Hukum menghina Nabi
Friday, October 3, 2008
Hukum menghina Nabi
Kebelakangan ini, perbuatan biadab orang-orang kafir menghina Nabi semakin menjadi-jadi. Terbaru, pengarang The Jewel of Medina, Sherry Jones dari Amerika pula yang menghina Nabi dan memfitnah Siti Aisyah melalui novelnya itu. Sejak dulu lagi, pelbagai reaksi yang dapat kita saksikan dari umat Islam berhubung isu ini, namun tidak pernah dapat menyelesaikan masalah. Apakah reaksi dari Hizbut Tahrir dalam hal ini?
Jawapan :
Sebelum kami menjawab tentang apakah reaksi Hizbut Tahrir dalam hal ini, terlebih dahulu sukalah kami membawa perbincangan kepada hukum menghina Rasul menurut Islam.
Mencela, mengolok-olok, mencaci-maki ataupun merendahkan Rasulullah SAW dalam terminologi fiqih Islam dikenali dengan istilah sabba ar-Rasul atau syatama ar-Rasul. Untuk mengetahui dengan lebih lanjut kata-kata atau kalimat-kalimat seperti apa yang dikategorikan sabba ar-Rasul maka perlulah kita meneliti deskripsi berkenaan sabba ar-Rasul. Ibnu Taimiyyah dalam kitabnya ash-Sharim al-Maslul ‘ala Syatimi ar-Rasul menerangkan tentang batasan orang-orang yang menghina Nabi SAW, iaitu “kata-kata (lafaz) yang bertujuan untuk menyalahkan, merendahkan martabatnya, melaknat, menjelek-jelekkan, menuduh Rasulullah SAW tidak adil, meremehkan serta mengolok-olok Rasulullah SAW” [Ibnu Taimiyyah dalam kitabnya ash-Sharim al-Maslul ‘ala Syatimi ar-Rasul hlm 528].
Di dalam kitab tersebut juga beliau menukilkan pendapat Qadhi Iyadh tentang berbagai bentuk penghinaan terhadap Nabi SAW. Di jelaskan demikian: Orang-orang yang menghina Rasulullah SAW adalah mereka yang mencela, mencari-cari kesalahan, menganggap pada diri Rasulullah SAW ada kekurangan, mencela nasab (keturunan) dan perlaksanaan agamanya, menjelek-jelekkan salah satu sifatnya yang mulia, menentang atau menyamakan beliau dengan orang lain dengan niat untuk mencela, menghina, mengecilkan, menjelek-jelek dan mencari-cari kesalahannya. Pelaku tersebut adalah orang yang telah menghina Rasulullah SAW. Apakah hukum Islam ke atas orang-orang yang menghina Nabi SAW? Di dalam kitab Nayl al-Authar terdapat bab yang berjudul, “Membunuh orang yang menghina Nabi SAW dengan kata-kata yang nyata.” [Lihat asy-Syaukani, Nayl al-Authar jilid VII hlm 213-215].
Di dalamnya terdapat dua hadis sebagai berikut:
(1) “Ali bin Abi Thalib menuturkan bahawa ada seorang wanita Yahudi yang sering mencela dan menjelek-jelekkan Nabi SAW. Oleh kerana perbuatannya itu perempuan tersebut telah dicekik sampai mati oleh seorang lelaki. Ternyata Rasulullah SAW menghalalkan darahnya”. [Hadis ini juga diriwayatkan oleh Abu Dawud].
(2). “(Abdullah bin Abbas berkata) bahawa ada seorang lelaki buta yang isterinya selalu mencela dan menjelek-jelekkan Nabi SAW. Lelaki itu berusaha memperingatkan dan melarang isterinya agar tidak melakukan hal itu. Namun ia tetap melakukannya. Pada suatu malam isterinya mulai mencela dan menjelek-jelekkan Nabi SAW. Oleh kerana tidak tahan dengan isterinya, lelaki itu menikam isterinya sehingga mati. Keesokan harinya turunlah wahyu kepada Rasulullah SAW menjelaskan kejadian itu. Lalu Nabi SAW mengumpulkan kaum Muslimin seraya bersabda: “Dengan menyebut asma Allah, aku berharap orang yang melakukannya, yang tindakannya itu haq (benar), berdiri”. Kemudian (aku melihat) lelaki buta itu berdiri dan berjalan meraba-raba hingga tiba di hadapan Rasulullah SAW ia duduk dan berkata , “Wahai Rasulullah, akulah suami yang melakukannya. Ku lakukannya kerana dia selalu mencela dan menjelek-jelekkan dirimu. Aku telah berusaha melarang dan selalu mengingatkannya, mamun ia tetap melakukannya. Dari wanita itu aku dikurniakan dua orang anak (yang cantik) bagai mutiara. Isteriku amat sayang kepadaku. Akan tetapi semalam dia kembali mencela dan menjelek-jelek dirimu. Sebab itu aku membunuhnya“. Mendengar penjelasan ini, Rasulullah SAW bersabda, “Saksikanlah bahawa darah wanita itu halal” [HR Abu Dawud dan an-Nasa’i].
Nas-nas hadis tersebut menegaskan bahawa darah orang yang menghina Nabi SAW adalah halal. Dengan kata lain hukuman ke atas orang-orang yang mencela, merendahkan, memperolok-olok dan menghina Rasulullah SAW adalah hukuman mati. Hukuman tersebut diucapkan oleh Rasulullah SAW secara langsung dan bukannya pendapat (ijtihad) para fuqaha mahupun ulama. Dengan kata lain hukumannya adalah pasti (qath’i) dan tidak berubah.
