oleh Muhammad Husain Haekal
BAGIAN KEDUAPULUH EMPAT: PEMBEBASAN MEKAH (3/3)
Muhammad Husain Haekal
Tetapi Muhammad, tetapi Nabi, tetapi Rasulullah, bukanlah
manusia yang mengenal permusuhan, atau yang akan membangkitkan
permusuhan di kalangan umat manusia! Dia bukan seorang tiran,
bukan mau menunjukkan sebagai orang yang berkuasa. Tuhan telah
memberi keringanan kepadanya dalam menghadapi musuh, dan dalam
kemampuannya itu ia memberi pengampunan. Dengan itu, kepada
seluruh dunia dan semua generasi ia telah memberi teladan
tentang kebaikan dan keteguhan menepati janji, tentang
kebebasan jiwa yang belum pernah dicapai oleh siapa pun!
Apabila Muhammad kemudian memasuki Ka'bah, dilihatnya
dinding-dinding Ka'bah sudah penuh dilukis dengan
gambar-gambar malaikat dan para nabi. Dilihatnya lbrahim yang
dilukiskan sedang memegang azlam6 yang diperundikan,
dilihatnya sebuah patung burung dara dari kayu. Dihancurkannya
patung itu dengan tangannya sendiri dan dicampakkannya ke
tanah. Ketika melihat gambar Ibrahim agak lama Muhammad
memandangnya, lalu katanya: Mudah-mudahan Tuhan membinasakan
mereka! Orang tua kita digambarkan mengundi dengan azlam! Apa
hubungannya Ibrahim dengan azlam'? Ibrahim bukan orang Yahudi,
juga bukan orang Nasrani. Tetapi ia adalah seorang hanif (yang
murni imannya), yang menyerahkan diri kepada Allah dan bukan
termasuk orang-orang yang mempersekutukan Tuhan. Sedang
malaikat-malaikat yang dilukiskan sebagai wanita-wanita
cantik, gambar-gambar itu oleh Muhammad disangkal samasekali,
sebab malaikat-malaikat itu bukan laki-laki dan bukan
perempuan. Lalu diperintahkannya supaya gambar-gambar itu
dihancurkan. Berhala-berhala sekeliling Ka'bah yang disembah
oleh Quraisy selain Allah, telah dilekatkan dengan timah di
sekeliling Ka'bah. Demikian juga berhala Hubal yang berada
didalamnya. Dengan tongkat di tangan Muhammad menunjuk kepada
berhala-berhala itu semua seraya berkata:
"Dan katakanlah : yang benar itu sudah datang, dan yang palsu
segera menghilang; sebab kepalsuan itu pasti akan lenyap."
(Qur'an, 17: 81)
Berhala-berhala itu kemudian disungkurkan dan dengan demikian
Rumah Suci itu dapat dibersihkan. Pada hari pertama
dibebaskannya mereka itu, Muhammad telah dapat menyelesaikan
apa yang dianjurkannya sejak duapuluh tahun itu, dan yang
telah ditentang oleh Mekah dengan mati-matian. Dihancurkannya
berhala-berhala dan dihapuskannya paganisma dalam Rumah Suci
itu disaksikan oleh Quraisy sendiri. Mereka melihat
berhala-berhala yang mereka sembah dan disembah oleh
nenek-moyang mereka itu samasekali tidak dapat memberi
kebaikan atau bahaya buat mereka sendiri.
Pihak Anshar dari Medinah telah menyaksikan semua kejadian
itu. Mereka melihat Muhammad yang berdoa di atas gunung Shafa.
Terbayang oleh mereka sekarang bahwa ia pasti akan
meninggalkan Medinah dan kembali ke tempat tumpah darahnya
semula yang kini telah dibukakan Tuhan. Mereka berkata satu
sama lain: "Menurut pendapat kamu, adakah Rasulullah s.a.w.
akan menetap di negerinya sendiri?" Mungkin kekuatiran mereka
itu beralasan sekali. Ini adalah Rasulullah, dan di Mekah ini
Rumah Suci Baitullah dan di Mekah ini pula Mesjid Suci.
