar-Nya, akan hidup.

        5:26 Sebab sama seperti Bapa mempunyai hidup dalam diri-Nya sendiri, demikian juga diberikan-Nya Anak mempunyai hidup dalam diri-Nya sendiri. (Yesus keberadaanNya Independent, ada dengan sendirinya-self existent)

        5:27 Ia telah memberikan kuasa kepada-Nya untuk menghakimi, karena Ia adalah Anak Manusia.

        5:31 Kalau Aku bersaksi tentang diri-Ku sendiri, maka kesaksian-Ku itu tidak benar;

        5:32 ada yang lain (ALLOS=yang lain dari jenis/kualitas yang sama yaitu sama2 ILAHI)yang bersaksi tentang Aku dan Aku tahu, bahwa kesaksian yang diberikan-Nya tentang Aku adalah benar.

        5:33 Kamu telah mengirim utusan kepada Yohanes dan ia telah bersaksi tentang kebenaran;

        5:34 tetapi Aku tidak memerlukan kesaksian dari manusia, namun Aku mengatakan hal ini, supaya kamu diselamatkan.

        5:35 Ia adalah pelita yang menyala dan yang bercahaya dan kamu hanya mau menikmati seketika saja cahayanya itu.

        5:36 Tetapi Aku mempunyai suatu kesaksian yang lebih penting dari pada kesaksian Yohanes, yaitu segala pekerjaan yang diserahkan Bapa kepada-Ku, supaya Aku melaksanakannya. Pekerjaan itu juga yang Kukerjakan sekarang, dan itulah yang memberi kesaksian tentang Aku, bahwa Bapa yang mengutus Aku.

        5:37 Bapa yang mengutus Aku, Dialah yang bersaksi tentang Aku. Kamu tidak pernah mendengar suara-Nya, rupa-Nya pun tidak pernah kamu lihat,

        9:35 Yesus mendengar bahwa ia telah diusir keluar oleh mereka. Kemudian Ia bertemu dengan dia dan berkata, “Percayakah engkau kepada Anak Manusia?”

        9:37 Kata Yesus kepadanya, “Engkau bukan saja melihat Dia; tetapi Dia yang sedang berkata-kata dengan engkau, Dialah itu!”

        9:38 Katanya, “Aku percaya, Tuhan!” Ia pun sujud menyembah-Nya.

        10:30 Aku dan Bapa adalah satu.

        10:33 Jawab orang-orang Yahudi itu, “Bukan karena suatu pekerjaan baik maka kami mau melempari Engkau, melainkan karena Engkau menghujat Allah dan karena Engkau, sekalipun hanya seorang manusia saja, menjadikan diri-Mu Allah.”

        14:6 Kata Yesus kepadanya, “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.

        14:7 Sekiranya kamu mengenal Aku, pasti kamu juga mengenal Bapa-Ku. Sekarang ini kamu mengenal Dia dan kamu telah melihat Dia.”

        14:8 Kata Filipus kepada-Nya, “Tuhan, tunjukkanlah Bapa itu kepada kami, itu sudah cukup bagi kami.”

        14:9 Kata Yesus kepadanya, “Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku? Siapa saja yang telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa; bagaimana engkau berkata: Tunjukkanlah Bapa itu kepada kami.

        14:10 Tidak percayakah engkau bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku? Apa yang Aku katakan kepadamu, tidak Aku katakan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang tinggal di dalam Aku, Dialah yang melakukan pekerjaan-pekerjaan-Nya.

        15:23 Siapa saja yang membenci Aku, ia membenci juga Bapa-Ku

        19:7 Jawab orang-orang Yahudi itu kepadanya, “Kami mempunyai hukum dan menurut hukum itu Ia harus mati, sebab Ia menganggap diri-Nya sebagai Anak Allah.”

        20:28 Tomas menjawab Dia, “Ya Tuhanku dan Allahku! (Bandingkan dg Matius 4:10)

        Kisah Para Rasul

        4:12 Tidak ada keselamatan di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia (Yesus), sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan.”

        10:42 Ia telah menugaskan kami memberitakan kepada seluruh bangsa itu, dan bersaksi bahwa Dialah (Yesus) yang ditentukan Allah menjadi Hakim atas orang-orang hidup dan orang-orang mati.

        10:43 Tentang Dialah (Yesus) semua nabi bersaksi bahwa siapa saja yang percaya kepada-Nya (Yesus), akan mendapat pengampunan dosa melalui nama-Nya.”

        Roma

        9:5 Mereka adalah keturunan bapak-bapak leluhur, yang menurunkan Mesias secara jasmani, yang ada di atas segala sesuatu. Dialah (Yesus sang Mesias) Allah yang harus dipuji sampai selama-lamanya. Amin!

        I Korintus

        12:4 Ada rupa-rupa karunia, tetapi satu Roh.

        12:5 Dan ada rupa-rupa pelayanan, tetapi satu Tuhan.

        12:6 Dan ada berbagai-bagai perbuatan ajaib, tetapi Allah adalah satu yang mengerjakan semuanya dalam semua orang.

        II Korintus 13:13

        13:13 Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, dan kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus menyertai kamu sekalian.

        Efesus

        4:4 satu tubuh, dan satu Roh, sebagaimana kamu telah dipanggil kepada satu pengharapan yang terkandung dalam panggilanmu,

        4:5 satu Tuhan, satu iman, satu baptisan,

        4:6 satu Allah dan Bapa dari semua, Allah yang di atas semua dan oleh semua dan di dalam semua.

        Filipi

        2:5 Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus,

        2:6 yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan,

        2:7 melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.

        2:9 Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama,

        2:10 supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi,

        2:11 dan segala lidah mengaku, “Yesus Kristus adalah Tuhan,” bagi kemuliaan Allah, Bapa!

        Kolose

        1:16 karena di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia.

        1:17 Ia ada terlebih dahulu dari segala sesuatu dan segala sesuatu ada di dalam Dia.

        1:19 Karena seluruh kepenuhan Allah berkenan diam di dalam Dia

        I Timotius

        2:5 Karena Allah itu esa dan esa pula pengantara antara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus,

        Ibrani

        1:3 Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan menopang segala yang ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan. Dan setelah Ia selesai mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat yang tinggi,

        1:5 Karena kepada siapakah di antara malaikat-malaikat itu pernah Ia katakan, “Engkaulah Anak-Ku! Engkau telah menjadi Anak-Ku pada hari ini”? dan “Aku akan menjadi Bapa-Nya, dan Ia akan menjadi Anak-Ku”?

        1:6 Lagi pula, ketika Ia membawa Anak-Nya yang sulung ke dunia, Ia berkata, “Semua malaikat Allah harus menyembah Dia (Yesus).”

        1:8 Tetapi tentang Anak (Yesus), Ia berkata, “Takhta-Mu, ya Allah, tetap untuk seterusnya dan selamanya, dan tongkat kerajaan-Mu adalah tongkat kebenaran.

        I Petrus

        1:2 yaitu orang-orang yang dipilih, sesuai dengan rencana Allah, Bapa kita, dan yang dikuduskan oleh Roh, supaya taat kepada Yesus Kristus dan menerima percikan darah-Nya. Kiranya kasih karunia dan damai sejahtera makin melimpah atas kamu.

        I Yohanes

        5:5 Siapakah yang mengalahkan dunia, selain dia yang percaya bahwa Yesuslah Anak Allah?

        5:6 Inilah Dia yang telah datang dengan air dan darah, yaitu Yesus Kristus, bukan saja dengan air, tetapi dengan air dan dengan darah. Dan Rohlah yang bersaksi karena Roh adalah kebenaran.

        5:7 Sebab ada tiga yang memberi kesaksian [di dalam surga: Bapa, Firman dan Roh Kudus; dan ketiganya adalah satu.

        (Bandingkan dg Yoh 1:14) (Saya mengimani ayat ini ada dalam naskah asli dan percaya naskah TR (Textus Receptus=Perjanjian Baru dalam bahasa Yunani) yg dipelihara Allah dan jelas memuat ayat ini)

        5:9 Kita menerima kesaksian manusia, tetapi kesaksian Allah lebih kuat. Sebab inilah kesaksian Allah, yaitu bahwa Ia bersaksi tentang Anak-Nya.

        5:10 Siapa yang percaya kepada Anak Allah, ia mempunyai kesaksian itu di dalam dirinya; siapa yang tidak percaya kepada Allah, ia membuat Dia menjadi pendusta, karena ia tidak percaya kepada kesaksian yang diberikan Allah tentang Anak-Nya.

        5:11 Dan inilah kesaksian itu: Allah telah mengaruniakan hidup yang kekal kepada kita dan hidup itu ada di dalam Anak-Nya.

        5:12 Siapa yang memiliki Anak, ia memiliki hidup; siapa yang tidak memiliki Anak, ia tidak memiliki hidup.

        5:13 Semuanya itu kutuliskan kepada kamu, supaya kamu yang percaya kepada nama Anak Allah, tahu bahwa kamu memiliki hidup yang kekal.

        5:20 Akan tetapi, kita tahu bahwa Anak Allah telah datang dan telah mengaruniakan pengertian kepada kita, supaya kita mengenal Yang Benar; dan kita ada di dalam Yang Benar, di dalam Anak-Nya Yesus Kristus. Dialah Allah yang benar dan hidup yang kekal.

        Wahyu

        1:4 Dari Yohanes kepada ketujuh jemaat yang di Asia Kecil: Kasih karunia dan damai sejahtera menyertai kamu, dari Dia, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, dan dari ketujuh roh yang ada di hadapan takhta-Nya,

        1:5 dan dari Yesus Kristus, Saksi yang setia, yang pertama bangkit dari antara orang mati dan yang berkuasa atas raja-raja bumi ini. Bagi Dia, yang mengasihi kita dan yang telah melepaskan kita dari dosa kita oleh darah-Nya —

        4:8 Dan keempat makhluk itu masing-masing bersayap enam, sekelilingnya dan di sebelah dalamnya penuh dengan mata, dan dengan tidak berhenti-hentinya mereka berseru siang dan malam: “Kudus, kudus, kuduslah Tuhan Allah, Yang Mahakuasa, yang sudah ada dan yang ada dan yang akan datang.”

        (indikasi kata “Kudus” 3x menunjuk kepada Allah Tritunggal)

        Dalam PL, kata-kata “Malaikat ALLAH”, ”Malaikat TUHAN”, ”Malaikat Perjanjian” menunjuk kepada Tuhan Yesus sebagai Pribadi kedua dari ALLAH TRITUNGGAL/TRINITAS.

        Kata ”Malaikat TUHAN” atau ”Malaikat Allah” muncul dalam Kejadian 16:1-13, 21:17-19, 22:11-16, 31:11-13, Keluaran 3:2-4, Bilangan 22:22-35, Hakim-hakim 2:1-5, 6:11-24, 13:3-22, II Raja-Raja 19:35, Zakharia 3:1-2. Mari kita perjelas satu per satu.

        Kej 16:1-13 Malaikat TUHAN menampakkan diri kepada Hagar dan Ismael

        16:10. Lagi kata Malaikat TUHAN itu kepadanya: “Aku akan membuat sangat banyak keturunanmu, sehingga tidak dapat dihitung karena banyaknya.”

        Ayat ini menyatakan Malaikat TUHAN akan membuat keturunan Hagar menjadi sangat banyak, dst

        16:13 Kemudian Hagar menamakan TUHAN yang telah berfirman kepadanya itu dengan sebutan: “Engkaulah El-Roi.” Sebab katanya: “Bukankah di sini kulihat Dia yang telah melihat aku?”

        Hagar menyebut Malaikat TUHAN atau TUHAN yang telah berfirman kepadanya dengan nama El-Roi, perhatikan kata ”Dia”

        Perhatikan kata yang dicetak tebal (Bold)

        Kej 21:17-19 Malaikat Allah berseru dari langit kepada Hagar dan Ismael

        21:17 Allah mendengar suara anak itu, lalu Malaikat Allah berseru dari langit kepada Hagar, kata-Nya kepadanya: “Apakah yang engkau susahkan, Hagar? Janganlah takut, sebab Allah telah mendengar suara anak itu dari tempat ia terbaring.

        21:18 Bangunlah, angkatlah anak itu, dan bimbinglah dia, sebab Aku akan membuat dia menjadi bangsa yang besar.”

        21:19 Lalu Allah membuka mata Hagar, sehingga ia melihat sebuah sumur; ia pergi mengisi kirbatnya dengan air, kemudian diberinya anak itu minum.

        Perhatikan kata yang dicetak tebal (Bold)

        Kej 22:11-16 Malaikat TUHAN waktu Kepercayaan Abraham Diuji

        22:11. Tetapi berserulah Malaikat TUHAN dari langit kepadanya: “Abraham, Abraham.” Sahutnya: “Ya, Tuhan.” (kata ini dalam KJV- “Here am I” cuma berarti “Ya, ini aku”, jadi bahasa Indonesia menerjemahkan dengan ”Ya, Tuhan”)

        22:12 Lalu Ia berfirman: “Jangan bunuh anak itu dan jangan kauapa-apakan dia, sebab telah Kuketahui sekarang, bahwa engkau takut akan Allah, dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku.”

        22:13 Lalu Abraham menoleh dan melihat seekor domba jantan di belakangnya, yang tanduknya tersangkut dalam belukar.

        Abraham mengambil domba itu, lalu mengorbankannya sebagai korban bakaran pengganti anaknya.

        22:14 Dan Abraham menamai tempat itu: “TUHAN menyediakan” (JEHOVAH-JIREH); sebab itu sampai sekarang dikatakan orang: “Di atas gunung TUHAN, akan disediakan.”

        22:15. Untuk kedua kalinya berserulah Malaikat TUHAN dari langit kepada Abraham,

        22:16 kata-Nya: “Aku bersumpah demi diri-Ku sendiri–demikianlah firman TUHAN–:Karena engkau telah berbuat demikian, dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku,

        22:17 maka Aku akan memberkati engkau berlimpah-limpah dan membuat keturunanmu sangat banyak seperti bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut, dan keturunanmu itu akan menduduki kota-kota musuhnya.

        Perhatikan kata yang dicetak tebal (Bold)

        Kej 31:11-13 Malaikat Allah menampakkan diri kepada Yakub yang Lari Meninggalkan Laban (perhatikan kata ”Akulah Allah” pada ayat 13)

        31:11 Dan Malaikat Allah berfirman kepadaku dalam mimpi itu: Yakub! Jawabku: Ya Tuhan! (kata ini dalam KJV- “Here am I” cuma berarti “Ya, ini aku”, jadi bahasa Indonesia menerjemahkan dengan ”Ya, Tuhan”)

        31:12 Lalu Ia berfirman: Angkatlah mukamu dan lihatlah, bahwa segala jantan yang menjantani kambing domba itu bercoreng-coreng, berbintik-bintik dan berbelang-belang, sebab telah Kulihat semua yang dilakukan oleh Laban itu kepadamu.

        31:13 Akulah Allah yang di Betel itu, di mana engkau mengurapi tugu, dan di mana engkau bernazar kepada-Ku; maka sekarang, bersiaplah engkau, pergilah dari negeri ini dan pulanglah ke negeri sanak saudaramu.”

        Kel 3:2-4 Malaikat TUHAN menampakkan diri pada Musa dalam nyala api yang keluar dari semak duri

        3:2 Lalu Malaikat TUHAN menampakkan diri kepadanya di dalam nyala api yang keluar dari semak duri. Lalu ia melihat, dan tampaklah: semak duri itu menyala, tetapi tidak dimakan api.

        3:3 Musa berkata: “Baiklah aku menyimpang ke sana untuk memeriksa penglihatan yang hebat itu. Mengapakah tidak terbakar semak duri itu?”

        3:4 Ketika dilihat TUHAN, bahwa Musa menyimpang untuk memeriksanya, berserulah Allah dari tengah-tengah semak duri itu kepadanya: “Musa, Musa!” dan ia menjawab: “Ya, Allah.” (kata ini dalam KJV-“Here am I” cuma berarti “Ya, ini aku”, jadi bahasa Indonesia menerjemahkan dengan ”Ya, Tuhan”)

        Bilangan 22:22-35 Malaikat TUHAN menampakkan diri kepada Bileam dan keledai betinanya.

        22:22. Tetapi bangkitlah murka Allah ketika ia pergi, dan berdirilah Malaikat TUHAN di jalan sebagai lawannya.

        Bileam mengendarai keledainya yang betina dan dua orang bujangnya ada bersama-sama dengan dia.

        22:23 Ketika keledai itu melihat Malaikat TUHAN berdiri di jalan, dengan pedang terhunus di tangan-Nya, menyimpanglah keledai itu dari jalan dan masuk ke ladang. Maka Bileam memukul keledai itu untuk memalingkannya kembali ke jalan.

        22:24 Kemudian pergilah Malaikat TUHAN berdiri pada jalan yang sempit di antara kebun-kebun anggur dengan tembok sebelah-menyebelah.

        22:25 Ketika keledai itu melihat Malaikat TUHAN, ditekankannyalah dirinya kepada tembok, sehingga kaki Bileam terhimpit kepada tembok. Maka ia memukulnya pula.

        22:26 Berjalanlah pula Malaikat TUHAN terus dan berdirilah Ia pada suatu tempat yang sempit, yang tidak ada jalan untuk menyimpang ke kanan atau ke kiri.

        22:27 Melihat Malaikat TUHAN meniaraplah keledai itu dengan Bileam masih di atasnya. Maka bangkitlah amarah Bileam, lalu dipukulnyalah keledai itu dengan tongkat.

        22:28 Ketika itu TUHAN membuka mulut keledai itu, sehingga ia berkata kepada Bileam: “Apakah yang kulakukan kepadamu, sampai engkau memukul aku tiga kali?”

        22:29 Jawab Bileam kepada keledai itu: “Karena engkau mempermain-mainkan aku; seandainya ada pedang di tanganku, tentulah engkau kubunuh sekarang.”

        22:30 Tetapi keledai itu berkata kepada Bileam: “Bukankah aku ini keledaimu yang kautunggangi selama hidupmu sampai sekarang? Pernahkah aku berbuat demikian kepadamu?” Jawabnya: “Tidak.”

        22:31 Kemudian TUHAN menyingkapkan mata Bileam; dilihatnyalah Malaikat TUHAN dengan pedang terhunus di tangan-Nya berdiri di jalan, lalu berlututlah ia dan sujud.

        22:32 Berfirmanlah Malaikat TUHAN kepadanya: “Apakah sebabnya engkau memukul keledaimu sampai tiga kali? Lihat, Aku keluar sebagai lawanmu, sebab jalan ini pada pemandangan-Ku menuju kepada kebinasaan.

        22:33 Ketika keledai ini melihat Aku, telah tiga kali ia menyimpang dari hadapan-Ku; jika ia tidak menyimpang dari hadapan-Ku, tentulah engkau yang Kubunuh pada waktu itu juga dan dia Kubiarkan hidup.”

        22:34 Lalu berkatalah Bileam kepada Malaikat TUHAN: “Aku telah berdosa, karena aku tidak mengetahui, bahwa Engkau ini berdiri di jalan menentang aku. Maka sekarang, jika hal itu jahat di mata-Mu, aku mau pulang.”

        22:35 Tetapi Malaikat TUHAN berfirman kepada Bileam: “Pergilah bersama-sama dengan orang-orang itu, tetapi hanyalah perkataan yang akan Kukatakan kepadamu harus kaukatakan.” Sesudah itu pergilah Bileam bersama-sama dengan pemuka-pemuka Balak itu.

        Bileam berlutut dan sujud kepada Malaikat Tuhan

        Hakim-hakim 2:1-5 Malaikat TUHAN di Bokhim

        2:1. Lalu Malaikat TUHAN pergi dari Gilgal ke Bokhim dan berfirman: “Telah Kutuntun kamu keluar dari Mesir dan Kubawa ke negeri yang Kujanjikan dengan bersumpah kepada nenek moyangmu, dan Aku telah berfirman: Aku tidak akan membatalkan perjanjian-Ku dengan kamu untuk selama-lamanya,

        2:2 tetapi janganlah kamu mengikat perjanjian dengan penduduk negeri ini; mezbah mereka haruslah kamu robohkan. Tetapi kamu tidak mendengarkan firman-Ku. Mengapa kamu perbuat demikian?

        2:3 Lagi Aku telah berfirman: Aku tidak akan menghalau orang-orang itu dari depanmu, tetapi mereka akan menjadi musuhmu dan segala allah mereka akan menjadi jerat bagimu.”

        2:4 Setelah Malaikat TUHAN mengucapkan firman itu kepada seluruh Israel, menangislah bangsa itu dengan keras.

        2:5 Maka tempat itu dinamai Bokhim. Lalu mereka mempersembahkan korban di sana kepada TUHAN.

        Bangsa Israel mempersembahkan korban persembahan kepada Malaikat TUHAN, perhatikan isi perkataan Malaikat TUHAN pada perikop di atas, ada kata ”sumpah, Aku, perjanjian, selama-lamanya” yang menyatakan bahwa hanya Allah saja yang berbuat demikian.

        Hakim-hakim 6:11-24 Malaikat TUHAN atau Malaikat Allah menampakkan diri kepada Gideon

        6:12 Malaikat TUHAN menampakkan diri kepadanya dan berfirman kepadanya, demikian: “TUHAN menyertai engkau, ya pahlawan yang gagah berani.”

        6:20 Berfirmanlah Malaikat Allah kepadanya: “Ambillah daging dan roti yang tidak beragi itu, letakkanlah ke atas batu ini, dan curahkan kuahnya.” Maka diperbuatnya demikian.

        6:21 Dan Malaikat TUHAN mengulurkan tongkat yang ada di tangan-Nya; dengan ujungnya disinggung-Nya daging dan roti itu; maka timbullah api dari batu itu dan memakan habis daging dan roti itu. Kemudian hilanglah Malaikat TUHAN dari pandangannya.

        6:22 Maka tahulah Gideon, bahwa itulah Malaikat TUHAN, lalu katanya: “Celakalah aku, Tuhanku ALLAH! sebab memang telah kulihat Malaikat TUHAN dengan berhadapan muka.”

        6:23 Tetapi berfirmanlah TUHAN kepadanya: “Selamatlah engkau! Jangan takut, engkau tidak akan mati.”

        6:24 Lalu Gideon mendirikan mezbah di sana bagi TUHAN dan menamainya: TUHAN itu keselamatan (Jehovah-Shalom). Mezbah itu masih ada sampai sekarang di Ofra, kota orang Abiezer.

        6:34 Pada waktu itu Roh TUHAN menguasai Gideon; ditiupnyalah sangkakala dan orang-orang Abiezer dikerahkan untuk mengikuti dia.

        Di bagian ini, Gideon mepersembahkan daging dan roti kepada Malaikat TUHAN atau Malaikat Allah dan persembahan korbannya diterima. Gideon sadar pada ayat 22 diatas bahwa itu adalah Allah. Kemudian dia memberi nama TUHAN itu keselamatan (Jehovah-Shalom).

        Perhatikan pula Allah Tritunggal/Trinitas hadir dalam perikop tersebut, pada bagian ini Allah Tritunggal hadir bersama-sama dengan kata ”TUHAN” (menunjuk pada Allah Bapa), ”Malaikat TUHAN” atau ”Malaikat Allah” (menunjuk pada Allah Anak atau Yesus Kristus dalam PB), dan ”Roh TUHAN” (menunjuk pada Allah Roh Kudus).

        Ingatlah bahwa: Pada masa Perjanjian Lama (hingga sebelum Pentakosta), Roh Kudus tidaktinggal tetap dalam diri manusia (Kej 6:3—Roh-Ku tidak akan selama-lamanya tinggal di dalam manusia), sehingga Roh Allah atau Roh TUHAN bisa meninggalkan manusia seperti yang dialami Raja Saul (I Samuel 16:14—”Roh TUHAN telah mundur dari pada Saul”), Simson atau Samson (Hak 16:20—”TUHAN telah meninggalkan dia”), dan tokoh Alkitab lainnya.

        Hakim-hakim 13:3-22 Malaikat TUHAN menampakkan diri kepada Manoah (ayah Simson) dan istrinya

        13:9 Maka Allah mendengarkan permohonan Manoah, sehingga Malaikat Allah datang pula kepada perempuan itu, ketika ia duduk di padang dan ketika Manoah, suaminya itu, tidak ada bersama-sama dengan dia.

        13:15. Kata Manoah kepada Malaikat TUHAN itu: “Perkenankanlah kami menahan Engkau di sini, supaya kami mengolah anak kambing bagi-Mu.”

        13:16 Tetapi jawab Malaikat TUHAN itu kepada Manoah: “Sekalipun engkau menahan Aku di sini, hidanganmu itu tidak akan Kumakan. Tetapi jika engkau hendak mengolahnya menjadi korban bakaran, persembahkanlah itu kepada TUHAN.” Sebab Manoah tidak mengetahui, bahwa Dia itu Malaikat TUHAN.

        13:17 Kemudian berkatalah Manoah kepada Malaikat TUHAN itu: “Siapakah nama-Mu, sebab apabila terjadi yang Kaukatakan itu, maka kami hendak memuliakan Engkau.”

        13:18 Tetapi jawab malaikat TUHAN itu kepadanya: “Mengapa engkau juga menanyakan nama-Ku? Bukankah nama itu ajaib?”

