Updates from August, 2012 Toggle Comment Threads | Keyboard Shortcuts

  • SERBUIFF 12:13 am on 28/08/2012 Permalink | Reply
    Tags: Apakah Yesus (AS) berbeda dengan Isa Al-Masih ? (pertanyaan dari seorang saudara Muslim kami)   

    Apakah Yesus (AS) berbeda dengan Isa Al-Masih ? (pertanyaan dari seorang saudara Muslim kami) 

    Apakah Yesus (AS) berbeda dengan Isa Al-Masih ? (pertanyaan dari seorang saudara Muslim kami)

    10:53 AM  Muslim Say  1 comment

     

    Seorang saudara/i (…?) Muslim kami bertanya :

    // admin, saya mau brtanya, brbedakah yesus dengan isa almasih, jika brbeda, apa beda nya jika sama sbut kan persamaan nya, trimakasih, //

    Inilah jawaban kami :

    AWAL MULA

    Sudah sejak berabad-abad yang lalu pertentangan antara Islam dan Kekristenan berlangsung. Kesalahpahaman yang paling utama di antara dua keyakinan ini kebanyakan berkisar soal Isa Almasih alias Yesus Kristus. Jika kita melihat ke dalam Kitab Suci, kesalahpahaman dan pertentangan di antara mereka ini sepertinya memang sudah diramalkan sejak jauh-jauh hari.

    Lukas 2 : 34

    Lalu Simeon memberkati mereka dan berkata kepada Maria, ibu Anak itu: ’Sesungguhnya Anak ini ditentukan untuk menjatuhkan atau membangkitkan banyak orang di Israel dan untuk menjadi suatu tanda yang menimbulkan perbantahan

    QS. Maryam (19) ayat 34

    Itulah Isa putera Maryam, yang mengatakan perkataan yang benar, yang mereka berbantah-bantahan tentang kebenarannya.

    Pertentangan ini semakin rumit di negara Indonesia karena banyak orang dari dua kubu ini, terutama orang daerah, tidak mau tokoh junjungan mereka itu disamakan. Ini lantaran kesaksian dua Kitab Suci ini mengenai perjalanan hidup seorang tokoh tersebut dianggap berbeda. Maka, tidak mengherankan karena pertentangan pemahaman antara muslim dan kristiani tersebut akhirnya bisa sampai saling menghakimi, menghujat, menghina, mengutuk, merusak tempat ibadah, bahkan sampai mengaiaya atau membunuh, melupakan sama sekali ajaran dasar yang diajarkan tokoh yang mereka imani ini, yaitu kasih sayang.

    Selain itu, bagi mereka, nama “Isa Almasih” yang tertulis di Alquran tidak sama dengan nama “Yesus Kristus yang tertulis di Alkitab. Sayangnya, mengenai nama ini, kesalahpahaman mereka ini timbul hanya karena masalah bahasa. Masalah inilah yang akan kita bahas dalam di sini melalui pendekatan sosio-linguistik.
    Lantas, benarkah klaim kedua pihak bahwa Isa Almasih itu memang berbeda dengan Yesus Kristus?

    ASAL KATA “ISA” DAN “YESUS”

    Sebelum kita bahas lebih jauh, kita harus tahu bahwa kata “Isa” dalam bahasa Indonesia ragam umum, seperti yang tertulis dalam Alquran terjemahan Departemen Agama (Depag), adalah kata serapan dari bahasa Arab, yaitu dari kata عِيسٰى, `Κâ.
    Kata “Yesus” dalam bahasa Indonesia ragam Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) adalah kata serapan dari bahasa Yunani, yaitu dari kata Ιησους “Iēsous”.
    Lalu, pertanyaan selanjutnya, apakahعِيسٰى , “`Κ┠(bahasa Arab) sama dengan Ιησους, “Iēsous” (bahasa Yunani) ? Dan apakah kedua nama itu menunjuk kepada satu sosok yang sama ?

    Perlu disadari, sosok yang ditunjuk dengan menggunakan nama Isa maupun nama Yesus itu bukan orang Arab dan bukan pula orang Yunani, melainkan orang Ibrani, khususnya suku Yahudi. Jadi sudah sewajarnya bila nama asli sosok yang disapa dengan nama Yesus atau Isa itu punya nama asli nama Ibrani. Bahasa pergaulan sehari-hari masyarakat Ibrani di Palestina pada abad pertama SM sampai abad pertama M adalah bahasa Aram, bukannya bahasa Ibrani. Pada masa itu, bahasa Ibrani hanya ada dalam teks-teks keagamaan dan dipakai sebagai bahasa keagamaan. Dengan demikian, nama panggilan sehari-hari sosok yang dikenal sebagai Isa atau Yesus itu adalah nama Ibrani yang dibaca dengan cara baca Aram. Hal ini mirip dengan nama Indonesia yang dibaca dengan cara baca bahasa Inggris.
    Namun, bagaimana ceritanya nama Ibrani dan nama panggilan Aram itu menjadi nama Ιησους “Iēsous” (bahasa Yunani) atau nama عِيسٰى “`Κ┠(bahasa Arab) ?

    Nama Ibrani sosok yang kita kenal sebagai Yesus atau Isa itu adalah יְהוֹשֻׁעַ , “Yəhôšua” (nama panjang) atau יֵשׁוּעַ , “Yēšûa” (bentuk pendek dari nama יְהוֹשֻׁעַ , “Yəhôšua”). Berhubung tanda-tanda vokal pada huruf Ibrani baru dikenal pada abad ke-7 M, maka semula huruf Ibrani itu gundul tanpa tanda baca (Ibrani gundul). Huruf Ibrani gundul nama יֵשׁוּעַ , “Yēšûa” adalah ישוע , “Y-Š-W-’”.
    Dari sejarah bahasa Ibrani dapat diketahui bahwa yang dikenal sebagai huruf Ibrani itu sejatinya adalah huruf Aram yang diimpor bulat-bulat oleh bangsa Israel dan dipakai dipakai sebagai bahasa tulisnya untuk menuliskan kosa kata Ibrani. Dengan demikian, skrip Ibrani ישוע, “Y-Š-W-’” identik dengan skrip Aram ישוע, “Y-Š-W-’”. Meskipun skrip gundul kedua bahasa itu identik, namun cara bacanya sedikit berbeda. Itulah yang nantinya menyebabkan tanda vokal yang dikenakan oleh skrip kedua bahasa itu berlainan.
    Ada tiga cara baca skrip ישוע , “Y-Š-W-’”, yaitu cara baca Ibrani, cara baca Aram dialek Barat, dan cara baca Aram dialek Timur.

    Isa (AS) tinggal di wilayah Galilea. Bahasa percakapan sehari-hari masyarakat Ibrani Galilea adalah bahasa Aram dialek Palestina atau Aram Barat. Tentu saja nama panggilan Isa yang dikenal oleh masyarakat tersebut adalah nama panggilan Aram Barat, yaitu: יֵשׁוּע , “Yēšûe”.
    Pada masa itu pula, bahasa Yunani menjadi bahasa Ilmu Pengetahuan dan bahasa pergaulan antarbangsa (lingua franca, bahasa Internasional). Dengan begitu, peranan bahasa Yunani pada masa itu mirip dengan peranan bahasa Inggris pada masa kini. Daerah Galilea dihuni oleh manusia dari berbagai bangsa, termasuk dari bangsa-bangsa yang tidak bisa berbicara bahasa Aram. Komunikasi antarbangsa tersebut dilakukan dengan bahasa Yunani. Terkait dengan hal ini, pengucapan nama יֵשׁוּע , “Yēšûe” (bahasa Aram dialek barat), mengalami penyesuaian lidah dengan bahasa dan tata bahasa Yunani, sehingga dilafalkan Ιησους “Iēsous”.

    Suku kata terakhir pada kata “Yesue” berubah menjadi -ς (-s) karena dalam tata nama dan tata bahasa Yunani, nama maskulin berakhiran dengan huruf -ς (-s).

    Dari bahasa Yunani ini, nama Ιησους “Iēsous” diserap ke berbagai bahasa lain, khususnya bahasa-bahasa barat. Itulah sebabnya, pengikut Almasih purba yang bermukim di belahan dunia sebelah barat Palestina lebih mengenal nama Ιησους “Iēsous”.

    Bila perkembangan ke arah barat dipengaruhi bahasa Yunani, maka perkembangan ke timur dipengaruhi bahasa Arab. Kita mengerti bahwa Arab, yang saat itu di dalamnya terdapat keturunan Yahudi diaspora, merupakan bangsa non-Yahudi paling pertama yang mendapat pemberitaan Injil (Kabar Baik) mengenai kehadiran Almasih. Injil masuk ke Arab menggunakan media bahasa Aram Barat dan Aram Timur melalui Yerusalem dan melalui Damsyik.
    Dalam dialek Aram Timur, skrip ישוע , “Y-Š-W-’” dibaca “Κô “ dan dituliskan ܝܼܫܘܿܥ.

    Kata ܝܼܫܘܿܥ , “Κô” (bahasa Aram Timur) terkadang ditransliterasikan ke dalam bahasa Inggris menjadi “Esau”. Perubahan vokal terjadi pada vokal ô (o panjang absolut) dari kata ܝܼܫܘܿܥ , “Κô” tersebut menjadi vokal â (a panjang absolut) dalam kata عِيسٰى , “`Κ┠(bahasa Arab), karena dalam bahasa Arab tidak ada tanda vokal ô, terlebih tanda vokal yang dapat dikenakan oleh huruf sin Arab (س). Sehingga, vokal ô pada kata ܝܼܫܘܿܥ , “Κô” mengalami proses Arabisasi menjadi vokal â ketika diserap masuk ke dalam kosakata bahasa Arab.
    Gambaran umum proses dari ישוע , “Y-Š-W-’” (nama Ibrani) sampai Isa atau Yesus (nama Indonesia serapan) adalah sebagai berikut :

    Dari uraian singkat di atas dapat diketahui bahwa Isa sama dengan Yesus, dan bahwa kedua nama itu merujuk kepada satu sosok yang sama.

    Lalu bagaimana dengan nama يَسُوعْ, “Yašû”? Apakah nama عِيسٰى, `Κâ, “Isa” (bahasa Arab) berpadanan dengan dengan nama يَسُوعْ, “Yašû”, “Yasu’” dalam bahasa Arab modern ?

    Mari kita lihat bagaimana skrip Ibrani gundul ישוע , “Y-Š-Û-” ditransliterasikan ke skrip Arab menjadi يسوع , “Y-Š-Û-”. Gambaran proses transliterasi bisa dilihat tersebut sebagai berikut :

    Radikal “Y” pada skrip ישוע , “Y-Š-Û- “ dibaca “Ye” (bahasa Ibrani dan Aram). Berhubung dalam bahasa Arab tidak dikenal tanda vokal “e”, maka cara baca skrip gundul ישוע , “Y-Š-Û-” tersebut mengalami Arabisasi dan penyesuaian dengan lidah Arab, sehingga dibaca dengan vokal “a”. Akibatnya, skrip يسوع , “Y-Š-Û-” dibaca يَسُوعْ , “Yašû “ (bahasa Arab).

    Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa يَسُوعْ , “Yašû” dalam bahasa Arab modern sama dengan عِيسٰى , “’Κ┠dalam bahasa Arab kuna yang masih digunakan hingga saat ini. Dengan demikian, arti nama يَسُوعْ, “Yašû”, “Yasu’” pun pasti sama dengan arti nama عِيسٰى, “`Κâ”, “Isa”.

    ARTI NAMA “ISA” DAN “YESUS”

    Nama “Isa” yang bersinonim dengan nama “Yesus” dalam bahasa Indonesia berpangkal dari nama Ibrani יְהוֹשֻׁעַ , “Yəhôšua”.

    Dengan demikian, kita perlu menyelidiki arti nama יְהוֹשֻׁעַ , “Yəhôšua” untuk mengetahui arti nama “Isa”.
    Nama יְהוֹשֻׁעַ “Yəhôšua” berasal dari frasa יהוה הוֹשִׁיעַ , “YHWH Hôšîa

    Seperti yang kita tahu, secara etimologis, יהוה , “YHWH” adalah ﺍﷲ , “Allāh”, dan ﺍﷲ , “Allāh” adalah יהוה “YHWH”. Dengan demikian,

    subjek dalam kalimat tersebut di atas adalah ﺍﷲ , “Allāh”.

    Kata הוֹשִׁיעַ , “Hôšîa” (bahasa Ibrani) adalah kata kerja turunan Hiphil dari kata kerja Qal יָשַׁע , “YāŠa’” dan berbentuk perfek – aktif – persona III – maskulin – tunggal. Makna leksikal kata kerja יָשַׁע , “YāŠa’” adalah menyelamatkan (to save – bahasa Inggris). Kata kerja Hiphil punya arti menyebabkan (kausatif). Dengan demikian, makna gramatis kata הוֹשִׁיעַ , “Hôšîa” adalah:

    menyebabkan … menyelamatkan …

    Bila tanda titik-titik yang pertama dalam kalimat itu diwakili dengan variabel X dan titik-titik yang kedua dalam kalimat yang sama diwakili dengan variabel Y, maka kalimat tersebut dapat dituliskan demikian:

    menyebabkan X menyelamatkan Y

    Jadi, makna gramatis kalimat יהוה הוֹשִׁיעַ , “YHWH Hôšîa” adalah :

    ﺍﷲ , “Allāh” menyebabkan X menyelamatkan Y

    Perhatikan, kalimat sederhana yang hanya terdiri dari subjek dan predikat dalam bahasa Ibrani (lihat kalimat (i)) punya makna yang perlu dijabarkan ke dalam bahasa Indonesia dengan kalimat majemuk setara yang terdiri dari dua subjek, dua predikat, dan satu objek.

    Siapakah X yang menyelamatkan? Siapa pula Y yang diselamatkan?
    Untuk mengetahui hal itu, kita perlu memperhatikan penjelasan dari sang empunya nama, yaitu Isa Almasih (Yesus Kristus) itu sendiri.

    και εαν τις μου ακουςη των ρηματων και μη φυλαξη εγω ου κρινω αυτον˙ ου γαρ ηλθον ινα κρινω τον κοσμον, αλλ ινα σωσω τον κοσμον
    aDan jikalau orang mendengar perkataan-Ku (Ku=Isa) bdan tidak melakukannya, cAku (Isa) tidak menghakiminya sekarang, dkarena sekarang ini Aku (Isa) datang ebukan supaya menghakimi dunia,fmelainkan supaya Aku (Isa) menyelamatkan dunia”
    (Yohanes 12 : 47).

    Ayat 47f αλλ ινα σωσω τον κοσμον, “melainkan supaya Aku (Isa) menyelamatkan dunia” menunjukkan bahwa sang “Aku” menyelamatkan dunia. Kata “Aku” dalam ayat tersebut menunjuk kepada Isa Almasih sebagaimana ditunjukkan dalam Yohanes 12:44 : a Ιησους δε εκραξν και ειπεν, “Tetapi Yesus berkata dan berseru”. Artinya, variabel X dalam kalimat itu adalah Isa Almasih. Jadi, kalimat dapat dituliskan jadi :

    Ayat 47f αλλ ινα σωσω τον κοσμον, “melainkan supaya Aku (Isa) menyelamatkan dunia” juga menunjukkan pihak yang diselamatkan, yaitu: τον κοσμον “dunia”. Jadi, variabel Y dalam kalimat (vii) itu adalah dunia, sehingga kalimat tersebut menjadi :

    Kalimat (viii) dapat dituliskan tanpa analisis sintaksis sebagai berikut:

    ﺍﷲ , Allah telah menyebabkan عِيسٰى , Isa menyelamatkan dunia

    יהוה, YHVH telah menyebabkan יֵשׁוּעַ , Yesus menyelamatkan dunia

    Dari uraian tersebut dapat diketahui bahwa arti nama יְהוֹשֻׁעַ alias عِيسٰى, (Isa, Yesus) adalah bahwa “TUHAN Yang Satu dan Sejati telah menyebabkan Isa menyelamatkan dunia.” Arti nama yang panjang itu seringkali disingkat jadi: “YHVH menyelamatkan (melalui Yesus)” atau “YHVH adalah keselamatan”.
    Nama Isa, Yesus ini juga sama dengan nama Yosua (penerus Musa) yang juga memiliki nama asli יְהוֹשֻׁעַ , “Yəhôšua” (bahasa Ibrani) dan diserap dari Ιησους, “Iēsous” (bahasa Yunani), melalui “Josue” (bahasa Latin)—berbeda dengan Yesus yang diserap menjadi “Iesus” (bahasa Latin); sehingga artinya menjadi “YHVH menyelamatkan (melalui Yosua)”. Nama יהושע , “Yəhôšua” ini mirip dengan ישעיה, “Yəšayahu”, Yesaya, hanya saja kombinasinya terbalik, yaitu יָשַׁע , “YāŠa’” dan יה, “YHVH”, yang secara literal berarti “menyelamatkanlah YHVH (melalui Yesaya)”, “Keselamatan adalah YHVH”.
    Kemudian, dari nama ini dan ramalan-ramalan yang tertulis dalam Kitab Suci yang diberikan kepada umat Yahudi, muncul sebutan bagi seorang pemilik nama ini yang lahir di Bethlehem dari seorang perawan :

    Juruselamat dunia (world savior) atau Juruselamat (savior)

    Alquran pun bercerita mengenai datangnya seorang Juruselamat (Almasih) yang bernama Isa sesuai yang dijanjikan dalam kitab-kitab sebelumnya :

    QS Al-Imran (3) ayat 45

    (Ingatlah), ketika Malaikat berkata: “Hai Maryam, seungguhnya Allah menggembirakan kamu (dengan kelahiran seorang putera yang diciptakan) dengan kalimat (yang datang) daripada-Nya, namanya Al Masih Isa putera Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah),

    MENGENAI GELAR ALMASIH

    Kata “Almasih” dalam bahasa Indonesia merupakan kata serapan dari bahasa Arab, yaitu dari kata اَلْمَسِيحْ , “Al Mašîḥ”. Lawan dari gelar اَلْمَسِيحْ , “Al Mašîḥ” adalah gelar اَلْمَسِيحْ اَلْدَّجَّالْ , “Al Mašîḥ Ad-Dajjāl” atau Almasih Palsu atau Anti-Almasih. Gelar اَلْمَسِيحْ اَلْدَّجَّالْ , “Al Mašîḥ Ad-Dajjāl” tentu saja sangat berbeda dan sangat berlawanan dengan gelar mulia اَلْمَسِيحْ , “Al Mašîḥ”.

    Umat Almasih Arab telah mengenal dan mempergunakan kata اَلْمَسِيحْ , “Al Mašîḥ” jauh sebelum kelahiran sang Nabi yang dijanjikan, Muhammad (571 M). Ini dibuktikan oleh prasasti Abraha yang ditemukan di Arab Selatan dan yang berasal dari tahun 525 M-553 M. Terjemahan baris pertama prasasti tersebut sebagai berikut :
    Di dalam kekuatan Ar-Rahman dan Almasih
    Raja Abraha Zibman, Raja Saba’a, Zuridan, dan Hadrmaut.”

    Selama lebih dari 1500 tahun, kata اَلْمَسِيحْ , “Al Mašîḥ” digunakan sebagai padanan dan terjemahan kata הַמָּשִׁיחַ , “Hammāšîaḥ” dalam bahasa Ibrani, משִׁחָא , “Mšîḥō” dalam bahasa Aram-Palestina, atau ο χριστος “ho Khristos” dalam bahasa Yunani. Hal ini sangat terlihat ketika kata ini selalu disandingkan dengan nama “Isa” dalam berbagai bahasa yang disertai gelar “Almasih”. Berikut adalah perubahan nama Isa Almasih atau Yesus Kristus dalam beberapa bahasa dunia :

    Suatu kata digunakan untuk menerjemahkan kata dari bahasa lain karena adanya kesamaan makna. Misal, kata “kursi” digunakan untuk menerjemahkan kata “chair” (bahasa Inggris) karena kata “kursi” dalam bahasa Indonesia memiliki kesamaan makna dengan kata “chair” dalam bahasa Inggris.
    Kasus yang sama juga terjadi pada kata اَلْمَسِيحْ , “Al Mašîḥ”. Kata اَلْمَسِيحْ , “Al Mašîḥ” digunakan untuk menerjemahkan kata הַמָּשִׁיחַ , “Hammāšîaḥ” (bahasa Ibrani), משִׁחָא , “Mšîḥō” (bahasa Aram-Palestina), atau ο χριστος, “ho Khristos” (bahasa Yunani) ke dalam bahasa Arab karena kata اَلْمَسِيحْ , “Al Mašîḥ” dalam bahasa Arab memiliki kemiripan pelafalan dengan kata הַמָּשִׁיחַ , “Hammāšîaḥ” dalam bahasa Ibrani, משִׁחָא “Mšîḥō” (bahasa Aram-Palestina), dan kesamaan makna dengan kata ο χριστος, “ho Khristos” (bahasa Yunani).
    Kata הַמָּשִׁיחַ , “Hammāšîaḥ” yang menjadi asal kata اَلْمَسِيحْ , “Al Mašîḥ” (bahasa Arab) sendiri berasal dari kata מָּשִׁיחַ yang artinya “mengurapi, “mengoles dengan minyak”. Gelarהַמָּשִׁיחַ , “Hammāšîaḥ” telah dipakai oleh nabi-nabi Israel sebelum Isa untuk meramalkan kedatangan seorang Raja Penyelamat bagi bangsa Israel dan kaum beriman. Karena itu, gelar הַמָּשִׁיחַ , “Hammāšîaḥ” atau اَلْمَسِيحْ , “Al Mašîḥ” pun sering diterjemahkan menjadi “Juruselamat”. Jika juruselamat (orang yang diurapi) lain adalah para raja dan imam yang secara tradisional dinobatkan dengan pengurapan minyak suci, maka Isa Almasih, dalam Kitab Suci, secara revolusioner diurapi oleh Allah sendiri. Karena itulah kita hanya bisa menemukan satu اَلْمَسِيحْ , “Al Mašîḥ” (Juruselamat) dalam Kitab Suci yaitu عِيسٰى اَلْمَسِيحْ , “`Κâ Al Mašîḥ” (Yesus Kristus).

    KESIMPULAN

    Tidak ada perbedaan yang berarti dalam penyebutan nama “Isa” dan “Yesus”. Bahkan kedua nama ini sebenarnya adalah identik tanpa perbedaan. Hanya saja, bahasa asal dari kedua nama ini memang berbeda. Yang satu berasal dari bahasa Arab kuna, dan yang satu lagi berasal dari bahasa Yunani umum. Padahal nama kedua nama yang diserap ke dalam baik bahasa Arab maupun bahasa Yunani tersebut pun aslinya sama-sama kata serapan dari bahasa Aram-Ibrani. יְהוֹשֻׁעַ , “Yəhôšua”, Yehoshua, itulah nama asli dari tokoh kontroversial yang disebut Isa oleh umat muslim dan Yesus oleh umat kristiani itu. Nama pendeknya adalah יֵשׁוּעַ, “Yēšûa”, Yeshua—seperti Alexander yang memiliki nama pendek Alex.
    Adalah salah jika masing-masing kubu mempertahankan

    pendapatnya bahwa nama عِيسٰى “`Κ┠(bahasa Arab) atau Ιησους “Iēsous” (bahasa Yunani) itu adalah nama asli—dengan alasan bahwa Kitab Suci tidak mungkin salah menyebut nama. Kata عِيسٰى “`Κâ”, Isa, dalam bahasa Arab sendiri tidak mengambilnya langsung dari tidak mengambil dariיְהוֹשֻׁעַ , “Yəhôšua” atau dari nama pendeknya יֵשׁוּעַ, “Yēšûa” (bahasa Aram Barat-Ibrani), tetapi merupakan serapan dari ܝܼܫܘܿܥ, Îšô” (bahasa Arab Timur). Artinya, tidak ada lagi alasan bagi pihak manapun untuk mengklaim bahwa nama yang mereka gunakanlah yang paling benar.
    Melihat bukti akan persamaan nama antara “Isa” dan “Yesus”, maka dapat disimpulkan pula bahwa pemilik dua nama ini juga bisa dipastikan adalah sosok yang sama. Perbedaan pemakaian nama Isa dalam Alquran dan Yesus dalam Alkitab, hanya masalah kesalahpahaman bahasa yang ternyata memang bisa ditelusuri melalui pendekatan linguistik seperti yang telah dipaparkan sebelumnya.
    Bagaimanapun, semoga tulisan ini bisa sedikit meredakan konflik antara pihak muslim dan kristiani dan membuat masing-masing pihak mau lebih menghormati dan mengerti keyakinan satu sama lain. Jangan sampai, karena ketidaktahuan, kita menolak dan menghujat sang Juruselamat yang dimuliakan oleh ALLAH (YHVH) itu.
     
    Kami sangat menghargai komentar pembaca sekalian, baik saran, kritik, bantahan dan lain sebagainya. 
    Bagi pembaca yang ingin berkomentar silahkan untuk login dengan mengklik Login di Tombol Login komentar dan pilih akun yang ingin anda gunakan untuk Login, Bisa dengan Facebook, Twitter, Gmail dsb. 
     peraturan komentar: 
    1. komentar pendek atau panjang tidak masalah, baik lebih dari satu kolom juga tidak apa-apa. 
    2. komentar menggunakan bahasa indonesia dengan baik dan benar tidak berbelit-belit. 
    3. tidak menggunakan kata-kata kotor, hujat atau caci maki
    4. langsung pada topik permasalahan

    Baca Selengkapnya Di: http://muslims-says.blogspot.com/2012/04/apakah-yesus-as-berbeda-dengan-isa-al.html#ixzz24nLiudwm

    http://muslims-says.blogspot.com/2012/04/apakah-yesus-as-berbeda-dengan-isa-al.html

     
    • wikki 2:50 am on 28/08/2012 Permalink | Reply

      jangan sama samakan yesus dengan isa menurut menurut quran isa tidak tersalib sementara yesus tersalib …menuryt quran isa dilahirkan dibawah pohon kurma ..yesus lahir di kandang domba menurut quran ..isa pengecut takut dengan salib >>><<<yesus tidak pengecut tetap menghadapi tiang salib….menurutquran .isa hanya sekedar nabi …yesus bukan sekedar nabi…menurut quran..isa adalah ciptaan …yesus bukan ciptaan.. tapi pencipta..<<>>yesus tidak pernah mengganti nama jadi isa ..jadi kesimpulannya.tidak ada persamaan diantara mereka …

      • SERBUIFF 7:42 am on 28/08/2012 Permalink | Reply

        itu karena kesalahakn dari isi alkitab…buktinya lihat aja kematian yudas kok ada 2 versi…

        • wikki 8:47 am on 28/08/2012 Permalink | Reply

          tak ada hubungan dengan judas ditopik yang lain omongkan masalah judas ..jangn bawa bawa kesini masalah judas…

          • SERBUIFF 10:45 am on 28/08/2012 Permalink | Reply

            takut ya , takut kebongkar ke kacaubalauan alkitab…alkitab kacau maka kisah yesus juga kacau…

            • wikki 10:54 am on 28/08/2012 Permalink | Reply

              jangan bawa bawa kesini alkitab ditopik yang lain lu bicarain tuh alkitab

              • SERBUIFF 12:16 am on 29/08/2012 Permalink | Reply

                alkitab kacau balau maka sejarah yesus juga jadi kacau balau

                • wikki 1:35 am on 29/08/2012 Permalink | Reply

                  kamu nuduh alkitab kaca???apa nggak sebaliknya bukan quran yang kacau ??? yang mencampurka adam ibrahim.musa..semua dalam satu peristiwa????

                  • SERBUIFF 11:28 pm on 29/08/2012 Permalink | Reply

                    al quran nggak kacau , alktab yg kacau contoh kecil ttg kematian yudas.

                    ……..>>>>>>>>APA MAKSUD LU ? ……..yang mencampurka adam ibrahim.musa..semua dalam satu peristiwa ?

                    • βiαnɡkαlα 10:07 am on 09/10/2018 Permalink | Reply

                      yudas matinya gantung diri om, bukan disalib.

                      boleh tahu siape orang yg diserupain sebagai Isa yg di sebut quran om…ʔʔ

                  • βiαnɡkαlα 10:16 am on 09/10/2018 Permalink | Reply

                    nuduh dan nyimpulin mulu entu orang, tulkagak om wikki…

                • βiαnɡkαlα 10:21 am on 09/10/2018 Permalink | Reply

                  SERBUIFF Sαys: alkitab kacau balau maka sejarah yesus juga jadi kacau balau

                  RESPONS: nuduh dan nyimpulin mulu elu…!!
                  bukannya justru otak elu yg kacau balau om…dampak kelamaan cium batu bikin otak elu membatu tulkagak…

      • sijuer kaone 1:35 pm on 16/09/2012 Permalink | Reply

        kamu jangan menjelekkan mentalitas Nabi Isa As. beliau tidaklah pengecut, sbg manusia (nabi) wajar saja beliau pny rasa khawatir bahkan resah n gelisah, tp perasaan itupun tdklah berlarut larut.

        • βiαnɡkαlα 10:14 am on 09/10/2018 Permalink | Reply

          taqdir jasad Yesus mati di kayu salib…tukang salibnya bangsa kafir romawi…

      • βiαnɡkαlα 10:09 am on 09/10/2018 Permalink | Reply

        pastinya Yesus di Alkitab BERBEDA DARI Isa di quran…!!

    • fantasy 4:36 am on 28/08/2012 Permalink | Reply

      tapikan masih sama sama di israel …kemudian sama sama punya tangan dua ..kemudian kakinya dua ..matanya dua ..kepala satu ..nah dari situ kan nampak jelas persamaanya bisa kamu bantah itu????

      • SERBUIFF 8:12 am on 28/08/2012 Permalink | Reply

        bedanya menurut islam yesus itu manusia bukan tuhan….

        • wikki 8:50 am on 28/08/2012 Permalink | Reply

          kelahirannya juga beda ..kehidupanya juga beda isa ciptaan yesus bukan ciptaan…beda kan

          • SERBUIFF 10:43 am on 28/08/2012 Permalink | Reply

            ……..kehidupanya juga beda isa ciptaan yesus bukan ciptaan…>>>>>>>>MAKSUD LU APA INI ?

          • sijuer kaone 1:15 pm on 16/09/2012 Permalink | Reply

            Bgmn dg nabi Adam As yg kelahirannya juga beda berarti kehidupannya juga beda ? kalo Allah berkehendak dg penciptaannya, cukup kun faya kun = jadi maka jadilah.

            • wikki 5:16 pm on 18/09/2012 Permalink | Reply

              sdr sijuer kaone yth perlu sdr ketahui bahwa adam diciptakan melalui proses penciptaan bentuk fisik dan dibuat dari debu .dan kembalinya juga ke debu…harap bedakan

    • fantasy 8:17 am on 28/08/2012 Permalink | Reply

      yah bedalah orngnya juga beda

      • SERBUIFF 12:18 am on 29/08/2012 Permalink | Reply

        apa dasarnya ?

        • wikki 1:43 am on 29/08/2012 Permalink | Reply

          isa itu ciptaan yesus bukan ciptaan pasti bedalah

          • SERBUIFF 11:32 pm on 29/08/2012 Permalink | Reply

            pernyataan ini sudah menunjukkan lu sinting……yesus itu ciptaan Allah, …..lu lihat kan dia awalnya ngak ada lalu diciptakan Allah….lalu ia ada didalam kandungan maria dan lalu dia diperanakkan maria…itu artinya dia diciptakan………

          • Munandar 1:52 pm on 31/03/2013 Permalink | Reply

            Tuhan kami itu tidak beranak dan tidak pula diperanakkan, Berbeda dgn mahluk untuk mendalaminya Saudara seacrh aja qur”an Surah Al Ikhlas. semoga bermanfaat

    • rosich 7:34 am on 05/09/2012 Permalink | Reply

      “….. tuhan tidak beranak dan tidak pula diperanakkan( dilahirkan)….!

      sudah jelas isa atau yesus itu yg dmaksud adalah merujuk satu manusia. secara susunan kata maupun huruf pkok yg dgunakan, sperti kata maria(nasrani) n
      mariyam(islam)

      namun itu hanya sebatas sampai situ kesamaanya, perbedaan muncul dlm segi pemahaman agama isa n yesus sangat lah tidak sama. menurut islam isa adalah seorang manusia nabi yg diutus oleh tuhan (Allah) untuk menyelamatkan mnusia, dia mndapatkan siksaan n kekejaman dimasa itu, dan sebelum nabi isa disalib atas kekuasaan Allah dia diangkat kelangit dalam keadaan masih hidup, sbagai gantinya yudas sang penghianat wajah nya disamarkan sperti wajah isa .shg yg disalib adl yudas dg wajah mirip isa. dan ini tidak mustahil bagi Allah mngingat seorang perawan maria(mariyam) saja bisa melahirkan bayi, org mati saja bs dhdupkan kmbali oleh isa. ini mudah bagi Allah..lahaulaa walaa kuwata illabillah.

      dlm alquran diterangkan jika kelak pada hari akhir zaman, nabi isa (yesus – logat nasrani) yang asli akan turun kembali luruskan ajaranya n mmerangi kafir n dajjal.

      sdgkn dlm umat nasrani yesus menurut mereka adalah tuhan,

      ingatlah tuhan itu memiliki ciptaan n pesuruh amat banyak, jadi dia tdak akan menampakkan dirinya kedunia, hanya mengajak untuk mbgharapkan manusia menyembahnya. sudah cukup baginya dg utusan nya(ibrahim, isa, muhammad). yg btuh tuhan itu manusia. bukan tuhan yang butuh manusia. sdh cukup diwakilkan oleh wahyu, rasul n malaikatny.

      inilah juga yang membuat nabi muhammad takut pd kaum nya sepeninngalan beliau, nabi muhammad meminta untuk tidak mempublikasikan wajah , supaya tdk ada istilah penuhanan terhadap dirinya. karena muhammad dan isa adalah nabi n rasul Allah. sama- mengajarkan keesaan kepada Allah.

    • wikki 7:21 am on 06/09/2012 Permalink | Reply

      jangan samakan Yesus dengan isa ..semua data data tentang Yesus dan isa jelas berbeda…isa adalah hasil karangan muhammad sementara penulis penulis tentang Yesus adalah langsung saksi mata yang menyaksikan ….bukan dikarang karang…Yesus tidak pernah ganti nama jadi isa …jelas kan??? isa pengecut …Yesus bukan pengecut..kemudian Yesus diahirkan di tempat yang paling hina yaitu kandang domba ..tetapi isa dilahirkan dibawah pohon kurma ..kisah kehidupan Yesus ditulis sekitar atara tahun 70-tahun 120m…quran ditulis pada tahun 750han jadi sangat beda jarak….

      • SERBUIFF 9:47 am on 08/09/2012 Permalink | Reply

        yesus sama dengan isa, perbedaan ada karena kesalahan isi alkitab..al quran yg meluruskannya

      • Munandar 2:04 pm on 31/03/2013 Permalink | Reply

        Wikki, Nabi Muhammad bukanlah seorang pengarang seperti yg saudara tuduhkan, bukankah sebelum beliau diangkat menjadi Nabi beliau mendapat gelar Al amin (Yang dipercaya) dan hal ini tidak bisa disanggah baik oleh org Qurais yg memusuhi beliau. Beliau mendapatkan berita ttg Nabi Isa putra Maryam tentu dari Yang Maha Tau, yaitu Allah karena beliau adalah rasul-Nya

    • camar 11:06 am on 08/09/2012 Permalink | Reply

      kesalaha alkitab???? emang kapan alkitab ditulis dan kapan quran ditulis siapa yang me nulis quran dan kata kata siapa yang tertulis dalam quran ???????jawab itu jangan mengelak…

      • sijuer kaone 1:21 pm on 16/09/2012 Permalink | Reply

        perintah yesus ; fahami kitab dan iman kpd nya dg menggunakan akal budi.

        • wikki 5:17 pm on 18/09/2012 Permalink | Reply

          itulah yang kami lakukan

          • melly 4:17 am on 25/03/2013 Permalink | Reply

            bah…perintah islam juga sama pahami dan iman kepadanya dengan akal dan nurani, trus masalamu apa ?!?semua agama juga perintahnya begitu bro!!!
            aku punya iman dewe kamu punya iman dewe, lha trus masalahnya dimana seh?!?!?!?
            ngapain kalian disini!??!?!?! udah minggat sana gak usah ngajarin kami agamamu. HAK ASASIIIIIIIIIIIIIIIII………………gak usah ikut campur benerin agama orang lain yang beda. sok kepinteran kamu, einstein aja gak ngurusi Qur’an.
            bikin forum dewe sana.

          • Munandar 2:10 pm on 31/03/2013 Permalink | Reply

            Wikki Al Qur’an bukan hasil tulisan (karangan) manusia tp Al Qur’an adalah Firman Allah, Yang Maha Mengetahui segala sesuatu…..

      • melly 4:11 am on 25/03/2013 Permalink | Reply

        Al-qur’qn ditulis pada apapun (batu, kain, pelepah daun, dll) semasa nabi muhammad masih hidup, baru dikumpulkan pada jaman umar ibn khattab. alkitab ditulis jauh setelah yesus wafat. dan ada banyak versi mulai versi cabul sampai versi injil yg sebenarnya. tentunya yg gak sesuai denga hasil rapat nicea dibakar habis2 an. dan itu isinya ribuan versi yg menyatakan ke-esa-an Tuhan semesta alam. termasuk yg ditemukan tahun 1948 gulungan naskah laut mati dari yahudi esenes yang menyatakan bahwa isa aka yesus anak maryam hanyalah manusia pembawa risalah yang menyeru untuk menyembah Tuhan yang Esa dan tidak pernah minta disembah oleh pengikutnya, gak pernah ngaku2 jadi jelmaan/titisan/reinkarnasi Allah, tapi kalo mengaku sebagai mukjizat Allah memang iya, dan umat islam wajib percaya. hanya krn dia lahir tanpa bapak aja levelnya kamu naikkan jadi sesembahan, lha gimana adam dan hawa?!?!? bapak ibunya siapa?!?! knp gak kamu sembah sekalian?!?
        jawab itu jangan mengelak.

    • ungke 5:00 am on 14/10/2012 Permalink | Reply

      Iblis memang dari awal Selalu “Memutar balikan Firman Tuhan” jadi sampai akhir akan tetap begitu cara kerjanya, karena dia adalah “Pendusta dan Bapa dari segala Dusta” (Yohanes 8 :44 )

      • lim bho tak 12:16 pm on 18/02/2013 Permalink | Reply

        luk kamu buka roma 3 paulus pendusta.agama dusta yang kamu ikuti buatannya.

      • isaag 8:02 am on 21/03/2013 Permalink | Reply

        Perlu di ketahui.

        Iblislah yang menjadi BAPAMU dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta. (Yoh. 8:44)

        Ternyata bapa penyesatnya adalah PAULUS

        Sebab sekalipun kamu mempunyai beribu-ribu pendidik dalam Kristus, kamu tidak mempunyai banyak bapa. Karena akulah yang dalam Kristus Yesus telah menjadi BAPAMU oleh Injil yang kuberitakan kepadamu. (Yoh 4:15)

        Dan paulus adalah bapa pendusta tersebut

        Tetapi jikalau kebenaran Allah oleh sebab dustaku itu melimpah kepada kemuliaan-Nya, apakah sebabnya aku lagi dihukumkan seperti orang berdosa? (Roma 3:7)

        Apa yang aku katakan, aku mengatakannya bukan sebagai seorang yang berkata menurut firman Tuhan, melainkan sebagai seorang bodoh yang berkeyakinan, bahwa ia boleh bermegah. (2 korintus 11:17)

        Tetapi tidak mengapa, sebab bagaimanapun juga, Kristus diberitakan, baik dengan maksud palsu maupun dengan jujur. Tentang hal itu aku bersukacita. Dan aku akan tetap bersukacita, (filipi 1:18)

        • luk sosial 11:04 am on 22/03/2013 Permalink | Reply

          “Sebab sekalipun kamu mempunyai beribu-ribu pendidik dalam Kristus, kamu tidak mempunyai banyak bapa. Karena akulah yang dalam Kristus Yesus telah menjadi BAPAMU oleh Injil yang kuberitakan kepadamu. (Yoh 4:15)”
          Dasar murid iblis ngutip ayat saja berbohong dan ngarang,dari mana anda dapat ayat itu?
          Untuk Roma 3:7 jangan samakan dengan quran yang bisa kamu Tafsir seenak anda.pemahaman anda akan ayat itu keliru.
          (17) Apa yang aku katakan, aku mengatakannya bukan sebagai seorang yang berkata menurut firman Tuhan, melainkan sebagai seorang bodoh yang berkeyakinan, bahwa ia boleh bermegah. Anda paham tidak kira kira maksud dari kalimat di atas?
          untuk filipi 1:18 anda ikuti tidak ceritanya dari awal sehingga muncul kalimat seperti pada ayat 18 ini, sekali lagi saya bilang alkitab itu sangat jelas bagi orang yang mau menggunakan pikirannya dan mengandalkan Tuhan untuk memberi petunjuk.

          • melly 3:52 am on 25/03/2013 Permalink | Reply

            lha…lha…lha….ngatain2in orang murid iblis. wah…parah nih bocah. maling teriak maling hahahhaha….
            qur’an juga sangat jelas bagi orang yang mau menggunakan pikirannya dan hati nuraniny (yg jelas tanpa adanya kebencian macam elu luk)

          • melly 3:59 am on 25/03/2013 Permalink | Reply

            -anda ikuti tidak ceritanya dari awal sehingga muncul kalimat seperti pada ayat 18 ini,-
            emang cerita awalnya gimana luk?!?kok bisa muncul kalimat itu.

            -17) Apa yang aku katakan, aku mengatakannya bukan sebagai seorang yang berkata menurut firman Tuhan, melainkan sebagai seorang bodoh yang berkeyakinan, bahwa ia boleh bermegah. Anda paham tidak kira kira maksud dari kalimat di atas?-

            lha trus maksutnya apa’an paulus ngomong eh nulis gitu?!?!? jelasin lukkkkk….kamu katain bego bego deh, tapi jelasin donkkkkkkkk………..