Tetapi setelah selesai berdoa Muhammad bertanya kepada mereka:
Apa yang mereka katakan itu. Setelah diketahuinya akan
kekuatiran mereka yang mereka sampaikan dengan agak maju
mundur itu, ia berkata: "Berlindunglah kita kepada Allah!
Hidup dan matiku akan bersama kamu." Dengan itu ia telah
memberikan teladan kepada orang tentang keteguhannya memegang
janji pada Ikrar 'Aqaba serta kesetiannya kepada
sahabat-sahabatnya yang seiring sepenanggungan di kala
menderita, teladan yang takkan dapat dilupakan, baik oleh
tanah air, oleh penduduk atau pun oleh Mekah sebagai Tanah
Suci.
***
Setelah berhala-berhala itu dibersihkan dari Ka'bah, Nabi
menyuruh Bilal menyerukan azan dari atas Ka'bah. Sesudah itu
orang melakukan sembahyang bersama dan Muhammad sebagai imam.
Sejak saat itu, sampai masa kita sekarang ini, selama
empatbelas abad, tiada pernah terputus Bilal dan
pengganti-pengganti Bilal terus menyerukan azan, lima kali
setiap hari, dari atas mesjid Mekah. Sejak saat itu, selama
empatbelas abad sudah, kaum Muslimin menunaikan kewajiban
salat kepada Allah dan selawat kepada Rasul, dengan
menghadapkan wajah, kalbu dan seluruh pikiran kepada Allah
semata, dengan menghadap Rumah Suci ini, yang pada hari
pembebasannya itu oleh Muhammad telah dibersihkan dari
patung-patung dan berhala-berhala.
Atas apa yang telah terjadi itu baru sekarang Quraisy mau
menerima, dan mereka pun sudah yakin pula akan pengampunan
yang telah diberikan Muhammad kepada mereka. Mereka melihat
Muhammad dan Muslimin yang ada di sekitarnya sekarang dengan
mata penuh takjub bercampur cemas dan hati-hati sekali. Namun
sungguhpun begitu ada sekelompok manusia terdiri dari
tujuhbelas orang, oleh Muhammad telah dikecualikan dari
pengampunannya itu. Sejak ia memasuki Mekah, sudah dikeluarkan
perintah supaya mereka itu, golongan laki-lakinya dibunuh,
meskipun mereka sudah berlindung ke tirai Ka'bah. Diantara
mereka itu ada yang bersembunyi dan ada pula yang sudah lari.
Keputusan Muhammad supaya mereka dibunuh bukan didorong oleh
rasa dengki atau karena marah kepada mereka, melainkan karena
kejahatan-kejahatan besar yang mereka lakukan. Ia tidak pernah
mengenal rasa dengki. Diantara mereka itu terdapat Abdullah b.
Abi's-Sarh, orang yang dulu sudah masuk Islam dan menuliskan
wahyu, kemudian berbalik murtad menjadi musyrik di pihak
Quraisy dengan menggembor-gemborkan bahwa dia telah memalsukan
wahyu itu waktu ia menuliskannya. Juga Abdullah b. Khatal,
yang dulu sudah masuk Islam kemudian sesudah ia membunuh salah
seorang bekas budak ia berbalik menjadi musyrik dan menyuruh
kedua budaknya yang perempuan - Fartana dan temannya -
menyanyi-nyanyi mengejek Muhammad. Dia dan kedua orang itu
juga dijatuhi hukuman mati. Di samping itu 'Ikrimah b. Abi
Jahl, orang yang paling keras memusuhi Muhammad dan kaum
Muslimin dan sampai waktu Khalid bin'l-Walid datang memasuki
Mekah dari jurusan bawah itu pun tiada henti-hentinya ia
mengadakan permusuhan.
Sesudah memasuki Mekah pun Muhammad sudah mengeluarkan
perintah jangan sampai ada pertumpahan darah dan jangan ada
seorang pun yang dibunuh, kecuali kelompok itu saja. Oleh
karena itu, mereka suami isteri lalu menyembunyikan diri, ada
pula yang lari. Tetapi setelah keadaan kembali aman dan
tenteram, dan orang melihat betapa Rasulullah berlapang dada
dan memberikan pengampunan yang begitu besar kepada mereka,
ada beberapa orang sahabat yang minta supaya mereka yang sudah
dijatuhi hukuman mati itu juga diberi pengampunan. Usman bin
'Affan - yang masih saudara susuan dengan Abdullah b.