        13:19 Sesudah itu Manoah mengambil seekor anak kambing dan korban sajian, lalu mempersembahkannya kepada TUHAN di atas batu. Lalu diperbuat-Nya keajaiban, sementara Manoah dan isterinya memandanginya.

        13:20 Sedang nyala api itu naik ke langit dari mezbah, maka naiklah Malaikat TUHAN dalam nyala api mezbah itu. Ketika Manoah dan isterinya melihat hal ini, sujudlah mereka dengan mukanya sampai ke tanah.

        13:21 Sejak itu Malaikat TUHAN tidak lagi menampakkan diri kepada Manoah dan isterinya. Maka tahulah Manoah, bahwa Dia itu Malaikat TUHAN.

        13:22 Berkatalah Manoah kepada isterinya: “Kita pasti mati, sebab kita telah melihat Allah.”

        13:23 Tetapi jawab isterinya kepadanya: “Seandainya TUHAN hendak membunuh kita, maka tidaklah Ia menerima korban bakaran dan korban sajian dari tangan kita dan tidaklah Ia memperlihatkan semuanya itu kepada kita dan tidaklah Ia memperdengarkan hal-hal yang demikian kepada kita pada waktu sekarang ini.”

        13:24. Lalu perempuan itu melahirkan seorang anak laki-laki dan memberi nama Simson kepadanya. Anak itu menjadi besar dan TUHAN memberkati dia.

        13:25 Mulailah hatinya digerakkan oleh Roh TUHAN di Mahane-Dan yang terletak di antara Zora dan Esytaol.

        Pada Bagian ini Allah Tritunggal hadir bersama-sama dengan kata Allah atau TUHAN (menunjuk pada Allah Bapa), Malaikat TUHAN atau Malaikat Allah (menunjuk pada Allah Anak atau Yesus Kristus dalam PB), dan Roh TUHAN (menunjuk pada Roh Kudus). Masih ada beberapa bagian lain yang menyatakan bahwa Allah Tritunggal atau Trinitas hadir bersama dalam PL.

        II Raja Raja 19:35

        Malaikat TUHAN membunuh 185.000 prajurit Sanherib, raja Asyur

        19:35. Maka pada malam itu keluarlah Malaikat TUHAN, lalu dibunuh-Nyalah 185.000 orang di dalam perkemahan Asyur. Keesokan harinya pagi-pagi tampaklah, semuanya bangkai orang-orang mati belaka!

        Zakharia 3:1-2 Penglihatan: Malaikat TUHAN, imam besar Yosua dan Iblis

        ”3:1. Kemudian ia memperlihatkan kepadaku imam besar Yosua berdiri di hadapan Malaikat TUHAN sedang Iblis berdiri di sebelah kanannya untuk mendakwa dia.

        3:2 Lalu berkatalah Malaikat TUHAN kepada Iblis itu: “TUHAN kiranya menghardik engkau, hai Iblis! TUHAN, yang memilih Yerusalem, kiranya menghardik engkau! Bukankah dia ini puntung yang telah ditarik dari api?”

        Pada ayat 1 ada kata ”Malaikat TUHAN” dalam bahasa Ibraninya Mal’ak Jehovah sedang ayat 2 ”Malaikat TUHAN” dalam bahasa Ibraninya Jehovah (The LORD) atau Tuhan, Alkitab LAI menerjemahkan dengan kata ”Malaikat TUHAN” mungkin untuk menjelaskan hubungan ayat 1 dan 2.

        Kesemua ayat di atas mengisahkan
        bahwa ”Malaikat TUHAN” atau ”Malaikat Allah”
        ”Malaikat Perjanjian” (Maleakhi 3:2) menunjuk kepada satu pribadi dari
        Allah Tritunggal yang sering kita sebut dengan istilah Teofani (Allah
        menampakkan diriNya dalam bentuk seorang malaikat atau manusia).

        Alkitab LAI Terjemahan Resmi
        sebenarnya sudah menjelaskan secara tidak langsung bahwa oknum yang dimaksud
        dalam kata ”Malaikat TUHAN” atau ”Malaikat Allah” atau ”Malaikat Perjanjian” (Maleakhi 3:2)
        menunjuk kepada Pribadi Yesus Kristus yang menampakkan diri waktu Perjanjian
        Lama (PL), yaitu dengan memberi kata ”Dia” (D huruf besar) (Hak 13:16—”Dia itu
        Malaikat TUHAN”) dan masih banyak lagi seperti yang sudah dijelaskan di atas.

        Jadi Kesimpulannya yang dimaksud
        dengan ”Malaikat TUHAN” atau ”Malaikat Allah” atau ”Malaikat Perjanjian” (Maleakhi 3:2)
        dalam Perjanjian Lama– The or an angel of the LORD, the messenger of the covenant—adalah Tuhan Yesus atau Yesus Kristus
        atau Allah Anak dalam bentuk Teofani (Penampakan diri Allah dalam bentuk
        seorang malaikat).

        Banyak orang suka bukti. maka
        tidak salah memberi bukti meski pun, adalah benar kata GUS DUR, “Tuhan
        tidak perlu dibela, Gitu aja kok repot” 🙂

        Yohanes 20:29 Kata Yesus
        kepadanya: “Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya.
        Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya.”
        http://www.in-christ.net/blog/alkitab/100_ayat_bukti_yesus_adalah_allah_sejati

    • lucifer 2:27 am on 25/12/2010 Permalink | Reply

      waduh… Tuhan emang wajib disembah tapi kan tidak slahnya Yesus disembah bukan disembah maksud dari menyembah sama kyk Tuhan….Yesus itu ibarat Raja…dulu kan orang2 juga menyembah raja seperti itulah tapi mereka kan masih menyembah Tuhan juga….lagipula Yesus itu spesial 🙂 dia mendapatkan misi dari Allah semenjak dia lahir.. 🙂
      dia bisa dibilang seperti klonenya Tuhan walaupun ga 100% sama

      • SERBUIFF 4:18 am on 25/12/2010 Permalink | Reply

        LU BACA LAGI :
        100 AYAT YANG MEMBUKTIKAN BAHWA YESUS ADALAH ALLAH SEJATI

        Kejadian
        1:1, “Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi.” –

        “BERE’SYIT {pada mulanya} BARA’ {(Dia) menciptakan} ‘ELOHIM {Allah} ‘ET HASYAMAYIM {langit itu} VE’ET {dan} HA’ARETS {bumi itu}”

        Kata Allah dalam bahasa Ibrani ‘ELOHIM menggunakan bentuk jamak tetapi dengan kata kerja tunggal, hal ini saja sudah menyiratkan keesaan Allah yang serba kompleks.

        1:26 Berfirmanlah Allah: “Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi.”

        3:22 Berfirmanlah TUHAN Allah: “Sesungguhnya manusia itu telah menjadi seperti salah satu dari Kita (Allah Tritunggal dan bukan Allah+Malaikat), tahu tentang yang baik dan yang jahat; maka sekarang jangan sampai ia mengulurkan tangannya dan mengambil pula dari buah pohon kehidupan itu dan memakannya, sehingga ia hidup untuk selama-lamanya.”

        11:7 Baiklah Kita turun dan mengacaubalaukan di sana bahasa mereka, sehingga mereka tidak mengerti lagi bahasa masing-masing.”

        19:24 Kemudian TUHAN menurunkan hujan belerang dan api atas Sodom dan Gomora, berasal dari TUHAN, dari langit (TUHAN di bumi dibedakan dengan TUHAN dari langit)

        Keluaran

        23:20 “Sesungguhnya Aku mengutus seorang malaikat berjalan di depanmu, untuk melindungi engkau di jalan dan untuk membawa engkau ke tempat yang telah Kusediakan.

        23:21 Jagalah dirimu di hadapannya dan dengarkanlah perkataannya, janganlah engkau mendurhaka kepadanya, sebab pelanggaranmu tidak akan diampuninya, sebab nama-Ku ada di dalam dia.

        23:22 Tetapi jika engkau sungguh-sungguh mendengarkan perkataannya, dan melakukan segala yang Kufirmankan, maka Aku akan memusuhi musuhmu, dan melawan lawanmu.

        23:23 Sebab malaikat-Ku akan berjalan di depanmu dan membawa engkau kepada orang Amori, orang Het, orang Feris, orang Kanaan, orang Hewi dan orang Yebus, dan Aku akan melenyapkan mereka.

        Bilangan

        (kata “TUHAN” disebut 3x menunjuk kepada Allah Tritunggal)

        6:24 TUHAN memberkati engkau dan melindungi engkau;

        6:25 TUHAN menyinari engkau dengan wajah-Nya dan memberi engkau kasih karunia;

        6:26 TUHAN menghadapkan wajah-Nya kepadamu dan memberi engkau damai sejahtera.

        Mazmur

        45:6 Thy throne, O God, is for ever and ever: the sceptre of thy kingdom is a right sceptre.

        45:7 Thou lovest righteousness, and hatest wickedness: therefore God, thy God, hath

        anointed thee with the oil of gladness above thy fellows.

        45:7 Takhtamu kepunyaan Allah, tetap untuk seterusnya dan selamanya, dan tongkat kerajaanmu adalah tongkat kebenaran.

        45:8 Engkau mencintai keadilan dan membenci kefasikan; sebab itu Allah, Allahmu, telah mengurapi

        engkau dengan minyak sebagai tanda kesukaan, melebihi teman-teman sekutumu.

        110:1 The LORD said unto my Lord, Sit thou at my right hand, until I make thine enemies thy footstool.

        110:1 Mazmur Daud. Demikianlah firman TUHAN kepada tuanku: “Duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai Kubuat musuh-musuhmu menjadi tumpuan kakimu.”

        Amsal

        8:12 Aku, hikmat, tinggal bersama-sama dengan kecerdasan, dan aku mendapat pengetahuan dan kebijaksanaan.

        8:17 Aku mengasihi orang yang mengasihi aku, dan orang yang tekun mencari aku akan mendapatkan daku.

        8:18 Kekayaan dan kehormatan ada padaku, juga harta yang tetap dan keadilan.

        8:19 Buahku lebih berharga dari pada emas, bahkan dari pada emas tua, hasilku lebih

        dari pada perak pilihan.

        8:20 Aku berjalan pada jalan kebenaran, di tengah-tengah jalan keadilan,

        8:21 supaya kuwariskan harta kepada yang mengasihi aku, dan kuisi penuh perbendaharaan

        mereka.

        8:22 TUHAN telah menciptakan (lebih tepat sesuai dengan arti Literal: MEMILIKI) aku sebagai permulaan pekerjaan-Nya, sebagai perbuatan-Nya yang pertama-tama dahulu kala.

        8:23 Sudah pada zaman purbakala aku dibentuk, pada mula pertama, sebelum bumi ada.

        8:24 Sebelum air samudera raya ada, aku telah lahir, sebelum ada sumber-sumber yang sarat dengan air.

        8:25 Sebelum gunung-gunung tertanam dan lebih dahulu dari pada bukit-bukit aku telah lahir;

        8:26 sebelum Ia membuat bumi dengan padang-padangnya atau debu dataran yang pertama.

        8:27 Ketika Ia mempersiapkan langit, aku di sana, ketika Ia menggaris kaki langit pada permukaan air samudera raya,

        8:28 ketika Ia menetapkan awan-awan di atas, dan mata air samudera raya meluap dengan deras,

        8:29 ketika Ia menentukan batas kepada laut, supaya air jangan melanggar titah-Nya, dan ketika

        Ia menetapkan dasar-dasar bumi,

        8:30 aku ada serta-Nya sebagai anak kesayangan, setiap hari aku menjadi kesenangan-Nya, dan senantiasa bermain-main di hadapan-Nya;

        8:31 aku bermain-main di atas muka bumi-Nya dan anak-anak manusia menjadi kesenanganku.

        8:32 Oleh sebab itu, hai anak-anak, dengarkanlah aku, karena berbahagialah mereka yang memelihara jalan-jalanku.

        8:33 Dengarkanlah didikan, maka kamu menjadi bijak; janganlah mengabaikannya.

        8:34 Berbahagialah orang yang mendengarkan daku, yang setiap hari menunggu pada pintuku, yang menjaga tiang pintu gerbangku.

        8:35 Karena siapa mendapatkan aku, mendapatkan hidup, dan TUHAN berkenan akan dia.

        8:36 Tetapi siapa tidak mendapatkan aku, merugikan dirinya; semua orang yang membenci aku, mencintai maut.”

        Yesaya

        6:3 Dan mereka berseru seorang kepada seorang, katanya: “Kudus, kudus, kuduslah TUHAN semesta alam, seluruh bumi penuh kemuliaan-Nya!”

        (indikasi kata “Kudus” 3x menunjuk kepada Allah Tritunggal)

        6:8 Also I heard the voice of the Lord, saying, Whom shall I send, and who will go for us? Then said I, Here am I; send me.

        6:8 Lalu aku mendengar suara Tuhan berkata: “Siapakah yang akan Kuutus, dan siapakah yang mau pergi untuk Aku [yang tepat artinya: KAMI]?” Maka sahutku: “Ini aku, utuslah aku!”

        9:5 Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai.

        9:6 Besar kekuasaannya, dan damai sejahtera tidak akan berkesudahan di atas takhta Daud dan di dalam kerajaannya, karena ia mendasarkan dan mengokohkannya dengan keadilan dan kebenaran dari sekarang sampai selama-lamanya. Kecemburuan TUHAN semesta alam akan melakukan hal ini.

        41:22 Biarlah mereka maju dan memberitahukan kepada Kami apa yang akan terjadi! Nubuat yang dahulu, beritahukanlah apa artinya, supaya kami memperhatikannya, atau hal-hal yang akan datang, kabarkanlah kepada kami, supaya kami mengetahui kesudahannya!

        Daniel 7

        7:13 Aku terus melihat dalam penglihatan malam itu, tampak datang dengan awan-awan dari langit seorang seperti anak manusia; datanglah ia kepada Yang Lanjut Usianya itu, dan ia dibawa ke hadapan-Nya. (Dalam PB, Yesus menyebut dirinya Anak Manusia)

        Hosea

        1:7 But I will have mercy upon the house of Judah, and will save them by the LORD their God, and will not save them by bow, nor by sword, nor by battle, by horses, nor by horsemen.

        1:7 Tetapi Aku akan menyayangi kaum Yehuda dan menyelamatkan mereka demi TUHAN, Allah mereka. Aku akan menyelamatkan mereka bukan dengan panah atau pedang, dengan alat perang atau dengan kuda dan orang-orang berkuda.”

        Matius

        1:21 Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka.”

        1:23 “Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel.” (Yang berarti: Allah menyertai kita.)

        2:2 dan bertanya-tanya, “Di manakah Dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu? Kami telah melihat bintang-Nya di Timur dan kami datang untuk menyembah Dia.”

        2:11 Mereka masuk ke dalam rumah itu dan melihat Anak itu bersama Maria, ibu-Nya, lalu sujud menyembah Dia. Mereka pun membuka tempat harta bendanya dan mempersembahkan persembahan kepada-Nya, yaitu emas, dupa dan mur.

        2:15 dan tinggal di sana hingga Herodes mati. Hal itu terjadi supaya digenapi apa yang difirmankan Tuhan melalui nabi: “Dari Mesir Kupanggil Anak-Ku.”

        3:3 Sesungguhnya dialah yang dimaksudkan Nabi Yesaya ketika ia berkata, “Ada suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya.” (Yohanes mempersiapkan jalan bagi Yesus)

        3:11 Aku membaptis kamu dengan air sebagai tanda pertobatan, tetapi Ia yang datang kemudian setelah aku lebih berkuasa daripada aku dan aku tidak layak membawa kasut-Nya. Ia akan membaptiskan kamu dengan Roh Kudus dan dengan api.

        3:12 Alat penampi sudah di tangan-Nya. Ia akan membersihkan tempat pengirikan-Nya dan mengumpulkan gandum-Nya ke dalam lumbung, tetapi sekam itu akan dibakar-Nya dalam api yang tidak terpadamkan.”

        3:16 Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya,

        3:17 lalu terdengarlah suara dari surga yang mengatakan, “Inilah Anak-Ku yang terkasih, kepada-Nyalah Aku berkenan.”

        4:3 Lalu datanglah si penggoda dan berkata kepada-Nya, “Karena Engkau Anak Allah, perintahkanlah supaya batu-batu ini menjadi roti.”

        4:6 lalu berkata kepada-Nya, “Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu ke bawah, sebab ada tertulis: Mengenai Engkau Ia akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan menerima Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk pada batu.”

        4:7 Yesus berkata kepadanya, “Ada pula tertulis: Janganlah engkau mencobai Tuhan, Allahmu!

        4:10 Lalu berkatalah Yesus kepadanya, “Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!”

        4:16 –bangsa yang diam dalam kegelapan, telah melihat Terang yang besar dan bagi mereka yang diam di negeri yang dinaungi maut, telah terbit Terang.

        7:21 Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Surga, melainkan orang yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di surga.

        7:22 Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mukjizat demi nama-Mu juga?

        7:23 Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari hadapan-Ku, kamu sekalian yang melakukan kejahatan!”

        9:2 Lalu dibawalah kepada-Nya seorang lumpuh yang terbaring di tempat tidurnya. Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu, “Teguhkanlah hatimu, hai anak-Ku, dosa-dosamu sudah diampuni.”

        9:3 Mendengar itu, berkatalah beberapa orang ahli Taurat dalam hatinya, “Orang ini menghujat Allah.”

        9:6 Tetapi supaya kamu tahu bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa” — lalu berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu –, “Bangunlah, angkat tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu!”

        10:37 Siapa saja yang mengasihi bapa atau ibunya lebih daripada Aku, ia tidak layak bagi-Ku; dan siapa saja yang mengasihi anaknya laki-laki atau perempuan lebih daripada Aku, ia tidak layak bagi-Ku.

        10:38 Siapa saja yang tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak layak bagi-Ku.

        10:39 Siapa saja yang mempertahankan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan siapa saja yang kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya.

        11:27 Semua telah diserahkan kepada-Ku oleh Bapa-Ku dan tidak seorang pun mengenal Anak selain Bapa, dan tidak seorang pun mengenal Bapa selain Anak dan orang yang kepadanya Anak itu berkenan menyatakan-Nya.

        12:8 Karena Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat.

        12:30 Siapa yang tidak bersama Aku, ia melawan Aku dan siapa yang tidak mengumpulkan bersama Aku, ia mencerai-beraikan.

        12:31 Karena itu, Aku berkata kepadamu: Semua dosa dan hujat manusia akan diampuni, tetapi hujat terhadap Roh Kudus tidak akan diampuni.

        12:32 Apabila seorang mengucapkan sesuatu menentang Anak Manusia, ia akan diampuni, tetapi jika ia berkata-kata menentang Roh Kudus, ia tidak akan diampuni, di dunia ini tidak, dan di dunia yang akan datang pun tidak.

        14:30 Tetapi ketika dirasanya tiupan angin, takutlah ia dan mulai tenggelam lalu berteriak,

        “Tuhan, tolonglah aku!”

        14:33 Orang-orang yang ada di perahu menyembah Dia, katanya, “Sesungguhnya Engkau Anak Allah.”

        15:25 Tetapi perempuan itu mendekat dan menyembah Dia sambil berkata, “Tuhan, tolonglah aku.

        16:16 Jawab Simon Petrus, “Engkaulah Mesias, Anak Allah yang hidup!”

        16:17 Kata Yesus kepadanya, “Berbahagialah engkau Simon anak Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di surga.

        16:18 Dan Aku pun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya.

        16:19 Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Surga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di surga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di surga.”

        16:27 Sebab Anak Manusia akan datang dalam kemuliaan Bapa-Nya diiringi malaikat-malaikat-Nya; pada waktu itu Ia akan membalas setiap orang menurut perbuatannya.

        16:28 Sesungguhnya Aku berkata kepadamu: Di antara orang yang hadir di sini ada yang tidak akan mati sebelum mereka melihat Anak Manusia datang sebagai Raja dalam Kerajaan-Nya.”

        26:63 Tetapi Yesus tetap diam. Lalu kata Imam Besar itu kepada-Nya, “Demi Allah yang hidup, katakanlah kepada kami, apakah Engkau Mesias, Anak Allah, atau tidak.”

        26:64 Jawab Yesus, “Engkau telah mengatakannya. Akan tetapi, Aku berkata kepadamu, mulai sekarang kamu akan melihat Anak Manusia duduk di sebelah kanan Yang Mahakuasa dan datang di atas awan-awan di langit.”

        28:9 Tiba-tiba Yesus menjumpai mereka dan berkata, “Salam bagimu.” Mereka mendekati-Nya dan memeluk kaki-Nya serta menyembah-Nya.

        28:17 Ketika melihat Dia mereka menyembah-Nya, tetapi beberapa orang ragu-ragu.

        28:18 Yesus mendekati mereka dan berkata, “Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di surga dan di bumi.

        28:19 Karena itu, pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama (ONOMA=bentuk tunggal) Bapa dan Anak dan Roh Kudus, (Ketiga Pribadi itu setingkat namun SATU=nama dalam bentuk Tunggal)

        28:20 dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai akhir zaman.”

        Markus 5

        1:1 Inilah permulaan Injil tentang Yesus Kristus, Anak Allah.

        1:2 Seperti ada tertulis dalam kitab nabi Yesaya: “Lihatlah, Aku menyuruh utusan-Ku mendahului Engkau, ia akan mempersiapkan jalan bagi-Mu;

        1:3 ada suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya”,

        1:23 Pada waktu itu di dalam rumah ibadat itu ada seorang yang kerasukan roh jahat. Orang itu berteriak:

        1:24 “Apa urusan-Mu dengan kami, hai Yesus orang Nazaret? Engkau datang hendak membinasakan kami? Aku tahu siapa Engkau: Yang Kudus dari Allah.”

        1:27 Mereka semua takjub, sehingga mereka memperbincangkannya, katanya: “Apa ini? Suatu ajaran baru. Ia berkata-kata dengan kuasa. Roh-roh jahat pun diperintah-Nya dan mereka taat kepada-Nya.”

        1:34 Ia menyembuhkan banyak orang yang menderita bermacam-macam penyakit dan mengusir banyak setan; Ia tidak memperbolehkan setan-setan itu berbicara, sebab mereka mengenal Dia.

        2:5 Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu: “Hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni!”

        2:6 Tetapi di situ ada juga duduk beberapa ahli Taurat, mereka berpikir dalam hatinya:

        2:7 “Mengapa orang ini berkata begitu? Ia menghujat Allah. Siapa yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah sendiri?”

        2:10 Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa” — berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu –:

        2:28 jadi Anak Manusia adalah juga Tuhan atas hari Sabat.

        3:11 Bilamana roh-roh jahat melihat Dia, mereka jatuh tersungkur di hadapan-Nya dan berteriak: “Engkaulah Anak Allah.”

        3:12 Tetapi Ia dengan keras melarang mereka memberitahukan siapa Dia.

        5:6 Ketika ia melihat Yesus dari jauh, berlarilah ia mendapatkan-Nya lalu menyembah-Nya,

        5:7 dan dengan keras ia berteriak: “Apa urusan-Mu dengan aku, hai Yesus, Anak Allah Yang Mahatinggi? Demi Allah, jangan siksa aku!”

        15:19 Mereka memukul kepala-Nya dengan buluh, dan meludahi-Nya dan berlutut menyembah-Nya.

        5:30 Pada ketika itu juga Yesus mengetahui, bahwa ada tenaga yang keluar dari diri-Nya, lalu Ia berpaling di tengah orang banyak dan bertanya: “Siapa yang menjamah jubah-Ku?”

        7:37 Mereka takjub dan tercengang dan berkata: “Ia menjadikan segala-galanya baik, yang tuli dijadikan-Nya mendengar, yang bisu dijadikan-Nya berkata-kata.”

        8:38 Sebab barangsiapa malu karena Aku dan karena perkataan-Ku di tengah-tengah angkatan yang tidak setia dan berdosa ini, Anak Manusia pun akan malu karena orang itu apabila Ia datang kelak dalam kemuliaan Bapa-Nya, diiringi malaikat-malaikat kudus.”

        9:2 Enam hari kemudian Yesus membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes dan bersama-sama dengan mereka Ia naik ke sebuah gunung yang tinggi. Di situ mereka sendirian saja. Lalu Yesus berubah rupa di depan mata mereka,

        9:3 dan pakaian-Nya sangat putih berkilat-kilat. Tidak ada seorang pun di dunia ini yang dapat mengelantang pakaian seperti itu.

        9:7 Maka datanglah awan menaungi mereka dan dari dalam awan itu terdengar suara: “Inilah Anak yang Kukasihi, dengarkanlah Dia.”

        10:37 Lalu kata mereka: “Perkenankanlah kami duduk dalam kemuliaan-Mu kelak, yang seorang lagi di sebelah kanan-Mu dan yang seorang di sebelah kiri-Mu.”

        12:36 Daud sendiri oleh pimpinan Roh Kudus berkata: Tuhan telah berfirman kepada Tuanku: duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai musuh-musuh-Mu Kutaruh di bawah kaki-Mu.

        12:37 Daud sendiri menyebut Dia Tuannya, bagaimana mungkin Ia anaknya pula?” Orang banyak yang besar jumlahnya mendengarkan Dia dengan penuh minat.

        13:31 Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu

        14:61 Tetapi Ia tetap diam dan tidak menjawab apa-apa. Imam Besar itu bertanya kepada-Nya sekali lagi, katanya: “Apakah Engkau Mesias, Anak dari Yang Terpuji?”

