Underlying Hindarkan Krisis Industri Perbankan Syariah 

Underlying Hindarkan Krisis Industri Perbankan Syariah

Rabu, 29 April 2009, 00:58 WIB
Berita Terkait
JAKARTA — Ekonomi syariah yang menghindari spekulasi dan transaksi derivatif membuat industri keuangan syariah tak terkena dampak besar dari krisis ekonomi yang melanda dunia.

Direktur Direktorat Perbankan Syariah BI, Ramzi A Zuhdi mengatakan ekonomi syariah memiliki banyak advantage bersifat struktural yang terhindar dari krisis karena jauh dari penyebab krisis seperti transaksi derivatif, investasi high risk dan kurang transparan.

“Ekonomi syariah secara tradisional fokus pada konservatif produk karena harus ada underlying dan transparan sehingga by default jauh dari kemungkinan terkena krisis,” kata Ramzi dalam Seminar Ekonomi Syariah Alternatif Solusi Di Tengah Krisis Keuangan Global di Hotel Sahid, Selasa (28/4).

Selain itu, lanjut dia, ekonomi syariah memiliki tingkat ketergantungan sekuritisasi yang rendah karena variabel aset harus riil. Sebelumnya, kata Ramzi, Gubernur BI telah menyatakan industri perbankan untuk back to basic atau kembali ke sektor riil.

Ia pun menambahkan saat terjadi krisis likuiditas beberapa waktu lalu misalnya, tidak ada Bank syariah yang meminta fasilitas pendanaan darurat pada bank sentral. Pihaknya pun melihat secara umum prospek bank syariah terus meningkat.
Pasalnya industri perbankan syariah dunia saja mengalami pertumbuhan 27 persen dan diperkirakan akan memiliki aset 1 triliun dolar AS pada 2010. Saat ini aset perbankan syariah global mencapai 653 miliar dolar AS. Sementara industri perbankan syariah Indonesia mengalami pertumbuhan lebih besar dengan rata-rata tumbuh 36 persen.

“Saat ini aset bank syariah baru sampai Rp 52 triliun. Kalau pertumbuhan seperti kemarin kita harapkan sampai Rp 70 triliun tahun ini,” kata Ramzi.

Ia memaparkan industri bank syariah di Indonesia terus tumbuh dan berkembanga dilihat dari IT, jaringan, jumlah nasabah dan SDM.

Di sisi jumlah nasabah bank syariah telah bertambah. Dari tiga juta nasabah di 2007 saat ini nasabah sudah sekitar 4,9 juta orang. SDM bank syariah juga terus bertambah dan kini telah mencapai hampir 12 ribu orang.

Ramzi mengatakan optimisme bank syariah akan terus tumbuh. “Bahkan Indonesia mempunyai potensi menjadi industri keuangan syariah terbesar di dunia melihat tren global saat ini,” ujar Ramzi.   – gie/ahi