Abi's-Sarh - juga datang kepada Nabi, memintakan jaminan
pengampunan. Seketika lamanya Nabi diam. Kemudian katanya:
"Ya" Dan dia pun diampuni. Sedang Umm Hakim (bint'l-Harith b.
Hisyam) telah pula memintakan kepada Muhammad jaminan
pengampuhan buat suaminya, 'Ikrima b. Abi Jahl yang telah lari
ke Yaman. Dia ini pun diampuni. Wanita itu kemudian pergi
menyusul suaminya dan dibawanya kembali menghadap Nabi.
Demikian juga Muhammad telah memaafkan Shafwan b. Umayya,
orang yang telah menemani 'Ikrima lari ke jurusan laut dengan
tujuan hendak ke Yaman. Kedua orang itu dibawa kembali tatkala
perahu yang hendak membawa mereka sudah siap akan berangkat.
Juga Hindun, isteri Abu Sufyan, yang telah mengunyah hati
Hamzah - paman Rasul sesudah gugur dalam perang Uhud - telah
dimaafkan, disamping orang-orang lain yang tadinya sudah
dihukum mati, semuanya dimaafkan. Yang dibunuh hanya empat,
yaitu Huwairith yang telah menggangu Zainab puteri Nabi
sepulangnya dari Mekah ke Medinah, serta dua orang yang sudah
masuk Islam lalu melakukan kejahatan dengan mengadakan
pembunuhan di Medinah dan kemudian melarikan diri ke Mekah
berbalik meninggalkan agamanya menjadi musyrik dan dua orang
budak perempuan Ibn Khatal, yang selalu mengganggu Nabi dengan
nyanyian-nyanyiannya. Yang seorang dari mereka ini lari, dan
yang seorang lagi diberi pengampunan.
Keesokan harinya setelah hari pembebasan itu ada seseorang
dari pihak Hudhail yang masih musyrik oleh Khuza'a dibunuh.
Nabi marah sekali karena perbuatan itu, dan dalam khotbahnya
di hadapan orang banyak ia berkata:
"Wahai manusia sekalian! Allah telah menjadikan Mekah ini
tanah suci sejak Ia menciptakan langit dan bumi. Ia suci sejak
pertama, kedua dan ketiga, sampai hari kiamat. Oleh karena
itu, orang yang beriman kepada Allah dan kepada Hari Kemudian
tidak dibenarkan mengadakan pertumpahan darah atau menebang
pohon di tempat ini. Tidak dibenarkan kepada siapa pun sebelum
aku, dan tidak dibenarkan kepada siapa pun sesudah aku ini.
Juga aku pun tidak dibenarkan marah kepada penghuni daerah ini
hanya untuk saat ini saja, kemudian ia kembali dihormati
seperti sebelum itu. Hendaklah kamu yang hadir ini
memberitahukan kepada yang tidak hadir. Kalau ada orang yang
mengatakan kepadamu bahwa Rasulullah telah berperang di tempat
ini, katakanlah bahwa Allah telah membolehkan hal itu kepada
RasulNya, tapi tidak kepada kamu sekalian, wahai orang-orang
Khuza'a! Lepaskanlah tangan kamu dari pembunuhan, sebab sudah
terlalu banyak; itu pun kalau ada gunanya. Kalau kamu sudah
membunuh orang, tentu aku juga yang akan menebusnya.
Barangsiapa ada yang dibunuh sesudah ucapanku ini; maka
keluarganya dapat memilih satu dari dua pertimbangan ini:
kalau mereka mau, dapat menuntut darah pembunuhnya; atau
dengan jalan diat."
Sesudah itu kemudian ia mendiat (memampas) keluarga orang yang
dibunuh oleh Khuza'a itu. Dengan khotbah itu serta sikapnya
yang begitu lapang dada dan suka memaafkan, hati penduduk
telah begitu tertarik kepada Muhammad yang tadinya di luar
dugaan mereka. Dengan demikian pula orang telah beramai-ramai
masuk Islam.
