Menjawab Gugatan Forum Murtadin Kafirun: Al-Qur’an atau Bibel Pemicu KDRT?
Menjawab Gugatan Forum Murtadin Kafirun: Al-Qur’an atau Bibel Pemicu KDRT?
Kristologi |
Sebuah forum diskusi yang menamakan diri “Forum Murtadin Kafirun Ex Muslim Indonesia” mengobral berbagai penyelewengan tafsir Al-Qur’an. Salah satu ayat yang jadi korban adalah surat An-Nisa’ 34 yang dituding mengajarkan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dalam Al-Qur’an. Dengan semena-mena, ayat ini dikomentari secara serampangan sbb:
“Islam sudah mengajarkan KDRT ke anak-anak lewat Qur’an. Makanya aku tinggalin ajaran Arab itu. Quran 4:34: “Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasihatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka.”
Rupanya, dalam ayat yang cukup panjang itu, hanya kata “pukullah mereka” yang terlihat di pelupuk mata para murtadin Kafirun. Lalu disalahpahamkan seolah-olah ayat ini menyuruh para suami memukuli istrinya dengan semena-mena.
Padahal ayat tersebut bukan mewajibkan suami memukuli istri, melainkan sebatas izin melakukan sanksi pemukulan dalam konteks mendidik (ta’dib) terhadap istri yang nusyuz. Rasulullah SAW mencontohkan bahwa beliau tidak pernah memukul para istri dan pembantunya.
Aisyah RA berkata, “Rasulullah SAW tidak sekalipun memukul sesuatu dengan tangannya, tidak wanita, tidak pula pembantu kecuali dalam keadaan jihad di jalan Allah” (HR. Muslim).
Meskipun surat An-Nisa’ 34 membolehkan suami memukul istri dalam rangka mendidik, akan tetapi tidak asal memukul, melainkan dengan syarat, batasan dan ketentuan, antara lain:
Pertama, ia dilakukan kepada istri ketika nusyuz, yakni durhaka dengan tidak menaati suami dalam batas-batas tertentu. Jika istri belum terbukti nusyuz maka suami belum boleh melakukannya. “Nusyuz” artinya artinya meninggalkan, contoh nusyuz seorang istri misalnya meninggalkan rumah tanpa seizin suami
Kedua, setelah sang istri terbukti nusyuz maka tidak otomatis suami langsung boleh memukulnya. Suami terlebih dulu harus melakukan dua tahapan terlebih dahulu yaitu menasihatinya. Jika sang istri adalah muslimah yang shalihah dan dia terbukti nusyuz, maka sebuah nasihat sudah baginya, untuk menyadari kekeliruannya dan mengulangi kesalahannya. Dengan demikian selesailah persoalannya tanpa ada kekerasan.
Ketiga, Kalaupun dengan nasihat belum cukup maka masih ada langkah kedua yang mesti dilalui yaitu berpisah darinya di tempat tidur. Pada tahap ini, kalau sang istri adalah muslimah shalihah yang terbukti dia nusyuz, maka dengan sanksi ini dia akan menyadari kesalahannya.
Keempat, Kalau tahap-tahap tersebut belum cukup untuk menyadarkan sang istri, maka diperbolehkan melakukan sanksi pemukulan dalam rangka mendidik, memperbaiki, dan meluruskan. Karena tujuannya untuk mendidik, bukan menyakiti, misalnya meninju dengan kepalan tangan hingga terluka berdarah-darah untuk melampiaskan amarah dan dendam kesumat. Memukul yang dibolehkan adalah pukulan ghairu mubarrihi, yaitu yang tidak melukai dan tidak mematahkan, tidak melukai daging dan tidak mematahkan tulang. Dan yang terpenting, tidak boleh memukul anggota badan yang diharamkan, misalnya memukul wajah.
Rasulullah SAW memberikan petunjuk: “Bertakwalah kalian kepada Allah dalam urusan para wanita (istri), karena kalian mengambil mereka dengan amanah dari Allah dan kalian telah menjadikan kehormatannya halal bagi kalian dengan kalimat Allah. Hak kalian terhadap mereka adalah mereka tidak boleh membiarkan seseorang yang kalian benci untuk menginjak (menapak) di hamparan (permadani) kalian. Jika mereka bersikukuh melakukan hal tersebut, maka pukullah mereka dengan pukulan yang tidak keras” (HR Muslim).
Jadi, memukul istri adalah alternatif terakhir sebagai sarana mendidik istri. Tak ada yang perlu dipersoalkan dari tahapan-tahapan pendidikan terhadap istri pembangkang dalam ayat tersebut. Siapapun bisa menerima kebenaran ayat tersebut, kecuali orang yang tidak punya nalar sehat. Bayangkan, apa istri yang pergi seenaknya tanpa minta izin suami itu dibiarkan saja? Apakah istri yang selalu melakukan hobi pergi dari rumah tanpa izin itu masih ditolerir, padahal sudah dinasihati dan diberi sanksi? Tentu tidak!
Islam mengajarkan bahwa kedudukan suami dalam keluarga adalah sebagai kepala keluarga (Qs An-Nisa’ 34) yang salah satu tugasnya adalah mengurus dan mendidik istri. Ketika menjalankan kewajiban sebagai kepala keluarga yang mendidik istri dengan cara yang halus hingga cara pemukulan yang syar’i, sang suami tidak bisa dihukumi sebagai pelaku KDRT. Karena ketegasan dalam mendidik dan nahi munkar berbeda kasus maupun konsekuensinya dengan KDRT.
Justru aneh jika seorang suami berprinsip tidak melakukan ketegasan dalam mendidik istri gara-gara takut terjerat KDRT. Padahal Rasulullah SAW dalam hadits riwayat Nasa’i, Thabrani dan Ahmad, mengancam orang yang melakukan pembiaran terhadap kemaksiatan istri dan anggota keluarganya, sebagai seorang “Dayyuts” yang tidak akan mencium bau surga.
Dengan kerasnya menghujat amar makruf nahi munkar dalam keluarga sebagai KDRT, maka bisa dipastikan bahwa Forum Murtadin Kafirun adalah gerombolan para Dayyuts!!
A. Ahmad Hizbullah MAG
[www.ahmad-hizbullah.com]
(BOX)
Ayat Injil (Bibel) Biang Keladi KDRT di Belanda
Seharusnya para murtadin kafirun malu menghina Islam sebagai agama yang mengajarkan KDRT. Faktanya, ayat Bibel menjadi pemicu terjadinya satu juta kasus KDRT di Belanda.
Radio Nederland Weredomroep (RNW), dalam situsnya menyebutkan, KDRT di Belanda dipicu oleh ayat Alkitab (Bibel). Angkanya cukup fantastis. Dalam satu tahun, satu juta orang di Belanda setiap tahunnya menjadi korban KDRT. Antara 200 hingga 300 ribu orang di antaranya menjadi korban serius atau korban kekerasan berulang. KDRT yang terjadi di Belanda tidak saja fisik, tetapi juga kekerasan seksual dan psikis seperti misalnya mengancam, menghina, dan menelantarkan pasangan.
“Jika ditampar di pipi kiri berilah pipi kananmu, ajaran Kristen ini kemungkinan jadi pemicu Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) di Belanda. Padahal di Belanda sendiri persamaan hak antara perempuan dan laki sudah sangat maju,” tulis RNW dalam berita berjudul “KDRT: Ditampar Pipi Kiri, Berilah Pipi Kanan,” Kamis (30/6/2011).
Menurut Nursyahbani Katjasungkana yang mengikuti workshop KDRT di Amsterdam bersama wakil 6 negara Eropa (Jerman, Austria, Spanyol, Inggris dan Belanda), kekerasan di dalam keluarga Belanda totok (bukan pendatang) lebih banyak terjadi di kelompok-kelompok tradisional yang masih kuat menjalankan agama.
Ayat Bibel yang disebut menjadi biang keladi terjadinya KDRT adalah Injil Matius dan Injil Lukas berikut:
“Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapapun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu” (Matius 5:39).
Dalam prinsip pembalasan (lex talionis), ayat ini sulit ditafsirkan dan musykil diterapkan. Dr FF Bruce, profesor Kristen untuk studi Kritik Alkitab dan Eksegese di Manchester mengakui dengan jujur: “Ini merupakan perkataan keras dalam arti bahwa perkataan ini menetapkan sebuah tindakan yang tidak lazim bagi kita,” (The Hard Saying of Jesus, edisi Indonesia: Ucapan Yesus yang Sulit, Seminari Alkitab Asia Tenggara, 1995, hal. 62).
Lembaga Biblika Indonesia (LBI), lembaga resmi penerbit Alkitab Katolik, membubuhkan catatan kaki yang sangat krusial. Disebutkan dengan jelas bahwa Injil Matius 5:39 tersebut tidak pernah termaktub pada naskah kuno Yunani, bahkan tidak relevan karena kontradiktif dengan Injil Yohanes. Perhatikan catatan kaki LBI berikut:
“Matius 5:39, melawan orang yang berbuat jahat kepadamu tidak ada dalam naskah Yunani, tetapi ungkapan itu mengenai kejahatan yang menimpa orang sendiri… Yesus tidak melarang melawan serangan yang tidak adil, bdk Yoh 18:22 dan sama sekali tidak melarang menentang yang jahat di dunia” (Kitab Suci Perjanjian Baru dengan Pengantar dan Catatan , hlm. 32, Imprimatur Mgr Donatus Djagom SVD, Uskup Agung Ende, Ndona 1974).
Karena nas Injil itu tidak pernah tercantum dalam naskah Yunani, maka bisa dipahami bahwa ayat itu tidak asli. Gara-gara ayat inilah, negeri kincir angin Belanda harus menuai satu juta kasus kekerasan dalam rumah tangga.[]
agus 9:15 am on 13/10/2011 Permalink |
Ini adalah jihad sejati, Semoga Allah SWT memberi kekuatan padamu untuk membuktikan kebenaran yang sejati, kebenaran tentang islam (bukan ajaran Islam yang dislewengkan). Tiada kebenaran kecuali hanya milik Allah.
wikki 4:43 am on 18/07/2012 Permalink |
jadi hanya dengan berjihadlah muslim bisa membuktikan kebenaran keburu mati dah..kafirnya
Stain Remover 4:15 pm on 18/07/2012 Permalink |
@wikki
Jihad itu artinya bersungguh-sungguh dan menafkahi keluarga adalah jihad…semua yang dilakukan dengan bersungguh-sungguh untuk mencapai keridhaan Tuhan adalah Jihad.
wikki 5:18 am on 19/07/2012 Permalink |
oh..jadi yang berjihad di ambon yang dipinpin oleh jafar umar talib itu bersungguh sungguh mencari nafkah dengan membunuh kafir lau hartanya di jarah buat membutuhi keluarga .ck.ck.ck
Stain Remover 5:38 pm on 19/07/2012 Permalink |
@wikki
udah baca tentang jarahan dalam bibel yang brutal dan sadis ?!
Jepri 7:42 am on 27/09/2012 Permalink |
nggak ada tuh!!!!! bohong kamu!
kasno 1:47 am on 07/08/2012 Permalink |
bdullah Ibnu Mas’ud – Saksi Ketidakberesan Mushaf Utsman
Posted by admin on 11/16/10 • Categorized as Dialog Injil – Alquran
Oleh: Ram Kampas
Al Quran
Al Quran
Banyak teman Muslim kurang mengenal sosok istimewa ini, atau mengenalnya sekedar secara sempit dan bias. Soalnya dalam teks umum yang mengisahkan proses tentang kompilasi Quran, sosok Abdullah ibn Mas’ud sering dikesampingkan dengan sengaja. Kenapa begitu? Ya, Ibnu Mas’ud adalah pakar pengajian yang diakui Muhammad. Ia terlalu tahu akan konten Quran dan tidak segan-segan memprotes mushaf edisi khalifah yang dianggap dipaksakan proses kompilasinya menjadi kanon keshahihan. Sejak semula ia telah menolak sejumlah surat dan isi ayat yang ada didalam Mushaf Utsman (Quran sekarang ini). Dengan demikian sikap Ibn Mas’ud yang kontra-arus mayoritas (baca: otoritas kekuasaan) ini dianggap merugikan bahkan membahayakan Islam, yang bagaimana pun tidak bisa mengakui adanya versi “tandingan”. Itulah sebabnya ia perlu disingkirkan sejak dulu – apalagi sekarang ini – disaat orang sudah tidak mungkin mengubah atau mengotak-atik “kesempurnaan-tunggal” mushaf Utsman.
Tetapi sejarah mencatat mushaf Ibn Mas’ud sempat sangat populer dan memiliki pengaruh yang luas khususnya di Kufah, Iraq, sehingga jejak-jejaknya masih berhasil diungkapkan kembali sebagian sebagian, seperti yang sempat diriwayatkan oleh Ibn al-Nadim dalam versi Fihrist, dan juga al-Suyuthi dalam versi Itqan. Mushaf Ibn Mas’ud misalnya tercatat tidak memuat surat-surat ke 1, 113, dan 114. Urutan surat juga berbeda, dimana surat pertama adalah al-Baqarah (surat Quran ke-2), diikuti surat al-Nisa’ (surat ke-4), baru Ali Imran (surat-3), Al-A’raf (surat-7) dll. Juga banyak ayat dalam Quran (yang sekarang ini) yang ternyata berbeda teksualnya, misalnya dalam surat al-Baqarah saja tercatat tidak kurang dari 101 perbedaan teks terhadap apa yang dihimpun Ibnu Mas’ud dari mulut Muhammad! Semua basmalah dikeluarkan karena tidak dianggap wahyu. Sekalipun praktis tidak ada orang Muslim yang mau mengambil resiko melawan arus dengan mengadopsi jejak-jejak mushafnya Ibn Mas’ud (karena semua fragmen dan mushaf tandingan sebagai bukti kebenaran itu sendiri telah termusnahkan akibat dari dekrit Utsman), namun integritas dan otoritas keilmuan Ibn Mas’ud tidaklah bercacat sebagaimana yang terjadi pada diri Utsman.
Ibn Mas’ud sering di-stigmatisasi oleh pakar Islam sekarang ini sebagai orang yang emosionil dan banyak ber-ulah. Tetapi jangan lupa, ia yang polos dan berwatak lugas itu tentu layak menjadi marah ketika ia dizalimi secara kotor. Orang seperti Ibn Mas’ud tidak akan “ber-ulah” sembarangan. Ia adalah sosok yang dikenal sangat serius, kritis, dengan integritas yang tidak menjilat. Ia adalah salah satu Sahabat Nabi yang paling awal memeluk Islam dan berhubungan sangat dekat dengan Nabi dan keluarganya. HR al-Bukhari meriwayatkan bahwa ibn Mas’ud dan ibunya bebas keluar-masuk rumah Rasulullah SAW, bahkan diizinkan untuk mendengarkan pembicaraan rahasia keluarga Nabi, sekalipun istrinya tidak mengenakan hijab (HR.Muslim). Ibn Hisyam dalam bukunya “Life of Muhammad” melaporkan bahwa ia adalah Muslim pertama yang membacakan bagian dari ayat-ayat Al-Quran secara lantang dan terbuka kepada kaum Quraisy yang melemparinya dengan batu. Dia pula yang menjadikan dirinya algojo bagi pemenggalan kepala Abu Jahl demi Nabinya. Huzaifah bin al-Yaman (sahabat dari kaum Ansar) sampai memberi testimony tentang akhlak dan perilakunya yang mirip Rasulullah yang diteladaninya:
Aku tidak pernah melihat seseorang yang kekhusyukan dan perilakunya lebih dekat dengan Rasulullah SAW dibanding Ibnu Mas’ud.
Selain dari itu, ia pulalah yang paling dipuji dalam hal pengajian dan otoritas keilmuan Al-Quran oleh Nabi sendiri:
Belajarlah mengaji Quran dari 4 orang: dari Abdullah bin Mas’ud – beliau memulai dengan nama ini – Salim, eks-budak merdeka dari Abu Hudhaifah, Mu’adh bin Jabal, dan Ubay bin Ka’b. (Sahih al-Bukhari, V, pp.96-97)
Perhatikan bahwa anak kalimat yang digaris bawahi itu adalah komentar dari perawi terkenal Masruq. Itu menunjukkan bahwa diantara orang-orang Muslim pada masa itu, Ibn Mas’ud dianggap sebagai sosok yang otoritasnya paling terkemuka dalam hal Quran.
Ia diakui sebagai fakih dan hafiz, guru dan qadi bagi penduduk Kufah. Ia senantiasa menyertai Nabi dalam bepergian dan tidak absen dalam banyak peristiwa yang kritis. Ia turut dalam sejumlah peperangan bersama-sama dengan Nabi (perang Badr, Uhud, Khandaq), dan ikut sumpah setia Baiat ar-Ridwan di lembah Hudaibiyah, tahun 6 H. Dengan demikian ketika wahyu-wahyu turun kepada Nabi yang memang tidak mengenal tempat dan waktu khusus, maka Ibn Mas’ud-lah orang yang paling sempat dan mampu mencatatnya secara benar. Itu sebabnya beliau berani bersumpah: “Demi Allah, tidak ada satu ayat pun dari Al-Quran tanpa kuketahui latar belakang diturunkannya ayat tersebut. Tidak ada seorang pun yang lebih mengetahui tentang Kitabullah dibanding aku. Meskipun begitu, aku bukanlah orang yang terbaik diantara kalian.” (HR.Ahmad bin Hanbal)
Dia mengklaim mengetahui semua latar belakang diturunkan setiap ayat yang dicatatnya! Itu sebabnya dia berani menolak surat 113 dan 114 sebagai wahyu, karena latar belakang kedua surat tersebut diketahuinya sebagai sebentuk doa yang dipanjatkan Nabi untuk mendapatkan perlindungan Ilahi bagi kedua cucunya, Hasan dan Husen. Tidak berkata sembarangan, Ibn Mas’ud dan memang hanya dia yang sudah membuktikan otoritasnya dalam satu acara khusus dimana ia mendemontrasikan mengaji (tekstual) hingga lebih dari 70 Surat, dimana Nabi sendiri hadir, dan tidak ada seorang pun diantara hadirin yang menyalahkan pengajiannya (Sahih Muslim, vol 4, p.1312 ). Itu sedikitnya berarti bahwa kumpulan 70 surat tersebut adalahkanonik, shahih dihadapan Nabi dan proven bacaannya dihadapan publik! Dialah, dan bukan Zayd, Utsman, dll yang berani berkata apa seadanya:
Saya mendapatkan langsung dari Rasulullah 70 surat ketika Zayd masih remaja kanak-kanak. Apakah kini saya harus membuang apa yang saya peroleh langsung dari Rasulullah? (Ibn Abi Dawud, Kitab al-Masahif, p.15)
Jadi kenapa kelak Zayd dan Utsman tidak sedikitpun merujukkan ke-70 Surat kanonik tersebut ketika mereka berusaha membukukan Quran? Atau sedikitnya menyertakan pemiliknya duduk dalam Panitia Pembukuan Quran? Atau paling tidak menjadikannya “tempat berkonsultasi”, jikalau Muhammad sendiri pun sempat diperintahkan Allah untuk berkonsultasi kepada pembaca pembaca kitab Taurat dan Injil ketika beliau ada keraguan atau ketidak tahuan? (Qs.10:94;16:43).
Mengingat kapasitas Ibn Mas’ud ini, dan fakta bahwa jumlah surat dan ayat yang diturunkan di Mekah – dengan volume hampir 70 % dari total wahyu – adalah jauh lebih besar dari pada yang diturunkan di Medinah, jelaslah bahwa keabsahan mushaf Ibnu Mas’ud menjadi paling berwibawa. Tidak ada orang yang bisa membantah (kecuali menyembunyikan saja) bahwa dialah salah satu otoritas terbesar dalam al-Quran, dan tanpa tandingan untuk surat-surat Makkiyah!
Khalifah Umar bin al-Khattab dalam suratnya kepada penduduk Kufa secara konsekwen mengkonfirmasikan keteladanan dan ilmunya:
Demi Allah yang tidak ada Tuhan selain Dia, sesungguhnya aku mengutamakan Abdullah bin Mas’ud atas diriku. Maka tuntutlah ilmu darinya.
Sebagai tambahan, Ibnu Mas’ud ini bukan hanya di-qualified oleh Nabi, melainkan juga olehJibril menurut tradisi. Ia dikatakan turut hadir ketika Muhammad sedang me-review Al-Quran dengan Jibril setiap tahun; dan bahwa dialah yang telah berhasil mengumpulkan 90 Surat (Ibnu Sa’d, Kitab al-Tabaqat al-Kabir, vol.2, p 441, 457). Maka ketika ia masih menyaksikan kedua surat 113 dan 114 hadir sebagai bagian mushaf Utsmani, iapun berkata:
Jangan menulis ke dalam Quran apa yang bukan bagiannya!
Bagaimana dengan Surat Al-Fatihah itu sendiri?
Seperti yang disebutkan diatas dan yang sudah diketahui luas, Surat Pembukaan ini – berdasarkan latar belakang wahyu yang diturunkan – ternyata tidak dimasukkan oleh Ibn Mas’ud dalam koleksi mushafnya. Surat yang paling diagungkan Islam ini justru tidak punya silsilah kapan dan dimana ia diturunkan Allah kepada Muhammad, atau diturunkan setelah surat yang mana juga tidak diketahui dengan pasti!
Ada pakar yang berspekulasi bahwa surat ini termasuk surat Makkiyah, tetapi ada yang mengakuinya sebagai surat Madaniyah (Lihat pelbagai ensiklopedi Islam, atau Muqaddimah Terjemahan Quran oleh Moh. Rifai). Ibn al-Hassar secara kuat memastikan 20 surat Madaniyah dan 82 surat Makkiyah, dan menyisakan 12 surat yang dipertentangkan makki-madani-nya, dimana salah satunya adalah surat al-Fatihah! (lihat al-Itqan I/44-45). Malahan ada yang meyakini surat itu diturunkan dikedua tempat tersebut. Sedangkan sejumlah ulama termasuk Syeik Allamah Thabathabai malahan mengatakan surat istimewa itu telah diturunkan berulang-ulang, ya di Mekah, ya di Medinah, menjadikan Jibril hampir tak ada kerjaan lain kecuali mengurusi Surat ajaib ini berulang-ulang!
