Islam Agama Sempurna
Islam Agama Sempurna
Oleh: Mochamad Bugi
Islam Untuk Seluruh Manusia
Kata Islam punya dua makna. Pertama, nash (teks) wahyu yang menjelaskan din (agama) Allah. Kedua, Islam merujuk pada amal manusia, yaitu keimanan dan ketundukan manusia kepada nash (teks) wahyu yang berisi ajaran din (agama) Allah.
Berdasarkan makna pertama, Islam yang dibawa satu rasul berbeda dengan yang dibawa rasul lainnya, dalam hal keluasan dan keuniversalannya. Meskipun demikian dalam permasalah fundamental dan prinsip tetap sama. Islam yang dibawa Nabi Musa lebih luas dibandingkan yang dibawa Nabi Nuh. Karena itu, tak heran jika Al-Qur’an pun menyebut-nyebut tentang Taurat. Misalnya di ayat 145 surat Al-A’raf. Dan telah Kami tuliskan untuk Musa di Luh-luh (Taurat) tentang segala sesuatu sebagai peringatan dan penjelasan bagi segala sesuatunya.…
Islam yang dibawa Nabi Muhammad lebih luas lagi daripada yang dibawa oleh nabi-nabi sebelumnya. Apalagi nabi-nabi sebelumnya diutus hanya untuk kaumnya sendiri. Nabi Muhammad diutus untuk seluruh umat manusia. Oleh karena itu, Islam yang dibawanya lebih luas dan menyeluruh. Tak heran jika Al-Qur’an bisa menjelaskan dan menunjukkan tentang segala sesuatu kepada manusia. Dan Kami turunkan kepadamu Al-Kitab sebagai penjelas segala sesuatu. (An-Nahl: 89)
Dengan kesempurnaan risalah Nabi Muhammad saw., sempurnalah struktur kenabian dan risalah samawiyah (langit). Kita yang hidup setelah Nabi Muhammad diutus, telah diberi petunjuk oleh Allah tentang semua tradisi para nabi dan rasul yang sebelumnya. Allah swt. menyatakan hal ini di Al-Qur’an. Mereka orang-orang yang telah diberikan petunjuk oleh Allah, maka ikutilah petunjuk mereka. (Al-An’am: 90). Dan kamu diberi petunjuk tentang sunah-sunah orang-orang yang sebelum kamu. (An-Nisa: 20)
Sedangkan tentang telah sempurnanya risalah agama-Nya, Allah menyatakan dalam surat Al-Maidah ayat 3. Pada Hari ini telah Aku sempurnakan bagimu agamamu, dan telah Aku sempurnakan nikmat-Ku, dan Aku ridha Islam sebagai agama bagimu sekalian….
Rasulullah saw. menjelaskan bahwa risalah yang dibawanya adalah satu kesatuan dengan risalah yang dibawa oleh nabi-nabi sebelumnya. “Perumpamaanku dan perumpamaan nabi-nabi sebelumku ibarat orang yang membangun sebuah rumah. Ia memperindah dan mempercantik rumah itu, kecuali letak batu bata pada salah satu sisi bangunannya. Kemudian manusia mengelilingi dan mengagumi rumah itu, lalu mengatakan: ‘Alangkah indah jika batu ini dipasang!’ Aku adalah batu bata tersebut dan aku adalah penutup para nabi,” begitu sabda Rasulullah saw. (Bukhari dan Muslim)
Agama Selain Islam Ditolak
Sempurna dan lengkapnya risalah agama langit yang Allah proklamasikan pada haji wada’ dengan ayat 3 surat Al-Maidah –yang juga sebagai wahyu terakhir turun–, mengharuskan seluruh manusia tunduk pada Islam. Semua syariat yang terdahulu dengan sendirinya mansukh (terhapus). Dan, tidak akan ada lagi syariat baru sesudah risalah yang dibawa Nabi Muhammad. Risalah dan kenabian telah ditutup dengan diutusnya Nabi Muhammad. ….tetapi ia (Nabi Muhammad) sebagai utusan Alah dan penutup nabi-nabi… (Al-Ahzab: 40). Katakanlah: “Hai manusia, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu semua.” (Al-A’raf: 158). Dan Kami tidak mengutus kamu kecuali untuk seluruh manusia sebagai pemberi kabar gembira dan pemberi peringatan. (Saba: 28). Dan tidaklah Kami mengutusmu, kecuali untuk menjadi rahmat bagi seluruh alam. (Al-Anbiya’: 107).
Karenanya, Dan barangsiapa yang mencari agama selain Islam, maka tidak akan diterima (agama itu) daripadanya. (Ali Imran: 85). Sebab, sesungguhnya agama yang diridhai Allah adalah Islam. (Ali Imran: 19).