"Barangsiapa beriman kepada Allah dan Hari Kemudian setiap
berhala dalam rumahnya hendaknya dihancurkan," demikian
kemudian suara orang menyerukan.
Kemudian dikirimnya serombongan orang dari Khuza'a untuk
memperbaiki tiang-tiang sekitar Tanah Suci itu, suatu hal yang
menunjukkan betapa besar penduduk Mekah itu menghormati tempat
ini, dan yang menambah pula kecintaan mereka kepadanya.
Setelah diberitahukan bahwa mereka adalah masyarakat yang
patut dicintai dan bahwa ia tidak akan membiarkan atau
meninggalkan mereka, kalau tidak karena mereka yang
mengusirnya, kecintaan mereka terasa makin besar kepadanya.
Ketika itu Abu Bakr datang membawa ayahnya - yang dulu pernah
mendaki gunung Abu Qubais waktu ada pasukan berkuda - ke
hadapan Nabi. Melihat orang itu Muhammad berkata:
"Kenapa orang tua ini tidak tinggal saja di rumah; biar saya
yang datang kesana."
"Rasulullah," kata Abu Bakr, "sudah pada tempatnya dia yang
datang kepadamu daripada engkau yang mendatanginya."
Orang tua itu oleh Nabi dipersilakan duduk dan dielus-elusnya
dadanya; kemudian katanya:
"Sudilah menerima Islam."
Kemudian ia pun menyatakan diri masuk Islam dan menjadi orang
Islam yang baik. Akhlak Nabi yang tinggi dan cemerlang inilah
yang banyak menawan hati bangsa itu. Bangsa yang tadinya
begitu keras melawan Muhammad, sekarang mereka sangat
mencintai dan menghormatinya. Kini orang-orang Quraisy itu,
laki-laki dan perempuan, sudah menerima Islam dan sudah pula
memberikan ikrarnya.
Limabelas hari Muhammad tinggal di Mekah. Selama itu pula
keadaan Mekah dibangunnya dan penduduk diajarnya mendalami
hukum agama. Dan selama itu pula regu-regu dakwah dikirimkan
untuk mengajarkan Islam, bukan untuk berperang, dan untuk
menghancurkan berhala-berhala tanpa pertumpahan darah. Khalid
bin'l-Walid waktu itu sudah berangkat ke Nakhla untuk
menghancurkan 'Uzza - berhala Banu Syaiban. Tetapi setelah
berhala itu dihancurkan dan Khalid berada di Jadhima, begitu
mereka melihatnya, mereka pun segera mengangkat senjata. Oleh
Khalid mereka diminta supaya meletakkan senjata, orang semua
sudah masuk Islam. Salah seorang dari Banu Jadhima berkata
kepada golongannya: "Hai Banu Jadhima! Celaka kamu! Itu
Khalid. Sesudah perletakan senjata tentu kita ditawan dan
sesudah penawanan potong leher."
Tetapi golongannya itu menjawab:
"Maksudmu kita akan menumpahkan darah kita? Orang semua sudah
masuk Islam, perang sudah tidak ada, orang sudah aman."
Sesudah itu terjadi perletakan senjata. Ketika itulah dengan
perintah Khalid mereka dibelenggu, kemudian dibawai pedang dan
sebagian mereka ada yang dibunuh.
Apabila kemudian berita itu sampai kepada Nabi ia mengangkat
tangan ke langit seraya berdoa:
"Allahumma ya Allah! Aku bermohon kepadaMu lepas tangan dari
apa yang telah diperbuat oleh Khalid bin'l-Walid itu."
Sesudah itu Ali b. Abi Talib yang diutus dengan pesan:
"Pergilah kepada mereka dan lihat bagaimana keadaan mereka.
Cara-cara jahiliah harus kauletakkan di bawah telapak kakimu."
Ali segera berangkat dengan membawa harta yang oleh Nabi
diserahkan kepadanya. Sesampainya di tempat itu diat dan
pampasan sebagai tebusan darah dan harta-benda yang telah
dirusak, diserahkan kepada mereka, sehingga semua tebusan
darah dan pampasan harta-benda itu selesai dilaksanakan.