Muslim awam akan kaget mendapati kenyataan ini. Sebab bukankah Surat yang bernama Al-Fatihah sudah menunjukkan bahwa ia harus ditempatkan sebagai Surat Pembukaan (al-Fatihah), jadi, ya seharusnya ia merupakan surat awal Makkiyah! Lagi-lagi ini kekeliruan menyusuli kekeliruan! Si penyanggah ini lupa bertanya, “Siapakah yang memberi nama “al-Fatihah” dan siapa yang menempatkan surat tersebut?” Hanya apabila Allah yang memberi nama dan penempatan lewat wahyuNya, maka ia mempunyai legitimasi ilahi sebagai Pembuka Al-Quran yang sesungguhnya, dan bukan sempalan manusia. Tetapi dimanapun dalam Quran, Muhammad tidak pernah memberikan judul bagi surat-suratnya, melainkan hanya disebut namageneriknya saja sebagai “sebuah surat”, atau “suatu surat” (Qs.2:23, 9:86, 24:1 dst). Surat-surat ini dalam sejarah awal Islam, dirujuk dengan pelbagai nama yang beragam, sebagiannya telah dibuang, dan baru muncul pembakuan judul surat-surat yang membuktikan bahwa itu semua adalah penjudulan manusia…
Merupakan suatu hal yang pasti bahwa nama-nama yang diberikan kepada surat-surat itu bukanlah bagian dari Quran. Tidak jelas kapan munculnya nama-nama surat yang beragam itu…sekitar pertengahan abad ke-8 dapat dipastikan bahwa nama-nama surat yang beragam itu telah memasyarakat” (Taufik A. Amal, Rekonstruksi Sejarah al-Quran, p.211-212).
Keraguan akan pewahyuan Surat Al-Fatihah ini sungguh didukung oleh segudang fakta historis, antara lain menyangkut hal-hal berikut ini:
1). Surat al-Fatihah ini tidak mempunyai pijakan asal-usul dan sebab-musabab pewahyuannya; ia yang sekalipun dianggap surat paling terhormat, namun muncul begitu saja tanpa silsilah!
2). Kosong-kronologi, tidak diketahui kapan ia diturunkan dan dimana. Bahkan tak ada indikasi ia diturunkan setelah ayat atau surat apa.
3). Tidak memiliki legitimasi ilahi dalam tata-letaknya sebagai Ummul Kitab, al-Kafiyah, al-Asas dan sebagai surat pertama, sebab bukan Muhammad yang menetapkannya disana. Pernahkah Nabi menetapkan: “Letakkan surat al-Fatihah sebagai Surat pertama dari semua Quran yang terkumpul?”
4). Kosong dari saksi-mata, sebab siapakah yang sudah membacanya sebagai wahyu sebelum hijrah? Al-Fatihah hanya diketahui muncul ketika liturgi Islam dibakukan dalam tradisi shalat setelah mikraj dan hijrah ke Medinah.
5). Konsekuensi fatal yang tidak ingin dilihat oleh Muslim, bahwa konten wahyunya menunjuk secara lurus: ia yang wahyu dipersekutukan dengan non-wahyu!
NB. Menurut makna dan isi teksnya, al-Fatihah jelas bukan seruan doa dari Allah tetapi sebaliknya, seruan doa manusia kepada Allah. Namun menurut formatnya, ia tidak mungkin lain dari sebentuk wahyu langsung ucapan Allah sebagaimana seluruh kalimat Quran itu adalahseruan Allah. Jadi bagaimanakah memahaminya?
Lihat bahwa Allah tidak menyertakan kata tanda “Qul” [Katakan (hai Muhammad)…] kedalam surat ini, khususnya untuk ayat 5-7, yang memperlihatkan bahwa ia hanyalah sebentuk doa dari manusia, bukan kata-kata verbatim dari mulut Allah. Bukankah penandaan kata ini sudah dibakukan secara khusus dan sudah diserukan oleh Allah sendiri sebanyak 332 kali “Qul” diseluruh Quran? Maka mungkinkah surat al-Fatihah akan dilalaikan dari satu kata “Qul”/“Katakan”…bilamana Allah menginginkan KalimatNya itu diulangkan oleh Muhammad? Kata-seruan itu mutlak diperlukan demi menjaga agar FirmanNya jangan sampai dipersekutukan kedalam “firman manusia.”
Salah paham antara Nabi dan sahabatnya tentang keberadaan ayat-ayat selalu bisa terjadi, dan sebagiannya tampaknya sudah luput dari catatan sejarah. Salah paham sejenis khususnya mudah terjadi untuk bentuk “bacaan doa pendek” dari Nabi, yang lalu dianggap sebagai kalimat wahyu, karena kebetulan bacaan itu bertema DOA dan diucapkan oleh Nabi secara sakral dan transenden dalam situasi doa. Dalam suasana demikian, kalimat-kalimat yang berkarakter demikian juga mungkin diaktualkan sebagai wahyu mistis, larger than life – oleh Muhammad ataupun para sahabatnya, entah sengaja atau tidak – karena akseptasi bersama. Dan itu agaknya dipenuhi sebaik-baiknya oleh “surat” 1, 113, dan 114, yang memang semuanya adalah ujud-ujud doa pekat yang agak puitis, lengkap dengan nuansa pemujaan dan penyembahan!
Ingat analogi legenda mikraj yang juga dikisahkan larger than life sampai ke langit ketujuh, namun tidak disinggung sedikitpun dalam Quran sendiri!
Namun sayang, Muslim sekaliber Ibnu Mas’ud ini – dalam moral, pengetahuan Quran, dan integritas yang berani berjuang melawan-arus tanpa pamrih – ia justru disisihkan Utsman secara sistematik, tanpa didengarkan sedikitpun! Ia yang paling diotorisasikan oleh Muhammad untuk mengajar Quran (termasuk “mengajar” Zayd dan Utsman tentunya!), kini tidak diajak duduk dalam kepanitiaan penyusunan ulang Al-Quran. Ia yang terbukti memiliki sedikitnya 70 surat yang kanonik tanpa terbantah, ternyata samasekali tidak dirujukkan koleksinya oleh Zayd dan Komisi Pengumpulan Al-Qurannya. Melainkan Zayd justru secara insidental merujukkannya kepada koleksi Khuzaymah bin Thabit al-Ansari (yang belum teruji) untuk satu ayat Quran yang kelolosan, yaitu ayat 23 surat al-Ahzaab! Bukankah itu pilihan konyol? Siapa yang memastikan hanya ayat itu saja yang kelolosan dan tidak ada yang lainnya? Malahan oleh Utsman, koleksi Ibn Mas’ud itu harus dilenyapkan tanpa dipersalahkan! Dan ia sendiri dipecat dari jabatannya di Kufah. Alangkah malangnya sahabat Nabi yang satu ini…
Kita bangsa Indonesia masih teringat akan kasus “tercolongnya” satu ayat dalam Rancangan Undang-Undang Kesehatan yang sudah disetujui DPR (ayat 2 Pasal 113 UU Kesehatan, tahun 2009) yang menyangkut soal tembakau. Bukankah pihak yang bertanggung jawab dalam penghilangan itu akan diperiksa dan dituntut? Nah, Zayd yang bertanggung jawab atas pengumpulan mushaf Abu Bakar yang ternyata (sedikitnya) defisit satu ayat tersebut, tidak diperiksa, apalagi dituntut. Ia malahan dijadikan pahlawan atas keberhasilan “penemuan” kembali satu ayat Khuzamah yang dia sendiri korupkan tadinya. Dan revisi mushaf yang dihasilkannya tidak diperiksa ulang, melainkan taken for granted sebagai karya sempurna! Dari sisi ini saja, tanpa usah berprasangka, kita menyadari bahwa Mushaf Utsman yang dianggap purna-sempurna identik seperti apa yang tertulis di Lauhul Mahfudz tablet di sorga, sebenarnyalah harus ditempatkan dalam kesalahan sebesar seperti apa yang diumumkan – dan yang dimaksudkan – oleh Ibn Mas’ud sendiri, yaitu,
“Jangan menulis kedalam Quran apa yang bukan bagiannya!”
kasno 2:07 am on 07/08/2012 Permalink |
Pertanyaan Mengenai Iman
Episode 53
Sumber-Sumber Al Qur’an
Mohamed: Selamat datang, para pemirsa terkasih, ke episode terbaru dari program kita, “Pertanyaan Mengenai Iman”. Dan kita juga kedatangan tamu kita terkasih, Bapak Pendeta Zakaria Botros. Selamat datang Pak
Bpk. Pdt. Zakaria B.: Terima kasih banyak.
Mohamed: Para pemirsa terkasih, kami telah menerima banyak surat, dan dengan senang hati saya akan membacakannya bagi Anda. Mari kita mulai dengan surat ini, datang dari Mesir. Dikatakan: “Salam dan hormat saya bagi program Al Hayat. Saluran ini merupakan kubu pengetahuan agama yang luar biasa, dan bermanfaat bagi orang-orang seperti saya. Semoga Allah terus memeliharanya selamanya. Ini merupakan kebanggaan dan harta bagi mereka yang mencari pengertian. Saya telah mendengarkan Bapak Pendeta Zakaria Botros mengenai penelitiannya atas ayat-ayat Al Qur’an dan persengketaan mereka, begitu juga pertentangan diantara ayat-ayat tersebut. Hal ini telah membangkitkan kegusaran dalam hati saya, tetapi saya tidak menemukan sumber lainnya yang mengungkapkan ini kepada saya, kecuali program ini. Saya jatuh cinta dengannya, dan sekarang saya tidak menonton yang lain. Saya merasa terhibur ketika saya menontonnya, sangat terhibur sampai saya mendatangi seorang ulama dan bertanya kepadanya, apa yang telah Bapak Pendeta Zakaria Botros katakan, tanpa memberi tahu dia bahwa ini adalah kutipan dari Bapak Zakaria. Ia berkata, “Ya, ini benar.” Dan setelah saya selesai berbicara dengannya, saya memberitahu beliau bahwa saya mendengar ini dari Bapak Zakaria. Mukanya langsung berubah. Ia mendamprat saya dan berkata, “Jangan duduk dan mendengarkan hal-hal tersebut dari orang-orang seperti itu.” Jadi saya katakan kepada beliau beberapa saat kemudian, “Anda mengatakan kepada saya bahwa hal-hal ini benar, jadi mengapa Anda sangat cepat berubah?” Ia pergi dan meninggalkan saya.
Bpk. Pdt. Zakaria B.: Kasihan!
Mohamed: “Jadi mohon kirimkan kepada saya semua hal yang dapat memberi saya pengajaran mengenai ajaran Isa Al-Masih. Saya ingin mengerti dengan pikiran dan hati saya, yang mana keduanya sungguh mengingininya.”
Bpk. Pdt. Zakaria B.: Amin.
Mohamed: “Jadi mohon kirimkan kepada saya semua hal yang dapat memberi saya pengajaran mengenai ajaran Isa Al-Masih. Saya ingin mengerti dengan pikiran dan hati saya, yang mana keduanya sungguh mengingininya.” Kami telah menerima banyak pertanyaan-pertanyaan, dan sebelumnya kita berbicara mengenai sumber-sumber yang diambil Muhammad untuk Al Qur’an-nya, dan Anda telah menunjukkan kepada kami isu mengenai legenda-legenda. Tetapi apakah ada sumber-sumber lainnya yang dapat Anda jelaskan kepada kami di episode ini?
Bpk. Pdt. Zakaria B.: Baik Tentu saja, ada beberapa sumber, menurut penelitian yang yang dilakukan atas akar dan fondasi agama. Sekarang saya hanya mengajukan hal-hal yang telah ditunjukkan oleh penelitian-penelitian ke arena diskusi, dan saya berharap agar para ahli agama tidak membiarkan orang-orang tidak mendapatkan jawabannya, tetapi akan menjawabnya. Ini sebuah kesempatan. Biarkan mereka menjawabnya. Anda tahu, saya dapat merasakan Saudara Ahmed, sejujurnya, karena ia pergi ke sumbernya untuk bertanya kepadanya, dan orang itu hanya pergi dan meninggalkan dia. Maksud saya, saya berharap ini merupakan kesempatan yang akan diambil oleh para ulama, untuk menjawab pertanyaan tersebut. Buku-buku referensi perbandingan agama-agama menunjukkan kepada kita akarnya. Mereka menunjukkan kepada kita bahwa sumbernya adalah Yahudi – Israel – begitu juga sumber Kitab Suci, diantara sumber-sumber lainnya.
Mohamed: Maksud Anda, sumber-sumber Al Qur’an? Yahudi – Israel – dan Kitab Suci juga…?
Bpk. Pdt. Zakaria B.: Dan Kitab Suci.
Mohamed: O keajaiban diantara keajaiban-keajaiban! Saya ingin mengajukan sebuah pertanyaan kepada Anda.
Bpk. Pdt. Zakaria B.: Silahkan.
Mohamed: Saya belajar bahwa Muhammad seorang yang buta huruf, ia tidak dapat membaca maupun menulis. Karena dikatakan: “Baca dalam nama Allah yang menciptakan”, dan ia berkata “Aku tidak dapat membaca.” Dan semua hal yang kita telah tahu. Jadi bagaimana Anda dapat berkata bahwa ia bertumpu pada sumber-sumber ketika menyusun Al Qur’an?
Bpk. Pdt. Zakaria B.: Sebuah pertanyaan yang baik.
Mohamed: Maksud saya, dalam menulis Al Qur’an.
Bpk. Pdt. Zakaria B.: Baiklah, sejujurnya ini merupakan sebuah pertanyaan yang baik dan serius. Mari kita mulai dengan bagian pertama yang Anda tanyakan. Diketahui bahwa Muhammad seorang yang buta huruf; seorang rasul yang buta huruf, dan dikirim ke orang-orang yang buta huruf, dan sudah menjadi gosip di manapun selama 14 abad, bahwa Muhammad seorang yang buta huruf, artinya ia tidak dapat membaca maupun menulis. Dan fokus benar-benar telah ditempatkan pada aspek ini, yaitu untuk menunjukkan mujizat Al Qur’an… Yaitu Al Qur’an ini, dengan segala kepandaian berbicaranya dan bahasa yang indah dan jelas, dihasilkan oleh seseorang yang buta huruf… jadi sumbernya pasti melebihi kebuta-huruf-an itu.
Mohamed: Jadi, inilah yang Anda katakan.
Bpk. Pdt. Zakaria B.: Ini yang saya lihat, dan saya beritahu Anda mengapa. Karena melalui penyelidikan dan penelitian, kita menemukan bahwa Muhammad… kata, “Ummia” tidak berarti buta huruf, yaitu tidak dapat membaca maupun menulis, karena ada bukti-bukti bahwa Muhammad dapat membaca. Anda tertarik untuk mengetahui hal ini?
Mohamed: Oh, ya. Silahkan
Bpk. Pdt. Zakaria B.: Biarkan saya memberitahu Anda. Di Ensiklopedia Islam, volume 26, di halaman 8168… sebuah Ensiklopedia yang diajukan oleh sheikh dari mesjid Al Azhar sendiri, yang sekarang; Sheikh Sayed Tantawy, seorang profesor. Jadi Ensiklopedia ini, atau “Da’erat Al Ma’aref” berkata: “Bukan tidak mungkin bahwa saat itu Muhammad menulis sendiri hal-hal yang telah diungkapkan kepadanya di Al Qur’an mulia.”
Mohamed: Ia menulis sendiri…
Bpk. Pdt. Zakaria B.: Sendiri. Ia menulis sendiri. Ini nomor satu. Ya. Nomor dua. Dari “Prophetic Biography” (Biografi Kenabian) oleh Ibn Hisham, dan buku Ibn Sayed Al Nassafy, “Oyoon Al Athar Fi Fenoon Al Maghazy Wa Al Shama’el Wa Al Seyar”, volume 2, halaman 164: “Ketika delegasi Qorashite datang untuk bernegosiasi dengan Muhammad…”
Mohamed: Apakah ini di waktu tertentu saat masa perdamaian?
Bpk. Pdt. Zakaria B.: “Al Hodaybya”, atau perdamaian. Ketika mereka datang ke Hodaybya untuk mendamaikan mereka dengan Muhammad, supaya ia dapat masuk ke Mekah sesuai dengan perjanjian tertentu. Jadi setelah mereka menandatangani perjanjian tersebut dan ada banyak negosiasi dan banyak perubahan, mereka sampai ke titik tanda tangan. Sehingga Aly Ibn Aby Taleb… dialah penulisnya, penulis perdamaian itu, menulis dibawahnya: “Muhammad, rasul Allah.” Untuk ditanda-tangani pihak lainnya, jadi delegasi Qurashite berkata, “Oh, tidak. Apakah ia rasul Allah, dan apakah kita telah mengakui bahwa ia adalah rasul Allah, apakah ini sikap kita terhadap dia? Kita tidak mengakui bahwa ia rasul Allah.”
Mohamed: Maksud Anda, saat itu, orang-orang Qurashite tidak mengakuinya sebagai seorang rasul?
Bpk. Pdt. Zakaria B.: Ya, ini sebelum penaklukkan Mekah. Jadi mereka berkata, “Kita harus mengganti tanda-tangannya, dan harus menggunakan nama yang kita kenal – Muhammad Ibn Abd Allah – jadi Muhammad berkata kepada Aly, “Baik., rubah itu, Aly.” Tetapi Aly bersumpah: “Demi Allah, aku tidak akan pernah mengusir engkau.”
Mohamed: Inilah yang Aly katakan.
Bpk. Pdt. Zakaria B.: Aly berkata, “Aku tidak akan menghapus namamu sama sekali.” Ia mencobanya, tetapi tidak berhasil. Jadi Muhammad harus… Anda tahu yang dikatakan? Al Bokhary menuturkan … Al Bokhary: “Rasul Allah menghapusnya dan menulis… ia menghapus kata ‘rasul Allah’, ‘Muhammad, rasul Allah’, Muhammad menghapus rasul Allah, dan menuliskan dengan tangannya sendiri, ‘Muhammad Ibn Abd Allah.’”
Mohamed: Tulisannya benar-benar berisi: “Sang Rasul memegang naskah tersebut dan menghapusnya, ia sendiri, dan ia menghapus ‘rasul Allah.’”
Bpk. Pdt. Zakaria B.: Ia menghapus “rasul Allah”(1), bukan “Muhammad”. Jadi ia tahu cara membaca…
Mohamed: Maksud Anda, bukan Aly yang menghapusnya?
Bpk. Pdt. Zakaria B.: Bukan, bukan, sang Rasul yang melakukannya. Ini contoh kedua dan yang ketiga, hanya untuk membuktikan bahwa ia dapat membaca dan menulis.
Mohamed: Saya bertanya-tanya apakah kejadian ini ada hubungannya dengan kelompok Syiah dan Suni.
Bpk. Pdt. Zakaria B.: Tidak, waktu itu Syiah tidak ada.
Mohamed: Yaitu, dihapuskan. Silahkan teruskan…
Bpk. Pdt. Zakaria B.: Selain itu… ada sebuah buku yang disebut, “The Arab Peninsula Before Islam” (Semenanjung Arab sebelum Islam). Pengarang buku tersebut adalah Borhan Al Deen Dalw. Halaman 224…
Mohamed: Apakah buku ini ada di sirkulasi saat ini?
Bpk. Pdt. Zakaria B.: Ya. “The Arab Peninsula before Islam” (Semenanjung Arab sebelum Islam). Salah satu buku yang sangat penting. Dikatakan, “Muhammad belajar bahasa Arab dari Zaid Ibn Amr Ibn Nofail, ketika ia di gua Hyraa. Ketika ia ada di gua Hyraa, ia belajar membaca dan menulis. Zaid Ibn Amr Ibn Nofail adalah seorang Haneef. Ia mengenakan kebiasaan biksu dan tinggal di gua Hyraa, dan Muhammad sering pergi ke situ dan menghabiskan waktu sebulan, dan ia belajar membaca dan menulis darinya. Ini ditulis oleh Borhan Al Deen Dalw. Ibn Hisham juga mengatakan, di “Prophetic Biography” (Biografi Kenabian), volume 1, halaman 223. Di halaman 223, dikatakan, berbicara mengenai Zaid Ibn Amr: “Al Khattab sangat mencaci maki Zaid sampai ia mengusirnya ke bagian tertinggi Mekah, jadi ia menetap di Hyraa, di seberang Mekah. Zaid-lah yang mengajarkan Muhammad. Ia seorang yang sangat baik.
Mohamed: Ia mengajarkan Muhammad membaca dan menulis.
Bpk. Pdt. Zakaria B.: Ya, membaca dan menulis saat Hanyfa Muhammad(2), sebelum Islam. Bukti keempat, buku “Al Bedayat Al Oola Lelisraeilyat”.
Mohamed: Buku mana?
Bpk. Pdt. Zakaria B.: “Al Bedayat Al Oola Lelisraeilyat.” Ini adalah pujian dari elemen Israel, yang diperkenalkan kepada Tradisi. Dibawah judul “The Translation of the Pentateuch (Torah) into Arabic” (Terjemahan Kitab Taurat ke Bahasa Arab), halaman 13-18, ditulis oleh Hassan Youssef. Al Thaher; Hassan Youssef. Al Thaher. Cetakan pertama di tahun 1991, oleh penerbit Al Zahraa, di Abdeen, Kairo.
Mohamed: …Mesir.
