JAMINAN SORGA MENURUT ALKITAB DAN AL-QUR’AN
Tulisan ini merupakan diskusi dalam thread ini : http://forum.swaramuslim.net/threads.php?id=4186_0_28_0_C
dan ayat alkitab dibawah ini merupakan tanggapan netters Kristen untuk membuktikan bahwa dalam alkitab terdapat jaminan keselamatan (diartikan masuk sorga) bagi yang percaya kepada Yesus Kristus :
barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup.
mereka yang mendengarnya, akan hidup.
barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati,
setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya.
setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal.
setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum;
Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.
Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan,
Barangsiapa makan roti ini, ia akan hidup selama-lamanya.
Ayat-ayat tersebut punya pola pengandaian, banyak memakai kata ‘barangsiapa’ dan ‘akan’ artinya : KALAU anda percaya kepada Yesus, maka NANTI anda AKAN masuk sorga. Padanan dari ayat tersebut dalam Al-Qur’an sebenarnya banyak :
An Nisaa 57 : Dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amalan-amalan yang shaleh, kelak akan Kami masukkan mereka ke dalam surga yang di dalamnya mengalir sungai-sungai;
An Nisaa 122 : Orang-orang yang beriman dan mengerjakan amalan saleh, kelak akan Kami masukkan ke dalam surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah telah membuat suatu janji yang benar. Dan siapakah yang lebih benar perkataannya dari pada Allah ?
Al A’raaf 42 : dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal yang saleh, Kami tidak memikulkan kewajiban kepada diri seseorang melainkan sekedar kesanggupannya, mereka itulah penghuni-penghuni surga; mereka kekal di dalamnya.
Yunus 9 : Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal saleh, mereka diberi petunjuk oleh Tuhan mereka karena keimanannya, di bawah mereka mengalir sungai-sungai di dalam syurga yang penuh keni`matan.
Huud 23 : Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal saleh dan merendahkan diri kepada Tuhan mereka, mereka itu adalah penghuni-penghuni syurga; mereka kekal di dalamnya.
Ar Ra’d 29 : Orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka kebahagiaan dan tempat kembali yang baik.
Ibrahim 23 : Dan dimasukkanlah orang-orang yang beriman dan beramal saleh ke dalam syurga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya dengan seizin Tuhan mereka. Ucapan penghormatan mereka dalam syurga itu ialah “salaam”
Al Kahfi 107 : Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka adalah surga Firdaus menjadi tempat tinggal,
Maryam 60 : kecuali orang yang bertaubat, beriman dan beramal saleh, maka mereka itu akan masuk syurga dan tidak dianiaya (dirugikan) sedikitpun,
Thaahaa 75 : Dan barangsiapa datang kepada Tuhannya dalam keadaan beriman, lagi sungguh-sungguh telah beramal saleh, maka mereka itulah orang-orang yang memperoleh tempat-tempat yang tinggi (mulia),
Al Hajj 14 : Sesungguhnya Allah memasukkan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh ke dalam surga-surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai. Sesungguhnya Allah berbuat apa yang Dia kehendaki.
Al Hajj 23 : Sesungguhnya Allah memasukkan orang-orang beriman dan mengerjakan amal yang saleh ke dalam surga-surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai.
Al Hajj 56 : Kekuasaan di hari itu ada pada Allah, Dia memberi keputusan di antara mereka. Maka orang-orang yang beriman dan beramal saleh adalah di dalam syurga yang penuh keni`matan.
Al Ankabuut 7 : Dan orang-orang yang beriman dan beramal saleh, benar-benar akan Kami hapuskan dari mereka dosa-dosa mereka dan benar-benar akan Kami beri mereka balasan yang lebih baik dari apa yang mereka kerjakan.
Al Ankabuut 58 : Dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal yang saleh, sesungguhnya akan Kami tempatkan mereka pada tempat-tempat yang tinggi di dalam syurga, yang mengalir sungai-sungai di bawahnya, mereka kekal di dalamnya. Itulah sebaik-baik pembalasan bagi orang-orang yang beramal,
Ar Ruum 15 : Adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, maka mereka di dalam taman (surga) bergembira.
Luqman 8 : Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal saleh, bagi mereka syurga-syurga yang penuh keni`matan,
As Sajdah 19 : Adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, maka bagi mereka jannah tempat kediaman, sebagai pahala terhadap apa yang mereka kerjakan.
Asy Syura 22 : Dan orang-orang yang beriman serta mengerjakan amal saleh (berada) di dalam taman-taman surga, mereka memperoleh apa yang mereka kehendaki di sisi Tuhan mereka. Yang demikian itu adalah karunia yang besar.
Al Jatsiyah 30 : Adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh maka Tuhan mereka memasukkan mereka ke dalam rahmat-Nya (surga). Itulah keberuntungan yang nyata.
At Taghaabun 9 : (Ingatlah) hari (dimana) Allah mengumpulkan kamu pada hari pengumpulan, itulah hari dinampakkan kesalahan-kesalahan. Dan barangsiapa yang beriman kepada Allah dan beramal saleh, niscaya Allah akan menutupi kesalahan-kesalahannya dan memasukkannya ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Itulah keberuntungan yang besar.
Atg Thalaaq 11 : Dan barangsiapa beriman kepada Allah dan mengerjakan amal yang saleh niscaya Allah akan memasukkannya ke dalam surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Sesungguhnya Allah memberikan rezki yang baik kepadanya.
Al Buruuj 11 : Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal yang saleh bagi mereka surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; itulah keberuntungan yang besar.
Berbeda dengan ajaran Kristen yang mengaitkan soal masuk sorga HANYA dengan percaya (sekalipun dalam beberapa diskusi netters Kristen disini mengatakan bahwa kalau sudah percaya maka perbuatannya sudah pasti merupakan amal saleh, ini perlu didiskusikan lebih lanjut, fakta yang ada, amal saleh/perbuatan baik bisa dilakukan semua orang, tidak peduli apapun agamanya, bahkan atheis sekalipun) maka Al-Qur’an mengaitkan sorga dengan iman dan amal saleh, artinya beriman saja tidak akan membuat anda masuk sorga kalau tidak pernah beramal saleh, sebaliknya semua amal saleh anda akan sia-sia kalau tidak didasari iman kepada Allah. Namun semua ayat Al-Qur’an tersebut tidak diartikan bahwa anda yang merasa telah beriman dan beramal saleh PASTI masuk sorga, karena selama anda menjalani hidup maka dipastikan iman dan amal saleh anda selalu berobah, kadang naik dan kadang turun, itu adalah hal yang manusiawi dan terjadi pada semua orang. Kondisi keimanan dan amal saleh yang tidak stabil tersebut bisa disebabkan oleh ujian yang diberikan Allah kepada manusia yang punya kodrat memiliki kecenderungan kearah baik dan buruk. Al-Qur’an sendiri menyampaikan :
Al Ankabuut 2 : Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan : “Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi?
Ali Imran 186 : Kamu sungguh-sungguh akan diuji terhadap hartamu dan dirimu.
Al Hujuurat 3 : Sesungguhnya orang yang merendahkan suaranya di sisi Rasulullah mereka itulah orang-orang yang telah diuji hati mereka oleh Allah untuk bertakwa. Bagi mereka ampunan dan pahala yang besar.
Al An’aam 145 : Dan Dia lah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa di bumi dan Dia meninggikan sebahagian kamu atas sebahagian (yang lain) beberapa derajat, untuk mengujimu tentang apa yang diberikan-Nya kepadamu.
Al An’aam 53 : Dan demikianlah telah Kami uji sebahagian mereka (orang-orang kaya) dengan sebahagian mereka (orang-orang miskin), supaya (orang-orang yang kaya itu) berkata: “Orang-orang semacam inikah di antara kita yang diberi anugerah Allah kepada mereka?” (Allah berfirman): “Tidakkah Allah lebih mengetahui tentang orang-orang yang bersyukur (kepadaNya) ?”
Al Anbiyaa 35 : Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan.
Muhammad 31 : Dan sesungguhnya Kami benar-benar akan menguji kamu agar Kami mengetahui orang-orang yang berjihad dan bersabar di antara kamu, dan agar Kami menyatakan (baik buruknya) hal ihwalmu.