            • LIM BHO TAK 9:59 am on 25/03/2013 Permalink | Reply

              PENJAGAL BESAR ABAD INI DI SIKSA ALLAH
              ARIEL SARON SANG PENJAGAL DALAM SIKSAAN ALLAH
              BEGINILAH NASIB MANUSIA KALAU MEMBENCI ALLAH SERTA MEMBUNUH HAMBA2 ALLAH

              @all kkristen YUDHA DAN MANNA

              KAU MAU TUHAN BUATAN.YANG LEMAH?LEMAH SYAHWAT XIXIXIX.
              YESUSMU LEMAH SYAHWAT.BUKA AJA KOLORNYA HE HE HE

              MAU BONEKA BUATAN YANG NGGA ASLI??
              KAYAK ANAK2 AJA
              XIXIXIIXI

              pemimpin yahudi ariel saron yang jahat sama orang2 islam sedang sekarat disiksa
              kalo tuhan israil redho sama tuh bangsat tentu ngga di azab kayak gini tuh liat fotonya dan berita tentang badannya yang membusuk tinggal 15 kilo udah 7 tahun sekarat
              mana tuh pendeta2 yahudi yang suci yang disayangi tuhan.
              mana
              doakan tuh si ariel bebas dari azab
              hidup kagak mampus kagak.
              neraka sudah nuggu dia. dengan azab yang keras

              S U R A T A L – J I N N

              72:25. Katakanlah: “Aku tidak mengetahui, apakah azab yang diancamkan kepadamu itu dekat ataukah Tuhanku menjadikan bagi (kedatangan) azab itu, masa yang panjang?”.
              S U R A T A L – A N F A A L

              8:14. Itulah (hukum dunia yang ditimpakan atasmu), maka rasakanlah hukuman itu. Sesungguhnya bagi orang-orang yang kafir itu ada (lagi) azab neraka.

              NIH FOTO PENJAHAT KELAS BERAT ARIEL SARON SEDANG DI AZAB ALLAH.

              ALLAH TIDAK TIDUR

              http://www.google.com/search?q=SAKARATUL+MAUT+ARIEL+SHARON&hl=en&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ei=sRlQUY_2MMOPrQe-3IGYAw&ved=0CAcQ_AUoAQ&biw=1243&bih=636#imgrc=wgMSz6uhsknIJM%3A%3BT43Yz2m1MnfNgM%3Bhttp%253A%252F%252Fsphotos-a.xx.fbcdn.net%252Fhphotos-prn1%252Fs480x480%252F14200_373229752770658_75745867

    • iswan 11:25 am on 18/02/2013 Permalink | Reply

      Lakum Dinukum Waliyadin (Untukmu agamamu, dan untukkulah agamaku) pernahkah kita berpikiran siapa musuh kita? musuh kita bukanlah sesama manusia, melainkan iblis. inilah yang iblis lakukan,, tidakkah kita menyadari Lakum Dinukum Waliyadin (Untukmu agamamu, dan untukkulah agamaku) seperti kita makan nasi, atau roti. yang menikmati kita bukan yang melihat.
      forum tentang agama sangatlah bagus namun, ingat kita bukanlah musuh. musuh kita iblis, dalam quranul kharim, dalam al kitab dalam agama2 yang Allah ridhoi. musuh kita iblis..

    • Herry W 6:22 pm on 22/02/2013 Permalink | Reply

      Jika kita mengakui bahwa TUHAN itu sempurna,, tentu tidak ada satupun dari firmanNya yg terilham bertentangan satu dengan lainnya, dan semua keputusanNya adalah sempurna, walau di mata manusia tidaklah masuk akal bahkan manusiawi, karena hikmat & “jalan” TUHAN bukanlah (lebih tinggi dari) jalan/hikmat manusia.
      Demi semua orang, siapapun dia , Inilah APA YG SEBENARNYA ALKITAB AJARKAN : http://www.jw.org/id/ajaran-alkitab/pertanyaan/

    • sardjito wiwoho 6:03 am on 24/03/2013 Permalink | Reply

      Jangan berbantahan , katakan Bagiku agamaku, bagimu agamamu … Cukup.!

      • LIM BHO TAK 10:00 am on 25/03/2013 Permalink | Reply

        INILAH FOTO MUSUH ALLAH DI SIKSA
        PENJAGAL BESAR ABAD INI DI SIKSA ALLAH
        ARIEL SARON SANG PENJAGAL DALAM SIKSAAN ALLAH
        BEGINILAH NASIB MANUSIA KALAU MEMBENCI ALLAH SERTA MEMBUNUH HAMBA2 ALLAH

        @all kkristen YUDHA DAN MANNA

        KAU MAU TUHAN BUATAN.YANG LEMAH?LEMAH SYAHWAT XIXIXIX.
        YESUSMU LEMAH SYAHWAT.BUKA AJA KOLORNYA HE HE HE

        MAU BONEKA BUATAN YANG NGGA ASLI??
        KAYAK ANAK2 AJA
        XIXIXIIXI

        pemimpin yahudi ariel saron yang jahat sama orang2 islam sedang sekarat disiksa
        kalo tuhan israil redho sama tuh bangsat tentu ngga di azab kayak gini tuh liat fotonya dan berita tentang badannya yang membusuk tinggal 15 kilo udah 7 tahun sekarat
        mana tuh pendeta2 yahudi yang suci yang disayangi tuhan.
        mana
        doakan tuh si ariel bebas dari azab
        hidup kagak mampus kagak.
        neraka sudah nuggu dia. dengan azab yang keras

        S U R A T A L – J I N N

        72:25. Katakanlah: “Aku tidak mengetahui, apakah azab yang diancamkan kepadamu itu dekat ataukah Tuhanku menjadikan bagi (kedatangan) azab itu, masa yang panjang?”.
        S U R A T A L – A N F A A L

        8:14. Itulah (hukum dunia yang ditimpakan atasmu), maka rasakanlah hukuman itu. Sesungguhnya bagi orang-orang yang kafir itu ada (lagi) azab neraka.

        NIH FOTO PENJAHAT KELAS BERAT ARIEL SARON SEDANG DI AZAB ALLAH.

        ALLAH TIDAK TIDUR

        http://www.google.com/search?q=SAKARATUL+MAUT+ARIEL+SHARON&hl=en&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ei=sRlQUY_2MMOPrQe-3IGYAw&ved=0CAcQ_AUoAQ&biw=1243&bih=636#imgrc=wgMSz6uhsknIJM%3A%3BT43Yz2m1MnfNgM%3Bhttp%253A%252F%252Fsphotos-a.xx.fbcdn.net%252Fhphotos-prn1%252Fs480x480%252F14200_373229752770658_75745867

    • andys_doank 10:17 am on 26/03/2013 Permalink | Reply

      al qur’an itu d turunkan oleh ALLAH untuk menyempurnakan kitab2 terdahulu. ALLAH tlah berjanji sesuai firmanx akan menjaga kesucian dan kebenaranx sampai akhir zaman(kiamat) karena kitabx terdahulu seperti INJIL sdh tdk asli lg alias dirubah oleh pengikutx sndiri, jd jelas Al Kitab kalian sdah kacau. dan Islam tdk pernah mencaci YESUS/ISA malah Kristen yg suka menjelekkan ISLAM.

    • lim bho tak 11:52 am on 26/03/2013 Permalink | Reply

      @ALL KRISTEN

      CARA BERFIKIR BENAR
      PAUS MASUK ISLAM KARENA DIA LEBIH MULIA DARI YESUS

      PAUS PAKE JUBAH
      YESUS PAKE KOLOR

      YANG MENYEMBAH LEBIH MULIA DARI YANG DISEMBAH.
      JUBAH LEBIH MULIA DARI KOLOR.

      PAUS MAKAN KFC SEMENTARA TUHANNYA SI MUNAFIK MAKAN ASAP BAKARAN LEMAK ISI PERUT BABI DIOLES KEMENYAN

      PAUS BILANG MNDINGAN GU HENGKANG DARI KEKOTORAN DAN KEJAHILAN.
      XIXIXIXI
      PINTAR PAUS, KAREN ANKNYA YANG NGAJAR.
      ANAK2 LEBI RASIONAL.
      HE HE HE

      SI MAIL NGGA PUNYA ANAK, SEJAK JADI PENDETA BURUNGNYA SELALU DIGUNAKAN DENGAN JALAN YANG SALAH.
      TIAP MALAM BURUNGNYA TERBANG KE WARUNG REMANG REMANG ATAU KE DAERAH HITAM
      XIXIXIXI SORRY YA PENDETA MAIL

    • koncreng masry 6:18 am on 03/07/2013 Permalink | Reply

      Saya mengajak saudara-saudara muslim untuk melihat lebih dalam lagi apakah yang telah di perbuat Nabi Muhamad semasa hidupnya mencerminkan kehendak ALLAH ? Nabi Muhamad sebagai pemimpin perang, ahli strategi, poligami, menikahi aisah berumur 9 tahun (peofdl), banyak ayat dalam alquran yang kontroversial mengarah pada penghasutan umatnya utk saling membunuh, bandingkan dgn Injil Tuhan Yesus penuh dengan nubuatan (ramalan), pengajaran KASIH, aturan hidup manusia, dan yang penting Yesus meneruskan ajaran Musa tentang 10 perintah ALLAH, dan di sempurnakan, sedangkan nabi Muhamad tidak meneruskan perintah ALLAH, artinya bahwa Musa dan Yesuslah pembawa ajaran ALLAH sebenarnya, sedangkan Nabi Muhamad hanya menjiplak dari ketenaran kedua tokoh rohani ini. silahkan membandingkan dengan hati dingin.

      • joni 1:18 pm on 22/04/2014 Permalink | Reply

        Emang ajaran musa lu dh
        LAkuin?tauhifkan tuhan eeee mlh jd 3 oknum trinitas,yesus sunat lu msh kulupan? Ra rumangsa apa y?yesus sholat,zakat lu?mlh mbual smbil minum arak mkn babi krn yg haram ktnya babi hutan?Qqqqiiiikkkkk lucu amirrrr

    • koncreng masry 6:30 am on 03/07/2013 Permalink | Reply

      Ada banyak perbedaan Injil dan Alquran semisal : dalam kisah Abraham dalam Injil di sebutkan bahwa Abraham memperistrikan sarah dan melahirkan anak Ishak, istri selir Abraham adlah Hagar Seorg budak) melahirkan Ismael, Sarah menyuruh Abraham mengusir Hagar & Ismael kembali ke Mesir (negri asli Hagar) kemudian Abraham mempersembahkan anaknya Ishak kepda ALLAH yg kemudian di gantikan dgn seekor domba. Dalam alquran di sebutkan bahwa anak Abraham hanya Ismail dan Abraham mempersembahkan Ismail kepada ALLAH, naas kitab suci ini hampir sama peranan para tokohnya tetapi diganti peranan Ishak oleh Ismail, jelas sekali bahwa alquran adalah buatan tangan manusia yang sumbernya berasal dari Alkitab sebab jarak penulisan antara Alkitab Injil dan alquran hampir 600 tahun, dan Injil sdh beredar di arab sejak jaman para rasul Yesus.

    • SALIB HITAM 5:01 pm on 09/07/2013 Permalink | Reply

      ” YESUS ADALAH KETURUNAN PENZINAH ”

      @koncreng masry loe bisa bilang itu dah bahasa basi…nih bukti bahwa Siapa sebenarnya YESUS..itu kalau ga ada dalilnya dan data akurat jangan loe menghujat Nabi Muhammad Gw…!! nah buat membuka mata loe nih gw jelasin ke loe…!!

      ===========================

      Yesus yang dimaksudkan disini bukanlah Isa putra Maryam yang diyakini oleh umat Islam (agama gw ISLAM).

      Daud, Salomo dan siapapun namanya yang disebutkan disini juga bukan nama yang diimani oleh orang Islam.

      Anggaplah saja itu cerita fiktif yang namanya mungkin sama, tetapi orangnya pasti berbeda.

      Yesus yang dimaksud disini adalah Yesus juru selamat umat Kristen yang diagungkan, yang diimani sudah mati ditiang salib yang terkutuk lalu hidup kembali.

      Umat kristen jangan tersinggung dengan pernyataan ini.

      Dan jika umat kristen merasa tersinggung juga…. maka jangan dengan GW atau menghujat AGAMA GW tanpa bukti..!! nah mengenai kepalsuan dari yang loe imami, biarkanlah kitab suci LOE yang menjelaskan, saran GW alangkah baiknya jika umat kristen tidak terlena dengan dogma gereja, dan menjelek-jelekan ISLAM yang sudah jelas AGAMA KASIH SAYANG dan TIDAK TERCELA….belum lagi kalo loe baca tuh injil BARNABAS YANG MENJELASKAN DENGAN JELAS BAHWA SETELAH ITU ADA nABI YANG HARUS DIIKUTI NAMANYA …CARI SENDIRI YA DI injil BARNABAS BIAR HATI LOE TERBUKA…WKKWKWK DAH PASTI LOE GA MAU DEH….DAN eett…pasti deh loe bilang itu injil sesat…walah…tambah ga bener….!! hehehe…

      Disimpulkan bahwa Yesus adalah anak zina karena beberapa fakta dibawah ini:

      1. SALOMO ANAK DAUD ADALAH SALAH SEORANG KAKEK YESUS

      Dalilnya adalah Matius 1 ayat 1-6:
      1:1 Inilah silsilah Yesus Kristus, anak Daud, anak Abraham.
      1:2 Abraham memperanakkan Ishak, Ishak memperanakkan Yakub, Yakub memperanakkan Yehuda dan saudara-saudaranya,
      1:3 Yehuda memperanakkan Peres dan Zerah dari Tamar, Peres memperanakkan Hezron, Hezron memperanakkan Ram,
      1:4 Ram memperanakkan Aminadab, Aminadab memperanakkan Nahason, Nahason memperanakkan Salmon,
      1:5 Salmon memperanakkan Boas dari Rahab, Boas memperanakkan Obed dari Rut, Obed memperanakkan Isai,
      1:6 Isai memperanakkan raja Daud. Daud memperanakkan Salomo dari isteri Uria.

      Ringkasnya adalah:
      Salomo anak Daud anak Isai anak Obet anak Boas anak Salmon anak Nahason anak Aminadab anak Ram anak Hezron anak Peres anak Yehuda anak Yakub anak Ishak anak Abraham.

      2. SALOMO ADALAH ANAK DAUD YANG DILUAR NIKAH. DAUD BAPAK YESUS ADALAH PENZINA
      Dalilnya adalah II Samuel 11 ayat 1-27

      11:1 Pada pergantian tahun, pada waktu raja-raja biasanya maju berperang, maka Daud menyuruh Yoab maju beserta orang-orangnya dan seluruh orang Israel. Mereka memusnahkan bani Amon dan mengepung kota Raba, sedang Daud sendiri tinggal di Yerusalem.

      11:2 Sekali peristiwa pada waktu petang, ketika Daud bangun dari tempat pembaringannya, lalu berjalan-jalan di atas sotoh istana, tampak kepadanya dari atas sotoh itu seorang perempuan sedang mandi; perempuan itu sangat elok rupanya.

      11:3 Lalu Daud menyuruh orang bertanya tentang perempuan itu dan orang berkata: “Itu adalah Batsyeba binti Eliam, isteri Uria orang Het itu.”

      11:4 Sesudah itu Daud menyuruh orang mengambil dia. Perempuan itu datang kepadanya, lalu Daud tidur dengan dia. Perempuan itu baru selesai membersihkan diri dari kenajisannya. Kemudian pulanglah perempuan itu ke rumahnya.

      11:5 Lalu mengandunglah perempuan itu dan disuruhnya orang memberitahukan kepada Daud, demikian: “Aku mengandung.”

      11:6 Lalu Daud menyuruh orang kepada Yoab mengatakan: “Suruhlah Uria, orang Het itu, datang kepadaku.” Maka Yoab menyuruh Uria menghadap Daud.

      11:7 Ketika Uria masuk menghadap dia, bertanyalah Daud tentang keadaan Yoab dan tentara dan keadaan perang.

      11:8 Kemudian berkatalah Daud kepada Uria: “Pergilah ke rumahmu dan basuhlah kakimu.” Ketika Uria keluar dari istana, maka orang menyusul dia dengan membawa hadiah raja.

      11:9 Tetapi Uria membaringkan diri di depan pintu istana bersama-sama hamba tuannya dan tidak pergi ke rumahnya.

      11:10 Diberitahukan kepada Daud, demikian: “Uria tidak pergi ke rumahnya.” Lalu berkatalah Daud kepada Uria: “Bukankah engkau baru pulang dari perjalanan? Mengapa engkau tidak pergi ke rumahmu…?”

      11:11 Tetapi Uria berkata kepada Daud: “Tabut serta orang Israel dan orang Yehuda diam dalam pondok, juga tuanku Yoab dan hamba-hamba tuanku sendiri berkemah di padang; masakan aku pulang ke rumahku untuk makan minum dan tidur dengan isteriku…?
      Demi hidupmu dan demi nyawamu, aku takkan melakukan hal itu….!”

      11:12 Kata Daud kepada Uria: “Tinggallah hari ini di sini.
      Besok aku akan melepas engkau pergi.”
      Jadi Uria tinggal di Yerusalem pada hari itu,keesokan harinya

      11:13 Daud memanggil dia untuk makan dan minum dengan dia, dan Daud membuatnya mabuk.
      Pada waktu malam keluarlah Uria untuk berbaring tidur di tempat tidurnya, bersama-sama hamba-hamba tuannya. Ia tidak pergi ke rumahnya.

      11:14 Paginya Daud menulis surat kepada Yoab dan mengirimkannya dengan perantaraan Uria.

      11:15 Ditulisnya dalam surat itu, demikian: “Tempatkanlah Uria di barisan depan dalam pertempuran yang paling hebat, kemudian kamu mengundurkan diri dari padanya, supaya ia terbunuh mati.”

      11:16 Pada waktu Yoab mengepung kota Raba, ia menyuruh Uria pergi ke tempat yang diketahuinya ada lawan yang gagah perkasa.

      11:17 Ketika orang-orang kota itu keluar menyerang dan berperang melawan Yoab, maka gugurlah beberapa orang dari tentara, dari anak buah Daud; juga Uria, orang Het itu, mati.

      11:18 Kemudian Yoab menyuruh orang memberitahukan kepada Daud jalannya pertempuran itu.

      11:19 Ia memerintahkan kepada suruhan itu, demikian: “Jika engkau sudah selesai mengabarkan jalannya pertempuran itu kepada raja,

      11:20 dan jikalau raja menjadi geram dan berkata kepadamu:
      Mengapa kamu demikian dekat ke kota itu untuk berperang…?
      Tidakkah kamu tahu, bahwa orang akan memanah dari atas tembok…?

      11:21 Siapakah yang menewaskan Abimelekh bin Yerubeset..?
      Bukankah seorang perempuan menimpakan batu kilangan kepadanya dari atas tembok, sehingga ia mati di Tebes…?
      Mengapa kamu demikian dekat ke tembok itu…? –maka haruslah engkau berkata: Juga hambamu Uria, orang Het itu, sudah mati.”

      11:22 Lalu pergilah suruhan itu dan sesampainya ia memberitahukan kepada Daud segala yang diperintahkan Yoab kepadanya.

      11:23 Suruhan itu berkata kepada Daud: “Orang-orang itu lebih kuat dari pada kami dan keluar menyerang kami di padang.
      Tetapi kami mendesak mereka kembali sampai ke lobang pintu gerbang.

      11:24 Pada waktu itu pemanah-pemanah menembak kepada hamba-hambamu dari atas tembok, sehingga beberapa dari hamba raja mati; juga hambamu Uria, orang Het itu, sudah mati.”

      11:25 Kemudian berkatalah Daud kepada suruhan itu: “Beginilah kaukatakan kepada Yoab: Janganlah sebal hatimu karena perkara ini, sebab sudah biasa pedang makan orang ini atau orang itu.
      Sebab itu perhebatlah seranganmu terhadap kota itu dan runtuhkanlah itu. Demikianlah kau harus kuatkan hatinya…!”

      11:26 Ketika didengar isteri Uria, bahwa Uria, suaminya, sudah mati, maka merataplah ia karena kematian suaminya itu.

      11:27 Setelah lewat waktu berkabung, maka Daud menyuruh membawa perempuan itu ke rumahnya. Perempuan itu menjadi isterinya dan melahirkan seorang anak laki-laki baginya. Tetapi hal yang telah dilakukan Daud itu adalah jahat di mata TUHAN.

      Ringkasnya adalah:
      Ibu Salomo adalah Batsyeba. Basyeba adalah isteri Uria.
      Daud tergoda perempuan itu ketika dengan tidak sengaja melihat perempuan itu sedang mandi karena perempuan itu sangat elok rupanya.
      Akhirnya Daud berhubungan intim dengan Basyeba, dan perempuan itupun hamil mengandung anak Daud.
      Daud membuat cara yang licik untuk membunuh Uria suami Basyeba yang sah.
      Setelah Uria terbunuh dan melewati masa berkabung maka Daud menikah dengan Basyeba.
      Akhirnya Basyeba melahirkan seorang anak laki-laki bagi Daud. Anak itu adalah Salomo.

      3. SELAIN DAUD PENZINA DAN SALOMO ANAK DILUAR NIKAH, TERNYATA MARIA IBU KANDUNG YESUS JUGA MENGANDUNG YESUS PADA SAAT MARIA MASIH BERTUNANGAN DENGAN YUSUF

      Dalilnya adalah Matius 1 ayat 18-20:
      1:18 Kelahiran Yesus Kristus adalah seperti berikut: Pada waktu Maria, ibu-Nya, bertunangan dengan Yusuf, ternyata ia mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami isteri.

      1:19 Karena Yusuf suaminya, seorang yang tulus hati dan tidak mau mencemarkan nama isterinya di muka umum, ia bermaksud menceraikannya dengan diam-diam.

      1:20 Tetapi ketika ia mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata: “Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus.

      Ringkasnya adalah:
      Sebelum Maria dan Yusuf hidup sebagai suami isteri yang sah Maria sudah hamil.
      Hamilnya dari Roh Kudus tetapi entah siapa yang menghamilinya.
      Mungkinkah Maria seorang pelacur…..??

      NOTE
      Kalau anda menyalahkan tulisan di atas, maka terlebih dahulu salahkanlah penerbit alkitab, selanjutnya salahkan penulis alkitab, karena… eh ….karena….. tulisan diatas disadur dari alkitab

      • SALIB HITAM 5:26 pm on 09/07/2013 Permalink | Reply

        ” YESUS BUKAN ISA ALMASIH….!! ”

        Yesus yang disaksikan di Alkitab dan adalah Tuhan dari kaum Kristiani berbeda dengan Isa (yg menurut Muslim adalah Yesus) versi Al Quran.

        Semua tahu bahwa Quran memuat figur Isa di beberapa ayatnya.

        Selain Isa, memang Quran memuat banyak sekali nabi-nabi besar Yahudi di dalam kitab suci dari kaum Arab ini.

        1. Alkitab menyaksikan tentang sejarah nubuatan penebusan umat Allah sampai perealisasian janji Allah terhadap Penyelamat (Mesiah) dan hidup dalam kebenaran janji Allah tersebut.

        Penyelamat itu dinamakan Yesus, sesuai kesaksian Perjanjian Baru. Al Quran tidak menyediakan hal ini tentang Isa.

        2. Temuan-temuan arkeologis mendukung fakta-fakta sejarah di Alkitab, termasuk hal ihwal Yesus Kristus.

        3. Nubuat, jatidiri, karakter, dan tugas Yesus jelas terdapat di Alkitab, Isa sebaliknya.

        4. Garis keturunan Yesus jelas di Matius dan Lukas.
        Khusus di Lukas, jelas disebutkan Maria adalah keturunan dari Eli.

        Sementara Alquran menyaksikan Maryam adalah anak dari Imran (bapak dari Musa, Miryam dan Harun). Dengan demikian ada jurang sejarah 1,200 tahun di antara Yesus dan Isa.

        5. Secara etimologis, Yesus dalam bahasa Arab seharusnya adalah Yasu/Yasua.

        Pada Alkitab berbahasa Arab sampai 25 tahun terakhir, nama Yasu/Yasua inilah yang terdapat di Alkitab, sebelum akhirnya mereka menggantinya menjadi Isa pada Alkitab cetakan terbaru.
        (sumber: http://www.amfonts.webuda.com/yeshua-yasu-isa.htm)

        6. Quran menyebut bayi Isa berbicara sejak lahir dari dalam ayunan/buaian.
        Yesus tidak,…!!! Ia lahir sebagai manusia yang normal seperti bayi-bayi lainnya.

        7. Quran menyebut bayi Isa lahir di bawah pohon kurma dan tak jelas lokasinya.
        Sementara Yesus di palungan, di sebuah kandang domba di Bethlehem.

        8. Quran menyebut Isa bisa menyembuhkan orang buta sejak lahir,
        Sementara kesaksian Alkitab tentang Yesus dalam konteks mujizat tersebut ada ketika Ia berusia 30an tahun.

        9. Nama Yesus diberikan langsung oleh Allah, dalam otoritas mutlak-Nya.
        Bagaimana dengan nama Isa….?

        10. Quran menyebut bahwa Isa hanya diutus sebagai rasul untuk bani Israel,
        sementara Alkitab jelas berseberangan dengan itu,
        Yesus lahir dan terutus untuk menyelamatkan seluruh dunia.

        11. Quran menyebut Isa diberikan Injil oleh Allah,
        Sementara Yesus tidak pernah menulis Injil seperti yang ada di Alkitab.

        12. Di Alkitab, tempat2/lokasi geografis pelayanan Yesus jelas terdeteksi.
        Hal itu tidak ada pada Alquran untuk Isa.

        13. Di Alkitab, nama-nama murid Yesus dapat dikenali, sementara di Alquran tidak pernah disebut satupun nama pengikut Isa.

        14. Di Alkitab, Yesus sesuai nubuatan di Perjanjian Lama, akan mengalami kematian yang mengerikan dan akan bangkit menjadi pemenang.

        Keempat penulis di Injil dalam Alkitab menyatakan bahwa Yesus mati tersalib dan bangkit pada hari yang ke-3. Al Quran menyaksikan Isa tidak disalib.

        Jadi…… tidak ada bukti sah dan mendukung dalam konteks legalitas historis yang bisa menyatakan bahwa keduanya adalah figur yang sama.

        Yesus nyata-nyata bukanlah ISAAlahi Sallam….!!

        ========================

        NOTE :

        Kitab Perjanjian Baru (PB), adalah bagian dari Alkitab Kristen yang ditulis setelah kelahiran Yesus Kristus. Kata “Perjanjian Baru” merupakan terjemahan dari bahasa Latin, Novum Testamentum, yang merupakan terjemahan Yunani: ΗΚαινη Διαθηκη, I Keni Diathiki.

        Umat Kristen awal berpendapat bahwa kitab ini merupakan penggenapan isi nubuat yang ada di Alkitab yang sudah ada dan kemudian diberi nama Perjanjian Lama.

        Perjanjian Baru kadang-kadang disebut sebagai Kitab Yunani Kristen karena ditulis dalam bahasa Yunani oleh para pengikut Yesus yang belakangan dikenal sebagai Kristen.

        Teks asli Perjanjian Baru ditulis oleh beberapa orang penulis sekitar setelah tahun 45 M, kemungkinan besar dalam Bahasa Yunani Koine (menurut primasi Yunani), lingua franca Kekaisaran Romawi bagian timur.

        Sistematika
        Secara tematik kitab ini dapat dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu: Injil, kitab sejarah, surat-surat Paulus, surat-surat non-Paulus dan Kitab Wahyu.

        Injil
        Matius – Menceritakan kisah Yesus dari segi sebagai Mesias, Raja orang Israel. Injil ini penuh dengan penggenapan nubuat-nubuat Perjanjian Lama.
        Markus – Menceritakan kisah Yesus dari segi sebagai Hamba.
        Lukas – Mempresentasikan Yesus sebagai Anak Manusia yang datang untuk mencari dan menyelamatkan mereka yang terhilang.
        Yohanes – Mempresentasikan Yesus sebagai Firman Allah yang menjelma menjadi manusia, Kristus, yang berarti, Yang Diurapi.
        Sejarah misi Gereja perdana
        Kisah Para Rasul – Catatan sejarah dari kenaikan Yesus hingga perjalanan-perjalanan misi Paulus, sejarah gereja mula-mula.

        Surat-surat Paulus
        Roma – Penelaahan yang sistematis atas pembenaran, pengudusan, dan pemuliaan. Menelaah rencana Allah atas orang Yahudi maupun non-Yahudi.
        1 Korintus – Surat ini menyoroti perpecahan dalam jemaat dan teguran atas pelanggaran susila, masalah mencari keadilan kepada orang-orang yang tidak beriman, dan kebiasaan-kebiasaan yang salah dalam Perjamuan Kudus. Juga menyinggung tentang penyembahan berhala, pernikahan, dan kebangkitan.

        2 Korintus – Pembelaan Paulus atas kerasulannya.
        Galatia – Paulus membuktikan kesalahan dari legalisme (menganggap Hukum Taurat sebagai mutlak dalam memperoleh keselamatan) dan menelaah mengenai tempat yang layak bagi anugrah di dalam kehidupan orang-orang Kristen.
        Efesus – Posisi orang percaya di dalam Kristus dan informasi mengenai peperangan rohani.
        Filipi – Paulus membicarakan tentang pemenjaraannya, kasihnya kepada jemaat di Filipi.
        Ia mendesak mereka ke arah kesalehan dan memperingatkan mereka akan bahaya legalisme.
        Kolose – Paulus memfokuskan pada keutamaan Yesus dalam penciptaan, penebusan, dan kekudusan-Nya.

        1 Tesalonika – Pelayanan Paulus kepada jemaat Tesalonika.
        Pengajaran mengenai kesucian dan menyinggung tentang kembalinya Kristus untuk yang kedua kalinya.

        2 Tesalonika – Koreksi-koreksi atas pendapat yang salah mengenai Hari Tuhan.

        1 Timotius – Instruksi-instruksi kepada Timotius mengenai kepemimpinan yang benar dan cara-cara menghadapi ajaran sesat, peranan wanita dalam gereja, doa, dan syarat-syarat bagi penilik jemaat dan diaken.

        2 Timotius – Sepucuk surat untuk menguatkan Timotius.
        Titus – Paulus meninggalkan Titus di Kreta guna menggembalakan gereja-gereja di sana.

        Syarat-syarat menjadi penatua gereja dan penilik jemaat.
        Filemon – Sepucuk surat kepada seorang tuan mengenai budaknya yang melarikan diri. Permohonan Paulus kepada Filemon supaya mengampuni Onesimus, budaknya.

        Surat-surat non Paulus
        Ibrani – Sepucuk surat kepada jemaat Kristen Yahudi yang sedang di ambang kembali memeluk Yudaisme.

        Surat ini menunjukkan keunggulan Kristus dibandingkan dengan sistem Perjanjian Lama. Menyinggung juga tentang keimaman Melkisedek.
        Penulis tidak diketahui.
        Beberapa pakar menilai dari gaya tulisannya bahwa penulisnya adalah Paulus, namun karena kurangnya bukti selain gaya penulisan, maka pakar lain memilih untuk tidak berpendapat.

        Yakobus – Ajaran tentang hubungan antara iman dan perbuatan.
        1 Petrus – Surat ini untuk menguatkan penerima suratnya dalam penderitaan mereka dan agar mereka tetap rendah hati.
        2 Petrus – Membicarakan mengenai batin tiap pribadi, peringatan mengenai ajaran palsu, dan menyinggung mengenai Hari Tuhan.

        1 Yohanes – Surat yang memperingatkan jemaat terhadap ajaran-ajaran sesat pada permulaan sejarah Gereja.
        2 Yohanes – Puji-pujian untuk mereka yang berjalan di dalam Kristus dan sebuah peringatan untuk tetap berjalan di dalam kasih Allah.
        3 Yohanes – Yohanes berterimakasih kepada Gayus atas kebaikannya terhadap jemaat Allah dan menegur Diotrefes.

        Yudas – Mengekspos guru-guru palsu dan menggunakan ibarat-ibarat dalam Perjanjian Lama dalam melukiskan penghakiman atas mereka.

        Nasihat-nasihat untuk meneguhkan iman.
        Kitab Wahyu
        Wahyu – Kitab eskatologi yang dikirimkan kepada jemaat-jemaat yang mengalami penganiayaan oleh pemerintah Roma dan anjuran agar mereka tetap setia di dalam iman mereka.

        Referensi dan pranala luar

        Kitab-kitab dalam Alkitab

        Perjanjian Lama
        Taurat
        Kejadian • Keluaran • Imamat • Bilangan • Ulangan
        Kitab sejarah Yosua • Hakim-hakim • Rut • 1 Samuel • 2 Samuel • 1 Raja-raja • 2 Raja-raja • 1 Tawarikh • 2 Tawarikh • Ezra • Nehemia • Ester
        Kitab puisi Ayub • Mazmur • Amsal • Pengkhotbah • Kidung Agung
        Nabi-nabi besar
        Yesaya • Yeremia • Ratapan • Yehezkiel • Daniel
        Nabi-nabi kecil
        Hosea • Yoël • Amos • Obaja • Yunus • Mikha • Nahum • Habakuk • Zefanya • Hagai • Zakharia • Maleakhi

        Perjanjian Baru Injil
        Matius • Markus • Lukas • Yohanes
        Kisah Para Rasul Kisah Para Rasul
        Surat-surat rasul Roma • 1 Korintus • 2 Korintus • Galatia • Efesus • Filipi • Kolose • 1 Tesalonika • 2 Tesalonika • 1 Timotius • 2 Timotius • Titus • Filemon • Ibrani • Yakobus • 1 Petrus • 2 Petrus • 1 Yohanes • 2 Yohanes • 3 Yohanes • Yudas
        Wahyu Wahyu

      • SALIB HITAM 6:15 pm on 09/07/2013 Permalink | Reply

        Tuk : koncreng masry

        MOHON PENDAPATNYA…….. AGAR ADA KEPASTIAN

        TUHAN RAGU-RAGU DALAM BERFIRMAN (BIBLE/INJIL DENGAN KERAGUAN)

        Tuhan ragu-ragu dalam ispirasi wahyu-Nya, sehingga memakai kata dugaan “kira-kira”.

        Kira-kira jam 3 malam (Matius 14:25, Markus 6:48),
        kira-kira jam 3 (Matius 27:46),
        Kira-kira jam 3 petang (Kisah Para Rasul 10:3),
        Kira-kira jam 4 (Yohanes 1:39), Kira-kira jam 5 petang (Matius 20:6),
        Kira-kira jam 5 (Matius 20:9), Kira-kira jam 9 (Kisah Para Rasul 23:23),
        Kira-kira jam 9 pagi (Matius 20:3), Kira-kira jam 12 (Lukas 23:44, Yohanes 19:14),
        Kira-kira pukul 12 (Matius 20:5, Yohanes 4:6, Kisah Para Rasul 10:9),
        Kira-kira 2 jam (Kisah Para Rasul 19:34),
        Kira-kira 3 jam (Kisah Para Rasul 5:7).
        Kira-kira 12 orang (Kisah Para Rasul 19:7),
        Kira-kira 20 orang (I Samuel 14:14),
        Kira-kira 400 orang (I Samuel 25:13, I Raja-raja 22:6, Kisah Para Rasul 5:36),
        kira-kira 600 orang (I Samuel 14:2; 23:13).
        Kira-kira 1000 orang (Yudas 9:49),
        kira-kira dua atau tiga ribu orang (Yosua 7:3),
        kira-kira 3000 orang (Yosua 7:4, Yudas 16:27),
        kira-kira 3000 jiwa (Kisah Para Rasul 2:41),
        kira-kira 4000 orang (I Samuel 4:2, Markus 8:9),
        kira-kira 5000 orang (Yosua 8:12),
        kira-kira 5000 laki-laki (Matius 14:21, Lukas 9:14, Yohanes 6:10, Kisah Para Rasul 4:4).
        Kira-kira 10.000 orang (Yudas 3:9),
        kira-kira lima belas ribu orang (Yudas 8:10),
        kira-kira 40.000 orang (Yosua 4:13).
        Kira-kira 8 hari (Lukas 9:28),
        kira-kira 10 hari (I Samuel 25:38),
        Kira-kira 3 bulan (Kejadian 38:24, Lukas 1:56),
        kira-kira 12 tahun (Lukas 8:42), kira-kira 30 tahun (Lukas 3:23),
        kira-kira 100 tahun (Roma 4:19),
        kira-kira 450 tahun (Kisah Para Rasul 13:20).
        Kira-kira 50 kaki (Yohanes 19:39),
        kira-kira 200 hasta (Yohanes 21:8),
        kira-kira 2000 ekor babi (Markus 5:13),
        kira-kira 2 mil (Yohanes 11:18).
        Kira-kira jam 3 malam (Matius 14:25, Markus 6:48),
        kira-kira jam 3 (Matius 27:46),
        Kira-kira jam 3 petang (Kisah Para Rasul 10:3),
        Kira-kira jam 4 (Yohanes 1:39), Kira-kira jam 5 petang (Matius 20:6),
        Kira-kira jam 5 (Matius 20:9), Kira-kira jam 9 (Kisah Para Rasul 23:23),
        Kira-kira jam 9 pagi (Matius 20:3), Kira-kira jam 12 (Lukas 23:44, Yohanes 19:14),
        Kira-kira pukul 12 (Matius 20:5, Yohanes 4:6, Kisah Para Rasul 10:9),
        Kira-kira 2 jam (Kisah Para Rasul 19:34),
        Kira-kira 3 jam (Kisah Para Rasul 5:7).
        Kira-kira 12 orang (Kisah Para Rasul 19:7),
        Kira-kira 20 orang (I Samuel 14:14),
        Kira-kira 400 orang (I Samuel 25:13, I Raja-raja 22:6, Kisah Para Rasul 5:36),
        kira-kira 600 orang (I Samuel 14:2; 23:13).
        Kira-kira 1000 orang (Yudas 9:49),
        kira-kira dua atau tiga ribu orang (Yosua 7:3),
        kira-kira 3000 orang (Yosua 7:4, Yudas 16:27),
        kira-kira 3000 jiwa (Kisah Para Rasul 2:41),
        kira-kira 4000 orang (I Samuel 4:2, Markus 8:9),
        kira-kira 5000 orang (Yosua 8:12),
        kira-kira 5000 laki-laki (Matius 14:21, Lukas 9:14, Yohanes 6:10, Kisah Para Rasul 4:4).
        Kira-kira 10.000 orang (Yudas 3:9),
        kira-kira lima belas ribu orang (Yudas 8:10),
        kira-kira 40.000 orang (Yosua 4:13).
        Kira-kira 8 hari (Lukas 9:28),
        kira-kira 10 hari (I Samuel 25:38),
        Kira-kira 3 bulan (Kejadian 38:24, Lukas 1:56),
        kira-kira 12 tahun (Lukas 8:42), kira-kira 30 tahun (Lukas 3:23),
        kira-kira 100 tahun (Roma 4:19),
        kira-kira 450 tahun (Kisah Para Rasul 13:20).
        Kira-kira 50 kaki (Yohanes 19:39),
        kira-kira 200 hasta (Yohanes 21:8),
        kira-kira 2000 ekor babi (Markus 5:13),
        kira-kira 2 mil (Yohanes 11:18).
        Kira-kira jam 3 malam (Matius 14:25, Markus 6:48),
        kira-kira jam 3 (Matius 27:46),
        Kira-kira jam 3 petang (Kisah Para Rasul 10:3),
        Kira-kira jam 4 (Yohanes 1:39), Kira-kira jam 5 petang (Matius 20:6),
        Kira-kira jam 5 (Matius 20:9), Kira-kira jam 9 (Kisah Para Rasul 23:23),
        Kira-kira jam 9 pagi (Matius 20:3), Kira-kira jam 12 (Lukas 23:44, Yohanes 19:14),
        Kira-kira pukul 12 (Matius 20:5, Yohanes 4:6, Kisah Para Rasul 10:9),
        Kira-kira 2 jam (Kisah Para Rasul 19:34),
        Kira-kira 3 jam (Kisah Para Rasul 5:7).
        Kira-kira 12 orang (Kisah Para Rasul 19:7),
        Kira-kira 20 orang (I Samuel 14:14),
        Kira-kira 400 orang (I Samuel 25:13, I Raja-raja 22:6, Kisah Para Rasul 5:36),
        kira-kira 600 orang (I Samuel 14:2; 23:13).
        Kira-kira 1000 orang (Yudas 9:49),
        kira-kira dua atau tiga ribu orang (Yosua 7:3),
        kira-kira 3000 orang (Yosua 7:4, Yudas 16:27),
        kira-kira 3000 jiwa (Kisah Para Rasul 2:41),
        kira-kira 4000 orang (I Samuel 4:2, Markus 8:9),
        kira-kira 5000 orang (Yosua 8:12),
        kira-kira 5000 laki-laki (Matius 14:21, Lukas 9:14, Yohanes 6:10, Kisah Para Rasul 4:4).
        Kira-kira 10.000 orang (Yudas 3:9),
        kira-kira lima belas ribu orang (Yudas 8:10),
        kira-kira 40.000 orang (Yosua 4:13).
        Kira-kira 8 hari (Lukas 9:28),
        kira-kira 10 hari (I Samuel 25:38),
        Kira-kira 3 bulan (Kejadian 38:24, Lukas 1:56),
        kira-kira 12 tahun (Lukas 8:42), kira-kira 30 tahun (Lukas 3:23),
        kira-kira 100 tahun (Roma 4:19),
        kira-kira 450 tahun (Kisah Para Rasul 13:20).
        Kira-kira 50 kaki (Yohanes 19:39),
        kira-kira 200 hasta (Yohanes 21:8),
        kira-kira 2000 ekor babi (Markus 5:13),
        kira-kira 2 mil (Yohanes 11:18).

        Dan coba LOE (koncreng masry ) buka link ini :
        http://www.dakwatuna.com/2013/02/16/27895/rahasia-di-balik-pengunduran-diri-paus-benediktuske-vi/

        Kalau ga mau susah ya baca tulisan dibawah ini aja deh….wkkwkwk….

        Cuplikan Tulisannya :

        Rahasia di Balik Pengunduran Diri Paus Benediktus XVI

        dakwatuna.com – Seorang peneliti Saudi mengungkapkan dalam perbandingan agama, kristenisasi dan urusan Vatikan, Direktur Essam tentang alasan sebenarnya Paus Vatikan yang mengumumkan niatnya untuk mengundurkan diri, yang mengguncang komunitas Katolik di seluruh dunia, sebagai Paus pertama kali yang mengundurkan diri sejak 6 abad yang lalu.

        Melalui akun twitternya ia mengungkapkan apa yang tersingkap dari faktor faktor sebenarnya, pengunduran diri Paus Benediktus yang ke-16 ini disiarkan pertama kalinya.

        Dia mengatakan, penyebab utama penguduran diri Paus adalah setelah terjadinya kekacauan dari kalangan gereja Vatikan, terhadap Injil Lama yang di dalamnya terdapat Nama Rasul Muhammad Shalallahu ‘alaihi wassallam, yang sampai saat ini masih berada di Vatikan.