Bpk. Pdt. Zakaria B.: Ini yang dikatakan: “Seorang Israil datang kepada rasul Muhammad, bertanya kepadanya mengenai hukuman atas perzinahan, dan ia sedang memegang Kitab Taurat.” Ia menunjuk ayat mengenai penghakiman atas perzinahan di Kitab Taurat. “Dan orang Israil tersebut menunjuk tulisan mengenai penghakiman atas perzinahan, karena ia takut Muhammad akan membaca tulisannya, karena tertulis dalam bahasa Arab.” Jadi Muhammad dapat membaca, dan orang tersebut tahu ia dapat membaca karena orang tersebut telah berhubungan dengannya, jadi orang tersebut bertanya kepadanya, “Apa penghakiman bagi perzinahan?” Tetapi ia telah menyembunyikan ayat mengenai penghakiman. Ayat yang telah orang tersebut tanyakan. Jadi ada 4 kebenaran dan bukti dari buku-buku Arab mengenai hal ini. Dan sekarang kita sampai ke hal yang sangat penting.
Mohamed: Dan ini semua merupakan rincian-rincian khusus yang tertulis di buku-buku.
Bpk. Pdt. Zakaria B.: Dari buku-buku, penelitian, dan pelajaran Arab. Tetapi sekarang kita sampai ke hal yang sangat penting. Kalau begitu, mengapa dikatakan bahwa ia seorang rasul yang buta huruf, dikirim ke orang-orang yang buta huruf? Apa arti dari hal ini? Ini ditemukan di Surat ke 62 (Al Jumu’a), ayat 2 “Dia-lah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul di antara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka.” Oh. Buta huruf tapi akan membacakan. Apakah ia akan membaca kepada mereka? Maksud saya, “Ayat-ayatnya dan menyucikan mereka dan mengajarkan mereka buku dan kebijaksanaan… dan seterusnya.” Mari kita periksa komentar Al Qurtoby mengenai ayat ini. Ia berkata, “Ibn Abbas berkata, ‘Al Omioon – buta huruf – adalah semua orang Arab, apakah mereka menulis atau tidak, karena mereka bukan orang-orang buku.” Dan oleh karenanya, ia memanggil mereka buta huruf.
Mohamed: Jadi, ini interpretasi dari “Ommi” seseorang tanpa sebuah buku.
Bpk. Pdt. Zakaria B.: Ya.
Mohamed: Menurut Al Qurtoby.
Bpk. Pdt. Zakaria B.: Bukan hanya itu, tetapi Al Tabary juga. Jadi sekarang kita mempunyai 2 orang saksi. Jelas? Komentar Al Tabary atas ayat di Surat ke 62 (Al Jumu’a) mengatakan: “Yonos menuturkan kepadaku.” Ia berkata, ‘Ibn Wahb memberitahu kami, ia berkata Ibn Zaid berkata, mengenai pernyataan ini: “Ia-lah yang mengutus sang Rasul dari orang-orang buta huruf diantara mereka sendiri.” Ia berkata, “Orang-orang Muhammad dipanggil buta huruf, karena sebuah buku belum diturunkan kepada mereka.” Dan ini benar-benar frase yang sama dengan yang ada di Kitab Suci, tetapi bukan “Omioon”, melainkan “Omamioon”. Yaitu, orang bukan orang Israil.
Mohamed: Jadi, “Omami” adalah orang bukan orang Israil yang belum menerima buku ilahi.
Bpk. Pdt. Zakaria B.: Tepat. Dan ini adalah orang-orang yang sama yang dipanggil “Omiyoon” dalam Al Qur’an. Bukankah itu benar? Hanya satu “M” yang telah dihapus. “Omamiyoon” telah menjadi “Omiyoon.”
Mohamed: Jadi bagaimana kita dapat menjelaskan ayat yang berkata: “Baca saya bukan seorang pembaca” dan “Baca saya bukan seorang pembaca”?
Bpk. Pdt. Zakaria B.: Masing-masing mempunyai interpretasi. Saya bukan seorang penterjemah. Saya tidak menginterpretasi tulisan.
Mohamed: Saya pribadi bertanya-tanya mengenai ayat ini.
Bpk. Pdt. Zakaria B.: Saya tidak menginterpretasi Al Qur’an. Tetapi sepertinya ia sebenarnya membaca. Mungkin pada awalnya ia ragu-ragu, karena ketika ia telah pergi dan kembali, dan berkata kepada Khadija: “Bungkus aku”, Khadija bertanya kepadanya, “Kamu kenapa?” Ia menjawab, “Mungkin aku melihat setan, atau aku telah disentuh oleh seorang jin.”
Mohamed: Anda menyebutkan itu sebelumnya.
Bpk. Pdt. Zakaria B.: Ya. Bukankah itu benar? Jadi mungkin ia tidak mau membaca karena ia tidak benar-benar percaya pada dirinya sendiri?
Mohamed: Tetapi ratusan juta orang sekarang percaya… Tidak hanya tahu, tetapi percaya bahwa sang Rasul seorang yang buta huruf, dalam arti tidak membaca maupun menulis. Aneh!
Bpk. Pdt. Zakaria B.: Percaya saya, percaya saya, saudara terkasihku, tidak ada hal yang lebih menyedihkan daripada ketidakpedulian. “Orang-orangKu musnah karena tidak memiliki pengetahuan.” Dan oleh karenanya, seseorang harus menggunakan pikirannya.
Mohamed: Tentu saja. Tentu saja.
Bpk. Pdt. Zakaria B.: Apakah Anda sudah melihat saudara ini sudah menggunakan otaknya? Ia menggunakannya. Oh, silahkan teruskan.
Mohamed: Mari lanjutkan diskusi sebelumnya mengenai sumber-sumber Al Qur’an. Apa yang ingin Anda beritahu kepada kami mengenai “Israeliyat”? Ini topik yang cukup menarik bagi saya, secara pribadi.
Bpk. Pdt. Zakaria B.: Dan tentu saja, keprihatinan utama kita adalah agar para pemirsa menyadari semua ini. Tentu saja…
Mohamed: Tentu saja.
Bpk. Pdt. Zakaria B.: Sebenarnya, peninggalan Islam, budaya Islam mengetahui Al Israelyat di Tradisi Rasul. Setiap Anda mengutip Tradisi Rasul, mereka akan berkata, “Tidak ini Israelyat”. Apa arti “Israelyat”? Artinya telah disisipkan oleh orang Israil… datang dari sumber Israil. Dan oleh karenanya, tidak dapat dipercaya.
Mohamed: Apakah itu benar?
Bpk. Pdt. Zakaria B.: Ibn Taymia mengatakan dalam bukunya, “Jamea Al Rasael”, halaman 64, mengenai Tradisi yang dipalsukan: Ia berkata, “Mereka adalah perkataan yang salah, dan tidak dapat digunakan sebagai bukti. Mereka adalah Tradisi yang difabrikasi atau dibuat-buat, atau elemen Israel yang tidak resmi yang telah menjalar ke Tradisi.” Oh, tetapi Tradisi adalah sumber utama hukum Islam. Jadi mereka telah disisipkan di dalam Tradisi, dan apa yang menghalangi mereka disisipi di yang lainnya? Dengan segala hormat saya tunggu untuk pendapat lainnya…
Mohamed: Tapi mereka adalah kata-kata yang salah. Mereka ditolak.
Bpk. Pdt. Zakaria B.: Tetapi mereka telah disisipi. Ya. Bukankah begitu sekarang? Hal yang sama telah dikatakan mengenai Al Qur’an, bukan hanya Tradisi Rasul. Muncul di Surat ke 25 (Al Furqan). Dari ayat 4-6, dikatakan: Dan orang-orang kafir berkata: “Al Qur’an ini tidak lain hanyalah kebohongan yang diada-adakan oleh Muhammad, dan dia dibantu oleh kaum yang lain”; maka sesungguhnya mereka telah berbuat suatu kelaliman dan dusta yang besar. Dan mereka berkata: “Dongengan-dongengan orang-orang dahulu, dimintanya supaya dituliskan, maka dibacakanlah dongengan itu kepadanya setiap pagi dan petang.” Kita belajar sebelumnya mengenai legenda-legenda, bahwa orang-orang berkata demikian mengenai Muhammad. Dan seperti yang sudah kita katakan, tidak ada asap tanpa api, jadi ini sesuatu yang membutuhkan sedikit penelitian dan pembelajaran.
Mohamed: Jadi apa hubungan ini dengan: “Kami telah menurunkan surat peringatan dan kita menjaganya.”
Bpk. Pdt. Zakaria B.: Itulah masalahnya. Inilah masalah dan isu yang membutuhkan penelitian yang hati-hati, karena nasib kekal seseorang sedang tergantung. Apakah Anda berjalan di jalan menuju kekekalan, atau tidak?
Mohamed: Dan itu benar-benar yang kita bicarakan, benar-benar yang mau kita bagikan.
Bpk. Pdt. Zakaria B.: Itulah.
Mohamed: Nasib kekekalan seseorang, itulah poinnya. Silahkan lanjutkan.
Bpk. Pdt. Zakaria B.: Elemen Israel, sebagai sumber Al Qur’an… Al Israelyat terdiri dari dua sumber. Sumber pertama adalah Perjanjian Lama. Dan sumber kedua adalah cerita-cerita rakyat yang berasal dari cerita rakyat Israil. Ia bertumpu kepadanya. Ia menyalin hal-hal dari Kitab Suci, dan mengambil dari situ, cerita-cerita rakyat – cerita-cerita yang terkenal – hal-hal tertentu yang menjadi bagian dari Al Qur’an.
Mohamed: Dan dengan Perjanjian Lama maksud Anda adalah Kitab Taurat…
Bpk. Pdt. Zakaria B.: Kitab Taurat, Kitab Zabur… dan Kitab Para Nabi.
Mohamed: Kitab Taurat, yaitu buku orang Israil?
Bpk. Pdt. Zakaria B.: Tepat. Dan bagaimana kita tahu itu? Dari Surat ke 87 (Al A’la). Muhammad sendiri mengaku bahwa Al Qur’an ini dari Kitab Suci, dengan kedua perjanjian. Di Surat ke 87 (Al A’la), ayat 18 dan 19, dikatakan: “Sesungguhnya ini – yaitu Al Qur’an – benar-benar terdapat dalam Kitab-Kitab yang dahulu, (yaitu) Kitab-Kitab Nabi Ibrahim dan Nabi Musa.” Jadi ia sendiri berbicara dan memberitahu kita sumber-sumbernya. Ada di gulungan-gulungan paling awal. Dan di Surat ke 53 (Al Najm) ayat 36 dan 37: “Ataukah belum diberitakan kepadanya apa yang ada dalam lembaran-lembaran Musa? Dan lembaran-lembaran Ibrahim?” Jadi, ini hal yang sama lagi. Surat ke 26 (Ash Shu’araa) ayat 199(3): “Ada di Kitab Zabur dari orang-orang awal.” Yaitu, Kitab Zabur dari orang-orang awal. Oleh karenanya, gulungan awal, seperti yang dimiliki para komentator, adalah buku-buku yang dibukakan sebelum Al Qur’an. Jadi, Kitab Taurat dan awal Kitab Injil adalah sumber Al Qur’an.
Mohamed: Mungkin para pemirsa akan mempertanyakan contoh-contoh yang terang dari kutipan-kutipan Kitab Taurat dan Kitab Zabur. Apakah Anda mempunyai contoh-contohnya?
Bpk. Pdt. Zakaria B.: Oh, tentu saja.
Mohamed: Silahkan…
Bpk. Pdt. Zakaria B.: Ada banyak contoh. Sebagai satu contoh, dari buku Kejadian, cerita penciptaan telah disalin. Di Kitab Kejadian dikatakan: “Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi…” dan di Surat ke 6…
Mohamed: Permisi. Maksud Anda, penciptaan?
Bpk. Pdt. Zakaria B.: Ya. Penciptaan bumi. Saat saya berkata “Penciptaan” atau “Khalika”, saya percaya keduanya mempunyai arti satu dan sama… secara bahasa, maksud saya. Jadi dikatakan, “Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi”, dan di Surat ke 6 (Al An’am) ayat 63(4), dikatakan: “Ia menciptakan langit dan bumi.” Kata-katanya hampir sama. Baik. Jadi apakah ini sebuah wahyu yang baru… maksud saya Al Qur’an, mengapa Al Qur’an mengulang frase tua yang sama? Mengapa ia tidak menghasilkan sesuatu…
Mohamed: Kitab Kejadian ini bagian dari Kitab Taurat?
Bpk. Pdt. Zakaria B.: Ya, bagian dari Kitab Taurat. Taurat terdiri dari 5 Kitab, dan yang pertama adalah Kitab Kejadian. Cerita mengenai Nabi Adam dan Siti Hawa … sekali lagi di Kitab Kejadian, yang merupakan Kitab pertama Kitab Taurat, dari ayat 27-28(5): “Allah menciptakan manusia itu menurut gambarNya … Allah memberkati mereka.” Dan di Surat ke 2 (Al Baqarah) ayat 30 dibaca sebagai berikut: “Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.” Seorang manusia. Cerita mengenai Kain dan Habel. Di Kitab Kejadian, dikatakan: “Dan terjadilah bahwa Kain…” (6)
Mohamed: Maksud Anda “Kabeel”? Kita mengatakan “Kain”, tetapi orang-orang Muslim mengatakan “Kabeel” dan kita mengatakan “Kain.” Anda mengatakan Kain.
Bpk. Pdt. Zakaria B.: Tetapi, di Kitab Suci, ini bahasa Ibrani asli. Karena ini bukan kata Arab, tapi nama Israil … Kain, dengan “N”. Tetapi saat Anda mendengarkannya, suaranya mirip seperti Habeel dan Kabeel, tetapi secara ilmiah, adalah “Kaeen” dan “Habeel.” “Dan terjadilah bahwa Kain melawan adiknya Habel, dan membunuhnya.” (6) Hal yang sama di Surat ke 5(7) (Al Maidah) “Dirinya sendiri mendorong ia untuk membunuh saudaranya, jadi ia membunuhnya.” Apakah Anda mengikuti? Maksud saya, kata-katanya hampir sama. Cerita mengenai Nabi Nuh dan banjir… perbedaannya adalah Al Qur’an mengklaim bahwa salah satu anak Nabi Nuh menghilang diluar bahtera, tetapi di Kitab Kejadian di Kitab Suci, tidak dikatakan demikian. Semuanya selamat. Cerita Nabi Ibrahim… Anda menemukannya di Kitab Kejadian, dan di Al Qur’an, di Surat ke 2 (Al Baqarah) dan Surat ke 87 (Al A’la) dan Surat ke 14 (Ibrahim). Cerita yang sama diulang. Cerita mengenai Lot. Anda dapat menemukannya di kitab Kejadian, dan juga dapat menemukannya di Al Qur’an, di Surat ke 11(Hud) sampai Surat ke 37 (Al Saffat)… semua surat-surat tersebut. Dan sekali lagi, cerita mengenai Yakub, Israil. Di Kejadian, dan di Surat ke 61(Al Saff), dan Surat ke 2(Al Baqarah)… dan seterusnya. Cerita mengenai Yusuf. Di Kejadian, dan di Surat ke 40 (Gafir), dan lainnya. Ini mengenai Kitab pertama Kitab Taurat. Kitab kedua Kitab Taurat, yaitu Kitab Keluaran, berisikan cerita mengenai Nabi Musa dan Firaun. Anda menemukannya di Keluaran, dan di Surat ke 2 (Al Baqarah), tiang awan atau asap di Surat ke 2 (Al Baqarah), dan sama di Kitab Keluaran. Roti manna dan burung dara, di Surat ke 2(Al Baqarah). Batu di Surat ke 2 (Al Baqarah). Di Kitab Imamat… Juga, anak lembu emas di Surat ke 2 (Al Baqarah). Penampakan Allah kepada Nabi Musa. Di Surat ke 28 (Al Qasas), diantara yang lainnya… Kitab Imamat, dan Kitab Bilangan, dan Kitab Ulangan, dan Nabi Samuel, dan I Raja-Raja, dan Nabi Ayub, dan Nabi Yunus. Banyak hal telah disalin. Dan tidak ada waktu untuk membicarakannya.
Mohamed: Ya. “Sefr”, apakah itu sebuah ayat atau seperti surat?
Bpk. Pdt. Zakaria B.: Itu sebuah surat.
Mohamed: Baik Ada sebuah pertanyaan yang muncul. Bagaimana sang Rasul mengetahui semua cerita-cerita tersebut?
Bpk. Pdt. Zakaria B.: Pertama, ia mengetahui itu semua dari orang-orang Israil yang banyak tinggal di situ, di Arab.
Mohamed: Mereka adalah generasi Muhammad di masa itu.
Bpk. Pdt. Zakaria B.: Ya, ia tinggal bersama-sama dengan mereka, ia mempunyai hubungan dengan mereka, dan ia membunuh banyak dari mereka, seperti Banu Qoraitha, dan masih banyak yang lainnya. Jadi mereka ada disana. Sheikh Khaleel Abd Al Kareem, dalam bukunya, “Fatret Al Takween Fi Hayat Al Sadeq Al Ameen”, halaman 95, mengatakan sebagai berikut: “Ibu Khadija telah memberikan kesempatan kepada rasul Muhammad untuk bertemu dengan Pastur Waraka dan orang-orang sepertinya, seperti Biksu Addas dan Bohayra.”
Mohamed: Waraka Ibn Nawfal?
Bpk. Pdt. Zakaria B.: Waraka Ibn Nawfal. Benar. “Dan menghabiskan malam hari yang panjang dengan Ibn Nawfal untuk belajar dan mempelajari dan berdialog.” Ini adalah sumber dengannya, dan: “Khadija adalah orang yang mempersiapkan Muhammad bergabung dengan para orang agama dari semua agama, sekte, dan ajaran.” Dan oleh karenanya, ada sumber manusia yang hidup, yang dari mereka Muhammad menyalin dan mempelajari hal-hal tersebut.
Mohamed: Anda katakan di awal… Permisi, apakah Anda sudah selesai? Anda katakan di awal bahwa sumber-sumber dari Al Qur’an adalah Israelyat. Al Israelyat adalah cerita-cerita rakyat orang Israil. Apa maksud Anda?
Bpk. Pdt. Zakaria B.: Cerita-cerita rakyat, yaitu cerita-cerita rakyat… Talmud Israel, yang disebut Babylonian Talmud. Sembilan surat dalam Al Qur’an berisikan ayat-ayat yang menjelaskan bahwa generasi rasul Muhammad yakin bahwa apa yang ia katakan sebenarnya berasal dari legenda-legenda kuno, dan mereka menyatakannya kepada sang Rasul sendiri. Ini terbukti di Surat ke 6 (Al An’am), “Dan orang-orang kafir berkata: Dongengan-dongengan orang-orang dahulu… dan seterusnya”, begitu juga Surat ke 25 (Al Furqan) dan 23 (Al Muminun) dan 27 (Al Naml), dan seterusnya. Sekarang kita datang ke ulama besar, yaitu Sheikh Abd Allah Youssef Aly, ia seorang penterjemah Al Qur’an. Ia berkata dalam komentarnya mengenai Al Qur’an, halaman 1382: “Al Qur’an menyalin dari buku-buku, yang dengan hormat disebut, “buku-buku cerita rakyat Semit.” Ia menyalin dari buku-buku cerita rakyat Semit, dimana ia berkata ada sebuah buku dari buku-buku tersebut yang berbahasa Yunani. Buku tersebut telah diterjemahkan ke bahasa Inggris, dan diterbitkan di London, di tahun sekian dan sekian”, dan Sheikh Abd Allah menambahkan sebagai berikut: “Sepertinya buku ini telah diambil dari asal usul orang Israil”, dan menjadi referensi – Sheikh Youssef Aly lakukan ke sumber lainnya, yaitu buku Israel Medrash. Ia menulis mengenai hal ini di halaman 1638. Jadi cocok bagi seorang pencari kebenaran untuk mengunjungi beberapa website di internet, untuk membaca lebih banyak penelitian-penelitian dan membuktikannya secara ilmiah… Talmud, Midrash, dan Ensiklopedia Judaica, Ulasan Islam, Cahaya Kasih, mitos-mitos dalam Al Qur’an. Ini semua adalah website-website di internet, dan ia dapat membaca mengenai topik ini lebih banyak.
Mohamed: Talmud, dan Midrash, dan Ensiklopedia Judaica, Ulasan Islam Moragaat Al Islam, Cahaya Kasih…
Bpk. Pdt. Zakaria B.: “Mitos-mitos dalam Al Qur’an”, “Al Asateer Fi Al Al Qur’an.”
Mohamed: “Al Asateer Fil Al Al Qur’an.” Di sisa waktu yang kita miliki, dapatkah Anda mengutip beberapa contoh bagi kami?
Bpk. Pdt. Zakaria B.: Ya, ada banyak contoh. Contohnya, Al Qur’an menyalin dari sebuah buku bernama “Pharqi Rabbi Eli Azzer.” Bab 21 … legenda mengenai Kain belajar dari seekor burung gagak bagaimana mengubur saudaranya sendiri, di Surat ke 5 (Al Maidah). Aslinya ditemukan di buku “Pharqi Rabbi Eli Azzer Beny Hooda”, dan dari buku “Midrash Raba”, yang disebutkan oleh Youssef Abd Allah. Ia menyalin legenda Nimrod mengurung Nabi Ibrahim dalam api, dan Nabi Ibrahim tidak terbakar. Majelis Raja Salomo dengan dewannya, yang terdiri dari peri-peri dan setan-setan dan burung-burung… ini ditemukan di Targom kedua, Kitab Istir (Ester).
Mohamed: Kita kehabisan waktu. Baik?
Bpk. Pdt. Zakaria B.: Terima kasih banyak. Topiknya adalah…
Mohamed: … Kita kehabisan waktu. Kita membutuhkan waktu yang lebih banyak. Teman-temanku terkasih, kami berharap kita dapat meneruskan topik ini di episode selanjutnya, dan sampai pertemuan selanjutnya di episode baru… Terima kasih.
Texts being used:
The Indonesian Bible text used for New Testament is “The Indonesian (1912 Translation) – Greek Diglot New Testament” – “Kitab Suci Injil Dwibahasa Indonesia (Terjemahan 1912) – Yunani” version. © LAI (Lembaga Alkitab Indonesia – Indonesian Bible Society), 2000.
The Indonesian Bible text used for Old Testament is “The New Translation, 1974” – “Alkitab Terjemahan Baru (TB), 1974”. version. © LAI (Lembaga Alkitab Indonesia – Indonesian Bible Society), 1974.