Al Mulk 2 : Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun,
Al Insaan 2 : Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur yang Kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan), karena itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat.
Jadi menurut Al-Qur’an, hidup di dunia tidak lain hanyalah periode untuk menguji keimanan dan perbuatan kita, mengapa harus diuji..?? karena hanya dengan ujianlah bisa dibuktikan apakah seorang manusia memang menjalankan hidupnya sesuai perintah Allah atau tidak. Dalam menjalani hidup sering kita tergelincir melakukan dosa, itu juga manusiawi karena mana ada manusia yang tidak punya dosa..?, untuk itu Allah memberikan mekanisme lain :
An Nisaa 64 : Dan Kami tidak mengutus seseorang rasul melainkan untuk dita`ati dengan seizin Allah. Sesungguhnya jikalau mereka ketika menganiaya dirinya datang kepadamu, lalu memohon ampun kepada Allah, dan Rasulpun memohonkan ampun untuk mereka, tentulah mereka mendapati Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.
An Nisaa 106 : dan mohonlah ampun kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
An Nisaa 110 : Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan dan menganiaya dirinya, kemudian ia mohon ampun kepada Allah, niscaya ia mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Al maaidah 39 : Maka barangsiapa bertaubat (di antara pencuri-pencuri itu) sesudah melakukan kejahatan itu dan memperbaiki diri, maka sesungguhnya Allah menerima taubatnya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Al Maaidah 73-74 : Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan: “Bahwasanya Allah salah seorang dari yang tiga”, padahal sekali-kali tidak ada Tuhan selain dari Tuhan Yang Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu, pasti orang-orang yang kafir diantara mereka akan ditimpa siksaan yang pedih. Maka mengapa mereka tidak bertaubat kepada Allah dan memohon ampun kepada-Nya ?. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Al A’raaf 153 : Orang-orang yang mengerjakan kejahatan, kemudian bertaubat sesudah itu dan beriman; sesungguhnya Tuhan kamu sesudah taubat yang disertai dengan iman itu adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
An Anfaal 39 : Katakanlah kepada orang-orang yang kafir itu: “Jika mereka berhenti (dari kekafirannya), niscaya Allah akan mengampuni mereka tentang dosa-dosa mereka yang sudah lalu;
(ini sebagian dari ayat Al-Qur’an tentang pengampunan Allah, masih banyak ayat yang lain lagi, terus terang saya capek mengutipnya karena sangat banyak ayatnya, silahkan anda cari sendiri dalam Al-Qur’an)
Jadi ayat alkitab memang tidak pernah menyatakan adanya jaminan anda masuk sorga karena percaya kepada Yesus, karena semua ayat yang dikutip diatas hanyalah kalimat pengandaian, dan itu sama saja dengan ayat yang ada dalam Al-Qur’an. Lalu mengapa umat Kristen sampai bisa punya pikiran SUDAH dijamin dan PASTI masuk sorga, hanya dengan syarat percaya..?? itu datangnya dari doktrin gereja yang dicekoki terus-menerus, menjadi ‘candu spriritual’, bikin mabok dan melayang-layang, lupa bahwa kita harus terus menjalani kehidupan dengan segala kemungkinan, bisa istiqomah (konsisten) dengan keimanan dan amal saleh kita, bisa juga terjerumus, Al-Qur’an mengatakan :
Tahu artinya ‘angan-angan kosong’..? sesuatu yang belum ada ditangan, tapi pikiran sudah merasa itu sudah ada ditangan, itu namanya angan-angan kosong dan Al-Qur’an telah memperingatkan anda dengan bahasa yang lugas dan jelas..
Nah para pembaca, dihadapan anda ada 2 pilihan soal keselamatan dan jaminan masuk sorga, mana yang akan anda pilih..? anda mau ‘melayang-layang’ menikmati angan-angan kosong anda atau anda kembali kedunia nyata, menjalani sisa kehidupan anda, selalu berhati-hati agar tidak tergelincir, selalu memohon kepada Allah sebagai satu-satunya Tuhan yang bisa memberi anda petunjuk atau malah akan menyesatkan anda kalau anda menghadap-Nya dengan sombong, prasangka buruk dan kedurhakaan. Semuanya terserah anda…
alo 2:56 pm on 10/06/2009 Permalink |
sebelum tahun 620M situasinya sudah demikian. para sekte kristen anti paulus pendapat mereka sudah begitu.
EDWARD 2:40 am on 04/03/2010 Permalink |
saya selalu bertanya melihat perselisihan antara ajaran kristen dan ajaran islam. kita tidak pernah mempermasalahkan ajaran kristen atau ajaran islam dengan ajaran hindu/budha dll. padahal akan ini menjadi perpecahan atau merenggangkan hubungan berbangsa
pembela 8:47 am on 04/03/2010 Permalink |
Keselamatan apa yg di tawarkan oleh setiap agma tentu berbeda-beda,.. tapi keselamatan tidak bisa dibeli dengan usaha manusia.
** Perbuatan baik,amal saleh,ketakwaan bukan jalan keselamatan tp wujud ucapan syukur karena manusia telah di selamatkan.
*Itulah klirunya pemikiran kita,. mrasa bisa selamat karena perbuatan2x atau usaha kita, padahal tidak demikian. kita Selamat karena kasih karunia TUHAN. kita berada di pihak yg lemah (manusia) dan TUHAN berda di pihak yg kuat. tentu yg sanggup mnolong manusia yg lemah adalah dari pihak yg kuat(TUHAN).
Untuk semua ; TUHAN begitu mngasihi manusia, dan kasihnya benar-benar tlah di tunjukan. tp bgitu sombongnya manusia bahwa ia tidak tahu sudah di selamatkan mlah mengagungkan amal ibadah sholeh supaya masuk syurga.
Mari kita semua mrenung sejenak kita bisa apa tanpa TUHAN..???
kita tidak sedang mncari barang tebaik sebanyak-banyaknya kmudian diperhadapkan pd hakim, supaya hakim itu menimbang lebih brat mana barang yg baik atau yg buruk…???
tp kita harus mnyadari aku mncari barang yg trbaik hnya untuk HAKIM TERTINGI(TUHAN) bukan aku mncari nya karena dapat selamat dan masuk syurga. semua amal ibadah kita karena kita bersyukur pd TUHAN. bukan supaya kita masuk syurga.
dan Kristen mempunyai pandanagn demikan diselamatkan karena kasih karunia bukan karena usaha manusia yg terbatas..
** Semoga para pembaca bisa mnyimak,..
thx & gbu
erzal 4:27 am on 09/03/2010 Permalink |
kesimpulannya ….lu mimipi masuk surga karena lu udah mensekutukan yesus dg Tuhan Yang Maha Esa. simpel kok.
Rico 3:57 am on 19/10/2011 Permalink |
waduh….waduh……sebenarnya yg punya surga itu agama apa TUHAN seh? kok malah jd debat kusir?pada semua penganut agama, tanyakan pada diri anda masing2? apakah agama kalian mengajarkan untuk mencela, menjelek2kan, mengkafirkan orang lain yg tidak seagama dengan agama anda?. agama itu untuk dijalankan bukan untuk dijadikan bahan celaan. agama ditujukan pada kita manusia agar hidup qta lebih teratur, lebih manusiawi, bukan makin barbarian. beginilah manusia beragama yg makin bobrok kehidupan spiritualnya. manusia beragama yg makin jahat, bahkan lebih jahat dari orang2 tidak beragama. ga usahlah cpek2 ngurusin agama orang lain. memangnya kita hidup beragama selama ini sudah pada posisi hidup yg benar?untukmu agamamu, untuk ku agama ku. anda mau percaya agama manapun itu hak asasi anda, anda mau fanatik dengan agama yang anda anut juga hak anda masing2, hanya saja ingat: “HAK ANDA DIBATASI OLEH HAK ORANG LAIN”. daripada berlomba2 untuk saling menjatuhkan, ayo sodara2 ku sekalian dari agama manapun, marilah kita berlomba dalam hal kebaikan, marilah kita berlomba untuk berbuat baik setiap hari, setiap saat pada siapapun. agama adalah dasar untuk mengatur hubungan kita dengan TUHAN dan sesama. klo hubungan anda dgn sesama tidak baik, itu juga menandakan hubungan anda dengan TUHAN juga tidak baik. bagaimana mungkin betul anda mengasihi TUHAN tp sehari2 kta membenci orang lain. itu omong kosong saja. Semoga Tuhan melembutkan hati kita semua .amin
Dion 5:07 am on 19/10/2011 Permalink |
barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup.
mereka yang mendengarnya, akan hidup.
barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati,
setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya.
setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal.
setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum;
Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.
Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan,
Barangsiapa makan roti ini, ia akan hidup selama-lamanya.
Buat kaum kristen…coba simak ayat diatas barang siapa mendengar perkataanku (yesus) dan percaya Dia yang mengutus Aku (Allah)
sekarang dari semua orang kristen di dunia ini tidak ada yang mendengar perkataan yesus (mendengar disini berarti mengikuti ajarannya) padahal sudah ada penelitian selama 6 tahun oleh ahli-ahli injil dan hasilnya 82% firman yang ada di Al kitab bukan dari perkataan yesus….lha..???
kalian orang kristen hanya mendengar dan mengikuti kata-kata paulus bukan kata-kata yesus…dan inilah perbedaannya
Perbedaan Ajaran Yesus dengan Paulus.
1. Ajaran Yesus : Yesus adalah utusan Tuhan (Yesus tidak pernah meminta disembah / dituhankan).
Jawab Yesus: “Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel.” (Matius 15:24)
Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus. (Yohanes 17:3), (Yohanes 11:42)
Aku (Yesus) berkata kepadamu: Sesungguhnya seorang hamba tidaklah lebih tinggi dari pada tuannya, ataupun seorang utusan dari pada dia yang mengutusnya….Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa menerima orang yang Kuutus, ia menerima Aku, dan barangsiapa menerima Aku, ia menerima Dia (Bapa) yang mengutus Aku. (Yohanes 13:16,20)
Kamu telah mendengar, bahwa Aku (Yesus) telah berkata kepadamu: Aku pergi, tetapi Aku datang kembali kepadamu. Sekiranya kamu mengasihi Aku, kamu tentu akan bersukacita karena Aku pergi kepada Bapa-Ku, sebab Bapa lebih besar dari pada Aku. (Yohanes 14:28)
Ajaran Paulus : Yesus adalah Tuhan.
namun bagi kita hanya ada satu Allah saja, yaitu Bapa, yang dari pada-Nya berasal segala sesuatu dan yang untuk Dia kita hidup, dan satu Tuhan saja, yaitu Yesus Kristus, yang oleh-Nya segala sesuatu telah dijadikan dan yang karena Dia kita hidup. (1 Korintus 8:6)
Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan. (Roma 10:9)
NB:
Paulus berusaha mendoktrin orang lain bahwa hanya dengan meyakini Yesus sebagai Tuhan dan percaya Yesus telah bangkit dari antara orang mati, maka ia akan diselamatkan. Dalam ajaran Paulus/Kristen, Yesus lebih dipromosikan sebagai Tuhan ketimbang dengan Tuhan Allah/Bapa. Bandingkan dengan pernyataan-pernyataan Yesus yang lebih menonjolkan Allah/Bapa sebagai Tuhan Yang Esa.
2. Ajaran Yesus : tidak membatalkan hukum Taurat justru meneruskan hukum Taurat.
“Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku (Yesus) datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. (Matius 5:17)
Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi. (Matius 5:18)
Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah hukum Taurat sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Sorga; tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah-perintah hukum Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Sorga. (Matius 5:19), (Matius 5:20)
NB:
Hukum Taurat merupakan bagian dari ajaran Yesus yang wajib dilaksanakan oleh umatnya.
Ajaran Paulus : Kristen mengutuk hukum Taurat.
Kamu tahu, bahwa tidak seorangpun yang dibenarkan oleh karena melakukan hukum Taurat, tetapi hanya oleh karena iman dalam Kristus Yesus. Sebab itu kami-pun telah percaya kepada Kristus Yesus, supaya kami dibenarkan oleh karena iman dalam Kristus dan bukan oleh karena melakukan hukum Taurat. Sebab: “tidak ada seorangpun yang dibenarkan” oleh karena melakukan hukum Taurat. (Galatia 2:16), (Galatia 3:24-25), (Galatia 5:4), (Roma 3:27-28) dan (Efesus 2:15).
3. Ajaran Yesus : Laki-laki harus Khitan.
Dan ketika genap delapan hari dan Ia harus disunatkan, Ia diberi nama Yesus, yaitu nama yang disebut oleh malaikat sebelum Ia dikandung ibu-Nya. (Lukas 2:21)
Inilah perjanjian-Ku, yang harus kamu pegang, perjanjian antara Aku dan kamu serta keturunanmu, yaitu setiap laki-laki di antara kamu harus disunat; haruslah dikerat kulit khatanmu dan itulah akan menjadi tanda perjanjian antara Aku dan kamu. (Kejadian 17:10-11)
Anak yang berumur delapan hari haruslah disunat, yakni setiap laki-laki di antara kamu, turun-temurun: baik yang lahir di rumahmu, maupun yang dibeli dengan uang dari salah seorang asing, tetapi tidak termasuk keturunanmu. (Kejadian 17:12) , (Kejadian 17:13), (Kejadian 17:14)
Ajaran Paulus : Kristen tidak mewajibkan Khitan.
Sebab bagi orang-orang yang ada di dalam Kristus Yesus hal bersunat atau tidak bersunat tidak mempunyai sesuatu arti, hanya iman yang bekerja oleh kasih. (Galatia 5:6)
Sebab bersunat atau tidak bersunat tidak penting. Yang penting ialah mentaati hukum-hukum Allah. (1 Korintus 7:19)
4. Ajaran Yesus : Tidak ada dosa waris.
Ketika Yesus melihat hal itu, Ia marah dan berkata kepada mereka: “Biarkan anak-anak itu datang kepada-Ku, jangan menghalang-halangi mereka, sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah. (Markus 10:14)
Orang yang berbuat dosa, itu yang harus mati. Anak tidak akan turut menanggung kesalahan ayahnya dan ayah tidak akan turut menanggung kesalahan anaknya. Orang benar akan menerima berkat kebenarannya, dan kefasikan orang fasik akan tertanggung atasnya. (Yehezkiel 18:20)
Ajaran Paulus : Setiap orang mewarisi dosa Adam
Sebab itu, sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang (Adam), dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa. (Roma 5:12)
NB:
Oleh karena dosa warisan dari Adam tersebut, menurut Paulus, disalibnya Yesus konon untuk menebus dosa-dosa manusia (Galatia 3:13).
5. Ajaran Yesus : Berpuasa, berwudlu, mengajarkan sujud serta berdoa ketika sedang sujud.
Tetapi apabila engkau berpuasa, minyakilah kepalamu dan cucilah mukamu, (Matius 6:17)
Musa dan Harun serta anak-anaknya membasuh tangan dan kaki mereka dengan air dari dalamnya. Apabila mereka masuk ke dalam Kemah Pertemuan dan apabila mereka datang mendekat kepada mezbah itu, maka mereka membasuh kaki dan tangan–seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa. (Keluaran 40:31-32)
Maka Ia (Yesus) maju sedikit, lalu sujud dan berdoa, kata-Nya: “Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki.” (Matius 26:39), (Bilangan 20:6), (Kejadian 17:2-3)
Ajaran Paulus : bernyanyi di gereja.
dan berkata-katalah seorang kepada yang lain dalam mazmur, kidung puji-pujian dan nyanyian rohani. Bernyanyi dan bersoraklah bagi Tuhan dengan segenap hati. (Efesus 5:19)
Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur, dan puji-pujian dan nyanyian rohani, kamu mengucap syukur kepada Allah di dalam hatimu. (Kolose 3:16)
NB:
Menyanyi di gereja bukanlah ajaran Yesus, tetapi ajaran Paulus (Efesus 5:19).
6. Ajaran Yesus : melarang hidup mewah di dunia.
“Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya.Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya. (Matius 6:19-20).
