Syubhat: Memeluk Agama Samawi, Yahudi dan Nashrani Bukan Kafir
Syubhat: Memeluk Agama Samawi, Yahudi dan Nashrani Bukan Kafir
Ada orang berkata, “Yahudi dan Nashrani bukan orang kafir karena mereka termasuk Ahli Kitab dan pemeluk agama samawi yang semuanya berasal dari Allah. Karenanya antara orang Islam dengan Yahudi dan Nashrani tidak ada perbedaan.”
Kita Jawab : Syubhat ini banyak mengandung kesalahan, berikut keterangannya:
Kesalahan pertama, perkataan mereka “Yahudi dan Nashrani bukan orang kafir,” bertentangan dengan nash Al Qur’an dan Sunnah Nabawiyah yang sangat jelas. Firman Allah Ta’ala:
لَقَدْ كَفَرَ الَّذِينَ قَالُوا إِنَّ اللَّهَ هُوَ الْمَسِيحُ ابْنُ مَرْيَمَ
“Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: “Sesungguhnya Allah itu ialah Al Masih putra Maryam.” (QS. Al Maidah: 72)
لَقَدْ كَفَرَ الَّذِينَ قَالُوا إِنَّ اللَّهَ ثَالِثُ ثَلَاثَةٍ وَمَا مِنْ إِلَهٍ إِلَّا إِلَهٌ وَاحِدٌ
“Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan: “Bahwasanya Allah salah satu dari yang tiga”, padahal sekali-kali tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Tuhan Yang Esa.” (QS. Al Maidah: 73)
Sebagian mereka mengklaim bahwa Isa bin Maryam adalah tuhan dan sebagian yang lain berkata bahwa Isa adalah anak Allah Subhanahu wa Ta’ala.
وَقَالَتِ الْيَهُودُ عُزَيْرٌ ابْنُ اللَّهِ وَقَالَتِ النَّصَارَى الْمَسِيحُ ابْنُ اللَّهِ ذَلِكَ قَوْلُهُمْ بِأَفْوَاهِهِمْ يُضَاهِئُونَ قَوْلَ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ قَبْلُ قَاتَلَهُمُ اللَّهُ أَنَّى يُؤْفَكُونَ
“Orang-orang Yahudi berkata: ‘Uzair itu putra Allah’ dan orang Nasrani berkata: ‘Al Masih itu putra Allah’. Demikian itulah ucapan mereka dengan mulut mereka, mereka meniru perkataan orang-orang kafir yang terdahulu. Allah melaknati mereka; bagaimana mereka sampai berpaling?” (QS. Al Taubah: 30)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
وَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ لَا يَسْمَعُ بِي أَحَدٌ مِنْ هَذِهِ الْأُمَّةِ يَهُودِيٌّ وَلَا نَصْرَانِيٌّ ثُمَّ يَمُوتُ وَلَمْ يُؤْمِنْ بِالَّذِي أُرْسِلْتُ بِهِ إِلَّا كَانَ مِنْ أَصْحَابِ النَّارِ
“Demi Zat yang jiwa Muhammad berada dalam tangan-Nya, tidak seorangpun dari umat ini yang mendengarku, baik ia seorang Yahudi atau Nashrani, lantas ia meninggal lantas dan tidak beriman terhadap risalahku ini; melainkan ia menjadi penghuni neraka.” (HR. Muslim no. 153 dalam Kitab al Iiman)
Kesalahan kedua, dalam perkataan mereka, “bahwa Yahudi dan Nashrani bukan orang kafir karena mereka termasuk ahli kitab dan pemeluk agama samawi yang semuanya berasal dari Allah“.