Islam menggolongkan para pencela, pengejek dan penghina Nabi SAW sebagai kafir. Bahkan lebih dari itu Islam secara nyata menolak taubat (permintaan maaf) mereka seandainya mereka bertaubat di atas penghinaannya terhadap Rasulullah SAW. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
“Tidak usah kamu meminta maaf kerana kamu kafir sesudah beriman” [TMQ Surah Taubah (9):66]
Hal ini menunjukkan kekhususan hukum orang yang mencela atau menghina Nabi SAW – meskipun orang-orang yang menghinakan Nabi SAW itu bertaubat dan meminta maaf, namun hukuman mati tetap akan dikenakan ke atasnya. Allah SWT menjelaskan penolakan taubat mereka di dalam firmanNya:
“Sama sahaja bagi mereka kamu memintakan ampunan atau tidak bagi mereka. Allah tidak akan mengampuni mereka” [TMQ Surah Al-Munafiqun (62):6].
Sesungguhnya tidak ada hukuman lain bagi penghina Nabi SAW, baik Sherry Jones, Geert Wilders, Salman Rushdie dan lain-lain, kecuali hukuman mati. Namun begitu, suatu perkara yang perlu diperhatikan adalah siapakah pihak yang berhak melaksanakan hukuman bunuh itu? Hukuman ini, hakikatnya, hanya berhak dijalankan oleh seorang Ketua Negara Islam yakni Khalifah, atau orang yang telah diberi izin oleh Ketua Negara tersebut untuk membunuh si penghina tadi. Di dalam kedua-dua hadis di atas, ternyata Rasulullah, sebagai Ketua Negara telah memberi keizinan kepada pembunuh yang telah membunuh orang yang menghina baginda.
Salah satu dalil lain kepada perkara ini adalah kes pembunuhan Asma’ binti Marwan, seorang wanita Yahudi yang amat membenci Islam dan kerap menghina Rasulullah. ‘Umair bin ‘Auf, salah seorang sahabat Nabi mendatangi rumah Asma’ lalu membunuhnya. Dalam kejadian tersebut Rasulullah SAW mendiamkannya. Dari kes ini dapat disimpulkan bahawa perlaksanaan hukuman bunuh itu dilakukan dengan izin dari Rasulullah SAW dalam kapasiti baginda sebagai Ketua Negara Islam.
Berdasarkan hukum syarak yang jelas, apa yang justeru sewajibnya dilakukan oleh Ketua Negara Islam adalah memerintah untuk menangkap dan membunuh penghina Nabi tersebut. Hanya dengan cara ini sahajalah tidak akan muncul lagi siapa pun yang berani untuk menghina Rasulullah SAW.
Namun malangnya, pemerintah yang ada hanya diam terpaku atas nama kebebasan bersuara. Paling tinggi pun apa yang mereka ‘berani’ lakukan hanyalah mengecam penghina Nabi., kecaman yang langsung tidak bermakna dan bukan berdasarkan kehendak Islam. Oleh sebab adanya pemimpin-pemimpin bacul seperti ini, maka para penghina Nabi seperti Sherry Jones ini tentunya akan terus bermunculan. Oleh sebab kebaculan pemimpin ini jugalah, maka hanya umat Islam yang betul-betul prihatin sahaja yang bangkit untuk mempertahankan Rasulullah.
Jadi, apa pun reaksi/langkah yang telah dan sedang diambil oleh umat Islam, tentunya tidak akan memberi penyelesaian yang tuntas, kerana satu-satunya penyelesaian tuntas itu adalah apabila kita berhukum dengan hukum Islam. Dan hukum Islam menyatakan bahawa penghina Nabi mesti dibunuh, dan orang yang sepatutnya melaksanakan atau mengarahkan atau mengizinkan pembunuhan ini adalah pemerintah. Namun pemerintah yang ada sekarang tidak pernah menerapkan hukum Islam dalam pemerintahan mereka. Oleh kerana itulah, pemerintah yang ada sekarang mesti digantikan dengan seorang Khalifah yang akan menerapkan hukum Allah dan Rasul, yang akan menjaga kehormatan dan kesucian Rasulullah dan agama Allah. Khalifahlah nanti yang akan mengeluarkan perintah agar penghina Nabi ini dihukum bunuh, sesuai dengan apa yang telah disabdakan oleh Rasulullah sendiri.
Apakah reaksi dari Hizbut Tahrir? Reaksi dari Hizbut Tahrir adalah, kami tidak pernah berdiam diri dari berusaha untuk menegakkan hukum Allah dengan menegakkan Daulah Khilafah, agar hukum Allah dapat dilaksanakan secara kaffah. Dalam masa yang sama, kami tidak pernah berdiam diri setiap kali Rasulullah dihina. Demonstrasi-demonstrasi aman dan seruan-seruan terbuka terus dilakukan oleh Hizbut Tahrir di dalam mempertahankan Rasulullah dan juga menyeru agar pemerintah menerapkan hukum Allah dan membunuh para penghina Nabi SAW. Semoga dengan tertegaknya Khilafah sedikit masa lagi, para penghina Nabi ini akan lenyap dari muka bumi ini. Insya Allah.
camar 4:46 pm on 26/07/2012 Permalink |
apabila kita mengungkapkan kebohongan semua perbuatan muhammad maka yangterjadi adalah dituduh menghujat maka.hukumanya mati.beda dengan menghina allah belum tentu hukumanya mati, berarti kedudukan muhammad lebih tinggi dari allah.