Maka, siapa saja yang tidak mengikuti ajaran Nabi Muhammad, ia akan celaka dan menjadi orang yang sesat. Kata Rasulullah saw., “Demi Dzat yang diriku dalam genggaman-Nya, tidak seorang pun dari umat ini, baik Yahudi atau Nasrani, mendengar (berita kerasulan)-ku, kemudian ia tidak beriman kepada apa yang aku bawa, kecuali ia sebagai ahli neraka.” (Muslim)
Allah menegaskan dalam Al-Qur’am, “Barangsiapa menentang Rasul sesudah nyata petunjuk baginya dan mengikuti bukan jalan orang-orang mukmin, niscaya Kami angkat dia menjadi pemimpin apa yang dipimpinnya dan Kami masukkan ke dalam neraka jahanam. Itulah seburuk-buruk tempat kembali.” (An-Nisa: 115).
Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada Allah dan rasul-rasu-Nya dan hendak membedakan antara (keimanan kepada) Allah dan Rasul-Nya, mereka berkata, kami beriman kepada setengah (Rasul) dan kafir kepada yang lain, dan mereka hendak mengambil jalan tengah (netral) antara yang demikian itu. Mereka itu ialah orang-orang kafir yang sebenarnya, dan Kami sediakan untuk orang-orang kafir itu siksaan yang menghinakan (An-Nisa:150-151).
Risalah yang diturunkan sebelum Nabi Muhammad telah banyak dilupakan, diselewengkan, diubah, dan ajarannya yang haq telah dihapus. Sehingga, melekatlah kebatilan di kalangan para pemeluknya, baik dalam masalah akidah, ibadah, dan perilakunya. Sementara, Islam adalah agama yang sumber ajarannya, Al-Qur’an dan Hadits, terjaga keshahihannya. Sanadnya tersambung kepada Rasulullah saw. Apakah ada pilihan bagi kita yang ingin berislam kepada Allah swt selain dengan mengikuti risalah yang dibawa Nabi Muhammad? Tentu saja tidak.
Allah berfirman, “Hai ahli kitab, sesungguhnya telah datang kepadamu seorang Rasul Kami, yang menerangkan (syariat Kami) kepadamu ketika rasul-rasul telah putus supaya kamu tidak berkata, ‘Tidak datang kepada kami pemberi kabar gembira dan tidak pula memberi peringatan.’ Allah MahaTahu atas segala sesuatu.” (Al_maidah: 19)
Sumber Ajaran Islam
Isi ajaran Islam yang diserukan Nabi Muhammad dapat diketahui dari Al-Qur’an dan As-Sunnah yang telah diakui keabsahannya oleh para ulama hadits. Islam yang dibawa Nabi Muhammad merupakan hidayah yang sempurna bagi seluruh umat manusia. Allah menurunkan Islam ini secara sempurna dan menyeluruh sehingga tidak ada satu persoalan pun yang menyangkut kehidupan manusia yang tidak diatur. Islam memuat aspek hukum –halal-haram, mubah-makruh, fardhu-sunnah—juga menyangkut masalah akidah, ibadah, politik, ekonomi, perang, damai, perundangan, dan semua konsep hidup manusia.
Begitulah yang Allah katakan tentang Al-Qur’an. Dan Kami turunkan kepadamu Al-Kitab sebagai penjelas segala sesuatu. (An-Nahl: 89). Dan sebagai pemerinci terhadap segala sesuatu. (Al-A’raf: 145)
Sedangkan yang belum dijelaskan secara gamblang dan rinci dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah, dapat diketahui dengan jalan pengambilan hukum oleh para mujtahid umat Islam (istimbath).
Kitab dan Sunah telah menjelaskan semua persoalan yang terkait dengan akidah, ibadah, ekonomi, sosial kemasyarakatan, perang dan damai, perundang-undangan dan kehakiman, ilmu, pendidikan dan kebudayaan, serta hukum dan pemerintahan. Para ahli fiqh membuat klasifikasi ajaran Islam ke dalam persoalan akidah, ibadah, akhlak, muamalah, dan uqubah (sanksi hukum).
Yang termasuk dalam urusan akidah adalah masalah hukum dan pemerintahan. Masalah akhlak adalah masalah tata karma. Sedangkan yang masuk ke dalam urusan ibadah adalah masalah shalat, zakat, puasa, haji, dan jihad. Muamalah menyangkut urusan transaksi keuangan, nikah dna segala persoalannya, soal-soal konflik, amanah dan harta warisan. Sedangkan yang masuk dalam kategori uqubah adalah persoalan qishash, hukuman bagi pencuri, pezina, tuduhan zina, dan murtad
wikki 4:36 am on 25/07/2012 Permalink |
Apakah artinya “Islam”?