The Indonesian Al Qur’an text used is taken from
http://Quran.al-islam.com/
Indonesian version:
http://Quran.al-islam.com/Targama/DispTargam.asp?nType=1&nSora=1&nAya=1&nSeg=1&l=eng&t=ind
Notes on this episode:
(1) Please check the original script. English version uses “Abd Allah”. According to previous sentences, it should be “Messenger of God”. We use “Messenger of God” in Indonesian version – Versi Bahasa Inggris menggunakan “Abd Allah”, seharusnya “Rasul Allah”. Kita menggunakan “Rasul Allah” dalam versi Bahasa Indonesia.
(2) Please check the original script. What Is “Mohamed’s Hanyfa”? We use “Hanyfa Muhammad” in Indonesian version – Apakah “Mohamed’s Hanyfa” itu?. Kita menggunakan “Hanyfa Muhammad” dalam versi Bahasa Indonesia.
(3) & (4) Exact text is not found. We just translate the English version – Kata-kata yang sama tidak ditemukan. Kita hanya menterjemahkan versi Inggris.
(5) Please check the original script. It should be verse 27 to 28, not 26 to 34. We use Indonesian Bible version – Seharusnya ayat 27 sampai 28, bukan 26 sampai 34. Kita menggunakan Kitab Suci versi Indonesia.
(6)& (7) Exact text is not found. We just translate the English version – Kata-kata yang sama tidak ditemukan. Kita hanya menterjemahkan versi Inggris.
PENGECUT 2:30 pm on 21/10/2011 Permalink |
No Komen, udah bosen,….cape…dehhhh…!!!???
Dion 1:42 am on 22/10/2011 Permalink |
@ pengecut..kalo lu udah bosen jalani aja kemauan lo, teruskan saja lo dalam kesesatan yang nyata sampai ajalmu tiba dan lo akan menyesal dengan berkata kenapa dulu aku tidak mendengarkan peringatan Allah…oh… seandainya dulu aku menjadi benda mati saja yang tidak dimintai pertanggungjawaban……
Ingatlah…. kawan bertobatlah sebelum terlambat!!!
Kami orang muslim tidak pernah memaksakan keyakinan kami pada orang lain, tetapi kami hanya menyampaikan bahwa yang benar itu benar dan yang bathil itu bathil, perkara kalian mau Islam atau tidak itu urusan kalian karena itu merupakan tanggungjawab individu terhadap tuhannya…
wikki 5:24 am on 19/07/2012 Permalink |
saya justru sudah diperingatkan supaya jangan percaya sama nabi yang suka membunuh ,merampok menjarah mengawini menantu.apalagi anak anak yang masih bau kencur yang membuang ingusnya juga belum tentu bisa.apalahi harus mencium hajar aswad yang bentuknya kaya …apaya…sudahlah..tinggakan saja semua kebohongan islam
Stain Remover 5:37 pm on 19/07/2012 Permalink |
@wikki
Kamu percaya Daud nggak dia itu adalah seorang Nabi :
Saudara-saudara, aku boleh berkata-kata dengan terus terang kepadamu tentang Daud, bapa bangsa kita. Ia telah mati dan dikubur, dan kuburannya masih ada pada kita sampai hari ini. Tetapi ia (Daud) adalah seorang nabi dan ia tahu, bahwa Allah telah berjanji kepadanya dengan mengangkat sumpah, bahwa Ia akan mendudukkan seorang dari keturunan Daud sendiri di atas takhtanya. (Kis 2:29-30)
Kamu tahu kisah Daud dalam bibel ?
Dan Yesus adalah keturunan daud :
Inilah silsilah Yesus Kristus, anak Daud, anak Abraham. (Matius 1:1)
wikki 2:40 am on 20/07/2012 Permalink |
tapi tahu kan akibat dari perbuatanya nabi daud mendapat kutukan.tapi bagai mana dengan nabi kita ini ,sudah ketangkap basah diranjang dengan pembatu paslagi tanggung bersumpah lagi. tidak melakukanya .tapi berhubung lagi tanggung langsung dah turun wahyu.membatalkan sumpah tadi entah kebetulan allah disana .atau emang lagi bertiga wallahu alam
Stain Remover 3:34 pm on 20/07/2012 Permalink |
@wikki
Dan Yesus selalu disebut “anak Daud” itu menunjukkan betapa bangganya dia disebut dengan itu. Masa Daud dikutuk dia itukan seorang Nabi, anda tahu kenapa disebut “Nabi” karena orang itu berarti telah dipilih Allah.
Bukan dari tangannya akan Kuambil seluruh kerajaan itu; Aku akan membiarkan dia tetap menjadi raja seumur hidupnya, oleh karena hamba-Ku Daud yang telah Kupilih dan yang tetap mengikuti segala perintah dan ketetapan-Ku. (1 Raja Raja 11:34)
kasno 2:06 am on 07/08/2012 Permalink |
Pertanyaan Mengenai Iman
Episode 53
Sumber-Sumber Al Qur’an
Mohamed: Selamat datang, para pemirsa terkasih, ke episode terbaru dari program kita, “Pertanyaan Mengenai Iman”. Dan kita juga kedatangan tamu kita terkasih, Bapak Pendeta Zakaria Botros. Selamat datang Pak
Bpk. Pdt. Zakaria B.: Terima kasih banyak.
Mohamed: Para pemirsa terkasih, kami telah menerima banyak surat, dan dengan senang hati saya akan membacakannya bagi Anda. Mari kita mulai dengan surat ini, datang dari Mesir. Dikatakan: “Salam dan hormat saya bagi program Al Hayat. Saluran ini merupakan kubu pengetahuan agama yang luar biasa, dan bermanfaat bagi orang-orang seperti saya. Semoga Allah terus memeliharanya selamanya. Ini merupakan kebanggaan dan harta bagi mereka yang mencari pengertian. Saya telah mendengarkan Bapak Pendeta Zakaria Botros mengenai penelitiannya atas ayat-ayat Al Qur’an dan persengketaan mereka, begitu juga pertentangan diantara ayat-ayat tersebut. Hal ini telah membangkitkan kegusaran dalam hati saya, tetapi saya tidak menemukan sumber lainnya yang mengungkapkan ini kepada saya, kecuali program ini. Saya jatuh cinta dengannya, dan sekarang saya tidak menonton yang lain. Saya merasa terhibur ketika saya menontonnya, sangat terhibur sampai saya mendatangi seorang ulama dan bertanya kepadanya, apa yang telah Bapak Pendeta Zakaria Botros katakan, tanpa memberi tahu dia bahwa ini adalah kutipan dari Bapak Zakaria. Ia berkata, “Ya, ini benar.” Dan setelah saya selesai berbicara dengannya, saya memberitahu beliau bahwa saya mendengar ini dari Bapak Zakaria. Mukanya langsung berubah. Ia mendamprat saya dan berkata, “Jangan duduk dan mendengarkan hal-hal tersebut dari orang-orang seperti itu.” Jadi saya katakan kepada beliau beberapa saat kemudian, “Anda mengatakan kepada saya bahwa hal-hal ini benar, jadi mengapa Anda sangat cepat berubah?” Ia pergi dan meninggalkan saya.
Bpk. Pdt. Zakaria B.: Kasihan!
Mohamed: “Jadi mohon kirimkan kepada saya semua hal yang dapat memberi saya pengajaran mengenai ajaran Isa Al-Masih. Saya ingin mengerti dengan pikiran dan hati saya, yang mana keduanya sungguh mengingininya.”
Bpk. Pdt. Zakaria B.: Amin.
Mohamed: “Jadi mohon kirimkan kepada saya semua hal yang dapat memberi saya pengajaran mengenai ajaran Isa Al-Masih. Saya ingin mengerti dengan pikiran dan hati saya, yang mana keduanya sungguh mengingininya.” Kami telah menerima banyak pertanyaan-pertanyaan, dan sebelumnya kita berbicara mengenai sumber-sumber yang diambil Muhammad untuk Al Qur’an-nya, dan Anda telah menunjukkan kepada kami isu mengenai legenda-legenda. Tetapi apakah ada sumber-sumber lainnya yang dapat Anda jelaskan kepada kami di episode ini?
Bpk. Pdt. Zakaria B.: Baik Tentu saja, ada beberapa sumber, menurut penelitian yang yang dilakukan atas akar dan fondasi agama. Sekarang saya hanya mengajukan hal-hal yang telah ditunjukkan oleh penelitian-penelitian ke arena diskusi, dan saya berharap agar para ahli agama tidak membiarkan orang-orang tidak mendapatkan jawabannya, tetapi akan menjawabnya. Ini sebuah kesempatan. Biarkan mereka menjawabnya. Anda tahu, saya dapat merasakan Saudara Ahmed, sejujurnya, karena ia pergi ke sumbernya untuk bertanya kepadanya, dan orang itu hanya pergi dan meninggalkan dia. Maksud saya, saya berharap ini merupakan kesempatan yang akan diambil oleh para ulama, untuk menjawab pertanyaan tersebut. Buku-buku referensi perbandingan agama-agama menunjukkan kepada kita akarnya. Mereka menunjukkan kepada kita bahwa sumbernya adalah Yahudi – Israel – begitu juga sumber Kitab Suci, diantara sumber-sumber lainnya.
Mohamed: Maksud Anda, sumber-sumber Al Qur’an? Yahudi – Israel – dan Kitab Suci juga…?
Bpk. Pdt. Zakaria B.: Dan Kitab Suci.
Mohamed: O keajaiban diantara keajaiban-keajaiban! Saya ingin mengajukan sebuah pertanyaan kepada Anda.
Bpk. Pdt. Zakaria B.: Silahkan.
Mohamed: Saya belajar bahwa Muhammad seorang yang buta huruf, ia tidak dapat membaca maupun menulis. Karena dikatakan: “Baca dalam nama Allah yang menciptakan”, dan ia berkata “Aku tidak dapat membaca.” Dan semua hal yang kita telah tahu. Jadi bagaimana Anda dapat berkata bahwa ia bertumpu pada sumber-sumber ketika menyusun Al Qur’an?
Bpk. Pdt. Zakaria B.: Sebuah pertanyaan yang baik.
Mohamed: Maksud saya, dalam menulis Al Qur’an.
Bpk. Pdt. Zakaria B.: Baiklah, sejujurnya ini merupakan sebuah pertanyaan yang baik dan serius. Mari kita mulai dengan bagian pertama yang Anda tanyakan. Diketahui bahwa Muhammad seorang yang buta huruf; seorang rasul yang buta huruf, dan dikirim ke orang-orang yang buta huruf, dan sudah menjadi gosip di manapun selama 14 abad, bahwa Muhammad seorang yang buta huruf, artinya ia tidak dapat membaca maupun menulis. Dan fokus benar-benar telah ditempatkan pada aspek ini, yaitu untuk menunjukkan mujizat Al Qur’an… Yaitu Al Qur’an ini, dengan segala kepandaian berbicaranya dan bahasa yang indah dan jelas, dihasilkan oleh seseorang yang buta huruf… jadi sumbernya pasti melebihi kebuta-huruf-an itu.
Mohamed: Jadi, inilah yang Anda katakan.
Bpk. Pdt. Zakaria B.: Ini yang saya lihat, dan saya beritahu Anda mengapa. Karena melalui penyelidikan dan penelitian, kita menemukan bahwa Muhammad… kata, “Ummia” tidak berarti buta huruf, yaitu tidak dapat membaca maupun menulis, karena ada bukti-bukti bahwa Muhammad dapat membaca. Anda tertarik untuk mengetahui hal ini?
Mohamed: Oh, ya. Silahkan
Bpk. Pdt. Zakaria B.: Biarkan saya memberitahu Anda. Di Ensiklopedia Islam, volume 26, di halaman 8168… sebuah Ensiklopedia yang diajukan oleh sheikh dari mesjid Al Azhar sendiri, yang sekarang; Sheikh Sayed Tantawy, seorang profesor. Jadi Ensiklopedia ini, atau “Da’erat Al Ma’aref” berkata: “Bukan tidak mungkin bahwa saat itu Muhammad menulis sendiri hal-hal yang telah diungkapkan kepadanya di Al Qur’an mulia.”
Mohamed: Ia menulis sendiri…
Bpk. Pdt. Zakaria B.: Sendiri. Ia menulis sendiri. Ini nomor satu. Ya. Nomor dua. Dari “Prophetic Biography” (Biografi Kenabian) oleh Ibn Hisham, dan buku Ibn Sayed Al Nassafy, “Oyoon Al Athar Fi Fenoon Al Maghazy Wa Al Shama’el Wa Al Seyar”, volume 2, halaman 164: “Ketika delegasi Qorashite datang untuk bernegosiasi dengan Muhammad…”
Mohamed: Apakah ini di waktu tertentu saat masa perdamaian?
Bpk. Pdt. Zakaria B.: “Al Hodaybya”, atau perdamaian. Ketika mereka datang ke Hodaybya untuk mendamaikan mereka dengan Muhammad, supaya ia dapat masuk ke Mekah sesuai dengan perjanjian tertentu. Jadi setelah mereka menandatangani perjanjian tersebut dan ada banyak negosiasi dan banyak perubahan, mereka sampai ke titik tanda tangan. Sehingga Aly Ibn Aby Taleb… dialah penulisnya, penulis perdamaian itu, menulis dibawahnya: “Muhammad, rasul Allah.” Untuk ditanda-tangani pihak lainnya, jadi delegasi Qurashite berkata, “Oh, tidak. Apakah ia rasul Allah, dan apakah kita telah mengakui bahwa ia adalah rasul Allah, apakah ini sikap kita terhadap dia? Kita tidak mengakui bahwa ia rasul Allah.”
Mohamed: Maksud Anda, saat itu, orang-orang Qurashite tidak mengakuinya sebagai seorang rasul?
Bpk. Pdt. Zakaria B.: Ya, ini sebelum penaklukkan Mekah. Jadi mereka berkata, “Kita harus mengganti tanda-tangannya, dan harus menggunakan nama yang kita kenal – Muhammad Ibn Abd Allah – jadi Muhammad berkata kepada Aly, “Baik., rubah itu, Aly.” Tetapi Aly bersumpah: “Demi Allah, aku tidak akan pernah mengusir engkau.”
Mohamed: Inilah yang Aly katakan.
Bpk. Pdt. Zakaria B.: Aly berkata, “Aku tidak akan menghapus namamu sama sekali.” Ia mencobanya, tetapi tidak berhasil. Jadi Muhammad harus… Anda tahu yang dikatakan? Al Bokhary menuturkan … Al Bokhary: “Rasul Allah menghapusnya dan menulis… ia menghapus kata ‘rasul Allah’, ‘Muhammad, rasul Allah’, Muhammad menghapus rasul Allah, dan menuliskan dengan tangannya sendiri, ‘Muhammad Ibn Abd Allah.’”
Mohamed: Tulisannya benar-benar berisi: “Sang Rasul memegang naskah tersebut dan menghapusnya, ia sendiri, dan ia menghapus ‘rasul Allah.’”
Bpk. Pdt. Zakaria B.: Ia menghapus “rasul Allah”(1), bukan “Muhammad”. Jadi ia tahu cara membaca…
Mohamed: Maksud Anda, bukan Aly yang menghapusnya?
Bpk. Pdt. Zakaria B.: Bukan, bukan, sang Rasul yang melakukannya. Ini contoh kedua dan yang ketiga, hanya untuk membuktikan bahwa ia dapat membaca dan menulis.
Mohamed: Saya bertanya-tanya apakah kejadian ini ada hubungannya dengan kelompok Syiah dan Suni.
Bpk. Pdt. Zakaria B.: Tidak, waktu itu Syiah tidak ada.
Mohamed: Yaitu, dihapuskan. Silahkan teruskan…
Bpk. Pdt. Zakaria B.: Selain itu… ada sebuah buku yang disebut, “The Arab Peninsula Before Islam” (Semenanjung Arab sebelum Islam). Pengarang buku tersebut adalah Borhan Al Deen Dalw. Halaman 224…
Mohamed: Apakah buku ini ada di sirkulasi saat ini?
Bpk. Pdt. Zakaria B.: Ya. “The Arab Peninsula before Islam” (Semenanjung Arab sebelum Islam). Salah satu buku yang sangat penting. Dikatakan, “Muhammad belajar bahasa Arab dari Zaid Ibn Amr Ibn Nofail, ketika ia di gua Hyraa. Ketika ia ada di gua Hyraa, ia belajar membaca dan menulis. Zaid Ibn Amr Ibn Nofail adalah seorang Haneef. Ia mengenakan kebiasaan biksu dan tinggal di gua Hyraa, dan Muhammad sering pergi ke situ dan menghabiskan waktu sebulan, dan ia belajar membaca dan menulis darinya. Ini ditulis oleh Borhan Al Deen Dalw. Ibn Hisham juga mengatakan, di “Prophetic Biography” (Biografi Kenabian), volume 1, halaman 223. Di halaman 223, dikatakan, berbicara mengenai Zaid Ibn Amr: “Al Khattab sangat mencaci maki Zaid sampai ia mengusirnya ke bagian tertinggi Mekah, jadi ia menetap di Hyraa, di seberang Mekah. Zaid-lah yang mengajarkan Muhammad. Ia seorang yang sangat baik.
Mohamed: Ia mengajarkan Muhammad membaca dan menulis.
Bpk. Pdt. Zakaria B.: Ya, membaca dan menulis saat Hanyfa Muhammad(2), sebelum Islam. Bukti keempat, buku “Al Bedayat Al Oola Lelisraeilyat”.
Mohamed: Buku mana?
Bpk. Pdt. Zakaria B.: “Al Bedayat Al Oola Lelisraeilyat.” Ini adalah pujian dari elemen Israel, yang diperkenalkan kepada Tradisi. Dibawah judul “The Translation of the Pentateuch (Torah) into Arabic” (Terjemahan Kitab Taurat ke Bahasa Arab), halaman 13-18, ditulis oleh Hassan Youssef. Al Thaher; Hassan Youssef. Al Thaher. Cetakan pertama di tahun 1991, oleh penerbit Al Zahraa, di Abdeen, Kairo.
Mohamed: …Mesir.
Bpk. Pdt. Zakaria B.: Ini yang dikatakan: “Seorang Israil datang kepada rasul Muhammad, bertanya kepadanya mengenai hukuman atas perzinahan, dan ia sedang memegang Kitab Taurat.” Ia menunjuk ayat mengenai penghakiman atas perzinahan di Kitab Taurat. “Dan orang Israil tersebut menunjuk tulisan mengenai penghakiman atas perzinahan, karena ia takut Muhammad akan membaca tulisannya, karena tertulis dalam bahasa Arab.” Jadi Muhammad dapat membaca, dan orang tersebut tahu ia dapat membaca karena orang tersebut telah berhubungan dengannya, jadi orang tersebut bertanya kepadanya, “Apa penghakiman bagi perzinahan?” Tetapi ia telah menyembunyikan ayat mengenai penghakiman. Ayat yang telah orang tersebut tanyakan. Jadi ada 4 kebenaran dan bukti dari buku-buku Arab mengenai hal ini. Dan sekarang kita sampai ke hal yang sangat penting.
Mohamed: Dan ini semua merupakan rincian-rincian khusus yang tertulis di buku-buku.
Bpk. Pdt. Zakaria B.: Dari buku-buku, penelitian, dan pelajaran Arab. Tetapi sekarang kita sampai ke hal yang sangat penting. Kalau begitu, mengapa dikatakan bahwa ia seorang rasul yang buta huruf, dikirim ke orang-orang yang buta huruf? Apa arti dari hal ini? Ini ditemukan di Surat ke 62 (Al Jumu’a), ayat 2 “Dia-lah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul di antara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka.” Oh. Buta huruf tapi akan membacakan. Apakah ia akan membaca kepada mereka? Maksud saya, “Ayat-ayatnya dan menyucikan mereka dan mengajarkan mereka buku dan kebijaksanaan… dan seterusnya.” Mari kita periksa komentar Al Qurtoby mengenai ayat ini. Ia berkata, “Ibn Abbas berkata, ‘Al Omioon – buta huruf – adalah semua orang Arab, apakah mereka menulis atau tidak, karena mereka bukan orang-orang buku.” Dan oleh karenanya, ia memanggil mereka buta huruf.
Mohamed: Jadi, ini interpretasi dari “Ommi” seseorang tanpa sebuah buku.
Bpk. Pdt. Zakaria B.: Ya.
Mohamed: Menurut Al Qurtoby.
Bpk. Pdt. Zakaria B.: Bukan hanya itu, tetapi Al Tabary juga. Jadi sekarang kita mempunyai 2 orang saksi. Jelas? Komentar Al Tabary atas ayat di Surat ke 62 (Al Jumu’a) mengatakan: “Yonos menuturkan kepadaku.” Ia berkata, ‘Ibn Wahb memberitahu kami, ia berkata Ibn Zaid berkata, mengenai pernyataan ini: “Ia-lah yang mengutus sang Rasul dari orang-orang buta huruf diantara mereka sendiri.” Ia berkata, “Orang-orang Muhammad dipanggil buta huruf, karena sebuah buku belum diturunkan kepada mereka.” Dan ini benar-benar frase yang sama dengan yang ada di Kitab Suci, tetapi bukan “Omioon”, melainkan “Omamioon”. Yaitu, orang bukan orang Israil.
Mohamed: Jadi, “Omami” adalah orang bukan orang Israil yang belum menerima buku ilahi.
Bpk. Pdt. Zakaria B.: Tepat. Dan ini adalah orang-orang yang sama yang dipanggil “Omiyoon” dalam Al Qur’an. Bukankah itu benar? Hanya satu “M” yang telah dihapus. “Omamiyoon” telah menjadi “Omiyoon.”
Mohamed: Jadi bagaimana kita dapat menjelaskan ayat yang berkata: “Baca saya bukan seorang pembaca” dan “Baca saya bukan seorang pembaca”?
Bpk. Pdt. Zakaria B.: Masing-masing mempunyai interpretasi. Saya bukan seorang penterjemah. Saya tidak menginterpretasi tulisan.