        Terdapat 3 orang dalam Vatikan itu yang menyembunyikan keislamannya.

        Dan Paus selalu berusaha mencari tahu mereka.

        Dan salah satu di antara mereka adalah penanggung jawab pembuatan surat pernyataan pengampunan dosa (dalam agama Katolik) dan ada salah satu yang mengumumkan keislamannya.

        Dampak diumumkannya keislamannya adalah dia pindah ke Afrika Selatan dan tinggal di sana.

        Di negaranya Ahmad Deedat. Syaikh Ahmad Deedat lah yang menjadi sebab keislamannya.
        Beliau menegaskan dalam akun twitternya bahwa sebenarnya pengunduran diri Paus Benediktus XVI bukanlah karena sakit.

        Karena sebelumnya Paus Yohanes II usianya lebih tua dan penyakitnya lebih parah, namun ia tidak mengundurkan diri dari keuskupan gereja Vatikan.

        Ini adalah argumentasi untuk menghadapi media.

        Dan dia juga telah menentang Vatikan yang telah mendustai kabar keislaman 35 uskup dan pendeta dari pembesar-pembesar Vatikan.

        Kebanyakan mereka menyembunyikan keislamannya karena kekhawatiran terhadap keselamatan hidupnya, sebagian kecil juga ada yang mengundurkan diri.

        Dan Paus memilih untuk diam selama 6 tahun.

        Vatikan sampai saat ini masih belum memiliki kekuatan untuk membantah kabar keislaman 35 uskup tadi. Maka Paus Benediktus XVI pun mengundurkan diri.

        Dia juga menambahkan Paus juga berusaha untuk menutupi keislaman mereka dengan melakukan hujatan terhadap Islam dan hinaan kartun Nabi Muhammad secara terang terangan pada tahun 2006.

        Namun usahanya justru menjadikan senjata untuk dirinya sendiri yang berujung pada pengunduran dirinya.

        Dia mengisyaratkan bahwa dokumen-dokumen Vatikan yang menyelidiki surat pernyataan itu tidak seorang pun mengetahuinya sampai saat ini di tangan siapa surat itu berada.

        Akan tetapi seorang pengamat mengatakan bahwa Paus menghilangkannya bersamaan dengan keluar dari kantor tugasnya segera.

        Dia juga menegaskan terdapat arsip-arsip pemberhentian Paus dan penangkapannya di beberapa negara yang dikunjungi karena keterlibatannya dalam menutup-nutupi kekerasan dan skandal seksual.

        Dan peneliti ini menutup dengan memotivasi para dai dan ulama untuk melakukan kegiatan dakwah dengan istiqamah untuk mendakwahi orang-orang Katolik dari pengkultusan terhadap Paus dan uskup di bawahnya menuju penyembahan kepada Allah Subhanahu Wata’ala.

        MAKA DENGAN BUKTI INI APALAGI YANG HARUS DISANGSIKAN (BUKTI NYATA SEORANG PAUS MAU MEMELUK AGAMA ISLAM)………!!

        (sumber: مكافحة العلمانيه)
        Redaktur: Samin Barkah
        Topik: Paus Benediktus XVI

        ANGGAP SAJA INI SEBAGAI TAMBAHAN ILMU PENGETAHUAN.

        KARENA SAYA YAKIN DIANTARA KITA BANYAK YANG BELUM TAHU BANYAK TENTANG ALKITAB INI.
        TERUTAMA…… SAUDARA-SAUDARAKU MUSLIM….

        JIKA DITANYAKAN TENTANG KEYAKINAN KITA MAKA HARUS KITA KATAKAN BAHWA ISLAM ITU ADALAH AGAMA YANG DI RIDHOI ALLAH SUBHANAAHU WA TA’ALA YANG MENYEBARKAN KASIH SAYANG…SERTA PENUH DENGAN KEBENARAN…!!!

        >>>>> dzaalika alkitaabu laa rayba fiihi hudan lilmuttaqiina ( QS. Al Baqarah – A.2) <<<<<
        Artinya : (2.) Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa

  • SERBUIFF 3:31 am on 07/12/2011 Permalink | Reply
    Tags: Tafsir Ibnu Katsir juz 6 tentang penangkapan Isa Al Masih   

    Tafsir Ibnu Katsir juz 6 tentang penangkapan Isa Al Masih 

    Firman  Allah  Swt.:

     

    20  Juz 6-An-Nisa

     

    Sesungguhnya  kami  telah  membunuh  Al­Masih,  Isa  putra

     

    maryam,  utusan  Allah.  (An­Nisa:  157)

     

    Maksudnya, orang yang dirinya mengakui berkedudukan  demikian te­

     

    lah kami bunuh. Ucapan  tersebut dikatakan  mereka  sebagai  cemoohan

     

    dan  ejekan.  Perihalnya  sama  dengan  pengertian  yang  terkandung di

     

    dalam  ayat  lain  yang  mengisahkan  perkataan  orang­orang  musyrik,

     

    yaitu melalui  firman­Nya:

     

    Hai  orang  yang  diturunkan  Ai­Qur’an  kepadanya,  sesungguhnya

     

    kamu  benar­benar  orang  yang  gila.  (Al­Hijr: 6)

     

    Tersebutlah  bahwa di  antara  kisah  mengenai  orang­orang  Yahudi

     

    —semoga  laknat Allah, murka,  kemarahan,  dan  siksa­Nya  selalu  me­

     

    nimpa mereka—  yaitu:  Ketika  Allah  mengutus  Isa  anak Maryam  a.s.

     

    dengan membawa  bukti­bukti yang  nyata dan petunjuk,  mereka  deng­

     

    ki kepadanya karena ia telah dianugerahi Allah kenabian dan  berbagai

     

    macam  mukjizat  yang  cemerlang. Di  antara  mukjizatnya  ialah  dapat

     

    menyembuhkan  orang  yang  buta,  orang  yang  terkena  penyakit  supak,

     

    dan  menghidupkan  kembali  orang  yang  telah  mati  dengan  seizin

     

    Allah.  Mukjizat  lainnya  ialah  dia  membuat  patung  dari  tanah  liat  ber­

     

    bentuk  seekor burung, lalu ia meniupnya, maka jadilah  patung itu  bu­

     

    rung  sungguhan  dengan  seizin  Allah  Swt.,  lalu  dapat  terbang  dengan

     

    disaksikan  oleh  mata  kepala  orang­orang  yang  melihatnya.  Banyak

     

    pula mukjizat  lainnya sebagai  kehormatan  baginya dari Allah; hal  ter­

     

    sebut dilakukan  oleh  Allah melalui  kedua tangan Isa  a.s.

     

    Akan  tetapi,  sekalipun  demikian  mereka  mendustakannya,  me­

     

    nentangnya,  serta  berupaya  untuk  mengganggunya  dengan  segala  ke­

     

    mampuan  yang  mereka  miliki.  Hingga  hal  tersebut  membuat  Nabi

     

    Allah  Isa  a.s. tidak  dapat tinggal  satu negeri  bersama mereka,  melain­

     

    kan banyak  mengembara,  dan  ibunya  pun ikut mengembara  bersama­

     

    nya.

     

    Mereka masih  belum  puas dengan hal  tersebut. Akhirnya  mereka

     

    datang  kepada  Raja  Diinasyq  (Damascus) di masa  itu. Raja  Dimasyq

     

    adalah  seorang  musyrik  penyembah  bintang, para  pemeluk  agamanya

     

    Tafsir Ibnu Kasir  21

     

    dikenal  dengan  sebutan  pemeluk  agama  Yunani.  Akhirnya  mereka

     

    (orang­orang)  Yahudi  itu  sampai  kepada  raja  tersebut,  lalu  melapor­

     

    kan  laporan  palsu  kepadanya  bahwa di  Baitul  Maqdis  terdapat  se­

     

    orang  lelaki  yang  menghasut  khalayak  ramai,  menyesatkan  mereka,

     

    dan menganjurkan  mereka  agar memberontak  kepada  raja.

     

    Mendengar  laporan  tersebut si  raja  murka,  lalu  ia  mengirimkan

     

    instruksi  kepada  gubernurnya  yang  ada di  Baitul  Maqdis,  memerin­

     

    tahkannya  agar  menangkap  lelaki  yang  dimaksud,  lalu  menyalibnya

     

    dan kepalanya diikat dengan  duri agar tidak  mengganggu  orang­orang

     

    lagi.

     

    Ketika  surat raja  itu  sampai  kepada si gubernur, ia  segera  melak­

     

    sanakan  perintah  itu,  lalu ia  berangkat  bersama  segolongan  orang­

     

    orang  Yahudi  menuju ke  sebuah  rumah  yang di  dalamnya  terdapat

     

    Nabi Isa a.s. bersama  sejumlah  sahabatnya; jumlah  mereka  kurang le­

     

    bih  ada  dua  belas  atau  tiga  belas  orang.  Menurut  pendapat  yang  lain

     

    adalah tujuh  belas  orang.

     

    Hal  tersebut  terjadi  pada  hari  Jumat,  sesudah  waktu  Asar,  yaitu

     

    petang  hari  Sabtu.  Mereka  mengepung  rumah  tersebut.  Ketika  Nabi

     

    Isa merasakan  bahwa  mereka  pasti  dapat memasuki  rumah  itu  atau ia

     

    terpaksa  keluar  rumah  dan  akhirnya  bersua  dengan  mereka,  maka ia

     

    berkata  kepada  sahabat­sahabatnya,  “Siapakah di  antara  kalian  yang

     

    mau  diserupakan  seperti  diriku?  Kelak  dia  akan  menjadi  temanku di

     

    surga.”

     

    Maka  majulah  seorang  pemuda  yang  rela  berperan  sebagai  Nabi

     

    Isa. Tetapi Nabi Isa memandang  pemuda  itu masih terlalu hijau  untuk

     

    melakukannya.  Maka ia mengulangi  permintaannya sebanyak dua kali

     

    atau tiga kali.

     

    Tetapi  setiap kali  ia mengulangi  perkataannya,  tiada  seorang  pun

     

    yang  berani  maju  kecuali  pemuda  itu.  Akhirnya  Nabi  Isa  berkata,

     

    “Kalau  memang  demikian, jadilah  kamu  seperti  diriku.” Maka  Allah

     

    menjadikannya  mirip  seperti  Nabi  Isa a.s. hingga seakan­akan dia me­

     

    mang  Nabi Isa  sendiri.

     

    Lalu  terbukalah  salah  satu  bagian  dari  atap  rumah  itu,  dan  Nabi

     

    Isa  tertimpa  rasa kantuk  yang  sangat  hingga  tertidur,  lalu ia  diangkat

     

    ke  langit dalam  keadaan  demikian.  Seperti  yang  disebutkan di  dalam

     

    firman­Nya:

     

    22  Juz 6-An-Nisa

     

    (Ingatlah)  ketika  Allah  berfirman,  “Hai  Isa,  sesungguhnya  Aku

     

    akan  menidurkanmu  dan  mengangkatmu  kepada­Ku.”  (Ali  Im­

     

    ran:  55), hingga  akhir  ayat.

     

    Setelah  Nabi  Isa  diangkat ke  langit,  para  sahabatnya  keluar.  Ketika

     

    mereka  (pasukan  yang  hendak  menangkap  Nabi  Isa)  melihat  pemuda

     

    itu,  mereka  menyangkanya­  sebagai  Nabi  Isa,  sedangkan  hari  telah

     

    malam;  lalu  mereka  menangkapnya  dan  langsung  menyalibnya  serta

     

    mengalungkan duri­duri pada  kepalanya.

     

    Orang­orang  Yahudi menonjolkan  dirinya  bahwa merekalah  yang

     

    telah  berupaya  menyalib  Nabi  Isa  dan  mereka  merasa  bangga  dengan

     

    hal  tersebut,  lalu  beberapa  golongan  dari  kalangan  orang­orang  Nas­

     

    rani  —karena  kebodohan  dan  akalnya  yang  kurang—  mempercayai

     

    saja  hal tersebut.  Kecuali  mereka  yang  ada  bersama  Nabi  Isa;  mereka

     

    tidak  mempercayainya  karena  menyaksikan  dengan mata  kepala  sen­

     

    diri  bahwa  Nabi  Isa  a.s.  diangkat ke  langit.  Selain  dari  mereka  yang

     

    bersama  Nabi  Isa,  semuanya  mempunyai  dugaan  yang  sama  dengan

     

    orang­orang  Yahudi,  bahwa  orang  yang  disalib  itu  adalah  Al­Masih

     

    putra  Maryam.  Sehingga  mereka  menyebutkan  suatu  mitos  yang  me­

     

    ngatakan  bahwa  Siti  Maryam  duduk di  bawah  orang  yang  disalib  itu

     

    dan  menangisinya.  Menurut  kisah  mereka,  AI­Masih  dapat  berbicara

     

    dengannya.

     

    Hal  tersebut  merupakan  ujian  Allah  kepada  hamba­hamba­Nya

     

    karena  suatu hikmah  yang  hanya Dia  sendirilah  yang  mengetahuinya.

     

    Allah  telah  menjelaskannya  dan  menerangkannya  dengan  gamblang

     

    di  dalam  Al­Qur’an  yang  Dia  turunkan  kepada  Rasul­Nya  yang  mu­

     

    lia,  didukung  dengan  berbagai  macam  mukjizat  dan  keterangan­kete­

     

    rangan  serta  bukti­bukti  yang  jelas.  Untuk  itu  Allah  Swt.  berfirman

     

    bahwa  Dia  Mahabenar  dalam  firman­Nya,  Dia  Tuhan  semesta  alam

     

    yang  mengetahui  semua  rahasia  dan  apa  yang  terkandung di  dalam

     

    hati, Dia  Maha  Mengetahui  semua  rahasia di langit  dan di  bumi,  Dia

     

    Maha Mengetahui  apa  yang  telah  lalu dan  apa  yang akan terjadi  serta

     

    apa  yang  tidak  terjadi  berikut  dengan  akibatnya  bilamana  hal  itu  ter­

     

    jadi:

     

    Tafsir Ibnu Kasir  23

     

    padahal  mereka  tidak  membunuhnya  dan  tidak  (pula)  menyalib­

     

    nya,  tetapi  (yang  mereka  bunuh  ialah)  orang  yang  diserupakan

     

    dengan  Isa  bagi  mereka.  (An­Nisa:  157)

     

    Dengan  kata  lain,  mereka  hanya  melihat  yang  diserupakan  dengan

     

    Isa,  lalu  mereka  menduganya  sebagai  Isa  a.s.  Karena  itulah  disebut­

     

    kan di dalam  firman­Nya:

     

    Sesungguhnya  orang­orang  yang  berselisih  paham  tentang  (pem­

     

    bunuhan) Isa  benar­benar  dalam  keragu­raguan  tentang  yang  di­

     

    bunuh  itu.  Mereka  tidak  mempunyai  keyakinan  tentang  siapa

     

    yang  dibunuh  itu.  kecuali  mengikuti  persangkaan  belaka.  (An­

     

    Nisa:  157)

     

    Maksudnya,  orang  Yahudi  yang  menduga  bahwa  dia  telah  membu­

     

    nuhnya  dan  orang  Nasrani  yang  percaya  dengan  hal  itu dari  kalangan

     

    mereka  yang bodoh,  semua  berada  dalam keraguan  akan kejadian  itu;

     

    mereka  bingung dan panik  serta  sesat. Karena  itulah dalam firman  se­

     

    lanjutnya  disebutkan:

     

    mereka  tidak  (pula)  yakin  bahwa  yang  mereka  bunuh  itu  adalah

     

    Isa.  (An­Nisa:  157)

     

    Dengan  kata  lain,  mereka  tidak  yakin  bahwa  yang  mereka  bunuh  itu

     

    adalah Isa,  melainkan  mereka  ragu dan menduga­duga  saja.

     

    tetapi  (yang  sebenarnya)  Allah  telah  mengangkat  Isa  kepada­

     

    nya.  Dan  adalah  Allah  Mahaperkasa.  (An­Nisa:  158)

     

    Yaitu Zat­Nya  Mahaperkasa  dengan  keperkasaan  yang  tak  terjangkau

     

    oleh  siapa  pun,  dan  orang  yang  dilindungi­Nya  tiada  yang  dapat  me­

     

    nyentuhnya.

     

    24  Juz 6 –  An-Nisa

     

    lagi Mahabijaksana.  (An­Nisa:  158)

     

    Allah  Mahabijaksana  dalam  semua  takdir­Nya  dan  semua  perkara

     

    yang  diputuskan­Nya.  Semuanya  adalah  makhluk­Nya,  dan  hanya

     

    Dialah  yang  memiliki  hikmah  yang  tak  terbatas,  hujah  yang  mema­

     

    tahkan, kekuasaan  Yang Mahabesar,  serta  semua  perencanaan.

     

    Ibnu  Abu  Hatim  mengatakan,  telah  menceritakan  kepada  kami

     

    Ahmad  ibnu Sjnan, telah  menceritakan  kepada  kami  Abu  Mu’awiyah,

     

    dari  Al­A’masy,  dari  Al­Minhal  ibnu  Amr,  dari  Sa’id  ibnu  Jubair,

     

    dari  Ibnu  Abbas  yang  mengatakan  bahwa  ketika Allah hendak  meng­

     

    angkat Isa ke langit, maka  Isa  keluar untuk  menemui  para  sahabatnya

     

    dari kalangan  Hawariyyin  yang jumlahnya  ada dua belas  orang.  Yang

     

    dimaksud  ialah  Isa  keluar  dari  mata  air yang  ada  dalam  rumah  terse­

     

    but,  sedangkan  kepalanya  masih  meneteskan  air,  lalu ia  berkata,  “Se­

     

    sungguhnya di antara  kalian  adu orang  yang  kafir  kepadaku  sebanyak

     

    dua belas kali  sesudah ia beriman  kepadaku.”

     

    Ibnu  Abbas  melanjutkan  kisahnya,  bahwa  Isa  berkata  pula,  “Si­

     

    apakah di  antara  kalian  yang  mau  dijadikan  sebagai  orang  yang  se­

     

    rupa denganku,  lalu ia  akan dibunuh  sebagai  gantiku,  maka  kelak  dia

     

    akan bersamaku  dalam  satu tingkatan  (di  surga nanti)?”

     

    Maka  berdirilah  seorang  pemuda  yang  paling  muda  usianya di

     

    antara  yang  ada,  lalu  Isa  berkata  kepadanya,  “Duduklah  kamu.”  Ke­

     

    mudian ia  mengulangi  lagi  kata­katanya  kepada  mereka.  Pemuda  itu

     

    berdiri  lagi mengajukan  dirinya, maka  Isa berkata, “Duduklah  kamu.”

     

    Lalu ia mengulangi  lagi kata­katanya itu, maka  pemuda  itu juga  yang

     

    berdiri  seraya  berkata,  “Aku  bersedia.” Akhirnya  Isa  berkata,  “Kalau

     

    memang  demikian,  kamulah  orangnya.”  Maka  Allah  menjadikannya

     

    serupa  dengan  Nabi  Isa,  sedangkan  Nabi  Isa  sendiri  diangkat ke  la­

     

    ngit dari  salah  satu bagian atap  rumah  tersebut

     

    Ibnu Abbas  melanjutkan  kisahnya,  bahwa  setelah itu  orang­orang

     

    Yahudi  yang  memburunya  datang  dan  langsung  menangkap  orang

     

    yang  serupa dengan  Isa  itu,  lalu  mereka membunuh  dan  menyalibnya.

     

    Maka  sebagian  dari  mereka  kafir  kepada  Isa  sebanyak  dua  belas

     

    kali  sesudah ia  beriman  kepadanya,  dan  mereka  berpecah­belah  men­

     

    jadi tiga  golongan.

     

    Tafsir Ibnu Kasir  25

     

    Suatu  golongan  dari  mereka  mengatakan,  “Dahulu  Allah  berada

     

    di  antara  kita,  kemudian  naik ke  langit.”Mereka  yang  berkeyakinan

     

    demikian adalah sekte  Ya  ‘qubiyah

     

    Segolongan  lainnya  mengatakan,  “Dahulu  anak  Allah  ada  bersa­

     

    ma  kami  selama  yang  dikehendaki­Nya,  kemudian  Allah  mengang­

     

    katnya  kepada­Nya.”  Mereka  yang  berkeyakinan  demikian  dari  sekte

     

    Nasturiyah.

     

    Segolongan  lain  mengatakan,  “Dahulu  hamba  dan  utusan  Allah

     

    ada  bersama  kami  selama  masa  yang  dikehendaki  oleh  Allah,  kemu­

     

    dian  Allah  mengangkat  dia  kepada­Nya.”  Mereka  yang  berkeyakinan

     

    demikian  adalah orang­orang  muslim.

     

    Kemudian  dua  golongan  yang  kafir  itu  memerangi  golongan

     

    yang muslim  dan  membunuhnya,  maka  Islam  dalam  keadaan  terpen­

     

    dam  hingga Allah  mengutus  Nabi Muhammad  Saw.

     

    Sanad  asar  ini  sahih  sampai  kepada  Ibnu  Abbas.  Imam  Nasai

     

    meriwayatkannya  melalui  Abu  Kuraib,  dari  Abu  Mu’awiyah  dengan

     

    lafaz  yang  semisal.  Hal  yang  sama  disebutkan  oleh  ulama  Salaf  lain­

     

    nya  yang  bukan  hanya oleh  seorang  saja,  bahwa  Nabi  Isa  berkata  ke­

     

    pada para  sahabatnya,  “Siapakah di  antara  kalian  yang  mau  dijadikan

     

    orang  yang  serupa  dengan  diriku,  lalu ia  akan  dibunuh  sebagai  ganti

     

    diriku?  Maka  kelak  dia  akan menjadi  temanku di dalam  surga.”

     

    Ibnu Jarir mengatakan, telah  menceritakan  kepada kami  Ibnu Hu­

     

    maid, telah menceritakan  kepada kami  Ya’gub Al­Qummi, dari Harun

     

    ibnu Antaran, dari Wahb  ibnu Munabbih  yang mengatakan  bahwa  Isa

     

    datang ke  sebuah  rumah  bersama  tujuh  belas  orang  dari  kalangan

     

    kaum Hawariyyin, lalu mereka  mengepungnya.  Ketika mereka  masuk

     

    ke  dalam  rumah  itu,  Allah  membuat  rupa  mereka  sama  dengan  Isa

     

    a.s. Lalu mereka  yang hendak  menangkap Isa berkata,  “Kalian  benar­

     

    benar  telah  menyihir  kami.  Kalian  harus  menyerahkan  Isa  yang  se­

     

    benarnya  kepada  kami  atau kami  terpaksa  membunuh  kalian  semua.”

     

    Maka  Isa  berkata  kepada  para  sahabatnya,  “Siapakah di  antara

     

    kalian  yang  mau  menukar  dirinya  dengan  surga  pada  hari  ini?” Lalu

     

    ada  seorang  lelaki  dari  kalangan  mereka  menjawab,  “Aku!”  Lalu ia

     

    keluar kepada mereka dan berkata, “Akulah  Isa.” Sedangkan  Allah te­

     

    lah menjadikan  rupanya  mirip seperti Nabi Isa. Lalu mereka  langsung

     

    menangkap dan membunuh  serta  menyalibnya.

     

    26  Juz6-An Nisa

     

    karena  itulah maka  terjadi  ke­syubhat­an  (keraguan) di  kalangan

     

    mereka,  dan  mereka  menduga  bahwa  mereka  telah  membunuh  Isa.

     

    Orang­orang  Nasrani  mempunyai  dugaan  yang  semisal,  bahwa  yang

     

    disalib itu adalah  Isa.

     

    Pada  hari  itu  juga  Allah  mengangkat  Isa.  Akan  tetapi,  konteks

     

    kisah ini aneh  sekali  (garib jiddan).

     

    Ibnu  Jarir  mengatakan,  telah  diriwayatkan  dari  Wahb  hal  yang

     

    semisal dengan pendapat di  atas, yaitu kisah yang  diceritakan  kepada­

     

    ku  oleh  Al­Musanna.  Disebutkan  bahwa  telah  menceritakan  kepada

     

    kami  Ishaq,  telah  menceritakan  kepada  kami  Ismail  ibnu  Abdul  Ka­

     

    rim, telah menceritakan  kepadaku  Abdus  Samad  ibnu  Ma’qal;  ia  per­

     

    nah mendengar  Wahb  menceritakan  hal  berikut.  Isa  ibnu Maryam  ke­

     

    tika diberi tahu oleh Allah akan diangkat dari dunia ini. maka  gelisahlah

     

    hatinya  karena  akan  menghadapi  kematian  dan  berita  itu  terasa  berat

     

    baginya.

     

    Maka ia  mengundang  semua  Hawariyyin  dan membuat  makanan

     

    untuk  mereka.  Dia  berkata,  “Datanglah  kepadaku  malam  ini,  karena

     

    sesungguhnya  aku  mempunyai  suatu  keperluan  kepada  kalian.”  Sete­

     

    lah  mereka  berkumpul  pada  malam  harinya,  maka  Nabi  Isa  menjamu

     

    makan  malam  dan  melayani  mereka  sendirian.  Sesudah  selesai  dari

     

    jamuan  itu,  Nabi  Isa  mencucikan  tangan  mereka  dan  membersihkan­

     

    nya  serta mengusap tangan  mereka  dengan  kain bajunya.  Hal  tersebut

     

    terasa  amat  berat  bagi  mereka  dan  mereka  tidak  menyukai  pelayanan

     

    itu. Nabi Isa  berkata, “Ingatlah,  barang  siapa yang malam ini menolak

     

    apa yang telah aku lakukan kepada kalian, dia bukan termasuk golongan­

     

    ku dan  aku pun  bukan termasuk  golongannya.” Akhirnya  mereka  me­

     

    nerimanya.

     

    Seusai  melaksanakan  semuanya,  Nabi  Isa  berkata,  “Adapun  me­

     

    ngenai apa yang telah aku buat untuk kalian malam ini, yaitu  pelayan­

     

    anku  dalam  menjamu  kalian  dan  mencucikan  tangan  kalian  dengan

     

    kedua tanganku  ini, hendaklah  hal tersebut dijadikan  sebagai  suri  tela­

     

    dan  bagi  kalian  dariku.  Karena  sesungguhnya  kalian  telah  melihat

     

    bahwa  diriku  adalah  orang  yang  paling  baik di  antara  kalian,  jangan­

     

    lah sebagian dari  kalian merasa  besar diri atas sebagian yang  lain,  dan

     

    hendaklah  sebagian dari  kalian mengabdikan  dirinya untuk  kepenting­

     

    an  sebagian  yang  lain,  sebagaimana  aku  mengabdikan  diriku  untuk

     

    Tafsir Ibnu Kasir  27

     

    kalian.  Adapun  keperluanku  malam  ini  ialah  meminta  tolong  kepada

     

    kalian  agar  kalian  mendoakan  kepada  Allah  buat  diriku  dengan  doa

     

    yang  sungguh­sungguh  memohon  kepada  Allah  agar Dia  menangguh­

     

    kan  ajalku.”

     

    Ketika  mereka membenahi  dirinya untuk  berdoa  dan  hendak  me­

     

    lakukannya  secara maksimal, tiba­tiba  mereka  ditimpa  oleh  rasa  kan­

     

    tuk  yang  sangat  hingga  mereka  tidak  mampu  berdoa.  Lalu  Nabi  Isa

     

    a.s. membangunkan  mereka seraya berkata, “Mahasuci Allah,  menga­

     

    pa  kalian  tidak  dapat  bertahan  untukku  malam  ini  saja  untuk

     

    membantuku  dalam  berdoa?” Mereka  menjawab,  “Demi  Allah,  kami

     

    tidak  mengetahui  apa  yang  telah  menimpa  diri  kami.  Sesungguhnya

     

    kami banyak begadang dan malam ini kami tidak mampu lagi begadang.

     

    Tidak  sekali­kali  kami  hendak  berdoa,  melainkan  kami  selalu  diha­

     

    lang­halangi  oleh  rasa  kantuk  itu yang  menghambat  kami  untuk  me­

     

    lakukan  doa.”

     

    Nabi  Isa  berkata,  “Penggembala  pergi  dan  ternak  kambing  pun

     

    berccrai­berai,” lalu  ia mengucapkan  kalimat­kalimat  yang  semisal  se­

     

    bagai ungkapan  belasungkawa terhadap  dirinya.

     

    Kemudian  Isa  a.s.  berkata,  “Sesungguhnya  kelak  ada­ seseorang

     

    di  antara  kalian  yang  benar­benar  kafir  kepadaku  sebelum  ayam  jago

     

    berkokok  tiga  kali,  dan  sesungguhnya  akan  ada  seseorang di  antara

     

    kalian yang  rela menjual  diriku dengan  beberapa  dirham, dan  sesung­

     

    guhnya dia  benar­benar  memakan  hasil jualannya  itu.”

     

    Lalu  mereka  keluar  dan  berpencar,  saat  itu  orang­orang  Yahudi

     

    sedang mencari­carinya.  Lalu  mereka  menangkap  Syam’un  (salah  se­

     

    orang Hawariyyin)  dan  mereka  mengatakan,  “Orang  ini termasuk  sa­

     

    habatnya.” Tetapi Syam’un  mengingkari  tuduhan itu dan  mengatakan,

     

    “Aku  bukanlah  sahabatnya.”  Akhirnya  mereka  melepaskannya.  Ke­

     

    mudian  mereka  menangkap  yang  lainnya,  orang  yang  kedua  itu  pun

     

    mengingkarinya.

     

    Kemudian  Nabi  Isa  mendengar  kokok  ayam  jago,  maka ia  me­

     

    nangis  dan bersedih  hati. Pada pagi  harinya salah seorang  Hawariyyin

     

    datang  kepada  orang­orang  Yahudi,  lalu  berkata,  “Imbalan  apakah

     

    yang  akan  kalian  berikan  kepadaku jika  aku tunjukkan  kalian  kepada

     

    Al­Masih?”  Mereka  memberinya  uang  sebanyak  tiga  puluh  dirham,

     

    lalu ia  menerimanya  dan  menunjukkan  mereka ke  tempat  Al­Masih

     

    28  Juz  6-An-Nisa

     

    berada.  Sebelum  itu  telah  diserupakan  kepada  mereka  Nabi  Isa  yang

     

    palsu. Maka mereka menangkapnya dan mengikatnya dengan tali, lalu

     

    mereka  giring  seraya  mengatakan  kepadanya,  “Katanya  kamu  dapat

     

    menghidupkan  orang  yang  telah  mati, dapat mengusir  setan, dan  me­

     

    nyembuhkan  orang  gila.  Sekarang  apakah  kamu  dapat  menyelamat­

     

    kan  dirimu  dari  tambang  ini?” Mereka  meludahinya  dan  melempari­

     

    nya  dengan  tangkai­tangkai  berduri,  hingga  sampai di  tempat  kayu

     

    yang mereka  maksudkan untuk  menyalibnya.

     

    Allah telah mengangkat  Nabi  Isa  yang  asli dan  mereka  menyalib

     

    orang yang diserupakan  dengannya.

     

    Tujuh  hari  setelah  peristiwa  itu ibu  Nabi  Isa  dan  seorang  wanita

     

    yang telah  diobati  oleh  Isa  a.s. hingga  wanita  itu  sembuh  dari  penya­

     

    kit gilanya  menangisi  orang  yang  disalib  itu.  Lalu  Isa  a.s. datang  ke­

     

    pada mereka  berdua  dan  berkata, “Apakah  yang  membuat  kamu  ber­

     

    dua menangis?” Keduanya  menjawab,  “Kami  menangisimu.”  Isa  ber­

     

    kata, “Sesungguhnya  Allah telah  mengangkat  diriku  kepada­Nya,  dan

     

    tiada  yang  aku  peroleh  kecuali  kebaikan  belaka,  dan  sesungguhnya

     

    orang  yang  disalib  ini  adalah  orang  yang  diserupakan  denganku di

     

    mata  mereka.  Maka  perintahkanlah  kepada  kaum  Hawariyyin  agar

     

    mereka menjumpaiku di tempat anu  dan  anu.”

     

    Kemudian di  tempat  yang  dimaksud  Nabi  Isa  dijumpai  oleh  se­

     

    belas  orang,  dan ia  merasa  kehilangan  seseorang  dari  mereka,  yaitu

     

    orang yang telah  ‘menjualnya’  dan menunjukkan  kepada  orang­orang

     

    Yahudi tempat  ia  berada.  Kemudian  Isa menanyakan kepada  sahabat­

     

    sahabatnya  tentang  orang  tersebut.  Maka  seseorang  dari  mereka  men­

     

    jawab bahwa  dia  telah menyesali  perbuatannya,  lalu ia  bunuh  diri  de­

     

    ngan  cara  gantung  diri.  Isa  berkata,  “Seandainya ia  bertobat,  niscaya

     

    Allah menerima  tobatnya.”

     

    Kemudian  Isa  menanyakan  kepada  mereka  tentang  seorang  pela­

     

    yan yang ikut bersama mereka. Mereka menjawab  bahwa  pelayan  ter­

     

    sebut  bernama  Yahya.  Maka  Isa  berkata,  “Dia  ikut  bersama  kalian,

     

    dan  sekarang  berangkatlah  kalian,  sesungguhnya  setiap  orang  itu  ke­

     

    lak  akan  berbicara  dengan  bahasa  kaumnya,  maka  berilah  mereka

     

    peringatan dan serulah mereka.” Konteks riwayat ini berpredikat  garib

     

    jiddan  (aneh  sekali).

     

    Tafsir Ibnu Kasir  29

     

    Kemudian  Ibnu Jarir mengatakan,  telah  menceritakan kepada  ka­

     

    mi Ibnu Humaid,  telah menceritakan  kepada  kami  Salamah,  dari  Ibnu

     

    Ishaq  yang  menceritakan  bahwa  nama  raja  Bani  Israil  yang  mengi­

     

    rimkan  sejumlah  pasukan  untuk  membunuh  Isa  a.s.  adalah  Daud,  se­

     

    seorang  dari kalangan  Bani  Israil  pula.  Setelah mereka  sepakat  untuk

     

    membunuh  Isa  a.s.,  menurut  berita  yang  sampai  kepadaku,  tiada  se­

     

    orang hamba  pun dari kalangan hamba­hamba  Allah yang takut  kepa­

     

    da mati  seperti  takut  yang  dialaminya,  dan  tiada orang  yang lebih ge­

     

    lisah  darinya  dalam  menghadapi  hal  itu, tiada  seorang  pun  yang  ber­

     

    doa  agar dijauhkan  dari mati  seperti doa  yang dilakukannya.  Sehingga

     

    menurut  apa  yang  mereka  duga,  Isa  a.s. berkata  dalam  doanya,  “Ya

     

    Allah, jika Engkau menghindarkan  kematian  ini dari seseorang  makh­

     

    luk­Mu, maka hindarkanlah ia dariku.” Disebutkan bahwa  sesungguh­

     

    nya  kulit Nabi  Isa  (setelah mendengar  berita  itu) benar­benar  mengu­

     

    curkan  darah.

     

    Lalu  Isa  dan  semua  sahabatnya  memasuki  tempat  persembunyian

     

    yang  telah mereka  sepakati,  dan di  tempat  itulah  akhirnya  terjadi  pe­

     

    ristiwa  pembunuhan;  jumlah  mereka  seluruhnya  ada  tiga  belas  orang,

     

    termasuk  Nabi  Isa  a.s.  sendiri.  Setelah  Nabi  Isa  merasa  yakin  bahwa

     

    semua  sahabatnya  telah  masuk ke dalam  tempat  tersebut  bersamanya,

     

    lalu  Nabi  Isa  mengumpulkan  semua  sahabatnya  yang  terdiri  atas  ka­

     

    langan  Hawariyyin.  Mereka  ada  dua  belas  orang,  yaitu  Firtaas,

     

    Ya’gobus,  WeOa  dan  Nakhas  saudara  Ya’gobas,  Andreas,  Philips,

     

    Ibnu  Yalma,  Mateus,  Tomas,  Ya’gub  ibnu  Halgiya,  Nadawasis,

     

    Qntabiya,  Yudas Raknya  Yuta.

     

    Ibnu  Humaid  mengatakan  bahwa  Salamah  mengatakan  dari

     

    Ishaq, “Menurut  kisah  yang  sampat kepadaku, ada  seorang  lelaki ber­

     

    nama Sarjis  hingga jumlah mereka tiga belas  orang  selain  Isa. Orang­

     

    orang  Nasrani  mengingkarinya  karena  Sarjislah  yang  diserupakan

     

    dengan Isa di mata orang­orang  Yahudi.*’

     

    Ibnu  Ishaq  mengatakan,  “Aku  tidak  mengetahui  apakah  Sarjis

     

    termasuk  mereka  yang  dua  belas  orang  itu,  ataukah  dia  termasuk  sa­

     

    lah  seorang  dari  mereka  yang  tiga  belas.  Karena  itulah  mereka  me­

     

    ragukannya di  saat  mereka  mengiyakan  kepada  orang­orang  Yahudi

     

    30  Juz 6-An-Nisa

     

    tentang  tersalibnya  Isa.  Mereka  (orang­orang  Nasrani)  tidak  memper­

     

    cayai  berita  mengenai  hal  tersebut  yang  disampaikan  oleh  Nabi

     

    Muhammad  Saw.”

     

    Jika  jumlah  mereka  seluruhnya  ada  tiga  belas  orang  ketika  me­

     

    masuki  rumah  persembunyian  itu,  berarti  semuanya  ada  empat  belas

     

    orang  bersama  Isa  a.s. Jika jumlah  mereka  (Hawariyyin)  ada  dua  be­

     

    las orang  ketika memasuki  rumah  persembunyian  itu, berarti  seluruh­

     

    nya  ada tiga  belas  orang  (bersama  Isa  as.).

     

    Ibnu Ishaq  mengatakan,  telah  menceritakan  kepadaku  seorang  le­

     

    laki  yang  dahulunya  beragama  Nasrani,  kemudian  masuk  Islam;  bah­

     

    wa  Isa  ketika  mendapat  wahyu  dari  Allah  Swt.  yang  mengatakan,

     

    “Sesungguhnya  Aku  akan  mengangkatmu  kepada­Ku.”  Maka  Isa  ber­

     

    kata,  “Hai  golongan  Hawariyyin,  siapakah di  antara  kalian  yang  rela

     

    menjadi  temanku di  surga?  Syaratnya  adalah  dia  mau  menjadi  orang

     

    yang  diserupakan  dengan  diriku di  mata  kaum,  lalu  mereka  membu­

     

    nuhnya  sebagai  ganti dariku.” Maka  Sarjis  menjawab,  “Aku  bersedia,

     

    wahai Ruhullah.” Isa  a.s. berkata,  “Duduklah  kamu di  tempatku!”

     

    Maka  Sarjis  duduk di  tempatnya,  sedangkan ia  sendiri  diangkat

     

    ke  langit  Lalu  mereka  memasuki  rumah  itu  dan  langsung  menang­

     

    kapnya  serta  menyalibnya.  Sarjislah  orang  yang  disalib  dan  diserupa­

     

    kan dengan Isa di mata  mereka.

     

    Jumlah  mereka di  saat memasuki  rumah  itu bersama  Isa telah  di­

     

    maklumi,  karena  mereka  mengintipnya  dan  menghitung  jumlahnya.

     

    Ketika mereka  memasuki  rumah  itu untuk  menangkap  Isa, maka  me­

     

    nurut  penglihatan  mereka,  “mereka  melihat  adanya  Isa  dan  para  sa­

     

    habatnya,  tetapi  mereka kehilangan  seorang  lelaki dari jumlah  keselu­

     

    ruhannya.  Hal  itulah  yang  membuat  mereka  berselisih  pendapat  me­

     

    ngenainya.

     

    Sejak  semula  mereka  tidak  mengenal  Isa,  yaitu di  saat  mereka

     

    memberikan  hadiah tiga puluh dirham  kepada  Yudas  sebagai  imbalan

     

    untuk  menunjukkan  dan mengenalkan  Isa kepada mereka. Yudas  ber­

     

    kata  kepada  mereka,  “Jika  kalian  memasukinya,  aku  akan  mencium­

     

    nya, maka  Isa  adalah  orang yang  aku cium itu  nantinya.”

     

    Ketika  mereka  memasuki  rumah  tersebut,  Isa  telah  diangkat ke

     

    langit;  dan  mereka  melihat  Sarjis  yang  diserupakan  menjadi  Isa  a.s.,

     

    sedang  Yudas  sendiri  tidak  meragukan  bahwa  Sarjis  adalah  Isa.

     

    Tafsir Ibnu Kasir  31

     

    Karena itu, ia langsung menciumnya,  dan mereka menangkapnya,  lalu

     

    menyalibnya.

     

    Setelah  peristiwa  itu  Yudas  menyesali  perbuatannya,  lalu ia

     

    menggantung  dirinya  dengan  tali  tambang  hingga  mati.  Dia  adalah

     

    orang  yang  terkutuk di  kalangan  orang­orang  Nasrani,  padahal  se­

     

    belumnya  dia termasuk  salah  seorang  sahabat  Isa.

     

    Sebagian  orang Nasrani  menduga  bahwa orang yang  diserupakan

     

    dengan  Isa  itu  adalah  Yudas  sendiri,  lalu  disalib  oleh  orang­orang

     

    Yahudi. Di  saat disalib  itu la  mengatakan,  “Sesungguhnya  aku  bukan

     

    orang  yang  kalian  cari,  akulah  orang  yang  menunjuki  kalian  kepada­

     

    nya.”

     

    Ibnu  Jarir  meriwayatkan  dari  Mujahid,  bahwa  mereka  menyalib

     

    seorang  lelaki  yang  diserupakan  dengan  Isa,  sedangkan  Isa  sendiri

     

    telah diangkat  oleh Allah Swt. ke langit dalam keadaan  hidup.

     

    Tetapi  Ibnu  Jarir  sendiri  memilih  pendapat  yang  mengatakan

     

    bahwa  yang  diserupakan  dengan  Isa  adalah  semua  sahabatnya  yang

     

    ada  bersamanya.

     

     
    • raden 5:27 am on 27/07/2012 Permalink | Reply

      islam itu benar dan nabi muhammad adalah nabi ahir zaman…
      saya mau tanya siapa paus paulus …?
      jawab: paus paulus itu keturunan yahudi romawi,, yang mau membunuh isa dan nga mengakui isa sebagai nabi…
      nah sekarang yesus siapa dan isa siapa…?