Stain Remover 4:51 pm on 26/07/2012 Permalink |
@camar
apa kebohongan Muhammad, silahkan kau buktikan!
camar 5:39 pm on 26/07/2012 Permalink |
alam beberapa kisah diceritakan bahwa Muhammad adalah orang yang jujur, namun dikisah berikutnya, banyak orang Quraish yang menganggap Muhammad adalah seorang pembohong.
Abu Lahab dan orang2 Quraisy lainnya datang dan nabi kemudian bersabda “seandainya saya katakan pada kalian bahwa ada sepasukan berkuda di lembah berniat menyerang kalian, akankah kalian percaya pada saya ?” Mereka berkata “YA, sebab kami tidak menemukan kamu mengatakan sesuatu selain dari kebenaran”. (Sahih Bukhari 60:293)
Mungkin saja saat itu borok Muhammad belum tercium oleh orang2 Quraish. Setelah orang2 tau bahwa ia adalah pembohong, ia tak segan2 untuk mengutuki sang paman Abu Lahab dengan Quran sura 111.
QS 111: 1-5
Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya dia akan binasa. Tidaklah berfaedah kepadanya harta bendanya dan apa yang ia usahakan. Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak. Dan (begitu pula) istrinya, pembawa kayu bakar. Yang di lehernya ada tali dari sabut.
Penipuan terbesar Muhammad sejatinya adalah Quran itu sendirDan ini adalah ayat setelah sang nabi menjadi Raja Perampok
QS 3: 28
Janganlah orang-orang mukmin mengambil orang-orang kafir menjadi teman atau penolong dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Barang siapa berbuat demikian, niscaya lepaslah ia dari pertolongan Allah kecuali karena (siasat) memelihara diri dari sesuatu yang ditakuti dari mereka. Dan Allah memperingatkan kamu terhadap diri (siksa) Nya. Dan hanya kepada Allah kembali (mu).
QS 8: 65
Hai Nabi, kobarkanlah semangat para mukmin itu untuk berperang. Jika ada dua puluh orang yang sabar di antara kamu, niscaya mereka dapat mengalahkan dua ratus orang musuh. Dan jika ada seratus orang (yang sabar) di antaramu, mereka dapat mengalahkan seribu daripada orang-orang kafir.
QS 9: 29
Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak (pula) kepada hari kemudian dan mereka tidak mengharamkan apa yang telah diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya dan tidak beragama dengan agama yang benar (agama Allah), (yaitu orang-orang) yang diberikan Al Kitab kepada mereka, sampai mereka membayar jizyah dengan patuh sedang mereka dalam keadaan tunduk.
QS 8: 12
Kelak akan Aku jatuhkan rasa ketakutan ke dalam hati orang-orang kafir, maka penggallah kepala mereka dan pancunglah tiap-tiap ujung jari mereka
Inikah kejujuran nabi sebagai suri teladan terbaik?
Berikutnya mari kita lihat beberapa hadis yang mengijinkan untuk menipu…
Sahih Muslim 6303
Ibn Shihab mengatakan bahwa dia tidak mendengarkan PENGECUALIAN untuk BERBOHONG kecuali untuk tiga kasus berikut ini: dalam perang, untuk membawa rekonsiliasi dan dalam pembicaraan / perbincangan / penjelasan suami kepada istri, dalam pembicaraan / perbincangan / penjelasan istri kepada suami (dalam bentuk yang dipelintir/ diputar-balik untuk membawa rekonsiliasi diantara mereka).
BUKHARI, Volume 3, Bukukan 49, Nomor 857:
Diceriterakan oleh Um Kulthum bint Uqba: Bahwa dia mendengar Rasulullah berkata, ” Ia yang berdamai dengan membuat-buat perkataan atau mengatakan sesuatu yang baik, bukanlah seorang pendusta”
BUKHARI, Volume 5, Book 59, Number 369:
Dikisahkan oleh Jabir Abdullah : RASULULLAH BERSABDA, “SIAPA YANG BERSEDIA MEMBUNUH KA`B BIN AL-ASHRAF YANG TELAH MENYAKITI ALLAH DAN RASULNYA?” Dari situ Maslama berdiri dan berkata, “Oh, Rasulullah! Apakah kamu suka kalo saya membunuhnya? ” Nabi bersabda, “Ya”. Maslama berkata, “Kalo begitu BIARKAN SAYA MEMFITNAH (dengan kata lain menipu Kab)`. NABI BERSABDA, “ANDA BOLEH MELAKUKAN ITU.”
Maslama pergi ke Ka`b dan berkata, “Orang itu (Muhammad) meminta Sadakah (i.e Zakat, pajak) dari kita, dan dia bisa menyebabkan masalah pada kita, dan saya datang untuk meminjam sesuatu darimu.” Untuk itu, Ka`b berkata, “Oleh Allah, kamu akan cape (bosan) menghadapi dia (Muhammad)!” Maslama berkata, “Sekarang sejak kami sudah mengikutinya, kami tidak mau meninggalkan dia dan sampai kami melihat bagaimana dia akhirnya. Sekarang kami mau kamu meminjamkan kepada kami satu atau dua truk onta penuh dengan makanan.” Ka`b berkata, “Ya, tapi kamu mesti memberikan jamiman pada saya.” Maslama dan temannya berkata, “Apa yang kamu mau?” Ka`b menjawab, “Jaminkan perempuan anda pada saya”. Mereka berkata, “Bagaimana mungkin kami menjaminkan perempuan kami pada anda dan anda adalah yang terganteng daripada semua orang Arab?” Ka`b berkata, “Kalau begitu jaminkan anak anda kepada saya.” Mereka berkata, “Bagaimana mungkin kami menjaminkan anak-anak kami kepada mu? Di waktu yang akan datang, mereka akan dihina oleh orang-orang bahwa si anu telah dijaminkan untuk satu truk onta penuh makanan. Hal itu akan membuat kami malu, tapi kami akan menjaminkan senjata kami kepadamu.”