Dalam bahasa Arab, Islam berarti “tunduk”, dalam pengertian tunduk
kepada kehendak Tuhan (Allah) yaitu kehendak-Nya seperti yang
didefinisikan oleh Islam.http://www.buktidansaksi.com/resources?c=articlesMuhammad dan asal mula Islam
Standar pengajaran Muslim mengenai asal mula Islam adalah sebagai berikut,
yaitu hanya didasarkan pada sumber-sumber islami, tanpa adanya sumbangsih
eksternal. Islam lahir pada awal abad ke-7 di Arabia oleh Muhammad, seorang
pedagang yang dilahirkan di kota Mekkah. Menurut beberapa sumber (yang
semuanya adalah Muslim), Muhammad lahir pada tahun 570 atau 571. Ia
bekerja pada seorang janda kaya yang bernama Khadija untuk mengurus
karavan dagangnya, suatu pekerjaan yang mengharuskannya untuk bepergian
dan memberikannya kesempatan untuk bertemu dengan orang Yahudi dan
orang Kristen. Ketika ia berusia 25 tahun, Muhammad menikahi Khadija, yang
saat itu telah berusia 40 tahun. Mereka mempunyai 7 orang anak, yang
kesemuanya meninggal dunia kecuali seorang anak perempuan bernama Fatima.
Setelah menikah selama 24 tahun, Khadija meninggal dunia dan Muhammad
kemudian menikahi 12 wanita lainnya.
Dengan menikahi Khadija, Muhammad menjadi seorang yang terpandang dan itu
memampukannya untuk mendapat waktu untuk merenungkan hal-hal religius.
Ketika ia berusia 40 tahun, ia menjadi sangat prihatin mengenai kepercayaan
pagan sesamanya bangsa Arab. Ia mulai menghabiskan waktu untuk bermeditasi
dalam gua di sebuah gunung yang terletak beberapa mil dari Mekkah. Ia percaya
bahwa selama periode meditasi ini ia mendapatkan penglihatan akan makhluk
surgawi (yang kemudian diidentifikasikan sebagai malaikat Jibril) yang
memberikannya pesan-pesan untuk disampaikan kepada dunia. Beberapa
“wahyu” ini ditulis oleh Muhammad sendiri, sedangkan yang lainnya diingat atau
ditulis oleh para pengikutnya. Semua itu dikumpulkan beberapa tahun setelah
kematian Muhammad dan menjadi Qur’an.
Walaupun orang Mekkah pada umumnya menolak pengajaran Muhammad,
perlahan-lahan ia berhasil mengumpulkan sekelompok kecil orang yang menjadi
pengikut-pengikutnya, yang diantaranya adalah kerabatnya. Pada tahun 613
sudah ada sekitar 50 orang Muslim.
1
Kekejaman orang Mekkah pada akhirnya mengakibatkan Muhammad mengirim
para pengikutnya untuk mencari perlindungan di tempat lain. Pada tahun 615,
beberapa dari mereka pergi ke sebuah kerajaan Kristen Abyssinia (Etiopia pada
masa kini), dan kemudian beberapa orang pergi ke sebuah kota sekitar 250 mil
di utara Mekkah, yang kemudian dikenal sebagai Medinah. Muhammad sendiri
berada di antara orang-orang yang pergi ke Medina. Ia disambut dengan hangat
oleh orang-orang disana, yang mengharapkan munculnya seorang pemimpin
yang kuat untuk menyatukan mereka.
Muhammad pindah (hijrah) dari Mekkah ke Medinah pada tahun 622. Hijrah
merupakan sebuah titik balik dalam karir Muhammad sehingga kemudian dipilih
untuk menandai permulaan penanggalan Islam. Banyak orang Muslim
memandang hijrah sebagai awal dari satu seri tahapan yang sangat penting
dalam penaklukkan politik mereka untuk mendirikan sebuah negara Islam yang
mengikuti teladan Muhammad; bagi orang-orang Muslim yang demikian, migrasi
dapat menjadi bagian yang pertama dari proses islamisasi.
Tak lama kemudian Muhammad menjadi penguasa tertinggi di Medina – ia
adalah negarawan, pembuat hukum dan sekaligus hakim. Pada 623 ia mulai
mengirimkan para pengikutnya untuk menyerang karavan-karavan dagang dari
Mekkah, dan dalam waktu beberapa bulan ia sendiri memimpin perampokanperampokan
itu. Banyak suku yang kemudian memeluk Islam agar tidak
diserang oleh tentara-tentara Muslim. Kekuatan militer komunitas Muslim di
Medina semakin bertambah. Orang-orang Mekkah menyerah pada mereka dan
Muhammad memasuki Mekkah dengan berkemenangan, menghancurkan
berhala-berhala pagan dalam tempat sucinya (Ka’bah) dan mengubahnya
menjadi pusat Islam.