Memang benar bahwa Yahudi dan Nahsrani termasuk ahli kitab dan pemeluk agama samawi. Hanya saja perkataan yang benar ini memiliki maksud yang batil. Makna mereka sebagai ahli kitab bukan berarti mereka beriman, karena mereka telah kufur kepada Allah dan Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wasallam. Orang Yahudi telah membunuh para Nabi sedangkan Nashrani meyakini Isa sebagai tuhan. Keduanya, sama-sama, merubah kitab mereka dan membedakan antara beriman kepada Allah dan beriman kepada Rasul-Nya, beriman kepada sebagian Rasul dan mengingkari sebagian rasul yang lain, kemudian Allah menyebutkan tempat kembali mereka, “Sesungguhnya orang-orang kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang musyrik (akan masuk) ke neraka Jahanam; mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk.” (QS. Al Bayyinah: 6)
Makna mereka sebagai ahli kitab bukan berarti mereka beriman, karena mereka telah kufur kepada Allah dan Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wasallam.
Mereka memang sebagai ahli kitab, namun mereka tidak mengenal Tauhidullah (KeEsaan Allah) ‘Azza wa Jalla, karenanya ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam mengutus Mu’adz bin Jabal ke Yaman, beliau berpesan; “Kamu akan mendatangi kaum dari ahli kitab, maka yang pertama kali harus kamu dakwahkan agar mereka mentuahidkan Allah Ta’ala.” (HR. Al Bukhari).
Mereka memang sebagai ahli kitab, namun mereka tidak mengenal Tauhidullah (KeEsaan Allah) ‘Azza wa Jalla,
Allah juga berfirman tentang Yahudi dan Nashrani,
فَوَيْلٌ لِلَّذِينَ يَكْتُبُونَ الْكِتَابَ بِأَيْدِيهِمْ ثُمَّ يَقُولُونَ هَذَا مِنْ عِنْدِ اللَّهِ لِيَشْتَرُوا بِهِ ثَمَنًا قَلِيلًا فَوَيْلٌ لَهُمْ مِمَّا كَتَبَتْ أَيْدِيهِمْ وَوَيْلٌ لَهُمْ مِمَّا يَكْسِبُونَ
“Maka kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang menulis Al Kitab dengan tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya: “Ini dari Allah”, (dengan maksud) untuk memperoleh keuntungan yang sedikit dengan perbuatan itu. Maka kecelakaan besarlah bagi mereka, akibat dari apa yang ditulis oleh tangan mereka sendiri, dan kecelakaan besarlah bagi mereka, akibat dari apa yang mereka kerjakan.” (QS. Al Baqarah: 79)
Yahudi dan Nashrani memang ahli kitab, tapi mereka kufur kepada kitab-kitab mereka sendiri, merubahnya, dan mencela Allah Ta’ala, sebagaimana yang terdapat dalam hadits shahih dari Abu Hurairah radliyallah ‘anhu, dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam beliau bersabda, “Allah Ta’ala berfirman,
كَذَبَنيِ اِبْنُ اَدَمَ وَلَمْ يَكُنْ لَهُ ذَلِكَ فَاِنَّمَا تَكْذِيْبُهُ اِيَّايَ فَقَوْلُهُ لَنْ يَعْبُدَنِيْ كَمَا بَدَاءَنِي وَلَيْسَ اَوَّلَ اْلخَلْقِ بِأَهْوَنَ عَلَيَّ مِنْ اِعَادَتِهِ وَاَمَّاشَتْمُهُ اِيَّايَ فَقَوْلُهُ اِتَّخَذَ اللهُ وَلَدًا وَاَنَا اْلاَحَدُ الصَّمَدُ لَمْ اَلِدْ وَلَمْ اُوْلَدْ وَلَمْ يَكُنْ لِي كُفُوًّا اَحَدٌ
“Anak Adam (manusia) telah mendustakan dan mencela-Ku, padahal dia tidak pantas berbuat demikian. Adapun pendustaannya terhadap-Ku dengan dia berkata, “Dia (Alah) tidak akan mengembalikanku sebagaimana ia menciptaanku”, bukankah menciptakan untuk pertama kali lebih susah daripada mengembalikannya pada bentuk semula?. Adapun cercaannya kepada-Ku dengan dia berkata, “Allah mengambil seorang putra,” padahal Aku Dzat Yang Maha Esa (tunggal) dan Maha Tumpuan, Aku tidak beranak dan tidak diperanakkan, dan tak ada seorangpun yang setara dengan-Ku.” (HR. Al Bukhari)
Yahudi dan Nashrani memang ahli kitab, tapi mereka kufur kepada kitab-kitab mereka sendiri, merubahnya, dan mencela Allah Ta’ala,
Mencela berarti menyifati dengan kerendahan. Sedangkan menuduh Allah punya anak menunjukkan bahwa Dia adalah makhluk atau ada yang mengadakan. Dan ini sebagai puncak penghinaan terhadap Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Allah Ta’ala berfirman, “Orang-orang Yahudi berkata: “Tangan Allah terbelenggu”, sebenarnya tangan merekalah yang dibelenggu dan merekalah yang dilaknat disebabkan apa yang telah mereka katakan itu. . . ” (QS. Al Maidah: 64)
Layakkah orang yang mencela Allah, baik dari kalangan ahli kitab ataupun selainnya, layak disebut orang beriman?