Ajaran Paulus : Tidak ada larangan hidup mewah dalam ajaran Kristen
“Orang yang mencuri, janganlah ia mencuri lagi, tetapi baiklah ia bekerja keras dan melakukan pekerjaan yang baik dengan tangannya sendiri, supaya ia dapat membagikan sesuatu kepada orang yang berkekurangan.” (Efesus 4:28)
7. Ajaran Yesus : meninggal dunia dibungkus kain kafan.
Dan Yusuf pun mengambil mayat itu, mengapaninya dengan kain lenan yang putih bersih, (Matius 27:59)
Mereka mengambil mayat Yesus, mengapaninya dengan kain lenan dan membubuhinya dengan rempah-rempah menurut adat orang Yahudi bila menguburkan mayat. (Yohanes 19:40)
Ajaran Paulus : meninggal dunia diberi pakaian rapi dan dibungkus peti mati.
Misalnya, meninggalnya Paus Yohanes Paulus II, penyanyi Broery Marantika, dan mantan Menko Ekuin Radius Prawiro. Ketiganya diberi pakaian rapi dan dibungkus peti mati sebelum dikubur.
8. Ajaran Yesus : tidak membatalkan hukum rajam.
Musa dalam hukum Taurat memerintahkan kita untuk melempari perempuan-perempuan yang demikian. Apakah pendapat-Mu (Yesus) tentang hal itu?” (Yohanes 8:5)
Dan ketika mereka terus-menerus bertanya kepada-Nya (Yesus), Iapun bangkit berdiri lalu berkata kepada mereka: “Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu.” (Yohanes 8:7).
Ajaran Paulus : Tidak ada hukum rajam dalam ajaran Kristen.
Ajaran Kristen menolak hukum rajam, karena ia adalah bagian dari hukum Taurat. Lihat kembali pernyataan Paulus dalam Galatia 2:16 (butir 2 di atas).
9. Ajaran Yesus : Menerapkah hukum Qisash
Kamu telah mendengar firman: Mata ganti mata dan gigi ganti gigi. (Matius 5:38)
mata ganti mata, gigi ganti gigi, tangan ganti tangan, kaki ganti kaki (Keluaran 21:24)
patah ganti patah, mata ganti mata, gigi ganti gigi; seperti dibuatnya orang lain bercacat, begitulah harus dibuat kepadanya. (Imamat 24:20)
Janganlah engkau merasa sayang kepadanya, sebab berlaku: nyawa ganti nyawa, mata ganti mata, gigi ganti gigi, tangan ganti tangan, kaki ganti kaki.” (Ulangan 19:21)
Ajaran Paulus : Membatalkan hukum Qisash, menjerumuskan dalam perbudakan.
Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapa pun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu. Dan kepada orang yang hendak mengadukan engkau karena mengingini bajumu, serahkanlah juga jubahmu. Dan siapa pun yang memaksa engkau berjalan sejauh satu mil, berjalanlah bersama dia sejauh dua mil. Berilah kepada orang yang meminta kepadamu dan janganlah menolak orang yang mau meminjam dari padamu. (Matius 5:39-42)
10. Yesus tidak membuat agama baru.
Lihat kembali pernyataan Yesus dalam Matius 5:17-20 (Butir 2 di atas).
Kristen adalah agama baru yang lahir setelah usaha penyaliban Yesus.
Mereka tinggal bersama-sama dengan jemaat itu satu tahun lamanya, sambil mengajar banyak orang. Di Antiokhialah murid-murid itu untuk pertama kalinya disebut Kristen. (Kisah Para Rasul 11:26).
Sekarang kamu tahu khan …betapa tersesatnya kalian itu…..
CIKK 2:07 am on 20/10/2011 Permalink |
kristen khatol kan niru islam, KITAB BUDHA DITIRU,
TUHAN ORANG BARAT DI TIRU PAKE LORD,
DI INDONESIA DIA PAKE ALLAH, DI ISRAIL DIA PAKE YAHWE
TUHAN KRISTEN NDA JELAS, MASUK KANDANG KAMBING MENGEMBIK, MASUK SARANG TIKUS MMENCICIT.HE HE HE
CIKK 2:16 am on 20/10/2011 Permalink |
KRISTEN KHATOL AGAMA KADALUARSA
kristen khatol kan niru islam, KITAB BUDHA DITIRU,
TUHAN ORANG BARAT DI TIRU PAKE LORD,
DI INDONESIA DIA PAKE ALLAH, DI ISRAIL DIA PAKE YAHWE
TUHAN KRISTEN NDA JELAS, MASUK KANDANG KAMBING MENGEMBIK, MASUK SARANG TIKUS MMENCICIT.HE HE HE
KEMBALI KE ISLAM OK ANDA AKAN SELAMAT.
camar 7:34 pm on 28/07/2012 Permalink |
Pertanyaan Ini bisa jadi merupakan sebuah pertanyaan yang
penuh kedengkian, sinis, arogan dan rasis, jika bukan karena adanya
sebuah ancaman yang sangat mengganggu yang diucapkan Allah dalam
Qur’an – ditujukan kepada setiap orang Muslim:
“Dan tidak ada seorang pun daripadamu, melainkan mendatangi neraka
itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah
ditetapkan. Kemudian kami akan menyelamatkan orang-orang yang
bertakwa dan membiarkan orang-orang yang lalim di dalam neraka
dalam keadaan berlutut.” (Sura Maryam 19:71-72)
ا
ضي ق م ما ت ح ك رب ى عل ن كا ها د ر وا ل م إ ك ن م ن وإ
ا
ي جث ها ي ن ف مي ال ( ر الظ ذ ون وا ق( ن ات ذي ( جي ال ن م ن ( ث
Allah memulai percakapan apokaliptik ini dengan mengancam
semua orang-orang tidak percaya yang tidak meyakini akan kebangkitan
orang mati. Allah memperingatkan mereka dalam bentuk plural majestik:
“Demi Tuhanmu, sesungguhnya akan Kami, bangkitkan mereka
bersama Setan, kemudian akan Kami datangkan mereka ke
sekeliling Jahanam dengan berlutut.
Kemudian pasti akan Kami tarik dari tiap-tiap golongan siapa dari
antara mereka sangat durhaka kepada Tuhan Yang Maha Pemurah.
Dan kemudian Kami sungguh lebih mengetahui orang-orang yang
dimasukkan ke dalam neraka. Dan tidak ada seorang pun
daripadamu, melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi
Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan.” (Sura
Maryam 19:68-71)
ا
ي جث م ( هن ج ل و ح م ه ( رن ض ح ن م ل ( ن ث طي ا شي( وال م ه ( رن ش ح ن ك ل رب و ف
ا
ي عت ن م ح ر( ى ال عل د 7 ش م أ ه 7 ي ة أ ; ع شي ل ك ن م ن ( ع ز ن ن م ل ( ث
ا
ي صل ها ى ب ول م أ ه ن ذي ( ال م ب عل ن أ ح ن م ل ( ث
ا
ضي ق م ما ت ح ك رب ى عل ن كا ها د ر وا ل م إ ك ن م ن وإ
Dalam percakapan yang mengerikan ini, Muhammad mengirim
semua pengikut-pengikutnya ke dalam api Neraka yang menyala-nyala
dan menjanjikan pada mereka, bahwa Allah “barangkali” pada satu titik
di satu masa akan membawa keluar beberapa dari mereka, yaitu mereka
yang takut kepada Allah. Bukan hanya semua orang yang melakukan hal
yang tidak benar, tetapi juga semua animis, Yahudi, Kristen, akan
dibakar di sana untuk selama-lamanya (Sura 3:56; 5:72-73; 7:38-39;
85:10; 98:6).
2
Apa yang harus dikatakan oleh Ibn Hisham, penulis biografi
mengenai Muhammad, tentang ayat ini?
Setelah menyelesaikan gencatan senjata dengan orang-orang
Mekah, Muhammad menantang pasukannya, pada tahun 630 AD, untuk
menyiapkan perang melawan orang-orang Kristen Byzantium di Utara
Peninsula Arabik. Tak ada lagi harta jarahan yang bisa mereka peroleh di
wilayah Mekah dan Medina, karena hampir semua suku-suku Bedouin
telah menyerah kepada Islam (Sura 49:14). Namun demikian, orangorang
Muslim menjadi ragu-ragu, dan menolak untuk pergi berperang di
tengah-tengah musim panas yang menyengat, menghadapi sebuah
kekuatan militer yang superior. Karena itu, Muhammad kehilangan
kesabarannya dan mengeluarkan ancaman akan penghukuman Allah
kepada mereka, sehingga pada akhirnya sebuah pasukan dengan jumlah
memadai bersedia mengangkat senjata menghadapi orang-orang Roma
yang ada di sebelah Timur.