        14:62 Jawab Yesus: “Akulah Dia, dan kamu akan melihat Anak Manusia duduk di sebelah kanan Yang Mahakuasa dan datang di tengah-tengah awan-awan di langit.”

        14:64 Kamu sudah mendengar hujat-Nya terhadap Allah. Bagaimana pendapat kamu?” Lalu dengan suara bulat mereka memutuskan, bahwa Dia harus dihukum mati.

        16:15 Lalu Ia berkata kepada mereka: “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk.

        16:16 Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum.

        16:17 Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka,

        16:19 Sesudah Tuhan Yesus berbicara demikian kepada mereka, terangkatlah Ia ke sorga, lalu duduk di sebelah kanan Allah.

        16:20 Mereka pun pergilah memberitakan Injil ke segala penjuru, dan Tuhan turut bekerja dan meneguhkan firman itu dengan tanda-tanda yang menyertainya.

        Lukas

        10:16 Siapa saja yang mendengarkan kamu, ia mendengarkan Aku; dan siapa saja yang menolak kamu, ia menolak Aku; dan siapa saja yang menolak Aku, ia menolak Dia yang mengutus Aku.”

        10:17 Kemudian ketujuh puluh murid itu kembali dengan gembira dan berkata, “Tuhan, setan-setan pun takluk kepada kami demi nama-Mu.”

        10:18 Lalu kata Yesus kepada mereka, “Aku melihat Iblis jatuh seperti kilat dari langit.

        10:19 Sesungguhnya Aku telah memberikan kuasa kepada kamu untuk menginjak ular dan kalajengking dan kuasa atas segala kekuatan musuh, sehingga tidak ada yang akan membahayakan kamu.

        10:21 Pada waktu itu juga bergembiralah Yesus dalam Roh Kudus dan berkata, “Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil. Ya Bapa, itulah yang berkenan kepada-Mu.

        10:22 Semua telah diserahkan kepada-Ku oleh Bapa-Ku dan tidak ada seorang pun yang tahu siapakah Anak selain Bapa, dan siapakah Bapa selain Anak dan orang yang kepadanya Anak itu berkenan menyatakan hal itu.”

        Yohanes

        1:1 Pada mulanya ada Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.

        1:2 Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah.

        1:3 Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatu pun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan

        1:9 Terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang, sedang datang ke dalam dunia.

        1:10 Ia telah ada di dalam dunia dan dunia dijadikan oleh-Nya, tetapi dunia tidak mengenal-Nya.

        1:11 Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya. (Yesus datang kepada Umat Manusia yg adalah ciptaanNya)

        1:12 Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya;

        1:14 Firman itu telah menjadi manusia, dan tinggal di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh anugerah dan kebenaran.

        5:18 Sebab itu, para pemuka Yahudi makin berusaha untuk membunuh-Nya, bukan saja karena Ia melanggar peraturan Sabat, tetapi juga karena Ia mengatakan bahwa Allah adalah Bapa-Nya sendiri dan dengan demikian menyamakan diri-Nya dengan Allah.

        5:22 Bapa tidak menghakimi siapa pun, melainkan telah menyerahkan penghakiman itu seluruhnya kepada Anak,

        5:23 supaya semua orang menghormati Anak sama seperti mereka menghormati Bapa. Siapa saja yang tidak menghormati Anak, ia juga tidak menghormati Bapa yang mengutus Dia.

        5:24 Sesungguhnya Aku berkata kepadamu: Siapa saja yang mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup.

        5:25 Sesungguhnya Aku berkata kepadamu: Saatnya akan tiba dan sudah tiba bahwa orang-orang mati akan mendengar suara Anak Allah, dan mereka yang mendengar-Nya, akan hidup.

        5:26 Sebab sama seperti Bapa mempunyai hidup dalam diri-Nya sendiri, demikian juga diberikan-Nya Anak mempunyai hidup dalam diri-Nya sendiri. (Yesus keberadaanNya Independent, ada dengan sendirinya-self existent)

        5:27 Ia telah memberikan kuasa kepada-Nya untuk menghakimi, karena Ia adalah Anak Manusia.

        5:31 Kalau Aku bersaksi tentang diri-Ku sendiri, maka kesaksian-Ku itu tidak benar;

        5:32 ada yang lain (ALLOS=yang lain dari jenis/kualitas yang sama yaitu sama2 ILAHI)yang bersaksi tentang Aku dan Aku tahu, bahwa kesaksian yang diberikan-Nya tentang Aku adalah benar.

        5:33 Kamu telah mengirim utusan kepada Yohanes dan ia telah bersaksi tentang kebenaran;

        5:34 tetapi Aku tidak memerlukan kesaksian dari manusia, namun Aku mengatakan hal ini, supaya kamu diselamatkan.

        5:35 Ia adalah pelita yang menyala dan yang bercahaya dan kamu hanya mau menikmati seketika saja cahayanya itu.

        5:36 Tetapi Aku mempunyai suatu kesaksian yang lebih penting dari pada kesaksian Yohanes, yaitu segala pekerjaan yang diserahkan Bapa kepada-Ku, supaya Aku melaksanakannya. Pekerjaan itu juga yang Kukerjakan sekarang, dan itulah yang memberi kesaksian tentang Aku, bahwa Bapa yang mengutus Aku.

        5:37 Bapa yang mengutus Aku, Dialah yang bersaksi tentang Aku. Kamu tidak pernah mendengar suara-Nya, rupa-Nya pun tidak pernah kamu lihat,

        9:35 Yesus mendengar bahwa ia telah diusir keluar oleh mereka. Kemudian Ia bertemu dengan dia dan berkata, “Percayakah engkau kepada Anak Manusia?”

        9:37 Kata Yesus kepadanya, “Engkau bukan saja melihat Dia; tetapi Dia yang sedang berkata-kata dengan engkau, Dialah itu!”

        9:38 Katanya, “Aku percaya, Tuhan!” Ia pun sujud menyembah-Nya.

        10:30 Aku dan Bapa adalah satu.

        10:33 Jawab orang-orang Yahudi itu, “Bukan karena suatu pekerjaan baik maka kami mau melempari Engkau, melainkan karena Engkau menghujat Allah dan karena Engkau, sekalipun hanya seorang manusia saja, menjadikan diri-Mu Allah.”

        14:6 Kata Yesus kepadanya, “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.

        14:7 Sekiranya kamu mengenal Aku, pasti kamu juga mengenal Bapa-Ku. Sekarang ini kamu mengenal Dia dan kamu telah melihat Dia.”

        14:8 Kata Filipus kepada-Nya, “Tuhan, tunjukkanlah Bapa itu kepada kami, itu sudah cukup bagi kami.”

        14:9 Kata Yesus kepadanya, “Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku? Siapa saja yang telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa; bagaimana engkau berkata: Tunjukkanlah Bapa itu kepada kami.

        14:10 Tidak percayakah engkau bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku? Apa yang Aku katakan kepadamu, tidak Aku katakan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang tinggal di dalam Aku, Dialah yang melakukan pekerjaan-pekerjaan-Nya.

        15:23 Siapa saja yang membenci Aku, ia membenci juga Bapa-Ku

        19:7 Jawab orang-orang Yahudi itu kepadanya, “Kami mempunyai hukum dan menurut hukum itu Ia harus mati, sebab Ia menganggap diri-Nya sebagai Anak Allah.”

        20:28 Tomas menjawab Dia, “Ya Tuhanku dan Allahku! (Bandingkan dg Matius 4:10)

        Kisah Para Rasul

        4:12 Tidak ada keselamatan di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia (Yesus), sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan.”

        10:42 Ia telah menugaskan kami memberitakan kepada seluruh bangsa itu, dan bersaksi bahwa Dialah (Yesus) yang ditentukan Allah menjadi Hakim atas orang-orang hidup dan orang-orang mati.

        10:43 Tentang Dialah (Yesus) semua nabi bersaksi bahwa siapa saja yang percaya kepada-Nya (Yesus), akan mendapat pengampunan dosa melalui nama-Nya.”

        Roma

        9:5 Mereka adalah keturunan bapak-bapak leluhur, yang menurunkan Mesias secara jasmani, yang ada di atas segala sesuatu. Dialah (Yesus sang Mesias) Allah yang harus dipuji sampai selama-lamanya. Amin!

        I Korintus

        12:4 Ada rupa-rupa karunia, tetapi satu Roh.

        12:5 Dan ada rupa-rupa pelayanan, tetapi satu Tuhan.

        12:6 Dan ada berbagai-bagai perbuatan ajaib, tetapi Allah adalah satu yang mengerjakan semuanya dalam semua orang.

        II Korintus 13:13

        13:13 Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, dan kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus menyertai kamu sekalian.

        Efesus

        4:4 satu tubuh, dan satu Roh, sebagaimana kamu telah dipanggil kepada satu pengharapan yang terkandung dalam panggilanmu,

        4:5 satu Tuhan, satu iman, satu baptisan,

        4:6 satu Allah dan Bapa dari semua, Allah yang di atas semua dan oleh semua dan di dalam semua.

        Filipi

        2:5 Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus,

        2:6 yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan,

        2:7 melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.

        2:9 Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama,

        2:10 supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi,

        2:11 dan segala lidah mengaku, “Yesus Kristus adalah Tuhan,” bagi kemuliaan Allah, Bapa!

        Kolose

        1:16 karena di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia.

        1:17 Ia ada terlebih dahulu dari segala sesuatu dan segala sesuatu ada di dalam Dia.

        1:19 Karena seluruh kepenuhan Allah berkenan diam di dalam Dia

        I Timotius

        2:5 Karena Allah itu esa dan esa pula pengantara antara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus,

        Ibrani

        1:3 Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan menopang segala yang ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan. Dan setelah Ia selesai mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat yang tinggi,

        1:5 Karena kepada siapakah di antara malaikat-malaikat itu pernah Ia katakan, “Engkaulah Anak-Ku! Engkau telah menjadi Anak-Ku pada hari ini”? dan “Aku akan menjadi Bapa-Nya, dan Ia akan menjadi Anak-Ku”?

        1:6 Lagi pula, ketika Ia membawa Anak-Nya yang sulung ke dunia, Ia berkata, “Semua malaikat Allah harus menyembah Dia (Yesus).”

        1:8 Tetapi tentang Anak (Yesus), Ia berkata, “Takhta-Mu, ya Allah, tetap untuk seterusnya dan selamanya, dan tongkat kerajaan-Mu adalah tongkat kebenaran.

        I Petrus

        1:2 yaitu orang-orang yang dipilih, sesuai dengan rencana Allah, Bapa kita, dan yang dikuduskan oleh Roh, supaya taat kepada Yesus Kristus dan menerima percikan darah-Nya. Kiranya kasih karunia dan damai sejahtera makin melimpah atas kamu.

        I Yohanes

        5:5 Siapakah yang mengalahkan dunia, selain dia yang percaya bahwa Yesuslah Anak Allah?

        5:6 Inilah Dia yang telah datang dengan air dan darah, yaitu Yesus Kristus, bukan saja dengan air, tetapi dengan air dan dengan darah. Dan Rohlah yang bersaksi karena Roh adalah kebenaran.

        5:7 Sebab ada tiga yang memberi kesaksian [di dalam surga: Bapa, Firman dan Roh Kudus; dan ketiganya adalah satu.

        (Bandingkan dg Yoh 1:14) (Saya mengimani ayat ini ada dalam naskah asli dan percaya naskah TR (Textus Receptus=Perjanjian Baru dalam bahasa Yunani) yg dipelihara Allah dan jelas memuat ayat ini)

        5:9 Kita menerima kesaksian manusia, tetapi kesaksian Allah lebih kuat. Sebab inilah kesaksian Allah, yaitu bahwa Ia bersaksi tentang Anak-Nya.

        5:10 Siapa yang percaya kepada Anak Allah, ia mempunyai kesaksian itu di dalam dirinya; siapa yang tidak percaya kepada Allah, ia membuat Dia menjadi pendusta, karena ia tidak percaya kepada kesaksian yang diberikan Allah tentang Anak-Nya.

        5:11 Dan inilah kesaksian itu: Allah telah mengaruniakan hidup yang kekal kepada kita dan hidup itu ada di dalam Anak-Nya.

        5:12 Siapa yang memiliki Anak, ia memiliki hidup; siapa yang tidak memiliki Anak, ia tidak memiliki hidup.

        5:13 Semuanya itu kutuliskan kepada kamu, supaya kamu yang percaya kepada nama Anak Allah, tahu bahwa kamu memiliki hidup yang kekal.

        5:20 Akan tetapi, kita tahu bahwa Anak Allah telah datang dan telah mengaruniakan pengertian kepada kita, supaya kita mengenal Yang Benar; dan kita ada di dalam Yang Benar, di dalam Anak-Nya Yesus Kristus. Dialah Allah yang benar dan hidup yang kekal.

        Wahyu

        1:4 Dari Yohanes kepada ketujuh jemaat yang di Asia Kecil: Kasih karunia dan damai sejahtera menyertai kamu, dari Dia, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, dan dari ketujuh roh yang ada di hadapan takhta-Nya,

        1:5 dan dari Yesus Kristus, Saksi yang setia, yang pertama bangkit dari antara orang mati dan yang berkuasa atas raja-raja bumi ini. Bagi Dia, yang mengasihi kita dan yang telah melepaskan kita dari dosa kita oleh darah-Nya —

        4:8 Dan keempat makhluk itu masing-masing bersayap enam, sekelilingnya dan di sebelah dalamnya penuh dengan mata, dan dengan tidak berhenti-hentinya mereka berseru siang dan malam: “Kudus, kudus, kuduslah Tuhan Allah, Yang Mahakuasa, yang sudah ada dan yang ada dan yang akan datang.”

        (indikasi kata “Kudus” 3x menunjuk kepada Allah Tritunggal)

        Dalam PL, kata-kata “Malaikat ALLAH”, ”Malaikat TUHAN”, ”Malaikat Perjanjian” menunjuk kepada Tuhan Yesus sebagai Pribadi kedua dari ALLAH TRITUNGGAL/TRINITAS.

        Kata ”Malaikat TUHAN” atau ”Malaikat Allah” muncul dalam Kejadian 16:1-13, 21:17-19, 22:11-16, 31:11-13, Keluaran 3:2-4, Bilangan 22:22-35, Hakim-hakim 2:1-5, 6:11-24, 13:3-22, II Raja-Raja 19:35, Zakharia 3:1-2. Mari kita perjelas satu per satu.

        Kej 16:1-13 Malaikat TUHAN menampakkan diri kepada Hagar dan Ismael

        16:10. Lagi kata Malaikat TUHAN itu kepadanya: “Aku akan membuat sangat banyak keturunanmu, sehingga tidak dapat dihitung karena banyaknya.”

        Ayat ini menyatakan Malaikat TUHAN akan membuat keturunan Hagar menjadi sangat banyak, dst

        16:13 Kemudian Hagar menamakan TUHAN yang telah berfirman kepadanya itu dengan sebutan: “Engkaulah El-Roi.” Sebab katanya: “Bukankah di sini kulihat Dia yang telah melihat aku?”

        Hagar menyebut Malaikat TUHAN atau TUHAN yang telah berfirman kepadanya dengan nama El-Roi, perhatikan kata ”Dia”

        Perhatikan kata yang dicetak tebal (Bold)

        Kej 21:17-19 Malaikat Allah berseru dari langit kepada Hagar dan Ismael

        21:17 Allah mendengar suara anak itu, lalu Malaikat Allah berseru dari langit kepada Hagar, kata-Nya kepadanya: “Apakah yang engkau susahkan, Hagar? Janganlah takut, sebab Allah telah mendengar suara anak itu dari tempat ia terbaring.

        21:18 Bangunlah, angkatlah anak itu, dan bimbinglah dia, sebab Aku akan membuat dia menjadi bangsa yang besar.”

        21:19 Lalu Allah membuka mata Hagar, sehingga ia melihat sebuah sumur; ia pergi mengisi kirbatnya dengan air, kemudian diberinya anak itu minum.

        Perhatikan kata yang dicetak tebal (Bold)

        Kej 22:11-16 Malaikat TUHAN waktu Kepercayaan Abraham Diuji

        22:11. Tetapi berserulah Malaikat TUHAN dari langit kepadanya: “Abraham, Abraham.” Sahutnya: “Ya, Tuhan.” (kata ini dalam KJV- “Here am I” cuma berarti “Ya, ini aku”, jadi bahasa Indonesia menerjemahkan dengan ”Ya, Tuhan”)

        22:12 Lalu Ia berfirman: “Jangan bunuh anak itu dan jangan kauapa-apakan dia, sebab telah Kuketahui sekarang, bahwa engkau takut akan Allah, dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku.”

        22:13 Lalu Abraham menoleh dan melihat seekor domba jantan di belakangnya, yang tanduknya tersangkut dalam belukar.

        Abraham mengambil domba itu, lalu mengorbankannya sebagai korban bakaran pengganti anaknya.

        22:14 Dan Abraham menamai tempat itu: “TUHAN menyediakan” (JEHOVAH-JIREH); sebab itu sampai sekarang dikatakan orang: “Di atas gunung TUHAN, akan disediakan.”

        22:15. Untuk kedua kalinya berserulah Malaikat TUHAN dari langit kepada Abraham,

        22:16 kata-Nya: “Aku bersumpah demi diri-Ku sendiri–demikianlah firman TUHAN–:Karena engkau telah berbuat demikian, dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku,

        22:17 maka Aku akan memberkati engkau berlimpah-limpah dan membuat keturunanmu sangat banyak seperti bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut, dan keturunanmu itu akan menduduki kota-kota musuhnya.

        Perhatikan kata yang dicetak tebal (Bold)

        Kej 31:11-13 Malaikat Allah menampakkan diri kepada Yakub yang Lari Meninggalkan Laban (perhatikan kata ”Akulah Allah” pada ayat 13)

        31:11 Dan Malaikat Allah berfirman kepadaku dalam mimpi itu: Yakub! Jawabku: Ya Tuhan! (kata ini dalam KJV- “Here am I” cuma berarti “Ya, ini aku”, jadi bahasa Indonesia menerjemahkan dengan ”Ya, Tuhan”)

        31:12 Lalu Ia berfirman: Angkatlah mukamu dan lihatlah, bahwa segala jantan yang menjantani kambing domba itu bercoreng-coreng, berbintik-bintik dan berbelang-belang, sebab telah Kulihat semua yang dilakukan oleh Laban itu kepadamu.

        31:13 Akulah Allah yang di Betel itu, di mana engkau mengurapi tugu, dan di mana engkau bernazar kepada-Ku; maka sekarang, bersiaplah engkau, pergilah dari negeri ini dan pulanglah ke negeri sanak saudaramu.”

        Kel 3:2-4 Malaikat TUHAN menampakkan diri pada Musa dalam nyala api yang keluar dari semak duri

        3:2 Lalu Malaikat TUHAN menampakkan diri kepadanya di dalam nyala api yang keluar dari semak duri. Lalu ia melihat, dan tampaklah: semak duri itu menyala, tetapi tidak dimakan api.

        3:3 Musa berkata: “Baiklah aku menyimpang ke sana untuk memeriksa penglihatan yang hebat itu. Mengapakah tidak terbakar semak duri itu?”

        3:4 Ketika dilihat TUHAN, bahwa Musa menyimpang untuk memeriksanya, berserulah Allah dari tengah-tengah semak duri itu kepadanya: “Musa, Musa!” dan ia menjawab: “Ya, Allah.” (kata ini dalam KJV-“Here am I” cuma berarti “Ya, ini aku”, jadi bahasa Indonesia menerjemahkan dengan ”Ya, Tuhan”)

        Bilangan 22:22-35 Malaikat TUHAN menampakkan diri kepada Bileam dan keledai betinanya.

        22:22. Tetapi bangkitlah murka Allah ketika ia pergi, dan berdirilah Malaikat TUHAN di jalan sebagai lawannya.

        Bileam mengendarai keledainya yang betina dan dua orang bujangnya ada bersama-sama dengan dia.

        22:23 Ketika keledai itu melihat Malaikat TUHAN berdiri di jalan, dengan pedang terhunus di tangan-Nya, menyimpanglah keledai itu dari jalan dan masuk ke ladang. Maka Bileam memukul keledai itu untuk memalingkannya kembali ke jalan.

        22:24 Kemudian pergilah Malaikat TUHAN berdiri pada jalan yang sempit di antara kebun-kebun anggur dengan tembok sebelah-menyebelah.

        22:25 Ketika keledai itu melihat Malaikat TUHAN, ditekankannyalah dirinya kepada tembok, sehingga kaki Bileam terhimpit kepada tembok. Maka ia memukulnya pula.

        22:26 Berjalanlah pula Malaikat TUHAN terus dan berdirilah Ia pada suatu tempat yang sempit, yang tidak ada jalan untuk menyimpang ke kanan atau ke kiri.

        22:27 Melihat Malaikat TUHAN meniaraplah keledai itu dengan Bileam masih di atasnya. Maka bangkitlah amarah Bileam, lalu dipukulnyalah keledai itu dengan tongkat.

        22:28 Ketika itu TUHAN membuka mulut keledai itu, sehingga ia berkata kepada Bileam: “Apakah yang kulakukan kepadamu, sampai engkau memukul aku tiga kali?”

        22:29 Jawab Bileam kepada keledai itu: “Karena engkau mempermain-mainkan aku; seandainya ada pedang di tanganku, tentulah engkau kubunuh sekarang.”

        22:30 Tetapi keledai itu berkata kepada Bileam: “Bukankah aku ini keledaimu yang kautunggangi selama hidupmu sampai sekarang? Pernahkah aku berbuat demikian kepadamu?” Jawabnya: “Tidak.”

        22:31 Kemudian TUHAN menyingkapkan mata Bileam; dilihatnyalah Malaikat TUHAN dengan pedang terhunus di tangan-Nya berdiri di jalan, lalu berlututlah ia dan sujud.

        22:32 Berfirmanlah Malaikat TUHAN kepadanya: “Apakah sebabnya engkau memukul keledaimu sampai tiga kali? Lihat, Aku keluar sebagai lawanmu, sebab jalan ini pada pemandangan-Ku menuju kepada kebinasaan.

        22:33 Ketika keledai ini melihat Aku, telah tiga kali ia menyimpang dari hadapan-Ku; jika ia tidak menyimpang dari hadapan-Ku, tentulah engkau yang Kubunuh pada waktu itu juga dan dia Kubiarkan hidup.”

        22:34 Lalu berkatalah Bileam kepada Malaikat TUHAN: “Aku telah berdosa, karena aku tidak mengetahui, bahwa Engkau ini berdiri di jalan menentang aku. Maka sekarang, jika hal itu jahat di mata-Mu, aku mau pulang.”

        22:35 Tetapi Malaikat TUHAN berfirman kepada Bileam: “Pergilah bersama-sama dengan orang-orang itu, tetapi hanyalah perkataan yang akan Kukatakan kepadamu harus kaukatakan.” Sesudah itu pergilah Bileam bersama-sama dengan pemuka-pemuka Balak itu.

        Bileam berlutut dan sujud kepada Malaikat Tuhan

        Hakim-hakim 2:1-5 Malaikat TUHAN di Bokhim

        2:1. Lalu Malaikat TUHAN pergi dari Gilgal ke Bokhim dan berfirman: “Telah Kutuntun kamu keluar dari Mesir dan Kubawa ke negeri yang Kujanjikan dengan bersumpah kepada nenek moyangmu, dan Aku telah berfirman: Aku tidak akan membatalkan perjanjian-Ku dengan kamu untuk selama-lamanya,

        2:2 tetapi janganlah kamu mengikat perjanjian dengan penduduk negeri ini; mezbah mereka haruslah kamu robohkan. Tetapi kamu tidak mendengarkan firman-Ku. Mengapa kamu perbuat demikian?

        2:3 Lagi Aku telah berfirman: Aku tidak akan menghalau orang-orang itu dari depanmu, tetapi mereka akan menjadi musuhmu dan segala allah mereka akan menjadi jerat bagimu.”

        2:4 Setelah Malaikat TUHAN mengucapkan firman itu kepada seluruh Israel, menangislah bangsa itu dengan keras.

        2:5 Maka tempat itu dinamai Bokhim. Lalu mereka mempersembahkan korban di sana kepada TUHAN.

        Bangsa Israel mempersembahkan korban persembahan kepada Malaikat TUHAN, perhatikan isi perkataan Malaikat TUHAN pada perikop di atas, ada kata ”sumpah, Aku, perjanjian, selama-lamanya” yang menyatakan bahwa hanya Allah saja yang berbuat demikian.

        Hakim-hakim 6:11-24 Malaikat TUHAN atau Malaikat Allah menampakkan diri kepada Gideon

        6:12 Malaikat TUHAN menampakkan diri kepadanya dan berfirman kepadanya, demikian: “TUHAN menyertai engkau, ya pahlawan yang gagah berani.”

        6:20 Berfirmanlah Malaikat Allah kepadanya: “Ambillah daging dan roti yang tidak beragi itu, letakkanlah ke atas batu ini, dan curahkan kuahnya.” Maka diperbuatnya demikian.

        6:21 Dan Malaikat TUHAN mengulurkan tongkat yang ada di tangan-Nya; dengan ujungnya disinggung-Nya daging dan roti itu; maka timbullah api dari batu itu dan memakan habis daging dan roti itu. Kemudian hilanglah Malaikat TUHAN dari pandangannya.