Layakkah orang yang mencela Allah, baik dari kalangan ahli kitab ataupun selainnya, layak disebut orang beriman? Semoga Allah melindungi kita agar tidak menjadi orang yang tertipu dan buta.
Kesalahan ketiga, perkataan mereka “Karenanya antara orang Islam dengan Yahudi dan Nashrani tidak ada perbedaan.”
Inilah keadilan menurut versi orang-orang dzalim. Padahal sangat jelas terlihat perbedaan yang besar antara orang beriman dengan orang kafir, antara orang yang mengesakan (mentauhidkan) Allah dengan orang yang menyatakan Allah satu oknum dari yang tiga (paham trinitas), dan antara orang yang mengagungkan Allah dengan orang yang menghina-Nya.
Mereka menyatakan Allah punya anak dan istri. Mereka juga mengatakan Allah telah mati dan Dia Ta’ala satu oknum dari tiga tuhan. Apakah keadilan itu dengan menyamakan antara yang hak dengan yang batil?.
أَفَنَجْعَلُ الْمُسْلِمِينَ كَالْمُجْرِمِينَ مَا لَكُمْ كَيْفَ تَحْكُمُونَ
“Maka apakah patut Kami menjadikan orang-orang Islam itu sama dengan orang-orang yang berdosa (orang kafir)?Mengapa kamu (berbuat demikian): bagaimanakah kamu mengambil keputusan?,” (QS. Al Qalam: 35-36). Jika terhadap orang yang taat dan yang maksiat saja, Allah tidak menyamakan, bagaimana mungkin Dia menyamakan orang yang mukmin dengan yang kafir?
Allah Ta’ala berfirman,
أَمْ حَسِبَ الَّذِينَ اجْتَرَحُوا السَّيِّئَاتِ أَنْ نَجْعَلَهُمْ كَالَّذِينَ آَمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ سَوَاءً مَحْيَاهُمْ وَمَمَاتُهُمْ سَاءَ مَا يَحْكُمُونَ
“Apakah orang-orang yang membuat kejahatan itu menyangka bahwa Kami akan menjadikan mereka seperti orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang shaleh, yaitu sama antara kehidupan dan kematian mereka? Amat buruklah apa yang mereka sangka itu.” (QS. Al Jatsiyah: 21)
وَمَا يَسْتَوِي الْأَعْمَى وَالْبَصِيرُ وَالَّذِينَ آَمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَلَا الْمُسِيءُ قَلِيلًا مَا تَتَذَكَّرُونَ
“Dan tidaklah sama orang yang buta dengan orang yang melihat, dan tidaklah (pula sama) orang-orang yang beriman serta mengerjakan amal shaleh dengan orang-orang yang durhaka. Sedikit sekali kamu mengambil pelajaran.” (QS. Ghaafir: 58)
Bagaimana mungkin Allah menyamakan antara orang beriman yang bisa melihat kebenaran dengan orang kafir yang buta dari kebenaran?.
Bagaimana mungkin Allah menyamakan antara orang beriman yang bisa melihat kebenaran dengan orang kafir yang buta dari kebenaran?.