Salah seorang kombatan bernama Abdallah b. Rabaha. Ia
menangis ketika ia mendengar ancama neraka dan berkata: “Saya tak
tahu bagaimana saya bisa keluar ketika saya ada di sana!”
Dalam sebuah puisi, ia memohonkan pada Allah untuk
mengijinkannya mati sebagai seorang martir, karena, berdasarkan
kotbah Muhammad, inilah satu-satunya cara yang memastikan seseorang
untuk memasuki Firdaus (Sura Al ‘Imran 3:142. 157-159. 169. 170; al-
Tauba 9:19.88.89.111; Muhammad 47:4-6; al-Fath 48:17; al-Saff
61:10-12).
Abdallah tewas dalam pertempuran jarak dekat, demikian juga
Zaid b. Haritha, anak angkat Muhammad dan sepupunya Djafar b. Abu
Talib. Setelah penarikan pasukannya, Muhammad bersumpah akan
membalas dendam atas kekalahan ini terhadap orang-orang Kristen
Roma yang ada di Timur (Ibn. Hisham, The Life of Muhammad, Book II
halaman 262-267).
Para komentator Qur’an mengalami kesulitan untuk menghasilkan
sebuah penjelasan atas ayat yang menggambarkan tentang api yang
menyala-nyala, yang bisa diterima oleh orang-orang Muslim. Karena itu
mereka mencoba untuk merasionalisasikan ayat ini. Namun demikian,
adalah mustahil untuk menjelaskan fakta, bahwa berdasarkan
teks Quranik, semua pengikut Muhammad harus pergi ke Neraka.
Apa yang ditulis oleh al-Tabari, seorang ekspositor serius Qur’an
mengenai ayat ini?
Dalam eksegesisnya tentang ayat ini, al-Tabari (wafat tahun 923
AD) menyatukan beberapa tradisi-tradisi yang berbeda-beda, sejumlah
3
komplementari, kontradiksi-kontradiksi lainnya, semuanya yang
berhubungan dengan Muhammad.
Berdasarkan riset yang ia lakukan, semua Muslim tidak hanya
akan masuk ke tepian Neraka, tetapi mereka harus masuk ke dalamnya!
Semua orang percaya dan yang tidak percaya, suci dan tidak suci,
ditentukan untuk masuk ke dalam api yang menyala-nyala, atau
setidaknya, harus melaluinya.
Tradisi lainnya melaporkan bahwa ketika orang-orang Muslim yang
takut Tuhan tiba di neraka, api itu akan dipadamkan, sehingga mereka
akan bisa menyeberanginya tanpa terluka menuju Firdaus.
Berdasarkan pendapat-pendapat lain, seluruh dunia akan menjadi
api pada hari kebangkitan dan karena itu semua manusia akan
terpanggang di dalam api neraka.
Beberapa orang berspekulasi bahwa demam tinggi yang akan
diderita oleh beberapa dari mereka, adalah anugerah Allah, sebuah
substitusi untuk neraka, sehingga orang-orang yang beruntung ini
dibebaskan dari siksaan api.
Beberapa orang menangis ketika mereka mendengar pengumuman
mengenai api neraka yang tidak akan bisa mereka hindari. Salah seorang
dari mereka berkeluh-kesah: Oh, seandainya ibuku tidak melahirkan
aku! Saya tahu bahwa saya akan pergi ke neraka. Tetapi saya
tidak tahu apakah saya akan bisa keluar dari situ atau tidak!
Beberapa orang Muslim ingat akan jembatan di atas kawah
neraka, yang mana Muhammad telah mengatakan, setiap jiwa akan pergi
ke situ. Jembatan perlintasan ini tajam seperti sisi sebuah pedang. Rohroh
jahat akan berusaha, dengan menggunakan kaitan dan balok, untuk
menarik mereka yang sedang melintas agar masuk ke neraka. Namun
setiap orang, akan hangus oleh jilatan api. Orang-orang Muslim terbaik
akan dipercepat melintasi jembatan pengujian itu dengan kecepatan
cahaya. Orang-orang yang baik akan melintasinya dengan sayap-sayap
angin, sementara mereka yang kurang bersungguh-sungguh akan
melangkah dengan kecepatan seekor kuda pacu, dan mereka yang
imannya mengalami defisiensi akan berjalan dengan kecepatan seekor
domba atau kambing.
Beberapa pendengar meyakini bahwa mereka telah mendengar
pernyataan Muhammad yang mengatakan bahwa tidak semua pengikutpengikutnya
akan dibebaskan dari neraka pada saat yang sama, tetapi
yang terjadi adalah satu demi satu berdasarkan tanggungjawab religius
yang mereka telah lakukan. Namun demikian, setelah periode menunggu
yang lama, setiap orang yang mengakui bahwa ”Tidak ada Tuhan selain
Allah” akan diambil keluar dari api. Pada akhirnya, semua orang yang
percaya kepada Allah dan nabiNya, akan dipanggil keluar dari siksaan
yang mereka alami, bahkan jika iman mereka hanya sebesar biji
gandum! Tetapi semua penyembah berhala, semua orang Hindu, Budha,
4
Yahudi, Kristen dan semua orang yang suka mencela akan dibakar untuk
selama-lamanya di api yang menyala-nyala.
Ada beberapa orang Muslim yang menegaskan bahwa mereka
telah mendengar dari bibir Nabi mereka, bahwa inventaris dari perbuatan
baik seorang Muslim di surga akan bergantung pada pencapaian
tanggungjawab religius seseorang di bumi: sujud berdoa lima kali sehari
pada jam yang sudah ditentukan, berpuasa hingga matahari terbenam
selama bulan Ramadhan, membayar pajak keagamaan yang diwajibkan,
mengambil bagian melaksanakan ibadah haji ke Mekah, dan tidak takut
untuk melaksanakan jihad (perang suci). Dosa-dosa mereka yang
dihapuskan menentukan derajat akan diekspos ke api yang bagaimana
orang-orang ini: Apakah mereka akan berdiri dalam bara api yang
membara hingga mata kaki, lutut, pinggul, payudara atau leher mereka.
Namun wajah orang-orang Muslim tidak akan pernah ditutupi dengan
batu bara yang terbakar supaya mereka akan memiliki kemungkinan
untuk mengakui iman mereka kepada Allah. Tetapi tidaklah demikian
dengan non-Muslim: Mereka akan ditelan oleh nyala api itu. Jika orangorang
Muslim berdiri di dalam api dan mereka secara terus-menerus
mengulangi kedua pengakuan iman mereka, maka mereka akan
dibebaskan dari penyiksaan itu setelah waktu menunggu yang panjang
dan akan diperlihatkan jalan ke Firdaus. Di sana, para malaikat akan
menyiram mereka dengan “air kehidupan” sehingga luka-luka mereka,
yang diperoleh di dalam api, akan sembuh dan tidak meninggalkan
bekas.
Apa yang ditulis oleh al-Razi, komentator mistik Qur’an mengenai
ayat ini?
Fakhr al-Din al-Razi (wafat tahun 1209 AD), penafsir Qur’an
berikutnya, menegaskan dan semakin memperluas argumentasi al-
Tabari. Ia menambahkan tradisi-tradisi lebih jauh mengenai Muhammad:
Ketika meyakini bahwa orang-orang Muslim akan masuk neraka,
mereka akan merasa dingin seperti tengah berada di lemari pendingin,
sebuah tempat yang penuh dengan damai dan sukacita. Di sana mereka
akan menggigil dan gigi mereka bergemeretak. Abraham (!) juga sudah
mengalami pengalaman yang sama dalam dapur api yang ada di Eufrat
(Sura al-Anbiya 21:68-69).
