Menjadi Umat Terbaik dengan Amar Ma’ruf Nahi Mungkar
كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ
“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah.” (QS. Ali Imron: 110)
Sebagian ulama salaf mengatakan, “Mereka bisa menjadi umat terbaik jika mereka memenuhi syarat (yang disebutkan dalam ayat di atas). Siapa saja yang tidak memenuhi syarat di atas, maka dia bukanlah umat terbaik.”
Para salaf mengatakan, telah disepakati bahwa amar ma’ruf nahi munkar itu wajib bagi insan. Namun wajibnya adalah fardhu kifayah, hal ini sebagaimana jihad dan mempelajari ilmu tertentu serta yang lainnya. Yang dimaksud fardhu kifayah adalah jika sebagian telah memenuhi kewajiban ini, maka yang lain gugur kewajibannya. Walaupun pahalanya akan diraih oleh orang yang mengerjakannya, begitu pula oleh orang yang asalnya mampu namun saat itu tidak bisa untuk melakukan amar ma’ruf nahi mungkar yang diwajibkan. Jika ada orang yang ingin beramar ma’ruf nahi mungkar, wajib bagi yang lain untuk membantunya hingga maksudnya yang Allah dan Rasulnya perintahkan tercapai. Allah Ta’ala berfirman,
وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَى وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ
“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan melampaui batas.” (QS. Al Maidah: 2)
Setiap rasul yang Allah utus dan setiap kitab yang Allah turunkan, semuanya mengajarkan amar ma’ruf nahi mungkar.
Yang dimaksud ma’ruf adalah segala istilah yang mencakup segala hal yang dicintai dan diridhoi oleh Allah.
Yang dimaksud munkar adalah segala istilah yang mencakup segala hal yang dibenci dan dimurkai oleh Allah.
Meninggalkan amar ma’ruf nahi munkar adalah sebab datangnya hukuman dunia sebelum hukuman di akhirat. Janganlah menyangka bahwa hukuman meninggalkan amar ma’ruf nahi munkar bukan hanya menimpa orang yang zholim dan pelaku maksiat, namun boleh jadi juga menimpa manusia secara keseluruhan.
Orang yang melakukan amar ma’ruf hendaklah orang yang faqih (paham) terhadap yang diperintahkan dan faqih (paham) terhadap yang dilarang. Begitu pula hendaklah dia halim (santun) terhadap yang diperintahkan, begitu pula terhadap yang dilarang. Hendaklah orang tersebut orang yang ‘alim terhadap apa yang ia perintahkan dan larang. Ketika dia melakukan amar ma’ruf nahi munkar, hendaklah ia bersikap lemah lembut terhadap apa yang ia perintahkan dan ia larang. Lalu ia harus halim dan bersabar setelah ia beramar ma’ruf nahi munkar. Sebagaimana Allah berfirman dalam kisah Luqman,
وَأْمُرْ بِالْمَعْرُوفِ وَانْهَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَاصْبِرْ عَلَى مَا أَصَابَكَ إِنَّ ذَلِكَ مِنْ عَزْمِ الْأُمُورِ
“Dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).” (QS. Luqman: 17)
Ketahuilah bahwa orang yang memerintahkan pada yang ma’ruf dan melarang dari yang munkar termasuk mujahid di jalan Allah. Jika dirinya disakiti atau hartanya dizholimi, hendaklah ia bersabar dan mengharap pahala di sisi Allah. Sebagaimana hal inilah yang harus dilakukan seorang mujahid pada jiwa dan hartanya. Hendaklah ia melakukan amar ma’ruf dan nahi munkar dalam rangka ibadah dan taat kepada Allah serta mengharap keselamatan dari siksa Allah, juga ingin menjadikan orang lain baik. Janganlah ia melakukan amar ma’ruf nahi munkar untuk tujuan mencari kedudukan mulia atau kekuasaan. Janganlah ia melakukannya karena bermusuhan atau benci di hatinya pada orang yang diajak amar ma’ruf nahi munkar. Janganlah ia melakukannya dengan tujuan-tujuan semacam ini.