Sedang uang selebihnya yang diserahkan Rasulullah kepadanya
itu, semua diserahkan juga kepada mereka, untuk menjaga maksud
Rasulullah, kalau-kalau ada yang belum diketahuinya.
Dalam waktu dua minggu selama Muhammad tinggal di Mekah semua
jejak paganisma sudah dapat dibersihkan. Jabatan dalam Rumah
Suci yang sudah pindah kepada Islam sampai pada waktu itu
ialah kunci Ka'bah, yang oleh Nabi diserahkan kepada Uthman b.
Talha dan sesudah dia kepada anak-anaknya, yang tidak boleh
berpindah tangan, dan barangsiapa mengambilnya orang itu
aniaya adanya. Sedang pengurusan Air Zamzam pada musim haji di
tangan pamannya Abbas.
Dengan demikian seluruh Mekah sudah beriman, panji dan menara
tauhid sudah menjulang tinggi dan selama berabad-abad dunia
sudah pula disinari cahayanya yang berkilauan.
Catatan kaki:
1 Sejauh empat farsakh dan Mekah.
2 Beberapa penulis sejarah Nabi berpendapat, bahwa
Abbas menemui pasukan itu di Rabiqh. Yang lain
mengatakan, bahwa ia pergi ke Medinah sebelum ada
keputusan membebaskan Mekah. kemudian ia berangkat
bersama-sama pasukan pembebas itu. Tetapi banyak orang
membantah sumber ini dan diduga itu dibuat untuk
menyenangkan hati dinasti Abbasiya, yang penulisannya
pertama dilakukan pada masa mereka. Alasan ini mereka
perkuat bahwa Abbas - yang membela saudara sepupunya
selama di Mekah itu - tidak juga menganut agamanya,
sebab Abbas adalah seorang pedagang dan juga
menjalankan riba, dikuatirkan Islam akan mengganggu
perdagangannya. Ditambah lagi, bahwa dialah orang
pertama yang akan dijumpai oleh Abu Sufyan untuk diajak
bicara mengenai perpanjangan perjanjian Hudaibiya,
mengingat ia belum seberapa lama meninggalkan Mekah.
3 Sebangsa keledai, turunan kuda dengan keledai. Di
sini baghla, bagal betina (A).
4 Lihat halaman 326.
5 Asalnya: mihjan sebatang tongkat yang hulunya
berkeluk.
6 Al-azlam (jamak zalam dan zulam) yaitu qid-h (atau
anak panah tanpa kepala dan bulu) suatu kebiasaan yang
berlaku pada zaman jahiliah. Pada anak panah itu
tertulis kata perintah dan larangan: "kerjakan!" dan
"Jangan dikerjakan!" Benda itu dimasukkan orang ke
dalam sebuah tabung. Apabila orang hendak melakukan
perjalanan, perkawinan atau sesuatu yang penting
lainnya, ia memasukkan tangannya kedalam tabung itu
setelah diperkenankan dan dikocok, dan sebuah zalam
dicabutnya. Kalau yang keluar berisi "perintah" ia
boleh terus melaksanakan; kalau yang keluar berisi
"larangan" ia harus membatalkan maksudnya. Mengundi
dengan anak panah ini ialah guna mengetahui baik
buruknya nasib seseorang.
---------------------------------------------
S E J A R A H H I D U P M U H A M M A D
oleh MUHAMMAD HUSAIN HAEKAL
diterjemahkan dari bahasa Arab oleh Ali Audah
Penerbit PUSTAKA JAYA
Jln. Kramat II, No. 31 A, Jakarta Pusat
Cetakan Kelima, 1980
Seri PUSTAKA ISLAM No.1
http://media.isnet.org/islam/Haekal/Muhammad/Bebas3.html#512
=======================================
Life History of Muhammad: EXEMPTION Mecca by Muhammad Husayn Haykal
September 9, 2010 - erzal | Edit
Life History of Muhammad
by Muhammad Husayn Haykal
Twentieth PART FOUR: EXEMPTION Mecca (3 / 3)
Muhammad Husayn Haykal
But Muhammad, but the Prophet, but the Messenger of Allah, not the
man who knows the feud, or which would generate
enmity among mankind! He's not a tyrant,
not want to show the people in power. God has
give relief to him in the face of the enemy, and in
ability that he gave forgiveness. With that, the
the whole world and all the generations he has given exemplary
about kindness and firmness to keep promises, about
freedom of the soul that has never achieved by anyone!