Ketika Muhammad meninggal dunia pada 632, pasukan Muslim telah
menaklukkan hampir seluruh jazirah Arab, walaupun tingkat kendali Islam
beragam di berbagai tempat. Setelah kematiannya, para penggantinya
melanjutkan ekspansi militernya.
Bagaimana keyakinan Islam berkembang
Muhammad terus menerima “wahyu” setelah ia pindah ke Medina. Namun
demikian isi dari “wahyu-wahyu” dan pengajarannya berbeda dari apa yang
disampaikannya di Mekkah.
Sebagai contoh, di Mekkah Muhammad mengajarkan bahwa Muslim harus
bersikap ramah terhadap orang Yahudi dan orang Kristen, bahkan mengakui
keabsahan keyakinan mereka. Ia telah memerintahkan orang Muslim untuk
menghadap ke Yerusalem ketika bersembahyang. Di Medina ia menjadi semakin
kejam terhadap orang Yahudi dan orang Kristen dan memerintahkan para
2
pengikutnya agar kini mereka menghadap Mekkah apabila mereka
bersembahyang.
Pada saat ia tinggal di Medina Muhammad menetapkan hari Jumat sebagai hari
untuk beribadah dan memperkenalkan bulan puasa. Ia juga mengajarkan bahwa
Qur’an adalah wahyu Tuhan yang terakhir untuk umat manusia, dan lebih
superior dari semua wahyu yang terdahulu.
Tulisan-tulisan suci Islam
Naskah suci Islam yang paling penting adalah Qur’an, yang merupakan kompilasi
“wahyu-wahyu” yang diterima Muhammad selama lebih dari 23 tahun. Orang
Muslim percaya bahwa kata-kata dalam Qur’an diukir dalam bahasa Arab pada
sebuah loh batu di surga dan oleh karena itu hanya boleh ada satu versi Qur’an
saja. Para sarjana modern telah menunjukkan bahwa pada kenyataannya ada
berbagai versi Qur’an yang beredar pada 20 tahun pertama setelah kematian
Muhammad. Khalif Uthman (wafat 656) memutuskan untuk memusnahkan
semua kecuali satu versi, tetapi beberapa varian tetap ada hingga abad ke-20 di
berbagai tempat di dunia.
Qur’an pada dasarnya hampir sama panjangnya dengan Perjanjian Baru. Qur’an
terdiri dari 114 Sura (pasal). Sura yang pertama adalah sebuah doa singkat
kepada Tuhan, yang harus diucapkan orang Muslim setiap hari. Sura-sura
selanjutnya adalah pesan-pesan dari Tuhan kepada umat-Nya dan disusun
turun-temurun menurut panjangnya, sehingga Sura 2 menjadi Sura yang
terpanjang. Sura-sura tersebut mempunyai nama dan juga nomor, sebagai
contoh, Bulan, Nuh, dan Gajah. Qur’an mempunyai banyak referensi dari Yahudi
dan Kristen dan juga tokoh-tokoh Alkitab termasuk Kristus sendiri. Namun
demikian, banyak dari kisah-kisah Alkitab yang diulangi dalam bentuk yang telah
didistorsi, dan keilahian Kristus, status-Nya sebagai Putra Allah dan penyaliban
secara eksplisit disangkali dalam Qur’an.
Oleh karena sura-sura itu disusun menurut panjangnya (bukan berdasarkan
tanggal atau isinya), Qur’an tidak dapat dipahami hanya dengan membacanya
dari permulaan hingga akhir. Juga tidak ada alasan lain mengapa sulit untuk
mengetahui arti dari kitab ini. Manuskrip yang tertua ditulis dalam huruf Kufic
yang hanya menunjukkan konsonan. Akibatnya hasilnya mendua, seperti jika
semua huruf hidup dan tanda baca dihilangkan dari teks bahasa Inggris. Lebih
jauh lagi, Qur’an sangat berkontradiksi karena sikap dan pengajaran Muhammad
berubah setelah ia hijrah dari Mekkah ke Medina. Para sarjana Muslim secara
umum mengajarkan bahwa dalam kasus-kasus konflik, maka ayat yang muncul
belakangan membatalkan ayat yang terdahulu. Tetapi para sarjana tidak sepakat
mengenai susunan kronologis semua ayat. Bagi banyak orang Muslim yang
penting adalah pengucapan ayat-ayat itu dalam bahasa Arab; pemahaman arti
kata-kata yang diucapkan tidak dianggap penting.