Allah juga menerangakan, tidak akan menyamakan antara orang berilmu dengan orang yang jahil dalam firman-Nya:
قُلْ هَلْ يَسْتَوِي الَّذِينَ يَعْلَمُونَ وَالَّذِينَ لا يَعْلَمُونَ إِنَّمَا يَتَذَكَّرُ أُولُواْ الألْبَابِ
“Katakanlah: “Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?” Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran.” (QS. Az Zumar: 9)
Adil bukan berarti menyamakan secara keseluruhan. Tapi adil adalah menyamakan dua hal yang semisal. Adil juga bermakna meletakkan sesuatu di tempatnya. Inilah pemahaman yang benar.
Menyandangkan predikat iman dan kebenaran kepada orang kafir tidak bisa disebut keadilan, malahan bagian bentuk kedzaliman.
Menyandangkan predikat iman dan kebenaran kepada orang kafir tidak bisa disebut keadilan, malahan bagian bentuk kedzaliman. Sedangkan orang yang Allah kaburkan cahaya hati dan penglihatan mereka, maka dia melihat kebenaran sebagai kebatilan dan kebatilan sebagai kebenaran. Kita berlindung kepada Allah jangan sampai menjadi orang yang tertipu. Kita juga memohon kepada-Nya agar menganugerahkan cahaya kepada kita sehingga bisa melihat kebenaran dan keimanan dan menjauhi kebatilan dan kekafiran.
(PurWD/voa-islam.com)
RJAEKUMAR 4:13 am on 16/02/2011 Permalink |
Ga usah cari yang benar dan yang salah semua mengajarkan kebaikan,bagi yang tidak baik itu pribadi yang menjalankannya,benar atau salah hanya alloh yang tau.
agama hanya untuk panutan dalam kita hidup.jalankan aja sesuai perintahNya.ga usah cr kesalahan orang koreksi diri sendiri jangan merasa benar.!!
SERBUIFF 3:37 am on 22/02/2011 Permalink |
RJAEKUMAR
Submitted on 2011/02/16 at 4:13 am
Ga usah cari yang benar dan yang salah semua mengajarkan kebaikan,###### NYEMBAH MANUSIA YG NAMANYA YESUS ITU APA SUATU KEBAIKAN ? SESAT TAU !
serli 7:29 am on 15/08/2012 Permalink |
buat saudara SERBUIFF : dari mana saudara mengetahui itu sesat ? agama, suku, warna kulit itu adalah given bukan request manusia kepada sang pencipta, coba saudara terlahir dari agama hindu, budha atau nasrani apa saudara bisa bicara seperti ini lagi? tolonglah kita ini jangan jadi bensin saat ada bara api, sebaiknya kita jadi air supaya api tidak menyebar, salam damai saudaraku
SERBUIFF 10:33 pm on 15/08/2012 Permalink |
orang menyembah selai nAllah dan mensekutukannya dengan yg lain adalah sesat….ente punya akal ente nyembah yesus mahluk ciptaan Allah, ente sesat bung….gunakan akal ente…
wikki 8:01 am on 15/08/2012 Permalink |
mau dikata kafir..mau dikata apa saja cuma yang sudah,ditetapkan untuk para muslim adalah…“Dan tidak ada seorang pun daripadamu, melainkan mendatangi neraka
itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah
ditetapkan. Kemudian kami akan menyelamatkan orang-orang yang
bertakwa dan membiarkan orang-orang yang lalim di dalam neraka
dalam keadaan berlutut.” (Sura Maryam 19:71-72)
ا
ضي ق م ما ت ح ك رب ى عل ن كا ها د ر وا ل م إ ك ن م ن وإ
ا
ي جث ها ي ن ف مي ال ( ر الظ ذ ون وا ق( ن ات ذي ( جي ال ن م ن ( ث
Allah memulai percakapan apokaliptik ini dengan mengancam
semua orang-orang tidak percaya yang tidak meyakini akan kebangkitan
orang mati. Allah memperingatkan mereka dalam bentuk plural majestik:
“Demi Tuhanmu, sesungguhnya akan Kami, bangkitkan mereka
bersama Setan, kemudian akan Kami datangkan mereka ke
sekeliling Jahanam dengan berlutut.