Maslama dan temannya menjanjikan pada Ka`b bahwa ia akan kembali padanya. Dia datang ke Ka`b pada malam harinya bersama dengan saudara lelaki angkat Ka`b, Abu Na`ila. Ka`b mengundang mereka untuk masuk kedalam rumahnya dan pergi bersama dengan mereka. Isterinya menanyakan padanya, “Kemana engkau akan pergi di waktu malam demikian?” Ka`b menjawab, “Tidak lain tetepai Maslama dan saudara angakat saya abu Na`ila yang datang.” Isterinya berkata, “Saya mendengar suara seakan-akan darah bercucuran darinya.” Ka`b berkata, “Mereka tidak lain tetapi saudara saya Maslama dan saudara angkat saya Abu Na`la. Seorang yang murah hati selayaknya memenuhi undangan untuk melewatakan malam hari walaupun jika diundang untuk dibunuh.”
Maslama pergi dengan kedua lelaki tersebut. Jadi Maslama masuk bersama dengan dua orang, dan berkata kepada mereka, “Ketika Ka`b datang, saya akan menyentuh rambutnya dan menciumnya, dan ketika kamu melihat bahwa saya telah memegang kepalanya, pukulah dia. Saya akan membiarkan anda mencium kepalanya.”
Ka`b bin al-Ashraf turun dan menghampiri mereka dalam pakaiannya, dan menyebarkan bau parfum. Maslama berkata, “Saya belum pernah mencium wangi yang lebih baik dari pada ini.” Ka`b menjawab, “Saya mempunyai wanita Arab terbaik yang mengetahui cara penggunaan parfum kelas tinggi.” Maslaam meminta Ka`b, “Bolehkan saya mencium kepala anda?” Ka`b berkata, “Boleh.” Maslama menciumnya dan membuat temanya menciumnya juga. Kemudian dia meminta Ka`b lagi, “Apakah saya boleh (mencium kepala anda)?” Ka`b berkata, “Boleh.” Ketika Maslama berhasil memegangnya erat, dia berkata (kepada teman-temannya) , “Tangkap dia!” KEMUDIAN MEREKA MEMBUNUHNYA dan pergi kepada nabi untuk memberitahukan kepadanya. Selama periode ini. disaat Muhammad mempertahankan perannya agar tidak menyolok di mata musuh2nya di Mekah, dikatakan bahwa dia, karena alasan tidak jelas, tidur semalaman dirumah sepupunya, Umm Hani.
Umm Hani adalah anak perempuan Abu Thalib. Umm Hani kemungkinan besar adalah “cinta lama Muhammad”. Sebelum menikah dengan Khadijah, Muhammad pernah melamar Umm Hani, namun hal ini ditolak mentah2 oleh Abu Thalib, alasannya saat itu Muhammad adalah pemuda yang papa dan miskin. Karena hubungan keduanya tidak direstui Abu Thalib, akhirnya Umm Hani menikah dengan Hubairah, seorang laki2 yang beragama Nosrania (Nasrani).
Pada pagi berikutnya, orang2 ingin tahu dimanakah dia malam kemarin. Beberapa orang rupanya telah mengetahui bahwa sore sebelumnya ia memasuki rumah Umm Hani. Dia tidak mungkin mengaku bahwa ia telah “tidur” bersama seorang wanita yang sedang sendirian, karena itu akan menghancurkan kariernya sebagai seorang nabi. Muhammad akhirnya mengarang cerita, dia mengatakan bahwa pada malam itu ia dituntun Jibril untuk melakukan perjalanan dari Masjidil Haram sampai ke Masjidil Aqsa di Yerusalem. Dari sana ia naik kesorga dan bertemu Allah. Karena perjalanan ini tidak mengikut sertakan manusia lain, oleh karenanya tidak ada manusia lain yang bisa menjadi saksi akan kejadian mukjijat ini, maka ini mencegah orang2 meminta saksi mata untuk membuktikan pernyataannya tersebut.
Mendengar penjelasan Muhammad tersebut, kebanyakan dari mereka mengatakan, ‘Demi Allah, ini jelas sebuah kebohongan! Sebuah karavan saja memerlukan waktu satu bulan untuk mencapai Syria dan satu bulan lagi untuk kembali. Bagaimana Muhammad bisa melakukan perjalanan pulang-pergi dari Mekah ke Yerusalem dalam satu malam ?’
Ibn Ishaq mengatakan; “Setelah mendengar cerita ini banyak orang yang dulunya bergabung dengan Islam menjadi murtad dan meninggalkan Islam.”