        6:22 Maka tahulah Gideon, bahwa itulah Malaikat TUHAN, lalu katanya: “Celakalah aku, Tuhanku ALLAH! sebab memang telah kulihat Malaikat TUHAN dengan berhadapan muka.”

        6:23 Tetapi berfirmanlah TUHAN kepadanya: “Selamatlah engkau! Jangan takut, engkau tidak akan mati.”

        6:24 Lalu Gideon mendirikan mezbah di sana bagi TUHAN dan menamainya: TUHAN itu keselamatan (Jehovah-Shalom). Mezbah itu masih ada sampai sekarang di Ofra, kota orang Abiezer.

        6:34 Pada waktu itu Roh TUHAN menguasai Gideon; ditiupnyalah sangkakala dan orang-orang Abiezer dikerahkan untuk mengikuti dia.

        Di bagian ini, Gideon mepersembahkan daging dan roti kepada Malaikat TUHAN atau Malaikat Allah dan persembahan korbannya diterima. Gideon sadar pada ayat 22 diatas bahwa itu adalah Allah. Kemudian dia memberi nama TUHAN itu keselamatan (Jehovah-Shalom).

        Perhatikan pula Allah Tritunggal/Trinitas hadir dalam perikop tersebut, pada bagian ini Allah Tritunggal hadir bersama-sama dengan kata ”TUHAN” (menunjuk pada Allah Bapa), ”Malaikat TUHAN” atau ”Malaikat Allah” (menunjuk pada Allah Anak atau Yesus Kristus dalam PB), dan ”Roh TUHAN” (menunjuk pada Allah Roh Kudus).

        Ingatlah bahwa: Pada masa Perjanjian Lama (hingga sebelum Pentakosta), Roh Kudus tidaktinggal tetap dalam diri manusia (Kej 6:3—Roh-Ku tidak akan selama-lamanya tinggal di dalam manusia), sehingga Roh Allah atau Roh TUHAN bisa meninggalkan manusia seperti yang dialami Raja Saul (I Samuel 16:14—”Roh TUHAN telah mundur dari pada Saul”), Simson atau Samson (Hak 16:20—”TUHAN telah meninggalkan dia”), dan tokoh Alkitab lainnya.

        Hakim-hakim 13:3-22 Malaikat TUHAN menampakkan diri kepada Manoah (ayah Simson) dan istrinya

        13:9 Maka Allah mendengarkan permohonan Manoah, sehingga Malaikat Allah datang pula kepada perempuan itu, ketika ia duduk di padang dan ketika Manoah, suaminya itu, tidak ada bersama-sama dengan dia.

        13:15. Kata Manoah kepada Malaikat TUHAN itu: “Perkenankanlah kami menahan Engkau di sini, supaya kami mengolah anak kambing bagi-Mu.”

        13:16 Tetapi jawab Malaikat TUHAN itu kepada Manoah: “Sekalipun engkau menahan Aku di sini, hidanganmu itu tidak akan Kumakan. Tetapi jika engkau hendak mengolahnya menjadi korban bakaran, persembahkanlah itu kepada TUHAN.” Sebab Manoah tidak mengetahui, bahwa Dia itu Malaikat TUHAN.

        13:17 Kemudian berkatalah Manoah kepada Malaikat TUHAN itu: “Siapakah nama-Mu, sebab apabila terjadi yang Kaukatakan itu, maka kami hendak memuliakan Engkau.”

        13:18 Tetapi jawab malaikat TUHAN itu kepadanya: “Mengapa engkau juga menanyakan nama-Ku? Bukankah nama itu ajaib?”

        13:19 Sesudah itu Manoah mengambil seekor anak kambing dan korban sajian, lalu mempersembahkannya kepada TUHAN di atas batu. Lalu diperbuat-Nya keajaiban, sementara Manoah dan isterinya memandanginya.

        13:20 Sedang nyala api itu naik ke langit dari mezbah, maka naiklah Malaikat TUHAN dalam nyala api mezbah itu. Ketika Manoah dan isterinya melihat hal ini, sujudlah mereka dengan mukanya sampai ke tanah.

        13:21 Sejak itu Malaikat TUHAN tidak lagi menampakkan diri kepada Manoah dan isterinya. Maka tahulah Manoah, bahwa Dia itu Malaikat TUHAN.

        13:22 Berkatalah Manoah kepada isterinya: “Kita pasti mati, sebab kita telah melihat Allah.”

        13:23 Tetapi jawab isterinya kepadanya: “Seandainya TUHAN hendak membunuh kita, maka tidaklah Ia menerima korban bakaran dan korban sajian dari tangan kita dan tidaklah Ia memperlihatkan semuanya itu kepada kita dan tidaklah Ia memperdengarkan hal-hal yang demikian kepada kita pada waktu sekarang ini.”

        13:24. Lalu perempuan itu melahirkan seorang anak laki-laki dan memberi nama Simson kepadanya. Anak itu menjadi besar dan TUHAN memberkati dia.

        13:25 Mulailah hatinya digerakkan oleh Roh TUHAN di Mahane-Dan yang terletak di antara Zora dan Esytaol.

        Pada Bagian ini Allah Tritunggal hadir bersama-sama dengan kata Allah atau TUHAN (menunjuk pada Allah Bapa), Malaikat TUHAN atau Malaikat Allah (menunjuk pada Allah Anak atau Yesus Kristus dalam PB), dan Roh TUHAN (menunjuk pada Roh Kudus). Masih ada beberapa bagian lain yang menyatakan bahwa Allah Tritunggal atau Trinitas hadir bersama dalam PL.

        II Raja Raja 19:35

        Malaikat TUHAN membunuh 185.000 prajurit Sanherib, raja Asyur

        19:35. Maka pada malam itu keluarlah Malaikat TUHAN, lalu dibunuh-Nyalah 185.000 orang di dalam perkemahan Asyur. Keesokan harinya pagi-pagi tampaklah, semuanya bangkai orang-orang mati belaka!

        Zakharia 3:1-2 Penglihatan: Malaikat TUHAN, imam besar Yosua dan Iblis

        ”3:1. Kemudian ia memperlihatkan kepadaku imam besar Yosua berdiri di hadapan Malaikat TUHAN sedang Iblis berdiri di sebelah kanannya untuk mendakwa dia.

        3:2 Lalu berkatalah Malaikat TUHAN kepada Iblis itu: “TUHAN kiranya menghardik engkau, hai Iblis! TUHAN, yang memilih Yerusalem, kiranya menghardik engkau! Bukankah dia ini puntung yang telah ditarik dari api?”

        Pada ayat 1 ada kata ”Malaikat TUHAN” dalam bahasa Ibraninya Mal’ak Jehovah sedang ayat 2 ”Malaikat TUHAN” dalam bahasa Ibraninya Jehovah (The LORD) atau Tuhan, Alkitab LAI menerjemahkan dengan kata ”Malaikat TUHAN” mungkin untuk menjelaskan hubungan ayat 1 dan 2.

        Kesemua ayat di atas mengisahkan
        bahwa ”Malaikat TUHAN” atau ”Malaikat Allah”
        ”Malaikat Perjanjian” (Maleakhi 3:2) menunjuk kepada satu pribadi dari
        Allah Tritunggal yang sering kita sebut dengan istilah Teofani (Allah
        menampakkan diriNya dalam bentuk seorang malaikat atau manusia).

        Alkitab LAI Terjemahan Resmi
        sebenarnya sudah menjelaskan secara tidak langsung bahwa oknum yang dimaksud
        dalam kata ”Malaikat TUHAN” atau ”Malaikat Allah” atau ”Malaikat Perjanjian” (Maleakhi 3:2)
        menunjuk kepada Pribadi Yesus Kristus yang menampakkan diri waktu Perjanjian
        Lama (PL), yaitu dengan memberi kata ”Dia” (D huruf besar) (Hak 13:16—”Dia itu
        Malaikat TUHAN”) dan masih banyak lagi seperti yang sudah dijelaskan di atas.

        Jadi Kesimpulannya yang dimaksud
        dengan ”Malaikat TUHAN” atau ”Malaikat Allah” atau ”Malaikat Perjanjian” (Maleakhi 3:2)
        dalam Perjanjian Lama– The or an angel of the LORD, the messenger of the covenant—adalah Tuhan Yesus atau Yesus Kristus
        atau Allah Anak dalam bentuk Teofani (Penampakan diri Allah dalam bentuk
        seorang malaikat).

        Banyak orang suka bukti. maka
        tidak salah memberi bukti meski pun, adalah benar kata GUS DUR, “Tuhan
        tidak perlu dibela, Gitu aja kok repot” 🙂

        Yohanes 20:29 Kata Yesus
        kepadanya: “Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya.
        Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya.”
        http://www.in-christ.net/blog/alkitab/100_ayat_bukti_yesus_adalah_allah_sejati

    • lucifer 12:18 pm on 27/12/2010 Permalink | Reply

      bung…. itu teologi dari seseorang
      tapi ane percaya Yesus itu 100% Tuhan tapi bukan 100% Allah
      mnurut wikiped teologi adala http://id.wikipedia.org/wiki/Teologi
      “adalah wacana yang berdasarkan nalar mengenai agama, spiritualitas dan Tuhan (Lih. bawah, “Teologi dan agama-agama lain di luar agama Kristen”). Dengan demikian, teologi adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu yang berkaitan dengan keyakinan beragama. Teologi meliputi segala sesuatu yang berhubungan dengan Tuhan. Para teolog berupaya menggunakan analisis dan argumen-argumen rasional untuk mendiskusikan, menafsirkan dan mengajar dalam salah satu bidang dari topik-topik agama. Teologi dapat dipelajari sekadar untuk menolong sang teolog untuk lebih memahami tradisi keagamaannya sendiri ataupun tradisi keagamaan lainnya, atau untuk menolong membuat perbandingan antara berbagai tradisi atau dengan maksud untuk melestarikan atau memperbarui suatu tradisi tertentu, atau untuk menolong penyebaran suatu tradisi, atau menerapkan sumber-sumber dari suatu tradisi dalam suatu situasi atau kebutuhan masa kini, atau untuk berbagai alasan lainnya.”

      nah dsini makna dari teologi stiap orang itu berbeda2 ga sama…
      kalo disini maksud anda ke dia mengatak kan bahwa Yesus = Allah
      tapi maksud saya tidak mengatakan bahwa Yesus=Allah

      mungkin saja maksud dari teolog diatas itu menyebutkan sifat Yesus merupakan sifat-sifat Allah sejati…bukan berarti Yesus = 100% Allah

      saya baca scan teologi dari tuh orang disana dia tidak menyebutkan bahwa Yesus = Allah…kalo ada mohon ditunjukkan 🙂

      • SERBUIFF 2:55 am on 29/12/2010 Permalink | Reply

        @LUCIFER

        lucifer

        Submitted on 2010/12/27 at 12:18 pm
        bung…. itu teologi dari seseorang###### YG DENGAN JELAS DAN GAMBLANG DIA MENGAMBIL DASAR AYAT2 ALKITAB…APA YG MAU ANDA SANGGAH ?

        tapi ane percaya Yesus itu 100% Tuhan tapi bukan 100% Allah###### APA BEDA TUHAN DENGAN ALLAH ? KENAPA ORANG KRISTEN INDONESIA KOK PAKE KATA ALLAH ? APA DASARNYA ? DI LUAR NEGERI NGGAK DIKENAL KOK KATA ALLAH ITU, YG ADA LORD / GOD …

        mnurut wikiped teologi adala http://id.wikipedia.org/wiki/Teologi
        “adalah wacana yang berdasarkan nalar mengenai agama, spiritualitas dan Tuhan (Lih. bawah, “Teologi dan agama-agama lain di luar agama Kristen”). Dengan demikian, teologi adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu yang berkaitan dengan keyakinan beragama. Teologi meliputi segala sesuatu yang berhubungan dengan Tuhan. Para teolog berupaya menggunakan analisis dan argumen-argumen rasional untuk mendiskusikan, menafsirkan dan mengajar dalam salah satu bidang dari topik-topik agama. Teologi dapat dipelajari sekadar untuk menolong sang teolog untuk lebih memahami tradisi keagamaannya sendiri ataupun tradisi keagamaan lainnya, atau untuk menolong membuat perbandingan antara berbagai tradisi atau dengan maksud untuk melestarikan atau memperbarui suatu tradisi tertentu, atau untuk menolong penyebaran suatu tradisi, atau menerapkan sumber-sumber dari suatu tradisi dalam suatu situasi atau kebutuhan masa kini, atau untuk berbagai alasan lainnya.”
        nah dsini makna dari teologi stiap orang itu berbeda2 ga sama…
        kalo disini maksud anda ke dia mengatak kan bahwa Yesus = Allah
        tapi maksud saya tidak mengatakan bahwa Yesus=Allah
        LIHAT :
        1:1. Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.
        1:2 Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah.
        1:3 Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan.
        1:4 Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia.
        mungkin saja maksud dari teolog diatas itu menyebutkan sifat Yesus merupakan sifat-sifat Allah sejati…bukan berarti Yesus = 100% Allah
        LIHAT LAGI :
        1:1. Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.
        1:2 Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah.
        1:3 Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan.
        1:4 Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia.

        saya baca scan teologi dari tuh orang disana dia tidak menyebutkan bahwa Yesus = Allah…kalo ada mohon ditunjukkan
        1:1. Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.
        1:2 Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah.
        1:3 Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan.
        1:4 Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia.
        SEBENARNYA ANDA TIDAK BERHAK MENJAWAB MASALAH TEOLOGI AGAMA KRISTEN INI KARENA ANDA BUKAN BERAGAMA KRISTEN KARENA ANDA ADALAH ATHEIS….

        SELAIN ITU ANDA BACA TULISAN SEBELUMNYA SEPERTI DARI PEDRO CS YG DENGAN JELAS MENGATAKAN YESUS = TUHAN =BAPA = ALLAH….ADALAH SATU KESATUAN….MEREKA LEBIH PAHAM TENTANG MEREKA YAITU AGAMA KRISTEN DARI PADA ANDA YG NGAKUNYA ATHEIS….

    • pedro 4:14 pm on 25/01/2011 Permalink | Reply

      senengnya masih diingat ama bung erzal….

      pa kabar?

      • SERBUIFF 3:52 am on 31/01/2011 Permalink | Reply

        YA…, ANDA SAYA INGAT KARENA PENDIRIAN ANDA YG SESAT…..KABAR BAIK….

  • SERBUIFF 9:38 am on 31/12/2009 Permalink | Reply
    Tags: Ahli Kitab, dan banyak (pula yang) dibiarkannya. Sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya dari Allah, dan kitab yang menerangkan.(QS. 5:15), menjelaskan kepadamu banyak dari isi Al Kitab yang kamu sembunyikan, sesungguhnya telah datang kepadamu Rasul Kami   

    15 Hai Ahli Kitab, sesungguhnya telah datang kepadamu Rasul Kami, menjelaskan kepadamu banyak dari isi Al Kitab yang kamu sembunyikan, dan banyak (pula yang) dibiarkannya. Sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya dari Allah, dan kitab yang menerangkan.(QS. 5:15) 

    Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Maa-idah 15
    يَا أَهْلَ الْكِتَابِ قَدْ جَاءَكُمْ رَسُولُنَا يُبَيِّنُ لَكُمْ كَثِيرًا مِمَّا كُنْتُمْ تُخْفُونَ مِنَ الْكِتَابِ وَيَعْفُو عَنْ كَثِيرٍ قَدْ جَاءَكُمْ مِنَ اللَّهِ نُورٌ وَكِتَابٌ مُبِينٌ (15)
    Menurut riwayat Ibnu Jarir, Ikrimah dia memberitakan bahwa orang-orang Yahudi bertanya kepada Rasulullah tentang hukum rajam (dilempari dengan batu sampai mati), lalu Rasulullah bertanya pula siapa di antara mereka yang lebih banyak pengetahuannya (dalam agama mereka).
    Mereka menunjuk kepada Ibnu Sauriya. Lalu Rasulullah meminta kepadanya, “Demi yang menurunkan Taurat kepada Musa, demi yang mengangkat bukit Tursina dan ikatan-ikatan janji dari Bani Israel, supaya ia menerangkan hukum zina”. Mendengar itu timbul dalam hati Ibnu Sauriya semacam perasaan takut lalu menjawab, “Tatkala banyak kejadian pada kami, maka kami memukul seratus kali dan mencukur kepala mereka.” Mendengar itu maka Nabi menghukum dengan rajam (juga orang Yahudi yang berzina sama hukumannya dengan orang Islam yang berzina) kemudian turun ayat ini.
    Pada ayat ini Allah menerangkan bahwa Nabi Muhammad saw. telah datang menerangkan sebagian dari apa yang mereka sembunyikan tentang syariat Allah yang tersebut dalam Taurat. Di antaranya apa yang diterangkan oleh Nabi seperti perhitungan amal dan balasannya di hari akhirat dan hukum rajam tetapi banyak pula yang dibiarkannya karena dianggapnya tidak begitu perlu lagi, seperti yang berkenaan dengan datangnya Muhammad saw sebagai Nabi yang terakhir dan sifat-sifatnya.
    Yang mendorong mereka untuk menyembunyikan apa yang mereka ketahui dari Taurat ialah secara umum adalah disebabkan takut akan kehilangan kedudukan, pengaruh dan lain-lainnya yang berhubungan dengan keduniaan termasuk perasaan yang tidak lepas dari mereka, yaitu bahwa mereka adalah keturunan atau umat dari Nabi yang terbaik yakni keturunan dari Nabi Ishak, sedang Nabi Muhammad saw. adalah keturunan Nabi Ismail.
    Keadaan Nabi Muhammad yang ummi (tidak tahu menulis dan membaca) menambah keberanian mereka untuk menyembunyikan apa yang ingin mereka sembunyikan, karena mereka mengira Nabi Muhammad tidak akan mengetahuinya tetapi persangkaan mereka meleset dengan turunnya wahyu (Alquran), kepada Nabi yang mengungkapkan sebahagian dari yang mereka sembunyikan itu yang menyebabkan banyak pendeta Yahudi masuk Islam.
    Hukum rajam yang disembunyikan oleh Yahudi kepada Nabi Muhammad saw. masih terdapat sekarang dalam kitab Ulangan.
    Selanjutnya Allah menerangkan arti “telah datang kepadamu cahaya dari Allah dan kitab yang menjelaskan”. Yang dimaksud dengan cahaya di sini ialah Nabi Muhammad saw. karena ia telah menerangi umat manusia dari alam kejahilan ke alam keimanan dan pengetahuan. Sedang yang dimaksud dengan “kitab yang menjelaskan” di sini ialah Alquran yang menjelaskan syariat Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. dan menjelaskan pula rahasia Ahli Kitab yang suka mengubah dan menyembunyikan sebahagian isi Taurat dan Injil.

    http://alquranonline.co.cc/

     
  • SERBUIFF 12:23 pm on 11/12/2009 Permalink | Reply
    Tags:   

    Injil 

    Injil

    Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

    La
    Kekristenan
    Agama Kristen
    Dasar
    Yesus Kristus
    Gereja · Teologi
    Tritunggal · Injil
    Dispensasionalisme
    Para Rasul · Kerajaan
    Sejarah Kekristenan

    Alkitab:
    Injil: Perjanjian Lama
    Perjanjian Baru
    Apokrifa: Deuterokanonika

    Ajaran:
    Sepuluh Perintah Allah
    Kotbah di Bukit: Ucapan Berbahagia
    Doa Bapa Kami
    Hukum Kasih
    Amanat Agung

    Gereja Kristen:
    Gereja Katolik
    Gereja Katolik Latin
    Gereja Katolik Timur
    Gereja Ortodoks Timur
    Gereja Ortodoks Oriental
    Gereja Timur Asiria
    Protestanisme

    Topik-Topik Dalam Kekristenan:
    Nestorianisme · Miafisitisme
    Kalender
    Denominasi Kristen
    Maria · Klausa filioque
    Gerakan agama Kristen

    Ibadat Kristiani:
    Misa
    Liturgi Suci

    Kepercayaan yang terkait:
    Agama Abrahami
    Gerakan Rastafari

    Kotak ini: lihat • bicara • sunting

    Injil (Yunani: ευαγγέλιον/euangelion – “kabar baik” atau “berita baik” atau “berita suka cita”) adalah istilah yang digunakan untuk menyebut keempat kitab pertama dalam Alkitab Perjanjian Baru. Kitab-kitab tersebut adalah: Injil Matius, Injil Markus, Injil Lukas, dan Injil Yohanes. Kata injil sendiri berasal dari bahasa Arab.

    Daftar isi

    [sembunyikan]

    //

    [sunting] Arti

    Injil biasanya mengandung arti:

    1. Pemberitaan tentang aktivitas penyelamatan Allah di dalam Yesus dari Nazaret atau berita yang disampaikan oleh Yesus dari Nazaret. Inilah asal-usul penggunaan kata “Injil” menurut Perjanjian Baru (lihat Surat Roma 1:1 atau Markus 1:1).
    2. Dalam pengertian yang lebih populer, kata ini merujuk kepada keempat Injil kanonik (Matius, Markus, Lukas dan Yohanes) dan kadang-kadang juga karya-karya lainnya yang non-kanonik (mis. Injil Tomas), yang menyampaikan kisah kehidupan, kematian, dan kebangkitan Yesus.
    3. Sejumlah sarjana modern menggunakan istilah “Injil” untuk menunjuk kepada sebuah genre hipotetis dari sastra Kristen perdana (bdk. Peter Stuhlmacher, ed., Das Evangelium und die Evangelien, Tübingen 1983, juga dalam bahasa Inggris: The Gospel and the Gospels).

    Kata “injil” dipergunakan oleh Paulus sebelum kitab-kitab Injil dari kanon Perjanjian Baru ditulis, ketika ia mengingatkan orang-orang Kristen di Korintus “kepada Injil yang aku beritakan kepadamu” (1 Korintus 15:1). Melalui berita itu, Paul menegaskan, mereka diselamatkan, dan ia menggambarkannya di dalam pengertian yang paling sederhana, sambil menekankan penampakan Kristus setelah kebangkitan (15:3-8):

    “… bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci, bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci; bahwa Ia telah menampakkan diri kepada Kefas dan kemudian kepada kedua belas murid-Nya. Sesudah itu Ia menampakkan diri kepada lebih dari lima ratus saudara sekaligus; kebanyakan dari mereka masih hidup sampai sekarang, tetapi beberapa di antaranya telah meninggal. Selanjutnya Ia menampakkan diri kepada Yakobus, kemudian kepada semua rasul. Dan yang paling akhir dari semuanya Ia menampakkan diri juga kepadaku, sama seperti kepada anak yang lahir sebelum waktunya.”

    Penggunaan kata injil (atau ekuivalennya dalam bahasa Yunani evangelion) untuk merujuk pada suatu genre tulisan yang khas yang berasal dari abad ke-2. Kata ini jelas digunakan untuk menunjuk suatu genre dalam Yustinus Martir (l.k. 155) dan dalam pengertian yang lebih kabur sebelumnya dalam Ignatius dari Antiokhia (l.k. 117).

    Kitab Injil beraksara Arab-Melayu yang disebarkan Belanda di Kalimantan Selatan koleksi Museum Lambung Mangkurat.

    [sunting] Penulisan Injil

    Beberapa catatan :

    1. Kitab Perjanjian Baru terbit antara tahun 50 dan 100 Masehi. Yang mula-mula adalah Surat-surat Paulus, kemudian barulah bagian-bagian lain. Beberapa abad sesudah Masehi, Gereja baru mensahkan kanon Kitab Perjanjian Baru setelah urutannya diubah dan sedapat mungkin disesuaikan dengan Sejarah Keselamatan (Intisari Iman Kristen oleh Ds.B.J. Boland, 1964).
    2. Umumnya boleh dikatakan bahwa kanon Perjanjian Baru sudah ditetapkan kira-kira pada tahun 200, secara definitif pada tahun 380 (Sejarah Gereja oleh Dr. H. Berkhof dan Dr.I.H. Enklaar, 1962).
    3. De Arameesche tekst van het Mattheus-evengelie is reeds vroegtijdig gegaan. De andrere drie evangelien, zijn in het Grieksch geschreven. De boeken van de Heilige Schrift, zelfs de evengelien, zijn niet volkomen in de zelfds toestand bewaard gebleven, waarin zijoorspronkelijk zijn geschreven. Daar de boekdrukkeenst niet bestond, warden zij eeuwen long telkens overgeschreven en hijdat overschrijoen werden soms woorden uitgelaten, verwisseld of verkeerd geschreven … Artinya : Injil Matius yang berbahasa Arami telah lama hilang. Tiga Injil lainnya ditulis dalam bahasa Yunani. Buku-buku dari Kitab Suci juga injil-injilnya tidak tersimpan dengan sempurna dalam keadaan yang sama, dalam mana itu asalnya ditulis. Karena tidak adanya cetak-mencetak buku maka seringkali dilakukan pemindahtulisan berabad-abad lamanya, dan dalam memindahtuliskan itu kadang-kadang terjadi penghapusan kata-kata, penukaran kata-kata atau penulisan terbalik … (Het Evangelie, 1929, Badan Perpustakaan Petrus Canisius)

    [sunting] Injil kanonik

    Dari banyak injil yang ditulis, ada empat injil yang diterima sebagai bagian dari Perjanjian Baru dan dikanonkan. Hal ini merupakan tema utama dalam sebuah tulisan oleh Irenaeus, l.k. 185.