Kemudian pasti akan Kami tarik dari tiap-tiap golongan siapa dari
antara mereka sangat durhaka kepada Tuhan Yang Maha Pemurah.
Dan kemudian Kami sungguh lebih mengetahui orang-orang yang
dimasukkan ke dalam neraka. Dan tidak ada seorang pun
daripadamu, melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi
Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan.” (Sura
Maryam 19:68-71)
اapapun yang muslim lakukan atau sebanyak apapun amal ibadah muslaim tetapsaja taka ada harapan bagi mereka “Tuhanmu lebih mengetahui tentang kamu. Dia akan memberi rahmat kepadamu
jika Dia menghendaki dan Dia akan meng’azabmu, jika Dia menghendaki. Dan,
Kami tidaklah mengutusmu untuk menjadi penjaga bagi mereka”.
(Surat 17:54, lihat juga Surat 29:21 dan 5:40).makanya ketika kita bertanya pada seorang muslim apakah kamu akan masuk surga maka jawabanya hanya isya allah..semua perjuangan amal yang dilakukan hanya mengharapkan insya allah (KETIDAK PASTIAN)mudah mudahan tapi kalau masuk neraka itu sudah pasti.“Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan
nasuhaa (taubat yang semurni-murninya). Mudah-mudahan Rabbmu akan
menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang
mengalir di bawahnya sungai-sungai…” (Surat 66:8a).
“Dan apabila dibacakan Al Quran, maka dengarkanlah baik-baik, dan
perhatikanlah dengan tenang agar (moga-moga) kamu mendapat rahmat”
(Surat 7:204).
“Dan dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat, dan taatlah kepada rasul,
supaya (moga-moga) kamu diberi rahmat” (Surat 24:56).
“Dan (ada pula) orang-orang lain yang mengakui dosa-dosa mereka, mereka
mencampurbaurkan pekerjaan yang baik dengan pekerjaan lain yang buruk.
Mudah-mudahan Allah menerima taubat mereka. Sesungguhnya Allah Maha
Pengampun lagi maha Penyayang” (Surat 9:102).
Tidak ada yang tahu apakah seorang Muslim memperoleh pengampunan Allah atas
dosa-dosa pribadinya. Sekalipun segudang kebajikan Islamik telah Anda lakukan
demi mendapat keselamatan, tetaplah “demi” tersebut hanyalah sebuah harga
mati bagi “mudah-mudahan”.Di samping ketidak-pastian ganda ini, apakah seorang Muslim yang baik dapat
meloloskan dirinya dari hukuman neraka? Ternyata Quran menyingkirkan sisa
harapan terakhir dari Muslim yang jujur mengartikan maksud ayatnya:
68. Demi Tuhanmu, sesungguhnya akan Kami bangkitkan mereka
bersama syaitan, kemudian akan Kami datangkan mereka ke sekeliling
Jahannam dengan berlutut.
69. Kemudian pasti akan Kami tarik dari tiap-tiap golongan siapa di
antara mereka yang sangat durhaka kepada Tuhan Yang Maha
Pemurah…
71. Dan tidak ada seorangpun dari padamu, melainkan mendatangi
neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah
ditetapkan.
72. Kemudian Kami akan menyelamatkan orang-orang yang bertakwa
dan membiarkan orang-orang yang zalim di dalam neraka dalam
keadaan berlutut.