Kadang memerintahkan pada yang kebaikan itu dengan cara yang baik dan tidak membawa dampak jelek. Kadang pula mencegah kemungkaran dilakukan dengan baik tanpa membawa dampak jelek. Sebaliknya jika menghilangkan kemungkaran malah dengan cara yang mungkar pula (bukan dengan cara yang baik), maka itu sama saja seseorang ingin mensucikan khomr (yang najis kata sebagian ulama, pen), dengan air kencing (yang najis pula, pen). Siapa yang melarang kemungkaran namun malah dengan yang mungkar, maka itu hanya membawa banyak kerusakan daripada mendapatkan keuntungan. Kadang kerugian itu sedikit atau banyak. Wallahu a’lam.
***
Diterjemahkan dari risalah Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, penjelasan firman Allah: Kuntum khoiro ummati ukhrijat linnaas dalam Al Majmu’atul ‘Aliyyah min Kutub wa Rosail wa Fatawa Syaikhul Islam Ibni Taimiyah, Dar Ibnil Jauzi, cetakan pertama,, Muharram, 1422, hal. 62-65.
King Khalid Airport, Riyadh, KSA, 17th Shafar 1432 H (21/1/2011)
SERBUIFF 2:04 pm on 07/06/2012 Permalink |
islam memang is the best..
wikki 7:11 am on 26/07/2012 Permalink |
“Islam adalah agama damai”. Itu yang biasanya disuarakan politisi yang “politically correct”. Tetapi “politically correct” belum tentu correct. Kenyataannya, Islam BUKAN agama damai. Islam adalah agama kebencian, teror dan perang.
Studi mendalam tentang Quran dan Hadis mengungkapkan bahwa Islam yang ditampilkan oleh para juru propaganda Muslim tidak benar dan kebanyakan orang, bahkan mayoritas muslim sendiri, banyak yang tidak tahu.
Islam, seperti diajarkan dalam Quran dan dipraktekkan oleh Muhamad, seperti dilaporkan dalam Hadis (biografi dan perkataan Muhamad) adalah ajaran yang penuh dengan ketidakadilan, tidak mengenal toleransi, kekejaman, absurditas, diskriminasi, kontradiksi dan menuntut kepercayaan buta. Islam mendorong pembunuhan kaum non-muslim dan melecehkan hak azasi wanita dan kaum minoritas. Islam berkembang melalui JIHAD (perang suci) dan memaksakan tujuannya dengan membunuhi non-muslim/kafir. Dalam Islam, pemurtadan adalah tindak kejahatan yang paling besar dan diancam hukuman mati.
Muhamad sendiri seorang teroris dan oleh karena itu terorisme tidak dapat dipisahkan dari Islam. Islam berarti PENYERAHAN DIRI/submission dan menuntut agara pengikutnya menyerahkan segala kemauan dan pemikiran kepada Muhamad dan Allah bayangannya. Allah adalah tuhan yang membenci logika/reason, demokrasi, kebebasan berpikir dan berekspresi.
Saya (Ali Sina, lahir di Iran dan mantan muslim) menolak Islam karena :
a) Muhamad tidak memiliki nilai-nilai moral dan etika,
b) absurditas dalam Quran.
Keterangan:
a) Hidup Muhamad tidak suci.
NAFSU BIRAHInya tidak terkontrol. Lihat saja hubungan seksnya dengan budak-budaknya, hubungan pedofilia dengan Aisha yang berumur 9 tahun ketika ia sendiri berumur 54 TAHUN, hubungan seks dengan istri puteranya sendiri (Zaid) dan sering berhalusinasi berhubungan seksual dengan istri-istrinya …
Ia HAUS DARAH. Lihat saja pembunuhan masal yang dilakukannya, khususnya terhadap kaum Yahudi Quraisyi, perdagangan perbudakan, pembunuhan para pengritiknya, perampokan karavan dagang yang tidak bersenjata, pembakaran hutan, penghancuran sumur air, balas dendam- penyiksaan dan kutukannya terhadap musuh-musuhnya atau para tahanan perang …
Kesemua hal di atas sudah jelas tidak mengkualifikasikannya sebagai orang yang sehat di otak, apalagi sebagai pembawa kabar dari Tuhan.
b) Studi obyektif Quran menunjukkan Quran itu bukan hasil mukjizat, melainkan hasil kebohongan. Quran penuh dengan omong kosong sains, kesalahan sejarah dan matematika, logika absurd, kesalahan gramatik dan kerancuan etika. Apakah pencipta alam semesta memang se-bodoh seperti nampak dari Quran?