3
Ada berbagai terjemahan Qur’an dalam bahasa Inggris, beberapa diantaranya
menyusun Sura-sura dalam susunan yang berbeda dari versi Arab. Sumber
kebingungan lainnya adalah cara sura-sura itu dibagi-bagi menjadi ayat-ayat
yang diberi nomor dan berbeda dalam setiap terjemahan. Jadi ketika melihat
sebuah referensi, penting untuk memeriksa beberapa ayat sebelum atau
sesudah nomor ayat itu diberikan. Membandingkan berbagai versi terjemahan
Qur’an menunjukkan banyaknya variasi makna dan interpretasi. Beberapa dari
interpretasi ini dimasukkan ke dalam teks itu sendiri; yang lainnya dijelaskan
dalam catatan kaki. Beberapa versi terutama dibuat untuk menghadirkan
keyakinan Islam dalam bentuk yang menarik hati non-Muslim.
Hadith dan Sunnah
Setelah Qur’an, pegangan penting orang Muslim adalah Hadith. Ini adalah
tradisi-tradisi mengenai apa yang dikatakan dan dilakukan Muhammad dan para
pengikutnya yang mula-mula. Tradisi ini diturunkan dari satu orang kepada yang
lainnya dan beberapa generasi kemudian dikumpulkan oleh berbagai sarjana
Islam. Hadith digunakan untuk menjelaskan dan menafsirkan Qur’an.
Kata sunnah digunakan untuk menggambarkan tindakan-tindakan Muhammad,
yang dipandang sebagai teladan untuk diikuti orang Muslim. Hadith adalah narasi
yang mencatat tindakan-tindakan ini.
Otentisitas dan keabsahan hadith tertentu sangatlah penting ketika mempelajari
berapa banyak pengaruhnya dalam menuntun tingkah-laku seorang Muslim.
Syariah
Dengan menggunakan Qur’an dan hadith, para sarjana Islam pada abad ke-8
dan ke-9 telah mengembangkan satu set peraturan yang terperinci untuk
mengatur semua aspek kehidupan: politik, ekonomi, sosial dan hukum, demikian
pula ibadah, praktek ibadah pribadi dan hidup keluarga. Inilah syariah, atau
hukum Islam. Ada beberapa versi berbeda dari syariah, karena para sarjana
memiliki konklusi mereka sendiri dengan menggunakan sumber-sumber yang
sama dari Qur’an dan hadith. Dengan mendapatkan sumber-sumber yang
digunakan dan dominasi negara Islam pada waktu itu, maka wajarlah jika
aturan-aturan ini dibuat dalam sebuah konteks dimana orang Muslimlah yang
memegang kekuasaan politik.
Para sarjana Muslim telah menunjukkan bahwa umumnya syariah merefleksikan
latar-belakang Yahudi dan juga memasukkan elemen-elemen hukum Roma dan
praktek-praktek budaya non-Muslim lainnya. Pada kenyataannya, banyak
praktek dalam Islam dipinjam atau berasal dari Yahudi, Kristen dan pagan yang
dihadapi orang Muslim mula-mula di negeri yang mereka taklukkan. Beberapa
4
sarjana juga telah mengemukakan elemen-elemen Helenistik, Zoroaster dan
India di dalam Syariah. (Temuan-temuan ini berbeda dengan keyakinan
tradisional Muslim).
APA YANG HARUS DIPERCAYAI DAN DILAKUKAN OLEH ORANG MUSLIM
Pengakuan iman Islam hanya berbunyi: “Tidak ada Tuhan selain Allah dan
Muhammad adalah utusan-Nya”. Pengakuan iman ini berbeda dengan keilahian
dan status Kristus sebagai Putra Tuhan dan keyakinan Kristen bahwa Ia adalah
penyataan Tuhan yang final. Tetapi ada sejumlah doktrin lainnya yang harus
dipercayai oleh orang Muslim, demikian pula ada beberapa kewajiban religius
yang harus mereka lakukan.
Artikel-artikel iman
Ada 6 artikel iman yang harus dipercayai seorang Muslim:
1. Tuhan: terutama keesaan Tuhan (yaitu dengan menolak konsep Trinitas).
2. Malaikat-malaikat: yang tidak sama dengan malaikat-malaikat adalah
jin (roh-roh), ada yang baik ada pula yang jahat. Iblis atau setan
(shaytan) kadangkala digambarkan sebagai malaikat, kadang sebagai jin.
3. Kitab-kitab: Orang Muslim percaya bahwa Tuhan menyatakan kehendak-
Nya melalui para nabi-Nya dan melalui 104 kitab suci, yang pada masa
kini hanya tinggal 4: Taurat (Pentateukh), Zabur (Mazmur), Injil (atau
keseluruhan Perjanjian Baru) dan Qur’an. Pada prakteknya orang Muslim
tidak menunjukkan penghormatan kepada Taurat, Zabur dan Injil, karena
mereka percaya bahwa orang Yahudi dan orang Kristen telah memalsukan
kitab suci mereka sendiri.