(Sura Maryam 19:68-72)
SERBUIFF 10:26 pm on 15/08/2012 Permalink |
yg pasti islam agama yg lurus, meluruskan agama sebelumnya yg telah menyimpang ajarannya. Tidak ada kelemahan dan cacat dalam Islam. Siang malam lu cari kelemahan Islam nggak bakal ketemu tuh ….islam agama yg paling sempurna. Orang yg memerangi Islam harus siap2 menhadapi jihad para kaum muslim. …yg harus lu lakukan adalah mengkritisi ajaran agama lu sendiri yg rusaknya sudah paraaaah….islam tidak pernah akan rusak ajarannya,,karena kitabnya dijaga oleh Allah……
wikki 12:52 am on 16/08/2012 Permalink |
berarti merampok memekosa menjarah membunuh meneror mengawini anak anak .mengawini menatu sendiri .adalah jalan yang lurus bagimu sama seperti nabimu …yah tirulah nabimu itu..agar kamu dapat 72 bidadari yang tiap hari perawan .tapi apa yang didapat perempuan apakah dapat jejaka 72 juga nanti?????
SERBUIFF 4:12 am on 16/08/2012 Permalink |
lu ngomong apa ? …lagi teler ya ?…
wikki 6:09 am on 16/08/2012 Permalink |
apakah perlu dibuktikan bahwa itu semua benar dilakukan muhammad????
SERBUIFF 9:56 am on 16/08/2012 Permalink |
coba aja buktikan….
wikki 1:21 pm on 16/08/2012 Permalink |
ayat ayat pembunuhan,[9.5] Apabila sudah habis bulanbulan
Haram itu, maka bunuhlah orangorang
musyrikin itu di mana saja kamu jumpai mereka, dan tangkaplah mereka.
Kepunglah mereka dan intailah di tempat pengintaian. Jika mereka bertobat dan
mendirikan salat (baca: masuk Islam) dan menunaikan zakat, maka berilah kebebasan
kepada mereka untuk berjalan. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang. (yeah right ! )
[8.12] (Ingatlah), ketika Tuhanmu mewahyukan kepada para malaikat: “Sesungguhnya
Aku bersama kamu, maka teguhkanlah (pendirian) orangorang
yang telah beriman”.
Kelak akan Aku jatuhkan rasa ketakutan ke dalam hati orangorang
kafir, maka
penggallah kepala mereka dan pancunglah tiaptiap
ujung jari mereka.
[8.57] Jika kamu menemui mereka dalam peperangan, maka cerai beraikanlah orangorang
yang di belakang mereka dengan (menumpas) mereka, supaya mereka mengambil
pelajaran.[7.4] Betapa banyaknya negeri yang telah Kami binasakan, maka datanglah siksaan
Kami (menimpa penduduk) nya di waktu mereka berada di malam hari, atau di waktu
mereka beristirahat di tengah hari.
[33.26] Dan Dia menurunkan orangorang
Ahli Kitab (Bani Quraizhah) yang membantu
golongangolongan
yang bersekutu dari bentengbenteng
mereka, dan Dia memasukkan
rasa takut dalam hati mereka. Sebahagian mereka kamu bunuh dan sebahagian yang
lain kamu tawan.
[59.2] Dialah
yang mengeluarkan orangorang
kafir di antara ahli Kitab dari kampungkampung
mereka pada saat pengusiran kali yang pertama. Kamu tiada menyangka,
bahwa mereka akan keluar dan mereka pun yakin, bahwa bentengbenteng
mereka akan
dapat mempertahankan mereka dari (siksaan) Allah; maka Allah mendatangkan kepada
mereka (hukuman) dari arah yang tidak mereka sangkasangka.
Dan Allah
mencampakkan ketakutan ke dalam hati mereka; mereka memusnahkan rumahrumah
mereka dengan tangan mereka sendiri dan tangan orangorang
yang beriman. Maka
ambillah (kejadian itu) untuk menjadi pelajaran, hai orangorang
yang mempunyai
pandangan.
[33.60] Sesungguhnya jika tidak berhenti orangorang
munafik, orangorang
yang
berpenyakit dalam hatinya dan orangorang
yang menyebarkan kabar bohong di Madinah
(dari menyakitimu), niscaya Kami perintahkan kamu (untuk memerangi) mereka,
kemudian mereka tidak menjadi tetanggamu (di Madinah) melainkan dalam waktu yang
sebentar,
[33.61] dalam keadaan terlaknat. Di mana saja mereka dijumpai, mereka
ditangkap dan dibunuh dengan sehebathebatnya.Allah mengatakan, ‘Tidak ada nabi sebelum Muhamad yg mengambil
barang jarahan dari musuhnya, maupun mengambil tahanan bagi uang sandera.’