    Dalam tulisannya yang diberi judul “Melawan Kesesatan” Irenaeus menentang beberapa kelompok Kristen yang menggunakan hanya satu Injil saja, seperti kelompok Marsion – yang menggunakan versi Injil Lukas yang sudah diubah sedemikian rupa. Irenaeus juga menentang beberapa kelompok yang menekankan tulisan-tulisan berisi wahyu-wahyu baru, seperti kelompok Valentinius (A.H. 1.11.9).

    Irenaeus menyatakan bahwa ada empat injil yang adalah tiang-tiang gereja.

    “tak mungkin ada lebih atau kurang daripada empat,” katanya, sambil mengajukan analogi sebagai logikanya bahwa ada empat penjuru dunia dan empat arah angin (1.11.8). Citranya ini, yang diambil dari Kitab Yehezkiel 1:10, tentang takhta Allah yang didukung oleh empat makhluk dengan empat wajah—”Keempatnya mempunyai muka manusia di depan, muka singa di sebelah kanan, muka lembu di sebelah kiri, dan muka rajawali di belakang”— ekuivalen dengan Injil yang “berwajah empat”, adalah lambang-lambang konvensional dari para penulis Injil: singa, lembu, rajawali, dan manusia. Irenaeus berhasil menyatakan bahwa keempat Injil itu bersama-sama, dan hanya keempat Injil inilah, yang mengandung kebenaran. Dengan membaca masing-masing Injil di dalam terang yang lainnya, Irenaeus menjadikan Yohanes sebagai lensa untuk membaca Matius, Markus dan Lukas.

    Pada peralihan abad ke-5, Gereja Barat di bawah Paus Inosensius I, mengakui sebuah kanon Alkitab yang meliputi keempat Injil yaitu Matius, Markus, Lukas dan Yohanes, yang sebelumnya telah ditetapkan pada sejumlah Sinode regional, yaitu Konsili Roma (382), Sinode Hippo (393), dan dua Sinode Karthago (397 dan 419).[1] Kanon ini, yang sesuai dengan kanon Katolik modern, digunakan dalam Vulgata, sebuah terjemahan Alkitab dari awal abad ke-5 yang dikerjakan oleh Hieronimus[2] atas permintaan Paus Damasus I pada 382. Perkiraan kurun waktu ditulisnya injil bervariasi. Berikut perkiraan kurun waktu yang diberikan oleh Raymond E. Brown, dalam buku-nya “An Introduction to the New Testament”, sebagai representasi atas konsensus umum para sarjana, pada tahun 1996:

    • Markus: l.k. 68-73
    • Matius: l.k. 70-100
    • Lukas: l.k. 80-100
    • Yohanes: 90-110

    Sedangkan, perkiraan kurun waktu yang diberikan dalam NIV Study Bible:

    • Markus: l.k. tahun 50-an hingga awal 60-an, atau akhir 60-an
    • Matius: l.k. tahun 50-70-an
    • Lukas: l.k. tahun 59-63, atau tahun 70-an hingga 80-an
    • Yohanes: l.k. tahun 85 hingga mendekati 100, atau tahun 50-an hingga 70

    [sunting] Injil Apokrif

    Beberapa injil yang tidak dikanonkan meskipun mempunyai keserupaan dalam hal sebagian isi dan gaya bahasa, dibandingkan dengan injil-injil kanonik. Kebanyakan (yang lainnya) adalah gnostik dalam hal isi dan gaya bahasa, mempresentasikan / mengemukakan ajaran-ajaran dari sudut pandang yang sangat berbeda dan dalam beberapa kasus dicap sebagai bid’ah.

    Injil-injil ini termasuk dalam tulisan-tulisan apokrif :

    Kitab yang sering disebut sebagai Injil Barnabas adalah pemalsuan abad ke-16 M. Penulisannya menggunakan bahasa Italia. karena tidak satupun injil kanon yang ditulis menggunakan bahasa Italia, Injil kanon hanya umumnya ditulis dalam Bahasa Ibrani, Yunani, dan Aram kuno. selain itu hanya berupa kitab terjemahan

    Terjemahan dalam bahasa Indonesia yang beredar di Indonesia diterjemahkan dari buku yang ditulis oleh Laura dan Racc namun komentar-komentar kritisnya tidak diterjemahkan.

    [sunting] Lihat pula

    [sunting] Pranala luar

    [sunting] Rujukan

    1. ^ Pogorzelski, Frederick (2006). Protestantism: A Historical and Spiritual Wrong Way Turn. Bible Dates. CatholicEvangelism.com.
    2. ^ (1908). Canon of the New Testament. Catholic Encyclopedia. NewAdvent.com.

     
  • SERBUIFF 4:29 am on 31/08/2009 Permalink | Reply
    Tags: alkitab online : http://sabda.org/sabdaweb/bible/   

    Alkitab online : http://sabda.org/sabdaweb/bible/ 

    Alkitab online :

    http://sabda.org/sabdaweb/bible/

     
  • SERBUIFF 4:59 am on 29/01/2009 Permalink | Reply
    Tags: , , INJIL DICACHE Injil Perspektif Baru yang Terungkap di Yerusalem, INJIL DICACHE Injil Perspektif Baru yang Terungkap di Yerusalem Memuat 20 Butir Kabar Gembira Tentang Nabi Muhammad saw., , Memuat 20 Butir Kabar Gembira Tentang Nabi Muhammad saw., ,   

    INJIL DICACHE Injil Perspektif Baru yang Terungkap di Yerusalem, Memuat 20 Butir Kabar Gembira Tentang Nabi Muhammad saw. 