    • camar 3:19 am on 28/07/2012 Permalink | Reply

      memang dalam injil dinubuatkan akan datang seorang nabi .tetapi kamu .akan tahu dari perbuatanya dan itu bukan dari aku…saulus nama yang sebelumnya seorang yang sangat benci dengan pengikut kristus suka menganiaya dan membunuh pengikut kristus di temui yesus dalam bentuk cahaya yang menyilaukan bertanya sipakah engkau tuhan??? yesus menjawab..akulah yesus yang kau aniaya itu ……….kemudia yesus memberi tanda kepadanya dengan membuat dia tidak melihat dalam tiga hari…sampai beliau disuruh menjumpai salah seorang muridnya .agar beliau mendapat pencerahan.sebelumnya dialah yang memasang ikat pinggang beliau tapi setelah beliau menerima yesus .maka oranglain lah yang mengikatnya .agar injil diberitakan melalui paulus yang kini diganti namanya (saulus menjadi paulus) kepada semua bangsa bangsa .

      • Stain Remover 3:30 pm on 28/07/2012 Permalink | Reply

        apa yang kamu tulis itu memenuhi ramalan Yesus tentang penyesat yang waktunya dekat :

        Mengaku sebagai Yesus, “akulah Yesus” (Akulah Dia)

        Jawab-Nya: “Waspadalah, supaya kamu jangan disesatkan. Sebab banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku dan berkata: Akulah Dia, dan: Saatnya sudah dekat. Janganlah kamu mengikuti mereka. (Lukas 21:8)

        benih iblis ditanamkan pada semak duri (asalnya jahat)

        Yang jatuh di pinggir jalan itu ialah orang yang telah mendengarnya; kemudian datanglah Iblis lalu mengambil firman itu dari dalam hati mereka, supaya mereka jangan percaya dan diselamatkan. (Lukas 8:12)

        silahkan kamu baca ayat selengkapnya pada bibel sendiri tentang semak duri yang akhirnya berkuasa dan menghimpit mati hingga habis apa-apa yang telah di-ajarkan Yesus, dan faktasampai sekarang kristen identik dengan paulus (semak duri)

        Lukas 8:13-14

        13. Yang jatuh di tanah yang berbatu-batu itu ialah orang, yang setelah mendengar firman itu, menerimanya dengan gembira, tetapi mereka itu tidak berakar, mereka percaya sebentar saja dan dalam masa pencobaan mereka murtad.

        bacalah sejarah dalam kekeristenan tentang sepak terjang paulus.

        14. Yang jatuh dalam semak duri ialah orang yang telah mendengar firman itu, dan dalam pertumbuhan selanjutnya mereka terhimpit oleh kekuatiran dan kekayaan dan kenikmatan hidup, sehingga mereka tidak menghasilkan buah yang matang.

        Penanaman benih oleh si Jahat (iblis) terjadi di pinggir jalan :

        Kepada setiap orang yang mendengar firman tentang Kerajaan Sorga, tetapi tidak mengertinya, datanglah si jahat dan merampas yang ditaburkan dalam hati orang itu; itulah benih yang ditaburkan di pinggir jalan. (Matius 13:19)

        dan disinilah tempatnya :

        Dalam perjalanannya ke Damsyik, ketika ia sudah dekat kota itu, tiba-tiba cahaya memancar dari langit mengelilingi dia. (Kis 9:3)

        • camar 11:32 am on 29/07/2012 Permalink | Reply

          dan nubuatanini adalah kepada muhammad

        • isaag 10:07 am on 21/03/2013 Permalink | Reply

          Ini nubuat paulus penyesat

          Bagaimana cara mendeteksi nabi palsu, buka dan perhatikan ayat ini:

          “Tetapi nabi yang lancang berkata-kata di dalam nama-Ku, yang tidak Aku perintahkan untuk mengatakannya dan yang berkata dalam nama allah yang lain, maka nabi itu harus mati ”

          “Jika sekiranya kamu berkata dalam hatimu: Bagaimanakah kami mengetahui perkataan yang tidak difirmankan TUHAN? Apabila seorang nabi berkata demi nama TUHAN dan perkataannya itu tidak terjadi dan tidak sampai, maka itulah perkataan yang tidak difirmankan TUHAN; dengan terlalu berani nabi itu telah mengatakannya, maka janganlah gentar kepada-nya.” (Ulangan 18:20-22)

          Jadi semua perkataan nabi itu harus tejadi. Kalau perkataannya tidak terjadi, maka itu bukan firman Tuhan tapi hanya perkataan nabi nabi palsu.

          Mari kita teliti tentang nubuatan dari Yesus :

          Kedatangan kedua Yesus dan Berakhirnya dunia.

          Yesus berkata…

          “And as he sat upon the mount of Olives, the disciples came unto him privately, saying, Tell us, when shall these things be? and what shall be the sign of thy coming, and of the end of the world?” (Matthew 24:3)

          “Ketika Yesus duduk diatas bukit Zaitun, datanglah murid-muridnya kepadanya untuk bercakap-cakap sendirian dengan dia. Kata mereka: “Katakanlah kepada kami, bilamanakah itu akan terjadi dan apakah tanda kedatanganmu dan tanda kesudahan dunia?” (Matius 24:3)

          Dia menjawab dengan detail tentang tanda kedatangannya yang kedua kali,

          dia berkata…..

          “Verily I say unto you, This generation shall not pass, till all these things be fulfilled.” (Matthew 24:34).

          “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya angkatan ini tidak akan berlalu, sebelum semua ini terjadi”. (Mat 24:34).

          Liiat Markus 13:30 and Lukas 21:31.

          Jadi, menurut Yesus, kedatangannya kedua kali akan terjadi sebelum kematian generasi yang sejamannya.

          Dia mengkomfirmasikan hal ini dengan berkata:

          “Verily I say unto you, There be some standing here, which shall not taste of death, till they see the Son of man coming in his kingdom.” (Matthew 16:28).

          Liat Markus 9:1 and Lukas 9:27.

          “Sesungguhnya diantara orang yang hadir disini ada yang tidak akan mati sebelum mereka melihat anak manusia datang sebagai raja dalam kerajaannya.”

          Tetapi nubuatan ini tidak pernah terwujud. Semua generasi yang Yesus menjanjikan nubuatan ini telah mati dan menjadi debu dan dia belum kembali sebagai raja dalam kerajaannya.

          He sent his disciples to preach the Israelites in their cities and added …

          “Apabila mereka menganiaya kamu dalam kota yang satu, larilah kekota yang lain, karena aku berkata kepadamu ; “Sesungguhnya sebelum kamu selesai mengunjungi kota-kota Israel, anak manusia (yesus) sudah datang”. (Matius 10:23).

          Para murid Yesus telah selesai mengunjungi kota-kota Israel dan telah sampai ke Eropa dan Asia tapi Yesus belum juga datang… luar biasa…

          mana mungkin tuhan salah meramal….????

          Ketika melangkah dari Injil yang empat (Matius, Markus, Lukas, Yohanes), dan menuju ke surat-surat Paulus dan literatur kanonik non-Injil, kita akan tersadar bahwa kita telah sampai di suatu tempat yang sama sekali jauh berbeda.

          Berbicara secara kronologi, surat-surat Paulus sebenarnya di tulis lebih dahulu dari pada ke empat Injil di maksud.

          Dia memisahkan Yesus dari Yudaisme dan mengurapi dia dalam biara penyembahan berhala.

          Yang juga perlu di ketahui bahwa dari 27 kitab yang telah di rangkum dan di sebut sebagai Perjanjian Baru Kristen, ternyata surat-surat Paulus telah mendominasi setengah dari keseluruhan jumlah kitab-kitab di Perjanjian Baru dan menjadi rujukan utama.

          Terlebih lagi jika di tambahkan dengan kitab sinoptik ketiga dan Kisah para rasul yang jelas-jelas telah di susun oleh seorang murid Paulus.

          Maka tidaklah berlebihan jika Paulus adalah sang pendiri agama Kristen yang sesungguhnya.

          Berikut adalah komentar para pakar Teologi :

          1. Dr.Johanes Weiss.

          “Keimanan Kristen yang di dirikan Paulus merupakan sesuatu yang baru bila di bandingkan dengan ajaran Yesus, ia adalah tipe agama baru”.

          2. Burton L.Mack.

          ” Dari surat-surat Paulus, selanjutnya gambaran tentang kehidupan dan pemikiran Kristen di mulai.Oleh karena itu Paulus di anggap sebagai orang pertama yang memeluk agama Kristen, orang Kristen pertama yang tidak mengenal Yesus “dalam daging” sebagaimana di katakannya, dengan demikian dia merupakan orang pertama yang mendasarkan keimanannya di mulai dari kebangkitan Yesus dari kematian.Konsep pemikiran Paulus tentang Kristen tidak nampak dalam naskah-naskah yang di temukan dari kelompok pergerakan Yesus.Secara terbuka dia mengkhotbahkan ajaran (Injil) barunya, yang di inspirasi oleh filsafat Platonis, Stoic, Gnostisisme dalam kematian dan kebangkitan Kristus (Yesus) yang di kemas dengan nama Kristen “.

          3. Dr.Arnold Meyer, Dosen Teologi Universitas Zurich.

          “Jika dengan orang Kristen kita bisa memahami keimanan Kristus sebagai anak Tuhan yang melangit, dan tidak memiliki sifat kemanusiaan yang membumi, dan menjelmakan dirinya dalam bentuk manusia melalui seorang perawan, dan dia menebus dosa manusia dengan darahnya di atas salib dst…jika ini yang di namakan iman Kristen, berarti kristen yang di dirikan oleh Paulus, dan bukan oleh Yesus”.

          4. A.B.Bruce.

          “Ketika dalam Injil Lukas Yesus di sebut “Tuhan” 12 kali, Injil Matius dan Markus hanya menyebutnya dengan nama sederhana “Yesus”, sebuah fakta yang tampak menunjukkan evolusi langsung kepercayaan pada ketuhanan.Elemen penyembahan berhala telah menculik Kristen dari Yudaisme yang mengasuhnya, kemudian membuangnya ke pusaran lintas teologi.Akibatnya, ia hidup dengan karakteristik yang seluruhnya jauh berbeda dari sebelumnya.Personalitas Yesus di ubah menjadi figur Mithra (Dewa Matahari), yang memiliki mitos yang di pararalelkan dengan episode kehidupan Yesus sebagai cerita dalam Injil, sekaligus Mithraisme yang berpijak di atas kaki lainnya tidak mati tetapi mendapatkan lembaran hidup baru setelah merubah diri dalam bentuknya yang baru, yaitu Kristen.

          5. Calmet, penulis Kristen terkemuka.

          “Yesus mengajar keimanan pada satu Tuhan, tetapi Paulus dengan Yohanes (penulis kitab Yohanes) itu, merusak agama Kristen dari kecantikan dan kesederhanaannya dengan memperkenalkan Trinitas Plato yang tidak bisa di pahami, atau Triad dari Timur, dan juga mendewakan atribut dua Tuhan yang bernama Roh suci dan akal ketuhanannya yang di sebut oleh Plato, Logos.

          6. Dr.Belsham.

          “Dari kondisi manusia yang di cintai Tuhan sebagaimana yang di ajarkan Yesus, kemudian Yesus di angkat derajatnya oleh campur tangan para pengikutnya yang sesat.
          Pertama di katakan bahwa Yesus menjadi malaikat atau super malaikat, yang merupakan kesalahan pendapat orang-orang Gnostik.Lalu ia di anggap delegasi pencipta dan pengatur dunia, yang menjadi pendapat Platonis dan Arian, dan akhirnya derajatnya di samakan dengan Tuhan sendiri, yang menjadi doktrin Athanasius yang belum pernah di kenal sampai penghujung abad ke empat”.

          7. Roetzel.

          ” Dia (Paulus) memisahkan Kristen dari sumber aslinya, agama Yesus yang sederhana.Sebagian besar umat Yahudi memandang Paulus sebagai “Bapak Anti Samawi” dari barat.Dia lah, menurut mereka, yang mencabut warisan turun-temurun Yahudi dari Palestina dan membaliknya menjadi lawan dari Sinagog.Dia lah yang marah dan frustasi mencambuk orang-orang Yahudi yang membangkang untuk menerima Injil yang di beritakannya.Dia lah yang mengancam barang siapa bersunat akan di kutuk.Dan dia lah, orang yang murtad dari agama Yahudi dan kemudian menyelewengkan agamanya “.

          Siapakah sebenarnya pendiri agama kristen itu ?

          Yesus ataukah paulus ?

    • Stain Remover 5:10 pm on 29/07/2012 Permalink | Reply

      @camar

      Apakan nabi Muhammad memakai nama Yesus ? apakah waktunya dekat ? apakah Nabi Muhammad pertama kali menerima wahyu dipinggir jalan ?

    • camar 3:05 am on 30/07/2012 Permalink | Reply

      ngapai juga muhammad memakai nama yesus..orang dia di nubuatkan sebagai pembohong..????Para Muslim memuja kehebatan dan keunikan Kitab Quran yang dikatakannya sebagai pewahyuan surgawi yang tiada tara. Karena dari surga maka Quran diagungkan sebagai samudera maha luas yang tidak terselami manusia. Quran adalah “larger than life”! Itu sebabnya segala keanehan, kekusutan, dan semua ketidak logisan Quran serentak jadi terselesaikan ketika semuanya itu dianggap dan dinisbatkan sebagai keunikan dan kehebatan dari Kalimat Allah yang tiada tandingannya!
      Tetapi sebaliknya, dengan mata telanjang seorang biasa pun mampu melihat sederetan kisah-kisah Quran yang saling tidak menyambung satu dengan yang lainnya. Sama sekali tidak ada satu pola penulisan yang baku, apakah itu kronologis ataupun topikal. Semuanya tercampur baur dan kacau tanpa ada kejelasan sistim maupun urutan. Dan sistim kacau ini – karena larger than life — harus diartikan sebagai “tampak kacau” tetapi sesungguhnya ia itu “tidak tercakup oleh sistim dunia”. Alur-akal semacam inilah yang selalu dipakai para ulama Islam untuk meredam setiap kritik terhadap Quran.
      ACAK-LEPAS-BERANTAKANQuran, yang walau dihadirkan melalui “satu mulut”, namun merebakkan begitu banyak perguncingan, terang-terangan atau sembunyi-sembunyi. Tidak ada kitab lain di dunia yang ditulis dengan sistem yang begitu aneh. Topik, isi, dan urutan Al-Quran (baca: wahyu sempurna langsung dari mulut Allah sendiri) semuanya tersusun awut-awutan, acak, lepas-lepas, ulang-alik, serta loncatan tak beraturan! Apakah ini wahyu malaikat yang tertib ataukah ocehan berantakan dari orang yang kesurupan? Apakah Quran Kitab yang tiada tanding? YA, benar, karena nama judul-judul suratnya (bab) bahkan tidak merupakan tema dari isi suratnya! Ini akibat dari
      keacakan ekstrim yang tidak bisa dirujukkan lagi ke tema inti, karena tema intinya pun telah kehilangan polanya!
      Surat dengan judul Al Israa’ misalnya terdiri dari 111 ayat, namun isinya yang berkaitan dengan Perjalanan Malam itu hanyalah di ayat pertama, dan itulah satu-satunya! Ayat ke-2 beralih tentang Musa, ayat-3 lari tentang Nuh, seterusnya tentang bani Israel, lalu tentang Quran, lalu melompat ke kejadian siang dan malam dan, bla…bla…bla…, seterusnya…
      Wah, Allah manakah yang bersabda dengan sesukanya tanpa arahan-urut-tertib kepada pendengar-Nya? Bahkan membantah kepada sifat-sifat diriNya sendiri yang dikatakan terukur dan maha-rapi: “Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran” (54:49) DAN “…(inilah) suatu kitab yang ayat-ayatnya disusun dengan rapi serta dijelaskan secara terperinci” (11:1).
      ANTI-KRONOLOGITanpa kecuali, semua hal yang terjadi di dunia tunduk kepada garis-urut kronologi yang Tuhan ciptakan. Kakek mendahului ayah mendahului anak mendahului cucu dan seterusnya. Begitu pula kata-kata yang diwahyukan Allah pertama kali kepada Muhammad di gua Hira, yaitu:
      surat Al’Alaq, (surat ke-96, tahun 610) tentu mengawali wahyu manapun, yaitu surat Maryam (surat ke-19, awal-tengah surat Makkiyah), yang pasti mendahului
      surat Al Israa’ (surat ke-17, mulai tahun 620), yang yakin telah mendahului
      surat At Taubah (surat ke-9, surat Madaniyah yang terakhir)…
      Maka segera terlihat bahwa “keajaiban” atau “keunikan” wahyu Quran ini terletak pada kesengajaan Allah memporak-perandakan susunan kronologi yang sudah Dia tetapkan. Kenapa dikatakan sengaja? Ya, karena oleh Allah sendiri, Quran sekarang telah-diatur dengan mengurutkan sistim urut sebaliknya (!), yaitu surat-9 At Taubah mendahului surat-17 Al Israa’ mendahului surat-19 Maryam, mendahului surat-96 Al’Alaq!
      Tampaknya Allah yang awalnya menurunkan wahyu kronologis dari mulutNya, diubah lagi menjadi “akronologi”: wahyu dikocok ulang melawan waktu ketika-mana ia diturunkan aslinya. Sungguh ajaib bahwa Allah SWT berwatak dualistis dalam soal tertib waktu terhadap manusia: setelah wahyuNya ditundukkan kepada kronologi, lalu Ia mengacaukannya ulang dengan anti-kronologi, menentang sistim-waktu-urut yang Dia buat sendiri bagi jagad raya. Alhasil Muslim mendapati Quran yang tampak tersusun “asal-asalan”.
      SISIP-MENYISIPDan diwaktu yang lain, Jibril Allah juga membisikkan (atau membiarkan Muhammad?) agar ayat-ayat dan surat dipindahkan dan dikacaukan letaknya, “tidak usah lagi” bermukim di tempat yang tadinya dia sudah ditempatkan baik-baik dalam jajaran Quran! Lihat contohnya surat Al Fatihah. Kapan surat itu diturunkan tak ada seorang saksi-matapun yang tahu. Yang kita tahu adalah justru sebaliknya
      dari Ibn Mas’ud, yaitu seorang sahabat Nabi yang paling direkomendasi oleh Muhammad untuk belajar Quran (Sahih al-Bukhari, V, pp.96-97), ia ini berkata dimuka umum: “Demi Allah, tidak ada satu ayat pun dari Al-Quran tanpa kuketahui latar belakang diturunkannya ayat tersebut. Tidak ada seorang-pun yang lebih mengetahui tentang Kitabullah dibanding aku…..” (HR.Ahmad bin Hanbal). Nah, orang inilah yang menampik Al-Fatihah sebagai surat wahyu bagian dari Quran (Suyuti dalam Al Itqan pp. 66, 67).
      Baca juga Muqaddimah surat Yunus yang blak-blakan mencantumkan, “Surat Yunus terdiri atas 109 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyah kecuali ayat 40, 94, 95 yang diturunkan … di Madinah”. Tampaklah bahwa pengacauan tempat asli ayat-ayat Allah telah dilakukan oleh penetapan Muhammad sendiri (tauqifi Nabi), dengan cara sisip menyisipkan ayat-surgawi:
      “Diriwayatkan oleh Ibn Abbas dari Utsman ibn Affan bahwa apabila diturunkan kepada Nabi suatu wahyu, ia memanggil sekretaris untuk menuliskannya, kemudian bersabda, “Letakkanlah ayat ini dalam surat yang menyebutkan begini atau begitu.” (Tirmidzi, Sunan, kitab al-tafsir, bab surat 9)
      Maka wahyu yang paling pertama diturunkan, Surat Al-Alaq, lalu ditempatkan menjadi surat dengan nomor urut ke-96. Kenapa 96? Wah, hanya setan yang tahu, bukan Allah! Anehnya lagi, wahyu awal itu hanya meliputi 5 ayat pertama diantara 19 ayat yang ada. Jibril rupa-rupanya menahannya, agar kelak bisa disisipkan oleh Muhammad dengan tambahan 14 ayat susulan (!), dan itu terjadi sesudah beberapa tahun kemudian! (M. Hadi Ma’rifat, Sejarah Lengkap Al-Quran, p.80)
      BATAL-MEMBATAL SESAMA WAHYU
      Jibril as. bolak-balik membisikkan kepada Muhammad satu unit-wahyu disatu waktu dan tempat, tetapi diwaktu dan tempat yang lain Jibril yang sama turun lagi untuk membisikkan bahwa wahyu tersebut harus dibatalkan dan digantikan dengan yang sama atau yang lebih baik lagi (nasikh-mansukh, Qs 2:106)! Mengganti dan membatalkan Firman? Ganti dengan yang lebih baik? Tidak ada Kitab Suci lain dimana hukum Tuhan di-kanibal oleh sesama hukumNya. Setiap sifat ilahi adalah kekal, tentu termasuk Firman-Nya. Jibril ditugaskan hanya untuk menyampaikan sesuatu yang TERBAIK dari Allah yang Maha Tahu dan Maha Baik. Adalah suatu kekonyolan bila yang terbaik itu belakangan ternyata “kurang terbaik”, sehingga Allah susulkan lagi dengan yang “terbaik versi baru”, yaitu dengan cara menasakh-kan, membatalkan sejumlah ayat-ayat ALLAH yang terlanjur kurang pas (?) Begitu banyak kesia-siaan wahyu yang diulang-alik, yang mana Jibril diharuskan bolak balik khusus untuk men-transmisikannya kepada Muhammad apa-apa yang kurang pas untuk kemudian diganti dengan yang lebih pas! Padahal Firman Allah itu dikatakan jelas-jelas (muhkamat) tidak dapat ditukarkan dan tidak ada perubahan atasnya (6:34, 10:64, 48:23). Firman secara kekal ke kekal telah tercantum dalam induk Alkitab di sisi Allah (43:4 85:22).
      Kita tahu seluruh ayat-ayat Quran di-klaim oleh seorang Muhammad yang mengatas namakan secara berantai dua sosok lain yang berbeda zatnya – malaikat Jibril yang juga mengatas namakan Allah SWT. Akan tetapi klaim ini tidak ada bukti keterlibatan atau manifestasi apapun dari pihak yang diatas-namakan itu! Kemudian ayat-ayat itu ditulis dan dikumpulkan ramai ramai (dan beberapa kali!) oleh para qurra (penghafal ayat-ayat lepas) yang berakhir dengan dekrit Khalifah tanpa disaksikan lagi oleh Muhammad. Maka siapa sejati-jatinya yang berkata-kata dalam Quran itu? Apakah Allah? Ibril? Muhammad? Manusia lain? Sekalipun diimani mati-matian bahwa seluruh isi Quran adalah mutlak firman langsung dari Allah, namun nyatanya itu hanyalah buah hasil berantai yang tidak jelas siapa yang berfirman!
      Misalnya saja, siapakah yang sesungguhnya berfirman dalam Al-Fatihah ayat 5:
      “Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan” Atau sebaliknya, kepada siapakah Allah telah berbicara ketika Ia bersabda: “Demi bintang ketika terbenam, kawanmu tidak sesat dan tidak pula keliru, dan tiadalah yang diucapkannya itu menurut kemauan hawa nafsunya” (53:1-3). Dan banyak lagi ayat-ayat lain yang rancu begitu…. Untuk menghindari kerancuan tentang siapa-siapa yang sesungguhnya telah berfirman kepada siapa, maka Montgomery Watt terpaksa mengeneralisasikan semuanya dalam satu istilah: Quran berkata!
      Muslim sangat awas bahwa rantai periwayatan sebuah Hadis (transmisinya/sanadnya) harus sampai kepada Nabi agar dapat disebut hadis shahih. Tetapi “sanad” Quran yang sesungguhnya jauh harus lebih kokoh ketimbang Hadis Nabi, justru diabaikan oleh Muslim! Sejarah mencatat bahwa rantai transmisi mushaf Utsman justru terputus “sanad”nya yang tak mencapai Nabi (!) Mushaf Utsman hanyalah salinan – bukan sumber primer – dari Mushaf Abu Bakar dll. Setelah tersalin, maka semua naskah primer Quran (atau bagian-bagiannya) diharuskan untuk dimusnahkan dengan perintah sepihak oleh Utsman (HS.Bukhari VI, p.479; Tafsir Tabari I, p.20), walau isinya saling beda dengan mushaf primer lainnya (misalnya Ibn Mas’ud hanya punya 110 surat, dan Ubay ibn Ka’ab malah 116 surat). Nah, naskah-naskah primer yang dimusnahkan inilah yang “terhapus sanadnya”, (tidak disaksikan oleh Muhammad) sehingga Muslim kini tidak bisa menunjukkan kepada dunia naskah manakah yang shahih dari mulut Muhammad. Dengan perkataan lain, mushaf yang dihasilkan atas dekrit kekuasaan Utsman ini sungguh harus gugur demi hukum, demi saksi dan bukti, demi moral dan etika!
      KERUSAKAN STRUKTURAL
      Dalam setiap Ramadhan, Jibril dikatakan selalu mengunjungi Muhammad dan keduanya asyik me-review ayat-ayat yang sudah diturunkan. Pertanyaan terbesar adalah apa yang direview? Ulama Islam mengatakan bahwa yang direview adalah semuanya, ya isi ayat, makna ayat, susunan dan urutan ayat. Nah, kalau sudah mereview begitu, kenapa masih ada ayat-ayat Quran yang acak, yang sisipan susulan, dan urutan kronologi yang simpang-siur? Kenapa tidak direview keaslian ayat-ayat Allah dengan mendasarkan apa yang sudah mulus-mulusnya ia diturunkan sejak awal, dan tidak dikacaukan lagi? Jadi benarkah itu asli Quran
      surgawi, asli eks-sosok malaikat Jibril yang Tuhan utuskan? Tidakkah kompilasi seorang Muhammad yang karena cacatnya dia dalam aksara (ummi) maka “tauqifi Nabi” yang dicobainya untuk “membenahi” sistim penyusunan kitab malahan menjadikannya kacau berarakan?!
      Bagaimanapun, urutan asli surat dan ayat yang kacau balau telah terjadi secara struktural di seluruh Quran. Padahal ia semestinya mengikuti urutan tertib kronologi yang alami OTOMATIS ketika Jibril menurunkan wahyu awalnya yang asli, yaitu berturut-turut:
      Surat Al-Alaq (96),
      Al-Qalam (68),
      Al-Muzzammil (73),
      Al-Muddatstsir (74), dan seterusnya.
      (menurut Allamah MH. Thabathaba’i, Mengungkapkan Rahasia al-Quran, p 124).
      Namun kini urutan tersebut telah diduduki secara tidak jelas dan tanpa alasan dari Muhammad (atau sahabatnya) yang mengatas namakan Jbril/Allah SWT, menjadi:surat 1 (Al-Fatihah), lalu surat 2 (Al-Baqarah), dan seterusnya, seperti kitab Quran saat ini.
      Sepantasnya Muslim bertanya, “Kenapa sesudah Jibril menurunkan Quran awal dengan tertib urut kronologi lalu harus mendadak merombaknya dengan urutan acak dan sisip? Apakah ada keunggulan nyata sistim anti-kronologi dan bongkar pasang buat Quran? Apakah kerja demikian adalah BENAR dimata Allah (?), dan merupakan ciri kerja Allah sendiri menuruti hakekatNya yang tertib, rapi, dan jelas terperinci seperti yang Dia klaim sendiri tentang diriNya (?), “…(inilah) suatu kitab yang ayat-ayatnya disusun dengan rapi serta dijelaskan secara terperinci” (Surat 11:1)? Bahkan benarkah semua kekacauan ini membuktikan jaminan mutlak dari Allah bahwa Ia sendirilah yang menjaga wahyuNya (?),
      “Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya” (15:9).
      Muslim yang bernalar agaknya tak bisa lain kecuali merasa amat risau mencernakan pernyataan orang-orang yang mempertanyakan sepak terjang Jibril: “Apakah Jibril tidak ada kerjaan lain kecuali mengurusi ayat dan surat yang acak-acak dan sisip-sisip dan batal-batal dan ganti-ganti dan urut-urut … semuanya bolak-balik berulang-ulang?!”

      • Stain Remover 3:37 pm on 30/07/2012 Permalink | Reply

        @camar

        Itu berarti tidak sesuai donk dengan ramalan Yesus, kalo yang ini sesuai nggak :

        Menyamar (menjadi seperti)

        Apa kamu tidak bisa membaca ?

        Bagaimanakah kamu berani berkata: Kami bijaksana, dan kami mempunyai Taurat TUHAN? Sesungguhnya, pena palsu penyurat sudah membuatnya menjadi bohong. (Yeremia 8:8)

        Pada masa itu, demikianlah firman TUHAN, tulang-tulang raja-raja Yehuda, tulang-tulang pemuka-pemukanya, tulang-tulang imam-imam, tulang-tulang nabi-nabi dan tulang-tulang segenap penduduk Yerusalem akan dikeluarkan dari dalam kubur mereka (Yeremia 8:1)

        Bangsa apa yang ada di Yerusalem ?

        Setiap hari tidak bosan-bosan-nya mengcopas satu halaman situs penghujat. Dan sepertinya kamu tidak pernah membca tentang para gembala yang melakukan sodomi kepada anak-anak bahkan menjadi berita internasional dan lagi kasus pendeta Jeff yang menyatakan bahwa tindakan-nya berpoligamy dengan gadis dibawah umur dapat dibenarkan dalam agama, karena memang tidak ada hukum mengenai batas usia perkawinan dalam bibel.

        000

        Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas. (Matius 7:15)

        Demikianlah bagi orang Yahudi aku (paulus) menjadi seperti orang Yahudi, supaya aku memenangkan orang-orang Yahudi. Bagi orang-orang yang hidup di bawah hukum Taurat aku menjadi seperti orang yang hidup di bawah hukum Taurat, sekalipun aku sendiri tidak hidup di bawah hukum Taurat, supaya aku dapat memenangkan mereka yang hidup di bawah hukum Taurat. (1 Korintus 9:20)

        nih yang jelas-jelas memakai nama Yesus :

        Tetapi aku (paulus) menasihatkan kamu, saudara-saudara, demi nama Tuhan kita Yesus Kristus, supaya kamu seia sekata dan jangan ada perpecahan di antara kamu, tetapi sebaliknya supaya kamu erat bersatu dan sehati sepikir. (1 Korintus 1:10)

        si Jahat (oblis) mengaku sebagai Yesus dan waktunya memang dekat dengan masa Yesus :

        Jawab-Nya: “Waspadalah, supaya kamu jangan disesatkan. Sebab banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku dan berkata: Akulah Dia (akulah Yesus), dan: Saatnya sudah dekat. Janganlah kamu mengikuti mereka. (Lukas 21:8)

        Jawab Saulus: “Siapakah Engkau, Tuhan?” Kata-Nya: “Akulah Yesus yang kauaniaya itu. (Kis 9:5)

        Awal penaburan benih oleh si Jahat kepada semak duri (sudah dari awalnya memang buruk) terjadi di pinggir jalan :

        Kepada setiap orang yang mendengar firman tentang Kerajaan Sorga, tetapi tidak mengertinya, datanglah si jahat dan merampas yang ditaburkan dalam hati orang itu; itulah benih yang ditaburkan di pinggir jalan. (Matius 13:19)

        Dalam perjalanannya ke Damsyik, ketika ia (paulus) sudah dekat kota itu, tiba-tiba cahaya memancar dari langit mengelilingi dia. (Kis 9:3)

        Kurang bukti apa lagi ?

    • camar 4:15 pm on 30/07/2012 Permalink | Reply

      aneh emang apa yang perlu dibuktikan disini???setelah paulus mendapatkan pelajaran dari salah seorang murid jesus maka pauluspun memulai pengajaranya diluar dari israel..supaya penggilan kepadanya terlaksana ……

  • SERBUIFF 3:32 am on 08/11/2011 Permalink | Reply
    Tags: Asal Usul Penyaliban Yesus yang Ditentang Islam   

    Asal Usul Penyaliban Yesus yang Ditentang Islam 

    Asal Usul Penyaliban Yesus yang Ditentang Islam (1)

    Rabu, 30 Juni 2010 06:09 WIB

    REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA–Kebenaran Yesus Kristus disalib oleh tentara Romawi menyisakan perdebatan. Sebelumnya, John Dominic Crossan, mantan pastor Katolik Irlandia pernah menuliskan sebuah buku yang isinya mengkritik dan mempertanyakan kebenaran penyaliban Yesus.

    Terakhir, seorang teolog bernama Teolog Gunnar Samuelsson menulis tesis yang isinya kebenaran penyaliban yesus terkendala masalah deskripsi yang hilang dari sejumlah literasi kuno (injil).

    Menanggapi hal itu, Ketua Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia, Adian Husaini menuturkan Islam secara tegas mengatakan Nabi Isa AS (dalam kepercayaan islam) atau dalam kepercayaan Nasrani disebut Yesus Kristus tidak meninggal karena disalib atau dibunuh tentara Romawi melainkan ada seseorang yang diserupakan menjadi Nabi Isa As.

    “Terdapat banyak ayat dalam Quran yang menerangkan hal ini. Sebelum Islam lahir, teologi Nasrani memang sudah mencapai bentuknya dimana agama tersebut menyakini dua konsep dasar yaitu penyaliban yesus (crucifixion) dan kebangkitan (resurrection),” ujarnya kepada Republika Online, Selasa (29/6).

    Ia menjelaskan, konsep dasar itu terbentuk dalam suatu Konsili Nicea. Konsili merupakan dewan uskup dari berbagai wilayah di masa Kekaisaran Romawi yang mengadakan sidang di Nicea atau Iznik, suatu daerah di Turki yang termasuk dalam kekaisaran Romawi.

    Kala itu, lanjut Adian menjelaskan, Konsili Nicea dibentuk menyelesaikan perbedaan pendapat dalam Gereja Aleksandria mengenai hakikat Yesus dalam hubungannya dengan Sang Bapa, khususnya, mengenai apakah Yesus memiliki substansi yang sama dengan Tuhan Bapa ataukah sekedar memiliki substansi yang serupa belaka dengan Tuhan Bapa.

    Adian bercerita, St. Aleksander dari Aleksandria dan Athanasius berpegang pada pendapat yang pertama sedangkan seorang presbiter populer bernama Arius, yang dari namanya muncul istilah Arianisme, berpegang pada pendapat yang kedua. Konsili memutuskan bahwa pendukung Arius telah keliru dan kemudian ajarannya diasingkan oleh Gereja.

    Ia menambahkan, hasil lain dari konsili ini adalah kesepakatan mengenai waktu perayaan Kebangkitan Kristus (Paskha dalam Bahasa Yunani; Paskah dalam Bahasa Indonesia), hari raya terpenting dalam kalender gerejawi. “Dari konsili Nicea, syahadat Nasrani dimana Yesus disalib dan menjadi Tuhan anak diberlakukan,” ungkapnya.

    Menurut Adian, Al-Quran mengkritik sangat keras kepercayaan itu. Kritikan itu termaktub dalam satu ayat yang  menerangkan bahwa pengakuan Nabi Isa sebagai anak Tuhan adalah kemungkaran besar. Sebabnya, Islam sedari awal kelahirannya memposisikan Nabi Isa As sama seperti Nabi-nabi sebelumnya, Nabi yang sengaja diutus kepada setiap bangsa untuk mengajarkan cara menyembah Allah.

    “Dalam surah Al-Maidah, dikatakan, sungguh telah kafirlah mengatakan Allah satu dari yang tiga. Kehadiran Quran merupakan usaha mengoreksi Injil secara mendasar,” ungkapnya.

    Asal Usul Penyaliban Yesus yang Ditentang Islam (2-habis)

    Rabu, 30 Juni 2010 06:27 WIB

    REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA–Prihal kebenaran proses penyaliban yang banyak diyakini kaum kristiani, Ketua Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia, Adian Husaini mengatakan, berdasarkan catatan sejarah tidak satupun dari murid Yesus yang melihat peristiwa itu berlangsung.

    Namun, cerita yang berkembang dalam injil Markus, Matius, Yohannes ataupun Petrus berlandaskan dua hal yakni cerita yang berkembang di Masyarakat dan Maria Magdalena.

    “Masalah penyaliban itu merupakan hasil terkaan yang berasal dari cerita masyarakat dan Maria Magdalena. Penulis buku Da Vinci Code,  Dan Brown menyatakan Maria itu istrinya yesus,” ujar Adian.

    Jadi, lanjutnya, melalui Maria inilah awal cerita kebangkitan Yesus. Ia yang melihat sendiri jenazah yesus tidak ada, dan kemudian bercerita tentang penampakan Yesus dihadapan murid-muridnya. Dari situlah muncul cerita kepercayaan Yesus bangkit untuk menebus dosa manusia,” paparnya.

    Meski begitu, Adian mengakui tradisi penyaliban memang telah diberlakukan di seluruh wilayah kekuasaan Kekaisaran Romawi termasuk Palestina. Hukuman disalib merupakan bentuk hukuman paling hina di zamannya lantaran orang-orang yang disalib merupakan penjahat rendahan.

    Hukuman ini, kata Adian, sangat sadis. Mayat dibiarkan menggelantung dan membusuk hingga dimakan burung pembangkai. “Seiring berjalannya waktu, hukuman ini tidak lagi berlaku dan ditinggalkan,” ungkapnya.

    Kebangkitan

    Tak hanya masalah kebenaran Yesus disalib, perdebatan juga muncul ihwal kedatangan Yesus di dunia. Adian mengungkap perdebatan ini kerap terjadi dikalangan Nasrani.

    Beberapa aliran dalam agama tersebut percaya, Yesus telah ada di dunia, sebagian lain mengatakan Yesus bakal bangkit 2050 dan keyakinan yang paling keras adalah Yesus akan datang ke dunia setelah orang-orang Yahudi kembali ke tanah yang dijanjikan, Palestina.

    “Ada kepercayaan kristen fundamentalis yang meyakini  salah satu tandanya munculnya Yesus adalah kembalinya orang yahudi ke tanah yang dijanjikan. Karena itu, Nasrani  fundamentalis di AS begitu mendukung pendudukan Israel di Palestina. Sebab itu syarat kedatangan yesus,” ungkapnya.

    Ihwal hubungannya dengan umat Islam, Adian mengatakan umat Islam hanya perlu merujuk pada Al-Quran dan Hadist. Alasannya, Al-Quran secara jelas memaparkan Nabi Isa merupakan bagian dari sejarah, bagi yang percaya terhadap nabi Muhammad SAW dan Al-Quran yang dibawanya, maka persoalan itu bukanlah masalah besar. Ia mengakui Quran tidak menjelaskan secara detail kapan Nabi Isa kembali ke dunia.

    Namun, Quran mengatakan setelah diangkat ke langit Nabi Isa akan kembali ke dunia untuk melanjutkan risalah yang dibawa Nabi Muhammad SAW . “Sekarang tinggal pilih, Anda muslim atau tidak. Kalau muslim, Anda seharusnya percaya Nabi Isa itu manusia biasa, Nabi yang mengajarkan cara menyembah kepada Tuhan,” pungkasnya.

    http://www.republika.co.id/berita/ensiklopedia-islam/islam-digest/10/06/30/122331-asal-usul-penyaliban-yesus-yang-ditentang-islam-2-habis-

     
    • CIKK 3:39 am on 10/11/2011 Permalink | Reply

      PENYALIBAN ADALAH BENTUK PEMBODOHAN TERBESAR.
      JESUS JELAS2 DIBUNUH, DISALIB KARENA PEMUKA YAHUDI DENGKI NGGA TERIMA SABDA2 JESUS.SEMUA TAHU JESUS, DIHINA, DILUDAH, DIANIAYA, DISESAH, DISALIB OLEH PEMUKA2 YAHUDI.
      EH EH EH.
      SETELAH MATI MANUSIA DISURUH NYEMBAH JESUS DENGAN BUALAN JESUS PENEBUS DOSA.KRISTEN KATOLIK MANUT SAJA DISESATKAN.

      BACA IBRANI 10:10

      B10) Dan karena kehendak-Nya inilah kita telah dikuduskan satu kali untuk selama-lamanya oleh persembahan tubuh Yesus Kristus.
      BS(10) Yesus Kristus sudah melakukan apa yang dikehendaki Allah dan mempersembahkan diri-Nya sebagai kurban. Dengan persembahan itu, yang dilakukan-Nya hanya sekali saja untuk selama-lamanya, kita semua dibersihkan dari dosa.

      KEMBALILAH KE ISLAM ANDA AKAN SELAMAT

    • CIKK 3:36 am on 24/11/2011 Permalink | Reply

      BUKAN HANYA ISLAM YANG MENENTANG SELURUH MANUSIA YANG BERAKAL MENENTANG KONSEP PENEBUSAN DOSA BUATAN PEMUKA YAHUDI.
      BACA AYATNYA DI IBRANI.
      SIAPA MENDAPATKAN ALLAH DIA MENDAPATKAN SEGALA GALANYA
      SIAPA KEHILANGAN ALLAH KEHILANGAN SEGALA GALANYA.

      ALLAH BILANG DALAM QURAN NABI MUHAMMAD ORANG MULIA DAN SUDAH TERBUKTI. .TITIK.
      NGGA USAH DENGAR CERITA BUALAN YAHUDI.YANG DENGKI. APALAGI MEREKA TUKANG BUAT KITAB PALSU

      NI BUATAN PEMUKA 2 YAHUUDI
      NI BUNG YANG JELAS NGGA USAH PAKE TAFSIR.
      KITAB YANG MENYESATKAN MANUSIA.BUATAN PEMUKA YAHUUDI.

      IBRANI 10
      (10) Dan karena kehendak-Nya inilah kita telah dikuduskan satu kali untuk selama-lamanya oleh persembahan tubuh Yesus Kristus

      CURI DIKUDUSKAN
      MERAMPOK DIKUDUSKAN
      MEMBUNUH DIKUDUSKAN
      ZINA DIKUDUSKAN
      MENGHAMILI ANAK ORANG DIKUDUSKAN
      ORANG BEGO MAU NERIMA AYAT BUATAN INI.
      ANAK ANDA DIHAMILI YANG MENGHAMILI DIKUDUSKAN
      ISTRI ANDA DITIDURI, YANG MENIDURI DIKUDUSKAN
      SAUDARA ANDA DIBUNTINGI YANG MEMBUNTINGI DIKUDUSKAN
      KUDUS KUDUS KUDUS
      XI XI XI
      DIKADALIN YAHUDI MAU AJA.