Mohamed: Saya pribadi bertanya-tanya mengenai ayat ini.
Bpk. Pdt. Zakaria B.: Saya tidak menginterpretasi Al Qur’an. Tetapi sepertinya ia sebenarnya membaca. Mungkin pada awalnya ia ragu-ragu, karena ketika ia telah pergi dan kembali, dan berkata kepada Khadija: “Bungkus aku”, Khadija bertanya kepadanya, “Kamu kenapa?” Ia menjawab, “Mungkin aku melihat setan, atau aku telah disentuh oleh seorang jin.”
Mohamed: Anda menyebutkan itu sebelumnya.
Bpk. Pdt. Zakaria B.: Ya. Bukankah itu benar? Jadi mungkin ia tidak mau membaca karena ia tidak benar-benar percaya pada dirinya sendiri?
Mohamed: Tetapi ratusan juta orang sekarang percaya… Tidak hanya tahu, tetapi percaya bahwa sang Rasul seorang yang buta huruf, dalam arti tidak membaca maupun menulis. Aneh!
Bpk. Pdt. Zakaria B.: Percaya saya, percaya saya, saudara terkasihku, tidak ada hal yang lebih menyedihkan daripada ketidakpedulian. “Orang-orangKu musnah karena tidak memiliki pengetahuan.” Dan oleh karenanya, seseorang harus menggunakan pikirannya.
Mohamed: Tentu saja. Tentu saja.
Bpk. Pdt. Zakaria B.: Apakah Anda sudah melihat saudara ini sudah menggunakan otaknya? Ia menggunakannya. Oh, silahkan teruskan.
Mohamed: Mari lanjutkan diskusi sebelumnya mengenai sumber-sumber Al Qur’an. Apa yang ingin Anda beritahu kepada kami mengenai “Israeliyat”? Ini topik yang cukup menarik bagi saya, secara pribadi.
Bpk. Pdt. Zakaria B.: Dan tentu saja, keprihatinan utama kita adalah agar para pemirsa menyadari semua ini. Tentu saja…
Mohamed: Tentu saja.
Bpk. Pdt. Zakaria B.: Sebenarnya, peninggalan Islam, budaya Islam mengetahui Al Israelyat di Tradisi Rasul. Setiap Anda mengutip Tradisi Rasul, mereka akan berkata, “Tidak ini Israelyat”. Apa arti “Israelyat”? Artinya telah disisipkan oleh orang Israil… datang dari sumber Israil. Dan oleh karenanya, tidak dapat dipercaya.
Mohamed: Apakah itu benar?
Bpk. Pdt. Zakaria B.: Ibn Taymia mengatakan dalam bukunya, “Jamea Al Rasael”, halaman 64, mengenai Tradisi yang dipalsukan: Ia berkata, “Mereka adalah perkataan yang salah, dan tidak dapat digunakan sebagai bukti. Mereka adalah Tradisi yang difabrikasi atau dibuat-buat, atau elemen Israel yang tidak resmi yang telah menjalar ke Tradisi.” Oh, tetapi Tradisi adalah sumber utama hukum Islam. Jadi mereka telah disisipkan di dalam Tradisi, dan apa yang menghalangi mereka disisipi di yang lainnya? Dengan segala hormat saya tunggu untuk pendapat lainnya…
Mohamed: Tapi mereka adalah kata-kata yang salah. Mereka ditolak.
Bpk. Pdt. Zakaria B.: Tetapi mereka telah disisipi. Ya. Bukankah begitu sekarang? Hal yang sama telah dikatakan mengenai Al Qur’an, bukan hanya Tradisi Rasul. Muncul di Surat ke 25 (Al Furqan). Dari ayat 4-6, dikatakan: Dan orang-orang kafir berkata: “Al Qur’an ini tidak lain hanyalah kebohongan yang diada-adakan oleh Muhammad, dan dia dibantu oleh kaum yang lain”; maka sesungguhnya mereka telah berbuat suatu kelaliman dan dusta yang besar. Dan mereka berkata: “Dongengan-dongengan orang-orang dahulu, dimintanya supaya dituliskan, maka dibacakanlah dongengan itu kepadanya setiap pagi dan petang.” Kita belajar sebelumnya mengenai legenda-legenda, bahwa orang-orang berkata demikian mengenai Muhammad. Dan seperti yang sudah kita katakan, tidak ada asap tanpa api, jadi ini sesuatu yang membutuhkan sedikit penelitian dan pembelajaran.
Mohamed: Jadi apa hubungan ini dengan: “Kami telah menurunkan surat peringatan dan kita menjaganya.”
Bpk. Pdt. Zakaria B.: Itulah masalahnya. Inilah masalah dan isu yang membutuhkan penelitian yang hati-hati, karena nasib kekal seseorang sedang tergantung. Apakah Anda berjalan di jalan menuju kekekalan, atau tidak?
Mohamed: Dan itu benar-benar yang kita bicarakan, benar-benar yang mau kita bagikan.
Bpk. Pdt. Zakaria B.: Itulah.
Mohamed: Nasib kekekalan seseorang, itulah poinnya. Silahkan lanjutkan.
Bpk. Pdt. Zakaria B.: Elemen Israel, sebagai sumber Al Qur’an… Al Israelyat terdiri dari dua sumber. Sumber pertama adalah Perjanjian Lama. Dan sumber kedua adalah cerita-cerita rakyat yang berasal dari cerita rakyat Israil. Ia bertumpu kepadanya. Ia menyalin hal-hal dari Kitab Suci, dan mengambil dari situ, cerita-cerita rakyat – cerita-cerita yang terkenal – hal-hal tertentu yang menjadi bagian dari Al Qur’an.
Mohamed: Dan dengan Perjanjian Lama maksud Anda adalah Kitab Taurat…
Bpk. Pdt. Zakaria B.: Kitab Taurat, Kitab Zabur… dan Kitab Para Nabi.
Mohamed: Kitab Taurat, yaitu buku orang Israil?
Bpk. Pdt. Zakaria B.: Tepat. Dan bagaimana kita tahu itu? Dari Surat ke 87 (Al A’la). Muhammad sendiri mengaku bahwa Al Qur’an ini dari Kitab Suci, dengan kedua perjanjian. Di Surat ke 87 (Al A’la), ayat 18 dan 19, dikatakan: “Sesungguhnya ini – yaitu Al Qur’an – benar-benar terdapat dalam Kitab-Kitab yang dahulu, (yaitu) Kitab-Kitab Nabi Ibrahim dan Nabi Musa.” Jadi ia sendiri berbicara dan memberitahu kita sumber-sumbernya. Ada di gulungan-gulungan paling awal. Dan di Surat ke 53 (Al Najm) ayat 36 dan 37: “Ataukah belum diberitakan kepadanya apa yang ada dalam lembaran-lembaran Musa? Dan lembaran-lembaran Ibrahim?” Jadi, ini hal yang sama lagi. Surat ke 26 (Ash Shu’araa) ayat 199(3): “Ada di Kitab Zabur dari orang-orang awal.” Yaitu, Kitab Zabur dari orang-orang awal. Oleh karenanya, gulungan awal, seperti yang dimiliki para komentator, adalah buku-buku yang dibukakan sebelum Al Qur’an. Jadi, Kitab Taurat dan awal Kitab Injil adalah sumber Al Qur’an.
Mohamed: Mungkin para pemirsa akan mempertanyakan contoh-contoh yang terang dari kutipan-kutipan Kitab Taurat dan Kitab Zabur. Apakah Anda mempunyai contoh-contohnya?
Bpk. Pdt. Zakaria B.: Oh, tentu saja.
Mohamed: Silahkan…
Bpk. Pdt. Zakaria B.: Ada banyak contoh. Sebagai satu contoh, dari buku Kejadian, cerita penciptaan telah disalin. Di Kitab Kejadian dikatakan: “Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi…” dan di Surat ke 6…
Mohamed: Permisi. Maksud Anda, penciptaan?
Bpk. Pdt. Zakaria B.: Ya. Penciptaan bumi. Saat saya berkata “Penciptaan” atau “Khalika”, saya percaya keduanya mempunyai arti satu dan sama… secara bahasa, maksud saya. Jadi dikatakan, “Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi”, dan di Surat ke 6 (Al An’am) ayat 63(4), dikatakan: “Ia menciptakan langit dan bumi.” Kata-katanya hampir sama. Baik. Jadi apakah ini sebuah wahyu yang baru… maksud saya Al Qur’an, mengapa Al Qur’an mengulang frase tua yang sama? Mengapa ia tidak menghasilkan sesuatu…
Mohamed: Kitab Kejadian ini bagian dari Kitab Taurat?
Bpk. Pdt. Zakaria B.: Ya, bagian dari Kitab Taurat. Taurat terdiri dari 5 Kitab, dan yang pertama adalah Kitab Kejadian. Cerita mengenai Nabi Adam dan Siti Hawa … sekali lagi di Kitab Kejadian, yang merupakan Kitab pertama Kitab Taurat, dari ayat 27-28(5): “Allah menciptakan manusia itu menurut gambarNya … Allah memberkati mereka.” Dan di Surat ke 2 (Al Baqarah) ayat 30 dibaca sebagai berikut: “Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.” Seorang manusia. Cerita mengenai Kain dan Habel. Di Kitab Kejadian, dikatakan: “Dan terjadilah bahwa Kain…” (6)
Mohamed: Maksud Anda “Kabeel”? Kita mengatakan “Kain”, tetapi orang-orang Muslim mengatakan “Kabeel” dan kita mengatakan “Kain.” Anda mengatakan Kain.
Bpk. Pdt. Zakaria B.: Tetapi, di Kitab Suci, ini bahasa Ibrani asli. Karena ini bukan kata Arab, tapi nama Israil … Kain, dengan “N”. Tetapi saat Anda mendengarkannya, suaranya mirip seperti Habeel dan Kabeel, tetapi secara ilmiah, adalah “Kaeen” dan “Habeel.” “Dan terjadilah bahwa Kain melawan adiknya Habel, dan membunuhnya.” (6) Hal yang sama di Surat ke 5(7) (Al Maidah) “Dirinya sendiri mendorong ia untuk membunuh saudaranya, jadi ia membunuhnya.” Apakah Anda mengikuti? Maksud saya, kata-katanya hampir sama. Cerita mengenai Nabi Nuh dan banjir… perbedaannya adalah Al Qur’an mengklaim bahwa salah satu anak Nabi Nuh menghilang diluar bahtera, tetapi di Kitab Kejadian di Kitab Suci, tidak dikatakan demikian. Semuanya selamat. Cerita Nabi Ibrahim… Anda menemukannya di Kitab Kejadian, dan di Al Qur’an, di Surat ke 2 (Al Baqarah) dan Surat ke 87 (Al A’la) dan Surat ke 14 (Ibrahim). Cerita yang sama diulang. Cerita mengenai Lot. Anda dapat menemukannya di kitab Kejadian, dan juga dapat menemukannya di Al Qur’an, di Surat ke 11(Hud) sampai Surat ke 37 (Al Saffat)… semua surat-surat tersebut. Dan sekali lagi, cerita mengenai Yakub, Israil. Di Kejadian, dan di Surat ke 61(Al Saff), dan Surat ke 2(Al Baqarah)… dan seterusnya. Cerita mengenai Yusuf. Di Kejadian, dan di Surat ke 40 (Gafir), dan lainnya. Ini mengenai Kitab pertama Kitab Taurat. Kitab kedua Kitab Taurat, yaitu Kitab Keluaran, berisikan cerita mengenai Nabi Musa dan Firaun. Anda menemukannya di Keluaran, dan di Surat ke 2 (Al Baqarah), tiang awan atau asap di Surat ke 2 (Al Baqarah), dan sama di Kitab Keluaran. Roti manna dan burung dara, di Surat ke 2(Al Baqarah). Batu di Surat ke 2 (Al Baqarah). Di Kitab Imamat… Juga, anak lembu emas di Surat ke 2 (Al Baqarah). Penampakan Allah kepada Nabi Musa. Di Surat ke 28 (Al Qasas), diantara yang lainnya… Kitab Imamat, dan Kitab Bilangan, dan Kitab Ulangan, dan Nabi Samuel, dan I Raja-Raja, dan Nabi Ayub, dan Nabi Yunus. Banyak hal telah disalin. Dan tidak ada waktu untuk membicarakannya.
Mohamed: Ya. “Sefr”, apakah itu sebuah ayat atau seperti surat?
Bpk. Pdt. Zakaria B.: Itu sebuah surat.
Mohamed: Baik Ada sebuah pertanyaan yang muncul. Bagaimana sang Rasul mengetahui semua cerita-cerita tersebut?
Bpk. Pdt. Zakaria B.: Pertama, ia mengetahui itu semua dari orang-orang Israil yang banyak tinggal di situ, di Arab.
Mohamed: Mereka adalah generasi Muhammad di masa itu.
Bpk. Pdt. Zakaria B.: Ya, ia tinggal bersama-sama dengan mereka, ia mempunyai hubungan dengan mereka, dan ia membunuh banyak dari mereka, seperti Banu Qoraitha, dan masih banyak yang lainnya. Jadi mereka ada disana. Sheikh Khaleel Abd Al Kareem, dalam bukunya, “Fatret Al Takween Fi Hayat Al Sadeq Al Ameen”, halaman 95, mengatakan sebagai berikut: “Ibu Khadija telah memberikan kesempatan kepada rasul Muhammad untuk bertemu dengan Pastur Waraka dan orang-orang sepertinya, seperti Biksu Addas dan Bohayra.”
Mohamed: Waraka Ibn Nawfal?
Bpk. Pdt. Zakaria B.: Waraka Ibn Nawfal. Benar. “Dan menghabiskan malam hari yang panjang dengan Ibn Nawfal untuk belajar dan mempelajari dan berdialog.” Ini adalah sumber dengannya, dan: “Khadija adalah orang yang mempersiapkan Muhammad bergabung dengan para orang agama dari semua agama, sekte, dan ajaran.” Dan oleh karenanya, ada sumber manusia yang hidup, yang dari mereka Muhammad menyalin dan mempelajari hal-hal tersebut.
Mohamed: Anda katakan di awal… Permisi, apakah Anda sudah selesai? Anda katakan di awal bahwa sumber-sumber dari Al Qur’an adalah Israelyat. Al Israelyat adalah cerita-cerita rakyat orang Israil. Apa maksud Anda?
Bpk. Pdt. Zakaria B.: Cerita-cerita rakyat, yaitu cerita-cerita rakyat… Talmud Israel, yang disebut Babylonian Talmud. Sembilan surat dalam Al Qur’an berisikan ayat-ayat yang menjelaskan bahwa generasi rasul Muhammad yakin bahwa apa yang ia katakan sebenarnya berasal dari legenda-legenda kuno, dan mereka menyatakannya kepada sang Rasul sendiri. Ini terbukti di Surat ke 6 (Al An’am), “Dan orang-orang kafir berkata: Dongengan-dongengan orang-orang dahulu… dan seterusnya”, begitu juga Surat ke 25 (Al Furqan) dan 23 (Al Muminun) dan 27 (Al Naml), dan seterusnya. Sekarang kita datang ke ulama besar, yaitu Sheikh Abd Allah Youssef Aly, ia seorang penterjemah Al Qur’an. Ia berkata dalam komentarnya mengenai Al Qur’an, halaman 1382: “Al Qur’an menyalin dari buku-buku, yang dengan hormat disebut, “buku-buku cerita rakyat Semit.” Ia menyalin dari buku-buku cerita rakyat Semit, dimana ia berkata ada sebuah buku dari buku-buku tersebut yang berbahasa Yunani. Buku tersebut telah diterjemahkan ke bahasa Inggris, dan diterbitkan di London, di tahun sekian dan sekian”, dan Sheikh Abd Allah menambahkan sebagai berikut: “Sepertinya buku ini telah diambil dari asal usul orang Israil”, dan menjadi referensi – Sheikh Youssef Aly lakukan ke sumber lainnya, yaitu buku Israel Medrash. Ia menulis mengenai hal ini di halaman 1638. Jadi cocok bagi seorang pencari kebenaran untuk mengunjungi beberapa website di internet, untuk membaca lebih banyak penelitian-penelitian dan membuktikannya secara ilmiah… Talmud, Midrash, dan Ensiklopedia Judaica, Ulasan Islam, Cahaya Kasih, mitos-mitos dalam Al Qur’an. Ini semua adalah website-website di internet, dan ia dapat membaca mengenai topik ini lebih banyak.
Mohamed: Talmud, dan Midrash, dan Ensiklopedia Judaica, Ulasan Islam Moragaat Al Islam, Cahaya Kasih…
Bpk. Pdt. Zakaria B.: “Mitos-mitos dalam Al Qur’an”, “Al Asateer Fi Al Al Qur’an.”
Mohamed: “Al Asateer Fil Al Al Qur’an.” Di sisa waktu yang kita miliki, dapatkah Anda mengutip beberapa contoh bagi kami?
Bpk. Pdt. Zakaria B.: Ya, ada banyak contoh. Contohnya, Al Qur’an menyalin dari sebuah buku bernama “Pharqi Rabbi Eli Azzer.” Bab 21 … legenda mengenai Kain belajar dari seekor burung gagak bagaimana mengubur saudaranya sendiri, di Surat ke 5 (Al Maidah). Aslinya ditemukan di buku “Pharqi Rabbi Eli Azzer Beny Hooda”, dan dari buku “Midrash Raba”, yang disebutkan oleh Youssef Abd Allah. Ia menyalin legenda Nimrod mengurung Nabi Ibrahim dalam api, dan Nabi Ibrahim tidak terbakar. Majelis Raja Salomo dengan dewannya, yang terdiri dari peri-peri dan setan-setan dan burung-burung… ini ditemukan di Targom kedua, Kitab Istir (Ester).
Mohamed: Kita kehabisan waktu. Baik?
Bpk. Pdt. Zakaria B.: Terima kasih banyak. Topiknya adalah…
Mohamed: … Kita kehabisan waktu. Kita membutuhkan waktu yang lebih banyak. Teman-temanku terkasih, kami berharap kita dapat meneruskan topik ini di episode selanjutnya, dan sampai pertemuan selanjutnya di episode baru… Terima kasih.
Texts being used:
The Indonesian Bible text used for New Testament is “The Indonesian (1912 Translation) – Greek Diglot New Testament” – “Kitab Suci Injil Dwibahasa Indonesia (Terjemahan 1912) – Yunani” version. © LAI (Lembaga Alkitab Indonesia – Indonesian Bible Society), 2000.
The Indonesian Bible text used for Old Testament is “The New Translation, 1974” – “Alkitab Terjemahan Baru (TB), 1974”. version. © LAI (Lembaga Alkitab Indonesia – Indonesian Bible Society), 1974.
The Indonesian Al Qur’an text used is taken from
http://Quran.al-islam.com/
Indonesian version:
http://Quran.al-islam.com/Targama/DispTargam.asp?nType=1&nSora=1&nAya=1&nSeg=1&l=eng&t=ind
Notes on this episode:
(1) Please check the original script. English version uses “Abd Allah”. According to previous sentences, it should be “Messenger of God”. We use “Messenger of God” in Indonesian version – Versi Bahasa Inggris menggunakan “Abd Allah”, seharusnya “Rasul Allah”. Kita menggunakan “Rasul Allah” dalam versi Bahasa Indonesia.
(2) Please check the original script. What Is “Mohamed’s Hanyfa”? We use “Hanyfa Muhammad” in Indonesian version – Apakah “Mohamed’s Hanyfa” itu?. Kita menggunakan “Hanyfa Muhammad” dalam versi Bahasa Indonesia.
(3) & (4) Exact text is not found. We just translate the English version – Kata-kata yang sama tidak ditemukan. Kita hanya menterjemahkan versi Inggris.
(5) Please check the original script. It should be verse 27 to 28, not 26 to 34. We use Indonesian Bible version – Seharusnya ayat 27 sampai 28, bukan 26 sampai 34. Kita
BILAL 7:20 am on 22/10/2011 Permalink |
kristen katolik itu agama buatan paulus buka kitab roma 1 paulus ngaku2 jadi rasul.
kapan tuhan ngangkat dia ?mana ayatnya?kok dia ngajar di roma.
jesus marah kalo muridnya ngajar pada orang2 yang kagak disunat.
apalagi paulus bukan muridnya.
apa ada wahyu turun setelah jesus disalib mati.
wikki 11:09 am on 17/07/2012 Permalink |
baca kisah para rasul
Stain Remover 3:08 pm on 17/07/2012 Permalink |
@wikki
Yang turun kepada paulus melalui suara ghaib adalah Iblis dan itu telah dinubuatkan oleh Yesus sendiri :
Peristiwa penyesatan oleh iblis (si jahat) terjadi di pinggir jalan :
Kepada setiap orang yang mendengar firman tentang Kerajaan Sorga, tetapi tidak mengertinya, datanglah si jahat dan merampas yang ditaburkan dalam hati orang itu; itulah benih yang ditaburkan di pinggir jalan. (Matius 13:19)
confirm dengan :
Dalam perjalanannya ke Damsyik, ketika ia sudah dekat kota itu, tiba-tiba cahaya memancar dari langit mengelilingi dia. (Kis 9:3)
—
Iblis akan mengaku sebagai Yesus :
Jawab-Nya: “Waspadalah, supaya kamu jangan disesatkan. Sebab banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku dan berkata: Akulah Dia (Akulah Yesus), dan: Saatnya sudah dekat. Janganlah kamu mengikuti mereka. (Lukas 21:8)
confirm dengan :
Jawab Saulus (paulus) : “Siapakah Engkau, Tuhan?” Kata-Nya: “Akulah Yesus yang kauaniaya itu.