When Muhammad later entered the Kaaba, he saw
walls painted with the Kaaba is full
pictures of angels and the prophets. Abraham saw that
is depicted holding the allotted azlam6,
he saw a pigeon sculpture made from wood. Destruction
the statue with his own hands and cast into
soil. When she saw the picture a little old Mohammed Ibrahim
look at him, then he said: Hopefully you destroy
them! Our parents were portrayed with azlam raffle! What
Ibrahim relationship with azlam '? Abraham was not Jewish,
nor Christians. But he is an upright (which
pure faith), who gave himself up to God and not
including those who ascribe to God. Medium
the angels are depicted as women
beautiful drawings by Muhammad denied altogether,
because it is not angels and not men
women. Then he ordered that the drawings
destroyed. Idols of worship around the Kaaba
by Quraysh other than God, has been attached with tin
around the Kaaba. Similarly situated idol Hubal
therein. With a stick in his hand pointing to Muhammad
that all the idols, saying:
"And say: it has come true, and false
soon disappear because their falsity must be dissolved. "
(Qur'an, 17: 81)
Idols were then disungkurkan and thus
Holy house can be cleaned. On the first day
release them, Muhammad has been able to complete
what dianjurkannya since twenty years, and that
has been challenged by Mecca with death. Destruction
idols and the abolition of the Houses of the Holy paganisma
It was witnessed by the Quraish themselves. They see
the idols they worship and worshiped by
their ancestors were utterly unable to give
goodness or create their own hazards.
Ansar of Medina Party has witnessed all the events
it. They saw Muhammad who prayed on Mount Safa.
Imagined by those present that he would have
left Medina and returned to where his blood spilled
which has now opened the original God. They said to one
another: "According to your opinion, is there the Holy Prophet
will be settled in his own country? "Perhaps they fear
it was very reasonable. This is the Messenger of Allah, and in this Mecca
Houses of the Holy House in Mecca and is also the Holy Mosque.
But after praying Muhammad asked them:
What did they say it. Once they understood
they convey their concerns with a little forward
retreat, he said: "shelter us to God!
Life and my death will be with you. "With that he has
give an example to the people of steadfastness holding
appointment on Pledge 'Aqaba as well as loyalty to
companions are in line at a time when sepenanggungan
suffering, a model that will not be forgotten, either by
ground water, by the resident or even by the Mecca as the Land
Holy.
***
After it cleared the idols from the Kaaba, the Prophet
Bilal made the call to prayer from the Kaaba. Thereafter
people do pray together and Muhammad as a priest.
Since then, until our own time, during
fourteenth century, and nothing ever interrupted Bilal
Bilal continues to substitute-substitute called Adhan, five times
every day, from the mosques of Mecca. Since then, during
fourteenth century already, the Muslims fulfill obligations
invocation prayers to Allah and the Messenger, with
exposes the face, heart and whole mind to God
only, with facing this Holy House, which on the day
by Muhammad's release had been cleared of
statues and idols.
For what has happened is only now willing Quraishi
receive, and they were already convinced also of the forgiveness
Muhammad has been given to them. They see
Muhammad and the Muslims around him now with
eyes full of astonishment mingled with anxiety and caution. Yet
though so there is a group consisting of human
seventeen people, by Muhammad have been excluded from
pardon that. Since he entered Mecca, has been issued
the order that they might, the group assassinated brother,
although they have shelter to curtain the Kaaba. Among
they had nothing to hide and some are already running.
Muhammad's decision that they should be killed rather than driven by
a sense of envy or anger to them, but because
major crimes that they did. He never
familiar sense of envy. Among them there was' Abdullah b.
Abi's-Sarh, who had already converted to Islam and to write
revelation, then turned into idolatrous apostasy on the part of
Quraysh with menggembor rant that he had falsified
revelation that when he wrote it. Also Abdullah b. Khatal,
who had already embraced Islam and then after he kills one
he was a former slave turned into idolatrous and ordered
two slaves are women - Fartana and her friend -
singing mocking Muhammad. He and two men
also was sentenced to death. In addition, 'Ikrimah b. Abi
Jahl, the people most hostile to Muhammad and the hard
Muslims and until the time-Walid Khalid bin'l come into
Under the direction of Mecca from nothing stopping him
conduct of hostilities.