    • Pengikut Kristus 1:50 am on 10/12/2011 Permalink | Reply

      ada bagusnya site ini mempelajari dulu apa yang dihujatnya….
      sehingga artikel berikutnya (paling tidak) bisa kelihatan lebih pintar, tepat dan berbobot
      silakan terus menghujat, namun setidaknya anda tau benar apa yang anda hujat…

      pertama, kristiani bukalah suatu ‘agama’… seorang kristiani sejati tidaklah ‘beragama’… mereka hanya kumpulan orang percaya dan mengikuti ajaran Kristus (Jesus)… jadi anda bisa lebih spesifik atas siapa yang anda hujat, “para pengikut Kristus” atw “agama kristiani”? (gereja anu, gereja ini, gereja itu… ). fakta yang akan menyenangkan anda adalah: banyak orang yang menyebut dirinya “beragama kristen” akan masuk juga ke dalam neraka, karena mereka ‘beragama’ (…namun tidak mengenal Tuhan, dan Tuhan tidak mengenal mereka…)

      kedua, ke’Tuhan’an Kristus bukanlah berdasarkan atas hasil pemikiran manusia atau keputusan gereja…. gereja2 boleh jadi saling berbeda pendapat, saling menyerang bahkan saling membunuh… (salah satu tanda bahwa mereka tidak mengenal Tuhan) namun Dia adalah Tuhan sejak awalnya, karena Dia sendiri yang menyatakannya, bukan hasil ‘konsili nicea’… seorang pengikut Kristus tidak memerlukan ‘keputusan2 gereja’ atau ‘doktrin2’ atau ‘ajaran2 gereja’ (apalagi seorang Dan Brown) untuk mengenal dan menyembah Dia, karena Dia sendiri yang akan menyatakan diriNya kepada mereka…. pengikut Kristus “tidak beragama”, sederhananya mereka “hanya mengikut Kristus” saja,
      maka segala keputusan gereja apapun perihal syahadat nasrani (istilah anda) ataupun hari2 raya natal atau paskah atau apapun tidak berlaku bagi pengikut Kristus, karena mereka memperingati kematian dan kebangkitanNya di dalam hati, pikiran dan hidupnya… karena mereka beribadah dan menyembah Tuhan dalam roh…

      ketiga, kebangkitan Kristus bukan hanya atas kesaksian Maria Magdalena dan murid2Nya… namun karena saat itu Dia hadir menampakan diriNya kepada banyak orang… (silakan pelajari kembali fakta sejarahnya)

      keempat, kapan kedatanganNya kembali tidak ada seorangpun yang tahu… tidak juga para malaikat… semua yang memperdebatkan dan membahas mengenai itu adalah kesia-siaan… karena hanya Dia yang tahu kapan waktuNya… (pun begitu aneh juga bahwa anda mengakui Dia naik ke surga dan akan turun kembali, sementara sampai sekarang anda masih mendoakan nabi anda supaya diterima di sisi Tuhan…)

      silakan anda terus menghujat, tapi setidaknya anda tau betul apa yang anda hujat…

      • CIKK 6:13 am on 07/04/2012 Permalink | Reply

        NABI ISA NAIK KELANGIT DAN T URUN LAGI KARENA ADA TUGAS MULIA YANG BELUM SELESAI, BELIAU HARUS MENJELASKAN KEPADA MANUSIA BAHWA:
        1. BELIAU ADALAH UTUSAN ALLAH DAN HANYA MENYEMBAH ALLAH.BERSAMA2 ORANG ISLAM MENDA’WAHKAN KEBENARAN ISLAM DAN BELIAU MENJADI PENGIKUT NABI MUHAMMAD.
        2. BELIAU AKAN MENGHANCURKAN PATUNG2 YANG DISEMBAH BERWUJUD DIRINYA.KARENA BUKAN AJARANNYA , BUKAN AJARAN ALLAH, PERBUATAN ITU ADALAH MENDUAKAN ALLAH.
        3.MENGHANCURKAN DAJJAL SERTA BANI ISRAIL (ANGGUR ASAM) SAMPAI KE AKAR2NYA.YANG MEMBUAT AGAMA PALSU KRISTEN KATOLIK DENGAN MENGUBAH UBAH AJARANNYA.
        4.MENGAJAK MANUSIA KEMBALI KE ISLAM HANYA MENYEMBAH ALLAH
        5.MEMERINTAH DUNIA DENGAN AMAN, ADIL, SELAMA 40 TAHUN, MENIKAH SAMPAI MENINGGAL MENGIKUTI TAKDIR YANG TELAH DITENTUKAN ALLAH PADANYA.

    • Sugiarto 5:34 am on 03/02/2012 Permalink | Reply

      Agama ku agama islam ,, agama islam adalah agama satu”nya yg paling mulia yg hanya menyembah 1 tuhan yaitu ALLAH SWT .. AlLah yg telah menghidupkan kami semua dan Allah SWT yg telah menciptakan se isi di dunia ini …. AlLah tdk pernah mempunyai anak ,, apa lagi itu nabi isa as ,, nabi adalah seorang laki2 yg di utus oleh AlLah Swt Untuk Mengajarkan Agama islam ,, hanya saja orang kristen menganggap nabi isa adalah tuhan’nya ,, padahal yg paling utama itu Hanya ALLAH SWT ,, mariLah kita sama2 menyembah tuhan kita ALLAH SWT dan bukan nabi isa as yg kita sembah ,, dan peluk lah agama ku yaitu AGAMA ISLAM yg paling mulia di sisi ALLAH SWT …… Jangan lah kalian menyembah yg sebetul nya dia juga manusia dan menerima wahyu hingga di jadikan nabi OLeh AlLah SWT .. Sembah Lah ALLAH SWT dan Ikut Lah kaLian ke AGAMA ISLAM agama paLing mulia di dunia ………!!

    • dede Pendi 10:05 am on 24/02/2012 Permalink | Reply

      Pengikut Kristus | December 10, 2011 at 1:50 am | Reply

      …………….pertama, kristiani bukalah suatu ‘agama’… seorang kristiani sejati tidaklah ‘beragama’……………………………….

      Ini salah satu bukti lagi bahwa ajaran Yesus tidak diperlu/dibutuhkan dalam agama kristen, bagi mereka yg penting bahwa yesus sudah mati berdarah2 dan mereka sudah puas, karena dosa mereka sudah dihapus (itu pemikiran mereka)
      Tapi apakah Yesus tidak mengajarkan agama ?????????,

      Dalam KTP mereka tertulis apa dikolom agama mereka ? dan lagi……

      tanya saja apa kata Yesus dlm alkitab:
      Matius 5:20 Maka Aku berkata kepadamu: Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga,.(masih banyak lagi lainya)

      Tapi kembali itu adalah pilihan dan hak seseorang, bukankah Allah itu menciptakan Sorga dan Neraka ???????

    • Ardian Sahira 5:14 am on 05/04/2012 Permalink | Reply

      • belson 7:28 am on 20/04/2012 Permalink | Reply

        lu smua kaya nabi jja ..pea

    • Hamba allah 4:45 pm on 15/08/2012 Permalink | Reply

      Aku sangat yakin,bhwa agama yang baik di mata ALLAH SWT itu ISLAM. Aku tanamkan 2x kalimat syahadat di dalam hati ku. Segerah lah bertoubat para kaum kafir,supaya kalian tidak berada di jalan yang sesat. ALLAHU AKBAR.

      • SERBUIFF 10:19 pm on 15/08/2012 Permalink | Reply

        jika mereka tidak mau beriman, berarti mereka siap menerima azab yg kekal di neraka kelak…

    • wikki 6:08 pm on 15/08/2012 Permalink | Reply

      Data-data Sejarah tentang Penyaliban Yesus
      Pada bagian sebelumnya kita telah melihat titik perbedaan
      dalam menerima fakta penyaliban Yesus. Ada yang
      menerima fakta demikian, namun berbeda dalam
      menafsirkan makna kematian Yesus di kayu salib, yakni
      sebagai batu sandungan bagi orang Yahudi, kebodohan bagi
      orang Yunani-Romawi, ataupun hikmat kekuatan Allah bagi
      orang Kristiani. Sementara `injil’ Barnabas dan Quran yang
      menjadi sumber referensi untuk film The Messiah
      mengklaim bahwa bukan Yesus-lah yang disalibkan,
      melainkan orang lain, yakni Yudas Iskariot. Mungkin saat ini
      kesimpulan masih kembali kepda keimanan Anda masingmasing,
      seperti halnya kontroversi siapakah yang sebenarnya
      akan dikorbankan oleh Abraham / Ibrahim: Ishak atau
      Ismail?
      Tetapi syukurlah berkaitan dengan peristiwa penyaliban
      Yesus ini, ternyata ada sumber-sumber sejarah tertulis yang berasal dari “pihak ketiga” yang
      netral, bukan dari Kristen ataupun muslim, melainkan dari dunia sekuler dan tulisan orang
      Yahudi yang bukan pemeluk agama Kristen. Pendapat pihak ketiga demikian niscaya akan
      memberikan pencerahan bagi kita untuk melihat fakta manakah yang sebenarnya terjadi dalam
      peristiwa penyaliban Yesus yang menimbulkan kontroversi ini.
      A. FLAVIUS JOSEPHUS
      Nama aslinya adalah Joseph bin Matthias, seorang dari sejarawan Yahudi yang berasal dari
      keluarga imam, lahir pada tahun 37 M di Yerusalem dan meninggal tahun 100 M di Roma. Di
      tahun 93 M ia menulis buku Antiquitates Judaicae atau Jewish Antiquities yang terdiri dari 20
      buku yang melukiskan sejarah Yahudi dari penciptaan hingga pecahnya pemberontakan tahun 66
      – 70 M dan kehancuran kota Yerusalem. Dalam buku ke-18 dari Antt. (18,55-89) dia melukiskan
      situasi Palestina ketika Pilatus menjadi prefect Romawi di sana. Dalam bagian ini ada yang
      disebut dengan Testimonium Flavianum yakni kesaksian Flavius Josephus tentang Yesus, yakni
      pada Antt. 18,63-64. Teks selengkapnya sebagai berikut4:
      Pada masa inilah muncul Yesus, seorang yang bijaksana, kalau boleh dia disebut manusia.
      Karena dia adalah seorang yang mengerjakan perbuatan-perbuatan yang menakjubkan dan
      seorang guru bagi mereka yang menerima kebenaran yang menyenangkan, dan dia telah
      memikat banyak orang Yahudi dan orang Yunani. Dia ini adalah Kristus. Dan ketika Pilatus, atas
      desakan orang-orang penting di antara kita, telah menghukumnya di kayu salib, mereka yang
      sejak semula mengasihinya tidak berhenti [mengasihinya] karena pada hari ketiga dia telah
      menampakkan diri kepada mereka dalam keadaan hidup kembali. Para nabi Allah telah
      menubuatkan hal ini dan berbicara tentang aneka hal ajaib tentang dia. Dan klan Kristen,
      demikian disebut menurut [nama] nya, masih bertahan sampai hari ini.
      Sebagian para ahli meragukan apakah tiga kalimat yang tercetak tegak-tebal itu benar-benar dari
      Josephus sendiri ataukah hasil interpolasi penyalin Kristen. Namun, tidak diragukan bahwa
      Josephus menyebutkan fakta bahwa Pilatus telah menghukum Yesus di kayu salib (bercetak
      tebal-miring-merah).
      B. CORNELIUS TACITUS
      Tacitus adalah seorang sejarawan Romawi yang lahir sekitar 52 – 54 M dan meninggal sekitar
      120 M. Pada tahun 112 / 113 M dia menjadi proconsul / gubernur di Asia. Dia menulis buku
      Annals yang berisi sejarah kekaisaran Romawi periode 14 M – 68 M. Dalam bukunya Annals
      volume XV, tentang Kaisar Nero yang telah mengkambinghitamkan orang Kristen sebagai
      penyebab terbakarnya kota Roma, ia menulis dalam Annals 15.44.2-3 sebagai berikut5:
      … Nero dari keaiban oleh karena dituduh telah sengaja menimbulkan kebakaran besar di Roma.
      Jadi untuk menghentikan desas-desus itu dia mengalihkan tuduhan dengan memfitnah dan
      menghukum dengan siksaan paling keji terhadap orang-orang yang disebut Kristen, yang dibenci
      karena kejahatannya, Kristus, dari mana nama ini berasal, yang menderita hukuman yang
      ekstrem (Dieksekusi) dalam pemerintahan Tiberius, di tangan prokurator kita, Pontius Pilatus,
      dan sebuah ketidakmasukakalan yang banyak mencelakakan, karena ketika dicek pada waktu itu,
      meletus lagi tidak hanya di Yudea, sumber pertama kejahatan ini, tetapi bahkan di Roma, dimana
      segala kengerian dan kebencian dari setiap bagian dunia mendapatkan pusatnya dan menjadi
      popular.
      Demikian laporan Tacitus, sejarawan Romawi, yang menuturkan situasi pengikut Kristus di kota
      Roma. Tentang Kristus, Tacitus menyebutkan bahwa dia telah menderita hukuman yang ekstrem
      pada masa pemerintahan Pontius Pilatus. Tidak disebutkan secara eksplisit cara eksekusinya,
      namun hukuman salib merupakan cara eksekusi yang lazim pada masa itu bagi pelaku tindakan
      kriminal dan pemberontakan. Bdk. dengan Paulus yang dipenggal kepalanya di Roma karena dia
      mempunyai kewarganegaraan Romawi juga.
      C. LUCIANUS dari SAMOSATA
      Lucianus adalah seorang filsuf dan sejarawan Yunani yang lahir di Samosata pada tahun 120 M
      dan meninggal sekitar 180 M di Athena. Dalam salah satu bukunya (De Morte Peregrini –
      Kematian Peregrinus 11) dia menulis tentang Peregrinus yang telah menjadi Kristen dan yang
      memiliki pemeluk di Palestina “yang masih menyembah orang yang telah disalibkan di
      Palestina.”6
      D. MARA BAR SARAPION
      Dia adalah seorang filsuf Stoa dari Syria yang menulis surat untuk anaknya Sarapion yang
      tengah berada dalam penjara Romawi. Dia menasihati anaknya bahwa kebijaksanaan mungkin
      akan dimusuhi oleh dunia yang penuh dengan kekerasan, namun kebijaksanan itu sendiri abadi.
      Dia mengilustrasikannya dengan menggambarkan kehidupan Socarates, Phytagoras, dan Yesus –
      kendati dia tidak menyebut nama-Nya secara eksplisit. Demikian teks selengkapnya7:
      Apakah baiknya orang-orang Athena membunuh Socrates, karena perbuatan mereka dibalas
      dengan kelaparan dan wabah? Apakah faedahnya orang-orang Samian membakar Phytagoras,
      karena akhirnya negeri mereka seluruhnya terkubur di bawah pasir pada saat itu? Dan apakah
      manfaatnya orang-orang Yahudi membunuh raja mereka yang bijaksana, karena kerajaan mereka
      akhirnya direbut dari mereka dari saat itu?
      Tuhan dengan adil telah membalaskan ketiga orang bijaksana ini. Orang-orang Athena mati oleh
      kelaparan, orang-orang Samian ditenggelamkan ke laut, dan orang-orang Yahudi disembelih dan
      dihalau dari kerajaannya, sehingga mereka hidup terpencar dimana-mana.
      Socrates tidak mati, berterimakasihlah pada Plato; demikian pula Phytagoras, karena patung
      Hera. Demikian juga sang raja bijasana tidak [mati], karena hukum baru yang ia berikan.
      Mara Bar Serapion yang menulis surat paling awal setelah kehancuran Yerusalem dan kemudian
      orang-orang Yahudi terpencar (terdiaspora) ke pelbagai tempat, melihat Yesus sebagai seorang
      raja yang bijaksana. Kemungkinan besar dia mengetahui bahwa saat Yesus disalibkan Pilatus
      menuliskan keterangan di salib-Nya “Yesus, orang Nazaret, Raja orang Yahudi” (INRI), yang
      tertulis dalam bahasa Ibrani, Latin, dan Yunani (Yoh 19:19-20). Demikian pula dia mengenal
      hukum baru yang dibawa Yesus, bukanlah hukum Taurat, melainkan hukum kasih yang mungkin
      diketahuinya dari para pengikut Kristus. Tetapi Mara sendiri adalah seorang filsuf kafir.
      Demikianlah data-data sejarah dari “pihak ketiga”, baik Yahudi maupun terlebih penulis sekuler
      mengakui fakta bahwa yang disalibkan itu adalah Yesus yang kemudian lebih dikenal sebagai
      Kristus. Kesaksian mereka ini meneguhkan kesaksian Injil kanonik bahwa Yesus dari Nazaret
      benar-benar telah disalibkan pada zaman Pontius Pilatus.
      Kesimpulan
      Dari pelbagai paparan dan uraian dalam tulisan ini, kiranya sekarang kita bisa menyimpulkan
      jawaban atas poin kontrovesial yang dihembuskan oleh film The Messiah: Apakah Yesus dari
      Nazaret itu sungguh disalibkan dan mati? Pada bagian pertama kita telah melihat bahwa pihak
      Yahudi, Yunani, dan Kristiani menerima fakta penyaliban Yesus. Mereka berbeda pandangan
      dalam memaknai kematian Yesus di kayu salib. Sementara pada bagian kedua, kita juga telah
      melihat dan menguji sejauh mana kisah Penyaliban Yesus yang digantikan oleh Yudas Iskariot
      dapat dipercaya kebenarannya, bahkan malahan terjadi perbedaan pendapat di antara kaum
      muslim sendiri tentang siapakah yang menggantikan Yesus untuk disalibkan. Dan pada bagian
      terakhir kita telah melihat pelbagai kesaksian sejarah dari “pihak ketiga” yang mengafirmasi
      fakta atas penyaliban Yesus. Dengan demikian kesimpulan atas pertanyaan awal tulisan ini bisa
      kita tarik sendiri.
      Mungkin di antara para pembaca masih ada yang berargumen bukankah semua saksi mata baik
      yang hadir pada saat penyaliban itu maupun “pihak ketiga” yang melaporkan dari jauh, tidak
      tahu apa yang terjadi sebenarnya. Mereka melihat bahwa yang disalibkan itu Yesus, tetapi
      sebenarnya dia adalah orang lain yang diserupakan wajahnya. Maka, pernyataan Injil, saksi mata,
      dan “pihak ketiga” pun tidak berarti karena mereka tidak tahu apa yang sesungguhnya terjadi.
      Terhadap argumen demikian, saya hanya bisa mengatakan: mengapa `ralat’ peristiwa penyaliban
      Yesus itu terjadi 600 tahun kemudian setelah peristiwanya berlalu? Mengapa `Allah’ sengaja
      mengelabui mata semua orang sehingga saksi mata dan Bunda Maria serta rasul Yesus pun tidak
      diberitahu? Dan bagaimana menjelaskan kontradiksi pernyataan Surah An Nissa’ 4:157-158 itu
      dengan pernyataan Quran sendiri dalam Surah Al Imran 3:55 dan Surah Maryam 19:33? Apakah
      dengan demikian `Allah’ sengaja berbohong dan menipu, seperti dinyatakan dalam Surah Al
      Imran 3: 54 sendiri? “Orang-orang kafir itu membuat tipu daya, dan Allah membalas tipu daya
      mereka itu. Dan Allah sebaik-baik pembalas tipu daya” (QS. 3:54) Walahualam. Agaknya untuk
      menghindari kesan bahwa Allah itu menipu, maka ada yang menafsirkan pernyataan QS 4:157-
      158 (tentang seseorang yang diserupakan dengan wajah Yesus dan yang kemudian disalibkan)
      ini semuanya tak lain hanyalah legenda. Mari kita simak komentar Muhammad Assad tentang Q
      4:157 ini8:
      Thus, the Qur’an categorically denies the story of the crucifixion of Jesus. There exist, among
      Muslims, many fanciful legends telling us that at the last moment God substituted for Jesus a
      person closely resembling him (according to some accounts, that person was Judas), who was
      subsequently crucified in his place. However, none of these legends finds the slightest support in
      the Qur’an or in authentic Traditions, and the stories produced in this connection by the classical
      commentators must be summarily rejected. They represent no more than confused attempts at
      “harmonizing” the Qur’anic statement that Jesus was not crucified with the graphic description,
      in the Gospels, of his crucifixion. The story of the crucifixion as such has been succinctly
      explained in the Qur’anic phrase wa-lakin shubbiha lahum, which I render as “but it only
      appeared to them as if it had been so” – implying that in the course of time, long after the time of
      Jesus, a legend had somehow grown up (possibly under the then-powerful influence of
      Mithraistic beliefs) to the effect that he had died on the cross in order to atone for the “original
      sin” with which mankind is allegedly burdened; and this legend became so firmly established
      among the latter-day followers of Jesus that even his enemies, the Jews, began to believe it –
      albeit in a derogatory sense (for crucifixion was, in those times, a heinous form of death-penalty
      reserved for the lowest of criminals). This, to my mind, is the only satisfactory explanation of the
      phrase wa-lakin shubbiha lahum, the more so as the expression shubbiha li is idiomatically
      synonymous with khuyyila 1i, “[a thing] became a fancied image to me”, i.e., “in my mind” – in
      other words, “[it] seemed to me” (see Qamus, art. khayala, as well as Lane II, 833, and IV,
      1500).
      Bila peristiwa penyaliban Yesus dianggap sebagai legenda saja, jelas hal ini bertentangan dengan
      data-data sejarah. Bahkan Injil Markus sudah ditulis sebelum kehancuran kota Yerusalem pada
      tahun 70 M. Di sini tampaklah bagaimana sebenarnya di antara para ulama muslim sendiri
      berselisih pendapat tentang penyaliban Yesus. Sementara pihak Yahudi, Yunani, Kristiani (dan
      didukung oleh data-data sejarah) tanpa kesulitan mengakui fakta penyaliban Yesus, yang tidak
      lain adalah saat puncak Tuhan menyelamatkan dan menebus manusia. Maka berbahagialah kita
      yang terbuka hati mau menyambut rahmat kasih karunia dari Allah ini. Inilah cara yang Tuhan
      gunakan untuk menebus dosa dunia dan mendamaikan kita dengan diri-Nya. Maka menutup
      paparan ini, mari kita resapkan surat St. Paulus kepada umat di Kolose 1:19-23:
      “Karena seluruh kepenuhan Allah berkenan diam di dalam Dia, dan oleh Dia-lah Ia
      memperdamaikan segala sesuatu dengan diri-Nya, baik yang ada di bumi, maupun yang ada di
      sorga, sesudah Ia mengadakan pendamaian oleh darah salib Kristus. Juga kamu yang dahulu
      hidup jauh dari Allah dan yang memusuhi-Nya dalam hati dan pikiran seperti yang nyata dari
      perbuatanmu yang jahat, sekarang diperdamaikan- Nya, di dalam tubuh jasmani Kristus oleh
      kematian-Nya, untuk menempatkan kamu kudus dan tak bercela dan tak bercacat di hadapan-
      Nya. Sebab itu kamu harus bertekun dalam iman, tetap teguh dan tidak bergoncang, dan jangan
      mau digeser dari pengharapan Injil, yang telah kamu dengar dan yang telah dikabarkan di
      seluruh alam di bawah langit, dan yang aku ini, Paulus, telah menjadi pelayannya.”

      • SERBUIFF 10:15 pm on 15/08/2012 Permalink | Reply

        kasihan,…tulisan lu yg diatas yg panjangnya seabrek tidak berarti apa2….jawabanku singkat…..tuhan yg mati itu pasti bukan tuhan…..tuhan tidak pernah akan mati …yesus mati , makanya pasti dia bukan tuhan…

      • SERBUIFF 10:18 pm on 15/08/2012 Permalink | Reply

        …..tuhan yg mati itu pasti bukan tuhan…..tuhan tidak pernah akan mati …yesus mati , makanya pasti dia bukan tuhan…

        • wikki 12:27 am on 16/08/2012 Permalink | Reply

          hanya rohnya yang meninggalkan raganya turun kealam maut untuk mengalahkan maut.

        • saya 8:01 pm on 21/11/2012 Permalink | Reply

          u saudaraku sebuiff; dgn tdk mengurangi rasa hormat… dr sanggahan anda menunjukkan anda merasa pintar…. kayak anak kecil…. klo dinegara sy ntah ni mana…. debat yg baik pasti ada narasi argumentasi bukti kesimpulan…. klo cma pokoknya2…… anak sy msh playgroup bisa….
          saran saya lbh baik diam klo memang nda paham…. mkn jd penonton lbh bijaksana……