Quran mengajarkan pengikutnya agar membunuhi kafir dimanapun mereka ditemukan (2:191), bunuh mereka dan perlakukan mereka dengan keras (9:123), bunuh mereka (9:5), tantang mereka (8:65 ), berjuang melawan mereka sekeras mungkin (25:52), bersikap tegas terhadap mereka karena tempat mereka adalah Neraka (66:9) dan potong kepala mereka; lalu setelah membantai mereka, ikat tawanan yang masih hidup untuk dijadikan sandera (47:4).
Inilah cara Islam memperlakukan kaum kafir. Khusus bagi kaum Kristen dan Yahudi, Islam memerintahkan agar mereka dikuasai dan dikenakan pajak setelah mereka dihina (9:29). Jika mereka masih juga tidak patuh, bunuhlah mereka.
Quran tidak mengenal konsep kebebasan beragama dan mengakui bahwa tidak ada agama lain selain Islam (3:85). Islam mencebloskan para kafir kedalam Api Neraka (5:10), menyebut mereka najis (kotor, jangan disentuh, tidak suci) (9:2), memerintahkan muslimin agar memerangi mereka sampai tidak ada agama lain selain Islam (2:193), bunuh atau salibkan atau potong tangan dan kaki para kafir dan mengusir mereka dari negara setelah menghina mereka.
Islam menegaskan bahwa para kafir akan menerima hukuman keras dalam kehidupan kemudian (5:34) dan menggambarkan siksaan yang menanti mereka di neraka seperti meminum air mendidih (14:17), dimakan api dan asap dan jika meminta ampun mereka akan dibalas dengan air yang menyerupai besi meleleh yang akan merusak muka mereka (18:29) dan bahwa mereka akan mengenakan baju api dan kepala mereka disirami air mendidih dan apapun yang ada dalam perut dan kulit mereka akan meleleh dan mereka akan dihumum dengan rantai besi (22:19).
Islam bahkan juga melarang kaum muslim untuk berhubungan dengan saudara dan ayah mereka jika mereka kafir (9:23), (3:2).
Mengenai hal wanita, Allah jelas2 mengatakan bahwa mereka “kurang/inferior” dibandingkan lelaki dan suami mereka berhak memukuli mereka (4:34). Hukuman bagi mereka yang menantang suami tidak hanya selesai disini, mereka juga akan dikirim ke neraka jika mati nanti (66:10). Quran menekankan superioritas lelaki dengan menegaskan bahwa lelaki memiliki kelebihan diatas wanita (2:228). Quran menolak hak yang sama bagi wanita dalam hal warisan (4:11-12), dan menganggap mereka begitu bodoh sampai kesaksian mereka di pengadilan tidak diakui kecuali ditegaskan oleh kesaksian seorang lelaki (2:282). Ini berarti jika seorang wanita diperkosa, ia tidak dapat menuduh sang pemerkosa kecuali ia membawa seorang saksi lelaki. Muhamad mengijinkan lelaki Muslim mengambil 4 istri (walaupun ia sendiri memiliki lebih dari 11) dan mengijinkan mereka untuk menikmati perempuan tangkapan perang seperti “kepemilikan tangan kanan”, menangkapi atau membeli perempuan semampu mereka (4:3), bahkan perempuan yang sudah menikah sekalipun (4:24).