4. Nabi-nabi: termasuk banyak nabi dari Perjanjian Lama dan tokoh-tokoh
Perjanjian Lama lainnya, Yesus, dan sejumlah nabi-nabi lainnya yang
hanya dikenal dalam Islam, dengan Muhammad sendiri sebagai nabi yang
terakhir.
5. Hari Penghakiman: Ini akan didahului dengan berbagai tanda,
peperangan dan musibah. Anti Kristus akan muncul dan juga seorang
tokoh yang disebut Mahdi, yang akan memerangi anti Kristus dan
mengembalikan Islam kepada kemuliaan dan kesempurnaannya yang
semula, mendirikan kerajaan Tuhan di dunia. Kristus akan kembali
(sebagai seorang Muslim) untuk menolong Mahdi mengalahkan anti
Kristus, membuat semua orang Kristen memeluk Islam dan
menghancurkan semua salib. Pada akhirnya akan ada kebangkitan dan
5
penghakiman atas semua orang. Semua non-Muslim akan masuk neraka,
walaupun menurut beberapa tradisi banyak yang pertama-tama akan
berada di neraka untuk sementara waktu.
6. Predestinasi: Tuhan telah mentakdirkan segala sesuatu baik yang jahat
maupun yang baik. Manusia harus tunduk kepada kehendak-Nya dan
menerima takdir mereka.
Lima rukun/pilar Islam
Inilah yang harus dijalankan oleh semua orang Muslim:
1. Menyatakan pengakuan iman: yaitu mengucapkan/mengulangi kalimat
syahadat
2. Sembahyang: ada aturan-aturan ketat mengenai pakaian, kebersihan,
postur dan gerak tubuh, kiblat (menghadap mekkah) dan kata-kata Arab
yang diucapkan. Seorang Muslim harus bersembahyang 5 kali sehari,
pada waktu-waktu yang telah ditetapkan.
3. Puasa: pada bulan ke-9 dalam penanggalan Islam, yaitu Ramadan, orang
Muslim harus berpuasa dari terbit matahari hingga tenggelamnya,
menghindari makanan, minuman, parfum, tembakau dan hubungan
seksual. Pada malam hari ada acara makan besar. Anak-anak kecil
diperbolehkan tidak berpuasa. Orang yang sakit, wanita hamil dan orang
yang bepergian dapat menundanya dan berpuasa di lain waktu.
4. Memberi sedekah: setiap orang Muslim yang merdeka, waras, dewasa
(kecuali yang sangat miskin) harus memberikan sebahagian dari
pendapatannya untuk menolong orang Muslim yang berkekurangan dan
bagi tujuan Islam. Dalam Islam Sunni besarnya adalah 2,5% dari
pendapatan.
5. Haji (ziarah ke Mekkah): semua Muslim harus melaksanakan ibadah haji
setidaknya sekali seumur hidup. Ini harus dilakukan dalam bulan ke-12
penanggalan Islam, Dhul Hijjah.
Jihad – rukun/pilar ke-6?
Beberapa Muslim menganggap jihad sebagai rukun ke-6, yaitu sebagai
kewajiban bagi semua Muslim. Yang lainnya tidak terlalu mementingkan hal itu.
“Jihad” (yang secara harafiah berarti “berjuang”) ditafsirkan dalam berbagai
cara. Bagi beberapa Muslim itu merupakan perjuangan pribadi mengatasi dosa
dan godaan. Tapi dalam masa-masa awal Islam “jihad” berarti peperangan
militer untuk membela dan memperlebar teritori di bawah pemerintahan Islam;
6
banyak orang Muslim di jaman modern juga mempunyai pemahaman mengenai
jihad yang demikian.
HARI RAYA ISLAM
Penanggalan Islam terdiri dari 12 bulan yang masing-masing mempunyai 30 dan
29 hari berselang-seling: Muharram, Safar, Rabi al-awwal, Rabi al-thani, Jumada
al-ula, Jumada al-akhirah, Rajab, Shaban, Ramadan, Syawal, Dhul qadah, Dhul
hijjah. Tahun Islam hanya 354 hari panjangnya, yaitu sekitar 11 hari lebih
pendek dari tahun astronomis, maka hari-hari raya tahunan dalam penanggalan
Islam jatuh pada tanggal yang berbeda tiap tahunnya dalam penanggalan Barat.
Penanggalan tersebut diadopsi oleh orang-orang Muslim pada sekitar tahun 632
dan sebenarnya permulaannya diperkirakan sekitar 16 Juli 622, yang menandai
tahun hijrah Muhammad dari Mekkah ke Medina. Huruf “H” di belakang sebuah
tahun tertentu berarti Hijriyah (setelah Hijrah). Jika anda membaca ini pada 1
Maret 2010 M. Maka penanggalan Islam adalah 15 Rabi al-awwal 1431 H.