    • wikki 6:40 pm on 15/08/2012 Permalink | Reply

      Damai sejahtera dan anugerah dari Allah bagimu. Ada satu pertanyaan yang perlu dijawab yaitu: “Mengapa saya harus percaya kepada Yesus yang mati dan terbunuh di kayu salib sedangkan Al Quran berkata bahwa Allah telah meng-angkat-Nya” . Memang benar, apa yang dikatakan Al Quran yang berkata bahwa Allah telah mengangkat Dia, tetapi itu terjadi setelah Dia wafat, karena Al Quran berkata, ” Hai, Isa, sesungguhnya Aku akan menyampaikan kamu kepada akhir ajalmu (Inni mutawaffika) dan mengangkat kamu kepada-Ku dan membersihkan kamu dari orang-orang yang kafir dan menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu di atas orang-orang kafir hingga hari kiamat”. (Surat Ali Imran 3 : 55). Walaupun ayat-ayat ini cukup jelas, para cendikiawan Islam mempunyai pendapat berbeda dalam menafsirkan maksud ayat tersebut. Satu golongan berkata Benarkah Alkitab Dipalsukan ? bahwa “al-wafat” (ajal) disini bukan berarti “mati”, dan ada golongan lain berkata arti kat a itu mati dan masih ada berbagai penafsiran yang masing-masing golongan memakai sebagai pendukungnya. Golongan pertama menjelaskan sebagai berikut : 1. Tidur: Dari Al-Muthana yang diceritakan oleh Ishaq yang diperoleh dari Abdullah bin Jafar dan dia memperoleh dari ayahnya yang diperoleh dari Rabia bahwa “Inni mutawaffika” berarti “wafat sedang tidur”. Dan Allah membangunkan dia dari tidurnya” (Hadits At-Tabari 1133). 2. Meninggalkan dunia ini: Dikutip dari Ali bin Sahil, dari Dhmiri anak Rabia, anak Shudab dari Matar AI-Waraq ketika ia berkata, “Mengambilnya dari dunia ini dan bukan lewat kematian”. (Hadits At-Tabari 1134). 3. Memiliki seorang atau sesuatu: Dari Yunus yang berkata: “Kami diceritakan oleh Ibnu Wahab yang mengutip dari Yakub dan Esau saling bermusuhan selama sebagian besar dari kehidupan mereka dan keturunan mereka, bani Israel dan bani Edom, sering saling memerangi. Tidak pernah anak-anak Yahudi diberi nama seperti nama saudaranya Yakub, bapak leluhur bani Israel, karena dia (Esau) menentang Yakub dan telah ditolak oleh Allah (Ibrani 12:17). Oleh karena itu tidak benar untuk mengatakan bahwa nama asli Yesus adalah Esau. Di halaman-halaman pertama saja dari KRISTUS MENURUT AJARAN ISLAM DAN KRISTEn buku Deedat tersebut sudah kelihatan kesalahan historis yang mencolok, walaupun orang-orang lain membuat kesalahan yang sama. Orang-orang Arab yang beragama kristen selalu menyebut Yesus dengan Yasu, menurut bahasa Aram Yashua, dan dari kata ini datang “Iesous” dalam bahasa Yunani dan “Jesus” dalam bahasa Inggris. Apa sebab Muhammad menyebut Dia “Isa” tidak diketahui dengan jelas. Tafsiran Deedat bahwa “Isa” sama dengan “Esau” mem-perkuat anggapan yang dikemukakan oleh beberapa orang bahwa orang-orang Yahudi di Arabia secara licik memberikan informasi yang salah kepada Muhammad dengan merubah nama Yesus menjadi nama saudara bapa leluhur mereka, yang tidak mengindahkan agama. Jika kesimpulan Deedat benar, berarti hal itu meragukan asal Al Qur’ an yang dikatakan turun dari sorga. Akan tetapi sudah jelas bahwa baik Esau maupun Isa (Menurut Muhammad) sama sekali bukan nama Yesus yang asli dan benar. Kekhilafan yang mendasar inilah yang menjadi dasar dari seluruh argumen-argumen Deedat yang mempertentangkan Kristus menurut ajaran Islam dan ajaran Kristen; dan praktis hanya ada satu kesimpulan, yakni bahwa Yesus yang dalam Alkitab itu ialah Yesus yang asli / benar, dan bukan Isa yang di dalam Al Qur’an. Kami akan menganalisa pokok-pokok lain dalam buku Deedat yang menghubungkan Isa dalam Al Qur’ an dengan Yesus dalam Alkitab. 2. MARIA DALAM AL QUR’AN DAN ALKITAB Deedat bercerita banyak, bukan saja mengenai ajaran Al Qur’an tentang Yesus, tetapi juga ajarannya tentang Maria, Ibu Yesus. Dengan judul “Kelahiran Maria”, ia mengatakan: Menurut cerita, nenek Yesus dari pihak ibunya, Hannah, sebelumnya mandul. Ia mencurahkan isi hatinya kepada Tuhan; jika Tuhan memberikan dia seorang anak, ia pasti akan menyerahkan anak itu untuk melayani Tuhan di dalam baitNya. (ha1.9 dalam buku Deedat tsb.) Setiap anak Kristen yang ikut sekolah minggu tahu tentang Hanna, dan bagaimana ia berdoa kepada Tuhan untuk mendapat seorang anak laki-Iaki serta berjanji untuk memberikan dia melayani Tuhan seumur hidupnya jika Tuhan mengabulkan doanya. Hanya satu masalahnya, yakni bahwa anak yang dilahirkannya ialah Samuel, yang menjadi nabi dan mengurapi Daud menjadi raja atas Israel kira- kira seribu tahun sebelum zaman Maria dan Yesus! Doanya tertulis di I Samuel 1: 11, dan di ayat kemudian dari pasal yang sarna kita rnembaca: Maka setahun kemudian mengandunglah Hanna dan melahirkan seorang anak laki-laki. Ia menamai anak itu Samuel, sebab katanya: “Aku telah memintanya dari Tuhan” (I Samuel 1:20). Bagaimana sampai terjadi bahwa tuan Deedat yang menyebut dirinya “Sarjana Muslim tentang Alkitab” membuat kekhilafan yang mencolok, yakni tidak dapat membedakan antara ibu Samuel dan ibu Maria. Sebabnya ialah bahwa Al Qur’an sendiri mencarnpuradukkan kedua wan ita ini, dan walaupun tidak menyebut nama Hanna, mencatat anakronisme itu yang mengacaubalaukan antara kedua wanita itu (Surat 3 Ali Imran 35-36). (Beberapa kitab–kitab Hadist dengan tegas mengatakan bahwa nama ibu Maria KRISTUS MENURUT AJARAN ISLAM DAN KRISTEN memang Hanna, dan baik komentar zaman dulu maupun komentar modern dari Al Qur’an mengaku bahwa inilah namanya yang sebenarnya). Pada halaman berikut dari bukunya Deedat mengatakan “Inilah kisahnya. Tetapi dari mana Muhammad rnendapat pengetahuan ini? Dia adalah seorang Umrni (buta huruf). Dia tidak dapat membaca atau menulis” (hal.10 dalam buku Deedat tsb). Karena itu jelas telah terjadi kekhilafan, pertanyaan ini memang tepat sekali! Deedat rnenunjuk kepada keadaan buta huruf dari Muhammad untuk memperkuat klaim bahwa Al Qur’an adalah Firman Allah, tetapi karena ia telah mencampur adukkan kedua wanita ini, sudah cukup jelas bahwa keadaan buta hurufnya memperkuat bukti bahwa dialah penyusun buku itu yang sebenarnya. Seandainya ia mengetahui isi kitab-kitab suci orang Yahudi, ia tidak akan berbuat kesalahan seperti itu. Dan sebenarnya seluruh kisah tentang kelahiran dan tugas Maria di dalam Al Qur’ an merupakan pencampuradukkan dari beberapa peristiwa di dalam Alkitab. Salah satu dari pencampuradukan itu: Maria sendiri dikira sama dengan Elia, karena Elia lah yang berada di tempat persembunyian dan diberi makan oleh burung-burung gagak yang mengantarkan makanan kepadanya (I Raja-raja 17:6; Al Qur’an mengatakan bahwa juga Maria diberi makan dari sorga dalam surat Ali Imran ayat 37). Namun demikian, yang menjadi petunjuk yang sebenarnya bagi kami mengenai dari mana penulis cerita ini mendapat bahannya, ialah nama yang diberikan kepada ibu Maria, yakni Hanna. Barangkali pada fase ini kami perlu menyebutkan bahwa cerita aslinya pertama kali terdapat dalam suatu buku apokrif yang berjudul “Protoevangelium dari Yakobus Kedl” yang begitu saja dimasukkan oleh Muhammad ke dalam Al Qur’ an tanpa menyadari bahwa kitab itu bersifat mitos. Cerita itu timbul dari pencampur-adukkan doa Hanna untuk mendapatkan seorang anak laki-Iaki, dan ayat berikut dari Injil Lukas: Lagipula di situ ada Hana, seorang nabi perempuan, anak Fanuel dari suku Asyer. Ia sudah sang at lanjut umurnya. Sesudah kawin ia hidup tujuh tahun lamanya bersama suaminya, dan sekarang ia janda dan berumur delapan puluh tahun empat tahun. Ia tidak pernah meninggalkan bait Allah dan siang malam beribadah dengan berpuasa dan berdoa. Dan pada ketika itu juga datanglah ia ke situ dan mengucap syukur kepada Allah dan berbicara tentang Anak itu kepada semua orang yang menantikan kelepasan untuk Yerusalem. (Lukas 2:36-38) Kita dapat mengerti bagaimana anakronisme itu (Kekhilafan mengenai waktu terjadinya peristiwa-peristiwa tertentu) timbul. Kembali kita membaca tentang seorang wanita yang nama aslinya dalam bahasa Ibrani ‘Hana’, tatapi kita membaca bahwa wanita ini yang tinggal di dalam Bait Allah siang dan malam, beribadah dengan berdoa dan berpuasa selama bertahun-tahun. Jelas bahwa Maria telah dicampur-adukkan, bukan saja dengan Elia dan Samuel, tetapi juga dengan Hana, seorang nabiah! Jelas bahwa kedua wan ita bernama Hana ibu Samuel dan anak Fanuel-telah dicampur-adukkan, dan oleh sebab itu cerita dalam surat Ali Imran dalam Al Qur’ an merupakan campuran dari dua kisah mengenai kedua wanita ini di dalam Alkitab yang sarna sekali berlainan. KRISTUS MENURUT AJARAN ISLAM DAN KRISTEN Dengan demikian jelaslah sudah bahwa Deedat telah membuat kesalahan besar dengan mencampur-adukkan ibu Maria dengan seorang wanita yang hidup sepuluh abad sebelum dia. Tetapi seakan-akan ini belum tercakup, dia mengutip suatu ayat yang lain dari Al Qur’ an dalam bukunya yang mencampuradukan Maria sendiri dengan seorang wanita lain yang hidup hampir dua puluh abad sebelum dia. Pada halaman 15 dari bukunya Christ in Islam, Deedat mengutip kata-kata berikut yang ditujukan kepada Maria oleh tetanggatetangganya: Yaa ukhta Haaruuna – “Hai saudara perempuan Harun” (Surat 12 Maryam ayat 28) Pada halaman berikutnya dia mengutip komentar Yusuf Ali tentang gelar ‘saudara perempuan Harun’ yang menurut penterjemahnya ini ‘mengingatkan Maria akan garis keturunannya yang terhormat dan akan tingginya moril dari ayah dan ibunya’. Masalahnya di sini adalah bahwa satu-satunya Harun yang disebut di dalam Al Qur’an ialah imam Lewi, saudara Musa, yang hidup hampir dua ribu tahun sebelum Yesus! Secara khusus dikutip ucapan Musa Haaruuna akhi-‘Harun saudaraku’ di dalam AI Qur’an (Surat 20 Thaha ayat 30). Oleh sebab itu bagaimana mungkin Maria, ibu Yesus, juga saudara perempuan Harun dan Musa? Dalam hal ini kekhilafan Muhammad bukanlah disebabkan oleh tulisan-tulisan apokrif, seperti dalam halnya Hana dan Samuel. Kali ini kekhilafan tersebut adalah semata-mata dari dia sendiri. Selama hidupnya orang-orang kristen menceritakan anakronisme ini kepadanya, dan jawabannya ialah bahwa orang-orang zaman dulu mempunyai kebiasaan untuk memberi nama kepada saudara-saudara mereka menurut nama rasul-rasul dan orang-orang saleh yang telah mendahului mereka (Sahih Muslim, jilid lll, haI.I169). . Akan tetapi sangat sulit untuk menerima penjelasan ini, karena tidak ada contoh lain di dalam Al Qur’an di mana hal itu terjadi. Juga hampir tidak mungkin Harun disebut saudara (akha) dari Musa di dalam Al Qur’an menurut pengertian sebenarnya (harfiah) jika Maria hanya disebut saudara perempuan (ukhta) secara kiasan. Di bagian lain dari Al Qur’an kata ukhtun (saudara perempuan) selalu berarti saudara perempuan kandung (seperti di surat 4 An Nisa ayat 12,23 dan 176) dan pemakaian kata itu dalam hal Maria hanya dapat berarti ‘saudara perempuan kandung dari Harun’. Hal itu tidak dapat dijelaskan begitu saja dengan mengatakan bahwa saudara perempuan Harun hanya berarti menamai Maria menurut leluhurnya Harun, seperti dikatakan oleh Muhammad. Sekalipun maksudnya memang itu, masih ada kesulitan-kesulitan yang mendalam, karena akan mengarah kepada anggapan–anggapan yang tidak mungkin dipertahankan. Pada zaman itu orang hanya disebut sebagai anak laki-laki atau anak perempuan (tidak pernah saudara laki-Iaki atau saudara perempuan) dari orang tua mereka (misalnya di dalam Matius 1: 1 yang mengatakan Yesus adalah ‘anak Daud, anak Abraham’, dan Lukas 1 :5, di mana Elizabet disebut ‘dari keturunan Harun’. Masalahnya ialah bahwa Maria sarna sekali bukan dari keturunan Harun! Harun adalah imam Lewi, salah satu dari anak-anak Yakub. Sebaliknya Maria berasal dari keturunan Yehuda, anak Yakub yang lain, melalui garis keturunan Daud (Lukas 1:32). Dia bahkan bukan dari suku yang sarna seperti Harun. Satu-satunya hubungan antara mereka hanyalah bersifat nasional dan etnis, yang sangat jauh. Benar bahwa Elisabet disebut ‘anaknya’ di dalam Lukas 1:36, tetapi seandainya terjadi kawin–mawin antara nenek moyang mereka, itu mestinya di pihak Elisabet. Salah satu dari moyangnya rupanya kawin dengan orang dari suku Yehuda (hal mana tidak mengherankan, karena setelah pembuangan ke Asiria dan Babel, suku inilah merupakan sisa Israel yang terbanyak jumlahnya, yang akhirnya kembali ke tanah Perjanjian Palestina. Sebaliknya secara khusus disebut di dalam Alkitab bahwa Yesus adalah Imam Besar yang kekal menurut peraturan Melkisedek, dan oleh sebab itu Ia tidak mungkin berasal dari Lewi melalui Harun. Sejalan dengan itu ibunya Maria tidak mungkin mempunyai darah Lewi di dalam dirinya, dengan demikian sarna sekali tidak berasal dari dan mempunyai hubungan keluarga dengan Harun: Karena itu, andaikata oleh imamat Lewi telah tercapai kesempurnaan-sebab karena imamat itu umat Israel telah menerima Taurat – apakah sebabnya masih perlu seorang lain ditetapkan menjadi imam besar menurut peraturan Melkisedek dan yang tentang dia tidak dikatakan menurut peraturan Harun? Sebab jikalau imamat berubah, dengan sendirinya akan berubah pula hukum Taurat itu. Sebab la, yang dimaksudkan di sini, termasuk suku lain; dari suku ini tidak ada seorangpun yang pernah melayani di mezbah. Sebab telah diketahui semua orang, bahwa Tuhan kita berasal dari suku Yehuda dan mengenai suku itu Musa tidak pernah mengatakan suatu apapun tentang imam-imam. Dan hal itu jauh lebih nyata lagi, jikalau ditetapkan seorang imam lain menurut cara Melkisedek, yang menjadi Imam bukan berdasarkan peraturan–peraturan manusia, tetapi berdasarkan hidup yang tidak dapat binasa (Ibrani 7:11-16). Oleh sebab itu jelas sekali bahwa antara Maria dan Harun sarna sekali tidak ada hubungan keluarga, dan gelar yang diberikan kepadanya di dalam Al Qur’ an sungguh tidak pada tempatnya. Jadi bagaimana kekhilafan ini bisa timbul? Kita harus berkonsuItasi dengan Alkitab, dan disini kita membaca: Lalu Miryam, nabiah itu, saudara perempuan Harun,mengambil rebana ditangannya. (Keluaran 15:20) Wanita yang dibicarakan di sini adalah saudara perempuan yang asli/sebenarnya dari Harun, yang hidup berabad-abad sebelum ibu Yesus, dan kekacauan itu timbul karena nama kedua wanita itu sarna di dalam bahasa Ibrani, yakni Miriam (seperti dalam bahasa Arab, yakni Maryam). Kita telah melihat bahwa ukhta Harun di dalam Al Qur’ an harus berarti saudara kandung dari Harun, dan Miryam memang saudara kandungnya. Jelas bahwa Muhammad telah mencampuradukkan Maryam, ibu Yesus, dengan wanita ini. Lagipula bukti ini diperkuat lagi oleh nama ayah Maryam di dalam Al Qur’an. Oalam Alkitab kita membaca bahwa Yokhebed “melahirkan bagi Amran Harun, Musa dan Miryam” (Bilangan 26:59). Jadi ayah Harun dan Miryam adalah orang yang bernama Amran – namun nama itu juga yang diberikan kepada ayah Maria, ibu Yesus, di dalam Al Qur’an! Dia disebut Imran, nama Amran dalam bahasa Arab (sebagaimana Ibrahim -Abraham dalam bahasa Arab). Itulah sebabnya Maria sengaja disebut Maryamabnata Imran (Maria, anak perempuan Imran) di dalam Al Qur’an (Surat 60 At tahrim ayat 12). Jadi Maria bukan saja disebut saudara perempuan Harun, tetapi juga anak perempuan dari Imran. Karena itu kami mempunyai bukti ganda bahwa Maria memang secara keliru telah dikira sarna dengan Miriam, adik perempuan Harun dan anak perempuan Amran. Lagipula, pada tempatnya untuk bertanya apa sebab Maria disebut “saudara perempuan Harun” di dalam Al Qur’an, seandainya dia tidak dicampuradukkan dengan Miriam? Kami telah perlihatkan bahwa dia sama sekali bukan keturunan Harun, dan hubungan keluarganya dengan Harun tidak lebih dekat dibandingkan dengan tokoh Israel manapun. Oleh karena itu, apa relevansi dari penyebutan Maria sebagai saudara perempuan Harun? Apa sebab dia disebut sebagai keturunan Harun, dan bukan keturunan Musa, Elia, Salomo, Yusuf atau salah satu dari antara nabi-nabi ? Kami sama sekali tidak menemukan sesuatu relevansi dari gelar itu, dan dari ayat tersebut di atas yang dikutip dari kitab Ibrani, juga sudah jelas bahwa sebaliknya gelar itu tidak pada tempatnya. Jadi bukan saja Al Qur’an mencampur-adukkan kedua Hana, tetapi juga kedua Maria. Deedat dengan susah payah mencoba untuk membuktikan di dalam bukunya bahwa kisah kehidupan Maria sebagai tertulis di dalam Alkitab, tetapi jika yang dalam Al Quran itu terang-terangan merupakan anakronisme (penempatan kejadian pada waktu yang salah) kita lihat, sudah pasti kisah yang dalam Alkitablah yang benar. Sebagai kesimpulan, kami hendak membahas secara singkat tiga hal lain yang dikemukakan Deedat mengenai Maria Pada suatu halaman dia mengutip Surat 3 Ali Imran ayat 42 yang menyebut bahwa malaikat berkata kepada Maria bahwa Allah “telah memilih kamu atas segala wan ita di dunia “, dan selanjutnya berkomentar : Penghormatan seperti itu tidak diberikan kepada Maria sekalipun di dalam Alkitab orang Kristen! (hal.8 dari buku Deedat tsb). Tuduhan ini sama sekali tidak beralasan karena Alkitab mengatakan persis hal yang sama seperti ayat yang dikutip dari Al Qur’ an, terbukti dari ucapan Elisabet kapada Maria: “Diberkatilah engkau di antara semua perempuan dan diberkatilah buah rahimmu ” (Lukas 1: 42) Sebenarnya ayat inilah yang menerangkan kepada kita kenapa Maria dipilih di atas segala wanita di dunia. Pernyataan bahwa dia mendapat kehormatan itu, baik di dalam Al Qur’an maupun di dalam Alkitab, hanyalah dalam konteks janji bahwa dia akan melahirkan anak laki-Iaki, bayi Yesus yang kudus, Mesias yang telah lama ditunggu–tunggu (surat 3 Ali Imran ayat 45; Lukas 1: 31–33). Tepat sekali kata-kata Elisabet: “Diberkatilah buah rahimmu” .Maria menjadi terkemuka di antara kaum perempuan, dipilih atas wanita di dunia, hanya karena dia melahirkan yang terkemuka di antara semua manusia. Dipilih atas segala pria di dunia sebagai Juru Selamat dunia, yaitu Yesus Kristus. Hal kedua yang dikemukakan deedat yang layak diperhatikan ialah bahwa satu Surat di dalam Al Qur’an, Surat Maryarn, “untuk rnenghormati Maria, ibu Yesus” (ha1.11 dari buku Oeedat tsb). Akan lebih baik lagi seandainya Oeedat rnengungkapkan bahwa Maria adalah satu-satunya wanita yang namanya di sebut di dalam Al Qur’an, dan itu terjadi dibanyak ayat.Tidak ada wanita yang namanya disebut begitu sering seperti halnya Maria. Muhammad bertindak benar dengan menghormati Maria, tetapi sudah jelas bahwa Maria hanya layak mendapat kehormatan itu karena dia ibu dari yang terkemuka yang pernah hidup, yakni Yesus Kristus. Terakhir, Deedat, yang selalu mencari kesempatan untuk mencari kesalahan dalam Alkitab mengkritik sebutan “Perempuan” yang dipakai Yesus waktu berbicara dengan ibunya di Yohanes 2:4, dengan mengatakan bahwa Yesus “berlaku tidak hormat terhadap ibunya” (hal. 19 dari buku Deedat tsb.) la menyarankan bahwa lebih pantas jika Yesus menyapa dia dengan “ibu”. (catatan penerjemah : dalam Alkitab terjemahan lama memang dipakai kata “perempuan”, tetapi dalam terjemahan Baru sudah diganti dengan “ibu”). (catatan penerjemah: dalam Alkitab terjemahan lama memang dipakai kata “perempuan”, tetapi dalam terjemahan Baru sudah diganti dengan “ibu”). Kembali Deedat memperlihatkan kebodohan-nya mengenai Alkitab dan zaman penulisan-nya, karena sebutan “perempuan” adalah sebutan yang menandakan hormat dan Yesus memakainya sewaktu la berbicara kepada wanita-wan ita. Dalam Injil Yohanes kita membaca bahwa pemimpin-pemimpin Yahudi mencoba untuk melempari seorang wan ita yang tertangkap basah berbuat zinah, dan meminta keputusan Yesus mengenai hal itu. la menjawab: “Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu” (Yohanes 8:7). Setelah mereka semuanya pergi, fa berkata kepadanya, “Hai perempuan, di manakah mereka? Tidak adakah seorang yang menghukum engkau ?” (Yohanes 8:10). Ketika dia menjawab, “Tidak ada, Tuhan”. Yesus berkata:” Aku tidak menghukum engkau; pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi ” (Yohanes 8:11). Sambi! mengulurkan tangan belas kasihan kepadanya, Yesus menyapanya dengan “Hai perempuan”. Apakah ini “Kelakuan yang tidak hormat”? Sebutan itu adalah murni tanda menghormati dan menghargai, seperti “Madame” di bahasa Perancis atau “Dame” di bahasa Afrika. Yesus juga memakai sebutan ini waktu menghibur perempuan Samaria (Yohanes 4:21) dan kembali menyapa ibunya dengan cara yang sarna sewaktu tergantung di kayu salib, dan melihat Maria dan murid yang dikasihinya, Yohanes, berdiri di sampingnya. la berkata kepada Maria: “Hai, perempuan, tengoklah anakmu” (Yohanes 19:26, terjemahan lama) Kemudian la berkata kepada Yohanes, “lnilah ibumu” dan sejak saat itu “murid itu menerima dia di dalam rumahnya” (Yohanes 19:27). Walaupun la sedang menanggung penderitaan yang ngeri di atas kayu salib, la tidak melupakan ibu-Nya, dan dengan lemah lembut menyerahkan dia kepada murid yang terdekat kepada-Nya di antara mereka yang mengikut Dia. Setelah kebangkitannya, la kembali memakai sebutan “Perempuan” waktu berbicara kepada Maria Magdalena, murid-Nya yang terdekat di antara wanita–wanita yang mengikut Dia (Yohanes 20: 15, terjemahan lama). Setiap orang yang membaca kisah ini dengan sungguh-sungguh harus menarik kesimpulan bahwa sebutan tadi adalah yang menunjukkan penghormatan. Untuk menyimpulkannya, kami hanya dapat mengatakan bahwa Deedat telah mengacaukan kehidupan Maria dan sebutan–sebutan/gelar-gelar yang diberikan kepadanya di dalam Al Qur’an dan Alkitab. Tidak diragukan lagi bahwa kisah Alkitab tentang kedudukannya yang terhormat, garis keturunannya dan kehidupannya adalah benar. 3. GELAR YANG HANYA DIBERlKAN KEPADA YESUS Bukan saja Deedat memperlihatkan bahwa pengetahuannya mengenai Alkitab minim sekali dalam keterangan-keterangannya tentang ibu Yesus, akan tetapi kebodohannya ini nampak lagi dalam penjelasannya yang singkat mengenai gelar Yesus di dalam Alkitab, yakni Kristus. la mengemukakan bahwa kata asli bahasa Ibrani “masaha” (dari kata inilah mashiah, yakni Mesias, atau Kristus) adalah perkataan biasa yang berarti pelbagai macam pengurapan, dan bahwa kata itu dipakai untuk imam-imam, tiang–tiang, tabernakel-tabernakel, dan sebagainya yang dikhususkan untuk ibadah dan dikuduskan untuk tujuan itu. Argumen Oeedat ialah bahwa walaupun Yesus disebut Mesias di dalam Alkitab, atau Kristos dalam bahasa Yunani, hal itu tidak membuat dia istimewa/unik, karena “setiap nabi Allah memang diurapi atau diangkat” (ha1.13 dari buku Oeedat tsb). Deedat meneruskan keterangannya bahwa dalam ajaran Islam gelar-gelar tertentu diberikan kepada nabi-nabi tertentu yang secara umum berlaku bagi semua nabi. la mengatakan kalau Muhammad disebut rasullah (utusan Allah) dan Musa Kalimullah (firman Allah), gelar-gelar ini berlaku bagi semua nabi, karena mereka semua adalah utusan Allah dan Allah berbicara kepada mereka secara berkala. Oleh sebab itu kesimpulannya ialah bahwa gelar Kristus bukanlah gelar unik/istimewa dan bahwa sejalan dengan itu, Yesus tidaklah berbeda dari utusan-utusan Allah yang lain. Kembali Oeedat memperlihatkan kebodohan-nya karena gelar yang diberikan kepada Yesus di dalam Alkitab sesungguhnya (dalam aslinya bahasa Yunani) ho Christos, artinya, Kristus itu (the Christ). Pemakaian kata “the” dalam bahasa Inggris memberi pengertian bahwa gelar itu hanya untuk Yesus (ekslusif), dan mengungkapkan bahwa Yesus sungguh Mesias itu (the Messiah), yang diurapi oleh Allah, dan tidak ada nabi-nabi lain yang diurapi demikian. Sebenarnya konstruksi kalimat yang sarna terdapat di dalam Al Qur’an, yang menyebut Yesus a/-Masih, Mesias itu, the Messiah, yakni satu-satunya pribadi yang menerima gelar ini. Memang di dalam Al Qur’ an Yesus juga disebut rasul, paling sedikit sepuluh kali (misalnya di Surat 4 An Nissa ayat 171, yang sengaja menyebut Yesus rasulullah) dan di surat 3 Ali Imran ayat 45, di mana Yesus disebut kalimatim-minhu, yakni “kalimat dari padaNya”. Tetapi gelar al-masih, Mesias itu, diberikan hanya kepada Yesus di dalam Al Qur’an, dan demikian juga gelar ho Christos di dalam Alkitab tidak diberikan kepada orang lain. Yesus secara unik memang Mesias dan hanya dia yang disebut demikian. Tentu saja tujuan Deedat ialah untuk menurunkan derajat Yesus ke tingkat nabi biasa; oleh karena itu ia diresahkan oleh gelar Mesias (atau Kristus) yang unik itu. Akan tetapi seluruh argumennya didasarkan atas anggapan yang keliru bahwa gelar itu tidak pernah diberikan kepada Yesus dalam arti yang khusus dan unik. Al Qur’ an yang dengan benar menyebut Yesus AI-Masih tidak berusaha untuk menjelaskan gelar itu. Kalau begitu, apa makna yang sebenarnya? Orang tidak memerlukan usaha Kristiani di sini untuk merubah “logam biasa menjadi emas mengkilap” (hal.13 dari buku Deedat tsb), menurut imajinasi Deedat untuk mening-gikan status Mesias di atas nabi-nabi yang lain. Karena orang-orang Yahudilah yang berbicara tentang datangnya seorang Pemimpin Agung yang mereka sebut Mesias, sesuai dengan pemakaian gelar ini di dalam kitab Sud mereka untuk Peminpin tersebut (Daniel 9:26). Di dalam kitab-kitab para nabi mereka tertulis secara berulang-ulang tentang datangnya seorang yang diurapi Allah, seorang bukan nabi biasa, tetapi yang akan menjadi Juru Selamat dunia (sebagai contoh: Yesaya 7:14; 9:6-7; 42:1-4; Yeremia 23:5-6; Mikha 5:2-4 dan Zakharia 6:12-13). Ia akan mendirikan kerajaan Allah yang kekal, dan akan memerintah segala bangsa. Ia pada mulanya akan direndahkan (Yesaya 53:1-12) dan disingkirkan (Daniel 9:26), tetapi pada kedatangannya kembali di akhir zaman, Ia akan membawa keselamatan dan peng-hakiman Allah, memerintah dalam keadilan dan kemuliaan atas umatNya yang benar, serta menaklukkan musuh-musuhNya dari seluruh dunia di bawah kakiNya (Mazmur 110:1). Orang-orang Yahudi tahu bahwa orang yang agung ini, Mesias, akan datang; dan ketika Yesus memang datang, mereka berpikir-pikir apakah Oia Mesias itu (Yohanes 7:31, 41-43, 10:24; Matius 26:63). Beberapa kali Ia terang–terangan mengkonfirmasikan bahwa Dialah Mesias itu (Yohanes 4:26; Matius 16: 17; Markus 14:62) dan mengatakan kepada orang-orang Yahudi bahwa Dia akan datang kembali di atas awan-awan dengan kuasa dan kemuliaan, dan bahwa mereka akan melihat Oia duduk di sebelah kanan Allah (Matius 26:64). Tidak diperlukan “permainan kata-kata” oleh orang-orang Kristen (hal.13 dari buku Oeedat terse but) untuk meninggikan Yesus ke status Juru Selamat dan Mesias Allah yang kekal. Orang-orang Yahudi sendiri mengatakan bahwa Mesias itu bukanlah dari “logam biasa” seperti nabi-nabi yang lain, tetapi dibandingkan dengan mereka, sungguh dari “emas murni”, dan Yesus memang demikian! Tragis bahwa orang-orang Yahudi menolak Mesias mereka, penggenapan harapan-harapan mereka, dan oleh sebab itu disingkirkan tidak lama kemudian (pada tahun 70), dan sampai sekarang ibadah mereka telah kehilangan makna dan kemuliaan yang semula. Tragedi yang lebih ironis lagi ialah sikap dunia Islam, yang dengan satu ucapan mengaku Yesus sebagai Mesias, tetapi dengan satu ucapan lain mengklaim bahwa Dia hanya nabi biasa. Makna gelar Yesus sama sekali tidak dimengerti oleh dunia Islam. Yesus Kristus adalah satu-satunya Juru selamat dunia, Mesias yang unik yang diutus Allah untuk menyelamatkan bangsa-bangsa. Gelar itu hanyalah untuk Dia dan memberikan kepada-Nya status yang tertinggi di antara anak-anak manusia Raja Kemuliaan yang akan rnemerintah selama-Iamanya. 4. SEBUAH PEMIKIRAN TENTANG KELAHIRAN YESUS Prasangka Deedat terhadap Alkitab orang Kristen terungkap dari komentarnya terhadap kelahiran Yesus. Ia mengutip Lukas 1 :35 yang mencatat perkataan Malaikat Gabriel kepada Maria bahwa Roh Kudus akan “turun atas-Nya” dan bahwa kuasa Allah yang mahatinggi akan “menaungi” Dia. Komen-tarnya sebagai berikut: Bahasa yang dipakai di sini kasar, kata-kata kotor – anda setuju? (ha1.24 dari buku Oeedat tersebut) . Dalam bukunya itu “kata-kata kotor” dicetak dengan huruf-huruf besar. Ada yang mengatakan “Keindahan adalah di mata yang melihatnya”. Rupanya kebalikannya juga benar. Deedat menyarankan bahwa ada sesuatu yang tak senonoh dalam cerita Alkitab tentang kelahiran Yesus. Dengan sengaja dan secara sangat mencolok dia menyembunyikan bagian terakhir dari ayat itu: “Sebab itu anak yang akan kau lahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah” (Lukas 1 :35). Seluruh ayat itu berkonteks kekudusan. Karena anak ini akan dilahirkan bukan oleh perantaraan daging yang murni, tetapi oleh kuasa Roh Kudus. Sebab itu anak itu tidak akan dikuasai oleh sifat kedagingan dan dosa, seperti orang-orang lain, tetapi kudus, Anak Allah. Bagaimana seseorang dapat mengatakan ini kasar, tidak dapat dimengerti. Al Qur’ an sendiri mengajarkan bahwa alasan agar Yesus dilahirkan hanya melalui kuasa ilahi adalah Kekudusan-Nya yang unik (surat Maryam 19 ayat 19). Perkataan-perkataan berikut mengenai dalam hal ini: Bagi orang suci semuaya suci tetapi bagi orang najis dan bagi orang tidak beriman suatupun tidak ada yang suci, karena baik akal maupun suara hati mereka najis (Titus 1:15). Dalam Injil Lukas kita sering membaca tentang Roh Kudus “turun” atas orang-orang, dan setiap kali hal itu terjadi, ungkapan itu berarti pengurapan pengaruhNya yang Kudus. Simeon adalah seorang yang “benar dan saleh” dan “Roh Kudus ada di atasNya” (Lukas 2:25), dan waktu Yesus dibaptis dan sedang berdoa, “turunlah Roh Kudus ke atasNya” (Lukas3:22). Demikian pula ketika kemu/iaan Allah nampak di atas Yes us sewaktu wajahNya berubah, “datanglah awan menaungi mereka” (Lukas 9:34). Bagaimana mungkin orang dapat mengatakan, jika ungkapan-ungkapan demikian dipakai rnengenai kelahiran Yesus (yakni bahwa Roh Kudus “turun atas” Maria dan bahwa kuasa Allah “menaungi” dia), bahwa itu “kasarkata- kata kotor”? Sudah cukup jelas bahwa kalimat-kalimat yang dipakai untuk menerangkan cara kelahiran Kristus memang biasa dipakai di dalam Alkitab untuk menjelaskan setiap peristiwa di mana seseorang diurapi dengan kuasa dan kekudusan Allah. Kami sungguh tidak dapat mengerti apa dasa argumen Oeedat, dan kembali kami mendapat kesan bahwa dia begitu berprasangka terhadap iman Kristiani, sehingga melontarkan tuduhan-tuduhan yang tidak beralasan terhadapnya. Usahanya untuk memperban-dingkan versi Alkitab tentang kelahiran Yesus dengan versi Al Qur’ an, serta mengatakan bahwa versi Alkitab tidak tepat, juga sia-sia. Oeedat menulis di halaman 24 dari bukunya: Bagi Allah untuk menciptakan seorang Yesus, tanpa bapak manusia, Ia hanya menghen-dakinya. Jika Ia hendak menciptakan sejuta Yesus-Yesus tanpa bapak atau ibu, cukup bagiNya dengan hanya menghendakinya. Kalau benar begitu, kenapa Allah tidak menciptakan “sejuta Yesus.:vesus tanpa bapak atau ibu” ? Fakta bahwa hanya satu orang yang dilahirkan dengan cara ini menunjukkan bahwa bukan kehendak Allah agar banyak dilahirkan dengan cara demikian, tanpa bapak. Sebaliknya, sudah jelas bahwa kehendak Allah adalah bahwa hanya satu Pribadi yang unik yang dilahirkan secara demikian. Tentu ada sesuatu yang unik pada manusia Yesus sehingga dilahirkan dengan cara ini. Semua manusia biasa mempunyai ayah dan ibu, termasuk para nabi. Hanya ada satu alasan apa sebab Yesus tidak mempunyai ayah manusia. Sebagai Anak dari Bapa yang kekal, mutlak diperlukan bahwa dia dilahirkan sebagai manusia dengan cara luar biasa tanpa earn pur tangan manusia dan hanya oleh kuasa Roh Allah. Hal ini sudah cukup jelas. Percurna saja bagi Oeedat untuk mengutip dari terjernahan dan komentar Yusuf Ali atas Surat 3 Ali Imran ayat 59, di mana Yusuf Ali mengatakan bahwa Adam tidak punya bapak dan ibu sehingga lebih berhak (begitu saran Deedat pada ha1.26 dari bukunya) untuk disebut anak Allah. Adam diciptakan sebagai manusia dewasa karena tidak mungkin bagi dia untuk dilahirkan dari orangtua manusia. Ada yang harus diciptakan sebagai manusia yang pertama. Akan tetapi Yesus lahir dari seorang wanita saja ketika hukum Allah tentang proses alamiah menurunkan keturunan telah berlaku selama berabad–abad. Jelas mengapa Adam tidak punya bapak atau ibu, tetapi apakah sebabnya menghentikan proses alamiah menurunkan keturunan supaya Yesus dilahirkan dari seorang ibu saja? Tidak ada alasan yang lebih tepat dari alasan berikut di dalam Alkitab yang mengemukakan kontras yang mendalam antara Yesus dan Adam: Manusia pertama berasal dari debu dan tanah dan bersifat jasmani, manusia kedua berasal dari sorga (I Korintus 15:47). Adam hanyalah manusia biasa yang alamiah yang ke dalamnya Allah menghembuskan nafas kehidupan. Akan tetapi Yesus adalah Pribadi yang abadi, Roh yang memberi hidup, yang datang dari sorga. Oleh sebab itu demi proses kelahiranNya proses turun–temurunnya manusia di bumi ini harus dihentikan. Dialah nafas kehidupan itu, dan mereka yang percaya kepada-Nya menerima hidup kekal, dan pada waktunya akan diubah menjadi serupa dengan Dia. 5. MELKISEDEK – TIPE DARl KHISTUS YANG AKAN DATANG “Kita sekarang memperhatikan cara Deedat mengomentari persamaan antara Yesus dan pendahuluNya, Melkisedek. Mengenai Melkisedek dia berkata bahwa “dia adalah seorang yang lebih agung dari Yesus” (hal. 26 dari bukunya) dan mengutip Ibrani 7:3 yang mengatakan bahwa Melkisedek tidak berbapak, tidak beribu, tidak bersilsilah, harinya tidak berawal dan hidupnya tidak berkesudahan. Setelah keterangan ini muncullah tiga titik-titik yang nampaknya biasa-biasa dalam buku Deedat tsb (ha1.26). Ini tidak mengherankan – titik-titik seperti itu muncul juga di buku-buku karangannya yang lain dan di papan-papan nama yang diterbitkan oleh Islamic Propagation Centre kepunyaannya. Ketiga titik-titik itu selalu mengganti kata-kata tertentu yang telah secara licik disembunyikan dari teksnya oleh Deedat, karena kata-kata tersebut membuktikan ketidakbenaran dari hal-hal yang hendak dibuktikannya. Sungguh akal licik! Kami akan mengutip seluruh bagian dari Ibrani 7, dengan menggarisbawahi bagian-bagian dari teks yang disembunyikan oleh Deedat dan diganti dengan tiga titik-titik kecil: Sebab Melkisedek ini adalah raja salem dan imam Allah yang Mahatinggi; ia pergi menyongsong Abraham ketika Abraham kembali dari mengalahkan raja-raja, dan memberkati dia. Kepadanyapun Abraham memberikan sepersepuluh dari semuanya. Menurut arti namanya Melkisedek adalah pertama-tama raja kebenaran, dan juga raja salem, yaitu raja damai sejahtera. la tidak berbapak, tidak beribu, tidak bersilsilah, harinya tidak berawal dan hidupnya tidak berkesudahan, dan karena itu ia dijadikan sama dengan Anak Allah, ia tetap menjadi imam sampai selama-lamanya. (Ibrani 7:1- 3). Kata -kata penutup yang digarisbawahi terang-terangan menyangkal apa yang hendak dibuktikan oleh Deedat, yakni bahwa Melkisedek “lebih agung dari Yesus”, karena kata-kata penutup itu jelas mengatakan bahwa Melkisedek hanya sama (menyerupai) Anak Allah. Dengan demikian, dia hanya pendahulu, tipe, bayangan dan contoh yang terbatas dari Imam Besar abadi yang akan datang. Hal yang dikemukakan oleh ayat-ayat dari Ibrani tersebut ialah bahwa Alkitab tidak memuat silsilah Melkisedek, bukan bahwa dia tidak mempunyai silsilah. Alkitab memang tidak menyebut tanggal kelahirannya atau tanggal meninggalnya. la muncul dalam beberapa ayat dari Kejadian 14 yang melukiskan dia sebagai Raja Salem yang menyongsong Abraham sekembalinya dari mengalahkan orang–orang yang menawan keponakannya Lot. Secara jelas Melkisedek disebut “imam Allah yang Mahatinggi” (Kejadian 14:18) Tetapi di luar keterangan ini tidak ada lagi yang lain tentang dia. Argumen yang dikemukakan dalam Surat kepada orang Ibrani ialah bahwa Yesus bukan imam Lewi menurut peraturan Harun, tetapi imam besar untuk selama-lamanya menurut peraturan Melkisedek. Ini berarti bahwa karena mula dan akhir Melkisedek tidak disebut di dalam Alkitab, dia dalam hal ini adalah tipe dari Yesus, yang memang datang dari sorga, Pribadi yang abadi yang sungguh-sungguh tidak berawal dan berakhir dalam arti yang mutlak. Melkisedek hanya seperti Dia – hal yang disembunyikan Deedat secara licik – dan keterangan singkat tentang karakternya sebagai imam Allah, yang kepadanya Abraham memberi perpuluhan, merupakan contoh dari imam Allah yang akan datang, imam yang benar dan terakhir, yakni Yesus Kristus. 6. YESUS – ANAK YANG KEKAL DARl ALLAH YANG HIDUP Bagian selanjutnya dari buku Deedat merupakan serangan bertubi-tubi dan kadang-kadang kasar terhadap doktrin-doktrin Kristen dan ajaran Alkitab bahwa Yesus adalah Anak Allah. Namun dia terpaksa mengaku, setidak-tidaknya dari sudut pandangan, “Ia adalah Anak Allah yang terutama” (ha1.29 dari buku Deedat). Pada hal.28 dia mengutip beberapa ayat untuk menunjukkan bahwa istilah “anak Allah” sering ditemukan di dalam Alkitab dalam konteks yang menyebut manusia-manusia secara umum sebagai anak-anak Allah. Kemudian dia menyimpulkan bahwa ketika Yesus mengklaim bahwa Dia Anak Allah, Dia juga hanya berkata-Kata sebagai kiasan, dan bahwa orang-orang Kristen salah jika mereka mengatakan bahwa Yesus adalah Anak Allah yang kekal. Tidak ada seorangpun yang dapat mengambil kesimpulan seperti itu tanpa mengabaikan banyak bukti-bukti di dalam Alkitab yang menunjukkan bahwa Yesus adalah Anak Allah dalam pengertian unik dan mutlak. Pada banyak kesempatan Dia menyatakan hal itu secara amat jelas. Perhatikanlah ayat ini: Semua telah diserahkan kepadaKu oleh BapaKu dan tidak ada seorangpun yang tahu siapakah Anak selain Bapa, dan siapakah Bapa selain Anak dan orang yang kepadanya Anak itu berkenan menyatakan hal itu (Lukas 10:22) Orang-orang Yahudi pun pernah berkata, “Belum pernah seorang manusia berkata seperti itu” (Yohanes 7:46). Tidak ada nabi lain yang menggunakan kata-kata seperti itu untuk memperkenalkan dirinya. Semua, kata Yesus, telah diserahkan kepadaKu dan tidak ada seorangpun yang tahu siapakah BapaKu selain orang yang kepadanya Anak itu menyatakannya. Berikut ini adalah ayat lain yang menunjukkan bahwa Yesus menyatakan diri-Nya Anak Allah dalam pengertian mutlak; ayat ini seperti banyak ayat-ayat lain, dengan seenaknya tidak disebut dalam buku Deedat karena menyangkal tuduhan-tuduhannya sendiri: “Bapa tidak menghakimi siapapun, melainkan telah menyerahkan penghakiman itu seluruhnya kepada Anak, supaya semua orang menghormati Anak sama seperti mereka menghormati Bapa. Barangsiapa tidak menghormati Anak, ia juga tidak menghormati Bapa, yang mengutus Dia” (Yohanes 5:22-23). Jika kita semua anak-anak Allah, menurut imajinasi Oeedat (ha1.29) kenapa Yesus mengatakan bahwa semua orang harus menghormati Dia sebagai Anak Allah, sama seperti mereka menghormati Bapa? Dan memang, dalam semua Injil kita membaca ajaran-ajaran yang menunjukkan bahwa Yesus menyatakan dirinya Anak Allah yang unik dan abadi. Pada suatu ketika la menceritakan suatu perumpamaan tentang seorang pengusaha yang membuka kebun anggur dan menyewakannya kepada penggarap-penggarap. Pada waktu musim buah, pemilik itu menyuruh hamba-hambanya untuk menerima bagiannya, tetapi mereka memukuli hamba-hamba itu satu persatu dan menyuruh mereka pulang dengan tangan hampa; ada yang dipukuli, dan ada yang dilukai. Pemilik kebun anggur itu kemudian berkata: Apa yang harus kuperbuat? Aku akan menyuruh anakku yang kekasih; tentu ia mereka segani” (Lukas 20:13) Tetapi ketika penggarap-penggarap itu melihatnya, mereka langsung menolaknya, melemparkan dia keluar kebun anggur itu dan membunuhnya. Kemudian Yesus menyimpulkan bahwa pemilik itu akan membinasakan penggarap-penggarap itu dan mempercayakan kebun anggur itu kepada orang-orang lain. Segera orang-orang Yahudi itu “tahu bahwa merekalah yang dimaksudNya dengan perumpamaan itu” (Lukas 20:19). Kesimpulan orang-orang Yahudi bahwa perumpamaan tersebut adalah mengenai mereka memang beralasan, dan tafsiran yang logis. Allah telah membiarkan orang-orang Yahudi untuk tinggal di satu negeri yang telah diberikan-Nya kepada mereka sebagai milik pus aka, namun mereka selalu memberontak terhadap Dia. Allah mengutus hamba–hambanya para nabi, tetapi mereka juga menolak nabi-nabi itu dan sering menganiaya mereka. Akhirnya setelah mereka mengusir Yesus dari tengah-tengah mereka dan membunuh-Nya, Allah mem-binasakan mereka dan mereka dibuang dari tanah Palestina sedang Yerusalem menjadi tumpukan puing-puing (ini terjadi empat puluh tahun setelah Yesus naik ke sorga, oleh ten tara Roma di bawah pimpinan jenderal Titus). Hal yang utama dalam perumpamaan ini ialah pengungkapan identitas suruhan yang terakhir kepada penggarap-penggarap itu sebagai anak kekasih dari pemilik itu, berbeda dari suruhan-suruhan terdahulu yang hanya hamba-hamba. Yesus jelas membedakan diri-Nya dari nabi-nabi yang terdahulu di dalam perumpamaan ini, dan dengan demikian menunjukkan bahwa jika para nabi adalah hamba-hamba Allah, Dia adalah Anak Kekasih. Ini dikonfirmasikan pada setidak-tidaknya dua peristiwa sewaktu Allah sendiri berbicara sendiri dari sorga tentang Yesus : “Inilah Anak yang kukasihi, Kepada-Nyalah Aku berkenan” (Matius 3:17) Pada kesempatan lain Yesus bertanya kepada murid-muridNya, siapakah Dia menurut orang banyak? Mereka menjawab bahwa umumnya orang percaya bahwa Dia adalah salah seorang dari para nabi. Kemudian Dia bertanya siapakah Dia menurut mereka? dan Petrus menjawab, “Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup” (Matius 16:16). Yesus berkata bahwa dia (Petrus) telah diberkati secara istimewa sebab dia mengetahui hal itu bukan melalui hikmat manusia, tetapi melalui wahyu dari sorga. Jika kita mempelajari ajaran-ajaran Yesus dengan benar, kita tidak dapat secara jujur menyimpulkan bahwa Yesus pernah menganggap status diriNya kurang dan lebih rendah dari Anak Allah yang unik dan kekal. Ajaran Yesus telah tercakup dalam kata-kata berikut: “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. (Yohanes 3:16) Allah mengutus anak-Nya yang tunggal, inilah ajaran yang selalu dikemukakan di dalam Alkitab. (Mengenai perkataan “diperanakkan” (begotten) di dalam versi King James dan komentar Deedat mengenai perkataan itu, lihat “Sejarah penulisan Al Qur’ an dan Alkitab”. Mereka yang telah menjadi anak–anak Allah di bumi, dapat disebut putra–putra-Nya dan putri-putri-Nya dalam tingkat yang lebih rendah memang menjadi anak–anak-Nya karena Allah telah menjadi Bapa mereka dan telah berkenan mengangkat mereka sebagai anak-anakNya. Akan tetapi Yesus adalah Anak-Nya yang kekal, yang datang dari Dia ke bumi ini agar yang lain dapat menjadi anak-anak Allah. Seluruh perbedaan antara Yesus sebagai Anak Allah yang kekal, dan orang-orang Kristen yang telah menjadi anak-anak Allah, telah diterangkan dengan sangat jelas melalui perkataan-perkataan berikut : “Tetapi setelah genap waktunya, Allah mengutus AnakNya, yang lahir dari seorang perempuan dan takluk kepada hukum Taurat, untuk menebus mereka yang takluk kepada hukum Taurat, supaya kita diterima menjadi anak”. (Galatia 4:4-5) Allah mengutus Anak-Nya agar banyak orang yang diterima menjadi anak menerima Allah. Yesus juga mengajarkan hal ini cukup jelas dengan berkata ‘ Aku keluar dan datang dari Allah” (Yohanes 8:42). Ayat lain lagi memperjelas hal ini : Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia (Yohanes 3:17) Yesus adalah Anak Tunggal Allah (Yohanes 1:18) dan Dia menganggap diri-Nya demikian di dalam semua pengajaranNya. Ia tidak pernah mengatakan bahwa Dia anak Allah sama seperti semua orang percaya adalah anak-anak Allah. Berbicara mengenai hari kembaliNya, Ia mengatakan tidak seorangpun yang tahu, “malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anakpun tidak, hanya Bapa sendiri” (Matius 24:36). Di sini ada tingkatan otoritas yang jelas, yakni manusia, malaikat -Anak – Bapa. Cukup jelas bahwa Yesus berbicara tentang diri-Nya hanya dalam satu konteks di atas malaikat-malaikat sebagai anak Tunggal dari Bapa yang kekal. Ia melukiskan status-Nya sebagai status yang hanya dimiliki oleh Pribadi yang ilahi. Kemudian Deedat menyinggung pernyataan Yesus, “Aku dan Bapa adalah satu” (Yohanes 10:30), dengan mengatakan bahwa konteksnya menunjukkan bahwa arti pernyataan itu bukanlah Yesus satu dengan Bapa-Nya dalam arti tahu segala sesuatu, sifat atau kemahakuasaan, tetapi hanya “satu dalam tujuan” (hal. 37 dari buku Deedat tsb). Untuk menempatkan pernyataan itu di dalam konteksnya, dia mengutip ayat 27-29 yang mendahuluinya, kemudian mengatakan: Bagaimana orang dapat begitu buta sehingga tidak melihat makna dari bagian akhir dari dua ayat terakhir. Tetapi orang-orang yang buta rohani lebih buta dari mereka yang tuna netra (ha1.37 dari buku Deedat). Kami berpikir siapa sebenarnya yang buta dan siapa yang mata rohaninya dibutakan, karena Deedat begitu saja melewatkan suatu pernyataan Yesus yang penuh arti dalam salah satu dari ayat-ayat yang dikutipnya, di mana Yesus berkata tentang mereka yang menjadi pengikut-pengikutNya yang sejati: “Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka” (Yohanes 10:28). Siapakah selain Allah yang dapat memberikan bukan saja kehidupan, tetapi kehidupan yang kekal? Kita harus membaca pernyataan-pernyataan seperti itu bukan saja dalam konteksnya yang dekat, tetapi dalam seluruh konteks ajaran Yesus tentang diriNya sendiri. Pada kesempatan lain Yesus berkata: “Sebab sama seperti Bapa membangkitkan orang mati dan menghidupkannya, demikian juga Anak menghidupkan barangsiapa yang dikehendakiNya” (Yohanes 5:21). Pernyataan ini menunjukkan bahwa Anak sungguh memiliki kemahakuasaan yang sama seperti Bapa. Pada akhir hidup-Nya di bumi ini Yesus kembali berbicara tentang Bapa yang memberi-Nya “kuasa atas segala yang hidup, memberikan hidup yang kekal kepada semua yang telah Engkau berikan kepadaNya” (Yohanes 17:2). Pernyataan Yesus “Aku dan Bapa adalah satu” (Yohanes 10:30) merupakan pernyataan yang tidak diperinci oleh Yesus, tetapi tidak ada alasan untuk mengatakan bahwa itu hanya berarti “satu dalam segala hal”, dan Yesus tidak akan membuat klaim yang begitu luar biasa tanpa memberikan bukti-bukti seandainya Ia tidak bermaksud untuk memberi kesan bahwa antara Dia dan Bapa sungguh satu kesatuan dan oleh karena itu Dia ilahi. Tidak heran jika orang-orang Yahudi menafsirkan klaimNya sesuai pengertian itu (Yohanes 10:33). Lagipula agak mengherankan bahwa Deedat memakai huruf-huruf besar bagi beberapa perkataan dari ayat-ayat tersebut di atas, yakni pernyataan bahwa tidak ada yang dapat merebut pengikut-pengikut-Nya dari tangan-Nya, atau dari tangan Bapa. Bagaimana Yesus dapat mengatakan klaim seperli itu, jika Dia tidak memiliki kuasa yang sama seperti Bapa untuk memelihara pengikut-pengikut-Nya? Cukup jelas, bagi mereka yang matanya tidak dibutakan oleh prasangka terhadap ajaran-ajaran Yesus di dalam Alkitab, yakni bahwa klaim Yesus bukanlah bahwa Dia satu dengan Bapa hanya dalam tujuan, tetapi juga dalam memiliki kuasa yang mutlak dan abadi yang diperlukan untuk melaksanakan tujuan tersebut dengan sempurna. Masalah yang dihadapi Deedat ialah bahwa dia sebagai orang muslim membaca Alkitab dengan anggapan bahwa Yesus bukanlah Anak Allah yang kekal, dan oleh sebab itu tidak mungkin mengklaim hal itu. Oleh sebab dia tidak membaca Alkitab dengan hati terbuka dan menafsirkannya secara konsisten. Jika dia bertemu dengan pernyataan–pernyataan yang jelas menunjukkan bahwa Yesus berulang-ulang mengklaim bahwa Dia Anak Allah, dia tidak dapat menerimanya. Prasangka di dalam benaknya memaksa dia untuk mengabaikan jika dia tidak dapat menyangkalnya, atau memberi tafsiran yang salah jika dia pikir dia dapat berbuat begitu. Menjelang akhir bukunya dia menyebut dua peristiwa dalam kehidupan Yesus yang membuktikan sikapnya tersebut dengan jelas sekali. Deedat mengutip perkataan Yesus dalam Matius 19:17 bahwa untuk memperoleh hidup yang kekal, orang harus menuruti segala perintah Allah; dia menganggapnya amat penting karena ajaran demikian nampaknya sejalan dengan dogma Islam. Akan tetapi di sini dia justru masuk dalam perangkap yang dia peringatkan pembacanya untuk berhati-hati terhadapnya di bagian lain dari bukunya, dengan mencabut pernyataan itu dari http://www.the-good-way.com konteksnya. Ayat berikutnya tidak sejalan dengan argumennya, jadi dia abaikan saja. Yesus menerangkan kepada orang muda yang bertanya itu bahwa tidak ada seorangpun yang dapat menuruti perintah-perintah Allah dengan sempurna dan dengan demikian memperoleh hidup. Orang muda itu sangat kaya dan Yesus berkata kepadanya : ‘Jikalau engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin; maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah kemari danikutlah Aku” (Matius 19:21) Mungkin hari ini juga “tidak ada yang sempurna”, tetapi Allah pasti sempurna, dan Dia akan mengadili kita menurut standart kesempurnaan-Nya. Menuruti hanya sebagian dari perintah-perintah-Nya tidak diterima Allah, dan siapa yang menurutinya dengan sempurna? Ketika Yesus menjelaskan kepada orang muda itu bahwa dia tidak mungkin berbuat demikian, la menunjukkan kepada orang muda itu jalan lain untuk hidup: Jika engkau hendak sempurna ikutlah Aku. Peristiwa kedua ialah mengenai kebangkitan Lazarus dari antara orang mati. Karena Yesus sangat terharu dan berdoa kepada Bapa-Nya mengenai hal itu, Deedat mengambil kesimpulan bahwa Yesus tidak mungkin Anak Allah yang kekal. Akan tetapi sekali lagi dia begitu saja mengabaikan konteks doa Yesus dan dengan seenaknya menganggap sebagai tidak tertulis suatu klaim yang luar biasa dari Yesus, tepat pada saat mujizat yang ajaib ini dibuat: “Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati, dan setiap orang yang hidup dan percaya kepadaKu, tidak akan mati selama-lamanya”. (Yohanes 11: 25-26) Kata-kata dalam bahasa aslinya, bahasa Yunani, yang mendahului pernyataan ini sangat tegas, yang berarti, “Aku, Akulah kebangkitan dan hidup”. Ini berarti bahwa Yesus sendiri, dalam pengertian yang unik dan mutlak, adalah kebangkitan dan hidup. Tidak mengherankan bila Dia disebut “Pemimpin kepada hidup” (Kisah 3:15) di bagian lain dari Alkitab. Tidak seorangpun yang tidak memiliki sifat kekal dapat membuat klaim seperti itu. Perkataan–perkataan seperti itu hanya dapat diucapkan oleh Pribadi yang ilahi. Kesalahan besar yang diperbuat Deedat ketika dia membaca Alkitab ialah bahwa dia tidak mencoba secara obyektif unttik mengetahui apa yang dikatakan Alkitab itu, tetapi membacanya dengan prasangka mengenai apa yang seharusnya tertulis di dalamnya. Orang Kristen membaca Alkitab dengan serius, ingin mengetahui apa yang dikatakan Yesus tentang diri-Nya sendiri, dan dari dahulu sampai sekarang mereka secara umum telah menarik kesimpulan bahwa menurut ajaranNya Dia adalah Anak Allah yang datang sebagai manusia untuk menebus dunia. Kesimpulan itu dicapai setelah menilai dengan hati terbuka isi dari kitab-kitab yang mereka baca. Akan tetapi orang-orang seperti Deedat telah lebih dahulu menentukan, bahkan sebelum membaca Alkitab apa yang seharusnya tertulis di dalamnya tentang Yesus. Karena dia berpendapat bahwa Yesus hanyalah nabi dan bukan Anak Allah, dia membaca Alkitab dengan anggapan bahwa Alkitab harus menopang pendapat itu, dan setiap kali ada kemungkinan, dia mencoba untuk memutarbalikkan ajaran-ajaran Alkitab itu agar cocok dengan pandangannya. Dengan demikian Deedat sama sekali tidak kompeten dan tidak berhak untuk menafsirkan Alkitab. Apa sebab Gereja Kristen di seluruh dunia mempercayai bahwa Yesus adalah Anak Allah yang kekal seandainya hal itu tidak diajarkan oleh Alkitab? Usaha-usaha Deedat untuk membuktikan hal itu tidak benar, yakni bahwa Yesus bukan Anak Allah yang kekal, bukanlah hasil dari penilaian ajaran-ajaran Alkitab secara jujur, tetapi hasil dari prasangka bahwa doktrin seperti itu tidak ada di dalam Alkitab. Kini jelas siapa yang membaca Alkitab dengan “mata rohani tertutup”. Itulah tukang propaganda Islam yang tidak dapat membaca Alkitab dengan jujur dan objektif karena telah dibutakan oleh prasangkanya, yang baginya telah menjadi dogma, bahwa Alkitab tidak mengajarkan Yesus adalah Anak Allah. Sebagai kesimpulan kami hanya dapat mengatakan bahwa Deedat mendemonstrasikan kebodohannya waktu dia mencoba membahas Yohanes 1: 1 yang dianggapnya ilmiah (ha1.40-41 dari bukunya). Ayat itu berbunyi: Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. (Yohanes 1:1) Deedat mengatakan bahwa perkataan Yunani untuk Allah dalam anak kalimat” Firman itu bersama Allah” adalah ho theos dan bahwa di dalam anak kalimat terakhir “dan Firman itu adalah Allah”, perkataan ton theos. Ia menceritakan sebuah diskusi antara dia dan seorang Pendeta Morris, dan dalam diskusi itu pengetahuannya tentang bahasa Yunani yang rupanya cukup mendalam, menurut dia telah membung-kamkan sang Pendeta itu. Kami sungguh terheran-heran, karena orang yang disebut “sarjana Muslim mengenai Alkitab” telah memperlihatkan kebodohannya yang mencolok tentang nats bahasa Yunani. Sebab dalam anak kalimat pertamalah perkataan itu tontheos dan di dalam anak kalimat kedua hanya theos, yakni Allah. Atas kesalahan yang nyata ini Oeedat menyusun argumen yang nampaknya meyakinkan di dalam bukunya! Oleh sebab itu dia mengatakan bahwa tontheos berarti “seorang allah” dan dengan demikian Yohanes 1: 1 mengajarkan bahwa “Firman itu adalah seorang allah”. Menurut dia, ini membuktikan bahwa Yesus Kristus bukanlah ilahi. Namun dalam bahasa aslinya bahasa Yunani, tertulis bahwa ho logos, yakni “Firman itu” adalah theos, yakni “Allah”. Sehingga ayat tersebut berarti sebenarnya “Firman itu adalah Allah”, pernyataan yang mengkonfirmasikan keilahian Kristus. Dengan demikian argumen Deedat tidak mempunyai arti sedikitpun disebabkan kekhilafannya sendiri, akibat dari ketidak-tahuannya tentang isi Alkitab. Buku-bukunya yang menentang iman Kristen selalu mengemukakan dua hal yang ekstrim -keyakinan akan kebenaran nilai-nilai yang dikemukakannya di satu pihak, dan kekosongan nilai-nilai di pihak lain! Tidak perlu lagi bukti-bukti lain untuk menunjukkan bahwa Deedat tidak berwenang untuk menyebut dirinya “sarjana Muslim mengenai Alkitab”. Argumen–argumennya dan sifat “sok tahunya” dapat membuat orang-orang muslim yang tidak hati-hati dan yang tidak mengenal Alkitab berpikir bahwa dia ahli kritik Alkitab yang hebat, tetapi seperti Yesus katakan, ‘danganlah menghakimi menurut apa yang nampak” (Yohanes 7:24). Seperti dibuktikan oleh jawaban ini atas bukunya Christ ini Is/am, seorang Kristen yang mengetahui isi akan Alkitabnya membantah argumen-argumen Deedat dengan mudah, dan kadang-kadang dengan sangat mudah. Kesalahan-kesalahan yang mencolok yang dilakukannya dan pemutarbalikkan dari ajaran-ajaran Alkitab menunjukkan dengan jelas bahwa kampanyenya menentang Kekristenan sama sekali tidak beralasan dan bahwa dalam usahanya untuk memper-lihatkan kesalahan-kesalahan di dalam Alkitab, justru hanya memperlihatkan kebodohannya sendiri. 7. ALLAH YANG TIDAK PERNAH ADA? Pada tahun 1983 Islamic Propagation Centre menerbitkan sebuah buku berjudul The God That Never Was (Allah yang tidak pernah ada) yang pertama kali dimuat dalam satu surat kabar Muslim setempat Al-Balaagh di tahun1980 sebagai respon atas jawaban yang saya tulis menanggapi beberapa kuliah Ahmed Deedat yang menentang iman Kristiani berupa kaset. Buku tersebut mengutip banyak ayat dari Alkitab, terutama dari keempat injil, yang semuanya mengenai hidup Yesus di bumi ini selama tiga puluh tiga tahun sebagai manusia. Setiap kutipan itu dimulai dengan suatu judul di mana nama Yesus diganti dengan “Allah”; selanjutnya komentar tentang hidup-Nya sebagai manusia yang kelihatannya menertawakan kepercayaan orang-orang Kristen atas ke-ilahian-Nya. Deedat menjelaskan maksudnya sebagai berikut: Dalam buku ini kami mengganti Yesus dengan “Allah” dalam tanda kutip untuk menunjukkan betapa TIDAK MASUK AKAL klaim orang ini yang mengatakan Yesus adalah Allah! (The God that never was, ha1.2-3). Beberapa ayat dari keempat lnjil yang dikutip dalam buku tersebut beserta judulnya menggambarkan cara penulis itu untuk membuat keilahian Kristus menjadi bahan tertawaan: Leluhur “Allah”: “lnilah silsilah Yesus Kristus, anak Daud, anak Abraham” (Matius 1:1; hal. 3). “Allah” telah berumur dua belas tahun ketika orangtua-Nya membawa-Nya ke Yerusalem: Tiap-tiap tahun orang tua Yesus pergi ke Yerusalem pada hari raya Paskah. Ketika Yesus telah berumur dua belas tahun, pergilah mereka ke Yerusalem seperti yang lazim pada hari raya itu” (Lukas 2:41-42; hal,6). “Allah” adalah orang Yahudi anggota suatu suku: “Singa dari suku Yehuda” (Wahyu 5:5; hal. 9). Setiap pembaca buku itu dapat mengetahui, bahwa ayat-ayat Alkitab yang dikutip itu terutama menjelaskan kehidupan Yesus sebagai manusia dan hidup-Nya yang singkat di bumi ini. Apa yang hendak dikemukakan / dibuktikan oleh karangan itu ialah bahwa Yesus tidak mungkin Allah karena dia manusia dan terbatas secara alamiah seperti manusia-manusia lainnya (yakni punya leluhur, kebangsaan, emosi manusia, kelemahan fisik, dan sebagainya). Penulis karangan ini, yang namanya tidak disebut dalam buku itu tetapi dikatakan bernama Mohammed Sipai yang memuatnya dalam terbitan Al-Balaagh, telah membaca sepintas lalu tanpa memperhatikan doktrin Trinitas dari agama Kristen. Sebaliknya dia telah menyajikan iman kristiani pada Yesus sebagai mutlak Allah (yakni tanpa mengikut sertakan Bapa dan Roh Kudus, dan tanpa menyebut kedudukan Yesus sebagai Anak Allah). la tahu bahwa bila orang-orang Kristen mengatakan Yesus adalah Allah, itu berarti bahwa la mempunyai sifat ilahi sama seperti Bapa (hal ini telah saya uraikan dengan seksama dalam kutipan-kutipan yang ada dalam karangan tersebut dari jawaban saya atas kaset-kaset Deedat) beserta Roh Kudus dalam Tritunggal/Trinitas. Tetapi dia dengan liciknya telah memutarbalikkan doktrin ini, dengan mengatakan bahwa Allah, subyek-nya, adalah Yesus, dan menyusun seluruh argumennya atas dasar anggapan ini. Orang-orang Muslim mempunyai alasan jika mereka mengatakan bahwa Islam sering tidak dimengerti dan digambarkan secara keliru di Sarat. Itu benar, tetapi sarna benarnya bila kami katakan bahwa orang-orang Muslim berbuat hal yang sarna dengan kepercayaan orang-orang Kristen kepada Yesus. Mereka tidak mengerti doktrin keilahian Kristus, atau secara sadar memutarbalikkannya guna kepentingan mereka. Sahwa Yesus Anak manusia sekaligus Anak Allah adalah doktrin Kristen yang mendasar. Tidak ada kebenaran pada setiap argumen yang menentang ke-ilahian Yesus yang hanya berdasarkan pembatasan-pembatasan yang Dia alami sebagai manusia yang dengan sengaja Dia terima selama hidup-Nya yang singkat di bumi ini. Menyenangkan bagi kami untuk sekali-kali melihat tulisan-tulisan orang muslim mengenai iman Kristiani kepada Yesus sebagai Anak Allah yang benar-benar berdasarkan doktrin itu sesuai dengan yang tertulis di dalam Alkitab, dan bukan pemutarbalikan seperti di dalam karangan Sipai. Ada beberapa ayat di dalam Alkitab yang menjawab seluruh tema dari karangan tersebut secara tuntas: Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan man usia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, la telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. (Filipi 2:5-8) Perkataan Yunani untuk “rupa” dalam ayat 6, mempunyai makna “keberadaan” atau “sifat”. Jadi ayat itu berarti sifat dan keberadaan Yesus yang asH adalah semata-mata keberadaan ilahi, dan bahwa dengan hikmat dapat dikatakan, Yesus adalah 100% ilahi. Sekalipun demikian, berbeda dengan Adam, manusia pertama, yang ingin menjadi sama dengan Allah dengan memakan buah pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat, Yesus, walaupun Dia ilahi dan keberadaan-Nya sama seperti Bapa yang kekal di Sorga, tidak menganggap penting bagi kemuliaan-Nya untuk mempertahankan statusNya di sorga. Sebaliknya, dengan merendahkan diri serendah-rendahnya, Ia bersedia untuk menjadi manusia dan dengan demikian dijumpai dalam “rupa” manusia (artinya: Dia menjadi 100% manusia). Karena manusia secara alamiah adalah hamba–hamba Allah, Ia juga mengambil “rupa” seorang hamba walaupun Dia bukan hamba Allah menurut sifatNya. Hal yang pokok adalah bahwa Dia dengan sukarela melepaskan kemuliaan ilahi-Nya untuk sesaat dan mengambil rupa manusia agar Ia dapat menebus umat manusia dan dengan demikian menjembatani jurang pemisah antara Allah dan manusia yang telah diakibatkan oleh dosa. Inilah tujuan utama dari kedatangan-Nya ke dunia dalam rupa manusia. Kerendahan hati-Nya yang sempurna dan kasih karunia-Nya membuat Dia berkarya melebihi Adam, hamba Allah secara alamiah. la taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. Dari takhta di sorga, la turun ke tempat yang terendah di bumi. Akan tetapi ini dilakukan-Nya agar manusia berdosa dapat diangkat ke status yang lebih tinggi sebagai anak-anak Allah melalui karya penebusanNya. Sebagai konsekwensi dari merendahkan diriNya sampai turun ke dalam kesengsaraan manusia, Allah telah meninggikan Dia di atas ketinggian sorga: Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepadaNya nama di atas segala nama, supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada dilangit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, dan segala lidah mengaku: “Yesus Kristus adalah Tuhan”, bagi kemuliaan Allah Bapa! (Filipi 2:9-11). Di hadapan Dia, di masa-masa yang akan datang, dalam kemuliaanNya yang kekal yang telah dikenakanNya kembali, semua manusia dan malaikat akan bertekuk lutut dan mengaku Dia, ada yang sambil memuji–muji, dan ada yang terlambat mengakui kemulian-Nya. Mengingat bahwa Ia mengambil sifat manusia dan secara sukarela bersedia untuk menerima segal a pembatasan-pembatasan dan kelemahan-kelemahan dari sifat manusia itu, sudah jelas bahwa setiap argumen yang menentang keilahian-Nya atas dasar kemanusiaan-Nya (termasuk silsilah yang Ia terima, kebangsaan yang Ia ambil, dan sejarah hidupNya sebagai manusia) tidak mempunyai dasar sarna sekali. Hampir setiap kasus dalam karangan Sipai yang ada ungkapan “Allah”, kata “Allah” dapat diganti dengan Anak manusia, dan gelar itu mempunyai makna yang benar. (saya sengaja katakan hampir setiap kasus, karena beberapa judul juga memutarbalikkan arti nats yang dikutip di bawahnya) . Orang Kristen tidak mengatakan bahwa ‘ Allah adalah Kristus, anak Maria”, seperti dikatakan dalam Al Qur’an (innallaaha huwal Masiihubnu Maryam – Surat 5 Al Maaidah ditafsirkan dan diberi kekuatan dan mereka mewujudkannya oleh pekerjaan dari penebusan Kristus yang diselesaikan di kayu salib. Kesimpulan dari masalah ini ialah ajaran-ajaran Alkitab, baik dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru itu tetap dan tidak menyerahkan diri kepada sesuatu pembatalan apapun karena Alkitab mewakili kehendak Allah bagi manusia, kehendak Dia yang baik dan sempurna dan mendasar. Penekanan-penekanan ini bagi kita bahwasannya jalan keselamatan Allah adalah sama pada setiap saat dan tempat dan bangsa, dan semua yang tidak percaya dalam Kristus akan dihukum, hari Kristus yang Abraham nantikan dan ia bersukacita ketika melihat Dia.
  • SERBUIFF 3:15 am on 21/10/2011 Permalink | Reply
    Tags: Tuhan Bisa Mati? Mendengar Itu Abdur Raheem Green Serasa Ditinju Mike Tyson di Wajah   