Muhamad mengatakan, ‘Saya diberikan kejayaan lewat TEROR. Bumi diberikan bagi
saya utk dibersihkan … Jarahan dibuat sah bagi saya … Kelima hak istimewa ini tidak
diberikan kpd nabi lain sebelum sayaAlalh mengatakan, ‘Seorang nabi harus MEMBANTAI, sebelum
mengumpulkan tahanan. Musuh yg dibantai diusir dari tanahnya. Muhamad, kau haus
akan kekayaan dunia dan uang sandera yg dihasilkan para tahanan perang. Tapi Allah
haus akan PEMBUNUHAN utk memanifestasikan agamaNyaIshaq:517 “Khaybar was stormed by the Apostle’s squadron, fully armed, powerful and
strong. It brought certain humiliation with Muslim men in its midst. We attacked and
they met their doom. Muhammad conquered the Jews in fighting that day as they
opened their eyes to our dust.”
TERJEMAHAN : … Kami menyerang mereka menemui ajal mereka. Muhamad
menguasai Yahudi dlm pertempuran hari itu begitu mereka membuka mata melihat debu
kami. (debu = yg diakibatkan kaki kuda, saat kuda yg dinaiki Muslim menghampiri
Yahudi yg baru bangun tidur.)Ishaq:576 “Allah and His servant overwhelmed every coward. Allah honored us and
made our religion victorious. We were glorified and destroyed them all. Allah
humiliated them in the worship of Satan. By what our Apostle recites from the Book and
by our swift horses, I liked the punishment the infidels received. Killing them was
sweeter than drink. We galloped among them panting for the spoil. With our loudvoiced
army, the Apostle’s squadron advanced into the fray.”
TERJEMAHAN : … Kami mendapat kemenangan dan menghancurkan mereka semua …
Saya suka hukuman yg diterima kafir. Membunuh mereka lebih manis dari minuman.
Kuda2 kami bergegas diantara mereka, mencari harta jarahan …
Ishaq:580 “Our strong warriors obey his orders to the letter. By us Allah’s religion is
undeniably strong. You would think when our horses gallop with bits in their mouths that
the sounds of demons are among them. The day we trod down the unbelievers there was
no deviation or turning from the Apostle’s order. During the battle the people heard our
exhortations to fight and the smashing of skulls by swords that sent heads flying. We
severed necks with a warrior’s blow. Often we have left the slain cut to pieces and a
widow crying alas over her mutilated husband. ’Tis Allah,
not man we seek to please.”
TERJEMAHAN :”‘Perwira2 kuat kami mematuhi setiap perintahnya sampai sedetil
mungkin. … Kau akan menyangka bahwa saat kuda kami berlari … ini spt bunyi bala
tentara setan. Pada hari kami menginjak/menindas kafir, tidak ada lagi yg dapat
mengalihkan kami dari perintah Rasul …Selama pertempuran, kami mendengarkan … dan bunyi penghancuran kepala oleh pedang
yg sampai membuat terbang kepala2 itu. Kami memutuskan leher dgn satu hempasan
pedang. Sering kami meninggalkan tubuh mereka yg tewas dlm bentuk berkeping2 dan
seorang janda menangisi suaminya yg dipotong2. Hanya Allah, dan bukan manusia, yg
kami ingin bahagiakan.
Ishaq:588 “When the Apostle descends on your land none of your people will be left
when he leaves.”
TERJEMAHAN : Saat Rasulullah sampai di tanahmu, hanya satu orang darimu akan
dibiarkan hidup …coba bayangkan kepada diri anda dibuat begitu apkah anda akan senang ?? coba misalnya ada ayat ayat kafir isi dan kata katanya memusuhi muslim apa pendapatmu/???