Al-Razi menulis bahwa jaminan iman dari orang-orang Muslim
yang takut kepada Tuhan diperkuat melalui pengalaman akan dinginnya
neraka, selagi mereka mengamati penderitaan yang berat yang dialami
oleh orang-orang fasik dalam api yang membara di alam bawah.
Pengharapan mereka terhadap janji untuk memperoleh kebahagiaan di
Firdaus karena itu diperkuat dan kesadaran mereka akan penderitaan
yang harus ditanggungkan oleh orang-orang berdosa dalam api, semakin
5
besar. Lebih jauh lagi, menjadi sangat jelas bagi Muslim di neraka bahwa
Qur’an menyatakan kebenaran secara berterus-terang dan bahwa
peringatan Allah merupakan hal yang patut dipercaya.
Namun orang-orang tidak percaya, yang tetap dalam keadaan
berlutut selagi ada dalam neraka, kebanyakan merupakan para politeis,
yang menyembah ilah-ilah lain selain Allah. Berlutut di atas bara yang
panas membuat mereka meraung-raung, mengharapkan sesuatu yang
dingin, sementara orang-orang Muslim akan meninggalkan gua besar
yang menyejukkan itu dengan penuh kemenangan!
Kehadiran neraka yang sifatnya terus-menerus dalam Islam
Kutipan dari para komentator Qur’an ini memperlihatkan dengan
jelas bahwa neraka memainkan peran yang sangat besar di dalam
pemikiran seorang Muslim daripada dalam pemikiran orang-orang
Kristen. Muhammad menyebut neraka lebih dari seratus kali (77
kali dengan kata jahanam dan 26 kali jahim). Para pengikut Muhammad
membaca lebih banyak mengenai sengsara yang akan datang pada
mereka.
Dalam sebuah pertemuan di Freetown, Sierra Leone, seorang polisi
Islamik menantang si pengkotbah dan berseru: “Kalian orang Kristen
adalah para pengecut karena tidak memberitahukan pada kami seluruh
kebenaran!” Sementara pengkotbah mencoba memahami pertanyaan itu,
ia berpaling kepada si petugas polisi dan bertanya apa yang ia
maksudkan. Ia menjawab:”Apakah benar atau tidak bahwa semua orang
Muslim akan masuk neraka?” Pengkotbah ini, sambil berdoa dalam hati,
berkata kepadanya:”Anda meletakkan pengharapanmu pada syariah!
Tetapi engkau tidak pernah bisa melakukannya dengan sempurna.
Engkau tidak berdoa lima kali sehari. Engkau tidak berpuasa secara
konsisten selama bulan Ramadhan. Engkau mengkalkulasi pajak
religiusnya dan sedekahmu untuk keuntunganmu sendiri. Dan bagaimana
hubunganmu dengan isterimu, anak-anakmu dan para bawahanmu?
Hukum yang olehnya engkau meletakkan keyakinanmu, akan
menghakimi engkau. Karena syariah, maka tidak bisa ditawar-tawar lagi,
engkau akan mendarat di neraka.”
Penginjil itu meneruskan:”Kami orang-orang Kristen tidaklah lebih
baik dibandingkan kalian orang-orang Muslim! Namun demikian, kami
membangun pengharapan kami bukan berdasarkan hukum, tetapi
berdasarkan anugerah Yesus Kristus. Berdasarkan syariah, anak akan
dihakimi, tetapi berdasarkan anugerah Yesus, kami akan diselamatkan!”
Hukum Taurat akan menghukum semuanya!
Setiap pembaca yang membaca dengan teliti surat-surat dari Rasul
Paulus dan mengamati pergumulannya mengenai hukum Taurat dan Injil,
akan memahami secara lebih jelas masalah di dalam Islam. Agama
6
Muhammad adalah sebuah “agama di bawah hukum.” Orang-orang
Muslim percaya bahwa kewajiban untuk beribadah dan melakukan
tanggung-jawab harian lainnya, dan juga sanksi keras dari hukum,
adalah kewajiban mengikat yang diperintahkan oleh Allah sendiri pada
mereka, – meskipun mayoritas orang Muslim hanya memiliki sebuah ide
yang samar-samar mengenai legislasi. Di samping itu, kelima sekolah
Islam legal saling tidak bersetujuan di antara mereka sendiri atas banyak
pertanyaan mengenai syariah! Namun demikian, para fundamentalis
sedang bekerja keras supaya syariah bisa diterima dan diberlakukan di
semua negara-negara Islam. Mereka berharap melalui pemberlakuannya,
mereka akan dibenarkan oleh Allah dan bisa mewarisi Firdaus. Dalam
analisa terakhir, Islam adalah sebuah bentuk pembenaran melalui usaha
dan perbuatan diri sendiri.
Namun, Injil memberitahukan pada kita lebih dari satu kali: Sebab
semua manusia tidak akan dibenarkan di hadapan-Nya atas dasar
perbuatan-perbuatan torat; karena pengenalan akan dosa itu melalui
torat. (Roma 3:20, Galatia 2:16). Tetapi setiap orang yang hanya
melanggar satu perintah, adalah seorang pemberontak di hadapan si
Pemberi Hukum (Yakobus 2:10). Paulus dengan kuat memberikan
penekanan pada poin ini.
“Sebab sebanyak orang yang hidup atas dasar perbuatan-perbuatan
torat, mereka berada di bawah kutuk, karena telah tertulis, “Terkutuklah
setiap orang yang tidak bertekun dalam segala hal yang telah tertulis di
dalam kitab torat untuk melakukannya.” (Ulangan 27:26, Galatia 3:10)
Kesalahan dari orang-orang yang fanatik terhadap Hukum Taurat
Tuhan bukanlah penjaga toko yang menimbang-nimbang antara
perbuatan-perbuatan baik dengan yang jahat (Sura al-Nisa 4:29, al-
Tauba 9:111; Hud 11:114; Fatir 35:29-30). Sebagaimana halnya pohon
apel akan menghasilkan buah apel, demikian juga kejatuhan manusia di
dalam batinnya akan memanifestasikan dirinya melalui melakukan
pelanggaran-pelanggaran dan dosa. Meskipun demikian, orang-orang
Muslim tidak pernah menemukan di dalam Qur’an bahwa mereka adalah
orang berdosa yang terhilang. Kekudusan Tuhan, yang menghukum
ketidakmurnian mereka, serta kasih dari Yang Maha Kuasa, yang
berjuang untuk mengalahkan sifatnya yang mementingkan diri sendiri,
tidaklah mereka kenal. Allah bukanlah standard bagi Muslim! (Matius
5:48; Lukas 6:36). Tidak ada ukuran yang sifatnya umum antara Allah
dengan ciptaanNya, dan sebuah jurang yang lebar tetap ada diantara
Allah dengan ciptaanNya itu.
Namun sebaliknya, dalam Perjanjian Lama, Tuhan memerintahkan
“Kuduslah kamu, sebab Aku ini kudus!” (Imamat 11:44, 19:2, 1 Petrus
1:15-16). Ketidakberdosaan Tuhan mengekspos natur kita yang berdosa
7
(Yesaya 6:3-7). Semakin dekat seseorang hidup denganNya, maka
semakin banyak ia menyadari akan kejatuhannya, dan kesombongannya
digoncangkan ketika ia berada dalam kontak dengan kesempurnaanNya.
Dalam Islam, sebaliknya yang terjadi adalah berlawanan; Allah
tetap menjadi sebuah ilah yang jauh. Inilah sebabnya mengapa Muslim
menjadi buta terhadap fakta bahwa mereka, sebagaimana halnya semua
manusia lainnya, telah terhilang di dalam keberdosaan mereka! Mereka
menipu diri mereka sendiri karena berpikir bahwa mereka adalah
pengamat yang baik dari Taurat dan menjadi orang-orang munafik yang
sombong. Tetapi Alkitab memberitahukan kita: Tak ada seorang pun
yang melakukan yang benar, tidak seorang pun! (Kejadian 6:12;
Mazmur 14:1-4; Roma 3:10-12). Namun demikian, Muhammad dan para
humanis mengajar kita hal yang bertentangan. Mereka berkeras bahwa
pada dasarnya manusia itu baik, karena itu ia memiliki kapasitas untuk
mengembangkan dirinya sendiri! (Sura al-Nisa 4:28, Hud 11:114; al-
Ankabut 29:9).