Sebagian lagi menemui Abu Bakar, yang rupanya belum mengetahui hal ini dan berkata, “Apa pendapatmu tentang temanmu itu? Dia mengaku telah pergi ke Yerusalem semalam, sholat disana lalu kembali lagi ke Mekah!” Abu Bakar menuduh orang2 yang bertanya kepadanya ini berbohong, Muhammad tidak akan berkata begitu, tapi mereka meyakinkan dia, bahwa Muhammad sekarang sedang berada di mesjid, menjelaskan tuduhan orang2 terhadapnya. Abu Bakar tertegun dan lalu berkata, “jika dia bilang begitu, maka itu benar. Kenapa heran? Dia pernah bilang berkomunikasi dengan Allah, dari langit kebumi, wahyu datang padanya siang atau malam, dan saya percaya dia. Itu jauh lebih luar biasa dari apa yang kau ceritakan sekarang!” (Ibn Ishaq, Sirah Rasul Allah, p 183)
Logikanya sangat sempurna. Pada dasarnya apa yang Abu Bakar katakan adalah bahwa sekali kamu telah melepaskan akal sehatmu dan percaya pada kemustahilan, kamu bisa percaya apa saja. Sekali saja kau biarkan dirimu dibodohi, maka kau harus siap untuk dibodohi selamanya karena tidak ada batas bagi kebodohan. Berapa banyak orang yang akan membiarkan kakek berumur 50 tahun seperti Muhammad, mengawini anak perempuannya yang berumur 6 tahun? Tapi Abu Bakar melakukan itu. Ini membutuhkan kebodohan yang luar biasa. Kebodohan yang hanya mungkin ada dalam sebuah kepercayaan buta.
Kita juga harus ingat bahwa Abu Bakar, telah menghabiskan semua kekayaannya bagi Muhammad dan tujuannya. Orang ini telah banyak berkorban bagi Muhammad. Pada tahap ini, dia tidak punya pilihan lain kecuali ikut saja pada apa yang dikatakan Muhammad. Yang bisa dia lakukan hanyalah mengubur dalam2 logikanya dan secara membuta mengikuti apa saja yang dikatakan dan diperbuat Muhammad.
Abu Bakar begitu kesulitan mempercayai kisah kenaikan Muhammad ke surga, tapi pada akhirnya dia tidak punya pilihan kecuali percaya karena menolak berarti mengaku telah dibodohi dan itu pengakuan yang menyakitkan. Menolak Muhammad, yang telah anda terima sebagai utusan Tuhan dan percaya padanya, bukanlah usaha yang mudah. Ini jelas sebuah keputusan yang gagah berani, keputusan yang jauh diluar jangkauan orang yang berpikiran lemah. Semakin banyak anda menyerahkan kemerdekaan anda, semakin banyak anda berkorban bagi orang ini, semakin sulit untuk meninggalkannya.
Setelah gagal meyakinkan sebagian orang atas kenaikannya kesurga tersebut. Mari kita lihat bagaimana Muhammad mengembangkan kebohongan Isra Miraj ini dikemudian hari.
Terdapat berbagai versi tentang dongeng Muhammad ini. Ibn Ishaq (p182) menyusun tradisi2 yang berasal dari sahabat-sahabatnya, khususnya istrinya, Aisha. Menurut riwayat, Muhammad melaporkan:
“Ketika saya, Jibril datang dan membangunkan saya dengan kakinya. Saya bangun namun tidak melihat apa-apa dan merebah kembali. Untuk kedua kalinya ia datang dan membangunkan saya dengan kakinya. Saya tidak melihat apa2 dan merebah kembali. Ia datang kepada saya untuk ketiga kalinya dan membangunkan saya dgn kakinya. Saya bangun dan ia memegang tangan saya dan saya berdiri disebelahnya. Ia membawa saya keluar, dan disitulah ada seekor hewan putih, setengah keledai, dengan sayap2 disisinya yang mempercepat gerakkan kakinya …. Ia menaikkan saya padanya. Lalu ia pergi keluar dengan saya, dan terus dekat dengan saya. Ketika saya mencoba menaikinya, ia [hewan itu] malu-malu. Jibril meletakkan tangannya pada bulu tengkuknya dan mengatakan, Apakah kau tidak malu, wahai Buraq, untuk bertingkah seperti ini ? Demi Allâh, tidak ada yang lebih terhormat bagi Allâh daripada Muhammad menaikimu. Hewan itu begitu malu sampai ia berkeringat dan berdiri sehingga saya bisa menaikinya.”
Sang periwayat kemudian mengatakan: “Nabi dan Jibril berangkat dari Masjid Haram, sampai mereka tiba di Masjid Aqsa di Yerusalem. Disana ia berjumpa dengan nabi2 terdahulu seperti Adam, Ibraham, Musa dan Yesus. Muhammad kemudian membimbing mereka dan menjadi imam utama dalam sholat.
Setelah sholat selesai, malaikat Jibril membuka hati Muhammad untuk kedua kali dan membersihkannya dari segala dosa yang telah dia kumpulkan sejak pencucian pertama ketika dia berumur lima tahun. Setelah itu sebuah tangga dipasang, menghubungkan Masjid Aqsa dengan ketujuh surga dilangit. Dengan Buraq, hewan setengah kuda dan setengah keledai, berkepala manusia dan sayap burung rajawali, ia mengunjungi tingkatan2 di Surga.