Tokoh yang menyebut diri “INSAN AL KAMIL” dan “RAHMATAN LIL ALAMIN” ternyata melakukan semua kejahatan itu. Jawairiyah, Rayhanah dan Safiyah adalah wanita-wanita cantik yang didapatinya dari hasil perampokan atas suku Banu al-Mustaliq, Qurayza and Nadir. Sang nabi membantai suami, ayah dan saudara lelaki mereka dan membiarkan anak buahnya memperkosa para wanita, sementara sang rasul mengambil mereka yang paling cantik dan memperkosa mereka pada hari keluarga mereka dibantai habis.
Situs ini menghadapkan Islam dengan pemikiran rasional. Saya menolak segala agama yang tidak sanggup membela diri saat dihadapkan dengan logika. Saya melemparkan pertanyaan dan mendorong pemikiran independen dan kebebasan dari dogma dan kepercayaan buta.
Banyak pengikut Islam bersedia mengorbankan nyawa mereka maupun nyawa orang lain demi agama mereka. Islam secara eksplisit mendorong semangat agresif itu. Hanya pengikut Islam yang percaya bahwa ia bisa langsung ke surga kalau ia membunuhi kafir. Hanya pengikut Islam yang tidak peduli akan nyawa orang lain yang beda agama.
Dengan ditemukannya minyak di negara2 Islam dan imigrasi besar-besaran ke negara-negara Barat, fundamentalisme Islam muncul kembali dan membangunkan semangat Jihad yang selama ini terkubur. Semangat Jihad ini dimanifestasi dalam bentuk terorisme, revolusi, kerusuhan yang mengakibatkan terombang-ambingnya perdamaian dunia. Jutaan nyawa sekarang dalam bahaya.
Quran mengajarkan muslim untuk membunuhi kafir dimanapun mereka ditemukan (2:191), jangan menjadikan mereka (para kafir) teman (3:2), tantangi mereka dan tunjukkan kekerasan (9:123), dan penggal kepala mereka (47:4).
Mari kita lihat sekali lagi. Apakah ini memang kata-kata Tuhan ? Apakah Muhamad memang pembawa wahyu Tuhan atau orang yang tidak waras yang seperti Hitler/Stalin/Mao Tse Tung menggunakan ajarannya guna menginvasi, menguasai dan mendominasi. Belum lagi keinginan mereka akan kultus individual terhadap diri mereka.
Islam adalah sebuah “cult” yang diciptakan oleh seorang psychopath. Islam tidak dapat direformasi. Islam harus di-eradikasi. Mengapa ? Bukan karena Quran mengatakan bahwa bumi datar atau bintang-bintang adalah peluru yang digunakan Allah guna menghukum jin yang naik ke surga guna mengintipi kegiatan di sana. Islam harus diperangi karena mengajarkan kebencian, memerintahkan pembunuhan kafir, menghina wanita dan melanggar hak azasi manusia. Islam harus dilenyapkan bukan karena palsu tetapi karena destruktif, karena bahaya, karena mengancam perdamaian dan keamanan umat manusia. Dengan proliferasi senjata penghancuran masal di negara-negara Islam, Islam bukan lagi ancaman kecil.
Guna mengerti biadabnya Islam, marilah kita tukar kata-kata muslim dengan non-muslim dan lihatlah bagaimana kejamnya ajaran ini:
“Kami akan menanamkan teror kedalam hati muslimin. Oleh karena itu penggallah kepala mereka dan potongi setiap jari mereka. 8:12
Jangan ambil orang muslim sebagai teman. 3:28,
Bangunkan non-muslim agar memerangi muslimin. 8:65,
Perangi dan bunuhi muslim dimanapun anda menemui mereka. 9:5,
Perangi muslimin dan Allah akan menghukum mereka melalui tanganmu, dan hinalah mereka. 9:14,
Wahai kafir, jangan mengambil sebagai pelindungmu ayahnya atau saudaramu kalau mereka mencintai Islam. 9:23,
Wahai non-Muslim adalah NAJIS 9:28,
Jika kau berpapasan dengan muslimin, penggallah leher mereka. 47:4.”
dst dst.
Apakah benar ayat-ayat setan ini berasal dari Tuhan ??
SERBUIFF 11:34 pm on 26/07/2012 Permalink |
TULISAN SAMPAH BUNG…..ENTE MEMANG JUARA COPY PASTE