Alkitab menjaga kita dari mendustai diri sendiri dengan
beranggapan seperti itu, berkenaan dengan diri kita, serta
memperlihatkan pada kita jalan lain untuk bisa mengatasi perasaan
bersalah dan ketidakbenaran kita. Yang pertama menjadi syaratnya
adalah bahwa kita menyadari kegagalan kita dan dengan terbuka
mengakui dan memohon ampun kepada Tuhan. Kesepuluh Hukum Taurat
akan membantu kita untuk mengarahkan hidup kita (Keluaran 20:2-17),
tetapi Kesepuluh Hukum itu sebenarnya bertujuan untuk menghukum
pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosa kita. Dan di samping itu, Yesus
menunjukkan pada kita bahwa keinginan manusia sendiri sudah rusak
(Matius 15:17-20, 5:21-48).
Transformasi dari seorang berdosa harus dimulai dengan
memperbaharui hatinya, hati nurani dan pemikirannya. Setiap orang yang
tidak mau bertobat, mereka tidak akan bisa meloloskan diri dari
penghukuman berdasarkan hukum Taurat. “Jika kita mengakui dosadosa
kita, Dia adalah setia dan adil, sehingga Dia akan
mengampunkan kepada kita dosa-dosa itu dan membersihkan kita
dari segala ketidakadilan.” (1 Yoh 1:8-10).
Orang Muslim sungguh menyadari bahwa mereka telah melakukan
banyak pelanggaran-pelanggaran yang spesifik, dan memohon dengan
sangat, sama seperti Muhammad sendiri, supaya Allah mengampuni
mereka (Sura al-Mu’min 40:55, Muhammad 47:19, al-Fath 48:2, al-Nasr
110:3). Apa yang belum mereka akui adalah bahwa mereka secara total
telah bangkrut, dan mereka membayangkan bahwa mereka bisa
mengkompensasikan perbuatan-perbuatan mereka yang jahat dengan
perbuatan-perbuatan yang baik. Asumsi yang menyesatkan menjadi
kesalahan mendasar dari Islam!
Martin Luther menyaksikan melalui salah satu lagunya:
8
Tak ada yang baik dalam hidupku
Saya sudah dihukum untuk pergi ke neraka!
Pengakuannya menunjukkan dengan jelas bahwa orang-orang
Kristen tidaklah lebih baik dibandingkan orang-orang Muslim. Keduanya
layak untuk pergi ke neraka karena mereka tidak merefleksikan dan tidak
hidup berdasarkan kasih Tuhan (Kejadian 1:27, Roma 3:23-24).
Diperdamaikan dengan Tuhan!
Namun sebaliknya, Yesus telah datang sebagai anak domba Tuhan,
menimpakan kepada diriNya sendiri dosa seluruh dunia (Yohanes
1:29,36). Ia telah memperdamaikan setiap orang dengan Tuhan yang
kudus, melalui penderitaan dan kematiannya bagi orang lain, di atas kayu
salib (2 Korintus 5:19-21). Hak untuk mendapatkan keselamatan
sekarang terbuka bagi semua orang! “Sebab Elohim demikian
mengasihi dunia ini, sehingga Dia mengaruniakan Putra-Nya yang
tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak akan
binasa, melainkan dapat memperoleh hidup kekal.” (Yoh 3:16)
Siapa yang menerima pemberian Tuhan ini? Siapa yang mengijinkan
dirinya untuk dibenarkan, setelah mengakui dosa-dosanya, melalui
korban penebusan Kristus? Pertanyaannya bukan, apakah orang-orang
Muslim atau Kristen akan dilemparkan ke neraka, tetapi sebaliknya, siapa
yang tepat untuk mendapatkan hak istimewa yang disyaratkan oleh
Kristus bagi semua orang, dan juga untuk mendapatkan kuasa dari
anugerahNya? (Roma 5:1) Yesus telah menjamin kita bahwa:
Sesungguh-sungguhnya Aku berkata kepadamu, siapa
yang mendengarkan firman-Ku, dan percaya kepada
Dia yang telah mengutus Aku, ia memiliki hidup kekal
dan tidak masuk ke dalam penghakiman, melainkan
telah berpindah dari kematian kepada kehidupan!”
(Yohanes 5:24)
Namun demikian, melalui hidup sama dengan dunia dan sikap berpuas
diri, kebanyakan orang Kristen mengabaikan hak, dan kuasa
penyelamatan Kristus yang sudah terulur pada mereka. Demikian juga
dengan ketidakpercayaan mayoritas orang-orang Muslim kepada
penyalibanNya dan transformasi energi dari Roh KudusNya, karena surasura
di dalam Qur’an mengajarkan bahwa Putera Maria tidak pernah mati
di kayu salib (Sura al ’Imran 3:55, al-Nisa 4:157), dan bahwa Roh Kudus
sebenarnya tak lain adalah malaikat Jibril!
9
Karena itu, Kedua kelompok, memiliki hak untuk sebuah
kehidupan dalam persekutuan dengan Tuhan! Tak seorang pun akan
dibenarkan melalui usaha dirinya sendiri, namun hanya melalui anugerah
dari Sang Penebus (Efesus 2:8-9). Barangsiapa percaya kepadaNya,
tidak akan masuk ke neraka! Tetapi barangsiapa menolakNya, menolak
haknya untuk mendapatkan anugerah dan memilih untuk menjadi
kesepian, tanpa harapan serta menderita karena terpisah dengan Tuhan.
Apakah perbuatan baik kita akan sia-sia?
Yesus memperingatkan para pendengarNya dengan berkata:
“Bukan setiap orang yang berkata kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, dia
akan masuk ke dalam kerajaan surga; melainkan dia yang
melakukan kehendak Bapa-Ku yang di surga!” (Matius 7:21)
Percakapan yang suci tidak akan menyelamatkan siapa pun! Hanya
melalui koneksi dengan Yesus Kristus melalui iman yang akan
membebaskan kita dari dosa-dosa kita, dari penghakiman Tuhan, dari
ikatan Setan dan dari kuasa kematian! (Yohanes 11:25-26). “Siapa yang
percaya kepada-Nya tidak dihukum, tetapi siapa yang tidak
percaya, dia sudah dihukum, karena dia tidak percaya kepada
Nama Putra Tunggal Elohim.” (Yoh 3:18) Melalui iman kepada Yesus
Kristus kita mengenali Tuhan sebagai Bapa kita dan Yesus Kristus sebagai
PutraNya: “Siapa yang memiliki Putra, dia memiliki hidup, siapa
yang tidak memiliki Putra Elohim, ia tidak memiliki hidup.” (1 Yoh
5:12)
Barangkali seseorang akan berkata: “Tetapi Yesus mengajarkan,
dalam perumpamaan tentang Hari Penghakiman, bahwa hanya
mereka yang melakukan yang baik yang akan masuk ke surga,
dan yang lainnya akan dilemparkan ke dalam api neraka!” (Matius
25:31-46)
Sebagaimana yang sudah disebutkan, Alkitab mengkoreksi
keberatan ini: Orang yang adil tidak hanya benar, tetapi bahwa mereka
pun telah melakukan ketidak-adilan selama hidupnya. Dan mereka yang
tidak mempunyai perasaan tidak hanya jahat, tetapi bahwa mereka pun
pasti pernah melakukan kebaikan. Perbedaan di antara kedua kategori
terletak pada fakta bahwa mereka yang dibenarkan, mengakui dosa-dosa
mereka kepada Tuhan dan menerima pembersihan hati nurani mereka
melalui darah Kristus, dan hal itu secara sempurna menghapuskan sisisisi
negatif dari masa lalu mereka. Apa yang masih tinggal adalah
pekerjaan baik yang akan diwariskan lewat mereka oleh anugerah Tuhan.