Setelah menuntaskan urusan saya di Yerusalem, sebuah anak tangga yang paling indah yang pernah saya lihat dibawa kepada saya. Itu tangga yang dipandangi orang yang hampir mati saat kematian menjemputnya. Rekan saya menaikinya, sampai kami tiba di salah satu gerbang surga yang disebut dengan Gerbang Para Penjaga. Malaikat bernama Ismail bertanggung jawab atasnya dan ia membawahi 12.000 malaikat, yang masing2 membawahi 12.000 malaikat.’
Ketika Jibril membawa saya masuk, Ismail bertanya siapa saya dan ketika Jibril mengatakan bahwa saya Muhammad, ia bertanya apakah saya diberikan sebuah misi, atau dipanggil, dan setelah diyakinkan Jibril, ia mengucapkan selamat jalan.
Saya melihat malaikat kematian, Azrail, yang tubuhnya begitu besar sampai mata2nya berjarak 70.000 hari perjalanan berbaris (Sekitar 10 kali lebih besar dari jarak antara Bulan dan Bumi). Ia memiliki 100.000 batalyon malaikat dan melewatkan waktunya dengan menulis dalam sebuah buku raksasa nama2 mereka yang mati atau dilahirkan.
Saya juga melihat malaikat air mata yang menangis bagi dosa2 dunia; Malaikat Pembalas dengan wajah yang besar yang tertutup oleh bisul2 yang menguasai api dan duduk dalam singgasana berapi; dan satu lagi malaikat raksasa yang tubuhnya terdiri dari setengah salju dan setengah api.
Semua malaikat yang menemui saya ketika saya memasuki suga paling bawah tersenyum dan mengucapkan selamat jalan, kecuali salah satu dari mereka yang tidak tersenyum atau menunjukkan ekspresi gembira seperti malaikat lainnya. Dan ketika saya tanya alasannya pada Jibril, ia mengatakan bahwa malaikat tersebut tidak tersenyum karena ia adalah Malik, Penjaga Pintu Neraka.
Ketika saya memasuki surga paling bawah, saya melihat seseorang duduk disana, dengan jiwa2 orang yang melewatinya. Dalam menjawab pertanyaan saya, Jibril mengatakan bahwa ini ayah kami, Adam, sedang memeriksa jiwa2 keturunannya. Jiwa orang beriman meningkatkan kegembiraannya, sementara jiwa seorang kafir meningkatkan kejijikannya. Lalu saya melihat orang2 dengan bibir seperti onta. Dalam tangan2 mereka terdapat kepingan2 api, seperti batu, yang mereka gunakan untuk dimasukkan dalam mulut mereka dan kemudian keluar dari bokong mereka. Saya diberitabu bahwai mereka ini adalah orang yang berdosa karena memakan harta anak yatim piatu. Lalu saya melihat orang2 seperti keluarga Firaun, dengan perut2 yang belum pernah saya lihat, dan melewati mereka adalah onta2 yang gila karena kehausan ketika mereka dibuang ke neraka, menginjak mereka karena mereka tidak dapat mengelak. Mereka adalah para lintah darat.
Lalu saya dibawa ke surga kedua, dan disitu ada dua saudara sepupu dari garis ibu, Isa, putera Mariam dan Yohanes, putera Zakariah. Lalu saya ke surga ketiga dan disitu ada seseoarng yang wajahnya seperti bulan purnama. Itu saudara saya, Yusuf, putera Yakub. Lalu ke surga keempat, disana ada seorang bernama Idris (Henokh). Lalu ke surga kelima dan disana ada lelaki dengan rambut putih dan jenggot panjang, belum pernah saya melihat lelaki yang lebih rupawan darinya. Ia adalah yang paling dikasihi rakyatnya, Harun, putera ‘Imran.
Lalu ke surga keenam, dan disana ada lelaki berwarna kulit gelap dengan hidung berbentuk kait, spt kaum Shanu’a. Ini saudara saya, Musa, putera ‘Imran. Lalu ke surga ketujuh, dan disana ada seseorang duduk di singgasana pada gerbang rumah mewah, Surga. Setiap hari, 70.000 malaikat masuk dan tidak kembali sebelum hari kiamat. Belum pernah saya melihat orang lebih mirip dengan saya. Ini ayah saya, Ibrahim. Dalam surga ketujuh dimana jiwa2 orang2 baik tinggal terdapat malaikat yang lebih besar dari seluruh dunia dengan 70.000 kepala; setiap kepala memiliki 70.000 mulut dan setiap mulut memiliki 70.000 lidah dan setiap lidah berbicara dalam 70.000 bahasa dan tidak habis2nya menyanyikan pujian kepada Sang Maha Kuasa.
Satu versi mengatakan, Ketika Jibril mengantar Muhammad ke setiap tingkatan surga dan meminta ijin masuk, Jibril harus memberitahu para penjaga siapa yang ia bawa dan apakah tamunya itu menerima sebuah misi atau ia telah dipanggil, dan para penjaga gerbang akan menjawab ‘Allah memberikannya kehidupan, kakak dan sahabat!’ dan membiarkan mereka lewat sampai mereka mencapai langit ketujuh dan ia dituntun menuju Sidratul Muntaha, yang dibatasi oleh pohon khuldi, disana Muhammad bertemu dengan Allah. Disana ditetapkan kewajiban lima puluh kali solat per hari bagi pengikutnya. Saat ia kembali, ia bertemu Musa dan inilah yang terjadi:
Pada saat saya kembali, saya berjumpa dengan Musa dan sungguh ia temanmu yang paling baik! Ia bertanya berapa solat yang diwajibkan pada saya dan ketika saya mengatakan lima puluh, ia mengatakan, ‘Doa adalah sesuatu yang memberatkan dan pengikutmu adalah orang-orang lemah, jadi kembalilah kepada Tuhanmu dan minta padaNya untuk mengurangi jumlah solatnya bagi dirimu dan komunitasmu.’ Saya melakukannya dan Ia mewajibkan sepuluh solat. Sekali lagi saya berpapasan dengan Musa dan ia sekali lagi mengatakan hal yang sama, dan begitulah seterusnya sampai hanya ditetapkan lima solat bagi seluruh hari dan malam. Musa kembali memberikan saya nasehat yang sama. Saya menjawab bahwa saya sudah kembali kepada Tuhan saya dan bertanya padaNya untuk mengurangi jumlahnya sampai saya malu dan saya tidak akan melakukannya lagi. Barang siapa yang melakukan doa dalam iman, imannya akan dihadiahi dengan limapuluh solat.