    Tuhan Bisa Mati? Mendengar Itu Abdur Raheem Green Serasa Ditinju Mike Tyson di Wajah 

    Abdur Raheem Green

    Tuhan Bisa Mati? Mendengar Itu Abdur Raheem Green Serasa Ditinju Mike Tyson di Wajah

    Kamis, 20 Oktober 2011 06:05 WIB

    REPUBLIKA.CO.ID, ika bertanya kepada Anthony Vatswaf Galvin Green bagaimana rasanya menjadi seorang muslim, ia akan menjawab seperti menemukan cahaya dalam kegelapan. “Bayangkan jika terjebak di sebuah bangunan yang penuh rintangan meja, kursi, tapi gelap tak bisa melihat apapun,” ujarnhya Tapi tiba-tiba saja menemukan jalan keluar dan ia mengaku mencari jalan keluar itu dengan susah payah.

    Menemukan jalan itu seperti membuka pintu, lalu menemukan cahaya terang, dan semuanya kemudian terlihat jelas. Ia rela menemukan pintu keluar itu meski harus membenturkan dirinya ke tembok. “Bisa merasakan perbedaan hidup dan mati. Islam membawa kedamaian dan ketentraman,”kesannya.

    Lahir dari ibu penganut Katolik Roma yang taat dan ayah seorang agnostik, Anthony dibesarkan sebagai seorang Katolik Roma yang taat.  Ayahnya seorang administrator kolonilal kerajaan Inggris. Kini, kerajaan yang terbentang begitu luasnya lebih dari sepertiga permukaan bumi itu telah hancur. Satu-satunya yang tersisa adalah beberapa pulau di Falklands. Begitu banyak hal yang berubah, termasuk Antony, bahkan namanya kini berubah mnejadi Abdur raheem Green.

    “Semua itu pelajaran dari Allah. Ia memberitahu kita dalam Alquran untuk berjalan di bumi dan melihat konsekuensinya”, katanya.

    Rasa bersalah dari sang ibu yang menikah dengan seorang agnostik, membuat ibu Anthony berambisi menjadikannya menjadi seorang penganut Katolik Roma yang taat. Anthony (10) dan sang adik, Duncan (8) disekolahkan di asrama biara. Setiap hari ia hidup bersama para biarawan di Ampleforth College, di Yorkshire, Inggris Utara.

    “Seharusnya ibu juga menikah dengan seorang Katholik, tapi karena ibu menikah dengan ayah yang agnostik, ia merasa menjadi seorang penganut Katolik yang buruk. Maka, ia ingin menjadikanku seorang Katolik yang taat,” ujarnya. Sang ibu menganggap dengan bersekolah di asrama akan membuat Anthony menjadi penganut Katolik yang taat.

    Saat Anthony berumur sembilan tahun, sang ibu mengajarinya sebuah doa yang biasa diucapkan oleh umat Katholik. Doa itu dimulai dengan kalimat “Salam maria, ibu Tuhan”. Namun, kalimat itu membuat Anthony sangat tidak nyama.  Bahkan dalam usianya yang baru sembilan tahun, kalimat itu seperti pukulan pertama, mendengar ibu berkata salam maria ibu Allah

    “Aku kemudian bertanya pada diri sendiri bagaimana Tuhan bisa memiliki ibu?,” katanya. Ia berpikir Tuhan seharusnya tanpa awal dan tanpa akhir. Bagaimana bisa Tuhan memiliki seorang ibu? Anthony kecil kemudian mengambil kesimpulan “jika Maria adalah ibu Tuhan, maka pasti Maria menjadi Tuhan lebih baik daripada Yesus”.

    Belum lagi soal pelajaran di sekolahnya yang semakin membuatnya galau. Di sekolah, dalam satu kali setahun selalu ada pengakuan dosa kepada pastor. “Kamu harus mengakui semua dosa, jika tidak maka pengakuan dosa-dosamu tidak akan diampuni,” begitu kata pastur.

    Ia mulai berpikir kritis, bagaimana mungkin mengakui dosa kepada seorang pastor. Apalagi menagakui dosa terhadap orang-orang yang notabene tinggal bersama dalam satu asrama. “Dengan kata lain mereka yang bertanggung jawab dari kita?,” begitu pikirnya. Ia mengasumsikan pengakuian ini sebagai adalah konspirasi besar dalam rangka untuk mengontrol orang dengan modus mengakui dosa.

    “Mengapa saya harus pergi ke Anda untuk mengakui dosa-dosa saya? Mengapa saya tidak bisa meminta Tuhan untuk mengampuni saya?”, katanya kepada pastor. Pastor itu menjawab bisa saja meminta ampun secara langsung kepada Tuhan, tapi tak ada jaminan Tuhan mendengan pengampunan dosanya.

    Ia merasakan keimanannya semakin  ‘ada dalam masalah’. Pikirannya mulai liar, ia bahkan memiliki ide “Tuhan menjadi manusia”.

    Masyarakat barat selalu berpikir jika ingin bahagia dan menikmati hidup, maka hanya ada satu jalan yaitu memiliki banyak uang. Dengan uang dapat membeli mobil bagus dan TV, pergi ke bioskop dan bisa membeli semua hal yang dibutuhkan untuk hidup. Pada kenyataannya Anthony sama sekali tidak merasakan hal itu.

    Pikirannya mulai terbuka. Ia sering bertanya mengapa harus sekolah di asrama, jauh dari siapapun dan dimanapun. Saat berusia sebelas tahun, sang ayah dipindah tugaskan ke Mesir. Ayahnya menjadi General Manager Barclays Bank di Kairo. Hampir selama sepuluh tahun, ia selalu menghabiskan waktu liburan di Mesir. Sekolah di London, dan liburan di Mesir.

    Ia mulai jatuh cinta pada Mesir. Saat kembali ke sekolah seusai liburan, ia bertanya untuk apa kembali ke asrama Yorkshire Moor, ia merasa tak menyukai tempat itu. “Saya mulai bertanya pada diri sendiri mengapa saya ada, apa tujuan hidup saya,hidup ini untuk apa? Apa itu cinta?”.

    Ia pun mulai mempertanyakan hakikat hidup. ia menjawab sendiri pertanyaannya. “Aku sekolah disini dalam rangka belajar untuk mendapatkan hasil yang terbaik, agar bisa pergi ke universitas yang baik. Setelah itu dapat gelar, dapat pekerjaan yang membuat saya punya banyak uang. Jadi, kalau saya punya anak, bisa mengirim anak ke sekolah yang mahal,” begitu pikirnya. Tapi ia masih menanyakan untuk apa semua itu, ia tak yakin apa yang dipikirkannya adalah alasan untuk hidup yang sebenarnya.

    Ia lantas mulai mencari jawaban, memulai pecarian. Pencarian itu barangkali bisa ditemukan melalui agama lain yang mungkin bisa memberikan  pemahaman tentang tujuan hidup.

    Sepuluh tahun waktu yang di ia habiskan di Mesir. Ada satu masa saat ia berumur 19 tahun berbincang tentang Islam dengan seseorang. Ia memang meragukan Katholik sebagai agamanya. Tapi saat itu siapapun yang mempertanyakan agamanya itu, ia akan tetap membela keimanannya. Ia merasakan ini sebagai sebuah paradoks yang aneh.

    “Aku berbincang dnegan orang itu selama 40 menit. Pemuda itu memintaku menjawab beberapa pertanyaan darinya,” katanya.

    Si Pemuda menanyakan “apakah kau mempercayai Yesus?”, Anthoni menjawab “ya”. Pemuda itu kemudian bertanya lagi, “apakah kamu percaya Yesus mati disalib”, Anthoni kembali menjawab “ya”.

    Sebuah pukulan telak, seperti mendapatkan tinju dari Mike Tyson ketika mendnegar si pemuda mengatakan “jadi kamu percaya Tuhan mati?”.

    Seketika Anthony terperangah, menyadari sebuah ironi. Sambil mengakui kebodohan dirinya, ia menjawab, “tentu saja saya tidak percaya Tuhan mati. Manusia tidak bisa membunuh Tuhan,” kata Anthony.

    “Saya lalu berpikir itu sebagai suatu hal yang menarik,” ujarnya.

    Lupakan Agama, Lebih Baik Cari Uang

    Ternyata ada satu masa pula dalam hidupnya ketika Anthony tak ingin berpikir lagi tentang agama. “Saya merokok dan minum kopi, tapi pertemuan dengan pemuda di Mesir menjadi titik balik dalam kehidupan saya,” katanya.

    Sebelumnya saya tak pernah bermimpi bahkan memikirkan tentang Islam. Saya mulai berkata pada diri sendiri untuk melupakan soal agama, soal spiritualitas. “saya berpikir mungkin tak ada lagi kebahagiaan selain menjadi kaya,” ujarnya. Anthony kemudian bercita-cita bisa naik kapal pesiar atau pesawat jet pribadi agar bisa bahagia.

    Ia berpikir bagaimana menghasilkan uang tapi hanya sedikit usaha. “Siapa yg ingin mengabiskan banyak waktu untuk bekerja?” pikirnya. Ia mengingat orang Inggris yang memiliki banyak uang tapi mereka bekerja terlalu keras, bahkan sampai terjadi revolusi industri. Orang Amerikapun harus berjuang keras untuk menjadi kaya. Orang Jepang pun dikenal sebagai penggila kerja.

    “Kemudian saya berfikir tentang orang Arab. Mereka duduk di atas unta dan berteriak ‘Allahu Akbar’, tapi mereka kaya,” ujarnya.

    Anthony mengira pasti ada sesautu disana. Ia lantas bertanya-tanya apa yang menjadi agama mereka dan kitab suci mereka.

    Membaca Alquran

    Alquran! Ya, Anthoni merasakan ketertarikan luar biasa untuk membeli Alquran. Ia mengambil terjemahannya. “Aku tak ingin mencari kebenaran. Aku hanya ingin tahu apa isi kitab suci ini,” katanya.

    Anthony adalah pembaca yang cukup cepat. Ia membaca Alquran saat berada di kereta api.

    Seketika itu pula ia menyimpulkan dan berkata pada diri sendiri, “Jika saya pernah membaca buku yang berasal dari Tuhan, maka ini dia bukunya.”

    Ia menyakini Alquran itu berasal dari Allah. Ketika menyadari itu ia mulai bergerak lebih jauh, tak hanya membaca Alquran saja, tapi untuk mengamalkannya juga. “Sama saja seperti kita melihat apel yang terlihat harum, kita tak akan pernah tahu rasanya kalau tidak mencicipinya,” katanya.

    Tertarik dengan pengamalan Alqurlan ia pun mulai mencoba untuk shalat meski saat itu ia belum resmi mengucap syahadat. Tak tahu bagaimana cara shalat, ia mengingat-ingat bagaimana seseorang yang pernah ia temui di Mesir melakukan shalat. “Saya mengingat seorang lelaki shalat dengan cara yang lebih indah dibandingan saya ketika masih menjadi Katholik,” katanya.

    Suatu hari Anthony pergi ke toko buku yang kebetulan berada di dalam masjid. Toko itu memiliki koleksi buku tentang Muhammad dan tata cara shalat. Seorang pria menanyakan apakah ia seorang Muslim. Anthony lantas menjawab, “Apakah saya Muslim, apa yang ia maksud dengan itu? Saya bilang “Ya saya bersaksi tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad utusannya.”

    “Ah, bila demikian, anda Muslim. Ini waktunya shalat, mari kita shalat,” ajak si lelaki itu.

    Anthony kebetulan datang ke toko buku itu saat hari Jumat. Ia yang tak paham gerakan shalat hanya berusaha shalat dengan gerakan yang ia tahu saja. Masih salah disana-sini. “Setelah itu orang-orang mengelilingi saya dan mengajarkan saya cara shalat yang benar.” Ia merasakan seperti berada di awan. “Rasanya Fantastis.”

    Namun butuh dua tahun lagi sebelum akhirnya ia resmi bersyahadat dan menjadi Muslim. Terlepas dari kenyataan ia kini telah masuk Islam, ia mengaku menyesal telah menyia-nyiakan waktu dua tahun sebelum menjalani Islam dengan baik.

    “Aku tahu kebenaran tapi tak segera menjalankannya. Itu adalah kondisi yang buruk. Jika kita tidak tahu, maka tidak dikenai dosa. Tapi masalahnya saya tahu apa yang benar,” katanya. Setelah itu ia tak pernah menoleh ke belakang. Kini ia mengaku belajar banyak dari pengalaman itu untuk ber-Islam dengan lebih baik.

    Redaktur: Ajeng Ritzki Pitakasari
    Reporter: Dwi Murdianingsih
     
    • CIKK 3:52 am on 24/11/2011 Permalink | Reply

      BUKAN HANYA ISLAM YANG MENENTANG SELURUH MANUSIA YANG BERAKAL MENENTANG KONSEP PENEBUSAN DOSA BUATAN PEMUKA YAHUDI.
      BACA AYATNYA DI IBRANI.
      SIAPA MENDAPATKAN ALLAH DIA MENDAPATKAN SEGALA GALANYA
      SIAPA KEHILANGAN ALLAH KEHILANGAN SEGALA GALANYA.

      ALLAH BILANG DALAM QURAN NABI MUHAMMAD ORANG MULIA DAN SUDAH TERBUKTI. .TITIK.
      NGGA USAH DENGAR CERITA BUALAN YAHUDI.YANG DENGKI. APALAGI MEREKA TUKANG BUAT KITAB PALSU

      NI BUATAN PEMUKA 2 YAHUUDI
      NI BUNG YANG JELAS NGGA USAH PAKE TAFSIR.
      KITAB YANG MENYESATKAN MANUSIA.BUATAN PEMUKA YAHUUDI.

      IBRANI 10
      (10) Dan karena kehendak-Nya inilah kita telah dikuduskan satu kali untuk selama-lamanya oleh persembahan tubuh Yesus Kristus

      CURI DIKUDUSKAN
      MERAMPOK DIKUDUSKAN
      MEMBUNUH DIKUDUSKAN
      ZINA DIKUDUSKAN
      MENGHAMILI ANAK ORANG DIKUDUSKAN
      ORANG BEGO MAU NERIMA AYAT BUATAN INI.
      ANAK ANDA DIHAMILI YANG MENGHAMILI DIKUDUSKAN
      ISTRI ANDA DITIDURI, YANG MENIDURI DIKUDUSKAN
      SAUDARA ANDA DIBUNTINGI YANG MEMBUNTINGI DIKUDUSKAN
      KUDUS KUDUS KUDUS
      XI XI XI
      DIKADALIN YAHUDI MAU AJA.

    • zulkarnain 2:33 am on 26/11/2011 Permalink | Reply

      Alhamdulillah.syukurlah kalau begitu.Telah datang yang benar dan telah hancur yang bathil.sesungguhnya yang bathil pasti akan hancur

  • SERBUIFF 4:51 pm on 05/10/2011 Permalink | Reply
    Tags: Abdur Raheem Green: "Karena Saya Tak Percaya Tuhan Bisa Mati"   

    Abdur Raheem Green: “Karena Saya Tak Percaya Tuhan Bisa Mati” 

     

    Abdur Raheem Green: “Karena Saya Tak Percaya Tuhan Bisa Mati”

    Senin, 03/10/2011 12:11 WIB | Arsip | Cetak

     

    Anthony Vatswaf Galvin Green mengubah namanya menjadi Abdur Raheem Green setelah memeluk Islam. Sejak kecil, lelaki kelahiran Dar As-Salam, Tanzania ini, sering mempertanyakan konsep ajaran Katolik yang menurutnya banyak yang tak masuk akal, hingga ia menemukan cahaya Islam.

    Ibu Green yang asli Polandia dan penganut Katolik Roma yang taat, membesarkan Green dan anak-anaknya yang lain dengan didikan ala Katolik. Green bahkan sempat disekolahkan di sebuah keuskupan Katolik Roma di Yorkshire di utara Inggris.

    Hal pertama yang mengusik pikirannya tentang ajaran Katolik adalah ketika ia mendengar ibunya berdoa dan menyebut “Bunda Maria, ibu dari Tuhan Yesus”. Green merasa aneh dengan doa itu, bagaimana bisa Tuhan punya ibu? Karena Yesus yang ia kenal selama dalam konsep ajaran Katolik adalah Tuhan, bukan nabi seperti dalam ajaran Islam.

    “Saya duduk dan memikirkan tentang ibu dari tuhan itu. Jika Bunda Maria adalah ibu dari tuhan (Yesus), ia pastilah lebih juga tuhan yang lebih baik dari tuhan itu sendiri. Itulah pertanyaan pertama yang muncul di kepala saya,” tutur Green mengenang pengalaman masa kecilnya.

    Saat masuk sekolah di keuskupan, Green mulai lebih banyak memikirkan banyak hal, mempelajarinya dan melakukan riset terhadap ajaran Katolik yang dianutnya. Salah satunya tentang “kewajiban” pengakuan dosa yang ditetapkan oleh para pendeta di keuskupannya. Green masih ingat, seluruh siswa diwajibkan paling tidak sekali setahun untuk melakukan pengakuan dosa.

    “Para pendeta selalu mengatakan, ‘kalian harus mengakui semua dosa kalian, jika tidak mengakui semua dosa, pengakuan di akhir nanti tak ada gunanya dan tak satu pun dosa kalian yang akan diampuni’,” ujar Green menirukan ucapan para pendeta di sekolahnya dulu.

    Buat Green, doktrin pengakuan dosa adalah doktrin aneh dan tidak lebih dari konspirasi besar untuk mengendalikan orang lain. “Mengapa? Mengapa saya harus mengakui dosa-dosa saya pada para pendeta itu? Tidak bisakah saya meminta pada Tuhan saja untuk mengampuni saya? Apalagi menurut Alkitab Yesus berkata, berdoalah pada Bapak (Tuhan Yesus) untuk meminta ampunan atas dosa-dosa kita. Jika demikian, mengapa saya harus datang pada seorang pendeta untuk meminta pengampunan dosa?” papar Green.

    Green merasa ada persoalan besar dalam doktrin Katolik, doktrin inkarnasi dimana tuhan bisa menjelma menjadi manusia.

    Mencari Jawaban

    Ketika usia 11 tahun, ayah Green mendapat pekerjaan sebagai Manajer Umum di Bank Barclays di Kairo. Sejak itu, sampai 10 tahun kemudian, Mesir menjadi tempat Green menghabiskan liburan sekolah, karena Green tetap bersekolah di Inggris.

    Green selalu menikmati liburannya di Mesir, dan ketika ia kembali ke Inggris, banyak pertanyaan yang menghantui pikirannya. Doktrin ehidupan Barat yang ia kenal selama ini, selalu mengukur kebahagiaan hidup dengan kecukupan dan terpenuhi kebutuhan materi. Membandingkannya dengan kehidupan masyarakat Muslim di Mesir, Green jadi bertanya-tanya, mengapa ia harus tinggal di sini (Inggris)? Apa tujuan hidupnya? Untuk alasan apa manusia ada? Apa arti semua ini? apa artinya cinta? hidup itu untuk apa?

    Green merenungi semua pertanyaan dalam benaknya. Bukan, hidupnya bukan hanya untuk sekolah, lulus ujian dengan nilai bagus, lalu kuliah, dapat gelar sarjana, kemudian dapat pekerjaan yang bisa memberikannya banyak uang. Lalu menikah, punya anak, mengirim mereka ke sekolah terbaik, dan seterusnya …

    “Tidak, saya tidak percaya hidup hanya untuk melakukan itu semua,” tukas Green.

    Green termotivasi untuk mencari jawaban sesungguhnya. Ia pun mulai mencari tahu tentang ajaran agama lain, yang ia pikir bisa memberikan pandangan dan pemahaman padanya tentang apa hidup itu dan apa tujuan hidup sebenarnya.

    Sebuah peristiwa penting pun terjadi. Selama 10 tahun bolak-balik berlibur di Mesir, Green hanya mengenal satu orang yang mau ngobrol dengannya secara terbuka tentang Islam. Suatu hari Green terlibat perbincangan dengan orang itu, dan ia seperti merasa tinju seorang Mike Tyson mendarat di mukanya.

    Dalam perbicangan selama 40 menit, orang itu akhirnya bertanya pada Green, “Kamu percaya Yesus itu Tuhan?” Green menjawab, “Ya.” Lalu orang itu bertanya lagi, “Dan kamu percaya Yesus mati di salib?”. Green menjawab, “Ya.”

    “Jadi kamu percaya Tuhan itu mati,” tanya orang itu lagi.

    Pertanyaan itu seakan menampar muka Green, dan ia tiba-tiba menyadari bahwa fakta itu sangat bodoh dan tidak masuk akal, bagaimana Tuhan bisa mati, mana mungkin manusia bisa membunuh Tuhan. Mendadak Green tersadar bahwa selama ini ajaran Katolik telah mengindoktrinasinya dengan doktrin-doktrin yang membuat hidupnya tak nyaman.

    Dalam usia muda, antara 19-20 tahun, Green menjalani kehidupannya sebagai hippis. “Saya berkata pada diri sendiri, lupakan soal agama, soal spiritualitas, lupakan semuanya. Mungkin hidup itu tidak ada maknanya, tak ada yang lebih penting dalam hidup kecuali menjadi orang kaya,” ujar Green.

    Persoalannya kala itu, Green tidak punya uang banyak. Ia lalu berpikir untuk mendapatkan uang banyak. Ia berpikir tentang negara-negara yang dianggapnya kaya dan mudah untuk mendapatkan uang, mulai dari Inggris, Amerika yang menjadi negeri impian, Jepang si negara kaya dari hasil kemajuan teknologinya, sampai Arab Saudi yang juga salah satu negara kaya.

    Di titik Arab Saudi, Green mulai berpikir tentang apa agama yang dianut orang Arab, apa kita suci mereka? Green langsung mengingat Al-Quran dan ia pun pergi ke sebuah toko buku untuk membeli Al-Quran yang dilengkap dengan terjemahannya.

    “Saya adalah seorang yang bisa membaca dengan cepat. Saya masih ingat dengan jelas, saat itu saya naik kereta, duduk dekat jendela dan membaca terjemahan Al-Quran. Saya memandang ke luar jendela sejenak, lalu membaca lagi. Saya bisa mengatakan inilah momen ketika saya menyadari dan memercayai bahwa Quran berasal dari Allah Swt,” tutur Green.

    Tak sekedar membaca, Green ingin mencoba apa yang diajarkan dalam Al-Quran. Pulang ke rumah, Green mencoba menunaikan salat meski ia tak tahu caranya. Ia cuma ingat pernah melihat juru masak keluarganya di Mesir menunaikan salat, dan Green mencoba meniru gerakan salat yang pernah dilihatnya itu.

    Menjadi Seorang Muslim

    Di hari selanjutnya, Green pergi ke sebuah toko buku yang merupakan bagian dari sebuah bangunan masjid. Ia melihat buku-buku tentang Nabi Muhammad dan buku tentang salat. Ketika melihat buku-buku itu Green berdecak kagum, “Wow, fantastis !”

    Seorang lelaki lalu menyapanya, “Maaf, apakah Anda muslim?”

    Green lalu menjawab, “Dengar, saya percaya hanya ada satu Tuhan dialah Allah Swt dan saya percaya Muhammad adalah utusan-Nya,”

    “Kamu seorang Muslim !” pekik orang tadi

    “Terima kasih,” jawab Green.

    Orang itu lalu berkata lagi, “Ini hampir masuk waktu salat, Kamu mau salat bersama-sama?”

    Hari itu hari Jumat, karenanya masjid penuh dengan jamaah yang akan salat Jumat. Green ikut salat meski masih bingung dan gerakannya banyak yang salah. Tapi hari itu menjadi hari bersejarah bagi Green, hanya dalam waktu lima menit, ia mendapatkan banyak saudara baru, yang bersedia mengajarinya tentang Islam. Ya, hari itu juga, Green secara resmi mengucapkan dua kalimat syahadat yang menandai kemuslimannya. (kw/oi)

    http://www.eramuslim.com/berita/dakwah-mancanegara/abdur-raheem-green-karena-saya-tak-percaya-tuhan-bisa-mati.htm

     
    • 123456 3:18 am on 25/11/2011 Permalink | Reply

      Abdur Raheem Green, Saya adalah Kristen Protestan, bukan Katolik, memberitahukan kepada saudara, bahwa Tuhan tidak pernah mati. Yesus adalah yang dilahirkan oleh Maria. Yesus adalah Tuhan dan adalah manusia. (100% Manusia dan 100% Tuhan). mungkin kedirian Yesus inilah yang sulit saudara pahami.

      Pada saat Yesus disiksa dan disalibkan adalah utk menebus dosa manusia,

      • SERBUIFF 9:19 am on 25/11/2011 Permalink | Reply

        UNTUK 123456 … baca baik2 :

        1. PERNYATAAN Yesus = Bapa = satu = Kristus = Roh Kudus… SEMUA ITU SALAH TOTAL …

        5:19 Maka Yesus menjawab mereka, kata-Nya: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya Anak tidak dapat mengerjakan sesuatu dari diri-Nya sendiri, jikalau tidak Ia melihat Bapa mengerjakannya; sebab apa yang dikerjakan Bapa, itu juga yang dikerjakan Anak. ######YESUS TIDAK PUNYA KEMAMPUAN, BAPA MEMPUNYAI KEMAMPUAN…==========

        5:24 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup.####YESUS ADALAH UTUSAN BAPA ,BAPA YG MENGUTUS YESUS####POSISI UTUSAN DENGAN PENGUTUS TERPISAH=========

        6:29 Jawab Yesus kepada mereka: “Inilah pekerjaan yang dikehendaki Allah, yaitu hendaklah kamu percaya kepada Dia yang telah diutus Allah.” .####YESUS ADALAH UTUSAN BAPA ,BAPA YG MENGUTUS YESUS####POSISI UTUSAN DENGAN PENGUTUS TERPISAH========

        6:38 Sebab Aku telah turun dari sorga bukan untuk melakukan kehendak-Ku, tetapi untuk melakukan kehendak Dia yang telah mengutus Aku. .####YESUS ADALAH UTUSAN BAPA ,BAPA YG MENGUTUS YESUS####POSISI UTUSAN DENGAN PENGUTUS TERPISAH========

        6:39 Dan Inilah kehendak Dia yang telah mengutus Aku, yaitu supaya dari semua yang telah diberikan-Nya kepada-Ku jangan ada yang hilang, tetapi supaya Kubangkitkan pada akhir zaman. .####YESUS ADALAH UTUSAN BAPA ,BAPA YG MENGUTUS YESUS####POSISI UTUSAN DENGAN PENGUTUS TERPISAH========

        8:26 Banyak yang harus Kukatakan dan Kuhakimi tentang kamu; akan tetapi Dia, yang mengutus Aku, adalah benar, dan apa yang Kudengar dari pada-Nya, itu yang Kukatakan kepada dunia.” .####YESUS ADALAH UTUSAN BAPA ,BAPA YG MENGUTUS YESUS####POSISI UTUSAN DENGAN PENGUTUS TERPISAH=========

        8:28 Maka kata Yesus: “Apabila kamu telah meninggikan Anak Manusia, barulah kamu tahu, bahwa Akulah Dia, dan bahwa Aku tidak berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri, tetapi Aku berbicara tentang hal-hal, sebagaimana diajarkan Bapa kepada-Ku.
        8:29 Dan Ia, yang telah mengutus Aku, Ia menyertai Aku. Ia tidak membiarkan Aku sendiri, sebab Aku senantiasa berbuat apa yang berkenan kepada-Nya.”
        ######YESUS TIDAK PUNYA KEMAMPUAN, BAPA MEMPUNYAI KEMAMPUAN…..####YESUS ADALAH UTUSAN BAPA ,BAPA YG MENGUTUS YESUS####POSISI UTUSAN DENGAN PENGUTUS TERPISAH==========

        7:16 Jawab Yesus kepada mereka: “Ajaran-Ku tidak berasal dari diri-Ku sendiri, tetapi dari Dia yang telah mengutus Aku. .####YESUS ADALAH UTUSAN BAPA ,BAPA YG MENGUTUS YESUS####POSISI UTUSAN DENGAN PENGUTUS TERPISAH==========

        8:42 Kata Yesus kepada mereka: “Jikalau Allah adalah Bapamu, kamu akan mengasihi Aku, sebab Aku keluar dan datang dari Allah. Dan Aku datang bukan atas kehendak-Ku sendiri, melainkan Dialah yang mengutus Aku.
        .####YESUS ADALAH UTUSAN BAPA ,BAPA YG MENGUTUS YESUS####POSISI UTUSAN DENGAN PENGUTUS TERPISAH==========

        12:44. Tetapi Yesus berseru kata-Nya: “Barangsiapa percaya kepada-Ku, ia bukan percaya kepada-Ku, tetapi kepada Dia, yang telah mengutus Aku; .####YESUS ADALAH UTUSAN BAPA ,BAPA YG MENGUTUS YESUS####POSISI UTUSAN DENGAN PENGUTUS TERPISAH==========

        12:45 dan barangsiapa melihat Aku, ia melihat Dia, yang telah mengutus Aku. .####YESUS ADALAH UTUSAN BAPA ,BAPA YG MENGUTUS YESUS####POSISI UTUSAN DENGAN PENGUTUS TERPISAH=========

        13:16 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya seorang hamba tidaklah lebih tinggi dari pada tuannya, ataupun seorang utusan dari pada dia yang mengutusnya.#######YESUS SEBAGAI UTUSAN LEBIH RENDAH DARI BAPA YG MENGUTUS YESUS####POSISI UTUSAN DENGAN PENGUTUS TERPISAH=========

        5:30 Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri; Aku menghakimi sesuai dengan apa yang Aku dengar, dan penghakiman-Ku adil, sebab Aku tidak menuruti kehendak-Ku sendiri, melainkan kehendak Dia yang mengutus Aku. ######YESUS TIDAK PUNYA KEMAMPUAN, BAPA MEMPUNYAI KEMAMPUAN….
        .####YESUS ADALAH UTUSAN BAPA ,BAPA YG MENGUTUS YESUS=========

        16:19. Sesudah Tuhan Yesus berbicara demikian kepada mereka, terangkatlah Ia ke sorga, lalu duduk di sebelah kanan Allah. ###YESUS TERPISAH DARI ALLAH ,TIDAK MENYATU .========

        Matius 23:9Dan janganlah kamu menyebut siapapun bapa di bumi ini, karena hanya satu Bapamu, yaitu Dia yang di sorga.#########POSISI YESUS TERPISAH , BAPA DI SORGA , YESUS DI DUNIA========

        MAT 27:46 Kira-kira jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: “Eli, Eli, lama sabakhtani?” Artinya: Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku? #####INI AJA UDAH MENUNJUKKAN YESUS ROH DAN FISIKNYA TERPISAH …..YG LUCU KOK BAPA MENINGGALKAN YESUS …HARUSNYA JANGAN NINGGALIN DONK…..KATANYA SATU KESATUAN…..DAN YG LUCU LAGI YESUS YG KATANYA TUHAN KOK MENGELUH DITINGGALIN BAPA, HARUSNYA BERSYUKUR KATANYA UNTUK MENEBUS DOSA MANUSIA…=========

        Yohanes 1:
        1:1 Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.
        1:2 Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah. …..
        1:14 Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.
        ######## BAGAIMANA ANDA BISA MENGATAKAN BAHWA ALLAH / BAPA SUDAH MENJADI MANUSIA WONG YESUS SENDIRI DIDUNIA BERDOA : BAPA KAMI YG ADA DI SORGA ….ARTINYA BAPA MASIH DISORGA DAN TIDAK BERUBAH JADI MANUSIA…========

        YG MENGAMPUNI DOSA ITU HANYA BAPA TUHAN YG MAHA ESA..DIA TAHU KAPAN TERJADINYA KIAMAT .YESUS MAH KAGA BISA MENEBUS DOSA DIA HANYA MANUSIA BIASA, LIHAT AJA , KAPAN TERJADINYA KIAMAT AJA YESUS KAGA TAHU….LIHAT :

        Matius 24:36Tetapi tentang hari dan saat itu tidak seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anakpun tidak, hanya Bapa sendiri.”