    INJIL DICACHE Injil Perspektif Baru yang Terungkap di Yerusalem, Memuat 20 Butir Kabar Gembira Tentang Nabi Muhammad saw. PENGANTAR PENERBIT NABI Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam diutus oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala sebagai penyempurna akhlak (etika), rahmat bagi alam semesta serta penutup para Nabi dan Rasul. Hal ini tentu mempunyai indikasi yang kuat; baik tentang kabar gembira mengenai kedatangannya yang telah disampaikan oleh Nabi-nabi terdahulu, maupun bukti-bukti kebenarannya. Bumi berputar, waktu bergulir dan zaman telah berubah, namun bukti-bukti yang sangat menakjubkan tentang kebenaran Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam tidak pernah surut, bahkan semakin kuat. Ajaran yang disampaikan oleh Nabi Musa dan Nabi Isa Alaihissalam selalu menekankan tentang akan datangnya Nabi yang diimpi­impikan untuk membebaskan dunia dan bangsa-bangsa dari penindasan dan kezhaliman. Di dalam lima Kitab Taurat yang menyebutkan tentang nubuat-nubuat, semuanya menunjuk kepada Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam. Jadi, Nabi yang dinanti-nanti itu bukan Nabi Isa Alaihissalam, melainkan beliau adalah Nabi yang agung yang diutus oleh Tuhan pada waktunya untuk menyampaikan kabar gembira tentang Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam. Dia dan Yahya-yang terkenal di kalangan Kristen dengan nama Yohanes Pembaptis – Alaihissallam, bukan Al-Masih Pemimpin. Keduanya adalah AI-Masih biasa. Berangkat dari sinilah DR. Ahmad Hijazi As-Saqa terpanggil untuk mengangkat dan membahas tentang Injil Didache. fa menjelaskan keshahihan Injil Didache seperti sebelumnya, menjelaskan keshahihan Injil Barnabas. Pertanyaannya kemudian, kenapa harus INJIL DIDACHE? Apa urgensinya membahas Injil ini dan di mana letak relevansinya dengan bukti kebenaran Rasulullah Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam? Injil yang diterjemahkan ke dalam bahasa Arab dan dimuat dalam majalah “Al-Muqtathaf” ini, memuat tentang “Dua Puluh Butir Kabar Gembira” tentang Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam. Baik penulis INJIL DIDACHE maupun pengkaji Injil tersebut mempunyai keyakinan seperti itu bukannya tanpa bukti, karena mereka mempunyai beberapa data yang valid tentang kabar gembira itu. Mulai dari pembahasan kabar gembira pertama tentang kerajaan surga sampai kabar gembira kedua puluh tentang permohonan kepada Tuhan untuk memperlihatkan kemuliaan-Nya, semuanya menguatkan eksistensi Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam. Selain itu penuLis juga memaparkan bukti-bukti kongkrit tentang validitas kabar gembira itu, di antaranya: Pertama, semua kitab samawi (baik Taurat maupun Injil) menyebutkan bahwa Al-Masih Pemimpin adalah sosok yang mampu meruntuhkan Kekaisaran Romawi. Sedangkan tidak ada di antara Nabi Musa dan Isa Alaihissalam yang mengalahkan Kekaisaran Romawi, melainkan keruntuhannya pada zaman Nabi Muhammad. Kedua, Injil Didache tidak menyatakan bahwa Nabi Isa Alaihissalam adalah Nabi yang akan diutus di akhir zaman. la justru menyebutkan bahwa penganut Kristen yang tidak mengimani Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam akan dikutuk, sedangkan penganut Kristen yang mengimaninya akan menjadi orang kudus (suci). Ketiga, Sebutan orang Kristen (AI-Masihi) baru diberikan kepada murid-murid Yesus (An-Nashara) setelah AI-Kitab diubah pada Konsili Niqiyyah tahun 325 M. Sebab, berdasarkan bahasa mereka, Al-Masih adalah julukan bagi Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam, serta di dalam Injil Matius: 23 dan seterusnya, Isa Alaihissalam juga mengabarkannya dengan julukan AI-Masih. Pada waktu itu, para pengikut Yesus disebut orang-orang Nasrani (Nashraniyyun), bukan orang-orang Kristen (Masihiyyun). Setelah AI-Kitab diubah, barulah mereka dikenal dengan sebutan orang-orang Kristen. Dengan demikian, tidak disebutkannya kata `orang Kristen’ di dalam DIDACHE menunjukkan bahwa ia ditulis sebelum terjadi pengubahan terhadap AI-Kitab. Keempat, orang-orang Yahudi memberikan sebutan `Mesias’ atau `AI­Masih Pemimpin’ kepada Nabi yang ditunggu-tunggu yang akan datang seperti Musa. Mereka mengatakan bahwa julukan “Anak Tuhan” dan julukan `Tuhan’ di dalam Mazmur adalah julukan-julukan Nabi itu. Julukan “Anak Manusia” di dalam Kitab Daniel pun merupakan julukannya. Ingatah akan hal ini, dan ingatlah bahwa murid-murid Yesus sepakat akan hal ini. Kemudian, ingatlah bahwa Isa Alaihissalam di dalam Injil-injil Kanonik menolak julukan AI-Masih Pemimpin bagi dirinya, bahkan ia menafikan kedatangan AI-Masih Pemimpin dari kalangan orang-orang Yahudi. Dia menjelaskan bahwa Al-Masih Pemimpin itu akan datang dari Bani Ismail. Masih banyakbukti-bukti dan fenomena yang menunjukkan bahwa Nabi terakhir yang ditunggu-tunggu dan pemimpin para rasul adalah Rasulullah Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam, sebagaimana yang dieksplorasi dalam buku ini. Pembaca budiman, buku ini sangat bermanfaat bagi kita umat manusia untuk melacak otentisitas ajaran dan kebenaran tentang Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam. Semoga kehadiran buku ini semakin menambah khasanah intelektual kita. Amin. Pustaka Al-Kautsar Prof. DR. Abdul Qadir Sayyid Ahmad Penulis Buku “Afalaa Yatadabbaruuna Al-Qur’an” dan Mantan Dekan FakuItas Farmasi Universitas Kairo SEGALA puji bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala yang berfirman, “Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda kekuasaan Kami di segenap ufuk dan di dalam diri mereka sendiri.” (Fushahilat: 53) Allah juga berfirman, “Katakanlah, Al-Qur’an itu diturunkan oleh Allah yang mengetahui rahasia di langit & di bumi.” (Al-Furqan: 6) Shalawat dan salam kepada junjungan kita, Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam, dan orang-orang yang mengambil petunjuk dari ajarannya sampai Hari Kebangkitan. Risalah AI-Masih Alaihissalam adalah kabar gembira tentang kedatangan Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam yang disebarkannya kepada orang-orang Yahudi. Dia memilih Rasul-rasul di antara para pengikutnya untuk menyampaikan kabar itu ke pefbagai kota di Kerajaan Romawi dan sekitarnya.1] Pada saat itu, masyarakat­masyarakatYahudi di kota-kota Kerajaan Romawi dan sekitarnya memiliki rumah-rumah ibadah khusus. Di sanalah para orang-orang tua2] Yahudi mengajarkan Perjanjian Lama — yang mereka anggap Taurat — dan melaksanakan ritual-ritual doa mereka. Di kota-kota itu juga ada para penyembah berhala.3] Karena itulah, AI-Masih melarang keras para utusannya memakan daging binatang yang disembelih tanpa menyebut nama Tuhan. Ketika memasuki suatu desa, para utusan itu segera menanyakan rumah-rumah ibadah orang-orang Yahudi, mencari ahli-ahli agamanya untuk berdiskusi tentang Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam, dan mendebat dengan sengit orang-orang yang menentang mereka. Penguasa dan penduduk setempat pun mengetahui perdebatan dan pertentangan di antara mereka itu, lalu meminta mereka semua datang untuk menjelaskan duduk perkaranya. Perdebatan itu dapat berlangsung selama berhari-hari, sampai semua orang mengetahui dakwah mereka. Jika para orang tua Yahudi setempat menerima dakwah mereka, maka mereka mendirikan perkumpulan gereja (majma’: synod) di sana. Sedangkan jika para orang tua itu menolak, mereka keluar dari kota tersebut dengan keyakinan telah menyampaikan risalah AI-Masih seperti yang mereka ketahui. Saya bertanya, apakah kitab-kitab Injil yang dipegang orang-orang Kristen ditulis pada masa hidupnya Al-Masih? Menurut mereka, Injil-injil itu ditulis setelah perang antara Titus dari Romawi dengan bangsa Yahudi pada tahun 70 Masehi. INJIL DIDACHE, yaitu ajaran AI-Masih Isa Alaihissalam kepada bangsa-bangsa4] tentang dakwahnya melalui para utusan, juga ditulis pada periode itu. Seperti yang mereka katakan, dan saya sepakat dengan mereka, Injil Matius yang asli telah hilang. Tetapi, INJIL DIDACHE yang asli tidak hilang, sehingga dari perspektif ini, ia dapat dianggap sebagai naskah yang sangat penting dan belum mengalami perubahan. Ahli-ahli agama Kristen di pelbagai negara telah mengkaji INJIL DIDACHE, namun belum ada seorang pun penulis muslim yang mengkajinya. Apabila kami membandingkan seorang penganut Kristen yang telah menulis kajian terhadap Injil ini dengan DR. Asy-Syaikh Ahmad Hijazi As­Saqa, catatan pertama yang dapat kami berikan adalah: kedua-duanya meyakini bahwa naskah ini membuktikan kebenaran pendapat mereka masing-masing, dan untuk itu keduanya telah memperlihatkan pengetahuan yang sangat luas. Di manakah posisi kaum muslimin saat Injil Bamabas dulu ditemukan? Zaman jelas telah berubah, dan zaman pun akan memperlihatkan bukti-bukti yang sangat menakjubkan tentang kebenaran Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam. INJIL DIDACHE tidak menyatakan bahwa Nabi Isa Alaihissalam adalah tuhan, selain Allah. Ia juga tidak menyatakan bahwa Isa Alaihissalam adalah Nabi yang akan diutus di akhir zaman. Doktrin inti ajaran Kristen, yaitu penebusan dosa manusia dengan darah AI-Masih, juga tidak disebutkan di dalam Injil ini. Ia justru menyebutkan kebalikannya, yaitu penganut Kristen yang tidak mengimani Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam akan dikutuk, sedangkan penganut Kristen yang mengimaninya akan menjadi orang kudus (suci). INJIL DIDACHE tidak terhindar dari pemotongan. Di dalam bagian yang berisi nubuat tentang akhir masa berlakunya syariat Yahudi, AI-Masih Alaihissalam menyebutkan nubuat-nubuat dari Perjanjian Lama tentang Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam. Namun, naskah tersebut telah dipotong. Orang yang cerdas tentu paham, pemotongan keterangan tentang nubuat-nubuat itu demi tujuan-tujuan keagamaan tertentu. Injil ini membuktikan bahwa Injil Al-Masih yang dikutip oleh para penulis Injil telah hilang. la merujuk Injil AI-Masih dengan frase “Berdasarkan Injil.” Tapi, orang-orang Kristen menafsirkan frase tersebut – yang membuktikan AI-Kitab yang mereka yakini sebagai referensi agama itu telah hilang – sebagai perujukan kepada Injil Matius. Jika benar demikian, siapa sih sebenamya yang ada terlebih dahulu dan siapa yang belakangan? Apa mungkin Matius menjadi bukti bagi kebenaran AI-Masih? Seharusnya, Matiuslah yang meminta bukti kebenaran dirinya kepada AI­Masih. Penafsiran mereka tersebut membuat murid menjadi guru dan guru menjadi murid. Itu tidak berguna di dalam debat, sehingga dakwaan – Injil AI-Masih telah hilang – tetap tak terbantah. INJIL DIDACHE menjelaskan bahwa gereja-gereja didirikan untuk mengingatkan tentang Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam dan perang yang akan dia lakukan dalam membinasakan orang-orang Yahudi yang mengingkarinya, dan para pendeta muncul untuk menyerukan keimanan kepadanya. Klaim orang-orang Kristen bahwa misi para pendeta itu adalah menyerukan kedatangan kembali Al-Masih, tidak dapat dibenarkan orang yang berakal. Sebab, kedatangan Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam terjadi pada waktu runtuhnya kekuasaan Romawi di Palestina. Al­Masih tidak muncul pada saat kekaisaran Romawi itu runtuh, dan bukan dia yang meruntuhkannya, sementara di dalam kitab-kitab suci mereka disebutkan, berdirinya kerajaan Yahudi di Palestina tidak sah kecuali setelah Al-Masih muncul, dan hal itu terjadi setelah kekaisaran Romawi runtuh. INJIL DIDACHE sesuai dengan Keempat Injil – di samping dalam nubuat-nubuatnya tentang Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam ­ juga dalam seruan terhadap akhlakyang mulia, dan Al-Masih Alaihissalam adalah pembenar kitab suci yang telah ada. INJIL DIDACHE juga mempunyai kesesuaian dengan Injil Bamabas dalam hal-hal tersebut. Yang menarik, Barnabas meriwayatkan dari AI-Masih pengharaman makanan-makanan yang dipersembahkan bagi berhala. INJIL DIDACHE pun meriwayatkan demikian. Kedua Injil itu ditulis sebelum Paulus menghalalkan para pengikutnya untuk memakan daging persembahan bagi berhala. Hal ini membuktikan kebenaran dan ketuaan keduanya. Orang-orang Nasrani harus menerima kebenaran Injil Didache ini, lalu menyerahkan diri mereka kepada Tuhan semesta alam. Kita, kaum muslimin, menyeru mereka kepada agama Islam, agar kita mendapatkan pahala dua kali. Sekiranya kita tidak suka jika mereka mendapatkan kebaikan, maka klta akan membiarkan mereka dan tidak akan berdakwah kepada mereka. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, “Demikianlah kamu, menyukai mereka, padahal mereka tidak menyukaimu, dan kamu beriman kepada kitab-kitab suci semuanya. Apabila mereka menjumpaimu, mereka berkata: Kami beriman, dan apabila mereka menyendiri, mereka menggigit ujung jari lantaran marah bercampur benci terhadapmu.” (Ali Imran: 119 118) DR. Ahmad Hijazi As-Saqa tidak menyimpan-nyimpan tenaga dalam menetapkan kenabian Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam dari dalam kitab-kitab suci para Ahlul Kitab. Beliau menjelaskan keshahihan INJIL DIDACHE seperti sebelumnya, menjelaskan keshahihan Injil Bamabas. Kami berdoa semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala membalas upaya beliau tersebut. INJIL DIDACHE diterjemahkan ke dalam bahasa Arab dan dimuat dalam majalah “AI-Muqtathaf,” dan Allah Subhanahu wa Ta’ala telah mengilhami beliau untuk mengetahui Injil ini dikarenakan hikmah yang diketahui oleh-Nya saja. Akhirnya, segala puji bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala atas nikmat iman dan Islam. Semoga Allah membimbing dan meluruskan kita dan kaum muslimin semuanya. “Saya hanya menginginkan usaha perbaikan selama saya masih berkesanggupan. Tidak ada bimbingan bagi saya melainkan dengan pertolongan Allah. Hanya kepada Allah saya bertawakkal dan kepada­Nyalah saya kembali.” (Hud:88) Prof. DR. Abdul Qadir Sayyid Ahmad Mantan Dekan Fakultas Farmasi Universitas Kairo 1.Murid-murid Yesus adalah Simon yang juga diberinya nama Petrus, Andreas saudara Simon, Yakobus, Yohanes, Filipus, Bartolomeus, Matius, Tomas, Yakobus anak Alfeus, Simon yang disebut orang sebagai Zealot, Yudas anak Yakobus, dan Yudas Iscariot. Lihat Lukas, 6: 13-16. – Penj. 2.Para orang tua, atau para tetua, adalah tesjemahan dari kata’ulama, mereka adalah para pemimpin agama Yahudi.-Penj. 3.Terkadang penerjemah menggunakan ungkapan orang-orang yang fidak mengenal Tuhan untuk kata watsaniyyun (para penyembah berhala).-Penj. 4.Yang, dimaksud dengan bangsa-bangsa, atau gentile, adalah orang-orang non-Yahudi. Penj PENDAHULUAN Bismillahirrohmanirrahim Segala puji bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala, Tuhan alam semesta. Shalawat dan salam kepada “Sang Penutup” para Nabi, keluarganya, dan semua sahabatnya. Injil-injil Muqaddas menurut orang-orang Kristen ada empat, yaitu Injil Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes. Pernah muncul sebuah Injil yang mereka tolak, yaitu Injil Bamabas, karena di dalamnya disebutkan bahwa “Nabi Muhammad adalah Rasulullah (utusan Tuhan).” Sekarang muncul Injil baru, serupa dan setua Injil Bamabas, yaitu INJIL DIDACHE. Kami memandang perlu memunculkannya di perpustakaan­perpustakaan Islam, karena orang-orang Kristen telah memunculkannya di perpustakaan-perpustakaan mereka. Mereka mengatakan, di akhir Injil ini terdapat kekurangan -dan kekurangan itu disengaja- tepatnya pada pembicaraan Al-Masih Alaihissalam tentang “Nabi yang akan datang setelah dirinya” untuk mendirikan Kerajaan Surga. Mereka menafsirkan bahwa Nabi yang akan datang itu adalah AI-Masih Isa bin Maryam pada kedatangannya di akhir zaman. Siapa yang akan percaya bahwa Isa akan turun di akhir zaman, sementara ia membaca di dalam Injil Yohanes, “Saya tidak akan kekal di dunia, sedangkan mereka akan tetap ada di dunia. Saya akan datang kepada Bapa, dan kalian tidak akan melihat saya.” Di dalam terjemahan­nya yang lain, “Saya tidak ada lagi di dalam dunia, sedangkan mereka masih ada di dalam dunia.” (Yohanes 17: 11) “Saya pergi kepada Bapa dan kamu tidak melihat saya lagi.” (Yohanes 16:10) Di dalam Taurat, Kerajaan Surga berdiri setelah kekuasaan Kekaisaran Romawi di Tanah Palestina runtuh. Ia runtuh pada Yaum Ar­Rabb (Hari Tuhan) di tangan kaum muslimin pada zaman Umar bin Al­Khathab Radhiyallahu Anhu pada Perang Armagedon yang dikenal juga dengan Perang Yarmuk. Nabi Isa Alaihissalam berpesan kepada orang-orang yang hendak berdoa untuk membaca, “Bapa kami yang ada di surga. Dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu…” Demikian di dalam INJIL DIDACHE. “Wahai Bapa, Tuhan kami. Dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu pada kami…” Demikian di dalam Injil Barnabas. “Bapa kami di surga, dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan­Mu ….” Demikian di dalam Injil Lukas. “Bapa kami di surga. Dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan­Mu ….” Demikian di dalam Injil Matius. Jadi, INJIL DIDACHE, Bamabas, Lukas, dan Matius sepakat bahwa Kerajaan Surga datang setelah Nabi Isa Alaihissalam. Waktu kedatang­annya pun ditentukan, yaitu di akhir masa Kekaisaran Romawi. Kaum muslimin telah meruntuhkan kekaisaran itu. Jadi, mengapa orang-orang Yahudi dan Kristen beromong kosong dengan mengatakan bahwa Kerajaan Surga belum datang?! Hari Tuhan Di dalam Taurat Musa dan Kitab Nabi-nabi dijelaskan bahwa Nabi yang ummi (tidak bisa baca-tulis), yang datang setelah Musa, akan melancarkan perang terhadap orang-orang Yahudi yang mengingkarinya, dan membinasakan mereka pada hari-hari pertama kemunculannya. AI­Masih Isa Alaihissalam memerintahkan para pengikutnya untuk berjaga­jaga dan bersiap-siap demi hari tersebut, supaya mereka tidak binasa. la pun membuat peringatan agar mereka tidak melupakan hari itu, yaitu dengan mengadakan perkumpulan secara teratur, sambil membawa roti dan mengucapkan doa-doa bagi Tuhan, lalu memotong-motong dan membagi-bagikannya, membawa anggur serta mengucapkan doa-doa bagi Tuhan, lalu membagi-bagikannya, sebagaimana dilakukan para sufi muslim pada saat berkumpul untuk berzikir kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Doa-doa tersebut menunjukkan bahwa AI-Masih adalah perantara untuk mengenalkan Kerajaan Tuhan, bukan pemilik kerajaan itu. Perhatikan perkataannya, “Ketika kalian berkumpul pada Hari Tuhan,” atau demi Hari Tuhan. (Hari Tuhan adalah kebinasaan orang­orang Yahudi yang mengingkari Nabi Muhammad ShaIlallahu Alaihi wa Sallam, bukan hari Sabtu ataupun hari Minggu – Penj.) Itu dikarenakan hari Sabat adalah hari untuk berdoa, sehingga pada hari itu mereka akan berkumpul, baik diperintahkan atau tidak, karena hari itu adalah hari pertemuan kudus, hari doa bersama, dan Nabi Isa diutus tidak untuk membatalkan hukum tersebut. Tapi, orang-orang Kristen beromong kosong dengan mengatakan bahwa yang dimaksud dengan Hari Tuhan adalah hari Minggu. Bukti bahwa maksud AI-Masih adalah berjaga-jaga dan bersiap-siap demi Hari Tuhan adalah ia berdalil dengan nubuat Malakhi, yaitu nubuat tentang Hari Tuhan di dalam Taurat. Di antara penjelasan IsaAlaihissalam tentang Hari Tuhan adalah, “Berjaga-jagalah demi hidup kamu. Janganlah kamu memadamkan pelita­pelita dan janganlah kamu melonggarkan ikat pinggang. Tetapi bersiap-­siaplah, karena kamu tidak mengetahui waktu tuhan kita datang.” Ia menasehati orang-orang Yahudi agar menerima Nabi selain dirinya. Alasannya, ia mengatakan, “Karena kamu tidak tahu saat tuhan kita datang.” Yang ia maksud dengan tuhan kita (rabbuna) adalah tuan kita (sayyiduna), yaitu Nabi yang akan datang. Jika yang ia maksud adalah dirinya sendiri, ia tentu akan mengatakan, “Waktu saya datang.” Penjelasan AI-Masih yang lain, “Iman kamu pada setiap zaman tidak akan berguna, jika pada waktu terakhir kamu tidak menjadi orang-orang yang sempurna.” Waktu terakhir adalah penghujung kenabian dan kerajaan Bani Israel, dan permulaan kenabian dan kerajaan Bani Ismail, karena kedua hal itu; yaitu kenabian dan kerajaan, adalah `berkat’ bagi Nabi Ibrahim Alaihissalam, pertama bagi Ishaq, lalu bagi Ismail. Penjelasan Al-Masih yang lain, “Orang-orang yang sabar dalam keimanan, akan terbebas dari kutukan ini.” Kutukan adalah sifat khusus bagi Yahudi, sebagaimana terdapat dalam Mazmur:119. Penjelasan AI-Masih yang lain, “Fada saat itu muncullah tanda-tanda kebenaran.” Kebenaran adalah salah satu gelar Nabi yang ummi yang akan datang ke dunia, yang disebut di dalam Manuskrip Gua Qumran (Dead Sea Scrolls). Manuskrip ini menyebutkan tiga nubuat tentang kebinasaan orang­orang Yahudi yang mengingkari Nabi yang ummi itu pada Hari Tuhan, pada hari-hari pertama kemunculannya, yaitu: 1. Nubuat terbukanya langit. 2. Nubuat suara sangkakala. 3. Nubuat bangkitnya orang-orang mati. Orang-orang Kristen mengatakan, mereka tidak mengerti makna nubuat terbukanya langit. Mereka berdusta saat mengatakan hal itu, karena nubuat-nubuat tersebut terdapat di dalam Kitab Yesaya untuk menunjukkan binasanya orang-orang Yahudi yang mengingkari Nabi Muhammad pada Hari Tuhan. Mereka juga bingung dalam menafsirkan kebebasan dari kutukan. Mereka mengatakan, yang terkutuk di atas salib adalah AI-Masih. Perkataan itu salah, karena orang yang beriman kepada Nabi yang akan datang itu tidak akan terkutuk, sedangkan orang yang tidak beriman kepadanya akan terkutuk. Di dalam Zabur (Mazmur-Penj.) disebutkan, “Engkau menghardik orang-orang yang sombong, yang terkutuk, yang menyimpang dari wasiat-wasiat-Mu.” (Mazmur, 119: 21) Hardikan itu hanya bagi orang yang tidak beriman dan yang terkutuk. Kemudian, AI­Masih Isa Alaihissalam mengatakan bahwa kebanyakan orang Yahudi tidak bebas dari kutukan, karena kebanyakan dari mereka tidak beriman kepada Nabi tersebut. Tetapi, sebagian akan beriman, dan mereka inilah orang­orang terpilih, sebagaimana dikatakan Zakaria, “Tuhanku akan datang, dan semua orang kudus bersama-Mu.” Maksudnya Nabi Tuhan akan datang, diiringi orang-orang yang terpilih. Al-Masih mengatakan, “Pada saat itu, alam memandang Tuhan datang di atas awan-awan di langit,” sebagaimana dikatakan Nabi Daniel di dalam ayat: 7. Kami akan menjelaskan nubuat-nubuat tersebut di dalam komentar­komentar terhadap teks INJIL DIDACHE, dan merujukkan masing-masing nubuat kepada asalnya di dalam Taurat. Pendeta Koptik yang telah menyunting INJIL DIDACHE, yang namanya tidak disebutkan, namun karyanya menunjukkan bahwa ia memiliki pengetahuan yang luas, mengatakan sebagai berikut, “Baris-baris terakhir DIDACHE di dalam Manuskrip Yerusalem tidak lengkap.” Apa penyebab tidak lengkapnya pasal nubuat Nabi yang ditunggu-tunggu, padahal tujuan dakwah AI-Masih adalah memunculkan dan menerangkan nubuat-nubuat itu, dan untuk menunjukkan orang yang dimaksudkannya?! Mengapa ketidak sempurnaan itu justru ada pada bagian tersebut?! Pendeta ini menjawab, “Kitab Al-Marasim Ar-Rasuliyah (Apostolic Constitutions) menyatakan bahwa bagian yang hilang adalah: Pada saat itu, tuhan datang dan orang-orang kudus bersama-nya, disertai gempa, di atas awan, dengan kekuatan malaikat-malaikatnya, di atas singgasana kerajaannya …” juga bagian-bagian lain yang senada dengan hal itu. Yang dimaksud dengan tuhan (ar-rabb) adalah tuan (as-sayyid), yaitu Nabi yang ditunggu-tunggu, sedangkan orang-orang kudus adalah peng­ikutnya yang terpilih. Gempa adalah kiasan bagi sengifiya peperangan pada Hari Tuhan. Di atas awan adalah kiasan bagi keluhuran dan keagungan Nabi itu, dan malaikat adalah kiasan bagi sahabat-sahabat dan pengikut-pengikutnya. Hal ini akan saya jelaskan lebih lanjut. Dari pembahasan kami tersebut jelas bahwa DIDACHE menunjukkan kedatangan Nabi Muhammad ShaIlallahu Alaihi wa Sallam dengan beberapa alasan: Pertama, Taurat berbicara tentang Nabi yang akan muncul setelah Nabi Musa Alaihissalam di dalam Kitab Ulangan: 18, yaitu: “Tuhan, Tuhanmu, akan membangkitkan seorang Nabi dari kalanganmu, dari saudara-saudaramu, seperti saya. Oleh karena itu kamu harus mendengarkannya.” Kedua, Injil Yohanes ayat pertama menjelaskan bahwa Nabi itu belum muncul pada masa Yahya Al-Ma’madan (John the Baptist: Yohanes Pembaptis) dan Isa Alaihissalam, sebab mereka (orang-orang Lewi­penj. ) bertanya kepada Yohanes Pembaptis, “Apakah engkau Nabi yang akan datang?” lalu ia menjawab, “Bukan.” Ketiga, Yohanes Pembaptis dan Nabi Isa Alaihissalam, seperti yang disebutkan oleh semua Injil, menyerukan dekatnya Kerajaan Surga, yang oleh Taurat dikatakan akan berdiri setelah Kerajaan Romawi. Keempat, Nabi Isa Alaihissalam berkata kepada para pengikutnya, “Berikanlah kepada kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada kaisar dan kepada Tuhan apa yang wajib kamu berikan kepada Tuhan!” la tidak memerangi Kekaisaran Romawi, tidak menaklukkan satu pun negeri yang dikuasai Romawi, tidak merebut sejengkal pun tanah Romawi, dan Kekaisaran Romawi tetap berdiri setelah kematiannya sampai diperangi oleh kaum muslimin. Di dalam Taurat disebutkan, Nabi yang akan datang akan melancarkan perang yang sengit kepada orang-orang yang menentangnya untuk membinasakan mereka dan membersihkan bumi dari mereka, sebagai­mana bumi telah dibersihkan dengan banjir Nabi Nuh Alaihissalam. Yang membersihkan bumi pada Hari Tuhan adalah kaum muslimin. Kelima, tanda-tanda Hari Tuhan telah disebutkan oleh pengarang DIDACHE, seperti disebutkan oleh Injil-Injil lain. Demikian. Tuhan-lah Pemberi bimbingan. DR. Ahmad Hijazi As-Saqa Mayt Tharif, Daqhaliyah 26-8-1423 H/1-11-2002 M INJIL DIDACHE ATAU AJARAN RASUL RASUL hal. 7-8-9-10-11 NASKAH Injil Didache, atau Ajaran AI-Masih kepada bangsa bangsa melalui Dua Belas Rasul, ditemukan di dalam manuskrip berbahasa Yunani satu-satunya pada tahun 1871 M. Waktu penulisannya berkisar pada akhir abad pertama atau awal abad kedua Masehi, dan ia diperkirakan lebih tua daripada Injil Yohanes. Isi Injil Didache Injil Didache berisi 16 pasal, yaitu: 1. Pasal 1-6: perilaku orang Kristen (dua jalan). 2. Pasa 7-10: bagian liturgi, atau ritual, berisi ajaran tentang pembaptisan (pasal 7), puasa dan shalat (pasal 8), perjamuan Ekaristi dan memotong­motong roti (pasal9 dan 10). 3. Pasal 10 dan 11: hirarki gereja. 4. Pasa 16: menunggu kedatangan Tuhan. Kami akan memaparkan teks Injil Didache5] selengkapnya terlebih dulu, agar pembaca rnemiliki pijakan untuk melanjutkan kajian terhadap naskah ini. Teks Injil Didache: (Ajaran AI-Masih kepada Bangsa-bangsa Melalui Dua Belas Rasul) pasal: 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14,15,16 Didache pasal 1: 1.1 Ada dua jalan, yaitu jalan kehidupan dan jalan kematian. Perbedaan antara kedua jalan itu sangat besar. 1.2 Jalan kehidupan adalah berikut ini: Pertoma, kasihilah Tuhan, Pt?nciptamu. Kedua, kasihilah sesamamu seperti dirimu sendiri, dan segala sesuatu yang kamu tidak inginkan dilakukan terhadap kamu, janganlah kamu melakukannya terhadap sesamamu. 