Close

Antara Pendeta Buhaira, Kerasulan Muhammad, Injil Kuno, dan Kristen Suriah

Jumat, 02 Maret 2012, 15:39 WIB
Al-Arabiya
Antara Pendeta Buhaira,  Kerasulan Muhammad, Injil Kuno, dan  Kristen Suriah
Injil kuno yang diyakini sebagi Injil Barnabas.

REPUBLIKA.CO.ID,  Saat Muhammad SAW berusia 12 tahun, Abu Thalib — sang paman — hendak melakukan ekspedisi niaga dari Makkah ke Syam (Suriah). Melihat sang paman akan pergi jauh, Muhammad berkata, “Paman, mengapa kau tak mengajakku? Aku tidak memiliki pelindung selain dirimu.”

Abu Thalib pun tak tega meninggalkan keponakan kesayangannya seorang diri di Makkah. Ia lalu mengangkat tubuh Muhammad dan mendudukkannya di atas hewan tunggangan. Kafilah dagang dari Quraisy pun menempuh perjalanan darat menuju Syam.

Hingga akhirnya, kafilah itu tiba di sebuah tempat pertapaan di Bushra, antara Syam dan Hijaz. Di sana mereka bertemu dengan seorang rahib bernama Buhaira. Sang rahib takjub menyaksikan anak laki-laki yang bernama Muhammad itu.

Betapa tidak, awan selalu bergerak memayungi ke mana pun Muhammad kecil melangkah. Sang rahib pun segera menghampiri calon nabi dan rasul terakhir itu. Buhaira memeriksa sekujur tubuh Muhammad untuk melihat tanda-tanda kenabian yang diterangkan dalam kitab-kitab suci terdahulu.

Ia akhirnya menemukan tanda kenabian itu di punggung Muhammad, di antara kedua pundaknya, lalu ia mencium tanda itu. Menyaksikan tanda-tanda kenabian itu, sang rahib pun berpesan kepada Abu Thalib agar menjaga keponakannya itu dengan hati-hati, karena dia adalah calon rasul yang dinanti umat manusia.

Prediksi Buhaira dari Kota Bushra itu menjadi kenyataan. Ketika menginjak usia 40 tahun, Muhammad memperoleh wahyu saat menyendiri di Gua Hira. Nabi Muhammad menjadi rasul penutup bagi umat manusia yang hidup di akhir zaman.

***

Baru-baru ini, Pemerintah Turki mengumumkan penemuan Injil kuno yang berusia 1500 tahun. Yang mencengangkan, Injil kuno tersebut ternyata memprediksi kedatangan Nabi Muhammad SAW sebagai penerus risalah Isa (Yesus) di bumi.

Menurut mailonline,  injil yang ditulis tangan dengan tinta emas itu menggunakan bahasa Aramik. Inilah bahasa yang dipercayai digunakan Yesus sehari-hari. Dan di dalam injil ini dijelaskan ajaran asli Yesus serta prediksi kedatangan penerus kenabian setelah Yesus.

Injil kuno berusia 1.500 tahun ini bersampu kulit hewan, ditemukan polisi Turki selama operasi anti penyeludupan di tahun 2000 lalu. Alkitab kuno ini sekarang di simpan di Museum Etnografi di Ankara, Turki.

Komunitas Kristen Suriah mengklaim kepemilikan injil kuno tersebut. Komunitas itu telah mengirim surat resmi kepada Menteri Kebudayaan Turki, Ertugrul Gunay untuk mengembalikan kitab suci tersebut kepada mereka.

Kepala Budaya Komunitas Kristen Suriah, Sabo Hanna mengatakan, Alkitab bersejarah memiliki makna material yang besar bagi umat Kristiani. “Jika Turki tidak menyerahkannya, maka ia meminta Turki membuka akses bersama dengan membangun museum di distrik Midyat, Suriah,” ujarnya kepada Hurriyet Daily News, Jumat (2/3).

***

Sebenarnya, siapakah Komunitas Kristen Suriah ini? Komunitas Kristen Suriah ini adalah penganut Kristen ortodok di wilayah Arab mulai dari Libanon, Suriah, hingga perbatasan Turki.  Penganut Kristen ini telah menggunakan bahasa Aramik sejak awal berdirinya gereja mereka.

Karena itu mereka meyakini injil yang dipamerkan di Turki adalah bagian dari sejarah mereka. “Banyak biara-biara pada awal Kristen di wilayah Suriah di tenggara Turki, telah dijarah oleh Turabidin. Karena itu kami minta agar Injil kuno itu dikembalikan,” Kepala Budaya Komunitas Kristen Suriah, Sabo Hanna kepada Hurriyetdaily, Jumat (2/3).

Kelompok Kristen Suriah ini telah menyebar hingga ke Eropa, kurang lebih delapan perwakilan komunitas ini diseluruh eropa. Kelompok Kristen ini juga menyebar di Asia Kecil dengan kitab teks Yunani dan bahasa Aram. Meski begitu,  belum dilakukan penelitian secara mendalam apakah Injil ini benar memiliki keterkaitan dengan Kristen Suriah.

Injil kuno berusia 1500 tahun menjadi perhatian, setelah dipublikasikan oleh pemerintah Turki. Kontroversi injil ini pun muncul, ketika isi dari ajaran injil ini yang meyakini Yesus sebagai Nabi. Dan memprediksi akan kedatangan Nabi Muhammad SAW, setelah Yesus.