Sebagai tambahan untuk bulan puasa, yaitu Ramadan, berikut ini adalah
beberapa hari raya penting Islam:
· Idul Adha (Hari raya kurban), 10 Dhul hijja. Memperingati keikhlasan
Abraham untuk mengurbankan putranya (Ismail, kisah ini versi Islam).
Oleh banyak orang dipandang sebagai hari yang paling suci dalam
setahun. Doa-doa khusus dinaikkan dan ada kunjungan kepada teman
dan keluarga.
· Idul Fitri (perayaan mengakhiri bulan puasa), 1 Syawal. Menandai
akhirnya bulan puasa. Ada doa-doa khusus, pemberian, dan banyak
makanan.
· Lailatul Qadar (Malam Kuasa), 27 Ramadan. Memperingati malam dimana
Muhammad pertama kali menerima “wahyu”. Banyak orang berdoa
sepanjang malam.
· Maulid Nabi (Hari lahir Muhammad), 12 Rabi al-awwal. Dirayakan dengan
mengenakan pakaian berwarna cerah, tukar-menukar kado, membakar
dupa dan menyalakan lilin. Perayaan ini tidak dijalankan oleh Muslim
Wahhabi.
· Ashura, 10 Muharram. Kelompok Muslim Syiah memperingati kematian
Hussein, putra Khalif yang ke-4 sebagai martir, di Karbala (Irak modern)
pada tahun 680 M. Inilah hari yang terpenting dalam bulan kedukaan dan
dirayakan oleh kaum pria dengan cara mencambuki diri mereka sendiri
hingga berdarah.
7
ISLAM SUNNI, SYIAH DAN KELOMPOK ISLAM LAINNYA
Sunni dan Syiah
Perpecahan berdarah terjadi dalam komunitas Islam pada 657 M. Pertikaian
yang terjadi berpusat pada masalah siapa yang dapat menjadi Khalif (pemimpin
tertinggi) umat Muslim, namun kemudian banyak perbedaan doktrinal lainnya
pun ikut berkembang. Hal ini menghasilkan 3 kelompok:
· Sunni (80-90% dari jumlah orang Muslim dewasa ini)
· Syiah (10-20% dari jumlah orang Muslim dewasa ini, mayoritas di Iran,
Irak, Azerbaijan dan Bahrain)
· Kharijis (tidak eksis pada masa kini, walaupun sebagian kecil sektenya
masih dapat ditemukan di Oman, Afrika Timur dan Afrika Utara)
Selama berabad-abad kemudian, kelompok Syiah mengalami perpecahan lebih
banyak lagi menjadi banyak sekte berbeda termasuk kelompok Ismaili, Druze
dan Baha’i.
Sufi
Kelompok mistik Islam dikenal dengan Sufisme, dan mereka dapat ditemukan di
banyak kelompok dan sekte. Hal yang pokok dalam Sufisme adalah kerinduan
akan adanya hubungan pribadi yang penuh kasih dengan Tuhan dan suatu
perasaan kedekatan dengan-Nya. Metode yang digunakan untuk mencapai
perasaan ini adalah meditasi, dengan menggunakan tasbih, dan mengulangi satu
nama Tuhan dan berusaha untuk dapat mengalami kehilangan kesadaran diri
(trance). Salah-satu persaudaraan Sufi menggunakan tarian berputar-putar
untuk memasuki “trance” dan kadangkala disebut “Darwis yang berputar-putar”.
Islam abangan
“Islam abangan” adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan
percampuran Islam dengan berbagai praktek budaya non-Muslim, terutama
praktek-praktek okultisme dan takhayul, yang dipercayai oleh banyak orang
Muslim, terutama kaum wanita dan orang yang tidak berpendidikan dan miskin.
Perhatian utama Islam abangan adalah berusaha menggunakan kekuatankekuatan
spiritual untuk memenuhi apa yang menjadi kebutuhan, seperti
kesembuhan, pengusiran setan dan menjaga diri dari jin yang jahat. Ini meliputi
kutuk, sumpah, jimat, dan ziarah ke makam-makam orang-orang suci Muslim,
8
yang dipandang sebagai pendoa syafaat yang berkuasa dan ditinggikan
sedemikian rupa hingga seakan-akan dia adalah Tuhan.
Wahhabi
Wahhabi adalah sebuah gerakan puritanisme yang ketat dalam Islam Sunni yang
dibentuk oleh Abd al-Wahhab di jazirah Arab pada abad ke-18. Wahhabi
mengutuk Sufisme dan Islam abangan. Wahhabian kini tersebar dengan cepat di
seluruh dunia, karena kekayaan minyak Arab Saudi digunakan untuk
mempromosikannya.