Demikianlah cerita Muhammad yang ia karang2 dikemudian hari untuk menyakinkan para pengikut fanatiknya mengenai kebohongan Isra Miraj tersebut.
Orang memang cenderung percaya kebohongan apa saja, selama kebohongan itu diberi cap “mistis” dan “spiritual”,
Muhammad memang memilki daya khayal yang luar biasa. Muhammad bukanlah orang yang biasa menggunakan kiasan atau personifikasi dalam menyatakan sesuatu. Lihatlah bagaimana Muhammad bercerita tentang malaikat yang ukurannya lebih besar dari bumi ini. Malaikat yang memiliki 70.000 kepala; setiap kepala memiliki 70.000 wajah. (Total wajah yg dimilikinya adalah : 4.900.000.000) Setiap wajah memiliki 70.000 mulut (Total mulut: 343.000.000.000.000) Setiap mulut memiliki 70.000 lidah (Total lidah: 24.010.000.000.000.000.000) Setiap lidah mampu berbicara dalam 70.000 bahasa (Total bahasa yang mampu digunakannya : 1,680,700,000,000,000,000,000,000), Dan kesemuanya itu diciptakan Allah untuk satu tujuan, yaitu memuja dia.
Mengapa Allah merasa perlu menciptakan mahluk monster seperti itu hanya agar mahluk itu bisa memuja2nya tanpa akhir dalam berbagai bahasa pula? Bukankah itu gila? Allah adalah perwujudan ego Muhammad dan segala yang ia inginkan. Psikologi Allah merefleksikan psikologi Muhammad. Sebagai seorang narsisis, ia memiliki kehausan besar agar dipuja, begitu pula tuhannya yang tidak lain hanyalah perwujudan dirinya.
TERLALU BANYAK KEBOHONGAN DAN KEJANGGALAN DALAM PERISTIWA ISRA MIRAJ INI.
Para pakar Muslim, yang telah termakan tipu daya Muhammad, sampai jungkir balik untuk mempertahankan dongeng ini agar nampak kredibel. Mereka mati2an berusaha membela kebohongan ini agar nampak sebagai suatu kebenaran.
Para pengritik mempertanyakan moralitas dan tujuan keberadaan Muhammad, seorang pria yang baru beberapa waktu ditinggal mati istrinya, ditengah malam, dirumah seorang wanita yang tinggal seorang diri. Juga keputusan Allah untuk mengundangnya kesurga dari rumah seorang wanita yang bukan muhrimnya, bukan dari rumahnya sendiri.
Beberapa pakar muslim mengatakan bahwa peristiwa Isra Miraj ini adalah peristiwa dialam roh, bukan di alam fisik (jasad) sesungguhnya. Namun secara logika argumen ini juga terbantahkan. Motif utama Muhammad menceritakan kisah ini adalah untuk menghindar dari tuduhan orang2 bahwa semalam ia secara fisik berada di rumah Umm Hani. Oleh karenanya ia mengatakan bahwa secara fisik, ia telah pergi ke Yerusalem dan ke surga, bukan tidur berduaan dengan Umm Hani. Ayat Quran tentang Isra Miraj juga membuktikan ini;
Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat. (QS 17:01)
Kata2 “Bi’abdihi” (hambaNya) ini dapat dipakai untuk memberikan sanggahan atas orang2 yang berpendapat bahwa perjalanan malam Muhammad ini hanya terjadi dengan rohnya saja tanpa dengan jasadnya, sebab kata2 “abd” (hamba) itu dipakai untuk roh beserta jasadnya sekaligus, bukan untuk roh saja atau jasad saja, sehingga tidak ada orang yang mengatakan roh itu sebagai “abd” atau jasad yang tidak ber-roh sebagai ‘abd.
Pertentangan berikutnya adalah mengenai singgahnya Muhammad ke Masjid Al Aqsa. Menurut sejarah peristiwa Muhammad naik kesorga ini terjadi di sekitar tahun 621 M. Namun sejarah mencatat bahwa pada tahun tersebut tidak ada satu bangunan pun yang berdiri dibekas Kuil Sulaiman (Salamo), karena bangsa Romawi telah menghancurkan dan membumi ratakan seluruh bangunan dikomples kuil ini pada tahun 70 M. Diatas bekas kuil ini kemudian di bangun Kuil Yupiter oleh bangsa Romawi. Kemudian kerajaan Byzantium menghancurkan Kuil Yupiter, dan setelah penaklukan Byzantium oleh islam maka dibangunlah The Dome of the Rock diatasnya pada tahun 691M. Mesjid Al-Aqsa baru dibangun dikompleks tersebut oleh Khalifah Abdul Malik bin Marwan dinasti Umayyad di tahun 710M.