After entering Mecca, Muhammad had already issued a
orders not to get the bloodshed and do not exist
one was killed, except that group only. By
Hence, they are husband and wife, and hid themselves, there
also ran. But after the situation returned safe and
peaceful, and people see how the Messenger of charitable chest
and giving forgiveness is so great to them,
there are some people who asked that their friends already
sentenced to death were also given a pardon. Usman bin
'Affan - which is still with the milk brother' Abdullah b.
Abi's-Sarh - also came to the Prophet, asked for assurance
remission. Instantaneous length of the Prophet was silent. Then he said:
"Yes" And he was forgiven. Medium Umm Hakim (bint'l-Harith b.
Hisham) has also requested to Muhammad guarantee
pengampuhan for her husband, 'Ikrima b. Abi Jahl who have fled
to Yemen. He was also pardoned. She then went
followed her husband and brought back to face the Prophet.
Similarly, Muhammad had forgiven Shafwan b. Umayya,
people who have accompanied the 'Ikrima run to the sea with majors
purpose of going to Yemen. Both men were taken back when
wishing to bring their boats were ready to leave.
Hindun Also, the wife of Abu Sufyan, who had been munching hearts
Hamza - uncle of the Messenger after the fall in the battle of Uhud - has been
forgiven, in addition to others that had already
sentenced to death, all is forgiven. Which killed only four,
ie who has been disrupting Huwairith Prophet's daughter Zainab
returning from Mecca to Medina, and two people who were
converted to Islam and then committing crimes by conducting
murder in Medina and later fled to Mecca
turned to leave his religion become idolatrous and two
Ibn Khatal female slave, who always disrupt the Prophet with
hymn-singing. Which one of them is running, and
the other one was given a pardon.
The next day after the day of liberation that there is someone
Hudhail party that still polytheists by Khuza'a murdered.
The Prophet was very angry because of what it was, and in his sermon
in front of the crowd he said:
"O people all! God has made this Mecca
holy land since He created the heavens and the earth. He is holy since
The first, second and third, until the Day of Judgement. Because of
, people who believe in Allah and the Hereafter
unjustifiable bloodshed entered into or cut down
trees in this place. Not justified to anyone before
I was, and is not allowed to anyone after me this.
I also was not justified anger to the residents of this area
only for the moment only, then he returned respected
like before that. You shall be in attendance this
notify the absent. If anyone
tell you that the Prophet had fought in places
This, say that God has enabled it to
Apostles, but not to you, O people
Khuza'a! Deliver your hands from the murder, because it was
too much, that is, if no good. If you already
kill people, surely I will redeem it.
Anyone there who were killed after these words; then
families can choose one of these two considerations:
if they wish, can demand the blood of the murderer; or
with the way blood money. "
After that then he mendiat (memampas) families who
Khuza'a killed by it. With the sermon and the attitude
who was so gracefully and like to forgive, liver resident
have been so attracted to Muhammad who was outside the
their expectations. With so people have been abuzz
converted to Islam.
"Whoever believes in Allah and the Hereafter every
idols in his house should be destroyed, "thus
then the sound of people calling.
Then sent to a group of people from Khuza'a
fix the poles around the Holy Land, a thing
shows how big the population of Mecca was respected place
This, and also adding to their love for him.
Once notified that they are the people who
should be loved and that he will not allow or
leave them, if not because of their
away, they feel greater love for him.
When it was Abu Bakr came with his father - who once
Abu Qubais time hiking there cavalry - to
the presence of the Prophet. Saw the man Muhammad said:
"Why do these parents do not live alone at home, let me
who come there. "
"Prophet," Abu Bakr said, "is in place he is
come to you instead of you who came to him. "
The old man seated by the Prophet-stroked and caressed
chest; then he said:
"Please accept Islam."