Penemuan itu juga bahkan menarik perhatian Vatikan. Pemerintah Turki telah mengkonfirmasi permintaan Paus Benediktus sebagai pemimpin tertinggi Vatikan untuk meneliti injil ini. Diyakini injil berusia 1500 tahun ini adalah manuskrip terakhir dari ajaran Barnabas tentang Keesaan Tuhan dan Kenabian Yesus.

============

 

Syria (Suriah) – harta karun yang tak terjamah [part 2]

04 Saturday Feb 2012

 

Image

ket : gereja Buhaira

Selama di Syria, kami diantar berkeliling oleh Ubed. Dia adalah warga Malaysia yang belajar di Syria. Karena kebetulan Om Wisnu, teman abah yang sudah 2 tahun tinggal di Syria, kebetulan sedang ke Indonesia ketika kami berkunjung kesana. Benar-benar seperti ‘tour guide’ profesional. Menjelaskan secara detail sejarah dari setiap tempat yang kami kunjungi, membantu berbelanja di pasar, menawar barang, membeli makan untuk sahur dan berbuka (karena kami tidak lancar berbahasa arab :p)

Ubed juga bercerita bahwa di Syria, hanya sedikit mahasiswa Indonesia yang belajar. hanya sekitar 80 orang. Mungkin dikarenakan tidak ada beasiswa sedangkan biaya hidup disana cukup mahal. Sedangkan mahasiswa Malaysia ada sekitar 200 orang. Mirisnya, ternyata ada sekitar 2000 TKW yang bekerja di Syria. Maka tak heran jika orang Indonesia disana lebih terkenal sebagai TKW, bukan pelajar :(

Selanjutnya tempat yang kami kunjungi adalah bekas istana Kerajaan Romawi. Kerajaan yang dahulu sangat berkuasa sampai akhirnya takluk ditangan para pejuang Islam yang gagah perkasa.

Meski hanya reruntuhannya yang tersisa, masih dapat dibayangkan betapa megah dan agungnya istana itu dulu. Saya melihat banyak turis asing yang rata-rata berasal dari Jerman. Mungkin mereka juga mengenang masa kejayaan mereka dulu.

Ada satu bagian yang menarik dari istana tersebut. Bentuknya mirip bioskop, di bagian depan bukan layar, tetapi panggung yang tinggi. Semacam tempat untuk menonton opera. Ditambah lagi ketika saya memasuki ruangan tersebut, ada salah satu turis yang bernyanyi dengan suara falseto ala Gita Gutawa. Benar-benar serasa nonton opera :D

Di sekitar istana tersebut banyak dijumpai penjual kerajinan Syria seperti kain ataupun kenang-kenangan lain. Maklum, rasanya tempat itu memang istimewa.

Selama perjalanan menuju bekas istana Romawi, saya sering melihat tenda-tenda di tepi jalan. Rupanya itu adalah tenda dari suku yang nomaden. Semacam gipsi mungkin. Ah, maaf. saya benar-benar lupa nama sukunya.

Kami juga melewati daerah Syria yang berbatasan dengan Israel. Disana terdapat sebuah bukit yang dijaga ketat oleh tentara Syria. Di daerah tersebut juga banyak kamp tentara. Satu lagi fakta bahwa Syria adalah negara yang sangat melindungi rakyat Palestina, mereka menerima pengungsi dari Palestina dengan tangan terbuka. Tak kurang dari 500 warga Palestina yang bermukim di Syria. Satu lagi alasan Amerika untuk menggempur Syria.

Bahkan dalam buku panduan Syria untuk turis, Palestina dengan jelas ditulis sebagai negara yang berbatasan dengan Syria, selain Turki dan Yordania.

Abah saya juga berkesempatan bertemu dengan pemimpin Hamas yang tinggal di Syria. Beliau salah satu tentara yang mengawal Syaikh Ahmad Yasin ketika Syaikh masih hidup. Beliau bercerita kepada Abah, bahwa beliau sangat menyesal. Ketika Syaikh Ahmad Yasin diserang dan akhirnya wafat, mengapa bukan dirinya yang bertugas. Sehingga akhirnya beliau tidak ikut mati syahid. :)

Tak jauh dari  bekas istana Romawi, terdapat gereja dari pendeta Buhaira.

Tahukah kamu siapa pendeta Buhaira itu?

Dahulu ketika Nabi Muhammad masih berusia sekitar 12 tahun, Abu Thalib (paman beliau) mengajak untuk berdagang ke negeri Syam. Selama perjalanan, mereka beristirahat di daerah Buhaira. Ketika itu ada seorang pendeta yang menemui beliau dan melihat tanda-tanda kenabian yang ada dalam diri Nabi Muhammad. Beliau berkata bahwa Muhammad lah Nabi yang disebut-sebut dalam injil sebagai nabi akhir zaman, penutup para Nabi. Kemudian beliau meminta Abu Thalib untuk segera membawa Nabi Muhammad kembali ke Mekkah agar tidak dicelakai oleh kaum Yahudi.

Benar-benar seperti belajar sejarah Islam secara ‘live’ bukan?

http://rofidalathifah.wordpress.com/tag/gereja-buhaira/