1.3 Pengajaran dari kata-kata itu adalah berikut ini: berkatilah orang-orang yang mengutukmu, berdoalah demi musuh-musuhmu, berpuasalah demi orang-orang yang menindasmu. Karena apa upahnya apabila kamu mengasihi orang yang mengasihimu? Bukankah bangsa­bangsa melakukan seperti itu? Tetapi kamu, kasihilah orang-orang yang membencimu, maka kamu tidak mempunyai musuh. 1.4 Hindarilah nafsu-nafsu jasadi dan ragawi. Siapa yang menampar pipi kananmu, berikanlah kepadanya pipi kirimu. Maka, kamu menjadi orang yang sempuma. Siapa yang memaksamu berjalan sejauh satu mil, berjalanlah bersamanya sejauh dua mil. Apabila seseorang mengambiljubahmu, berikanlah juga mantelmu kepadanya. Apabila dia mengambil apa yang kamu punyai, janganlah kamu menuntutnya, karena kamu tidak mampu. 1.5 Kepada setiap orang yang meminta kepadamu, berikanlah. Janganlah kamu menuntutnya, karena Tuhan Bapa berkehendak memberi nikmat-nikmatNya kepada semua orang. Beruntunglah orang yang memberi sesuai perintah ini, karena dia akan menjadi orang yang tidak tercela. Celakalah orang yang mengambil, karena bila dia memiliki kebutuhan, maka dia tidak bersalah. Tetapi, orang yang tidak memiliki kebutuhan, dia akan diberi dengan penghitungan, apakah sebabnya dia mengambil dan apakah tujuannya, sehingga dia berada dalam kesempitan dan terluka disebabkan perbuatannya, dan dia tidak akan keluar dari keadaan itu sampai dia membayar peser terakhir. 1.6 Berkenaan dengan hal ini, dikatakan juga: Biarlah shadaqahmu berkeringat di tanganmu, sampai kamu mengetahui kepada siapa kamu memberikannya. Didache pasal 2: 2.1 Berikut perintah kedua dalam pengajaran ini. 2.2 Janganlah kamu membunuh, je.nganlah kamu berzina, janganlah kamu merusak anak-anak, janganlah kamu melacur, janganlah kamu mencuri, janganlah kamu melakukan sihir, janganlah kamu meracun orang, janganlah kamu membunuh janin di dalam perut dan janganlah juga membunuh anak yang sudah lahir, serta janganlah kamu menginginkan apa yang dipunyai sesamamu. 2.3 Janganlah kamu mengucapkan sumpah palsu, janganlah kamu mengucapkan kesaksian dusta, janganlah kamu menggunjing, dan janganlah kamu mengingat-ingat hinaan yang kamu terima. 2.4 Janganlah kamu menjadi orang yang bercabang pikiran dan bercabang lidah, karena lidah yang bercabang adalah perangkap kematian. 2.5 Jangan sampai kata-katamu menjadi omong kosong dan kepalsuan, tetapi harus dipenuhi perbuatan. 2.6 Janganlah kamu tamak terhadap harta, jangan merampok, jangan munafik, jangan membanggakan diri, dan jangan sombong. Di samping itu, janganlah kamu bemiat jahat terhadap sesamamu. 2.7 Janganlah kamu membenci seseorang, tetapi insafkanlah sebagian orang, dan berdoalah untuk sebagian yang lain, dan kasihilah sebagian yang lain itu melebihi dirimu sendiri. Didache pasal 3: 3.1 Anakku, menjauhlah dari semua kejahatan dan dari semua yang menyerupainya. 3.2 Janganlah kamu menjadi pemarah, karena kemarahan membawa kepada pembunuhan. Janganfah kamu menjadi pencemburu, gemar permusuhan, dan lekas marah, karena semua itu menyebabkan pembunuhan. 3.3 Anakku, janganlah kamu mengikuti nafsu, karena nafsu membawa kepada perzinaan, dan janganlah kamu berkata-kata cabul dan bermata jalang, karena dari semua itulah terlahir rupa-rupa perzinaan. 3.4 Anakku, janganlah kamu mengambil pertanda baik dari burung, karena hal itu membawa kepada penyembahan berhala. Janganlah kamu menjadi peramal dan tukang tenung, janganlah kamu melakukan kebiasaan bersuci para penyembah berhala, dan janganlah kamu ingin melihat atau mendengarnya, karena dari semua itulah muncul penyembahan terhadap berhala. 3.5 Anakku, janganlah kamu berdusta, karena dusta membawa kepada pencurian, dan janganlah kamu menjadi pencinta harta dan kehormatan yang semu, karena dari semua itulah muncul banyak pencurian. 3.6 Anakku, janganlah kamu berkeluh kesah, karena keluh kesah membawa kepada sumpah serapah, dan janganlah kamu lancang dan berburuk sangka, karena dari semua itulah muncul banyak sumpah serapah. 3.7 Jadilah kamu orang yang lembut hati, karena orang-orang yang lembut hati akan mewarisi bumi. 3.8 Jadilah kamu orang yang sangat penyabar, penuh kasih sayang, suka berdamai, tenang, saleh, dan selalu gemetar karena kata-kata yang kamu dengar. 3.9 Janganlah kamu mengagungkan dan membanggakan diri sendiri, dan janganlah kamubergauldengan orang orang yang sombong, melainkan bergaullah dengan orang-orang yang baik dan rendah hati. 3.10 Kamu harus menerima apapun yang terjadi pada dirimu sebagai kebaikan, karena mengetahui bahwa tidak ada sesuatu pun yang terjadi bukan karena Tuhan. Didache pasal 4: 4.1 Anakku, kamu harus mengingat orang yang menyampaikan firman Tuhan pada siang dan malam hari, muliakan dia sebagai tuhan, karena di mana saja diucapkan kata-kata Tuhan, di sana ada Tuhan. 4.2 Kamu harus berusaha setiap hari untuk bertemu dengan orang­orang kudus, supaya kamu terhibur oleh kata-kata mereka. 4.3 Janganlah kamu menyebabkan perpecahan, tetapi kamu harus menanamkan perdamaian di antara orang-orang yang bermusuhan. Kamu harus memutuskan dengan adil dan janganlah kamu menahan diri dari beberapa orang dalam menginsafkan kesalahan. 4.4 Janganlah kamu menjadi orang yang bimbang, apakah sesuatu akan terjadi atau tidak? 4.5 Janganlah kamu membuka lebar-lebar tanganmu pada saat mengambil dan merapatkan genggaman tanganm u pada saat memberi. 4.6 Kamu harus memberikan sebagian harta yang kamu miliki dari usaha tanganmu sebagai penebus kesalahan-kesalahanmu. 4.7 Janganlah kamu ragu-ragu untuk memberi. Jika kamu memberi, janganlah kamu berkeluh kesah, karena kamu akan mengetahui siapakah Dia Sang Pemberi balasan yang baik. 4.8 Janganlah kamu menolak orang yang membutuhkan, ajaklah saudaramu dalam segala sesuatu yang kamu miliki, dan janganlah kamu mengatakan bahwa suatu barang adalah milikmu sendiri, karena jika kamu bersekutu pada apa yang abadi, maka lebih pantas jika kamu bersekutu pada apa yang fana. 4.9 Janganlah kamu mengangkat tangan untuk memukul anakmu; laki-laki ataupun perempuan, tetapi kamu harus mengajarkan mereka sejak dini rasa takut kepada Tuhan. 4.10 Janganlah kamu menghardik dengan keras budak laki-laki ataupun budak perempuanmu yang berharap-harap kepada Tuhan yang sama, agar mereka tidak kehilangan rasa takut kepada Tuhan, karena Dia datang bukan untuk disembah orang-orang terhormat saja, tapi oleh siapa saja yang disiapkan oleh Roh. 4.11 Adapun kamu, para budak sahaya, kamu harus tunduk kepada tuan-tuanmu seperti kepada Tuhan, yaitu dengan penuh penghormatan dan rasa takut. 4.12 Kamu harus membenci semua kemunafikan dan segala sesuatu yang tidak disukai Tuhan. 4.13 Janganlah kamu melalaikan perintah-perintah Tuhan, tetapi kamu harus menjaga apa yang kamu terima tanpa penambahan dan Pengurangan. 4.14 Kamu harus mengakui kesalahan-kesalahanmu di hadapan gereja, janganlah kamu membaca doa-doa dengan hati yang jahat. Demikianlah jalan kehidupan. Didache pasal 5: 5.1 Inilah jalan kematian. Pertama-tama; la sangat jahat, penuh kutukan, bermacam-macam pembunuhan, perzinaan, nafsu, per­selingkuhan, pencurian, penyembahan berhala, sihir, meracun orang, perampokan, kesaksian palsu, kepura-puraan, kemunafikan, kecurangan, kebencian, pengkhianatan, sikap keras kepala, ketamakan, kata-kata yang salah, kecemburuan, kelancangan, mengagungkan diri sendiri, membang­gakan diri sendiri, dan membual. 5.2 Orang-orang yang menindas orang-orang yang saleh: membenci kebenaran, mencintai kebohongan, tidak mengetahui cara membalas kebaikan, tidak mendekati kebaikan dan keputusan yang adil, begadang bukan untuk kebaikan tapi untuk kejahatan, menjauhi kerendahhatian dan kesabaran, mencintai kebatilan, menindas tindakan membalas budi, tidak mengasihi orang-orang miskin, yang tidak merasa terluka bersama orang­orang yang terluka, tidak mengetahui pencipta mereka, membunuh anak­anak, merusak ciptaan Tuhan, berpaling dari orang-orang yang membutuh­kan, membuat cemas orang-orang yang dalam kesusahan, membela orang-orang kaya, memutuskan kezaliman bagi orang-orang sengsara, melakukan pelbagai kesalahan; semoga kamu dan anak-anakku selamat dari sifat-sifat itu semuanya. Didache pasal 6: 6.1 Waspadalah kamu, jangan sampai ada orang yang menyesatkan­mu dari pengajaran ini, karena dengan begitu ia mengajarkan apa yang tidakberhubungan dengan Tuhan. 6.2 Jika kamu sanggup membawa semua beban Tuhan, maka kamu akan menjadi orang yang sempuma. Sedangkan jika kamu tidak sanggup, maka lakukanlah apa yang kamu mampu. 6.3 Berkenaan dengan makanan, tanggunglah puasa semampumu, hindarilah dengan sungguh-sungguh daging persembahan untukberhala, karena itu merupakan persembahan terhadap tuhan-tuhan yang mati. Didache pasal 7: 7.1 Berkenaan dengan pembaptisan, baptislah dengan cara seperti ini: setelah apa-apa yang kami katakan terdahulu, baptislah dengan nama Tuhan Bapa, Anak dan Roh Kudus, dengan air yang mengalir. 7.2 Apabila kamu tidak mendapatkan air yang mengalir, baptislah dengan air yang lain. Bila memungkinkan, dengan air dingin, jika tidak, dengan air panas. 7.3 Jika keduanya tidak kamu dapati, maka kucurkanlah air ke kepala tiga kali dengan menyebut nama Bapa, Anak dan Roh Kudus. 7.4 Sebelum pembaptisan, orang yang akan membaptis hendaknya berpuasa, juga orang yang akan dibaptis, dan orang-orang lain yang mampu melakukannya, dan saya memerintahkan kepada orang yang akan membaptis, hendaknya dia berpuasa selama satu atau dua hari sebelum pembaptisan. Didache pasal 8: 8.1 Jangan kamu berpuasa bersama orang-orang yang munafik, karena mereka berpuasa pada hari kedua dan kelima setiap minggu. Adapun kamu, berpuasalah pada hari keempat dan hari persiapan.6] 8.2 Janganlah kamu membaca doa-doa seperti orang-orang munafik, tapi seperti yang diperintahkan tuan di dalam Injilnya. Maka, berdoalah demikian: “Bapa kami di surga, dikuduskanlah nama-Mu, datanglah kerajaan-Mu, terjadilah kehendak-Mu di bumi seperti di surga. Berikanlah kepada kam i makanan kami pada hari ini untuk persiapan esok hari. Ampunilah kesalahan kami sebagaimana kami mengampuni orang yang bersalah kepada kami, dan janganlah Engkau membawa kami ke dalam percobaan, tapi bebaskanlah kami dari orang yang jahat, karena Engkaulah yang memiliki kekuatan dan kemuliaan sampai selama­lamanya.” 8.3 Seperti itulah kamu berdoa tiga kali sehari. Didache pasal 9: 9.1 Berkenaan dengan makanan pada Jamuan Ekaristi, berkatilah seperti demikian (9.2): 9.2 Pertama, sebagai pujian saat memegang cawan, “Kami bersyukur kepada-Mu, wahai Tuhan Bapa kami, demi pohon anggur Dawud, putra-Mu yang kudus, yang Engkau perkenalkan kepada kami melalui Yesus, putra-Mu. Engkaulah yang memiliki kemuliaan sampai selama-lamanya.” 9.3 Sebagai pujian saat memotong-motong roti, “Kami bersyukur kepada-Mu, Tuhan Bapa kami, demi kehidupan dan pengetahuan yang Engkau beritakan kepada kami melalui Yesus, putra-Mu. Engkaulah yang memiliki kemuliaan sampai selama-lamanya. 9.4 Sebagaimana roti yang dipotong-potong disebar di atas gunung, kemudian dikumpulkan sehingga menjadi satu, demikianlah disatukan gereja-Mu dari ujung bumi sampai kerajaan-Mu, karena Engkaufah yang memiliki kemuliaan dan kekuasaan melalui Yesus Kristus sampai selama­lamanya.” 9.5 Tidak seorang pun di antara kamu boleh memakan atau meminum Jamuan Ekaristi, kecuali orang-orang yang telah dibaptis dengan nama Tuhan, karena tentang hal ini Tuhan telah berkata, “Janganlah kamu memberikan makanan yang suci kepada anjing.” Didache pasal 10: 10.1 Setelah kenyang, ucapkanlah syukur demikian: 10.2 Kami bersyukur kepada-Mu, Bapa Yang Kudus, demi nama­Mu Yang Kudus, yang Engkau tempatkan di dalam hati kami, dan demi pengetahuan, keimanan, dan keabadian yang Engkau perkenalkan kepada kami melalui putra-Mu, Yesus. Engkaulah pemilik kemuliaan sampai selama-lamanya. 10.3 Wahai Tuhan yang sangat berkuasa, segala sesuatu Engkau ciptakan demi nama-Mu. Engkau memberikan makanan dan minuman kepada manusia, agar mereka nikmati, dan agar mereka bersyukur kepada-Mu. Sedangkan kepada kami, Kau berikan makanan dan minuman rohani, dan kehidupan abadi melalui putra-Mu. 10.4 Kami bersyukur kepada-Mu, pertama-tama, karena Engkau berkuasa. Engkaulah pemilik kemuliaan sampai selama-lamanya. 10. 5 Ingatlah gerejamu wahai Tuhan, agar engkau menyelamatkan­nya dari segala keburukan dan menyempumakannya dalam kasih kepada­Mu. Kumpulkan tempat yang kudus itu dari empat mata angin hingga kerajaanmu yang engkau persiapkan. Karena Engkaulah yang memiliki kekuatan dan kemuliaan sampai selama-lamanya. 10.6 Datanglah nikmat, pergilah dunia ini, Hosanna demi tuhan Dawud: siapa yang suci, hendaklah maju, dan siapa yang tidak demikian, hendaklah bertaubat. Maranatha. Amin.” 10. 7 Adapun Nabi-nabi, biarkanlah mereka mengucapkan doa pujian sebagaimana mereka kehendaki. Didache pasal 11: 11.1 Karena itu, siapapun yang datang dan mengajarkan kalian ajaran-ajaran tersebut, katakanlah, “Terimalah ia.” 11.2 Apabila guru mengubah pengajaran ini dengan pengajaran lain untuk merusak, makajanganlah kamu mendengarkannya. Sedangkan bila ia mengajar agar kebaikan dan pengetahuanmu tentang Tuhan bertambah, maka terimalah ia sebagai Tuhan. 11.3 Adapun berkenaan dengan Rasul-rasul dan Nabi-nabi, maka ketahuilah bahwa berdasarkan pengajaran Injil, maka perintah Tuhan adalah demikian: 11.4 Semua Rasul yang datang kepadamu, terimalah sebagai tuhan. 11. 5 Dia tidak tinggal di rumahmu lebih dari satu hari, atau dua hari jika terpaksa. Apabila dia tinggal selama tiga hari, dia adalah Nabi palsu. 11.6 Jika Rasul Ifu pergi, maka dia hanya mengambil roti sebagai bekal sampai dia menemukan tempat menginap yang lain. Sedangkan jika dia meminta uang, maka dia adalah Nabi palsu. 11.7 Janganlah kamu membawa setiap Nabi yang berbicara atas nama Roh ke dalam percobaan dan janganlah kamu mengutuknya. Dosa­dosa itu tidak terampuni. 11.8 Tidak semua Nabi yang berbicara atas nama Roh adalah Nabi, tetapi Nabi adalah orang yang memiliki perilaku Tuhan. Dari perilakulah diketahui Nabi yang palsu dan Nabi yang benar. 11.9 Nabi-nabi yang memerintahkan atas nama Roh untuk disiapkan makanan, dia tidak memakan makanan itu. Jika dia makan, dia adalah Nabi palsu. 11.10 Setiap Nabi mengajarkan kebenaran. Jika dia mengajarkan, tapi tidak melaksanakan, dia adalah Nabi palsu. 11.11 Setiap Nabi yang benar telah diuji dan melaksanakan rahasia gereja di dunia. Dia tidak mengajarkan agar semua orang berbuat seperti dirinya. Maka,janganlah kamu menghakiminya. Karena penghakimannya hanya dilakukan oleh Tuhan, karena Nabi-nabi terdahulu berbuat seperti itu juga. 11.12 Setiap orang yang berkata atas nama Roh: berilah saya perak atau benda-benda lain, janganlah kamu mendengarkannya. Tetapi jika dia berkata berikan kepada sesamamu yang membutuhkan, makajanganlah kamu menghakiminya. Didache pasal 12: 12.1 Setiap orang yang datang dengan nama tuhan, terimalah ia. , Setelah mengujinya, kamu akan mengenalnya, karena kamu akan memiliki pembeda antara yang kanan dengan yang kiri. 12.2 Tetapi jika yang datang adalah pengembara, tolonglah se­mampu kamu, dan hendaknye dia tidak menginap di rumahmu kecuali dua hari atau tiga hari jika terpaksa. 12.3 Jika dia ingin menetap di rumahmu, dan dia memiliki keahlian, maka hendaknya diabekerja untuk mendapatkan makanan. 12.4 Jika dia tidak memiliki keahlian, maka latihlah dia dengan ke­ahlianmu, karena bagaimana seorang Masehi hidup di antara kamu tanpa pekerjaan? 12.5 Jika dia tidak ingin bekerja, dia adalah orang yang memper­dagangkan Kristus. Waspadailah orang-orang seperti itu. Didache pasal 13: 13.1 Setiap Nabi yang benar, yang ingin menetap di tengah-tengah kamu, berhak mendapatkan makanannya. 13.2 Begitu juga guru yang benar. Dia juga berha:: mendapatkan makanan seperti orang yang bekerja. 13.3 Untuk itu, kamu mengambil hasil pertama dari panen buah­buahan dan tanaman, juga hasil pertama dari perasan susu sapi dan susu kambing, dan kamu berikan hasil pertama itu kepada Nabi-nabi, karena mereka adalah pimpinan pendetamu. 13.4 Jika di antara kamu tidak ada Nabi, berikanlah kepada kaum miskin. 13.5 Jika kamu membuat roti, ambillah hasil pertamanya dan beri­kanlah kepadanya sesuai perintah. 13.6 Begitu juga jika kamu membuka tempayan anggur atau zaitun, ambillah sendokan pertamanya dan berikanlah kepada Nabi-nabi. 13.7 Ambillah hasil pertama dari perak dan baju, dan apapun yang kamu miliki, sesuai kemampuanmu, dan berikanlah sesuai perintah. Didache pasal 14: 14.1 Ketika kamu berkumpul pada Hari Tuhan, potong-potonglah roti dan ucapkanlah syukur setelah kamu mengakui kesalahan-kesalahan­mu, agar daging sembelihanmu menjadi suci. 14.2 Jangan orang yang bersengketa dengan saudaranya berkumpul bersamamu sampai mereka berdamai, agar daging sembelihan kamu tidak terkena najis. 14.3 Karena Tuhan berkata: di setiap tempat dan zaman diberikan kepada-Ku daging sembelihan yang suci, karena saya adalah Raja yang agung, kata Tuhan, dan nama-Ku dihormati semua manusia. Didache pasal 15: 15.1 Karena itu, angkatlah di tengah-tengah kamu uskup-uskup dan diakon-diakon yang pantas bagi Tuhan, orang-orang yang lembut hati, bukan para pencinta harta, orang-orang yang jujur, yang telah diuji, karena mereka mengabdi kepadamu seperti pengabdian Nabi-nabi dan guru-guru. 15.2 Janganlah kamu mengejek mereka, karena mereka adalah orang-orang yang mulia di antara kamu bersama Nabi-nabi dan guru-guru 15.3 Insafkanlah antara sesamamu, bukan dengan kemarahan, melainkan dengan kasih sayang, berdasarkan Injil. Jika seorang menghina sesamanya, janganlah kamu berbicara dengannya, atau mendengarkan­nya, sampai dia bertaubat. 15.4 Ucapkanlah doa-doamu dan keluarkanlah shadaqah­shadaqahmu serta lakukanlah semua perbuatanmu sesuai Injil Tuhan kita. Didache pasal 16: 16.1 Berjaga-jagalah untuk hidupmu, jangan kamu memadamkan lampu-lampu dan janganlah kalian melonggarkan ikatpinggang. Melainkan bersiap-siaplah, karena kamu tidak mengetahui waktu Tuhan kita datang. 16.2 Berkumpullah kamu secara teratur untuk mempelajari hal-hal yang pantas bagi jiwa-jiwamu, karena imanmu pada setiap zaman tidak ekan berguna, jika pada saat yang terakhir kamu tidak menjadi orang-orang yang sempuma. 16.3 Karena pada hari-hari terakhir akan banyak Nabi pendusta dan perusak. Domba-domba akan berubah menjadi serigala-serigala dan rasa kasih akan berubah menjadi kebencian. 16.4 Jika dosa bertambah, mereka akan membenci, menindas, dan menyerahkan sesamanya. Pada saat itulah muncul seorang penyesat seakan-akan ia Anak Tuhan. Dia membuat ayat-ayat dan keajaiban­keajaiban, bumi diserahlcan ke tangannya, dan dia melakukan penyimpang­an-penyimpangan yang tidak pernah terjadi sebelumnya. 16.5 Pada saat itu, manusia dibawa kepada fitnah percobaan. Banyak orang akan ragu-ragu dan binasa, tetapi orang-orang yang sabar dalam keimanan, akan terbebas dari kutukan ini. 16.6 Pada saat itu, muncul tanda-tanda kebenaran. Pertama; Tanda terbukanya langit. Kemudian; Tanda suara sangkakala. Dan ketiga; Bangkit­nya orang-orang mati. 16.7 Akan tetapi tidak semua orang, sebagaimana dikatakan: Tuhan datang diiringi orang-orang suci. 16.8 Pada saat itu, manusia melihat Tuhan yang datang di atas awan­awan di langit. Demikianlah isi Injil Didache yang memuat beberapa pasal tentang seruan kepada umat manusia. 5 Penulis menerjemahkan teks ini dari Bahasa Yunani, dan saya menerjemahkannya dari teks berbahasa Arab itu sambil membandingkannya dengan terjemahan dalam Bahasa Inggris. Penj. 6. Hari persiapan adalah hari sebelum hari Sabat, jadi Jumat.-Penj. RAHASIA PENEMUAN MANUSKRIP INJIL DIDACHE OLEH: PENDETA KOPTIK DIDACHE, atau Ajaran Rasul-rasul, adalah peraturan gereja (church polity) pertama yang sampai kepada kita,96] dan merupakan salah satu naskah yang terpenting dan tertua tentang ajaran agama dan hukum gereja, karena ia memuat teks-teks liturgis yang tertua setelah Perjanjian Lama. Posisinya ada di tengah-tengah antara Perjanjian Baru dengan tulisan-tulisan bapa-bapa apostolik (apostolic fathers). Penemuan naskah ini pada akhir abad 19 menimbulkan gema yang hebat di kalangan ilmiah gereja, sebab sarjana-sarjana patristik telah mengetahui keberadaan apa yang disebut “Ajaran Rasul-rasul”, namun mereka tidak pernah menemukan satu pun petunjuk tentangnya sampai penemuan tersebut. Penemuan Naskah yang Memuat Didache Pada tahun 1873, Philotheos Bryennios, Direktur Sekolah Tinggi Teologi Yunani di Konstantinopel, yang kemudian menjadi Metropolit kota Nikomedia, menemukan sebuah manuskrip di perpustakaan DiyorAl-Qabr AI-Muqaddas (Monasteryof theMostHolySepulchre) di Konstantinopel (Istambul), yang berada dalam pengawasan Patriarkhal Yerusalem Bizantium Ortodoks, yang berisi beberapa naskah klasik yang sangat penting. Manuskrip itu lalu dipindahkan dari Yerusalem ke Istambul pada tahun 1680, lalu dipindahkan lagi ke Perpustakaan Patriarkhal Romawi Ortodoks, dan diberi nomor 54. Karena itu, di kalangan ilmiah, manuskrip, tersebut populer dengan nama “ManuskripYerusalem” (Jerusalem Codex) dan dalam bahasa Latin disebut Hierosolymitanus: 54. Manuskrip yang baru ditemukan itu mendapatkan perhatian yang luar biasa dari kalangan ilmiah. Ia menjelaskan banyak segi yang samar samar tentang sejarah awal kehidupan gereja, sehingga ia pantas di perhatikan sedemikian rupa oleh para ahli liturgis dan para bapa Manuskrip ini disalin satu orang penyalin saja, yang bernama Leon An­Nasikh AI-Khati’ (the notary and sinner: si penyalin yang banyak dosa), tertanggal dengan kalenderYunani tahun 6564, sama dengan 1056 Masehi, atau kurang lebih pertengahan abad 11. Isi Manuskrip Yerusalem Manuskrip ini terdiri dari 120 lembar (240 halaman), terbagi-bagi sebagai berikut: 1. Lembar 1-32: Sinopsis Kitab-kitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru oleh St. Yohanes Dzahabi AI-Famm (Synopsis of the Old and New Testaments, by St. Chrysostom). Bagian ini memberikan kita bagian­bagian Sinopsis yang belum pernah dipublikasikan dan materi kesusastraan untuk kajian kritis terhadap teks-teks perkataan-perkataan para bapa. 2. Lembar 33-51a: Surat Bamabas (The Epistle of Bamabas). Bagian ini memberikan kita teks Yunani Surat Barnabas, dan memungkinkan kita mengkaji kembali teks Surat tersebut secara lebih teliti. 3. Lembar 51 a-76a: Dua Surat St. Clement dari Romawi kepada Jemaat di Korintus (The two Epistles of Clement to the Corinthians). Kedua surat ini sangat penting, karena ia menggenapi teks kedua surat tersebut, karena seperlima surat kedua sebelumnya tidak diketahui, selain ia juga dapat menguatkan nilai kajian kritis terhadap teks tersebut. 4. Lembar 766-80: Ajaran 12 Rasul (The Teaching of the Twelve Apostles). Inilah bagian yang telah kami paparkan. 5. Lembar 81-82a: Surat Maryam Cassoboli kepada Ignatius (The Epistle of Mary of Cassoboli to Ignatius). 6. Lembar 826-120a: Dua belas risalah karya St. Ignatius Sang Martir (Twelve Epistles of Ignatius). Dua bagian terakhir (bagian 5 dan 6) berkaitan dengan Literatur Ignatius, yang memungkinkan kita untuk membaca kembali sebuah karya yang telah dihasilkan oleh peneliti Jerman, Funk,97] pada tahun 1881, dan oleh peneliti Inggris, Father Lightfoot, di London, pada tahun 1885.98] Publikasi Manuskrip yang Ditemukan Pada tahun 1876, atau dua tahun setelah ditemukannya Manuskrip Yerusalem, yang disebut oleh Bryennios dengan “Jerosalem Codex”, Metropolit Philotheos Bryennios mempublikasikan Dua Surat Clement dengan disertai pengantar dan catatan-catatan, di Jerman, ketika ia berada di Institut Katolik yang lama di kota Bonn. Para sarjana patristik menyambut baik karya tersebut, yang menunjukkan ketelitian dan keahliannya yang tinggi dalam penyuntingan teks, berkat studinya pada para tetua ahli di Madrasah Jerman. Metropolit Bryennios menyebutkan bagian-bagian lain dari manuskrip itu di dalam karyanya tersebut, dan apa yang disinggungnya tentang Ajaran Dua Belas Rasul segera memicu perhatian para peneliti, di antaranya Lightfoot dan lain-lain. halaman : 325-326-327 96 Cf. P. ]. Quasten, lnitiation auz Peres de I’Eglise, Trad. De I’anglais par J. Laporte, I,1955, hlm. 37. 97 Opera, II, Tubingen,1881. 