—
…didalam buku John Pollock, The Apostle: A Life of Paul, dikatakan Paulus diangkat menjadi penguasa bangsa Yahudi, tentu seorang penguasa harus menguasai Kabbalah dan Kabbalah adalah kekuatan sihir yang dibantu oleh setan, setan dari kabbalahnya paulus lah yang datang menemui paulus dan setan itu berupa cahaya yang menyilaukan paulus dan mengaku yesus, saat itulah terjadi perubahan demi perubahan dalam Alkitab yang mana disispi oleh paulus beberapa kalimat iblis…
wikki 3:46 am on 18/07/2012 Permalink |
seharusnya baca seluruhnya masakkan setan menyuruh paulus mendatangi muridnya.
Stain Remover 4:12 pm on 18/07/2012 Permalink |
@wikki
Justru saya sudah baca seluruhnya maka saya mengetahui dengan pasti yang menemui paulus adalah iblis, bisa kau sebut satu nama selain paulus dengan syarat :
1. semak duri (asalnya adalah jahat)
2. penyesatan terjadi dipinggir jalan (penanaman benih oleh Iblis)
3. penyesat mengaku sebagai Yesus, dengan berkata akulah Yesus
4, waktunya dekat
adalah orang yang tepat selain paulus ?
wikki 5:27 am on 19/07/2012 Permalink |
kalau iblis tak mungkin iblis menyuruh paulus pergi menjumpai murid jesus karena iblis sangat takut sama jesus…
Stain Remover 5:33 pm on 19/07/2012 Permalink |
@wikki
Murid Yesus itu cuma 12 orang :
Kedua belas murid itu diutus oleh Yesus dan Ia berpesan kepada mereka: “Janganlah kamu menyimpang ke jalan bangsa lain atau masuk ke dalam kota orang Samaria, (Matius 10:5)
tidak ada nama Ananias di situ. Bahkan untuk mengganti Yudas murid-murid Yesus memilih satu diantara dua orang yaitu Barsabas dan Matias. Dan yang terpilih untuk menggantikan Yudas adalah Matias, kenapa tidak keduanya saja kalau mereka mau lebih ? jawabnya karena Israel terdiri dari 12 suku dan surganya-pun hanya dari 12 suku itu.
dan ada syarat yang telah ditentukan :
Jadi harus ditambahkan kepada kami seorang dari mereka yang senantiasa datang berkumpul dengan kami selama Tuhan Yesus bersama-sama dengan kami, (Kis 1 :21)
—
Siapa bilang iblis takut dengan Yesus, masa kalo iblis takut Yesus digendong untuk dicobai Iblis dan memerintahkan Yesus sujud menyembahnya.
Iblis itu sebenarnya telah mengetahui bahwa Yesus bukan tuhan, masa tuhan ditawarkan dunia milik Tuhan sendiri…yang benar saja :
Dan Iblis membawa-Nya pula ke atas gunung yang sangat tinggi dan memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia dengan kemegahannya, dan berkata kepada-Nya: “Semua itu akan kuberikan kepada-Mu, jika Engkau sujud menyembah aku.” (Matius 4:8-9)
ungke 2:42 pm on 30/07/2012 Permalink |
Kalo saya tangkap si stain ini pemahamannya agak kurang terhadap suatu pokok bahasan
wongguoblok 10:20 pm on 23/10/2011 Permalink |
Ha ha ha jelas ente tidak ngerti maksud ayat memberikan pipi lain untuk ditampar ini ha ha.. maksudnye ente kagak usah balas kalo disakiti orang, pembalasan adalah haknye Tuhan.. Susah dipraktekkan di dunia nyata? jelas susah, namanya sesuatu yang Ilahi, kite manusia harus berjuang untuk naik kelas mendekati sesuatu yang surgawi. bukan kayak hukuman mata balas mata, ato mencuri potong tangan..ha ha duniawi banget..untuk melampiaskan nafsu membalas dendam..ha ha…
Jelas si pembuat tulisan di atas sudah kehabisan akal untuk menjelekkan Kristen, maka dengan dodolnya dia bilang satu ayat pendek bisanya menyebabkan satu juta kekerasan di Belanda.. negara yang kebanyakan rakyatnya sebenarnya adalah atheis ha ha…..
kalo penulisnya begitu dodol, apalagi mereka yang percaya pada tulisanya.. bisakah anda pahami betapa dodolnya ha ha…
wahai saudaraku yang muslim..buka matamu ..gw kagak pernah benci lo semua, sebagai sesama manusia… I love you all…gw cuma pengen membuka mata lo semua akan kebohongan muhammad yang terlanjur dipuja-puji…
tapi kok katanya gw mau diserbu dan dibombardir ya ha ha.. yah mungkin itulah solusi kekerasan khas si memet..tuding orang yang gak sepaham kapir, halalkan darahnya terus sembeleh ha ha…
SERBUIFF 10:26 am on 24/10/2011 Permalink |
######## masalah tampar menapar orang kristen dan yahudi paling jagonya menapar wong kaga ditampar aja udah nanpar duluan lihat aja di ambon di poso, irak, afganistan, palestina dll…
…gw cuma pengen membuka mata lo semua akan kebohongan muhammad yang terlanjur dipuja-puji…######## bohong dimana bung ? kalo ente mah jagonya bohong untuk menyesatkan manusia….
tapi kok katanya gw mau diserbu dan dibombardir ya ha ha.. ######### kami membombardir keunguan otak anda dan para gembong IFF …..
ungke 2:46 pm on 30/07/2012 Permalink |
Bahasa si serbuiff ini ko dangkal banget…..maaf itu yang saya lihat dari posting posting anda sebelumnya
muslim 7:52 am on 20/03/2012 Permalink |
rasulullah bohong??? asal semua nsrani tw ya,beliau itu dijuluki al amin(yg bs dipercaya) bahkan oleh penyembah berhala sekalipun.haha
Kalian lah yg ditipu paulus,makanya kalian g wajib sunat,g ngehadap qiblat,g ngenal najis dll
wikki 4:41 am on 18/07/2012 Permalink |
al amin?? tidak jijikkah saudara melihat nabi anda yang sudah berumur 56 thun mengawini anak anak umur 9 tahun.? apakah saudara tidak pernah ingat kelakuan muhammad yang bercinta dengan pembantunya maryam..sementara isterinya dibohongi.
Stain Remover 4:08 pm on 18/07/2012 Permalink |
@wikki
Wah ibu Tuhan kamu itu di kawini oleh kakek tua renta yang duda berusia 90 tahun sementara ibu tuhan berusia 12 tahun. Jijik nggak tuh :
…Mary, then twelve to fourteen years of age. Joseph, who was at the time ninety years old, went up to Jerusalem among the candidates; a miracle manifested the choice God had made of Joseph…
http://www.newadvent.org/cathen/08504a.htm
wikki 5:31 am on 19/07/2012 Permalink |
ibu tuhan siapa ibu tuhan .tak pernah kudengar tu..
Stain Remover 5:16 pm on 19/07/2012 Permalink |
@wikki
Makanya dibaca link yang diberikan…
…as well as to the tradition witnessed by old works of art, retained the belief that St. Joseph was an old man at the time of marriage with the Mother of God.
Jepri 7:51 am on 27/09/2012 Permalink |
Stain Remover memang pengarang yang bodoh kok!!
Jepri 7:50 am on 27/09/2012 Permalink |
Memang bisa dipercaya kok kalo dia (mohamad) suka membunuh, merampok, mengingini istri orang….percaya deh
cikk 6:43 am on 26/10/2011 Permalink |
@WONGGUOBLOK
JUSTRU JESUS(ANAK MANUSIA/NABI ISA) AKAN MENYABIT ANDA SERTA KRISTEN KATOLIK DENGAN SABITNYA YANG TAJAM.
DIKASIH AYAT JANGAN MENYEMBAH SELAIN ALLAH EH NYEMBAH YANG LAIN.JESUS JADI ANAK TUHAN.
DIKASIH AYAT SURUH SUNAT EH NGGA SUNAT.
DIKASIH AYAT JANGAN MAKAN BABI EH SIKAT TERUS
ITU JAWABAN ANDA PADA AJARAN JESUS???
JUSTRU DIKASIH AYAT EH ENTE KANGKANGI.
ANEH.
BANYAK MAKAN KADALIN DI GEREJA.
TERNYATA ANDA NGIKUT PAULUS
DIKASI ALLAH EH NYEMBAH JESUS
DIKASIH JESUS EH NYANGKUT DIPAULUS.
HE HE HE.
BIAR JELAS DAN SELAMAT KEMBALILAH KE ISLAM
HANYA MENYEMBAH ALLAH.
wikki 11:07 am on 17/07/2012 Permalink |
yesus tidak mempunyai sabit.tidak ada ajaran Yesus berbuat jahat.karena dia adalah satu.sunat hanya untuk jahudi.makanan tidaklah merupakan ketentuan masuk sorga.karena yang haram hanya yang keluar dari mulut.
Stain Remover 2:56 pm on 17/07/2012 Permalink |
@wikki
Sunat jasmani itu PERJANJIAN KEKAL, dan orang yang paling bertanggung jawab tentang perubahan dari sunat jasmani dengan sunat rohani adalah paulus dari tarsus :
Orang yang lahir di rumahmu dan orang yang engkau beli dengan uang harus disunat; maka dalam dagingmulah perjanjian-Ku itu menjadi perjanjian yang kekal. Dan orang yang tidak disunat, yakni laki-laki yang tidak dikerat kulit khatannya, maka orang itu harus dilenyapkan dari antara orang-orang sebangsanya: ia telah mengingkari perjanjian-Ku.”(Kejadian 17:13-14)
dirombak oleh paulus menjadi :
Tetapi orang Yahudi sejati ialah dia yang tidak nampak keyahudiannya dan sunat ialah sunat di dalam hati, secara rohani, bukan secara hurufiah. Maka pujian baginya datang bukan dari manusia, melainkan dari Allah. (Roma 2:29)
Karena dia telah berani merombak perintah Tuhan, maka kesalahan tertimpa atas dia (penjara) dan kemudian dilenyapkan :
sebab ia telah memandang hina terhadap firman TUHAN dan merombak perintah-Nya; pastilah orang itu dilenyapkan, kesalahannya akan tertimpa atasnya.” (Bilangan 15:31)
Waktu untuk bertindak telah tiba bagi TUHAN; mereka telah merombak Taurat-Mu. (Mazmur 119:126)
Dan paulus yang merombak perintah Tuhan itu telah dilenyapkan dengan cara dipenggal oleh pedang Kaisar Nero.
wikki 3:50 am on 18/07/2012 Permalink |
sunat hanya berlaku bagi keturunan abraham atau jahudi.. artinya yang bukan keturunan jahudi tidak perlu disunat,mengenai paulus …memang siapa saja yang mengikut jesus harus menderita.apa saudara sanggup ???
Stain Remover 4:04 pm on 18/07/2012 Permalink |
@wikki
Sunat itu perjanjian kekal, ngerti kekal nggak ?
wah kamu ini cuma domba potong yang nggak baca bibel :
Orang yang lahir di rumahmu dan orang yang engkau beli dengan uang harus disunat; maka dalam dagingmulah perjanjian-Ku itu menjadi perjanjian yang kekal. (Kejadian 17:13)
___
Penderitaan paulus adalah buah dari lancangnya dia merombak perintah Tuhan, silahkan dibaca lagi :
sebab ia telah memandang hina terhadap firman TUHAN dan merombak perintah-Nya; pastilah orang itu dilenyapkan, kesalahannya akan tertimpa atasnya.” (Bilangan 15:31)
wikki 5:35 am on 19/07/2012 Permalink |
sunat itu hanya untuk keturunan abraham..buktnya muhammad juga tidak disunat .coba cari keterangan dimanapun yang otentik tak ada yang bisa membuktikan muhammad disunat—nubuat itu apa memang untuk paulus..???
Stain Remover 5:14 pm on 19/07/2012 Permalink |
@wikki
kamu nggak baca ya, ayatnya kan jelas tuh :
…orang yang engkau beli dengan uang harus disunat..
Apakah mereka keturunan Abraham ?
—
Rasulullah SAW bersabda: Di antara kemuliaan yang diberikan Allah SWT kepadaku adalah, aku dilahirkan dalam keadaan sunah dikhitan, karena itu tidak ada orang yang melihat aurat/kemaluanku. (HR. al- Thabrani, Abu Nuaym, al Khatib dan ibn Asakir) (diriwayatkan dari Ibn Abbas, Ibn Umar, Anas, Abu Hurairah. menurut Diya^ al Maqdisi, hadits ini shahih. Al Hakim selain menilai shahih, juga mengatakan mutawatir. Lihat al Khasa^is al kubra, Jlid.1, hal. 90-91)
http://id.wikipedia.org/wiki/Mukjizat_Muhammad#cite_note-9
wikki 2:48 am on 20/07/2012 Permalink |
seharusnya adalagi katakata yang kurang yangtinggal dalam rumah mu.jadi yangtidak tinggal dalam rumahnya tidak mesti.itu kan kata muhammad untuk menutupi kebohonganya.apa ada saksi?
Stain Remover 3:23 pm on 20/07/2012 Permalink |
@wikki
Kamu koq yang sudah berbohong bahwa hanya keturunan Abraham, jadi semua yang mengaku sebagai pengikut Abraham harus disunat karena itu adalah perjanjian kekal.
Saksinya adalah Allah SWT :
(Mereka tidak mau mengakui yang diturunkan kepadamu itu), tetapi Allah mengakui Al Quran yang diturunkan-Nya kepadamu. Allah menurunkannya dengan ilmu-Nya; dan malaikat-malaikat pun menjadi saksi (pula). Cukuplah Allah yang mengakuinya. ﴾Qs. An Nisaa : 166﴿
Dialah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang hak agar dimenangkan-Nya terhadap semua agama. Dan cukuplah Allah sebagai saksi. ﴾Qs. Al Fath : 28﴿
wikki 4:40 pm on 20/07/2012 Permalink |
hanya allah sama malaikat kan yang jadi saksi??? sementara untuk hadirsaja seperti tuhan bertemu dengan musa tak pernah.bagai mana kita bisa percaya itu siapa yang menurunkan wayu???
Stain Remover 3:40 pm on 30/07/2012 Permalink
@wikki
Siapa yang memaksa kamu untuk percaya ?
Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut [162] dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (Qs. Al-Baqarah: 256)
Ada nggak ayat bibel yang seperti diatas ?
Stain Remover 4:51 pm on 20/07/2012 Permalink |
@wikki
Kamu bilang hanya ALLAH ? Allah itu tuhan semesta alam yang memiliki semua yang ada dibumi dan apa yang ada dilangit :
Dan sesungguhnya Al Quran ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan semesta alam, ﴾Qs. Asy Syu’ara : 192)
Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. ﴾Qs. Al Fatihah : 2﴿
Dan kepunyaan Allah-lah apa yang di langit dan apa yang di bumi. Cukuplah Allah sebagai Pemelihara. ﴾Qs. An Nisaa : 132﴿
—
Kamu tahu ayat bibel dibawah ini :
Tidak ada seorangpun yang telah naik ke sorga, selain dari pada Dia yang telah turun dari sorga, yaitu Anak Manusia. (Yohanes 3:13)
ayat diatas sebenarnya membicarakan tentang peristiwa Isra Miraj Nabi Muhammad SAW :
Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. ﴾Qs. Al Israa’ : 1﴿
Dan sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain, (yaitu) di Sidratil Muntaha. Di dekatnya ada surga tempat tinggal, ﴾Qs. An Najm : 13-15﴿
—
Bibel apa ditulis selagi Yesus hidup ?
wikki 5:18 pm on 20/07/2012 Permalink |
tadi kamu bilang cukuplah allah dan malaikatnya sekarang kamu sangkal lagi.dari mana saudara tahu itu membicarakan muhammad ? jangan hubung hubungkanlah dengan muhammad dikataka disana turun dulu baru naik muhammadkan menurut ceritanya naikdulu baru turun jadi beda mass.
ungke 2:51 pm on 30/07/2012 Permalink
suda saya bilang pemahaman si Sr ini dangkal bang wikki , and akan berputar putar di situ saja , saya suda tangkap maksud anda
Stain Remover 3:33 pm on 30/07/2012 Permalink
@wikki
hehehe…domba potong siap sembelih…kamu baca bibel nggak itu ayatnya jelas menyatakan turun dari Sorga dan tidak ada satu-pun termasuk Yesus,,,ngerti ora son
Stain Remover 3:35 pm on 30/07/2012 Permalink
@ungke
apa Yesus pernah turun dari surga setelah dia menjadi manusia ?
silahkan kamu baca ayatnya jeng…
Tidak ada seorangpun yang telah naik ke sorga, selain dari pada Dia yang telah turun dari sorga, yaitu Anak Manusia. (Yohanes 3:13)
ngarti mas ?
Logic 12:14 am on 31/10/2011 Permalink |
Asalamualaikum, kalau keristian itu agama benar mengapa mahunya menyembah manusia bernama yesus .. sedang yesus itu kalau berak najisnya bau serupa kita malah disalib juga bisa mati tuhan seperti apakah itu, lagi tuhannya ada 3 apa tidak akan ada bentrokan diantara ketiganya. cuma satu ingin saya tegaskan seorang rakan saya keristian telah memeluk islam mengatakan saya memeluk islam kerana satu alasan saja LOGIC mengapa saya harus menyembah anak tuhan sedangkan bapa tuhan itu lagi kuat. Allah itu menjadikan yesus maka seharusnya Allah itu disembah bukannya yesus. Islam itu agama mudah apa yang membuatkan anda membencinya. ianya mengajarkan manusia menyembah sang pencipta…tidak lain selain dari Allah. Para pembenci Islam saya tidak akan perduli dengan anda hak hidup dan memilih kepercayaan itu pilihan anda cuma kematian sahaja yang bakal membuktikan sama ada anda dipihak yang benar atau saya. Waktu itu sudah terlewat untuk kita menyesali …
wikki 11:00 am on 17/07/2012 Permalink |
kristen tidak menyembah manusia bernama yesus. tapi Tuhan Yesus.tuhan memang datang berbentuk manusia agar manusia itu mengenal dia.tentunya perilakunya juga persis seperti manusia.dia datang memang untuk menebus mereka yang mau menerimanya.tuhan tidak ada tiga tapi tiga karakter,contoh lihat matahari.ada bendanya bulat, mempunyai cahaya. mempunyai panas.matahari tidaklah matahari kalau tidak bercahaya.matahari bukanlah disebut matahari apabila tidak mengeluarkan panas ,tetapi ketiga unsur tersebut adalah matahari.demikian juga dengan bapa anak dan roh kudus mereka tetap satu kesatuan. demikian
Stain Remover 2:43 pm on 17/07/2012 Permalink |
@wikki
Mana ayat bibel dari ucapan Yesus sendiri bahwa dia adalah Tuhan ? atau Tuhan yang menjelma jadi manusia ?
kalau Yesus adalah firman itu sendiri, mengapa dia masih menerima firman :
Sebab segala firman yang Engkau sampaikan kepada-Ku (Yesus) telah Kusampaikan kepada mereka dan mereka telah menerimanya. Mereka tahu benar-benar, bahwa Aku datang dari pada-Mu, dan mereka percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku. (Yohanes 17:8)
—
Jawab Yesus: “Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita (termasuk Yesus), Tuhan itu esa. (Markus 12:29)
wikki 3:52 am on 18/07/2012 Permalink |
ada tertulis siapa yang meliat aku dia sudah melihat bapa karena anak sama dengan bapa adalah satu
Stain Remover 3:59 pm on 18/07/2012 Permalink |
@wikki
Lha kalo ayat ini gimana ? ada berapa banyak tuhan ?
supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku. Dan Aku telah memberikan kepada mereka kemuliaan, yang Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu, sama seperti Kita adalah satu: (Yohanes 17:21-22)
masa firman menerima firman, yang mboten-mboten aja…hehehe
wikki 5:40 am on 19/07/2012 Permalink |
pakailah akalsehat saya beri contoh udara disekitar kita sangat luas kemudian ambil botol kosong tutup .nah tentunya walaupun botol tersebut ditutup tapi udara yang didalam botol tetap sama dengan udara yang diluar botol ngerti kan???
Stain Remover 5:10 pm on 19/07/2012 Permalink |
@wikki
saya tambahkan lagi, kentut yang dimasukkan ke dalam botol adalah kentut juga…hehehe….
Baca bibel-mu :
Jadi dengan siapa hendak kamu samakan Allah, dan apa yang dapat kamu anggap serupa dengan Dia ? Patungkah? Tukang besi menuangnya, dan pandai emas melapisinya dengan emas, membuat rantai-rantai perak untuknya.(Yesaya 40:18-19)
Dengan siapa hendak kamu samakan Aku, seakan-akan Aku seperti dia? firman Yang Mahakudus. Arahkanlah matamu ke langit dan lihatlah: siapa yang menciptakan semua bintang itu dan menyuruh segenap tentara mereka keluar, sambil memanggil nama mereka sekaliannya? Satupun tiada yang tak hadir, oleh sebab Ia maha kuasa dan maha kuat. (Yesaya 40:25-26 )
wikki 2:54 am on 20/07/2012 Permalink |
artinya tuhan tidak bisa disamakan dengan benda mati atau benda hidup manapun.tetapi kalau Tuhan datang menjelma jadi manusia bolehkan??
Stain Remover 3:15 pm on 20/07/2012 Permalink |
@wikki
Untuk apa dia datang sendiri untuk menjelma sebagai manusia hanya menunjukkan ketidak MAHA KUASA-an-NYA saja.
Seorang bos didunia ini saja selalu memerintahkan bawahan-nya untuk mengerjakan sesuatu karena dia merasa berkuasa dan telah membayar bawahan-nya itu.
Yesus pun mengaku dia hanya utusan :
Jawab Yesus: “Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel.” (Matius 15:24)
Dan seorang utusan tidak lebih tinggi dari yang mengutusnya :
Aku (Yesus) berkata kepadamu: Sesungguhnya seorang hamba tidaklah lebih tinggi dari pada tuannya, ataupun seorang utusan dari pada dia yang mengutusnya. (Yohanes 13:16)
wikki 5:23 pm on 20/07/2012 Permalink |
karena begitu besar kasihnya untuk dunia ini .karena dialah yang menciptakan dunia ini karena hanya dialah yang mampu menyelamatkan dunia ini maka dia rela turun berbentuk manusia untuk menyelamatkan dunia ini termasuk saudara dan saya.