Bagaimana mungkin Muhammad pada tahun 621 M mengatakan bahwa ia pergi ke Masjid Al Aqsa, padahal masjid itu baru berdiri 710 M, atau 89 tahun kemudian.
MUNGKINKAH KISAH ISRA MIRAJ INI HANYALAH DONGENG YANG DICIPTAKAN MUSLIM SETELAH KEMATIAN MUHAMMAD?
Hal aneh lain seputar Isra Miraj, adalah tentang pembangunan Masjidil Haram dan Al Aqsa. Muhammad bercerita demikian mengenai kedua masjid tersebut;
Dikisahkan oleh Abu Dhaar: Aku bertanya, “Ya Rasulullah! Masjid manakah yang dibangun pertama kali? Beliau menjawab, “Masjidil Haram” Aku bertanya, “Selanjutnya?” Beliau menjawab, “Masjidil Aqsa”. Kemudian aku bertanya, “Berapakah selisih pembangunan keduanya?” Rasulullah menjawab, “Empat puluh (tahun)”,….. (Hadis Bukhari 55:636)
Benarkah perkataan Muhammad tersebut? Menurut Islam Masjidil Haram dibangun oleh Ibrahim pada 2000 SM, sedangkan Masjidil Aqsa dibangun pada tahun 710 M, maka kalkulasi yang benar terdapat selisih 2710 tahun. Muhammad mengatakan 40 tahun. Apakah 40 = 2710 ?
Di dongeng Isra Miraj ini Allah setuju dengan Muhammad untuk mewajibkan sholat lima waktu. Namun anehnya ternyata Allah lupa mencatatkan jumlah sholat ini didalam Quran. Ataukah mungkin Allah sudah memerintahkan pada Jibril, namun Jibril lupa mengatakannya pada Muhammad.
MENGAPA TATA CARA SHOLAT JUSTRU DIAMBIL DARI HADIS YANG ADA JAUH SETELAH KEMATIAN MUHAMMAD ?
Kisah Isra Miraj Muhammad ini juga hampir mirip dengan kisah perjalanan ke surga nabi Idris (Henokh). Silahkan lihat disini;
http://www.thenazareneway.com/book_of_the_secrets_of_enoch.htm
http://www.newadvent.org/cathen/01602a.htm
Menurut Taurat yaitu Kejadian 5:24, Henokh (Idris) diangkat kelangit. Berdasarkan ayat itu dibuat Kitab berjudul Henokh 1 dan 2, jauh sebelum masa Yesus. Kitab ini penuh dengan kejadian spektakuler, dan fantasi2 mengenai surga dan neraka. Kitab Henoch ditulis antara 150-80 Sebelum Masehi, yang naskahnya juga ditemukan di kumpulan naskah Qumran. Kitab ini adalah kitab Apocrypha Yahudi atau Pseudogrypha atau Kitab yang tidak diakui oleh orang Yahudi (juga Kristen). Sebagai bacaan, kisah tingkatan2 surga dan neraka ini dan cukup digemari oleh orang2 Kristen abad-abad pertama sampai ke empat.
Perbedaannya dengan kisah Isra Miraj Muhammad, Surga Henokh terdiri dari sepuluh tingkat. dan tidak bertemu dengan nabi.
Pasal 1: Henokh didatangi sepasang malaikat bersayap, yang sangat besar, berbaju putih.
Pasal 3: Henokh dibawa ke Surga tingkat pertama, dan menempatkannya diawan.
Pasal 4: Melihat 200 malaikat bersayap mengatur bintang dan melayani sorga.
Pasal 7: Henokh dibawa ke surga tingkat ke dua,melihat kegelapan, tawanan tawanan yang sedang disiksa. Henokh bertanya jawab mengenai hal tersebut.
Pasal 8 : Ia dibawa ke surga tingkat tiga, melihat taman Eden, dan neraka
Pasal 11 : Ia dibawa ke surga tingkat empat, mempelajari matahari dan bulan.
Pasal 18 : Ia dibawa ke surga tingkat lima.
Pasal 19 : Ia dibawa ke surga tingkat enam.
Pasal 20 : Ia dibawa ke surga tingkat tujuh.
Pasal 20 : Ia melewati dan melihat surga tingkat delapan dan sembilan.
Pasal 22 : Ia sampai ke surga tingkat sepuluh Sidratul Muntaha bertemu dengan Tuhan
Henokh menerima wahyu dan perintah dari Tuhan. Tentu saja tidak berkonsultasi dengan Musa, kerena Musa belum ada. Selama perjalanan, Henokh juga berbicara dengan Jibril.
KITA TIDAK TAHU APAKAH KISAH ISRA MIRAJ INI ADALAH KEBOHONGAN MUHAMMAD ATAU KEBOHONGAN PARA MUSLIM SETELAH KEMATIAN MUHAMMAD ! Wallahualam
yuni fransiska 8:32 pm on 14/06/2014 Permalink |
kebohongan muhamad adalah dia sedang kumat ayan tapi ngakunya terima wahyu, anehnya yang kasih wahyunya bukan dari tuhan melainkan jibril, siapa itu jibril?
SERBUIFF 11:05 pm on 26/07/2012 Permalink |
COBA AJA LU HINA ALLAH DIMUKA UMUM, KALAU LU NGGAK DIGEBUKIN MASSA….