Salafiah
Salafiah adalah orang Muslim Sunni yang berusaha kembali kepada bentuk yang
murni Islam mula-mula sebagaimana yang dipraktekkan oleh Muhammad dan
dua generasi setelahnya. Mereka menolak segala sesuatu yang baru dan bahkan
tidak menerima bentuk Syariah Sunni tradisional. Mereka dituntun oleh
interpretasi langsung dan literal mereka sendiri terhadap Qur’an dan Hadith.
Walaupun istilah “Salafiah” dan “Wahhabi” sering digunakan secara bertukaran,
Salafiah menganggap diri mereka sendiri sebagai kelompok yang lebih radikal
dan murni daripada Wahhabi. Salafiah mempunyai aturan yang ketat mengenai
tingkah-laku dan cara berpakaian, dan yang paling menolak penemuanpenemuan
modern seperti fotografi, perbankan konvensional dan pemilihan
umum.
Kelompok Liberal
Sekelompok minoritas Muslim yang sangat kecil telah menyesuaikan iman
mereka dengan modernitas. Mereka menerima pemahaman-pemahaman
konsep-konsep Barat seperti hak azasi manusia, demokrasi, kesetaraan,
kebebasan berpikir dan berbicara, dan pemisahan antara negara dan agama,
dan mereka bersedia untuk mengkritik keyakinan mereka sendiri dan sejarah
Islam. Mereka dikritik dengan pedas oleh banyak kelompok Muslim lainnya dan
seringkali hidup mereka pun terancam.
Kelompok Islamis (seringkali disebut kaum fundamentalis)
Ini adalah orang-orang Muslim radikal yang ingin membangkitkan kejayaan
Islam. Mereka aktif mengubah masyarakat mereka agar sesuai dengan Syariah,
dan akhirnya mengislamkan seluruh dunia. Mereka ingin menegakkan kembali
negara Islam yang pertama, yang didirikan Muhammad, dan menafsirkan secara
9
harafiah pengajaran klasik islam mengenai menyebarkan Islam melalui jihad.
Ada yang suka menggunakan kekerasan dan teror untuk mencapai tujuan
mereka. Islamis adalah kelompok minoritas, namun berkembang, karena
kelompok mayoritas yang konservatif semakin menjadi radikal.
Bacaan Lanjutan
John Gilchrist, Muhammad and the Religion of Islam (Benoni, Republic of South
Africa: 1986), http://www.bible.ca/islam/library/Gilchrist/Vol1/index.html
(diakses 14 Mei 2007). Ditulis untuk orang-orang Kristen, sebuah garis besar
mengenai kepercayaan dan praktek Islam.
A. Guillaume, The Life of Muhammad: A Translation of Ibn Ishaq’s Sirat Rasul
Allah (New York: Oxford University Press, 2002). Terjemahan dari Sira of Ibn
Ishaq menggunakan panduan Ibn Hisham. Ini adalah biografi Muhammad
yang tertua.
Ibn Warraq, Why I am not a Muslim (New York: Prometheus, 2003). Sebuah
kritik terhadap Islam dan Qur’an oleh seorang mantan Muslim.
Andrew Rippin, Muslims: Their Religious Beliefs and Practices, Vol.1: “The
Formative Period” (London & New York: Routledge, 1990), and Vol.2: “The
Contemporary Period” (London & New York: Routledge, 1993). Sebuah buku
panduan dasar akademis modern untuk studi mengenai Islam.
Patrick Sookhdeo, The Challenge of Islam to the Church and its Mission (McLean,
VA: Isaac Publishing, 2008). Ditulis untuk orang-orang Kristen, Buku ini menguji
Islam dan dampaknya yang semakin berkembang di masyarakat barat dan
mengenai relasi Muslim-Kristen.
Patrick Sookhdeo, A Christian’s Pocket Guide to Islam (Fearn, Ross-shire:
Christian Focus Publications, and Pewsey:Isaac Publishing, 2005). Ditulis untuk
non-Muslim, buku panduan ini memberikan deskripsi sederhana mengenai asal
mula Islam, apa yang dipercayai orang Muslim dan bagaimana hal itu
mempengaruhi tingkah-laku mereka, cara pandang mereka, dan hidup seharihari.
Zeidan, David. Sword of Allah: Islamic Fundamentalism from an Evangelical
Perspective (Waynesboro, GA: Gabriel Publishing, 2003). Sebuah studi mengenai
dasar teologia kekerasan Islam radikal modern.
Sebuah situs Kristen yang cukup baik mengenai Islam adalah Answering Islam,
http://answering-islam.org/index.html.
10
SERBUIFF 6:59 am on 25/07/2012 Permalink |
tulisan orientalis dibanggakan…banyak distorsinya bung…
wikki 4:42 am on 25/07/2012 Permalink |
ingin tahu islam yang sebenarnya.???baca http://answering-islam.org/index.html.http://www.buktidansaksi.com/resources?c=articles