SERBUIFF 10:45 am on 21/07/2012 Permalink
ngarang… nggak masuk akal bung…ha,ha,ha…..tolol luaaar biasa…….
Paulus 2:11 am on 04/11/2011 Permalink |
masih banyak ayat ayat sadistis di Bible. Ayat anjuran untuk membantai anak-anak, wanita, binatang, pohon-pohon, dsb, ayat mengenai mutillasi, ayat penghinaan terhadap nabi-nabi, ayat porno, incest (onani berasal dari kata Onan yg pertama kali melakukan penyimangan sex tsb dalam ayat di Bible)… semuanya lengkap !!! Silahkan buka di Perjanjian Lama.. semakin anda pelajari, semakin anda akan geleng geleng kepala karena bingung… firman Tuhan kok bunyinya kayak gini ?
wikki 10:43 am on 17/07/2012 Permalink |
tapi tak satu pun ayat ayat itu yang disuruh untuk diteladani .inti dari ajaranya adalah sembahlah tuhan elohimmu dengan segenap hatimu , kasihilah sesamamu manusia sama seperti kamu mengasihi dirimu sendiri.
Stain Remover 2:38 pm on 17/07/2012 Permalink |
@wikki
Siapa bilang ? Yesus sendiri tidak pernah membatalkan Taurat koq, WALAU SATU TITIK :
Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi. (Matius 5:17-18)
wikki 4:04 am on 18/07/2012 Permalink |
artinya sudah digenapi
Stain Remover 3:56 pm on 18/07/2012 Permalink |
@wikki
arti menggenapi dari Yesus adalah :
…satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat…
kalau yang di lakukan paulus bukan menggenapi tapi merombak perintah tuhan, ngertos mas ?!
wikki 5:24 pm on 20/07/2012 Permalink |
taksatupu dirombak tetapi diluruskan
jujur namaku ono 12:21 pm on 08/11/2011 Permalink |
iff (forum orang orang pengecut ) yang selalu menyembunyikan identitas dirinya,karena ajarannya (kristen) memang ajaran palsu/sesat/si paulus/paus
wikki 3:58 pm on 19/07/2012 Permalink |
sipa yang pengecut.??? kami tidak pengecut buktikan dong kalau kami salah.
Stain Remover 4:57 pm on 19/07/2012 Permalink |
@wikki
Buktinya dalam bibel Yesus tidak pernah berkata bahwa dirinya adalah Tuhan.
CIKK 5:27 am on 10/11/2011 Permalink |
BETUL BUNG.KITA BAWA SINI JA KOMEN DEDENGKOT 2 MEREKA LALU KITA KASIH PENCERAHAN UNTUK PELAJARAN BAGI KRIISTEN KATOLIK LAINNYA. BIAR NGGA DISESATKAN LAGI.MANUSIA DIBUNUH KOK DIJADIKAN PENEBUS DOSA.
BODOHNYA KRISTEN KATOLIK MANUT SAJA.
IBRANI 10
TB10) Dan karena kehendak-Nya inilah kita telah dikuduskan satu kali untuk selama-lamanya oleh persembahan tubuh Yesus Kristus.
BS(10) Yesus Kristus sudah melakukan apa yang dikehendaki Allah dan mempersembahkan diri-Nya sebagai kurban. Dengan persembahan itu, yang dilakukan-Nya hanya sekali saja untuk selama-lamanya, kita semua dibersihkan dari dosa.
10) And in accordance with this will [of God], we have been made holy (consecrated and sanctified) through the offering made once for all of the body of Jesus Christ (the Anointed One).
Dion 5:14 am on 14/11/2011 Permalink |
@ wong guoblok, anda memang benar-benar guoblok
Ha ha ha jelas ente tidak ngerti maksud ayat memberikan pipi lain untuk ditampar ini ha ha.. maksudnye ente kagak usah balas kalo disakiti orang, pembalasan adalah haknye Tuhan..
itu omongan lo tolol…..
kenapa kristen membantai bosnia, irak, afganistan, ambon dll…..
kenapa paus mengobarkan perang salib…..
kenapa ada komik menghina nabi?
kenapa ada film fitna?
sudahlah….lo akui aja klo agamamu itu biang keladi permusuhan!!!! karena memang bukan agama ilahi tapi hanya agama ciptaan si paulus!!
kapan yesus pernah menyebut umatnya kristen? cari di alkitab lo…
itulah hasil dari dicekokin di gereja hingga kamu seperti katak dalam tempurung
wikki 10:37 am on 17/07/2012 Permalink |
hanya orang gila yang mau menampari orang yang tak bersalah.tak ada ajaran kristen yang mengajarkan pembantaian. akibat dari ajaran muhammad yang harus memerangi kafir.itu adalah nyata menurut hadis..itu menurut mu.yesus bukan kristen tapi kristus yang artinya juru selamat jadi kristen artinya pengikut kristus.
Stain Remover 2:35 pm on 17/07/2012 Permalink |
@wikki
Tapi mereka yang berbeda sudah dianggap sebagai musuh, bahkan orang dalam rumahnya sendiri :
Jangan kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi; Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang. Sebab Aku datang untuk memisahkan orang dari ayahnya, anak perempuan dari ibunya, menantu perempuan dari ibu mertuanya, dan musuh orang ialah orang-orang seisi rumahnya. Barangsiapa mengasihi bapa atau ibunya lebih dari pada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku; dan barangsiapa mengasihi anaknya laki-laki atau perempuan lebih dari pada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku. (Matius 10:34-36)
wikki 3:55 am on 18/07/2012 Permalink |
betul supaya terpisahlah padi dari sekam atau gandum dari ilalang
Stain Remover 3:54 pm on 18/07/2012 Permalink |
@wikki
Jadi bukan agama kasih dong melainkan agama paling brutal, nggak ada toleransinya sama sekali…gimana setuju nggak ?
wikki 2:57 am on 20/07/2012 Permalink |
agama tidak menyelamatkan manusia.tapi hanya kasihnya yang sanggup menyelamatkan kamu.
Stain Remover 3:08 pm on 20/07/2012 Permalink |
@wikki
Kaih apaan ayat-ayat sadis banget tuh…kamu bilang begitu karena Yesus tidak pernah membuat agama bernama kristen.
Agama adalah identitas layaknya seperti KTP, maka wajar bila akhirnya Yesus tidak mengenal kamu dan akhirnya di usir sebagai pembuat kejahatan :
Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!” (Matius 7:23)
wikki 4:59 pm on 20/07/2012 Permalink |
yesus tidak pernah mengaku agama kristen tapi siapa yang ikut dia disebut kristen .atau yang diurapi.
SERBUIFF 10:47 am on 21/07/2012 Permalink |
yg pasti ajaran yesus yg asli udah dirubah oleh paulus sang pendusta……
Stain Remover 5:08 pm on 20/07/2012 Permalink |
@wikki
Tapi akhirnya mereka semua akan di usir toh :
Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu (Yesus), dan mengusir setan demi nama-Mu (Yesus), dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu (Yesus), juga? Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!”(Matius 7:22-23)
Satu-satunya kelompok yang memanggil Yesus dengan sebutan “Tuhan” adalah kristen.
wikki 5:31 pm on 20/07/2012 Permalink |
itulah mereka yang berani mencobi tuhan dengan berpura pura tapi hatinya tidak tulus .bukan perkataan tuhan itu sejak yesus didunia inipun dia selalu dipanggil tuhan.!
SERBUIFF 10:43 am on 21/07/2012 Permalink
tuhan kok mati sih ?
CIKK 3:39 am on 24/11/2011 Permalink |
BUKAN HANYA ISLAM YANG MENENTANG SELURUH MANUSIA YANG BERAKAL MENENTANG KONSEP PENEBUSAN DOSA BUATAN PEMUKA YAHUDI.
BACA AYATNYA DI IBRANI.
SIAPA MENDAPATKAN ALLAH DIA MENDAPATKAN SEGALA GALANYA
SIAPA KEHILANGAN ALLAH KEHILANGAN SEGALA GALANYA.
ALLAH BILANG DALAM QURAN NABI MUHAMMAD ORANG MULIA DAN SUDAH TERBUKTI. .TITIK.
NGGA USAH DENGAR CERITA BUALAN YAHUDI.YANG DENGKI. APALAGI MEREKA TUKANG BUAT KITAB PALSU
NI BUATAN PEMUKA 2 YAHUUDI
NI BUNG YANG JELAS NGGA USAH PAKE TAFSIR.
KITAB YANG MENYESATKAN MANUSIA.BUATAN PEMUKA YAHUUDI.
IBRANI 10
(10) Dan karena kehendak-Nya inilah kita telah dikuduskan satu kali untuk selama-lamanya oleh persembahan tubuh Yesus Kristus
CURI DIKUDUSKAN
MERAMPOK DIKUDUSKAN
MEMBUNUH DIKUDUSKAN
ZINA DIKUDUSKAN
MENGHAMILI ANAK ORANG DIKUDUSKAN
ORANG BEGO MAU NERIMA AYAT BUATAN INI.
ANAK ANDA DIHAMILI YANG MENGHAMILI DIKUDUSKAN
ISTRI ANDA DITIDURI, YANG MENIDURI DIKUDUSKAN
SAUDARA ANDA DIBUNTINGI YANG MEMBUNTINGI DIKUDUSKAN
KUDUS KUDUS KUDUS
XI XI XI
DIKADALIN YAHUDI MAU AJA.
wikki 10:30 am on 17/07/2012 Permalink |
dimana itu tertulis ya…
Stain Remover 2:31 pm on 17/07/2012 Permalink |
@wikki
Salah satunya ini yang paling brutal :
Jadi pergilah sekarang, kalahkanlah orang Amalek, tumpaslah segala yang ada padanya, dan janganlah ada belas kasihan kepadanya. Bunuhlah semuanya, laki-laki maupun perempuan, kanak-kanak maupun anak-anak yang menyusu, lembu maupun domba, unta maupun keledai.” (1 Samuel 15:3)
wikki 4:02 am on 18/07/2012 Permalink |
itu adalah sabda tuhan artinya bukan sabda manusia beda halnya dengan muhammad yang berpewrng demi harta jarahan
Stain Remover 3:51 pm on 18/07/2012 Permalink |
@wikki
Bayi dan binatang kenapa ikut dibantai ? sadis banget nggak tuh ? harta lebih berharga ya ketimbang nyawa manusia…ckckck
Harta jarahan dalam bibel :
Baca bibel-mu tentang harta jarahan :
Bilangan 31:25-41
25. TUHAN berfirman kepada Musa:
26. Hitunglah jumlah rampasan yang telah diangkut, yang berupa manusia dan hewan–engkau ini dan imam Eleazar serta kepala-kepala puak umat itu.
27. Lalu bagi dualah rampasan itu, kepada pasukan bersenjata yang telah keluar berperang, dan kepada segenap umat yang lain.
28. Dan engkau harus mengkhususkan upeti bagi TUHAN dari para prajurit yang keluar bertempur itu, yakni satu dari setiap lima ratus, baik dari manusia, baik dari lembu, dari keledai dan dari kambing domba;
29. dari yang setengah yang telah didapat mereka haruslah engkau mengambilnya, lalu menyerahkannya kepada imam Eleazar, sebagai persembahan khusus bagi TUHAN.
30. Tetapi dari yang setengah lagi yang untuk orang Israel lain haruslah engkau mengambil satu ambilan dari setiap lima puluh, baik dari manusia, baik dari lembu, dari keledai dan dari kambing domba, jadi dari segala hewan, lalu menyerahkan semuanya kepada orang Lewi yang memelihara Kemah Suci TUHAN.”
31. Kemudian Musa dan imam Eleazar melakukan seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa.
32 Adapun rampasan, yakni yang masih tinggal dari apa yang telah dijarah laskar itu berjumlah: enam ratus tujuh puluh lima ribu ekor kambing domba
33. dan tujuh puluh dua ribu ekor lembu,
34. dan enam puluh satu ribu ekor keledai,
35. selanjutnya orang-orang, yaitu perempuan-perempuan yang belum pernah bersetubuh dengan laki-laki, seluruhnya tiga puluh dua ribu orang.
36. Yang setengah yang menjadi bagian orang-orang yang telah keluar berperang itu jumlahnya tiga ratus tiga puluh tujuh ribu lima ratus ekor kambing domba,
37. jadi upeti bagi TUHAN dari kambing domba itu ada enam ratus tujuh puluh lima ekor;
38. lembu-lembu tiga puluh enam ribu ekor, jadi upetinya bagi TUHAN ada tujuh puluh dua ekor;
39. keledai-keledai tiga puluh ribu lima ratus ekor, jadi upetinya bagi TUHAN ada enam puluh satu ekor;
40. dan orang-orang enam belas ribu orang, jadi upetinya bagi TUHAN tiga puluh dua orang.
41. Lalu Musa menyerahkan upeti yang dikhususkan bagi TUHAN itu kepada imam Eleazar, seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa.
wikki 1:38 am on 24/07/2012 Permalink |
saya tak habis mengerti akan jalan pikiranmu apakah dengan kesalahan orang lain kau anggap membenarkan tindakanmu ? contoh ….si A mencuri cangkir..ketika ketangkap ..lantas menyalahkan si B.karena si.B juga pernah mencuri ceret.itukah jawabanmu ???mengenai si Musa perintah Tuhan langsung kepada siMusa karena orang amalek berusaha menghalangi isrsel melewati daerah amalek.sementara musa sudsh meminta dengan baik baik agar mereka dibiarka lewat menuju kanan.beda dengan muhammad yang suka menyerang karavan karavan para pedagang yang melintasi areal itu ketika bermalam lalu harta mereka di jarah…
Stain Remover 3:03 pm on 24/07/2012 Permalink |
@wikki
Makanya kalau kamu tidak tahu apa-apa tentang sejarah Nabi Muhammad SAW yang sebenarnya dan hanya membaca dari situs-situs penghujat, akan jadi seperti ini :
Nabi Muhammad hendak dibunuh oleh para kafir Mekkah
Orang-orang yang telah mengikuti Nabi Muhammad menjadi sasaran penyiksaan.
Itulah sebab Nabi Muhammad dan pengikutnya Hijrah ke Madinah
orang-orang kafir Mekkah menghalangi Nabi dan para pengikutnya memasuki Mekkah karena hendak berhaji.
http://id.wikipedia.org/wiki/Perjanjian_Hudaibiyyah
D'gg 3:23 am on 22/01/2012 Permalink |
Ya’,..dangkal,..tergantung orangnya boss. Kalo dangkal mikirnya terjadi kdrt. Kalo istrinya nakal ya kdrt. Nah istri ngak hormat karena suami ngak punya jiwa pemimpin. Ya’ udah ngk usah pake kekerasan bisa cerai’kan di belanda,(hukum negaranya bisa cerai kok!). Satu lagi memukul istri akan berdampak rasa dendam antara anak dan orangtuanya laki2 jika diliat sang anak, nah ini bisa disurvey ya. Jadi yang di’ayat kristen ataupun islam yang kalian tafsirkan itu untuk memukul istri kalo saran saya tdk usah dijalankan, atau (ngak usah beragama aja sekalian). Nah saran saya ngk repot kan. Ada 2 keuntungan mengikuti saran saya:.1. Bisa kawin lagi krna alasan cerai.2. Kalo atheis yg islam ngk perlu sholat 5 wkt,puasa,dll & yg kristen ngk perlu ke gereja, perpuluhan, dll.
teranghati24 8:42 am on 01/02/2012 Permalink |
alhamdulillah anda membuat forum ini.
Selamatkan Islam dari tangan2 kotor, dari orang2 yang memutarbalikkan fakta.
Memberi pencerahan atas kebenaran adalah jihad yang luar biasa.
Semoga Alloh SWT memberikan rahmad bagi kita sekalian. Amin Ya Rabbal “alamin
SERBUIFF 3:49 am on 13/02/2012 Permalink |
min Ya Rabbal “alamin…
wikki 10:28 am on 17/07/2012 Permalink |
apakah islam harus diselamatkan? harus dengan berjihadkah agar islam bisa selamat….?astagfirullah…..
Stain Remover 2:29 pm on 17/07/2012 Permalink |
@wikki
Allah SWT sendiri yang akan memenangkan agama Islam :
Mereka berkehendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, dan Allah tidak menghendaki selain menyempurnakan cahaya-Nya, walaupun orang-orang yang kafir tidak menyukai. Dialah yang telah mengutus Rasul-Nya (dengan membawa) petunjuk (Al-Quran) dan agama yang benar untuk dimenangkan-Nya atas segala agama, walaupun orang-orang musyrikin tidak menyukai. ﴾Qs. At Taubah : 32-33﴿
http://sosbud.kompasiana.com/2010/10/07/maraknya-gereja-beralih-fungsi/
wikki 3:58 am on 18/07/2012 Permalink |
kalau memang allah sendiri yang harus memenangkan mengapa muslim repot bejihad
Stain Remover 3:41 pm on 18/07/2012 Permalink |
@wikki
emangnya jihad itu artinya apa ?!
wikki 9:56 am on 19/07/2012 Permalink |
islam memang perlu penyelamatan salah satunya dengan berjihad .caranya begitu berlainan agama bunuh pancung minimal bayar jiyah lah itupun harus dalam keadaan tertunduk,bila perlu jarah semua hartanya.agar bisa tegak .beda dengan orang lain yang mengajarkan kasih..kepada seluruh manusia bahkan lawan sekalipun harus didoakan .
Stain Remover 3:04 pm on 20/07/2012 Permalink |
@wikki
bibel lebih brutal lagi tuh, baca dulu dong…
wikki 6:20 pm on 21/07/2012 Permalink |
apakah itu artinya kau ber anggapanakan membenarkan perlakuan muslim terhadap kafir?sudah saatnya kita bebas dari ajaran sesat itu kawan.
Stain Remover 3:57 pm on 22/07/2012 Permalink |
@wikki
Bagaimana dengan bibel yang brutal ? Peperangan dalam Islam adalah untuk mempertahankan diri sedang dalam bibel bersifat menyerang membabi buta, sudah saatnya kamu bebas dari ajaran sesat itu kawan.
adi 8:48 am on 01/02/2012 Permalink |
IFF memang biangnya pembohong.
Jejak-jejaknya masih sangat terasa.
Wahai sobat semua, sebenarnya, klu kita perhatikan dengan seksama, IFF adalah forumnya orang Amerika yang mengadu domba muslim dan kristen.
Muslim adalah agama damai.
Kristen di Indonesia yang tidak tercemar pikirannya oleh si pemecah belah, sebenarnya mereka juga suka damai.
Mari kita sucikan fikiran kita, hati kita dan kembali memperdalam ilmu kita, sehingga kita tidak disesatkan oleh suatu forum semacam IFF yang menghancurkan aqidah keislaman kita dan memecah belah persatuan bangsa Indonesia.
wikki 10:26 am on 17/07/2012 Permalink |
bisakah saudara membuktikan kebohongan iff ?tolong tunjukkan mana kebohongan iff
Stain Remover 2:23 pm on 17/07/2012 Permalink |
http://forum.muslim-menjawab.com/2012/06/15/inilah-klaim-keblinger-faithfreedom-indonesia/
Stain Remover 4:55 pm on 19/07/2012 Permalink |
@wikki
Bukankah telah saya jelaskan tentang penjarahan dalam bibel, bahkan kalimatnya benar-benar memakai kata “jarahan” :
dan dibawalah orang-orang tawanan, rampasan dan jarahan itu kepada Musa dan imam Eleazar dan kepada umat Israel, ke tempat perkemahan di dataran Moab yang di tepi sungai Yordan dekat Yerikho. (Bilangan 31:12)
wiiki 3:28 am on 20/07/2012 Permalink |
itu tertulis semua dalam taurat dan perintah langsung dari tuhan kepada musa beda dengan muhammad yang melakukan dari kemauanya sendiri.
Stain Remover 3:03 pm on 20/07/2012 Permalink |
@wiiki
Jadi Tuhan membenarkan jarahan dan pembantaian bayi, wanita dan juga binatang…
Apakah kamu masih mengharapkan mereka akan percaya kepadamu, padahal segolongan dari mereka mendengar firman Allah, lalu mereka mengubahnya setelah mereka memahaminya, sedang mereka mengetahui?.
Perang dalam Islam :
1. bersifat mempertahankan diri
Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, (tetapi) janganlah kamu melampaui batas, karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas. ﴾Qs. Al Baqarah : 190﴿
2. Ada batas waktunya
Dan perangilah mereka itu, sehingga tidak ada fitnah lagi dan (sehingga) ketaatan itu hanya semata-mata untuk Allah. Jika mereka berhenti (dari memusuhi kamu), maka tidak ada permusuhan (lagi), kecuali terhadap orang-orang yang zalim. ﴾Qs. Al Baqarah : 193﴿
—
Perang dalam bibel :
1. bersifat menyerang untuk memusnahkan peradaban tanpa terkecuali :
Jadi pergilah sekarang, kalahkanlah orang Amalek, tumpaslah segala yang ada padanya, dan janganlah ada belas kasihan kepadanya. Bunuhlah semuanya, laki-laki maupun perempuan, kanak-kanak maupun anak-anak yang menyusu, lembu maupun domba, unta maupun keledai.” (1 Samuel 15:3)
yang begini mengaku agama ‘kasih’ ?
wikki 4:42 pm on 20/07/2012 Permalink |
bisakah sauda membedakan taurat zabur.dan injil?
Stain Remover 4:59 pm on 20/07/2012 Permalink |
dalam Al Quran :
Zabur diberikan kepada Daud
Taurat kepada Musa
Injil Kepada Isa
Semua kitab diatas terangkum menjadi satu yang disebut Al Quran, dan Al Qur’an adalah kitab pengoreksi kitab-kitab terdahulu :
Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat diantara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu, ﴾Qs. Al Maidah:48﴿
wikki 5:37 pm on 20/07/2012 Permalink |
nah itu sepertinya pintar tetapi bukan jadi alquran,sementara dalam alquran ada tertulis apabilakamu tidak mengerti tanyakan kepada orang yang yang saya beri kitab sebelumnya yaitu,taurat dan injil.jadi wajar dong mas harus bertanya kepada orang yang mengerti injil dan taurat.