Sebaliknya, mereka yang bergantung pada kebenaran diri sendiri,
menolak untuk merendahkan diri mereka. Mereka tidak mengakui dosadosa
mereka kepada Tuhan dan tidak memperdulikan kematian Kristus
untuk menebus manusia. Karena itu, apa yang mereka sebut sebagai
10
perbuatan baik, dalam analisa akhir, hanya semata-mata melayani
pembenaran diri dan memberikan kredit terhadap pribadi mereka, dan
karena itu menjadi sia-sia. Pada akhirnya, dalam kasus mereka, yang
tinggal hanyalah perasaan bersalah. Hanya Putra Tuhan yang sudah
disalibkan yang menyelamatkan kita dan menyucikan kita untuk melayani
BapaNya. “…Siapa yang percaya kepada Putra, dia mempunyai
hidup kekal, tetapi siapa yang tidak menaati Putra, dia tidak akan
melihat hidup, sebaliknya murka Elohim tinggal di atasnya.” (Yoh
3:36)
Siapa yang akan pergi ke neraka dan siapa yang tidak?
Semua orang Kristen Muslim, Yahudi, Hindu, dan Budha, yang
berusaha untuk mendirikan kebenaran mereka sendiri melalui doa, puasa,
memberikan korban dan melakukan perjalanan ziarah, sebenarnya
tengah menipu diri mereka sendiri dan jatuh ke dalam sebuah kondisi
kecemasan tanpa akhir dan pemisahan dari Tuhan, membawa kepada
penyesalan yang terlambat (Lukas 16:19-31). Jika orang mempercayai
pembenaran moral mereka sendiri, dengan mengabaikan hukum Taurat,
mengenai apa yang telah mereka tetapkan untuk pengharapan mereka,
maka mereka akan dihakimi berdasarkan peraturan-peraturan ini.
Dengan melakukan hal itu, mereka sendiri memilih neraka sebagai
tempat bagi eksistensi mereka di masa depan.
Sebaliknya, setiap orang yang menerima Yesus Kristus sebagai
Juru Selamatnya untuk menghindari murka Tuhan, akan dibenarkan
dengan cuma-cuma karena penebusan yang dilakukan oleh Kristus (Roma
3:24,28). Ia tidak akan pergi ke neraka, siapa pun ia.
Ada sebuah kuasa penyelamatan di dalam nama Yesus. “Dialah
yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka.” (Matius
1:21) Dalam zaman anugerah, Putra Tuhan sedang mengumpulkan para
pengikutNya dari semua bangsa, agama, bahasa dan suku (Wahyu
7:9-17). Hari ini, ada lebih banyak pengikut Yesus dari antara orang
Yahudi, Kristen dan Muslim, yang tergolong sebagai umat spiritualNya,
lebih daripada yang kita ketahui. Mereka telah menghasilkan hidup kekal
di dalam diri mereka sendiri dan mengalami damai dengan Tuhan, yang
jauh melampaui semua pengertian (Filipi 4:7)
Perumpamaan Yesus mengenai neraka
Berdasarkan kisah-kisah di dalam Injil, Yesus menyebutkan
eksistensi neraka sebanyak 15 kali (Mat 5:29-30, 10:28, 11:23,
16:18, 23:15, Mark 9:43-47, Luk 8:31, 10:15, 16:23, Wahyu 1:18).
Namun demikian, Putra Tuhan membahas subyek ini dengan hati-hati,
11
sebab Ia tidak mau memenangkan petobat baru melalui intimidasi;
sebaliknya Ia memperingatkan mereka akan realitas yang sangat
menyakitkan (Markus 1:24) sebab Ia mengasihi mereka.
Pada saat kelahiran Yesus, malaikat yang menampakkan diri pada
malam hari kepada para gembala yang ada di Bethlehem,
memberitahukan kepada pada pendengarnya yang terkejut, agar mereka
tidak lagi perlu merasa ngeri dengan dosa-dosa mereka, sebagaimana
mereka menyadarinya ketika mereka tengah berada di hadapan terang
Tuhan. Sebaliknya, para malaikat membawa kepada mereka “kabar baik
mengenai sukacita besar.” (Lukas 2:10) Sejak itu, janji Tuhan adalah
sesuatu yang berlaku bagi setiap orang percaya: “Janganlah takut,
sebab Aku telah menebus engkau; Aku telah memanggil engkau
dengan namamu, engkau ini kepunyaanKu!” (Yesaya 43:1)
Pengampunan atas dosa-dosa kita, bukan hanya satu-satunya
alasan akan kedatangan Yesus. Ia tidak hanya bermaksud untuk
menyingkirkan aspek-aspek negatif dari hidup kita, tetapi bahwa Ia pun
ingin memberikan hidup kekalNya kepada semua yang menerima
pengampunanNya (Yohanes 3:16, 10:10). Dalam doaNya sebagai Imam
Besar, ia memohon: “Bapa, Aku ingin agar di tempat Aku berada,
mereka yang telah Engkau berikan kepada-Ku, mereka juga ada
bersama Aku, supaya mereka melihat kemuliaan-Ku yang telah
Engkau berikan kepada-Ku, karena Engkau mengasihi Aku
sebelum permulaan dunia.” (Yoh 17:24, lihat juga 12:26, 14:2-3, 1
Yoh 3:1).
Tuhan telah memberikan kepada nabiNya Yehezkiel wahyu berikut
ini, 600 tahun sebelumnya:
“Aku juga akan memberikan kepadamu hati yang baru, dan Aku akan
menaruh roh yang baru di dalam kamu. Dan Aku akan menjauhkan hati
batu dari tubuhmu, dan Aku akan memberikan kepadamu hati daging.
Aku akan menaruh Roh-Ku di dalam kamu, dan akan membuat kamu
berjalan dalam ketetapan-ketetapan-Ku, dan kamu akan memelihara
peraturan-peraturan-Ku, dan melakukannya.” (Yehezkiel 36:26-27,
bandingkan dengan Mazmur 51:12-14, Yeremia 31:32-34)
Di dalam Islam, orang-orang Muslim tidak akan pernah bisa
dipenuhi oleh Roh Kudus, dan mereka juga tidak akan mengalami
pembaharuan pikiran melalui menerima kuasa Tuhandan juga jaminan
akan harapan untuk menerima hidup yang kekal. Kebangkitan orang mati
tidak ada artinya selain merestorasi seseorang kepada kehidupan
sebelumnya, dengan semua penderitaan dan kesenangannya. Agama ini
tidak mengakui kebutuhan akan pembaharuan spiritual dalam diri
seseorang, kecuali agar ia tunduk kepada hukum, yaitu syariah.
Setelah Yesus, melalui korban penebusan yang Ia telah selesaikan,
dimana Ia telah meruntuhkan “penghalang dari dinding pemisah” antara
Tuhan dengan semua manusia berdosa, maka Tuhan bisa mencurahkan
Roh Kudus kepada murid-muridNya yang menanti-nanti dalam doa (Kis
12
1:8, 2:1-4). Roh ini adalah hidup yang kekal (Yoh 6:63), kasih ilahi
(Roma 5:5), kuasa kekal (Kis 1:8), kerendahan hati yang diam di dalam
kita (Mat 11:29), sukacita yang dalam (Yoh 15:11, 17:13), ungkapan
syukur yang melimpah (Efesus 1:14). Roh Kudus memproduksikan di
dalam diri kita pekerjaan baik yang membawa kemuliaan bagi Tuhan
(Galatia 5:22-25). Melalui Roh ini, para pengikut Kristus telah
mengalahkan neraka. Tujuan kita bukanlah kematian atau api pencucian,
atau penderitaan dan horror di sepanjang kekekalan, melainkan hidup di
dalam keluarga Bapa Surgawi kita (Matius 6:9-15, Efesus 2:18-19)
Yesus berkata: “Jadi, jika kamu yang jahat saja tahu memberi
pemberian yang baik kepada anak-anakmu, betapa lebih lagi Bapa
yang dari surga, Dia akan memberikan Roh Kudus kepada mereka
yang meminta kepada-Nya.” (Lukas 11:13). Di sini, Kristus yang telah
disalibkan dan yang telah bangkit mendesak kita:
Mintalah, maka akan diberikan kepadamu! Carilah, maka
kamu akan mendapatkannya! Ketuklah, maka akan
dibukakan bagimu!
Sebab setiap orang yang meminta, menerima; dan yang
mencari, mendapatkannya dan yang mengetuk, akan
dibukakan.
(Lukas 11:9-10)
13..sekarang tinggal pilih..