98 Epistles of St. Ignatius, London and Cambridge, 1885. hal. 328-329-330-331-332 Bryennios juga menerbitkan bagian-bagian lain dari manuskrip yang ditemukan itu bagi para peneliti Jerman Pada akhir tahun 1883, para archbishop (uskup besar) telah mempublikasikan di Konstantinopel leks “Ajaran Dua Belas Rasul” (Didache), disertai dengan pendahuluan dan catatan-catatan kaki. Pada pendahuluan buku baru itu Bryennios menyebutkan bahwa Ajaran Dua Belas Rasul itu baru pertama kalinya diterbitkan, bersama dengan beberapa pendahuluan dan analisa terhadap Ringkasan Perjanjian Lama karya St. Yohanes Si Mulut Emas, di samping bagian lain manuskrip itu yang belum pemah diterbitkan. Tak lama setelah publikasi Manuskrip tersebut, pada bulan Januan 1884, satu buah naskah Didache yang dipublikasikan oleh Bryennios sampai ke Jerman, lalu segera diterjemahkan ke dalam bahasa Jerman, dan dipublikasikan pada tanggal3 Februari pada tahun yang sama. Setelah itu, naskah itu segera diterjemahkan dari bahasa Jerman ke dalam bahasa Inggris, dan dipublikasikan di Amerika pada tangga128 Februari 1884, atau pada bulan dan tahun yang sama dengan munculnya terjemahan dalam bahasaJerman. Pada bulan Mei 1884, sebelum berakhimya tahun tersebut, dipublikasikan teks Didache dalam bahasa [nggris terjemahan langsung dari bahasa Yunani oleh pimpinan para diakon (archdiacon) yang bernama Farrar. Sepanjang tahun itu, Didache telah menjadi buah bibir dan dibahas dalam pelbagai artikel. Tak kurang dari lima puluh judul di dalam pelbagai koran dan majalah di Eropa Barat dan Amerika membahas kejadian terpenting tahun itu, yaitu ditemukannya “Ajaran Dua Belas Rasul”. Shaff menyebutkan judul-judul artikel tersebut dalam karyanya Tarikh AI-Kanisah AI-Mosihiyyah (Sejarah Gereja Masehi). Judul Manuskrip Manuskrip Yerusalem memiliki beberapa judul. Judul pertama ringkas, dan judul kedua lebih panjang. Judul pertama adalah “Ajaran Dua Belas Rasul”, sedangkan judul yang lebih panjang yang terletak segera setelahnya adalah “Ajaran Tuhan Kepada Bangsa-bangsa melalui Dua Belas Rasul.” Bryennios dan Harnak, dua orang yano pertama kali mempublikasikan teks Didache, berpendapat bahwa judul pertama yang ringkas tak lain dari ringkasan judul kedua yang panjang. Tapi mereka berbeda pendapat dalam masalah substansi judul yang panjang. Bryennios, diikuti oleh Schaff, berpendapat bahwa judul itu hanya berlaku pada lima bagian pertama Didache, yaitu bagian-bagian yang dikirimkan kepada bangsa­bangsa yang menerima Risalah Injil. Sedangkan Hamack berpendapat, judul yang panjang99] adalah judul yang berlaku pada seluruh kitab Didache, karena seluruh teks buku ini merupakan ajaran bagi orang-orang yang menerima Tuhan.100] Meskipun mereka tidak sepakat tentang kandungan makna judul yang panjang tersebut, tetapi Jean-Paul Audet101] berpendapat bahwa judul “Ajaran-ajaran Para Rasul” adalahjudul asli teks Didache, yaitu teks yang sampai kepada kita dari Manuskrip Yerusalem. Dalam hal ini, mungkin Audet bersandar kepada judul yang sama yang disebutkan oleh Eusebius dari Caesarea dalam karyanya TorikhAl-Konisah. Tetapi, kita tidak boleh mengabaikan analisa lain, bahwa judul ringkas Didache muncul dalam terjemahan Latin dalam bentuk tunggal, yaitu “Ajaran Para Rasul” (Doctrina Apostolorum), bukan dalam bentuk jamak, sebagaimana yang dikatakan oleh Audet. Judul yang panjang itu tampaknya muncul sebagai pengagungan dan penjelasan tambahan bagi judul yang ringkas. Tapi perlu diperhatikan bahwa keberadaan kata “Tuhan” di dalam judul yang panjang itu mem­buktikan bahwa ia merupakan penambahan terhadapjudul tersebut yang masuk belakangan, dan pada waktu yang sama sesuai dengan bagian Evangelis yang terdapat dalam bagian pertama teks Didache, yaitu bagian yang menjelaskan tentang “DuaJalan”, (1:3-2:1) di samping isyarattentang “Injil Tuhan” (lihat 8:2,15:4, 9:3,11:3,15:3), yaitu pada bagian liturgis dan pengajaran di dalam Didache. tampaknya tambahan itu muncul pada periode belakangan dalam penulisan karya sastra tersebut, sehingga jelaslah bahwa judul yang panjang mengiringi penambahan-penambahan terhadap teks asli yang terjadi belakangan. Dari sisi yang lain, judul yang penjang tak ubahnye resonerui derl ajaran AI-Masih kepada para Rasul yang kudus pada akhir Injil St. Matius (28: 19), “Pergilah, jadikanlah semua bangsa murid saya.” Analisa ini menjelaskan mengapa judul tersebut muncul belakangan daripada teks Didache dalam bentuk asli, yang boleh jadi belum mengetahui keberadaan St. Matius. Sementara itu, Riddle102] berpendapat bahwa judul yang panjang adalah judul asli Didache, sedangkan judul yang pendek merupakan ringkasan yang sering digunakan untuk menyebut Didache, dan tidak memiliki kaitan dengan apa yang ada dalam Kisah Para Rasul (2:42) dalam istilah “Pengajaran para rasul”, yaitu, “Mereka bertekun dalam pengajaran para rasul, dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.” Sedangkan kata “bangsa-bangsa” yang terdapat di dalam judul yang panjang, menurut banyak peneliti, seperti Bryennios, menunjukkan bahwa pengarang Didache adalah seorang Masehi keturunan Yahudi. Akan tetapl, penelifi-peneliti lain, seperti Brown, menolak hal itu. Karakter Bahasa Didache Bahasa Didache menunjukkan pada periode peralihan dari safar safar Perjanjian Baru kepada bahasa gereja Yunani yang langsung mengikuti safar-safar kanonik. Kutipan-kutipan dari safar-safar tersebut menyerupai kutipan-kutipan yang ada di dalam surat-surat para rasul, Didache mengutip kebanyakan materinya dari Injil St. Matius daripada Injil lain, khususnya pada pasal-pasal 5-8, yaitu khutbah AI-Masih di bukit. Meskipun demikian, materi khutbah AI-Masih di bukit yang terdapat dl dalam lnjil tetap lebih banyak daripada yang terdapat didalam Didache. Beberapa bagian Didache menunjukkan bahwa pengarang cukup mengetahui Injil St. Lukas. Selain itu, di dalam Didache terdapat beberapa istilah dan konsep yang memiliki bandingannya di dalam Injil Yohanes. Bahkan, di dalam Didache terdapat beberapa hal yang mendorong kami unluk menylmpulkan bahwa pengarangnya mengetahui sejumlah surat Rasul Paulus, terutama Surat Paulus kepada Jemaat di Roma dan kepada Jemaat di Korintus, juga Dua Surat St. Petrus. 103] Kecuali pada bagian tersebut, pengarang Didache jarang mengisyaratkan kepada safar-safar yang lain di dalam Perjanjian Baru. Dan jelas sekali, pengarang Didache tidak mengetahui kitab-kitab hukum kita. Otentisitas Teks Didache Yang kami maksud dengan otentisitas adalah kajian tentang kesesuaian substansial (substantial identity) antara Manuskrip Yerusalem yang ditemukan baru-baru ini dengan karya yang dikenal dan disebut oleh para penulis Kristen awal sebagai “Ajaran Rasul-rasul” (De Doctrino Apostolorum: Teachings of the Apostles), atau judul lain yang serupa. Tak dapat diragukan, teks itu berasal dari zaman Apostolik. Bukti­bukti internal teks tersebut menegaskan hal itu. Pada sisi lain, tidak ada alasan untuk meragukan umur naskah itu, atau kesesuaiannya dengan edisi yang diterbitkan oleh Bryennios. Clement dari Aleksandaria (M. 216 M. ) menegaskan keberadaan naskah tersebut, bukan saja karena dia banyak mengutipnya, tetapi juga karena dia menyebutkan di dalam bukunya Stromata teks yang terdapat di dalam Didache, 3: 5 secara harfiah, yaitu, “Anakku, janganlah kamu berdusta, karena dusta membawa kepada pencurian,” dan menisbahkan teks tersebut kepada Al-Kitab Al-Muqaddas. Eusebius dari Caesarea (M. 340 M. ), pada paragrafnya yang terkenal di dalam bukunya Tarikh Al-Kanisah, yang mengkaji kitab-kitab Perjanjian Baru yang kanonik, menyebut Ajaran-ajaran Rasul-rasul sebagai salah satu karya yang tidak legal (spurious works). Bentuk jamak (Ajaran-ajaran) yang dipakai oleh Eusebius dalam menyebut judul karya ini, tidak mengalihkan perujukannya dari naskah yang sedang kita bicarakan, karena Athanasius (M. 373 M.) dengan jelas mengisyaratkan kepada naskah ini dengan menggunakan bentuk tunggal (Ajaran), dalam perkataannya, “Ajaran yang disebut dengan Ajaran Rasul-rasul.” Setelah menyebutkan kitab-kltab suci yang diakui oleh gereja sebagel kitab-kitab kanonik, Athanasius mengatakan, “Selain kitab-kitab tersebut, ada kitab-kitab lain yang tidak diakui sebagai kitab kanonik (tidak diakui sebagai kitab-kitab suci). Para bapa berpendapat bahwa kitab-kitab itu dapat dibaca oleh orang-orang yang ingin mencari pengetahuan dan ketakwaan. Kitab-kitab itu adalah, Hikmah Sulaiman, Hikmah Ibn Sirach, Ester, Yehodit, Thopia, dan Ajaran yang disebut dengan Ajaran Rasul-rasul dan Gembala.” Sebab, hingga zaman Paus Athanasius Apostolis, gereja belum mengakui kekanonan kitab-kitab tersebut, dan baru diakui belakangan, serta disebut sebagai kitab-kitab kanonik kedua. Rufinus (M. 410 M. ), di dalam karyanya, Tarikh Al-Kanisah, mengulas sebuah karya yang ringkas, yang disebut `Dua Jalan’. Uraiannya memberikan kita data yang sangat penting untuk kajian kritis terhadap Didache. Peneliti lain yang telah mengulas Didache adalah Nicephorus (M. 828 M.), atau dua ratus tahun setelah Leon the Notary and Sinner menulis naskah yang diketemukan itu. St. Irenaeus (M. 202 M. ) dan St. Clement dari Aleksandria (M. 216 M.) melontarkan ungkapan-ungkapan yang menunjukkan mereka berdua mengetahui Didache. Dengan demikian, kami menyimpulkan manuskrip yang ditemukan ini sebenarnya merupakan karya yang diulas baik oleh Eusebius dari Caesarea maupun Athanasius Apostolis. 96 Cf. P. ]. Quasten, lnitiation auz Peres de I’Eglise, Trad. De I’anglais par J. Laporte, I,1955, hlm. 37. 97 Opera, II, Tubingen,1881. 98 Epistles of St. Ignatius, London and Cambridge, 1885. 99. Cf.A.N.F.,vo1.7,h.337. 100. S.C. vol. 245, h, 13,14. 101. Penulis buku La Didarhe: Instructions des apotres (Paris: J. Gabalda, 7958). 102 A.N.F., Vo1. 7, h. 377. 103.Lihat bagian-bagian; 1: 2-5, 2: 2 dan 3, 5: 1 dan 2, 7: 1 dan 3, 8: 7,10: 5 dan 6,11: 7,12: 1, 13: 1,16:1,5,6,dan8. hal. 332-333-334-335 Waktu dan Tempat Penulisan Didache Melalui kajian yang mendalam terhadap teks-teks Didache untuk mengetahui waktu penulisannya, peneliti-peneliti modem memastikan bahwa Didache ditulis pada abad pertama Masehi.104] Berdasarkan apa yang telah kami paparkan pada bagian otentisitas teks Didache, menurut kami, waktu penulisannya tidak mungkin melewati seperempat pertama abad k¢dua Masehi, dan apabila telah terbukti bahwa Didache lebih tua daripada Surat Bamabas, maka ia tidak mungkin ditulis setelah tahun 120 M. Teks-teks Didache secara intemal menunjukkan waktu penulisannya. 1. Struktur bahasanya yang sederhana menunjukkan waktu penulisannya, yaitu periode yang langsung mengikuti masa Rasul-rasul, atau yang sekarang disebut sebagai periode apostolis. Sesungguhnya, kesederhanaan struktur bahasa juga merupakan fakta yang sangat penting dalam mengkaji legalitas kitab-kitab Perjanjian Baru. 2. Belum berkembangnya konsep agama Kristen di dalam teks Didache merupakan akibat yang wajar dari belum berkembangnya heretisme pada masa itu. Itulah yang ditegaskan oleh gaya bahasa naskah Didache. Agama Kristen pada awalnya adalah pandangan hidup yang menjadi dasar bagi ajaran-ajaran para rasul, dan semakin luas agama Kristen itu berkembang, semakin besar pula perjuangan orang-orang Kristen melawan heretisme yang mereka hadapi. 3. Aturan gereja yang dikemukakan oleh Didache belum serumit yang dikemukakan oleh Surat-surat St. Ignatius, karena di dalam Didache disebutkan guru-guru yang berkeliling, yang disebut Didache sebagai Rasul-rasul dan Nabi-nabi (pasal 10), dan keberadaan mereka tidak diakui lagi oleh gereja setelah pertengahan kedua abad kedua Masehi, atau bahkan setelah seperempat pertama kedua Masehi. Dengan demikian jelas bahwa sejarah Didache lebih tua daripada sejarah Surat-surat Ignatius. Didache ditulis untuk jemaat Kristen yang tumbuh di beberapa perkumpulan lokal yang sekarang tidak dapat kita ketahui lagi. Belum berkembangnya format ajaran-ajaran yang ada di dalam naskah ini membuat kami yakin bahwa karya sastra ini, dalam bentuknya yang terakhir, telah ditulis pada akhir-akhir abad pertama Masehi. Naskah ini tidak mungkin ditulis pada masa hidup Rasul-rasul yang kudus. Selain itu, di dalam pasa116 naskah ini tidak ada petunjuk apa pun tentang peristiwa hancurnya Yerusalem pada tahun 70 Masehi. Karena itu, jika ia ditulis seorang Kristen Yahudi, seperti dikatakan FX. Funk, sebagai kemungkinan yang paling mendekati kenyataan, maka tidak disebutkannya peristiwa tersebut berimplikasi adanya interval satu generasi, sehingga kita dapat membatasi periode penulisannya antara tahun 80-100 Masehi. Posisi naskah ini di dalam Manuskrip Yerusalem adalah setelah Surat­surat Clementdari Romawi (The two Epistles of Clement to the Corinthians) dan sebelum Surat-surat Ignatius (Twelue Epistles of Ignatius). Itu boleh jadi menandai urutan kronologis karya-karya tersebut. Selain itu, gaya bahasanya yang sangat sederhana nyaris memastikan pendapat bahwa masa hidup penulisnya sangatberdekatan dengan masa hidup Rasul-rasul. Bryennios dan Harnack menentukan waktu penulisan Didache antara tahun 120 sampai 160 Masehi. Mereka mengatakan bahwa Surat Barnabas dan “Kitab Ar-Ra’i” karya Hermas ( “Shepherd of Hermas” ) lebih dulu ditulis daripada Didache. Tetapi Funk, Schaff, Light foot, dan Don Capoli menyatakan bahwa yang ditulis lebih dahulu adalah Didache, yaitu pada akhir-akhir abad pertama Masehi, atau antara tahun 70-90 Masehi. Mereka membuktikan pendapat itu dengan kandungan pasal 7, 8, 10:1, dan 11: 3. Sedangkan Hilgenfeld menyatakan, waktu penulisan Didache adalah antara tahun 160-190 Masehi. Para peneliti Inggris dan Amerika pada umumnya menyatakan waktu penulisan Didache antara tahun 80­120 Masehi. Dengan demikian, kami menyimpulkan bahwa Didache ditulis pada akhir abad pertama Masehi atau awal abad kedua Masehi. Para peneliti berbeda pendapat tentang tempat penulisan Didache. Kecenderungan untuk menyatakan bahwa penulisnya adalah seorang Kristen Yahudi tidak cukup untuk menunjukkan tempat penulisannya, apakah di Aleksandria, Antiokhia, Yerusalem, atau tempat-tempat lain. Kesesuaiannya dengan Surat Bamabas menguatkan pendapat bahwa ia ditulis di Mesir. Sebab doa penutup jamuan Ekaristi yang disebut Didache, “Karena engkaulah yang memiliki kekuatan dan kemuliaan sampai selama­lamanya,” hanya menyebut kata `kekuatan’ dan `kemuliaan’, dan doa yang seperti itu lebih populer di Mesir daripada di tempat-tempat lain.105] Harnack, R. Glover, R.A. Kraft, dan Voobus dengan jelas menyata­kan bahwa Didache ditulis di Mesir.106] Kajian-kajian mereka menyatakan, berbeda dengan teks-teks Didache yang berbahasa Latin (“Doctrina Apostolorum”), Jerussalem Codex, Apostolic Constitutions, banyak bukti­bukti klasik di dalam kitab Didache memiliki akar Koptik atau Etiopia. Tentang hal tersebut, kami menambahkan, doa penutup jamuan (Didache, 8: 2) sesuai dengan doa penutup jamuan yang terdapat di dalam terjemahan-terjemahan Koptik yang sangat klasik terhadap Injil Matius. Dari sisi lain, St. Clement dari Aleksandria107] menganggap Didache sebagai salah satu teks kanon. Hal ini menunjukkan bahwa karya ini telah beredar di Mesir di gereja-gereja klasiknya (Lihat juga Ar-Risalah AI-Fashihah: 29 karya Paus Athanasius Apostolis), selain Eusebius dari Caesarea menukil berita-berita Didache dengan bersandar kepada ajaran bapa-bapa gereja Aleksandria. Akan tetapi, dari sisi lain, para peneliti seperti Adam, J.P Audet, Diet, Knopf, daa lain-lain menyatakan bahwa tempat penulisan Didache adalah Siria, dengan alasan kesesuaiannya dengan “Apostolic Constitutions”. Selain itu, kata `masehi’ yang terdapatpada pasal 4: 2 digunakan pertama kali di Antiokhia. Mereka mengatakan, pasal 11-13 juga menegaskan bahwa Didache ditulis di Siria, lebih khusus lagi di Siria Barat, di mana bahasa Yunani, yaitu bahasa yang digunakan untuk menulis Didache, dominan. Alasannya, perbuatan-perbuatan buruk yang disebutkan dalam bagian `dua jalan’ (Didache, 2: 2 dan 3: 4) dengan jelas menunjuk kepada masyarakat yang bercorak Hellenistik atau Yunani (Didache, 4:1). Dengan demikian, pertama-tama, Didache ditujukan kepada masyarakat pedesaan dari kalangan orang-orang yang tidak mengenal Tuhan yang masuk ke dalam ajaran Kristen. Pasal 13 Didache juga menegaskan hal ini. Tetapi, kita tidak dapat memastikan bahwa Didache berasal dari Antiokhia, atau ditulis di kota Antiokhia. Sebab, adat istiadat yang berasal dari St. Paulus dan St. Lukas – yang populer di Antiokhia – adalah adat istiadat yang berbeda dengan Didache. Hal ini menegaskan bahwa ia tidak berasal dari Antiokhia. Selain itu, St. lgnatius dari Antiokhia tidak mengenal Didache, karena ia tidak mengutip Didache sedikit pun di dalam surat­suratnya, yaitu surat-surat yang memperlihatkan aturan-aturan yang sangat berbeda dengan Didache. 104.S.C. Vo1.248, hlm. 96. 105.Dr. Asad Rustum,” Abaa’ AI-Kanisnh 1 AI-Abaa’ Ar-Rasuliyun raa AI-Manndlulan”, 1962, hlm. 55. 106. S.C. Vol. 248, hlm. 97. 107 Strom. 1, 20: 100: 4. hal. 336-337-338 Adam, pada saat membuktikan bahwa Didache berasal dad Suria, mengatakan bahwa terjemahan Didache yang berbahasa Koptik berasal dari naskah berbahasa Suryani yang sudah hilang. Dia menambahkan, Didache beredar dan populer dengan cepat di Mesir seperti halnya banyak karya sastra lain di gereja Kristen pertama, seperti Injil St. Lukas, setelah teks Didache dalam bentuknya yang terakhir diubah agar sesuai dengan terjemahan Koptik dan Etiopia. Pengubahan itu dapat kita lihat dengan jelas pada pasal 9: 4, “Sebagaimana roti yang dipecah-pecah disebarkan di atas gunung, kemudian dikumpulkan sehingga menjadi satu, demikianlah disatukan gereja-Mu dari ujung bumi hingga Kerajaan-Mu.” Lafal ‘di atas gunung’ adalah pengubahan dan penambahan terhadap teks asli Didache. Demikianlah, Didache menjadi objek pertentangan para peneliti, sebagian menyatakan ia ditulis di Mesir, sebagian lain menyatakan ia ditulis di Siria. Di atas tumpukan kajian yang sangat banyak tersebut, yang dapat kita lakukan hanyalah membaca teks Didache secara cermat, untuk menangkap keindahan gereja pertama sebagai kelompok yang sederhana yang diikat oleh rasa kasih, sayang, dan harmoni, baik di Mesir maupun di Siria. Gereja pertama itu adalah sebuah gereja kudus apostolis, disatukan oleh satu ekaristi, tubuh AI-Masih bagi kehidupan abadi. Sedangkan pendapat bahwa Didache ditulis di Palestina, ditolak oleh orang-orang menggarisbawahi tiadanya ajaran-ajaran St. Paulus di dalam Didache. Tetapi, jika benar Didache merupakan karya yang ditujukan kepada orang-orang yang belum dibaptis, maka itu cukup untuk menjelaskan tiadanya ajaran-ajaran St. Paulus di dalamnya. Identitas Penulis Semua usaha untuk menemukan identitas penulis Didache tidak berhasil, terutama karena kurangnya data tentang hal ini yang kita milikl sekarang. Asumsi yang paling mendekati kenyataan adalah ia ditulis oleh seorang Kristen Yahudi (Jewish Christian), atau paling tidak oleh orang Kristen yang berasal dari penganut agama Yahudi, karena ia menyebutkan makanan yang diharamkan Perjanjian Lama, yang tidak berubah sampai sekarang kecuali tentang keharaman makanan persembahan bagi berhala; Dan, karena ia mencela kemunafikan orang-orang Farisi, seolah-olah ia bergaul dan mengenal mereka. Penulis mengarahkan bukunya kepada orang yang dia sebut anaknya, karena ia sering mengulang kata ‘Wahai anakku.’ Dia juga menerangkan beberapa aktifitas gereja pertama yang didirikan orang­orang Kristen yang hidup pada awal abad kedua Masehi, terutama tata cara ibadah mereka. Karena itu, kita tidak dapat memandang naskah ini sebagai bukti yang pasti tentang iman gereja secara umum pada masa itu, apalagi Didache segera menghilang dari peredaran. J.P Audet berpendapat bahwa penulis ini mungkin sama dengan penulis L.e Vademacum bagi salah seorang Rasul yang berkeliling di gereja pertama.108] Bagaimanapun keadaannya, Rasul yang berkeliling ini telah melakukan dengan cermat ajaran tentang Rasul-rasul yang berkeliling yang terdapat di dalam Didache pasal l l : 3-6. Akan tetapi, kajian-kajian modem tidak menyetujui pendapat Audet. Bahwa penulis Didache adalah lebih dari satu orang, atau lebih dari satu penulis yang menulis buku itu dalam dua periode: Pertama, menulis pasal 1: 1 sampai pasal 11: 2; Kedua, menulis pasal 11: 3 sampai 16: 8. Alasannya, Didache pasal l 1-13 tidak mungkin ditulis orang yang menulis pasal 1415. Dengan demikian, kita tidak dapat menisbahkan semua pasal Didache pada satu orang penulis. Penerima Didache Bagian pertama teks Didache – yaitu bagian tentang akhlak – mengisyaratkan pada seorang guruyang memberikan nasehat kepada anak atau muridnya. Sementara bab 4: 2 yang menyatakan, “Berusahalah setiap hari untuk bertemu dengan orang-orang kudus supaya kamu terhibur oleh kata-kata mereka,” menunjukkan adanya jemaat Kristen yang di dalamnya terdapat orang-orang kudus yang ketakwaannya populer di kalangan mereka. Selain membedakan antara guru yang memberi nasehat dengan murid yang mendengarkannya, bagian ini juga menunjukkan adanya jemaat Kristen yang berdomisili pada satu tempat dalam waktu yang cukup lama yang memungkinkan munculnya generasi orang tua dan generasi anak-anak. Tetapi, awal pasal 7 memperlihatkan bahwa kitab Didache adalah Surat yang ditujukan kepada sekelompok jemaat yang pada awalnya belum memiliki aturan gereja tertentu. Fungsi-fungsi liturgis jemaat itu belum dilakukan oleh abdi-abdi gereja yang tetap. Itulah yang kita lihat pada pasal 15, di mana untuk pertama kali muncul tingkatan uskup dan diakon, yang secara perlahan-lahan menempati posisi Rasul-rasul, pengabar-pengabar gembira, dan Nabi-nabi yang berpindah-pindah dan tidak menetap di satu tempat; untuk memikui tugas-tugas tersebut pada periode awal sejarah gereja. Jika bagian pertama Didache sangat terpengaruh oleh ajaran Yahudi, maka istilah `uskup’ dan `diakon’ (pasal 15:1) menegaskan bahwa jemaat yang dikirimi karya sastra ini adalah orang-orang mukmin yang sebelumnya tidak mengenal Tuhan, sebab jika kita menemukan istilah uskup dan diakon pada masa apostolis – tanpa menyebut istilah tetua – maka itu menunjukkan kita sedang berhadapan dengan jemaat Masehi yang terbentuk dari bangsa-bangsa non-Yahudi atau bangsa yang tidak mengenal Tuhan. Dengan demikian, jelas bahwa Didache dikirimkan kepada jemaat Kristen yang berasal dari bangsa yang tidak mengenal Tuhan. Hal ini tidak menghalangi kemungkinan pasal 7-16 mengisyaratkan kepada penulis Kristen Yahudi, sebab terlalu berlebihan bila kita mengatakan bahwa awal pasal 8:1 dan 2 memperlihatkan karakter yang tidak dimiliki oleh penulis Kristen Yahudi. Selain itu, kami nyatakan di sini bahwa pasa116 yang menjelaskan penantian terhadap kedatangan Tuhan untuk kedua kalinya di kalangan jemaat yang dikirimi Didache itu, mengungkapkan adat istiadat Yahudi yang telah baku dan tertanam di dalam gereja Kristen pertama. Ringkasnya, menurut kami, Didache adalah teks yang menghimpun adat istiadat yang saling bertentangan yang diberikan formula baru pada masa tertentu oleh penulis yang tidak kita ketahui yang sulit kita tentukan, tetapi memiliki kekuasaan yang kuat terhadap sekelompok jemaat Kristen yang mungkin berasal dari kalangan bangsa yang tidak mengenal Tuhan. Karena itu, judul panjang Didache, yaitu “Ajaran Tuhan kepada Bangsa­bangsa.”, dengan tegas menjelaskan asumsi tersebut. Andresen, seorang sarjana Jerman,109] membandingkan teks Didache 14: 3, “Karena Aku adalah raja yang agung, kata Tuhan, dan nama-Ku dihormati semua manusia,” dengan nubuat Malakhi 1: 11, “Sebab nama-Ku besar di antara bangsa-bangsa, firman Tuhan semesta alam,” untuk menjelaskan judul panjang Didache seperti ini, “Ajaran Tuhan Melalui Dua Belas Rasul kepada Gereja Bangsa-bangsa.” 108 S.C. Vol. 248, hlm. 19. 109 S.C. Vol. 248, hlm. 19. hal. 340-337-338 Tema-tema Utama Teks Didache Didache tetap bukan merupakan teks karya sastra yang utuh dan lengkap sampai dia muncul di dalam Manuskrip Yerusalem. Sebagaimana telah kami sebutkan, teks ini memiliki beberapa bagian yang tidak sama panjangnya. 1. Bagian pengajaran dan akhlak yang menjadi pendahuluan buku, pada intinya adalah ajaran-ajaran tentang ‘dua jalan’, jalan kehidupan dan jalan kematian. Bagian ini dimuat dalam 6 pasal pertama, dimulai tanpa pendahuluan, dengan ungkapan berikut, “Terdapatduajalan, yaitu Jalan Kehidupan dan Jalan Kematian.” Jalan kehidupan dimuat dalam 4 pasal pertama di dalam karya sastra ini dalam bentuk terakhimya, sedangkan pasal 5 memuat pembicaraan tentang jalan kematian, dan pasal 6 kesimpulan ajaran tentang dua jalan itu, disertai peringatan, “Hati­hatilah kamu, jangan sampai ada orang yang menyesatkanmu dari ajaran ini, karena dengan begitu ia mengajarkan apa yang tidak berhubungan dengan Tuhan.” `Dua jalari ini menunjukkan kesatuan enam pasal pertama Didache. Akan tetapi, sebenarnya, keenam pasal itu memuat unsur-unsur yang sangat bertentangan satu sama lain. Meskipun demikian, kita dapat mengatakan bahwa ajaran ini pada umumnya berkarakter sangat serupa, bahkan mungkin sangat sesuai, dengan ajaran sastra dan akhlak gereja pada periode-periode awalnya. 2. Bagian liturgis; Dimuat pada empat pasal berikutnya, dari pasal 7 sampai pasal 10. Bagian ini, dengan bahasa yang lebih pasti, berbicara tentang pembaptisan, puasa, doa harian, dan jamuan ekaristi. Dari kandungan bagian ini, jelas bahwa keutuhan penulisannya tidak dapat dipastikan. 3. Setelah peralihan yang tampak sebagai sinopsis awal bagi apa yang telah disebutkan (pasal l l : 1 dan 2), bagian aturan dimuat dalam lima pasal, dari pasal 11 sampai pasal 15. Di dalam pasal-pasal itu teks Didache menetapkan jenis penerimaan terhadap Rasul-rasul, Nabi-nabi, dan pengganti-pengganti mereka, juga terhadap orang-orang Kristen yang datang dari luar kalangan jemaat. Bagian ini secara umum terlihat sebagai karya sastra yang struktur asasinya tidak utuh. 4. Di bagian terakhir, bagian eskatologi (tentang Akhirat), yang menutup buku dan dimuat pada pasal 16, terdapat bagian yang hilang dari Manuskrip Yerusalem, yang menyulitkan kita untuk memberikan konsep yang teliti tentang teks asli. *** Didache 16: 2 menyatakan, “Sering-seringlah kamu berkumpul untuk mempelajari hal-hal yang pantas bagi jiwa-jiwa kamu, karena iman kamu pada setiap zaman tidak akan berguna, jika pada saat yang terakhir kamu tidak menjadi orang-orang yang sempuma.” sesuai dengan Surat Bamabas 4: 9 dan 10, yaitu, “Waspadalah kamu pada hari-hari terakhir. Semua hari hidup kita dan iman kita tidak berguna sedikit pun, jika kita tidak melawan sebagai anak-anakTuhan, dengan perlawanan yang aktif, melawan zaman dosa dan rintangan yang menghadang ini, karena takut kegelapan merasuk ke dalam diri kita. Hendaknya kita menjauhi kebatilan-kebatilan, dan membenci secara total perbuatan-perbuatan jalan yang jahat. Janganlah kamu memakai pakaian kesatuan, dan janganlah kamu menganggap diri­dirimu terbebas, tetapi berkumpullah bersama-sama untuk mempelajari yang berguna bagi orang banyak.” St. Ignatius dari Antiokhia berkata, “Jika kamu memiliki iman yang sempuma dan kasih yang sempuma, maka kamu tidak akan tertipu oleh siapapun. Kedua kebajikan itu adalah awal dan akhir kehidupan. Iman adalah awal, dan kasih adalah akhir. Kesatuan dari keduanya adalah Tuhan. Semua kebajikan lain mengiringi manusia untuk mengantarkannya kepada Tuhan.” (Suratnya kepada jemaat di Efesos 14: 1) Gambaran eskatologis tentang akhir dunia seperti terdapat dalam Didache 16: 3-8 pada umumnya memiliki corak materi tersendiri, yang lebih dalam daripada ajaran-ajaran terdahulu. Ajaran tentang akhir dunia, yang muncul sebagai pasal terakhir dalam Didache itu, sebagaimana di dalam kitab-kitab Perjanjian Baru, sangat menarik perhatian kita, kaitannya dengan penulis Didache yang ingin menutup bukunya dengan bagian eskatologis yang dasar-dasamya berasal dari unsur-unsur yang bercorak Perjanjian baru. Prigent, B.C. Butler, dan Giet menetapkan bahwa pasa116 Didache ini secara langsung bersandar kepada pasal 24 Injil Matius. Sebaliknya, setelah kajian yang luas yang tidak meyakinkan kami, Willy Rordrop dan Andre Tuilier –penulis kajian tentang Didache di dalam Sources Chretiennes, 248 mengatakan, “Kami sepakatdengan G. Gloverbahwa Didache tidak mengambil teks apa pun dari Perjanjian Baru.110] Demikian juga halnya teks doa (resension) yang terdapat di dalam Didache 8: 2, yang oleh kedua sarjana tersebut dikatakan sangat mirip dengan teks Injil Matius 6: 9-13. Teks doa di dalam Didache berbeda dengan teks doa yang terdapat di dalam Injil. Sampai di sini selesailah tulisan Pendeta Koptik. Kami telah menjelaskan di dalam bagian komentar bahwa Didache mirip dengan Injil Bamabas. Sampai di sini selesailah buku ini. Segala puji hanya bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala. Shalawat, salam, dan berkat bagi tuan kita, Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam, bagi keluarganya dan semua sahabatnya. Buku ini selesai ditulis pada tanggal 15 Ramadhan 1423 di Kairo. Dan, buku ini selesai diterjemahkan pada malam Rabu tanggal 31 Juni 2004 M. bertepatan dengan 12 Jumadil Ula 1425 H. di Ciracas Serang Banten.[*] ‘110. S.C. Vol, 248, hlm. 83-91. Semoga dapat bermanfaat, insyaAllah. Wassalamu’alaikum wa rohmatullahi wa barokatuh CJ Dewi ICJPRMarketing http://islammenjawab.multiply.com/journal/item/857/INJIL_DIDACHE

     
c
Compose new post
j
Next post/Next comment
k
Previous post/Previous comment
r
Reply
e
Edit
o
Show/Hide comments
t
Go to top
l
Go to login
h
Show/Hide help
shift + esc
Cancel