SERBUIFF 10:42 am on 21/07/2012 Permalink |
injil dan taurat sekarang inin isinya sudah dirubah bung, nggak asli lagi , isinya menyesatkan…
wikki 1:48 pm on 21/07/2012 Permalink |
siapa yang rubahkapan dan dimana.lalu mana yang aslinya tunjuki dong bagi bagi.pelit bangat sih.buktikan .lalu koreksi quran yang mengatakan bahwa sesungguhnya kami senantiasa menjaga kitab yang sebelumnya kami turunkan taitu taurad dan injil.
SERBUIFF 2:41 pm on 21/07/2012 Permalink |
para penulis injil , gereja dan paulus. …nggak ada tuh ayat al quraan yg menyatakan sesungguhnya kami senantiasa menjaga kitab yang sebelumnya kami turunkan taitu taurad dan injil.
wikki 6:27 pm on 21/07/2012 Permalink
“Sesungguhnya kami telah
menurunkan kitab Taurat di dalamnya
(ada) petunjuk dan cahaya (yang
menerangi), yang dengan kitab itu
diputuskan perkara orang-orang
Yahudi oleh nabi-nabi yang
emnyerahkan diri kepada Allah, oleh
orang-orang alim mereka dan
pendeta-pendeta mereka, disebabkan
mereka diperintahkan memelihara
kitab-kitab Allah dan mereka menjadi
saksi terhadapnya. Karena itu
janganlah kamu takut kepada
manusia,(tetapi) takutlah kepadaKu.
Dan janganlah kamu menukar
ayat-ayatKu dengan harga yang
sedikit. Barang siapa yang tidak
memutuskan menurut apa yang
diturunkan Allah, maka mereka itu
adalah orang-orang yang kafir (Surat
Al Maa-Idah 5:44).
• “Dan kami iringkan jejak mereka
(nabi-nabi bani Israel)dengan Isa
putera Maryam, membenarkan kitab
yang sebelumnya, yaitu: Taurat. Dan
kami telah memberikan kepadanya
kitab Injil sedang di dalamnya (ada)
petunjuk dan cahaya (yang menerangi),
dan membenarkan kitab yang
sebelumnya, yaitu kitab Taurat. Dan
menjadi petunjuk serta pengajaran
untuk orang-orang yang bertakwa
(Surat Al Maa-Idah 5:46).
• “Dan kami telah turunkan kepada Al
Qur’an dengan membawa kebenaran,
membenarkan apa yang sebelumnya,
yaitu kitab-kitab (yang diturunkan
sebelumnya) dan batu ujian terhadap
kitab-kitab yang lain itu;maka
putuskanlah perkara mereka menurut
apa yang Allah turunkan dan janganlah
kamu mengikuti hawa nafsu mereka
dengan meninggalkan kebenaran yang
telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap
umat di antara kamu, kami berikan
aturan dan jalan yang terang.
Sekiranya Allah menghendaki, niscaya
kamu dijadikannya satu umat (saja),
tetapi Allah hendak menguji kamu
terhadap pemberiannya kepadamu,
maka berlomba-lomba berbuat
kebajikan. Hanya kepada Allahlah
kembali kamu semuanya, lalu
diberitahukannya kepada apa yang
SERBUIFF 10:51 am on 21/07/2012 Permalink |
taurat diturunkan pada musa, zabur pada daud, injil pada isa al amasih
wikki 6:23 pm on 21/07/2012 Permalink |
Tampaknya kamu berpikir mereka ini sedang bersaing dengan agama-agama lain dan jika umat agama lain berbuat jahat, maka ini membenarkan kejahatan yang Muslim lakukan. Masyarakat rasional dari segala agama meninggalkan agama-agama mereka. Agama tidak lagi menjadi identitas mereka, sedangkan umat Muslim mengira tanpa Islam mereka tak punya identitas lagi
Stain Remover 3:54 pm on 22/07/2012 Permalink |
@wikki
Dari identitas-lah mereka akan dikenali, bila itu menyangkut kelompok maka identitas kelompuk itu sebagai pengenal. Itulah sebab Yesus tidak mengenal kamu karena dia tidak pernah membuat kelompok yang bernama ‘kristen’ :
Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku (Yesus) tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!” (Matius 7:23)
Mereka yang diusir Yesus sebagai kriminal mempunyai ciri-ciri seperti ini :
Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? (Matius 7:22)
memanggil Yesus dengan tuhan
bernubuat demi nama Yesus
mengusir setan demi nama Yesus
mengadakan banyak mujizat demi nama Yesus
Bukan-kah itu sangat jelas!
wikki 4:42 pm on 22/07/2012 Permalink |
sdr stain tampaknya anda sedang copas .dari ayat diatas seharusnya Matius 7;21 lebih dahulu kemudian matius 7;22 sampai matius 7;23jadi agak susah di mengerti susunannya.ayat ini menjelaskan nubuatan terhadap orang yang suka memamerkan keyakinan padahal sebenarnya keyakinan itu tidak perlu dipamerkan.
Stain Remover 3:00 pm on 23/07/2012 Permalink |
@wikki
Yang dibicarakan adalah mengenai identitas dan dari ciri-ciri mereka yang memanggil Yesus dengan sebutan “Tuhan” tidak lain adalah “kristen”.
Ayat itu saja sudah membuktikan bahwa tidak ada penebusan dosa.
wikki 5:18 pm on 23/07/2012 Permalink |
inilah yang perlu anda baca.Yesus berkata:
“Karena Anak Manusia (Yesus) juga datang bukan untuk dilayani,
melainkan untuk dilayani dan untuk memberikan nyawaNya menjadi
tebusan bagi banyak orang” (Markus 20:45, juga Matius 20:28).“Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya
bagi domba-dombanya” (Yohanes 10:11).
“Aku memberikan nyawaKu bagi domba-dombaKu… Aku memberikan
nyawaKu untuk menerimanya kembali” (Yohanes 10:17).
“Inilah darahKu, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang
untuk pengampunan dosa” (Matius 26:28).
Yohanes Pembaptis berkata: “Lihatlah Anak Domba Tuhan, yang
menghapus dosa dunia” (Yohanes 1:27). Seperti diketahui “Anak Domba
yang tak bernoda” selalu ditamsilkan bagi Yesus dalam kaitannya dengan
korban penebusan.
Rasul Petrus berkata: “Sebab kamu tahu bahwa kamu telah ditebus dari cara
hidupmu yang sia-sia…dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus,
yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan bercacat” (1
Petrus 1:18, 19)
Yesaya bernubuat 700 tahun SM yang tidak bisa diubah-ubah lagi:
“…Tetapi Tuhan berkehendak meremukkan dia dengan kesakitan. Apabila
ia menyerahkan dirinya sebagai korban penebus salah, ia akan melihat
keturunannya, umurnya akan lanjut, dan kehendak Tuhan akan
terlaksana olehnya…” (Yesaya 53:10, ditulis seribuan tahun sebelum
Quran).diturunkan apakah anda yakin setelah 600 tahun kejadia berlalu tuhan tibatiba merevisi kembali apa yang sudah terjadi???
Stain Remover 3:14 pm on 24/07/2012 Permalink |
@wikki
Kamu ngerti nggak, ayat matius itu berbicara tentang orang ‘kristen’ yang ternyata akan di usir Yesus sebagai kriminal.
Jadi kalau masih ada yang membicarakan tentang “pasti masuk sorga” karena sudah ditebus Yesus, maka ayat matius pasal tujuh itu membantah tentang adanya penebusan.
wikki 4:27 am on 25/07/2012 Permalink |
“Bapa tidak menghakimi siapa pun, melainkan telah menyerahkan
penghakiman itu seluruhnya kepada Anak”… ”Dialah yang ditentukan
Allah menjadi Hakim atas orang-orang hidup dan orang-orang mati”…
“Ia sanggup juga menyelamatkan dengan sempurna semua orang
yang oleh Dia datang kepada Allah. Sebab Ia hidup senantiasa untuk
menjadi Pengantara mereka” (Juru Syafa’at). (Yohanes 5:22, Kisah
Rasul 10:42, Ibrani 7:25).
Jikalau kita menyadari bahwa manusia berdosa tidak mampu membebaskan dirinya
sendiri agar selamat dari keadaan sakit dan susah payah, maka prestasi-diri yang
bagaimana yang memungkinkan dia memberi syafa’at kepada orang lain untuk
sebuah keselamatan kekal? Peran syafaat tidak bisa dilakukan oleh Muhammad
yang tidak luput dari dosa (47:19, 48:1-2). Itu pernah diakuinya kepada anak
gadisnya Fatimah. Syafa’at hanya bisa dilakukan oleh sosok kudus tanpa noda,
yaitu Yesus Almasih (19:19). Dan hal ini konsekwen sesuai dengan pernyataan
Muhammad tentang penandaan setan terhadap segenap manusia dengan
pengecualian Maryam dan Putranya: “Setiap anak Adam yang baru lahir disentuh
oleh setan disaat kelahirannya, lalu ia memekik menangis karenanya, selain
Maryam dan anaknya” (HS.Bukhari 1493).
Almasih-lah yang menjanjikan penyertaanNya yang unik dan yang tak
berkesudahan: “Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada
akhir zaman” (Matius 28:20). Dialah Anak Elohim, Syafi Agung dan Juruselamat
bagi setiap orang yang percaya dan mengandalkanNya. Dan untuk itu, kembali Ia
ditandai/disaksikan dengan shahihnya:
Malaikat menandainya tiga kali berturut-turut, ketika berkata
kepada Yusuf, Maria, dan para gembala: “dan engkau akan menamakan
Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa
mereka.”
“Hendaklah engkau menamai Dia Yesus… Anak Elohim Yang Maha
Tinggi…disebut kudus, Anak Elohim”… Dan ketika berkata kepada para
3
gembala: “Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan,
di kota Daud.” (Matius 1:21, Lukas 1:31-35; 2:11).
Nabi Yahya juga bersaksi dua kali berturut-turut kepada muridmuridnya,
“Lihatlah Anak domba Elohim, yang menghapus dosa
dunia” (yaitu kurban-diri demi menyelamatkan orang berdosa). Dan ia
melengkapkan lagi “Ia inilah Anak Elohim” (Yohanes 1:29, 34, 36).
Dan Bapa Elohim sendiri menggelegarkan proklamasiNya sebanyak dua
kali, langsung dari surga terhadap Sang Anak: “Inilah Anak yang
Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan, dengarkanlah Dia.” (Matius 17:5,
dan juga Matius 3:17).
Muslim perlu mempertanyakan, berapa kali dan siapa sajakah yang menyaksikan
kenabian dan ke-syafi-an Muhammad? Dan siapa saksi-matanya? Alangkah jauhnya
beda otoritas dan keshahihan keduanya. Itulah bukti bagi semesta alam yang
sesungguhnya juga disebut dalam Al-Quran bagi Isa (21:91). Tetapi agar Nabi
Terakhir tidak kalah pamor lebih jauh, konsep Ke-Anakan Isa yang ajaib itu harus
disederhanakan dan direduksikan, dikonsepsikan secara biologis selaku “walad” dan
bukan inkarnasi Roh. Muhammad hanya melihat keberadaan hilir dari Isa sebagai
anak kedagingan Maryam. Dia tidak menyinggung lagi keberadaan hulu dan
sumber dari mana Isa itu berasal, yaitu Roh dan Kalimat Allah! Padahal Yesus
sendiri berkata: “Apa yang dilahirkan dari daging, adalah daging, dan apa yang
dilahirkan dari Roh, adalah roh” (Yohanes 3:6).
Seperti disengaja, wahyu terus memplesetkan jati-diri Isa Almasih dari
unsur-unsur keilahianNya. Dengan tanpa alasan dan otoritas dari
siapapun Muhammad menggantikan nama Yahweh, Yesus, dan
RohKudus yang ilahi menjadi “Allah- Isa – Jibril” yang tidak juntrung
orientasi dan makna diriNya. Padahal nama Yahweh disebutkan
sebanyak 6826 kali di Perjanjian Lama, dan nama Yesus sebanyak 975
kali di Perjanjian Baru. Kedua nama ini mempunyai makna inheren yang
bersifat ilahi. Tetapi apa arti dari nama “ISA”? Kosong! Siapa yang
lancang menggantikan nama sorgawi ini, yang kini menjadi nama
dengan pepes kosong? Tidakkah itu suatu hujatan kepada Yang
Empunya Nama? Bagaimana dengan Roh Kudus, yang sejak awal
penciptaan alam diketahui sebagai aslinya Rohnya Tuhan (lihat Kitab
Kejadian dan seterusnya), kini tiba-tiba dialihkan menjadi mahkluk Jibril?
Dan Muhammad masih terus mengosongkan makna terdalam dari
“Almasih”. Walau itu disebut sampai sebanyak 11x dalam Quran, namun
tidak diberi deskripsi! Dan yang paling kasat mata, ia samasekali tidak
berani menyinggung kuasa Yesus dalam mengusir setan (yang
mutawatir dipercakapkan oleh semua orang Israel di zaman Yesus).
4
Muhammad menerima banyak wahyu mengenai masalah-masalah setan
dan jin dalam Quran-nya, dan selalu minta perlindungan Allah atasnya.
Dia sangat was-was dan sensitif terhadap ruh-ruh jahat dan sihir seperti
yang tampak dalam ahadis dan sirah Nabi. Tetapi ketika mengakui
mujizat-mujizat Isa yang dahsyat, Muhammad agaknya sengaja
meluputkan kisah Yesus yang mampu dan telah mengusir setan dan
iblis! Ini semua bukan kebetulan, melainkan bagian dari upaya besar
untuk mereduksi kebesaran dan kemuliaan Yesus yang asali surgawi, “Ya
Bapa, permuliakanlah Aku pada-Mu sendiri dengan kemuliaan yang
Kumiliki di hadirat-Mu sebelum dunia ada” (Yohanes 17:5).
Dan satu lagi yang dikosongkan Muhammad, yaitu kuasa mengampuni
dosa manusia! Yesus didakwa oleh semua Ahli Taurat dan Farisi sebagai
penghujat Elohim karena mengklaim diri mampu melakukan apa yang
hanya Tuhan sanggup melakukannya. Yesus berkata kepada seorang
lumpuh: “Hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni!” Tetapi di situ ada juga
duduk beberapa ahli Taurat, mereka berpikir dalam hatinya: “Mengapa
orang ini berkata begitu? Ia menghujat Allah. Siapa yang dapat
mengampuni dosa selain dari pada Elohim sendiri?” (Markus 2:5-7, dll).
Mengosongkan kemampuan Yesus dalam mengampuni dosa adalah
menolak Yesus sebagai Juruselamat yang menyelamatkan pendosa
dunia!
Padahal, di Alkitab maupun di Al-Quran, Yesus bukan sekedar
Nabi yang “Pelihat” atau “Pemberi Peringatan”. Ia dinyatakan
sebagai terkemuka di dunia dan di alam akhirat, memiliki kuasa
yang hanya dipunyai “seorang” Tuhan. Yesus hanya Juru
Selamat jikalau ia betul-betul berkuasa menyelamatkan dan
bukan hanya memberitahukan umat cara-cara agar selamat
seperti yang dilakukan oleh para nabi lainnya. Dia harus
berkuasa mengalahkan setan dan cengkeraman dosa yang
dililitkan kepada manusia. Dan Yesus membuktikan keduanya,
bahkan semuanya:
· “Ia menyembuhkan banyak orang yang menderita bermacam-macam
penyakit dan mengusir banyak setan”.
· “Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia (Yesus)
berkuasa mengampuni dosa…” (diikuti dengan pembuktian mujizatNya
yang khusus)
5″Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi…”
(Lukas 5:24, Markus 1:34, 2:10, Matius 9:6; juga Matius 9:2, 28:18,
Markus 2:5, Lukas 5:20 dll)
Dengan Yesus sebagai Penyelamat, tentu saja para pengikutNya tidak akan gelisah
dan panik menghadapi Hari Penghakiman, karena mereka bukan menanti Sang
Penghukum yang asing dan yang menakutkan, melainkan Sang Mesias, Anak
Elohim, Juru Selamat, yang selalu menggembalakan dan mampu menyelamatkan
mereka sebagaimana yang telah dibuktikanNya secara otentik dan empiris-historis
2000 tahun yang lalu! Bukankah kedatangan Yesus telah diumpamakan secara
alegoris oleh Yesus sebagai peristiwa menyongsong kedatangan mempelai laki-laki
oleh para mempelai wanita (jemaatNya) dalam sukacita? (Matius 25:1-13).
Injil memberi sukacita sejak Yesus datang hingga kepergianNya dari dunia. Injil
juga dipercayai oleh teman Muslim itu berarti Kabar Baik. Seharusnya baik secara
universal untuk seluruh manusia. Tetapi agaknya kebanyakan Muslim tidak pernah
mempertanyakan “dimana Kabar Baik-nya untuk saya?” Dari kacamata Islam, INJIL
— Injil manapun, islamik ataupun kristiani — sungguh tidak ada yang
mendatangkan kabar-baik yang bermanfaat, kecuali kabar-mudharat kepada
kemanusiaan. Sebab bagaimanapun Injil-Islamik asli dari Allah Surgawi dianggap
telah terhilangkan atau terkorupsi oleh padri-padri dalam kefatalan yang tidak bisa
ditemukan maupun direstorasi lagi. Sementara Injil-Kristus yang ada sekarang ini
adalah Injil-Salib yang melandaskan keselamatan atas kurban penebusan Yesus di
atas kayu salib, dan ini dianggap Muslim sebagai ajaran yang menyesatkan
bermiliar-miliar kaum Nasrani dan membuat mereka masuk ke neraka! Hebat!
Bahwa Allah mendatangkan Isa –Nabi terkemuka di dunia dan di akhirat– untuk
kesia-sia-an (lalu terpaksa diangkat diam-diam ke surga meninggalkan semua
pengikutNya dan InjilNya tak terjaga), dan hanya menyisakan Injil-injilan yang
telah menyesatkan miliaran umat manusia. Dan story-telling ini diterima oleh
Muslim tanpa bertanya!
Muslim kurang menyidik bahwa “Injil Islamik” semacam itu mustahil Injil. Injil
sejati haruslah men-sifati sedikitnya dua hal maha inti: bahwa ia memberikan
Kabar Baik yang menyangkut keselamatan (Juruselamat), dan Kabar baik itu harus
sampai ke seluruh alam demi kuasa dan keadilan Tuhan . Kenyataannya, Injil-Hakiki
yang dianggap Islamik itu menghilang entah kemana; entah sudah dibaca siapa
atau jin yang mana; dan isinya yang hilang tentu tidak menyelamatkan! Sedangkan
“Injil korup” justru meluas ke seluruh bangsa, menawarkan sosok keselamatan
yang daripadaNya. Lihatlah betapa malaikat memproklamirkan Injil Kabar Baik itu:
“Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga
kawanan ternak mereka pada waktu malam. Tiba-tiba berdirilah seorang
malaikat Tuhan di dekat mereka dan kemuliaan Tuhan bersinar meliputi
6
mereka dan mereka sangat ketakutan. Lalu kata malaikat itu kepada
mereka: “Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan
kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: Hari ini telah lahir
bagimu Juruselamat, yaitu Kristus (Mesias), Tuhan, di kota Daud (Lukas
2:8-11).
Kabar malaikat ini menjadi Kabar Baik (terbaik) untuk Anda dan saya karena
memberitakan kedatangan seorang Syafi Surgawi untuk kita semua. Para gembala
telah menjadi saksi-mata dan telinga yang polos dan benar atas Injil yang
memberikan keselamatan lewat Mesias Juruselamat. Kenapa perlu ditolak sebelum
diselidiki, dilihat dengan muka sinis, bahkan disengiti.Anak Manusia datang
bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-
Nya menjadi tebusan bagi banyak orang” (Matius 20:28). Dialah Syafi sekaligus
Kurban Tebusan bagi kita semua
SERBUIFF 7:03 am on 25/07/2012 Permalink
lucu ya tuhan kok didalam kandungan …
wikki 8:10 am on 25/07/2012 Permalink |
lebih lucu lagi allah yang dikalahkan amuba .’Maha suci allah bagai mana allah punya anak sementara ia tidak punya isteri.” amuba tidak punya istri tidak punya suami .tapi bisa berkambang biak.lihat maryam tidak punya suami tapi bisa mengandung isa almasih.
SERBUIFF 9:35 am on 25/07/2012 Permalink |
amuba diciptakan oleh Allah bagaimana kau bilang Allah kalah dengan amuba, dasar tolol…
wikki 10:17 am on 25/07/2012 Permalink |
jadi seandainya allah punya istri pasti punya anak..gitu… berarti allah adalah laki laki.lihat dong janggal tidak.?
SERBUIFF 10:53 am on 25/07/2012 Permalink |
YANG PASTI ALLAH NGGAK PUNYA ISTRI DAN NGGAK PUNYA ANAK, ALLAH BUKAN LAKI2, ALLAH BUKAN PEREMPUAN….ALLLAH BERBEDA DENGAN MAHLUKNYA…PAHAM NGGAK ?
wikki 11:16 am on 25/07/2012 Permalink |
nah gitu ..tapi kenapa muncul ayat diatas ya bagaimana allah punya anak sementara tidak punya isteri??..yang dimaksud dengan istri kan perempuan bukan laki laki.berarti dalam pemikiran muhammad allah itu adalah laki laki.jadi beda dengan anda mas…bagai mana anda mempertanggung jawabkan ini dihadapan muhammad sementara muhammad mengatakan sebaliknya..
Stain Remover 6:06 pm on 25/07/2012 Permalink |
@wikki
Sebab kelompok kamu itu mengatakan Yesus yang lahir dari seorang perempuan bernama Maria merupakan anak tunggal :
Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. (Yohanes 3:16)
wikki 1:22 am on 26/07/2012 Permalink |
nah itu baru benar….Tuhan memberkati …amim