        KALAU YESUS ITU TUHAN DIA TAHU KAPAN AKAN TERJADINYA KIAMAT…TAPI FAKTA MENGATAKAN YESUS KAGA TAHU KAPAN KIAMAT AKAN TERJADI, MOSOK TUHAN KAGA TAHU KAPAN DATANGNYA KIAMAT…AYAT INI AJA UDAH MEMBUKTIKAN BAHWA YESUS ITU BUKAN TUHAN TAPI MANUSIA BIASA…

    • 123456 3:22 am on 25/11/2011 Permalink | Reply

      Saran saya kepada Abdur Raheem Green, berdoalah kepada Tuhan, dan tanya jalan mana yang benar.

      • SERBUIFF 9:22 am on 25/11/2011 Permalink | Reply

        untuk 123456…Abdul Raheem Green sudah berdoa dan sudah memilih jalan yang benar yaitu Islam, anda udah berdoa belum ? …saya yakin belum ….makanya anda masih SESAT !

    • wikki 4:57 pm on 16/08/2012 Permalink | Reply

      kalau mati ada kuburanya dong….

      • SERBUIFF 11:13 pm on 16/08/2012 Permalink | Reply

        kan alkitab lu sendiri ngomong

        Para prajurit Romawi tidak mematahkan kaki Yesus karena mereka melihat bahwa “Ia telah mati” (Yohanes 19:33).

        Yusuf dan Nikodemus mempersiapkan penguburan bagi jasad tersebut secara adat Yahudi, termasuk mengafani-Nya dengan “kain lenan yang putih bersih” (Matius 15:46), mengurapi Tubuh itu dengan “campuran minyak mur dengan minyak gaharu” (Yohanes 19:39), dan membaringkan-Nya “di dalam kubur yang digali di dalam bukit batu” (Markus 15:46).

        Para prajurit menikam lambung Yesus dengan tombak dan dari dalam lambungnya keluar air dan darah (Yohanes 19:34).

    • wikki 11:52 pm on 16/08/2012 Permalink | Reply

      akhirnya kamu mengakui penyaliban yasus dan kehinaanya turun kealam maut untuk mengalahkan kerajaan maut dan bangkit dihari ketiga .dan naik kesurga untuk duduk disebelah kanan bapa ….terimakasih sdr serbu iff TUHAN memberkati kamu .percayalah ..mulai saat ini Tuhan menyertaimu amin..

      • SERBUIFF 1:26 am on 17/08/2012 Permalink | Reply

        tapi harus anda tahu bahwa yg namanya tuhan itu tidak akan dan tidak bisa mati, sedangkan alkitab ente di bilang yesus adalah tuhan, yesus mati , kesimpulannya yesus itu bukan tuhan karena dia mati, yang bisa mati itu adalah mahluk ciptaan tuhan, sedangkan tuhan tidak akan dan tidak bisa mati ….paham nggak ?

      • SERBUIFF 1:45 am on 17/08/2012 Permalink | Reply

        yesus tidak hina, dia diutus sebagai rasul untuk bani israil. Itu saja. di datang bukan untuk menebus dosa manusia. JIka manusia berdosa sangat mudah bagi Allah untuk mengampuninya , nggak perlu repot2 pake menjelma jadi yesus lah atau disalib lah, …Allah nggak perlu itu..

    • wikki 2:32 am on 17/08/2012 Permalink | Reply

      apakah sdr berani menyangkal kematian isa yangtertulis dalam quran >Sura 19:33, “Kesejahteraan semoga
      dilimpahkan kepada-Ku, pada hari Aku dilahirkan, pada hari Aku meninggal
      dan pada hari Aku dibangkitkan hidup kembali”.Qur’an bersaksi dalam Sura 3:45 bahwa Putra Maria “didekatkan” kepada Allah.
      Ia juga bersaksi melalui gelar-Nya yang unik ini bahwa:
      Kristus tidak mempunyai kesalahan, dan bermurah hati dalam kekudusan-
      Nya. Puta Maria mengasihi semua manusia, tidak membenci siapapun, bahkan
      Ia tidak membenci orang yang mengkhianati-Nya. Ia melayani Allah siang dan
      malam, menggenapi kehendak-Nya dengan sukacita dan hidup tanpa cacat cela.
      Oleh karena Ia tidak berdosa, Ia dapat masuk surga, untuk berada bersama
      dengan Tuhan disana.
      Ia kini tinggal dengan Yang Maha Suci. Kenaikan-Nya kepada Allah muncul
      dua kali dalam Qur’an (Sura 3:55 dan 4:158). Allah mengangkat-Nya, bukan ke
      langit pertama atau kedua, namun kepada diri-Nya sendiri. Sebagai tambahan,
      kekudusan Kristus tidak menyebabkan kematian-Nya, tetapi Ia menyerahkan
      hidup-Nya atas kehendak-Nya sendiri dan seturut perintah Yang Maha Kuasa
      (Yoh.10:11-18).
      Kristus hidup selamanya. Tulang-tulang-Nya tidak membusuk dalam kubur,
      namun Ia terangkat dengan tubuh-Nya, dengan roh dan jiwa-Nya, kembali
      kepada Bapa spiritual-Nya. Putra Maria kini berbicara dengan Allah dan
      mendapat mandat untuk bersyafaat bagi para pengikut-Nya (Sura 5:117)….apabila anda berani menyangkal ayat ayat tersebut …maka …segeralah ..cari perlindungan karena anda akan dicari .oleh saudara anda ..

    • Jalan Yang Lurus 4:35 am on 21/10/2012 Permalink | Reply

      jawaban singkat mohon dibaca, gak perlu perdebatan yang panjang.

      1. untuk umat kristen:

      ‘Katakanlah (pada mereka) (Muhammad): “Hai Ahli Kitab (orang-orang yahudi dan kristen), marilah (berpegang) kepada suatu kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatupun dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai Tuhan selain Allah.” Jika mereka berpaling maka katakanlah (Muhammad) kepada mereka: “Saksikanlah, bahwa kami adalah orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)”.’ (Q.S. Al Imran, 64)

      kami umat muslim telah bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, dan kami berserah diri kepada Allah.

      2. untuk umat muslim:

      Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, kamu beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan, mereka tidak juga akan beriman. (QS. Al-Baqarah :6)
      Allah telah mengunci-mati hati dan pendengaran mereka, dan penglihatan mereka ditutup. Dan bagi mereka siksa yang amat berat. (QS. Al-Baqarah:7)

      3. sebaiknya kita umat muslim yg percaya pada satu Tuhan bersabar saja, karena Allah swt berkata dalam Al-Qur’an, di suatu ketika di hari pengadilan:

      Dan (ingatlah) ketika Allah berfirman: “Hai Isa (Yesus) putera Maryam (Maria), adakah kamu mengatakan kepada manusia: “Jadikanlah aku dan ibuku dua orang Tuhan selain Allah?.” Isa (Yesus) menjawab: “Maha Suci Engkau, tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku (mengatakannya). Jika aku pernah mengatakan maka tentulah Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada diri Engkau. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui perkara yang ghaib-ghaib.” ( Al-Maa’idah : 116 )

      semoga Allah swt merahmati umat muslim, umat yg beriman pada satu Ilah dan Muhammad itu hanyalah seorang utusan.

      (sederhana saja)

  • SERBUIFF 3:09 am on 30/09/2011 Permalink | Reply
    Tags: (Ingatlah), dan menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu di atas orang-orang yang kafir hingga hari kiamat. Kemudian hanya kepada Akulah kembalimu, ketika Allah berfirman: `Hai Isa, lalu Aku memutuskan di antaramu tentang hal-hal yang selalu kamu berselisih padanya`.(QS. 3:55), sesungguhnya Aku akan menyampaikan kamu kepada akhir ajalmu dan mengangkat kamu kepada-Ku serta membersihkan kamu dari orang-orang yang kafir   

    (Ingatlah), ketika Allah berfirman: `Hai Isa, sesungguhnya Aku akan menyampaikan kamu kepada akhir ajalmu dan mengangkat kamu kepada-Ku serta membersihkan kamu dari orang-orang yang kafir, dan menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu di atas orang-orang yang kafir hingga hari kiamat. Kemudian hanya kepada Akulah kembalimu, lalu Aku memutuskan di antaramu tentang hal-hal yang selalu kamu berselisih padanya`.(QS. 3:55) 

    (Ingatlah), ketika Allah berfirman: `Hai Isa, sesungguhnya Aku akan menyampaikan kamu kepada akhir ajalmu dan mengangkat kamu kepada-Ku serta membersihkan kamu dari orang-orang yang kafir, dan menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu di atas orang-orang yang kafir hingga hari kiamat. Kemudian hanya kepada Akulah kembalimu, lalu Aku memutuskan di antaramu tentang hal-hal yang selalu kamu berselisih padanya`.(QS. 3:55)Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ali ‘Imran 55
    إِذْ قَالَ اللَّهُ يَا عِيسَى إِنِّي مُتَوَفِّيكَ وَرَافِعُكَ إِلَيَّ وَمُطَهِّرُكَ مِنَ الَّذِينَ كَفَرُوا وَجَاعِلُ الَّذِينَ اتَّبَعُوكَ فَوْقَ الَّذِينَ كَفَرُوا إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ ثُمَّ إِلَيَّ مَرْجِعُكُمْ فَأَحْكُمُ بَيْنَكُمْ فِيمَا كُنْتُمْ فِيهِ تَخْتَلِفُونَ (55)
    Allah SWT membalas tipu daya orang kafir dengan mengangkat Isa as kepada-NyL Dalam hal ini terdapat berita gembira untuk Nabi Isa tentang datangnya bantuan Allah untuk menyelamatkan dirinya dari tipu daya orang-orang kafir sehingga mereka dalam usaha untuk melaksanakan tipu daya itu tidak akan berhasil.
    Allah SWT akan mengangkat Nabi Isa kepada Nya dan akan mewafatkannya pada saat ajalnya tiba, sesudah turun dari langit pada waktu yang ditentukan sesuai dengan sabda Nabi Muhammad saw, yang artinya ialah:
    “Demi (Allah), yang jiwaku di tangan Nya, Isa putra Maryam akan turun di antaramu sebagai hakim yang adil, kemudian ia akan memecah salib, membunuh babi, menghentikan peperangan, dan membagi-bagikan harta, sehingga tak seorangpun yang akan menerimanya (karena tidak membutuhkan lagi) dan merasa bahwa sujudnya (ibadahnya) lebih utama dari dunia dan semua isinya”
    “Allah membersihkan Isa as dari orang-orang kafir”, dengan menyelamatkannya dari kejahatan, cercaan serta nistaan dan tuduhan, yang akan mereka lakukan; dan akan menjadikan pengikut-pengikutnya yang beriman itu percaya bahwa dia adalah hamba Allah dan utusan Nya, dan percaya akan kata-kata Isa bahwa beliau diutus untuk memberi kaber gembira kedatangan seorang utusan Allah, yang akan datang sesudahnya, yang bernama Ahmad (Nabi Muhammad saw). Allah akan mengangkat mereka yang percaya itu kepada derajat yang tinggi tidak seperti orang-orang Yahudi yang menipu dan mendustakan nabi Isa yang direndahkan martabatnya. Ketinggian derajat itu ada kalanya dibidang keimanan, yang bersifat rohaniah, dan dalam bidang akhlaq dan kesempurnaan sopan santun serta dekatnya mereka pada yang hak serta jauhnya dari yang batil dan ada kalanya kelebihan yang bersifat duniawi yaitu mereka akan memegang tampuk pimpinan di dunia.
    Kemudian seluruh manusia akan dikembalikan kepada Allah yaitu pada hari berbangkit dan Allah akan memutuskan perkara yang mereka perselisihkan dalam urusan agama termasuk di dalamnya perselisihan-perselisihan yang terjadi di antara pengikut-pengikut Isa dan orang-orang yang tidak percaya kepadanya. 
     
  • SERBUIFF 1:58 am on 30/09/2011 Permalink | Reply
    Tags: Teolog Kristen Swedia: Tak Ada Bukti Yesus Mati Disalib   

    Teolog Kristen Swedia: Tak Ada Bukti Yesus Mati Disalib 

    Teolog Kristen Swedia: Tak Ada Bukti Yesus Mati Disalib

    GOTHENBURG (voa-islam.com) – Gunnar Samuelsson, seorang Kristen fanatik dan pakar teologi Swedia menyimpulkan bahwa Yesus tidak mungkin mati disalib karena tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa orang-orang Romawi menyalib tahanannya pada 2000 tahun yang lalu.

    Dalam tesis berjudul “Crucifixion in Antiquity: An Inquiry into the Background of the New Testament Terminology of Crucifixion” (Penyaliban pada Jaman Dahulu: Sebuah Penyelidikan terhadap Latar Belakang Terminologi Penyaliban dalam Perjanjian Baru), Samuelsson menyebut kisah penyaliban Yesus hanya didasarkan pada tradisi gereja Kristen dan ilustrasi artistik, bukan pada teks-teks kuno.

    Tesis Samuelsson setebal 400 halaman itu adalah hasil studi penelitian yang saksama terhadap teks asli.

    Teolog dari Universitas Gothenburg Swedia ini menyebut Alkitab telah disalahartikan, karena tidak ada referensi atau pernyataan yang  secara eksplisit menyebut penggunaan paku atau untuk penyaliban. Menurutnya, dalam Alkitab hanya tercantum bahwa Yesus membawa “staurus” menuju Kalvari, tapi ini bukan berarti salib tetapi bisa juga berarti ‘tiang’

    “Masalahnya adalah deskripsi dari penyaliban tidak ada dalam literatur kuno,” kata Samuelsson dalam sebuah wawancara dengan Daily Telegraph, Sabtu (3/7/2010).

    “Sumber-sumber yang Anda harapkan untuk menemukan pemahaman yang sesungguhnya tentang peristiwa itu benar-benar tidak mengatakan pernyataan apapun,” tegasnya.

    …deskripsi dari penyaliban tidak ada dalam literatur kuno…

    Dalam literatur Yunani Kuno, Latin maupun naskah Ibrani dari Homer ke abad pertama menggambarkan sejumlah hukuman gantung, tapi tidak menyebutkan “salib” atau “penyaliban.”

    “Jika Anda mencari teks yang menggambarkan tindakan seseorang yang dipaku pada salib, maka Anda tidak dapat menemukan di manapun kecuali pada Injil. Banyak literatur kontemporer yang memberikan terminologi samar, termasuk literatur Latin,” lanjutnya.

    “Konsekuensinya, pemahaman kontemporer tentang penyaliban sebagai hukuman, sangat diragukan,” ujar Samuelsson kepada koran Inggris tersebut.

    “Dan yang lebih diragukan lagi, apakah hal yang sama bisa disimpulkan atas peristiwa penyaliban Yesus. Perjanjian Baru tidak mengatakan sebanyak apa yang ingin kita percayai,” tandas Samuelsson.

    Hanya ada sedikit bukti yang menunjukkan bahwa Yesus dibiarkan mati setelah dipaku di atas tiang salib, baik dalam literatur kuno pra-Kristen dan ekstra-Alkitab kuno maupun Alkitab.

    …Konsekuensinya, pemahaman kontemporer tentang penyaliban sebagai hukuman, sangat diragukan…

    Samuelsson mengakui bahwa umat kristiani lebih mudah untuk bereaksi secara emosional, bukan logis untuk penelitian yang sangat seksama ke jantung imannya. Dia menambahkan, teks-teks yang berbicara tentang eksekusi, tidak menjelaskan bagaimana Yesus dilekatkan pada alat eksekusinya.

    “Ini adalah inti masalahnya. Teks tentang kisah-kisah sengsara yang dialami oleh Yesus adalah tidak tepat dan informasinya ditambah-tambahi, sebagaimana yang diinginkan oleh kita orang Kristen,” jelas Samuelsson.

    “Jika anda mencari teks yang menggambarkan kisah pemakuan orang di atas tiang salib, anda tidak akan menemukan apapun kecuali dalam Bibel,” tambahnya.

    …Jika anda mencari teks yang menggambarkan kisah pemakuan orang di atas tiang salib, anda tidak akan menemukan apapun kecuali dalam Bibel…

    Semua literatur kontemporer menggunakan terminologi yang samar-samar, termasuk yang ditulis dalam bahasa Latin. Sementara itu, kata Latin “crux” tidak selalu berarti salib, dan kata “patibulum” tidak selalu berarti palang salib. Kedua kata tersebut digunakan dalam arti yang lebih luas daripada itu.

    Meski hasil penelitiannya menegaskan bahwa tidak ada bukti Yesus disalib, Samuelsson mengatakan ia masih percaya bahwa Yesus anak tuhan. Ia hanya meminta agar umat Kristen memperbaiki pemahamannya terhadap Bibel.

    “Saya percaya bahwa orang yang disebutkan (Yesus) adalah anak Allah. Saran saya orang Kristen harus harus membaca teks itu, tidak seperti yang ingin kita pikirkan. Kita harus membaca di tiap kalimat, bukan yang tersirat. Teks Alkitab cukup dibaca tanpa perlu menambahkan apa-apa,” pungkas dosen Gothenburg University itu. [aa]

    http://www.voa-islam.com/islamia/christology/2010/07/05/7756/teolog-kristen-swediatak-ada-bukti-yesus-mati-disalib/

     
    • CIKK 7:24 am on 05/10/2011 Permalink | Reply

      FITRI ANDA SALAH NABI MUHAMMAD (BANGSA ARAB)UTUSAN ALLAH SEBAGAIMANA NABI ISA DIUTUS UNTUK BANI ISRAIL MEREKA BERSAUDARA.NABI ISA “DIBUNUH” HAL YANG SAMA HAMPIR MENIMPA RASULULLAH.RASULULLAH BERPERANG UNTUK MENGHENTIKAN KEGANASAN KAFIRIN.KARENA MEREKA MEMERANGI ISLAM.MEMERANGI AGAMA ALLAH.ITU SAJA.

      PERTANYAAN BAGUUUUSSSSS!!!
      Id Amor

      Apakah Tuhan yang disembah oleh Abraham, Isak, Yakub adalah TUHAN YANG SAMA YANG DISEMBAH OLEH MUHAMMAD ?
      cerita FITNAH IRI DAN dengki dari yahudi PENYEBAR FITNAH YANG MEMBODOHI KRISTEN KHATOL SERTA SELURUH MANUUSIA.
      DI INJIL ALLAH TELAH MEMBERI ISYARAT JELAS TENTANG ANGGUR ASAM YANG TIDAK BERMANFAAT .
      kemudian ALLAH BERI PADA BANGSA ARAB (AGAMA ISLAM).

      YESAYA 5:
      (4) Apatah lagi yang harus diperbuat untuk kebun anggur-Ku itu, yang belum Kuperbuat kepadanya? Aku menanti supaya dihasilkannya buah anggur yang baik, mengapa yang dihasilkannya hanya buah anggur yang asam?
      (7) Sebab kebun anggur TUHAN semesta alam ialah kaum Israel, dan orang Yehuda ialah tanam-tanaman kegemaran-Nya; dinanti-Nya keadilan, tetapi hanya ada kelaliman, dinanti-Nya kebenaran tetapi hanya ada keonaran.

      MATIUS 20:
      (14) Ambillah bagianmu dan pergilah; aku mau memberikan kepada orang yang masuk terakhir ini sama seperti kepadamu.
      (15) Tidakkah aku bebas mempergunakan milikku menurut kehendak hatiku? Atau iri hatikah engkau, karena aku murah hati?
      TS(16) Demikianlah orang yang terakhir akan menjadi yang terdahulu dan yang terdahulu akan menjadi yang terakhir.”
      BS(16) Lalu Yesus berkata lagi, “Begitu juga orang-orang yang terakhir akan menjadi yang pertama, dan orang-orang yang pertama akan menjadi yang terakhir.”
      DASAR YAHUDI NGGA TAU DIRI.
      LEBIH PARAH DITANGAN RUMAWI DAN GEREJANYA PENDETA KRISTEN KHATOL NGGA TAHU DIRI MENGAJAK MANUSIA MENGIKUTI AGAMA BUATAN YAHUDI.
      AYAT DI BAWAH INI JELAS ALLAH BERI PADA BANGSA ARAB

      YESAYA 42
      (10) Nyanyikanlah nyanyian baru (QURAN)bagi TUHAN dan pujilah Dia dari ujung bumi! Baiklah laut bergemuruh serta segala isinya dan pulau-pulau dengan segala penduduknya
      (11) Baiklah padang gurun (PARAN/ARABIA TEMPAT KETURUNAN NABI ISMAIL ANAK NABI IBRAHIM))menyaringkan suara dengan kota-kotanya dan dengan desa-desa yang didiami Kedar! Baiklah bersorak-sorai penduduk Bukit Batu, baiklah mereka berseru-seru dari puncak gunung-gunung!

      (16) Aku mau memimpin orang-orang buta di jalan yang tidak mereka kenal, dan mau membawa mereka berjalan di jalan-jalan yang tidak mereka kenal. Aku mau membuat kegelapan yang di depan mereka menjadi terang dan tanah yang berkeluk-keluk menjadi tanah yang rata. Itulah hal-hal yang hendak Kulakukan kepada mereka, yang pasti akan Kulaksanakan.
      (8) Aku ini TUHAN, itulah nama-Ku; Aku tidak akan memberikan kemuliaan-Ku kepada yang lain atau kemasyhuran-Ku kepada patung

      MENGAPA ANDA MEMULIAKAN PATUNG JESUS?DARIMANA ANDA DAPAT AJARAN ITU???WAHAI KRISTEN KHATOL?

      bani israil kebun anggur ALLAH.AGAMA YANG DAHULU ALLAH BERIKAN KHUSUS PADA BANI ISRAIL KEMUDIAN ALLAH BERIKAN PADA BANGSA ARAS(SAUDARA BANI ISRAIL) karena mereka sama2 keturunan nabi Ibrahim(Abraham).

      NABI ISA NABI TERAKHIR NABI BANI ISRAIL DAN NABI MUHAMMAD ALLAH UTUS UNTUK SELURUH MANUSIA.MEREKA BERDUA BERSAUDARA.DARI KETURUNAN NABI IBRAHIM.

      (17) Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.

      MATIUS 15 24)(TB) Jawab Yesus: “Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel.”
      (24) (BS)Yesus menjawab, “Aku diutus hanya kepada bangsa Israel, khususnya kepada mereka yang sesat.”

      BUKA MATA BAIK2 PIKIRKAN DENGAN BENAR SABDA JESUS DIATAS.
      kalau anda punya otak APA ANDA NERIMA SABDA INI SEMENTARA ANDA ORANG INDON.?ANDA BUKAN BANI ISRAIL.

      APALAGI KEBUN ANGGUR(agama ALLAH/ISLAM) TELAH ALLAH BERIKAN PADA BANGSA LAIN BANGSA ARAB (SAUDARA BANI ISRAIL).KARENA BANGSA ISRAIL KAGAK DIPERCAYA LAGI.

      Matius 20 :14) Ambillah bagianmu dan pergilah; aku mau memberikan kepada orang yang masuk terakhir ini sama seperti kepadamu.(kebun anggur /agama diberikan pada bangsa arab saudara bani israil)

      15) Tidakkah aku bebas mempergunakan milikku (kebun anggur/agama) menurut kehendak hatiku? Atau iri hatikah engkau, karena aku murah hati?

      isyarat itupun telah diberikan nabi Musa (akan dibangkitkan seorang nabi dikalangan saudaranya)dan nabi Isa dengan sabdanya akan datang nabi(ruh kebenaran) setelahnya yang harus ditaati bani israil.

      kembalilah ke islam anda Akan selaMAT

      • Terang Dunia 8:45 am on 22/11/2012 Permalink | Reply

        Yang PASTI :
        1. Yesus Kristus. diakui oleh Santo Yosef dan Allah Bapa sebagai ANAKNYA…..!!! Sehingga menjamin dapat HIDUP dan BERKEMBANG sampai DEWASA dalam KAUMNYA yang tentu secara logika Antropologi zaman itu.
        2. Nabi Isa Al Masih a.s. tidak diakui oleh siapapun sebagai ANAKNYA alias NABI ANAK HARAM, yang dipertanyakan bisa HIDUP dan BERKEMBANG sampai DEWASA dalam KAUMNYA yang tentu tidak menerima status ANAK HARAM ketika itu…dalam kehidupan Antropologi zaman itu….!!!

        Apa konsekwensi dari ANAK HARAM :
        a. Mustahil Nabi Isa Al Masih a.s….bisa HIDUP dan BERKEMBANG sampai DEWASA ditengah kehidupan Antropologi zaman itu….!!! Hukum RAJAM dan PANCUNG serta PEMBUANGAN dari KAUM / BANI tentu berlaku. Jangankan ANAK HARAM, wanita Pelacur saja dilempari batu sampai MATI….!!!

        b. Karena Allah SWT tidak mengakui PERBUATANNYA terhadap penghamilan Siti Maryam yang meminta MATI ( menderita sosial ) Qs 19 : 23
        Surah 19. Maryam : 23

        Kelahiran Nabi Isa a.s.

        23. Maka rasa sakit akan melahirkan anak memaksa ia (bersandar) pada pangkal pohon kurma, dia berkata: “Aduhai, alangkah baiknya aku mati sebelum ini, dan aku menjadi barang yang tidak berarti, lagi dilupakan.”

        MAKA : Qs 112 : 3 adalah JEBAKAN BATMAN yang berusia 1.400 tahun yang lalu…!!!

        Surah 112. Al Ikhlash :3

        3. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan,

        c. Karena STATUS : NABI ANAK HARAM satu satunya….maka Al Quran RONTOK sebagai Kitab Suci…..yang memuat NABI ANAK HARAM….!!!! Ajaran Moral APA yang mau diterapkan dengan PERILAKU Allah SWT, Siti Maryam dan NABI Isa Al Masih a.s. dalam Al Quran Ustmani…..??!???!!! WAJAR kalau DIMUSNAHKAN Al Quran itu…..karena memberikan CONTOH Ajaran Moral ANAK HARAM yang dimuliakan dalam Al Quran….!!!

        JADI :

        1. Umat Kristen BERHENTILAH melakukan KRISTENISASI terhadap Nabi Isa Al Masih a.s. ( Islam ), karena MUSTAHIL untuk merubah apa yang TERTULIS di Al Quran.

        2. Umat Islam BERHENTILAH melakukan ISLAMISASI terhadap Yesus Kristus ( Islam ), karena MUSTAHIL untuk merubah apa yang TERTULIS di Al Kitab.

        Kita ini PEWARIS TULISAN Kitab Suci sejak 2.000 tahun yang lalu ( Al Kitab ) dan 1.400 tahun yang lalu ( Al Quran )….!!! Mustahil untuk MERUBAH apa yang TERTULIS pada KEDUA Kitab Suci tersebut…dengan Opini, Apologi, Interpretasi, dlll yang menutupi apa yang TERTULIS…..!!!

        Biarlah NABI Isa Al Masih a.s. ….TETAP TERTULIS menjadi NABI ANAK HARAM sampai Kiamat, ngak USAH menjadikannya menjadi YESUS KRISTUS bagi Umat Kristen. Apakah Yesus Kristus belum cukup….?!?!? Toh …TIDAK ADA manfaatnya dengan Nabi Isa Al Masih a.s. masuk dalam IMAN KRISTIANI….!!!

        Biarlah Yesus Kristus ….TETAP TERTULIS menjadi ANAK ALLAH ( Allah Putera ) sampai Kiamat, ngak USAH menjadikannya menjadi Nabi Isa Al Masih a.s. bagi Umat Islam. Apakah Nabi Isa Al Masih a.s. sebagai NABI ANAK HARAM belum cukup….?!?!? Toh …TIDAK ADA manfaatnya dengan Yesus Kristus masuk dalam IMAN ISLAMI…!!!
        Semoga BERMANFAAT untuk KEDAMAIAN DUNIA…..!!! Seperti Yesus Kristus dengan Sang Budha dan Nabi Isa Al Masih a.s. dengan Sang Budha……?!?!? Kan tidak ada TARIK MENARIK toohhh….?!?!?
        God Bless You all….!!!

        With LOVE

        • chasey 5:19 am on 27/05/2013 Permalink | Reply

          maaf, umat Islam sendiri sampai detik ini masih memperdebatkan apakah Yesus itu adalah Isa Almasih seperti yg ada di dalam Alquran ato bukan.
          jadi masihkah kita layak…??

          salam,

    • Islamfuck 5:53 am on 05/11/2011 Permalink | Reply

      akal-akalan umatmuslim busuk!

      • Terang Dunia 8:46 am on 22/11/2012 Permalink | Reply

        Yang PASTI :
        1. Yesus Kristus. diakui oleh Santo Yosef dan Allah Bapa sebagai ANAKNYA…..!!! Sehingga menjamin dapat HIDUP dan BERKEMBANG sampai DEWASA dalam KAUMNYA yang tentu secara logika Antropologi zaman itu.
        2. Nabi Isa Al Masih a.s. tidak diakui oleh siapapun sebagai ANAKNYA alias NABI ANAK HARAM, yang dipertanyakan bisa HIDUP dan BERKEMBANG sampai DEWASA dalam KAUMNYA yang tentu tidak menerima status ANAK HARAM ketika itu…dalam kehidupan Antropologi zaman itu….!!!

        Apa konsekwensi dari ANAK HARAM :
        a. Mustahil Nabi Isa Al Masih a.s….bisa HIDUP dan BERKEMBANG sampai DEWASA ditengah kehidupan Antropologi zaman itu….!!! Hukum RAJAM dan PANCUNG serta PEMBUANGAN dari KAUM / BANI tentu berlaku. Jangankan ANAK HARAM, wanita Pelacur saja dilempari batu sampai MATI….!!!

        b. Karena Allah SWT tidak mengakui PERBUATANNYA terhadap penghamilan Siti Maryam yang meminta MATI ( menderita sosial ) Qs 19 : 23
        Surah 19. Maryam : 23

        Kelahiran Nabi Isa a.s.

        23. Maka rasa sakit akan melahirkan anak memaksa ia (bersandar) pada pangkal pohon kurma, dia berkata: “Aduhai, alangkah baiknya aku mati sebelum ini, dan aku menjadi barang yang tidak berarti, lagi dilupakan.”

        MAKA : Qs 112 : 3 adalah JEBAKAN BATMAN yang berusia 1.400 tahun yang lalu…!!!

        Surah 112. Al Ikhlash :3

        3. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan,

        c. Karena STATUS : NABI ANAK HARAM satu satunya….maka Al Quran RONTOK sebagai Kitab Suci…..yang memuat NABI ANAK HARAM….!!!! Ajaran Moral APA yang mau diterapkan dengan PERILAKU Allah SWT, Siti Maryam dan NABI Isa Al Masih a.s. dalam Al Quran Ustmani…..??!???!!! WAJAR kalau DIMUSNAHKAN Al Quran itu…..karena memberikan CONTOH Ajaran Moral ANAK HARAM yang dimuliakan dalam Al Quran….!!!

        JADI :

        1. Umat Kristen BERHENTILAH melakukan KRISTENISASI terhadap Nabi Isa Al Masih a.s. ( Islam ), karena MUSTAHIL untuk merubah apa yang TERTULIS di Al Quran.

        2. Umat Islam BERHENTILAH melakukan ISLAMISASI terhadap Yesus Kristus ( Islam ), karena MUSTAHIL untuk merubah apa yang TERTULIS di Al Kitab.

        Kita ini PEWARIS TULISAN Kitab Suci sejak 2.000 tahun yang lalu ( Al Kitab ) dan 1.400 tahun yang lalu ( Al Quran )….!!! Mustahil untuk MERUBAH apa yang TERTULIS pada KEDUA Kitab Suci tersebut…dengan Opini, Apologi, Interpretasi, dlll yang menutupi apa yang TERTULIS…..!!!

        Biarlah NABI Isa Al Masih a.s. ….TETAP TERTULIS menjadi NABI ANAK HARAM sampai Kiamat, ngak USAH menjadikannya menjadi YESUS KRISTUS bagi Umat Kristen. Apakah Yesus Kristus belum cukup….?!?!? Toh …TIDAK ADA manfaatnya dengan Nabi Isa Al Masih a.s. masuk dalam IMAN KRISTIANI….!!!

        Biarlah Yesus Kristus ….TETAP TERTULIS menjadi ANAK ALLAH ( Allah Putera ) sampai Kiamat, ngak USAH menjadikannya menjadi Nabi Isa Al Masih a.s. bagi Umat Islam. Apakah Nabi Isa Al Masih a.s. sebagai NABI ANAK HARAM belum cukup….?!?!? Toh …TIDAK ADA manfaatnya dengan Yesus Kristus masuk dalam IMAN ISLAMI…!!!
        Semoga BERMANFAAT untuk KEDAMAIAN DUNIA…..!!! Seperti Yesus Kristus dengan Sang Budha dan Nabi Isa Al Masih a.s. dengan Sang Budha……?!?!? Kan tidak ada TARIK MENARIK toohhh….?!?!?
        God Bless You all….!!!

        With LOVE

      • nDeboost 8:46 am on 09/03/2013 Permalink | Reply

        Umat Kristen juga seharusnya mengakui kalau Yesus a.s memeng tidak pernah dsalibkan kecuali Tuhan Bapa anda-anda berdusta dan tidak mampu menempati janji. Coba anda-2 yg Kristen merenungi ayat Matthew/ Mat 4:6 berikut lalu berkata kepada-Nya: “Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu ke bawah, sebab ada tertulis: Mengenai Engkau Ia akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan menatang Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk kepada batu.” Jadi bahkan terantuk batupun tidak boleh alias tidak mungkin. Lah kalau kepalanya ditokok, lalu dipermalukan, dan dikepalanya dipasangi mahkota duri hingga berdarah-darah lalu dimana janji Tuhan? Apa ga bisa atau takut melawan umat Israel atau tentara Romawi? Lalu Psalms/ Mzm 91:12
        Mereka akan menatang engkau di atas tangannya, supaya kakimu jangan terantuk kepada batu. Ayat ini dinubuatkan kesiapa kok mirip dg Mat 4:6 diatas? ‘Mangnya Tuhan omdo (Omong doing alias NATO No Action talk only)? Silahkan anda renungkan, kalau tidak Tuhan tidak memenuhi janjinya layakkah anak Tuhan dikrim utk dibunuh guna menebus dosa? Sekerdi itukah Tuhan?

    • Islamfuck 5:54 am on 05/11/2011 Permalink | Reply

      akal-akalan umat muslim busuk!

    • jujur namaku ono 10:25 am on 08/11/2011 Permalink | Reply

      bila tidak menyebut identitas yang asli (nama dan agama anda ) berarti anda pengecut

    • Terang Dunia 8:39 am on 22/11/2012 Permalink | Reply

      Yang PASTI :
      1. Yesus Kristus. diakui oleh Santo Yosef dan Allah Bapa sebagai ANAKNYA…..!!! Sehingga menjamin dapat HIDUP dan BERKEMBANG sampai DEWASA dalam KAUMNYA yang tentu secara logika Antropologi zaman itu.
      2. Nabi Isa Al Masih a.s. tidak diakui oleh siapapun sebagai ANAKNYA alias NABI ANAK HARAM, yang dipertanyakan bisa HIDUP dan BERKEMBANG sampai DEWASA dalam KAUMNYA yang tentu tidak menerima status ANAK HARAM ketika itu…dalam kehidupan Antropologi zaman itu….!!!

      Apa konsekwensi dari ANAK HARAM :
      a. Mustahil Nabi Isa Al Masih a.s….bisa HIDUP dan BERKEMBANG sampai DEWASA ditengah kehidupan Antropologi zaman itu….!!! Hukum RAJAM dan PANCUNG serta PEMBUANGAN dari KAUM / BANI tentu berlaku. Jangankan ANAK HARAM, wanita Pelacur saja dilempari batu sampai MATI….!!!

      b. Karena Allah SWT tidak mengakui PERBUATANNYA terhadap penghamilan Siti Maryam yang meminta MATI ( menderita sosial ) Qs 19 : 23
      Surah 19. Maryam : 23

      Kelahiran Nabi Isa a.s.

      23. Maka rasa sakit akan melahirkan anak memaksa ia (bersandar) pada pangkal pohon kurma, dia berkata: “Aduhai, alangkah baiknya aku mati sebelum ini, dan aku menjadi barang yang tidak berarti, lagi dilupakan.”

      MAKA : Qs 112 : 3 adalah JEBAKAN BATMAN yang berusia 1.400 tahun yang lalu…!!!

      Surah 112. Al Ikhlash :3

      3. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan,

      c. Karena STATUS : NABI ANAK HARAM satu satunya….maka Al Quran RONTOK sebagai Kitab Suci…..yang memuat NABI ANAK HARAM….!!!! Ajaran Moral APA yang mau diterapkan dengan PERILAKU Allah SWT, Siti Maryam dan NABI Isa Al Masih a.s. dalam Al Quran Ustmani…..??!???!!! WAJAR kalau DIMUSNAHKAN Al Quran itu…..karena memberikan CONTOH Ajaran Moral ANAK HARAM yang dimuliakan dalam Al Quran….!!!

      JADI :

      1. Umat Kristen BERHENTILAH melakukan KRISTENISASI terhadap Nabi Isa Al Masih a.s. ( Islam ), karena MUSTAHIL untuk merubah apa yang TERTULIS di Al Quran.

      2. Umat Islam BERHENTILAH melakukan ISLAMISASI terhadap Yesus Kristus ( Islam ), karena MUSTAHIL untuk merubah apa yang TERTULIS di Al Kitab.

      Kita ini PEWARIS TULISAN Kitab Suci sejak 2.000 tahun yang lalu ( Al Kitab ) dan 1.400 tahun yang lalu ( Al Quran )….!!! Mustahil untuk MERUBAH apa yang TERTULIS pada KEDUA Kitab Suci tersebut…dengan Opini, Apologi, Interpretasi, dlll yang menutupi apa yang TERTULIS…..!!!

      Biarlah NABI Isa Al Masih a.s. ….TETAP TERTULIS menjadi NABI ANAK HARAM sampai Kiamat, ngak USAH menjadikannya menjadi YESUS KRISTUS bagi Umat Kristen. Apakah Yesus Kristus belum cukup….?!?!? Toh …TIDAK ADA manfaatnya dengan Nabi Isa Al Masih a.s. masuk dalam IMAN KRISTIANI….!!!

      Biarlah Yesus Kristus ….TETAP TERTULIS menjadi ANAK ALLAH ( Allah Putera ) sampai Kiamat, ngak USAH menjadikannya menjadi Nabi Isa Al Masih a.s. bagi Umat Islam. Apakah Nabi Isa Al Masih a.s. sebagai NABI ANAK HARAM belum cukup….?!?!? Toh …TIDAK ADA manfaatnya dengan Yesus Kristus masuk dalam IMAN ISLAMI…!!!
      Semoga BERMANFAAT untuk KEDAMAIAN DUNIA…..!!! Seperti Yesus Kristus dengan Sang Budha dan Nabi Isa Al Masih a.s. dengan Sang Budha……?!?!? Kan tidak ada TARIK MENARIK toohhh….?!?!?
      God Bless You all….!!!

      With LOVE

    • dhini 7:57 am on 02/06/2013 Permalink | Reply

      Nabi isa as bukan anak haram jeng Terang dunia. Al-quran tdk pernah mengatakan hal itu. Jgn menafsirkan ayat2 alquran semaunya Jeng kalo km gk pintar.

c
Compose new post
j
Next post/Next comment
k
Previous post/Previous comment
r
Reply
e
Edit
o
Show/Hide comments
t
Go to top
l
Go to login
h
Show/Hide help
shift + esc
Cancel