Then he declared himself converted to Islam and became a man
A good Muslim. Prophet of high morals and this bright
that captivates many people. Nations that had been
so hard against Muhammad, now they are very
loved and respected him. Now the people of Quraysh, the
male and female, had accepted Islam and was also
gives pledge.
Fifteen days of Muhammad lived in Mecca. During that period
Mecca and the construction of a state population induced deepens
religious law. And during the same mission teams sent
to teach Islam, not for war, and for
destroy the idols without bloodshed. Khalid
bin'l-Walid was time to go to Nakhla
destroy 'Uzza - Banu Syaiban idols. But after
idols were destroyed and Khalid was in Jadhima, so
they see it, they were immediately picked up the weapon. By
Khalid demanded that they lay down their arms, people all
already converted to Islam. One of the Banu Jadhima said
to the faction: "O Banu Jadhima! Alas ye! It
Khalid. After placement of weapons captured, and we certainly
captivity after cutting his neck. "
But the faction's answer:
"You mean we will shed our blood? People all have
converted to Islam, the war is gone, people were safe. "
After that happened placement of weapons. When that's the
Khalid ordered them put in chains, swords and then dibawai
some of them were killed.
If later the news reached the Prophet he raised
hands to heaven as he prayed:
"O God o God, I beg of Thee a hands-off
what has been done by Khalid Walid bin'l-it. "
After that Ali b. Abi Talib who was sent with the message:
"Go to them and see how they do.
The ways of ignorance must kauletakkan under your feet. "
Ali immediately set out to bring the treasures of the Prophet
submitted to him. Arriving at the place and the blood money
reparations as a ransom of blood and property that have been
destroyed, handed over to them, so all the ransom
blood and booty that property is completed.
Remaining money was handed over to the Prophet
, all submitted also to them, to maintain mean
Messenger of Allah, in case anyone did not already know.
Within two weeks during Muhammad lived in Mecca all
paganisma traces can already cleaned. Position in the House
Saint who had moved to Islam until the time
is the key to the Kaaba, which the Prophet delivered to Uthman b.
Talha and after he told his children, that should not be
changed hands, and whoever took that person
mayhem there. Zamzam Water management was at the annual hajj pilgrimage in
the hands of his uncle Abbas.
Thus the whole of Mecca has been faithful, banners and tower
tawhid already soaring world for centuries
has also illuminated the sparkling light.
Notes:
1 So far four farsakh and Mecca.
2 Some authors argue the Prophet's history, that
Abbas to meet troops in Rabiqh. Other
said that he went to Medina before there
liberate decision Mecca. then he left
together forces were liberators. But many people
sources denied this and alleged it was made for
Abbasiya pleasing dynasty, which looks
They first performed at the time. This reason they
reinforces that Abbas - who defends his cousin
while in Mecca was - not embracing his religion,
because Abbas is a merchant, and also
run usury, Islamic feared would disrupt
trade. Plus, that he was the person
The first will be found by Abu Sufyan to invited
Hudaibiya talk about the extension agreement,
considering how long he had to leave Mecca.
3 countryman donkeys, horses with donkeys derivatives. In
baghla here, a female mule (A).
4 See page 326.
5 Originally: mihjan the upstream rod
curves.
6 Al-azlam (plural zalam and zulam) ie qid-h (or
arrows without heads and feathers), a habit which
prevailing at the time of ignorance. At the arrow
written orders and prohibitions said: "do!" and
"Do not do!" It was inserted into the
in a tube. If people want to do
travel, marriage, or something important
others, he put his hand in the tube
after the permitted and whipped, and a zalam
revocation. If the exit contains the "command" he
should continue to implement, if the exit containing
"Ban" meant he had to cancel. Raffle
with arrows is that it is good to know
bad luck man.
---------------------------------------------
S E J A R A H H I D U P M U H A M M A D
by Muhammad Husayn Haykal
translated from Arabic by Ali Audah
Publisher JAYA CITED
Jln. Kramat II, No. 31 A, Jakarta Pusat
Fifth printing, 1980
ISLAMIC REFERENCES Series No.1
http://media.isnet.org/islam/Haekal/Muhammad/Bebas3.html # 512
wikki 7:50 am on 16/08/2012 Permalink |
banyak kalipun taqiyanya ……..kurangi sikit kenapasih…..